SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PROSES
1.1. Pendahuluan
Pabrik kimia adalah susunan/rangkaian dari berbagai unit pengolahan yang
terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan dari pengoperasian
pabrik kimia secara keseluruhan adalah untuk mengubah (mengkonversi) bahan baku
tertentu (input feedstock) mrenjadi produk yang diinginkan.
Dalam pengoperasiannya, pabrik kimia akan selalu mengalami banyak
ganggauan (disturbance) pada variabel prosesnya dari luar (eksternal), sehingga
diperlukan pengendalian variabel proses tersebut agar tetap pada batasan yang
dipersyaratkan (diizinkan) dalam operasinya.
Pengendalian proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan agar
proses berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Namun, apakah memang betul-betul
diperlukan pengendalian proses ? Jawab terhadap pertanyaan ini bida “tidak” bisa
“ya”. Proses tidak perlu dikendalikan jika memang tujuan proses tercapai tanpa unsur
pengendalian. Contoh sederhana misalnya mempertahankan suhu air pada tekanan
normal tetap pada 100 o
C. Tanpa dikendalikan pun, air yang mendidih suhunya tetap
100 o
C pada tekanan 1 atm. Sebaliknya, proses perlu dikendalikan jika untuk
mencapai tujuan perlu pengawasan terus-menerus. Contoh sederhana adalah
mempertahankan suhu air pada 40 o
C dalan udara yang bersuhu kamar dan tekanan
normal.
1.2. Alasan Pentingnya Pengendalian Proses dalam Industri Kimia
Pabrik kimia, atau pabrik lain yang sejenis, harus beroperasi pada kondisi
operasi tertentu. Beberapa alasan yang menyebabkan pengendalian proses sangat
diperlukan dalam pengoperasian pabrik kimia antara lain:
1. Keamanan Operasi (Safety)
Keamanan dalam operasional suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer
untuk orang-orang yang bekerja di pabrik tersebut dan bagi kelangsungan
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 1
perusahaan. Untuk menjaga terjaminnnya keamanan tersebut, berbagai kondisi
operasi pabrik seperti tekanan operasi, temperatur operqasi, konsentrasi bahan
kimia, ketinggian level cairan dalam tangki penyimpan dan lain-lain harus
dijaga tetap dalam batas-batas tertentu yang diizinkan.
2. Spesifikasi Produksi (Production Specifications)
Suatu pabrik kimia harus menghasilkan produk dalam jumlah dan dengan
kualitas tertentu yang dipersyaratkan, dengan demikian dibutuhkan suatu sistem
pengendali untuk menjaga tingkat produksi dan kualitas produk yang
diinginkan.
3. Kendala-kendala Operasional (Operational Constrains)
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pabrik kimia memiliki
kendala-kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi. Sebagai contoh, pada
suatu pompa harus dipertahankan operasinya pada nilai Net Pisitive Suction
Head (NPSH) tertentu selama operasi; kolom destilasi harus dijaga agar tidak
sampai terjadi limpahan (flooded), isi dari tangki tidak boleh luber atau kering,
dan sebagainya.
4. Peraturan Lingkungan (Enviromental Regulations)
Terdapat berbagai peraturan lingkungan yang memberikan syarat-syarat tertentu
bagi berbagai buangan pabrik kimia
5. Faktor Ekonomi (Economics)
Operasi pabrik kimia ditujukan untuk memberikan keuntungan yang
maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang memungkinkan
biaya bahan baku menjadi minimum dan laba yang diperoleh menjadi
maksimum tanpa mengabaikan faktor-faktor diatas.
Agar dapat memenuhi semua faktor dan persyaratan di atas, diperlukan
pengawasan (minitoring) yang terus menerus terhadap operasi pabrik kimia dan
intervensi dari luar (external intervention control) untuk menjamin tercapainya tujuan
operasi. Hal ini dapat terlaksana melalui suatu rangkaian peralatan (alat
ukur/intrumen, pengendali, katup kontrol dan komputer) dan intervensi manusia
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 2
(plant managerr, plant operator) yang secara bersama-sama membentuk “control
system”.
1.3. Kebutuhan akan Sistem Pengendali Proses
Sistem pengendali diterapkan untuk memenuhi 3 (tiga) kelompok kebutuhan,
yaitu:
1. Menekan Pengaruh Gangguan Luar (Eksternal)
2. Memastikan Kestabilan Suatu Proses Kimiawi
3. Optimasi Kinerja Proses Kimiawi
Beberapa contoh kasus untuk dapat menggambarkan dengan lebih baik penggunaan
sistem pengendali untuk memenuhi ketiga kebutuhan tersebut adalah:
1. Menekan Pengaruh Gangguan Eksternal
Contoh aktual dari pengendalian melalui mengurangi pengaruh gangguan
ekternal dapat dilihat pada contoh berikut :
Contoh 1.1. Pengendalian Operasi Tangki Pemanas Berpengaduk
Tujuan/sasaran pemanas adalah :
• Menjaga temperatur keluar tangki (T) pada temperatur yang ditetapkan
(Ts)
• Menjaga volume cairan dalam tangki pada volume yang diinginkan
(Vs)
 Bila : Fi ; Ti tetap → Ti = Ts
V = Vs → h = hs
 Bila : Fi atau T berubah → perlu pengendali
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 3
Gambar 1.1 Sistem
ProsesTangki Pemanas
Berpengaduk
Berbagai sistem pengendali
yang dibutuhkan pada
beberapa kasus perubahan
nilai Fi dan/atau Ti adalah:
a. Pengendali Temperatur (untuk kasus Ti berubah, Fi konstan);
Gambar 1.2 Gambar 1.3
Pengendali Temperatur “Feed Back” Pengendali Temperatur “Feed Foward”
b. Pengendali Ketinggian Cairan
Pengendali ketinggian “feed back” untuk tangki pemanas seperti gambar
berikut:
Gambar 1.4 Skema
pengendali ketinggian
cairan dengan
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 4
Pengaturan laju alir masuk (Fi)
Gambar 1.5 Skema
pengendali
ketinggian cairan
dengan Pengaturan
laju alir keluar (F)
2. Mema
stikan Kestabilan Suatu Proses Kimiawi
Pada Gambar 1.6 variabel proses x (dapat berupa Temperatur, Tekanan,
Konsentrasi, Flow, dan lain-lain) mula-mula berharga konstan. Pada t = to nilai x
tersebut terganggu oleh karena faktor luar, tetapi dengan perjalanan waktu nilai x
kembali pada nilai semula. Sistem dengan kelakuan demikian disebut sebagai sistem
yang stabil (stable) atau self regulating. Pada sistem demikian tidak diperlukan
interversi pengendalian dari luar untuk stabilisasi atau memaksa x kembali ke nilai
awalnya.
Gambar 1.6 Respons dari suatu
sistem yang Stabil
Kondisi yang
berbeda terlihat pada
Gambar 1.7. Setelah
gangguan, harga y tidak kembali pada nilai semula, tetapi makin menyimpang.
Sistem dengan kelakuan demikian disebut sebagai sistem yang tidak stabil
(unstable). Pada sistem seperti ini diperlukan intervensi/pengendalian dari luar untuk
stabilisasi sistem tersebut.
Gambar 1.7 Respons dari
Sistem yang Tidak
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 5
Stabil
3. Optimasi Kinerja Suatu Proses Kimiawi
Kondisi operasi (temperatur, konsentrasi, tekanan, laju alir, dan lain-lain) pada
suatu proses dapat diubah-ubah untuk mendapatkan kondisi optimal yang
menghasilkan kinerja dan keuntungan yang maksimum.
Desain Sistem dan Sistem Kontrol
DESAIN SISTEM
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi
analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini
disebut dengan desain sistem. Desain system dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu
desain sistem secara umum dan desain sistem terinci.
ARTI DESAIN SISTEM
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut ini.
Menurut Robert J.Verzello/John Reuter III:
Tahap setelah analisis dari sikLus pengembangan sistem: pendefinisian dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi,
menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Menurut John Burch & Gary Grudnitski:
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa terpisah ke daIam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Menurut George M. Scott:
Adalah Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa
yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfiguras dari komponen-
komponen perangkat L unak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah
instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah di
tetaplan pada akhir tahap analisis sistem).
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 6
Dengan demikian Desain Sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analis dari siklus pengembangan system
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana system terbentuk yang dapat berupa penggambaran,
perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang yang
terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
5. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu system.
TUJUAN DESAIN SISTEM
Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama. yaitu
sebagai berikut ini.
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
DESAIN SISTEM KONTROL
Era modernisasi ikut berimbas terhadap modernisasi alat baik di industri kecil
maupun di industri besar. Peralatan di sebuah industri yang dulunya digerakkan
manual oleh manusia kini mulai terotomatisasi yakni dikendalikan secara otomatis
oleh mesin itu sendiri. Proses otomatisasi mesin dikenal dengan istilah sistem kontrol
atau ada juga yang menyebut sistem pengendalian. Pentinganya mempelajari sistem
pengendalian ini erat kaitannya dengan mengefisiensikan dan mengoptimalkan kerja
mesin agar mampu kita atur sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan desain sistem
kontrol itu sendiri adalah perencanaan, pembuatan sketsa, atau penggambaran
bagaimana suatu sistem kontrol tersebut dirangkai atau dibentuk sehingga sistem
kontrol tersebut bisa berfungsi seperti apa yang diharapkan.
SISTEM KONTROL
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 7
Pengertian sistem kontrol atau kendali adalah suatu kumpulan alat atau komponen
yang saling berhubungan untuk mengendalikan atau mengontrol suatu sistem. Jadi
sistem disini adalah suatu yang dikendalikan. Seperti sistem mobil, sistem pengisian,
sistem mesin, dan lain-lain.
Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan
hal yang dihasilkan oleh kendalian atau kontrol, artinya yang dikendalikan;
sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran.
Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama.
Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop system) dan sistem lup
tertutup (closed loop system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju
(feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator
kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik.
Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu
keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki
masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.
Sistem pengendali loop terbuka
Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop system)
memanfaatkan variabel yang sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap
respon yang diinginkan. Sistem seperti ini juga sering dikenal dengan sistem kendali
umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi
kapal laut dan pesawat terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem
ini adalah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan pemanas air.
Sistem pengendali loop tertutup
Dengan sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual telah
sama dengan referensi atau masukan maka input kontroler akan bernilai nol. Nilai ini
artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal aktuasi kepada plant, karena target
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 8
akhir perintah gerak telah diperoleh. Sistem kendali loop terbuka dan tertutup tersebut
merupakan bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan
yang lebih kompleks dan rumit. Hubungan antara masukan (input) dengan keluaran
(output) menggambarkan korelasi antara sebab dan akibat proses yang berkaitan.
Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran yang diharapkan.
Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali tentunya diperlukan
pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistem kontrol.
Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa istilah-istilah yang
dipergunakannya.
Istilah-istilah dalam sistem pengendalian adalah :
1. Masukan
Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem
kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga
sering disebut respon keluaran yang diharapkan.
2. Keluaran
Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem
kendali.
3. Plant
Seperangkat peralatan atau objek fisik dimana variabel prosesnya akan dikendalikan,
msalnya pabrik, reaktor nuklir, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, pesawat
tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin (sistem AC, kulkas,
freezer), penukar kalor (heat exchanger), bejana tekan (pressure vessel), robot dan
sebagainya.
4. Proses
Berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses
kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya.
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 9
5. Sistem
Kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama-
sama untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Diagram blok
Bentuk kotak persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model
matematika dari sistem fisik. Contohnya adalah kotak pada gambar 1 atau 2.
7. Fungsi Alih (Transfer Function)
Perbandingan antara keluaran (output) terhadap masukan (input) suatu sistem
pengendalian. Suatu misal fungsi alih sistem pengendalian loop terbuka gambar 1
dapat dicari dengan membandingkan antara output terhadap input. Demikian pula
fungsi alih pada gambar 3.
8. Sistem Pengendalian Umpan Maju (open loop system)
Sistem kendali ini disebut juga sistem pengendalian lup terbuka . Pada sistem ini
keluaran tidak ikut andil dalam aksi pengendalian sebagaimana dicontohkan gambar
1. Di sini kinerja kontroler tidak bisa dipengaruhi oleh input referensi.
9. Sistem Pengendalian Umpan Balik
Istilah ini sering disebut juga sistem pengendalian loop tertutup . Pengendalian jenis
ini adalah suatu sistem pengaturan dimana sistem keluaran pengendalian ikut andil
dalam aksi kendali.
10. Sistem Pengendalian Manual
Sistem pengendalian dimana faktor manusia sangat dominan dalam aksi pengendalian
yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia sangat dominan dalam
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 10
menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya. Pada
sistem kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup.
Tangan berfungsi untuk mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan fluida
dalam tangki bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai
sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu dengan
tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak untuk membuka
atau menutup katup sebagai aktuator guna mempertahankan keadaan permukaan yang
diinginkan.
11. Sistem
Pengendalian Otomatis
Sistem pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian
yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler
yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga bisa memerankan
seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem ken
dali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada
bidang yang proses nya membahayakan keselamatan jiwa manusia.
12.
Variabel
terkendali
(Controlled
variable)
Besaran atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram kotak
disebut process variable (PV). Level fluida pada bejana pada gambar 4 merupakan
variabel terkendali dari proses pengendalian. Temperatur pada gambar 5 merupakan
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 11
contoh variabel terkendali dari suatu proses pengaturan.
13. Manipulated variable
Masukan dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar process
variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan pada suatu sistem
kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan keluaran sistem kontrol).
Masukan proses pada gambar 4 adalah laju aliran fluida yang keluar dari bejana ,
sedangkan masukan proses dari gambar 5 adalah laju aliran fluida yang masuk
menuju bejana. Laju aliran diatur dengan mengendalikan bukaan katup.
14. Sistem Pengendalian Digital
Dalam sistem pengendalian otomatis terdapat komponen -komponen utama seperti
elemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen
controller (control unit), dan final control element (control value ).
15.
Gangguan
(disturbance)
Suatu sinyal yang mempunyai k ecenderungan untuk memberikan efek yang melawan
terhadap keluaran sistem pengendalian(variabel terkendali). Besaran ini juga lazim
disebut load.
16. Sensing element
Bagian paling ujung suatu sistem pengukuran ( measuring system) atau sering disebut
sensor. Sensor bertugas mendeteksi gerakan atau fenomena lingkungan yang
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 12
diperlukan sistem kontroler. Sistem dapat dibuat dari sistem yang paling sederhana
seperti sensor on/off menggunakan limit switch, sistem analog, sistem bus paralel,
sistem bus serial serta si stem mata kamera. Contoh sensor lainnya yaitu
thermocouple untuk pengukur temperatur, accelerometer untuk pengukur getaran, dan
pressure gauge untuk pengukur tekanan.
17. Transmitter
Alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya
dimengerti oleh controller.
18. Aktuator
Piranti elektromekanik yang berfungsi untuk menghasilkan daya gerakan. Perangkat
bisa dibuat dari system motor listrik, sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk
meningkatkan tenaga mekanik aktuator atau torsi gerakan maka bisa dipasang sistem
gear box atau sprochet chain.
19. Transduser
Piranti yang berfungsi untuk mengubah satu bentuk energi menjadi energi bentuk
lainnya atau unit pengalih sinyal. Suatu contoh mengubah sinyal gerakan mekanis
menjadi energi listrik yang terjadi pada peristiwa pengukuran getaran. Terkadang
antara transmiter dan tranduser dirancukan, keduanya memang mempunyai fungsi
serupa. Transduser lebih bersifat umum, namun transmiter pemakaiannya pada sistem
pengukuran.
20.Measurement Variable
Sinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran.
21. Setting point
Besar variabel proses yang dikehendaki. Suatu kontroler akan selalu berusaha
menyamakan variabel terkendali terhadap set point.
22. Error
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 13
Selisih antara set point dikurangi variabel terkendali. Nilainya bisa positif atau
negatif, bergantung nilai set point dan variabel terkendali. Makin kecil error
terhitung, maka makin kecil pula sinyal kendali kontroler terhadap plant hingga
akhirnya mencapai kondisi tenang ( steady state)
23. Alat Pengendali (Controller)
Alat pengendali sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan
suatu proses. Controller merupakan elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap
pengaturan, yaitu
a. membandingkan set point dengan measurement variable
b. menghitung berapa banyak koreksi yang harus dilakukan, dan
c. mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungannya,
24. Control Unit
Bagian unit kontroler yang menghitung besarnya koreksi yang diperlukan.
25. Final Controller Element
Bagian yang berfungsi untuk mengubah measurement variable dengan memanipulasi
besarnya manipulated variable atas dasar perintah kontroler.
26. Sistem Pengendalian Kontinyu
Sistem pengendalian yang ber jalan secara kontinyu, pada setiap saat respon sistem
selalu ada. Pada gambar 7. Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m(t) yang
keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu.
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 14
ELEMEN-ELEMEN SISTEM KONTROL PROSES
Elemen-elemen dalam suatu sistem kontrol proses dapat dibedakan menjadi :
proses, sensor (sensing element), transducers, transmitter, transmission lines,
kontroler, final control element (control valve). Seluruh elemen ini bersama-sama
membentuk suatu sistem kontrol, seperti diperlihatkan pada contoh sistem kontrol
proses pada Gambar contoh sederhana dari sebuah sistem kontrol proses.
Sistem ini terdiri dari sebuah tanki, sebuah level measuring device, sebuah
kontroler, dan sebuah control valve. Aliran liquid dialirkan melalui permukaan atas
tanki, kemudian dikeluarkan dari bawah tanki yang diatur oleh control valve.
Gambar contoh sederhana dari sebuah sistem kontrol proses
Tangki beserta liquid di dalamnya merupakan sebuah proses. Level measuring
device sebagai sebuah sensor ketinggian sekaligus transducer, akan mengukur
ketinggian cairan tersebut serta mengubahnya menjadi besaran elektrik
atau pneumatik. Jika level cairan dalam tanki melebihi tinggi yang diinginkan (set
point) maka controller akan memutuskan untuk memperbesar aliran outlet.
Berdasarkan perintah controller, final control element (control valve) akan
membuka (opening) untuk memperbesar aliran. Secara blok diagram sistem control
proses tersebut di atas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Blok Diagram Sistem Kontrol Proses
a. Proses
Proses adalah peralatan (equipment) bersama-sama dengan reaksi fisis ataupun kimia
yang terjadi di dalamnya.
b. Sensor (Sensing Element)
Instrumen-instrumen pengukur (sensor) adalah instrumen-instrumen yang
digunakan untuk pengukuran (measurement). Variabel-variabel yang diukur
adalah Process Variables (PV). Instrumen ini juga digunakan untuk memperoleh
informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam suatu proses.
Dalam suatu sistem kontrol dapat dijumpai berbagai macam sensor yang
berbeda dalam fungsinya. Sensor-sensor yang digunakan akan berbada tergantung
dari process variable yang akan diukur. Jenis-jenis sensor tersebut adalah sebagai
berikut: Pressure Sensor, Temperature Sensor, Flow Sensor, Liquid Level Sensor dan
Composition Sensor.
c. Transducers / Transmitter
Beberapa sinyal pengukuran tidak dapat digunakan untuk aktuasi
pengontrolan sebelum dikonversi ke dalam besaran-besaran fisis tertentu (sinyal
elektrik atau sinyal pneumatik). Setelah dikonversi ke dalam sinyal elektrik atau
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 15
pneumatik, sinyal hasil pengukuran tersebut dapat ditransmisikan dengan mudah dan
juga dapat dimengerti oleh kontroller.
Konversi ini dilakukan oleh suatu elemen yang disebut transducers /
transmitter. Sebagai contoh, strain gauges dapat mengubah sinyal pressuremenjadi
sinyal elektrik.
d. Transmission Lines
Saluran transmisi (transmission lines) membawa sinyal hasil pengukuran oleh
sensor dan telah diubah oleh transducer/transmitter ke kontroler atau dari kontroler
ke final control element.
Saluran transmisi dapat berupa sinyal pneumatik (udara yang terkompresi).
Namun, seiring dengan berkembangnya kontroler elektronik analog dan khususnya
kontroler digital, saat ini kebanyakan menggunakan sinyal elektrik sebagai saluran
transmisinya. Sesuai dengan standard ISA (Instrument Society of America), besarnya
sinyal transmisi tersebut adalah :
· Sinyal Pneumatik : 3 – 15 psig (0.2 – 1 kg/cm2)
· Sinyal Elektrik : 4 – 20 mA.
psig = pounds per square inchies (gauge)
tujuan dari standardisasi tersebut adalah untuk kemudahan pengguna dalam memilih
instrumen, juga kemudahan dalam perancangan, kalibrasi, dan pemeliharaan.
e. Controller
Controller memperoleh informasi dari measuring device yaitu sinyalProcess
Variable (PV), membandingkan dengan Set Point (SP), menghitung
banyaknya koreksi yang diperlukan sesuai dengan algoritmanya (P, PI, dan PID), dan
kemudian memutuskan atau mengeluarkan sinyal koreksi (Manipulated Variable /
MV) untuk ditransmisikan ke Control Valve.
Controller dapat berupa controller mekanik (pneumatic), controllerelektronik
atau controller digital yang terkomputerisasi dengan kemampuan dapat melaksanakan
tugas-tugas kontrol yang cukup rumit.
f. Final Control Element (Control Valve)
Salah satu elemen pengendali akhir yang sering dijumpai adalahcontrol valve.
Elemen ini mengimplementasikan keputusan yang diambil oleh kontroler. Misalnya,
apabila kontroler “memutuskan” untuk menaikkan laju aliaran (flow rate) suatu
fluida, maka control valve akan membuka atau menutup untuk
mengimplementasikannya.
Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 16

More Related Content

What's hot

Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasiliabika
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)RafidimSeptian
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatmentAprili yanti
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaAhmadRifaldhi
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Usman Usman
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukLeo Simanjuntak
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaRatna54
 

What's hot (20)

Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Pembuatan Vinil Klorida
Pembuatan Vinil KloridaPembuatan Vinil Klorida
Pembuatan Vinil Klorida
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
Laporan praktikum aliran fluida praktikum instruksional i (1)
 
Bioreaktor
BioreaktorBioreaktor
Bioreaktor
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre  treatmentSistem utilitas pabrik (water pre  treatment
Sistem utilitas pabrik (water pre treatment
 
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri KimiaPenjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
Penjernihan, filtrasi (Alat Industri Kimia
 
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
Bhn kuliah matematika teknik 1_ 2012
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki BerpengadukReaktor Alir Tangki Berpengaduk
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 

Viewers also liked

Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianAika Hartini
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenLarasati Sunarto
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenqatrunnada aisy
 
Process dynamics and control seborg (2nd edition)
Process dynamics and control seborg  (2nd edition)Process dynamics and control seborg  (2nd edition)
Process dynamics and control seborg (2nd edition)Mayron Nogueira
 
Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Asep suryadi
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenaziz zishel
 
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)Edygur Indra
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Puti Andini
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Agus Supriyanto
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)Audria
 
13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...
13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...
13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...nutkoon
 
Sistem kontrol, pengendalian & keamanan sistem
Sistem kontrol, pengendalian & keamanan sistemSistem kontrol, pengendalian & keamanan sistem
Sistem kontrol, pengendalian & keamanan sistemFery Anugra
 
State of the Word 2011
State of the Word 2011State of the Word 2011
State of the Word 2011photomatt
 

Viewers also liked (17)

Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Sistem kontrol proses
Sistem kontrol proses Sistem kontrol proses
Sistem kontrol proses
 
SISTEM KONTROL
SISTEM KONTROLSISTEM KONTROL
SISTEM KONTROL
 
Isi makalah spm
Isi makalah spmIsi makalah spm
Isi makalah spm
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
 
Sistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemenSistem pengendalian manajemen
Sistem pengendalian manajemen
 
Process dynamics and control seborg (2nd edition)
Process dynamics and control seborg  (2nd edition)Process dynamics and control seborg  (2nd edition)
Process dynamics and control seborg (2nd edition)
 
Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1Pengantar dasar akuntansi smester 1
Pengantar dasar akuntansi smester 1
 
Sistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemenSistem pengendalian-manajemen
Sistem pengendalian-manajemen
 
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
 
Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis Sistem kendali otomatis
Sistem kendali otomatis
 
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
Perancangan Pabrik Sorbitol Kapasitas 130000 ton/tahun dengan Hidrogenasi Kat...
 
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian ManajemenSistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen
 
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
 
13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...
13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...
13200836 solution-manual-process-dynamics-and-control-donald-r-coughanowr-130...
 
Sistem kontrol, pengendalian & keamanan sistem
Sistem kontrol, pengendalian & keamanan sistemSistem kontrol, pengendalian & keamanan sistem
Sistem kontrol, pengendalian & keamanan sistem
 
State of the Word 2011
State of the Word 2011State of the Word 2011
State of the Word 2011
 

Similar to OPTIMASI PROSES KIMIA

Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinakbarali_
 
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.pptMeeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.pptFahmiUlhaq1
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiWirdi Ian
 
1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.pptadhanefendi
 
Pertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem KendaliPertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem KendaliAprianti Putri
 
Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2Lilis Ruwetz
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controlersomad79
 
Bernis Sagita - Manajemen proses
Bernis Sagita - Manajemen prosesBernis Sagita - Manajemen proses
Bernis Sagita - Manajemen prosesbelajarkomputer
 
the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)Diery Sipayung
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlVarindo Megatek
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
Pengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPudin Mahari
 

Similar to OPTIMASI PROSES KIMIA (20)

Alat alat ukur
Alat alat ukurAlat alat ukur
Alat alat ukur
 
BAB 2.ppt
BAB 2.pptBAB 2.ppt
BAB 2.ppt
 
Pengendalian
PengendalianPengendalian
Pengendalian
 
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesinPeranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
Peranan managemen dan filosofi perawatan dalam merawat mesin
 
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.pptMeeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
 
Konsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksiKonsep dasar otomasi sistem produksi
Konsep dasar otomasi sistem produksi
 
1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt1_Introduction Control System and Automation.ppt
1_Introduction Control System and Automation.ppt
 
Pertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem KendaliPertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
Pertemuan 02.Pengantar Sistem Kendali
 
Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2Materi kuliah manajemen industri2
Materi kuliah manajemen industri2
 
Introduction
IntroductionIntroduction
Introduction
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controler
 
Pi d
Pi dPi d
Pi d
 
Bernis Sagita - Manajemen proses
Bernis Sagita - Manajemen prosesBernis Sagita - Manajemen proses
Bernis Sagita - Manajemen proses
 
the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)the teory of constrain (toc)
the teory of constrain (toc)
 
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...
 
Bab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance controlBab 5 maintenance control
Bab 5 maintenance control
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
 
Pengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udaraPengukuran penyaman udara
Pengukuran penyaman udara
 
Laprak sbd
Laprak sbd Laprak sbd
Laprak sbd
 

Recently uploaded

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAgusTriyono78
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyafaizalabdillah10
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKFerdinandus9
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxRahmiAulia20
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyEndarto Yudo
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555zannialzur
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databasethinkplusx1
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptEndarto Yudo
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 

Recently uploaded (11)

Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdfAnalisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
Analisis Struktur Statis Tak Tentu dengan Force Method.pdf
 
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanyaKlasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
Klasifikasi jenis pompa berdasarkan cara kerjanya
 
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIKMEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
MEKANIKA TEKNIK TEKNIK PERTAMBANGAN FAK. TEKNIK
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptxMinggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
Minggu 5 Pepistimlogy berbasis wawasan politik_Ekonomi.pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergyThermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
Thermodynamics analysis of energy, entropy and exergy
 
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
MATERI PRESENTASI KEPALA TEKNIK TAMBANG KEPMEN 555
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .pptTeori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
Teori Pembakaran bahan kimia organik .ppt
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 

OPTIMASI PROSES KIMIA

  • 1. BAB I KONSEP DASAR PENGENDALIAN PROSES 1.1. Pendahuluan Pabrik kimia adalah susunan/rangkaian dari berbagai unit pengolahan yang terintegrasi satu sama lain secara sistematik dan rasional. Tujuan dari pengoperasian pabrik kimia secara keseluruhan adalah untuk mengubah (mengkonversi) bahan baku tertentu (input feedstock) mrenjadi produk yang diinginkan. Dalam pengoperasiannya, pabrik kimia akan selalu mengalami banyak ganggauan (disturbance) pada variabel prosesnya dari luar (eksternal), sehingga diperlukan pengendalian variabel proses tersebut agar tetap pada batasan yang dipersyaratkan (diizinkan) dalam operasinya. Pengendalian proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan agar proses berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Namun, apakah memang betul-betul diperlukan pengendalian proses ? Jawab terhadap pertanyaan ini bida “tidak” bisa “ya”. Proses tidak perlu dikendalikan jika memang tujuan proses tercapai tanpa unsur pengendalian. Contoh sederhana misalnya mempertahankan suhu air pada tekanan normal tetap pada 100 o C. Tanpa dikendalikan pun, air yang mendidih suhunya tetap 100 o C pada tekanan 1 atm. Sebaliknya, proses perlu dikendalikan jika untuk mencapai tujuan perlu pengawasan terus-menerus. Contoh sederhana adalah mempertahankan suhu air pada 40 o C dalan udara yang bersuhu kamar dan tekanan normal. 1.2. Alasan Pentingnya Pengendalian Proses dalam Industri Kimia Pabrik kimia, atau pabrik lain yang sejenis, harus beroperasi pada kondisi operasi tertentu. Beberapa alasan yang menyebabkan pengendalian proses sangat diperlukan dalam pengoperasian pabrik kimia antara lain: 1. Keamanan Operasi (Safety) Keamanan dalam operasional suatu pabrik kimia merupakan kebutuhan primer untuk orang-orang yang bekerja di pabrik tersebut dan bagi kelangsungan Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 1
  • 2. perusahaan. Untuk menjaga terjaminnnya keamanan tersebut, berbagai kondisi operasi pabrik seperti tekanan operasi, temperatur operqasi, konsentrasi bahan kimia, ketinggian level cairan dalam tangki penyimpan dan lain-lain harus dijaga tetap dalam batas-batas tertentu yang diizinkan. 2. Spesifikasi Produksi (Production Specifications) Suatu pabrik kimia harus menghasilkan produk dalam jumlah dan dengan kualitas tertentu yang dipersyaratkan, dengan demikian dibutuhkan suatu sistem pengendali untuk menjaga tingkat produksi dan kualitas produk yang diinginkan. 3. Kendala-kendala Operasional (Operational Constrains) Peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pabrik kimia memiliki kendala-kendala operasional tertentu yang harus dipenuhi. Sebagai contoh, pada suatu pompa harus dipertahankan operasinya pada nilai Net Pisitive Suction Head (NPSH) tertentu selama operasi; kolom destilasi harus dijaga agar tidak sampai terjadi limpahan (flooded), isi dari tangki tidak boleh luber atau kering, dan sebagainya. 4. Peraturan Lingkungan (Enviromental Regulations) Terdapat berbagai peraturan lingkungan yang memberikan syarat-syarat tertentu bagi berbagai buangan pabrik kimia 5. Faktor Ekonomi (Economics) Operasi pabrik kimia ditujukan untuk memberikan keuntungan yang maksimum, sehingga pabrik harus dijalankan pada kondisi yang memungkinkan biaya bahan baku menjadi minimum dan laba yang diperoleh menjadi maksimum tanpa mengabaikan faktor-faktor diatas. Agar dapat memenuhi semua faktor dan persyaratan di atas, diperlukan pengawasan (minitoring) yang terus menerus terhadap operasi pabrik kimia dan intervensi dari luar (external intervention control) untuk menjamin tercapainya tujuan operasi. Hal ini dapat terlaksana melalui suatu rangkaian peralatan (alat ukur/intrumen, pengendali, katup kontrol dan komputer) dan intervensi manusia Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 2
  • 3. (plant managerr, plant operator) yang secara bersama-sama membentuk “control system”. 1.3. Kebutuhan akan Sistem Pengendali Proses Sistem pengendali diterapkan untuk memenuhi 3 (tiga) kelompok kebutuhan, yaitu: 1. Menekan Pengaruh Gangguan Luar (Eksternal) 2. Memastikan Kestabilan Suatu Proses Kimiawi 3. Optimasi Kinerja Proses Kimiawi Beberapa contoh kasus untuk dapat menggambarkan dengan lebih baik penggunaan sistem pengendali untuk memenuhi ketiga kebutuhan tersebut adalah: 1. Menekan Pengaruh Gangguan Eksternal Contoh aktual dari pengendalian melalui mengurangi pengaruh gangguan ekternal dapat dilihat pada contoh berikut : Contoh 1.1. Pengendalian Operasi Tangki Pemanas Berpengaduk Tujuan/sasaran pemanas adalah : • Menjaga temperatur keluar tangki (T) pada temperatur yang ditetapkan (Ts) • Menjaga volume cairan dalam tangki pada volume yang diinginkan (Vs)  Bila : Fi ; Ti tetap → Ti = Ts V = Vs → h = hs  Bila : Fi atau T berubah → perlu pengendali Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 3
  • 4. Gambar 1.1 Sistem ProsesTangki Pemanas Berpengaduk Berbagai sistem pengendali yang dibutuhkan pada beberapa kasus perubahan nilai Fi dan/atau Ti adalah: a. Pengendali Temperatur (untuk kasus Ti berubah, Fi konstan); Gambar 1.2 Gambar 1.3 Pengendali Temperatur “Feed Back” Pengendali Temperatur “Feed Foward” b. Pengendali Ketinggian Cairan Pengendali ketinggian “feed back” untuk tangki pemanas seperti gambar berikut: Gambar 1.4 Skema pengendali ketinggian cairan dengan Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 4
  • 5. Pengaturan laju alir masuk (Fi) Gambar 1.5 Skema pengendali ketinggian cairan dengan Pengaturan laju alir keluar (F) 2. Mema stikan Kestabilan Suatu Proses Kimiawi Pada Gambar 1.6 variabel proses x (dapat berupa Temperatur, Tekanan, Konsentrasi, Flow, dan lain-lain) mula-mula berharga konstan. Pada t = to nilai x tersebut terganggu oleh karena faktor luar, tetapi dengan perjalanan waktu nilai x kembali pada nilai semula. Sistem dengan kelakuan demikian disebut sebagai sistem yang stabil (stable) atau self regulating. Pada sistem demikian tidak diperlukan interversi pengendalian dari luar untuk stabilisasi atau memaksa x kembali ke nilai awalnya. Gambar 1.6 Respons dari suatu sistem yang Stabil Kondisi yang berbeda terlihat pada Gambar 1.7. Setelah gangguan, harga y tidak kembali pada nilai semula, tetapi makin menyimpang. Sistem dengan kelakuan demikian disebut sebagai sistem yang tidak stabil (unstable). Pada sistem seperti ini diperlukan intervensi/pengendalian dari luar untuk stabilisasi sistem tersebut. Gambar 1.7 Respons dari Sistem yang Tidak Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 5
  • 6. Stabil 3. Optimasi Kinerja Suatu Proses Kimiawi Kondisi operasi (temperatur, konsentrasi, tekanan, laju alir, dan lain-lain) pada suatu proses dapat diubah-ubah untuk mendapatkan kondisi optimal yang menghasilkan kinerja dan keuntungan yang maksimum. Desain Sistem dan Sistem Kontrol DESAIN SISTEM Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. Desain system dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain sistem secara umum dan desain sistem terinci. ARTI DESAIN SISTEM Desain sistem dapat didefinisikan sebagai berikut ini. Menurut Robert J.Verzello/John Reuter III: Tahap setelah analisis dari sikLus pengembangan sistem: pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Menurut John Burch & Gary Grudnitski: Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran,dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa terpisah ke daIam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Menurut George M. Scott: Adalah Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan; tahap ini menyangkut mengkonfiguras dari komponen- komponen perangkat L unak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah di tetaplan pada akhir tahap analisis sistem). Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 6
  • 7. Dengan demikian Desain Sistem dapat diartikan sebagai berikut : 1. Tahap setelah analis dari siklus pengembangan system 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana system terbentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi 5. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system. TUJUAN DESAIN SISTEM Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama. yaitu sebagai berikut ini. 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem. 2. Untuk memberikan gambaran gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. DESAIN SISTEM KONTROL Era modernisasi ikut berimbas terhadap modernisasi alat baik di industri kecil maupun di industri besar. Peralatan di sebuah industri yang dulunya digerakkan manual oleh manusia kini mulai terotomatisasi yakni dikendalikan secara otomatis oleh mesin itu sendiri. Proses otomatisasi mesin dikenal dengan istilah sistem kontrol atau ada juga yang menyebut sistem pengendalian. Pentinganya mempelajari sistem pengendalian ini erat kaitannya dengan mengefisiensikan dan mengoptimalkan kerja mesin agar mampu kita atur sesuai dengan apa yang kita harapkan. Dan desain sistem kontrol itu sendiri adalah perencanaan, pembuatan sketsa, atau penggambaran bagaimana suatu sistem kontrol tersebut dirangkai atau dibentuk sehingga sistem kontrol tersebut bisa berfungsi seperti apa yang diharapkan. SISTEM KONTROL Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 7
  • 8. Pengertian sistem kontrol atau kendali adalah suatu kumpulan alat atau komponen yang saling berhubungan untuk mengendalikan atau mengontrol suatu sistem. Jadi sistem disini adalah suatu yang dikendalikan. Seperti sistem mobil, sistem pengisian, sistem mesin, dan lain-lain. Masukan dan keluaran merupakan variabel atau besaran fisis. Keluaran merupakan hal yang dihasilkan oleh kendalian atau kontrol, artinya yang dikendalikan; sedangkan masukan adalah yang mempengaruhi kendalian, yang mengatur keluaran. Kedua dimensi masukan dan keluaran tidak harus sama. Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop system) dan sistem lup tertutup (closed loop system). Sistem kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control) umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler. Sistem pengendali loop terbuka Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup tertutup (closed loop system) memanfaatkan variabel yang sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan. Sistem seperti ini juga sering dikenal dengan sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak dipergunakan untuk sistem kemudi kapal laut dan pesawat terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem ini adalah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan pemanas air. Sistem pengendali loop tertutup Dengan sistem kendali gambar 2, kita bisa ilustrasikan apabila keluaran aktual telah sama dengan referensi atau masukan maka input kontroler akan bernilai nol. Nilai ini artinya kontroler tidak lagi memberikan sinyal aktuasi kepada plant, karena target Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 8
  • 9. akhir perintah gerak telah diperoleh. Sistem kendali loop terbuka dan tertutup tersebut merupakan bentuk sederhana yang nantinya akan mendasari semua sistem pengaturan yang lebih kompleks dan rumit. Hubungan antara masukan (input) dengan keluaran (output) menggambarkan korelasi antara sebab dan akibat proses yang berkaitan. Masukan juga sering diartikan tanggapan keluaran yang diharapkan. Untuk mendalami lebih lanjut mengenai sistem kendali tentunya diperlukan pemahaman yang cukup tentang hal-hal yang berhubungan dengan sistem kontrol. Oleh karena itu selanjutnya akan dikaji beberapa istilah-istilah yang dipergunakannya. Istilah-istilah dalam sistem pengendalian adalah : 1. Masukan Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem kendali untuk memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengaturan. Masukan juga sering disebut respon keluaran yang diharapkan. 2. Keluaran Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem kendali. 3. Plant Seperangkat peralatan atau objek fisik dimana variabel prosesnya akan dikendalikan, msalnya pabrik, reaktor nuklir, mobil, sepeda motor, pesawat terbang, pesawat tempur, kapal laut, kapal selam, mesin cuci, mesin pendingin (sistem AC, kulkas, freezer), penukar kalor (heat exchanger), bejana tekan (pressure vessel), robot dan sebagainya. 4. Proses Berlangsungnya operasi pengendalian suatu variabel proses, misalnya proses kimiawi, fisika, biologi, ekonomi, dan sebagainya. Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 9
  • 10. 5. Sistem Kombinasi atau kumpulan dari berbagai komponen yang bekerja secara bersama- sama untuk mencapai tujuan tertentu. 6. Diagram blok Bentuk kotak persegi panjang yang digunakan untuk mempresentasikan model matematika dari sistem fisik. Contohnya adalah kotak pada gambar 1 atau 2. 7. Fungsi Alih (Transfer Function) Perbandingan antara keluaran (output) terhadap masukan (input) suatu sistem pengendalian. Suatu misal fungsi alih sistem pengendalian loop terbuka gambar 1 dapat dicari dengan membandingkan antara output terhadap input. Demikian pula fungsi alih pada gambar 3. 8. Sistem Pengendalian Umpan Maju (open loop system) Sistem kendali ini disebut juga sistem pengendalian lup terbuka . Pada sistem ini keluaran tidak ikut andil dalam aksi pengendalian sebagaimana dicontohkan gambar 1. Di sini kinerja kontroler tidak bisa dipengaruhi oleh input referensi. 9. Sistem Pengendalian Umpan Balik Istilah ini sering disebut juga sistem pengendalian loop tertutup . Pengendalian jenis ini adalah suatu sistem pengaturan dimana sistem keluaran pengendalian ikut andil dalam aksi kendali. 10. Sistem Pengendalian Manual Sistem pengendalian dimana faktor manusia sangat dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia sangat dominan dalam Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 10
  • 11. menjalankan perintah, sehingga hasil pengendalian akan dipengaruhi pelakunya. Pada sistem kendali manual ini juga termasuk dalam kategori sistem kendali jerat tertutup. Tangan berfungsi untuk mengatur permukaan fluida dalam tangki. Permukaan fluida dalam tangki bertindak sebagai masukan, sedangkan penglihatan bertindak sebagai sensor. Operator berperan membandingkan tinggi sesungguhnya saat itu dengan tinggi permukaan fluida yang dikehendaki, dan kemudian bertindak untuk membuka atau menutup katup sebagai aktuator guna mempertahankan keadaan permukaan yang diinginkan. 11. Sistem Pengendalian Otomatis Sistem pengendalian dimana faktor manusia tidak dominan dalam aksi pengendalian yang dilakukan pada sistem tersebut. Peran manusia digantikan oleh sistem kontroler yang telah diprogram secara otomatis sesuai fungsinya, sehingga bisa memerankan seperti yang dilakukan manusia. Di dunia industri modern banyak sekali sistem ken dali yang memanfaatkan kontrol otomatis, apalagi untuk industri yang bergerak pada bidang yang proses nya membahayakan keselamatan jiwa manusia. 12. Variabel terkendali (Controlled variable) Besaran atau variabel yang dikendalikan, biasanya besaran ini dalam diagram kotak disebut process variable (PV). Level fluida pada bejana pada gambar 4 merupakan variabel terkendali dari proses pengendalian. Temperatur pada gambar 5 merupakan Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 11
  • 12. contoh variabel terkendali dari suatu proses pengaturan. 13. Manipulated variable Masukan dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar process variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan pada suatu sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan keluaran sistem kontrol). Masukan proses pada gambar 4 adalah laju aliran fluida yang keluar dari bejana , sedangkan masukan proses dari gambar 5 adalah laju aliran fluida yang masuk menuju bejana. Laju aliran diatur dengan mengendalikan bukaan katup. 14. Sistem Pengendalian Digital Dalam sistem pengendalian otomatis terdapat komponen -komponen utama seperti elemen proses, elemen pengukuran (sensing element dan transmitter), elemen controller (control unit), dan final control element (control value ). 15. Gangguan (disturbance) Suatu sinyal yang mempunyai k ecenderungan untuk memberikan efek yang melawan terhadap keluaran sistem pengendalian(variabel terkendali). Besaran ini juga lazim disebut load. 16. Sensing element Bagian paling ujung suatu sistem pengukuran ( measuring system) atau sering disebut sensor. Sensor bertugas mendeteksi gerakan atau fenomena lingkungan yang Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 12
  • 13. diperlukan sistem kontroler. Sistem dapat dibuat dari sistem yang paling sederhana seperti sensor on/off menggunakan limit switch, sistem analog, sistem bus paralel, sistem bus serial serta si stem mata kamera. Contoh sensor lainnya yaitu thermocouple untuk pengukur temperatur, accelerometer untuk pengukur getaran, dan pressure gauge untuk pengukur tekanan. 17. Transmitter Alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan mengubahnya supaya dimengerti oleh controller. 18. Aktuator Piranti elektromekanik yang berfungsi untuk menghasilkan daya gerakan. Perangkat bisa dibuat dari system motor listrik, sistem pneumatik dan hidrolik. Untuk meningkatkan tenaga mekanik aktuator atau torsi gerakan maka bisa dipasang sistem gear box atau sprochet chain. 19. Transduser Piranti yang berfungsi untuk mengubah satu bentuk energi menjadi energi bentuk lainnya atau unit pengalih sinyal. Suatu contoh mengubah sinyal gerakan mekanis menjadi energi listrik yang terjadi pada peristiwa pengukuran getaran. Terkadang antara transmiter dan tranduser dirancukan, keduanya memang mempunyai fungsi serupa. Transduser lebih bersifat umum, namun transmiter pemakaiannya pada sistem pengukuran. 20.Measurement Variable Sinyal yang keluar dari transmiter, ini merupakan cerminan sinyal pengukuran. 21. Setting point Besar variabel proses yang dikehendaki. Suatu kontroler akan selalu berusaha menyamakan variabel terkendali terhadap set point. 22. Error Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 13
  • 14. Selisih antara set point dikurangi variabel terkendali. Nilainya bisa positif atau negatif, bergantung nilai set point dan variabel terkendali. Makin kecil error terhitung, maka makin kecil pula sinyal kendali kontroler terhadap plant hingga akhirnya mencapai kondisi tenang ( steady state) 23. Alat Pengendali (Controller) Alat pengendali sepenuhnya menggantikan peran manusia dalam mengendalikan suatu proses. Controller merupakan elemen yang mengerjakan tiga dari empat tahap pengaturan, yaitu a. membandingkan set point dengan measurement variable b. menghitung berapa banyak koreksi yang harus dilakukan, dan c. mengeluarkan sinyal koreksi sesuai dengan hasil perhitungannya, 24. Control Unit Bagian unit kontroler yang menghitung besarnya koreksi yang diperlukan. 25. Final Controller Element Bagian yang berfungsi untuk mengubah measurement variable dengan memanipulasi besarnya manipulated variable atas dasar perintah kontroler. 26. Sistem Pengendalian Kontinyu Sistem pengendalian yang ber jalan secara kontinyu, pada setiap saat respon sistem selalu ada. Pada gambar 7. Sinyal e(t) yang masuk ke kontroler dan sinyal m(t) yang keluar dari kontroler adalah sinyal kontinyu. Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 14
  • 15. ELEMEN-ELEMEN SISTEM KONTROL PROSES Elemen-elemen dalam suatu sistem kontrol proses dapat dibedakan menjadi : proses, sensor (sensing element), transducers, transmitter, transmission lines, kontroler, final control element (control valve). Seluruh elemen ini bersama-sama membentuk suatu sistem kontrol, seperti diperlihatkan pada contoh sistem kontrol proses pada Gambar contoh sederhana dari sebuah sistem kontrol proses. Sistem ini terdiri dari sebuah tanki, sebuah level measuring device, sebuah kontroler, dan sebuah control valve. Aliran liquid dialirkan melalui permukaan atas tanki, kemudian dikeluarkan dari bawah tanki yang diatur oleh control valve. Gambar contoh sederhana dari sebuah sistem kontrol proses Tangki beserta liquid di dalamnya merupakan sebuah proses. Level measuring device sebagai sebuah sensor ketinggian sekaligus transducer, akan mengukur ketinggian cairan tersebut serta mengubahnya menjadi besaran elektrik atau pneumatik. Jika level cairan dalam tanki melebihi tinggi yang diinginkan (set point) maka controller akan memutuskan untuk memperbesar aliran outlet. Berdasarkan perintah controller, final control element (control valve) akan membuka (opening) untuk memperbesar aliran. Secara blok diagram sistem control proses tersebut di atas dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar Blok Diagram Sistem Kontrol Proses a. Proses Proses adalah peralatan (equipment) bersama-sama dengan reaksi fisis ataupun kimia yang terjadi di dalamnya. b. Sensor (Sensing Element) Instrumen-instrumen pengukur (sensor) adalah instrumen-instrumen yang digunakan untuk pengukuran (measurement). Variabel-variabel yang diukur adalah Process Variables (PV). Instrumen ini juga digunakan untuk memperoleh informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam suatu proses. Dalam suatu sistem kontrol dapat dijumpai berbagai macam sensor yang berbeda dalam fungsinya. Sensor-sensor yang digunakan akan berbada tergantung dari process variable yang akan diukur. Jenis-jenis sensor tersebut adalah sebagai berikut: Pressure Sensor, Temperature Sensor, Flow Sensor, Liquid Level Sensor dan Composition Sensor. c. Transducers / Transmitter Beberapa sinyal pengukuran tidak dapat digunakan untuk aktuasi pengontrolan sebelum dikonversi ke dalam besaran-besaran fisis tertentu (sinyal elektrik atau sinyal pneumatik). Setelah dikonversi ke dalam sinyal elektrik atau Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 15
  • 16. pneumatik, sinyal hasil pengukuran tersebut dapat ditransmisikan dengan mudah dan juga dapat dimengerti oleh kontroller. Konversi ini dilakukan oleh suatu elemen yang disebut transducers / transmitter. Sebagai contoh, strain gauges dapat mengubah sinyal pressuremenjadi sinyal elektrik. d. Transmission Lines Saluran transmisi (transmission lines) membawa sinyal hasil pengukuran oleh sensor dan telah diubah oleh transducer/transmitter ke kontroler atau dari kontroler ke final control element. Saluran transmisi dapat berupa sinyal pneumatik (udara yang terkompresi). Namun, seiring dengan berkembangnya kontroler elektronik analog dan khususnya kontroler digital, saat ini kebanyakan menggunakan sinyal elektrik sebagai saluran transmisinya. Sesuai dengan standard ISA (Instrument Society of America), besarnya sinyal transmisi tersebut adalah : · Sinyal Pneumatik : 3 – 15 psig (0.2 – 1 kg/cm2) · Sinyal Elektrik : 4 – 20 mA. psig = pounds per square inchies (gauge) tujuan dari standardisasi tersebut adalah untuk kemudahan pengguna dalam memilih instrumen, juga kemudahan dalam perancangan, kalibrasi, dan pemeliharaan. e. Controller Controller memperoleh informasi dari measuring device yaitu sinyalProcess Variable (PV), membandingkan dengan Set Point (SP), menghitung banyaknya koreksi yang diperlukan sesuai dengan algoritmanya (P, PI, dan PID), dan kemudian memutuskan atau mengeluarkan sinyal koreksi (Manipulated Variable / MV) untuk ditransmisikan ke Control Valve. Controller dapat berupa controller mekanik (pneumatic), controllerelektronik atau controller digital yang terkomputerisasi dengan kemampuan dapat melaksanakan tugas-tugas kontrol yang cukup rumit. f. Final Control Element (Control Valve) Salah satu elemen pengendali akhir yang sering dijumpai adalahcontrol valve. Elemen ini mengimplementasikan keputusan yang diambil oleh kontroler. Misalnya, apabila kontroler “memutuskan” untuk menaikkan laju aliaran (flow rate) suatu fluida, maka control valve akan membuka atau menutup untuk mengimplementasikannya. Bab I. Konsep Dasar Pengendalian Proses 16