SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAGIAN-BAGIAN BOILER 
Dapur pembakar (furnance) 
Furnance adalah suatu ruangan dapur sebagai penerima bahan bakar untuk 
pembakaran, yang dilengkapi dengan fire grate pada bagian bawah diletakan 
rangka bakar sebagai alas bahan bakar, dan pada sekelilingnya adalah pipa-pipa air 
ketel yang menempel pada dinding tembok dapur yang mendapat atau menerima 
panas dari bahan bakar. Adapun pemindahan panas yang terjadi pada ketel uap ada 
3 proses, yaitu: 
1. Pemindahan panas dengan pancaran atau radiasi dari nyala api dan gas panas 
kepada dinding ketel dan pipa-pipa air. 
2. Panas ini mengalir memalui hantaran atau konduksi dari sisi dinding yang 
menerima panas ke sisi dinding yang memberi panas. 
3. Selanjutnya panas ini dengan cara singgungan atau konveksi diserahkan kepada 
air yang mengalir. 
Ruang bakar terbagi 2 (dua) bagian, yaitu : 
1. Ruang pertama berfungsi sebagai ruang pembakaran, sebagai pemanas yg 
dihasilkan dan diterima langsung oleh pipa-pipa air yg berada di dlm ruangan 
dapur tersebut (pipa-pipa air) dari drum ke header samping kanan/kiri. 
2. Ruang kedua merupakan ruang gas panas yg diterima dari hasil pembakaran 
dalam ruang pertama. Di dalam ruang kedua ini sebagian besar panas dari gas 
diterima oleh pipa-pipa air drum atas ke drum bawah. Dalam ruang 
pembakaran pertama udara pembakaran ditiupkan oleh Blower Forced Draft 
Fan (FDF) melalui lubang-lubang kecil disekeliling dinding ruang pembakaran 
dan melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (Fire grates). 
Jumlah udara yang diperlukan diatur melalui klep (Air Draft Controller) yang 
dikendalikan dari panel saklar ketel. Sedangkan dalam ruang kedua, gas panas 
dihisap Blower (Induced Draft Fan) sehingga terjadi aliran panas dari ruangan 
pertama ke ruang kedua dapur. Pembakaran Di dalam ruang kedua dipasang sekat-sekat 
sedemikian rupa yang dapat memperpanjang permukaan yang dilalui gas 
panas, supaya gas panas tersebut dapat memanasi seluruh pipa air, sebagian 
permukaan luar drum atas dan seluruh bagian luar drum bawah.
Steam drum 
Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang dilengkapi dengan 
sekat-sekat penahan butir-butir air untuk memperkecil kemungkinan air terbawa 
uap. Steam drum terletak di bagian atas, adalah suatu tabung atau bejana yang 
berisi air dan sebagian uap dengan perbadingan 50%: 50%. Pada steam drum itulah 
pembuatan uap pada ketel terjadi. Disamping sebagai tempat pembuatan uap, juga 
digunakan sebagai tempat penerima air pengisi ketel. Karena perbedaan suhu pada 
air pengisisan dan air yang berada di dalam steam drum dan air yang berada di 
dalam pipa-pipa, maka terjadilah sirkulasi air didalam ketel, sehingga air yang 
bersuhu rendah akan mengalir kebawah melalui pipa-pipa dan down corner. 
Demikian pula sebaliknya pada air yang bersuhu tinggi akan mengalir keatas 
melalui pipa-pipa disekeliling dapur, akhirnya menguap pada permukaan air dalam 
steam drum. 
Gambar 3.2 ilustrasi steam drum 
Water drum 
Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamnya di
pasang plat-plat pengumpul endapan lumpur untuk memudahkan pembuangan 
keluar (Blow Down). Water drum terletak dibagian bawah, adalah suatu tabung 
atau bejana yang berisi air sebagai penguhubung pipa-pipa ketel dari pisteam 
drum. Disamping itu, Water drum juga berfungsi sebagai tempat pengendapan 
kotoran-kotoran air dalam ketel, yang tidak menempel pada dinding-dinding ketel, 
melainkan terlarut dan mengendap. Dengan jalan atau perlakuan Blow Down maka 
kotoran-kotoran tersebut akan dapat dibuang dan dikeluarkan dari dalam ketel. 
Kotoran-kotoran tersebut misalnya : SiO2 , Fe, dsb. 
Gambar 3.3 ilustrasi steam drum & Water drum 
Pemanas Lanjut (Super Heater) 
Uap yang berasal dari penguapan di dalam drum atas belum dapat dipergunakan 
oleh turbin uap, oleh karenanya harus dilakukan pemanasan uap lanjut melalui pipa 
uap pemanas lanjut (Superheater Pipe), hingga uap benar-benar kering dengan 
temperatur 260 oC – 340 oC. Pipa-pipa pemanas uap lanjut dipasang di dalam 
ruang pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui 
pipa tersebut akan mengalami pemanasan lebih lanjut. 
Perinsip Kerja pemanas lanjut (Super Heater)
Prinsip kerja Super Heater yaitu pada saat pemanasan, api harus diatur sehingga 
suhu dari pipa Super Heater tidak melebihi batas keamanan yang diizinkan. Suhu 
dari logam pipa pada waktu pemanasan ketel biasanya dijaga supaya berada di 
bawah suhu pipa pada saat ketel berada pada kapasitas penuh. Hal ini dapat 
dilaksanakan dengan mengatur waktu dari saat pemanasan sampai saat tekanan 
kerja tercapai, dengan maksud untuk membatasi suhu gas masuk ke superheater 
pada ±5000C untuk superheater dengan pipa baja biasa. 
Superheater yang tdak dilengkapi dengan pembuangan atau drain akan selalu 
menympan air condensate apda saat pembakaran dihentikan. Makin banyak 
condensate yang terkulmpul disitu, makin banyak pula panas yang dibutuhkan 
untuk mendidihkan air dalam pipa superheater, supaya pipa superheater bebar dari 
air. Pada saat pemanasan pertama, biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk 
membersihkan pipa superheater dari air, karena banyak air yang terjebak di pipa 
superheater sesudah diadakan hydrostatis test. 
Cara termudah untuk membuang air tersebut adalah dengan menguapkannya. Cara 
ini mengkibatkan kontrol dari suhu gas selama penaikan tekana menjadi sangat 
penting, untuk mencegah panas berlebihan pada pipa yang tidak dilalui oleh uap 
karena terhambat oleh air. Hal tersebut juga mengharuskan pembukaan penuh 
katup pelepas (air vent) pada superheater sebelum pemanasan ketel dumulai, dan 
katub haruslah tatap terbuka sampai dicapai aliran uap dari ketel pada pipa utama 
±10% dari kapasitas ketel. 
Yang menjadi catatan penting adalah bahwa ada uap mengalir memalui vent 
tidaklah berarti bahwa semua pipa superheater telah dilalui uap, beberapa 
kemungkinan masih mengandung air yang terjebak di dalamnya dan bila 
pemanasan berlangsung cepat, pada saat itu pipa dapat mengalami panas 
berlebihan (pada bagian permukaan air yang terjebak) karena tidak ada aliran uap 
didalamnya. 
Pada saat penghentian operasi dai ketel katub pelepas superheater harus dibuka 
sebelum menutup katub uap utama dan juga pada setiap saat dimana dimana uap 
yang melewati katub utama lebih kecil dari 10% dari kapasitas ketel, seperti yang 
sudah tersebut diatas.
Kemungkinan pipa superheater mengalami panas berlebihan pada saat katub uap 
ditutub bila : 
1. Ketel masih sangat panas, yaitu pada saat baru berhenti. 
2. Ketel masih mengandung banyak bagasse atau abu panas diatas fire grate yang 
masih dapat terbakar. 
Gambar 3.4 ilustrasi Super Heater 
Pipa air (Header) 
Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yg dibuat sebanyak 
mungkin hingga penyerapan panas lebih merata dengan efisiensi tinggi, pipa-pipa 
ini terbagi dalam: 
1. Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header muka atau belakang. 
2. Pipa air yang menghubungkan drum dengan header samping kanan atau 
samping kiri. 
3. Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan drum bawah. 
4. Pipa air yang menghubungkan drum bawah dengan header belakang.
Air heater 
Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar. Prinsip kerja Air 
heater yaitu memanaskan udara yang lewat disela-sela pipa dialirkan udara 
hembusan dari F.D.F yang lewat di sekitar pipa-pipa yang di dalamnya mengalir 
gas bekas dari pembakaran bahan bakar. 
Udara hembus sebelum melalui Air heater mempunyai suhu yang sama dengan 
udara luar yakni sekitar 380C, dan setelah melalui Air heater dapat mencapai suhu 
antara 2000C-2300C. Keuntungan penggunaan Air heater adalah : 
1. Pemanfaatan kalor gas buang. 
2. Pembuatan uap lebih cepat. 
Gambar 3.5 ilustrasi Air heater 
Dust collector 
Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang 
aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang. Keuntungan 
penggunaan dust colector adalah : 
1. Gas buang akan menjadi bersih, sehingga tidak mengganggu pencemaran 
udara.
2. Tidak menjadikan kerusakan alat-alat bantu lainnya, misalnya : pipa-pipa Air 
heater, cashing I.D.F yang aus karena gesekan abu, pasir, dsb. 
3. Tidak mengganggu jalannya operasi. 
Pembuangan gas bekas 
Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh Blower isap (Induced 
Draft Fan) melalui saringan abu (Dast Colector) kemudian dibuang ke udara bebas 
melalui cerobong asap (Chimney) Pengaturan tekanan didalam dapur dilakukan 
pada corong keluar Blower (Exhaust) dengan katup yang diatur secara otomatis 
oleh alat hidrolis (Furnace Draft Control). 
Air seal damper 
Air seal damper adalah alat yang terdiri dari dua buah damper atas dan bawah yang 
bekerja membuka dan menutup secara bergantian yang berfungsi ganda, yaitu 
untuk mengeluarkan abu pada Dust collector, juga menjaga agar udara luar tidak 
masuk akibat tarikan I.D.F.
Ash rotary valve 
Ash rotary valve adalah alat bantu yang berfungsi sama dengan Air seal damper, 
yaitu untuk mengeluarkan abu pada Dust collector,juga menjaga agar udara luar 
tidak masuk akibat tarikan I.D.F yang membedakan yaitu Ash rotary valve bekerja 
berputar. Alat-alat pengaman boiler Mengingat bahwa tekanan kerja dan 
temperatur ketel yang sangat tinggi, maka ketel harus dilengkapi dengan alat-alat 
pengaman sebagai berikut : 
1. Katup Pengaman (Safety Valve) Alat ini bekerja membuang uap apabila 
tekanan melebihi dari tekanan yang telah ditentukan sesuai dengan penyetelan 
katup alat ini. Umumnya pada katup pengaman tekanan uap basah (Saturated 
Steam) diatur pada tekanan 21 kg/cm2, sedang pada katup pengaman uap 
kering tekanannya 20,5 kg/cm2. Penyetelan dilakukan bersama dengan petugas 
IPNKK setelah adanya pemeriksaan berkala. 
2. Gelas Penduga (Sight Glass) Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air 
di dalam drum atas, untuk memudahkan pengontrolan air dalam ketel selama 
operasi. Agar tidak terjadi penyumbatan-penyumbatan pada kran-kran uap dan 
air pada alat ini, maka perlu diadakan penyepuan air dan uap secara periodik 
pada semua kran minimal setiap 3 (tiga) jam. Gelas penduga ini dilengkapi 
dengan alat pengontrolan air otomatis yang akan membunyikan bell dan 
menalakan lampu merah pada waktu kekurangan air. Pada waktu kelebihan air 
bell juga akan berbunyi dan lampu hijau yang akan menyala. 
3. Kran Spei air (Blow Down Valve) Kran spei air ini dipasang 2 (dua) tingkat, 
satu buah kran buka cepat (Quick Action Valve) dan satu buah lagi kran ulir. 
Bahan dari kedua kran ini dibuat dari bahan yang tahan tekanan dan temperatur 
tinggi. 
4. Pengukur Tekanan (Manometer) Manometer adalah alat pengukur tekanan uap 
di dalam ketel yang dipasang satu buah untuk tekanan uap panas lanjut dan satu 
buah untuk tekanan uap basah. Untuk menguji kebenaran penunjukan alat ini, 
pada setiap manometer dipasang kran cabang tiga yang digunakan untuk 
memasang manometer penara (Manometer Tera). 
5. Kran Uap Induk Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk membuka dan 
menutup aliran uap ketel yang terpasang pada pipa uap induk terbuat dari bahan 
tahan panas dan tekanan tinggi.
6. Kran Pemasukan Air Kran pemasukan air 2 (dua) buah yaitu satu kran ulir dan 
lainnya kran satu arah (Non Return Valve). Kedua alat ini terbuat dari bahan 
yang tahan panas dan tekanan tinggi. 
 Peralatan Lain Perlengkapan lain yang diperlukan untuk ketel uap adalah : Alat 
penghembus debu pada pipa air ketel (Mechanical Soot Blower). 
 Pemasukan air ketel otomatis (Automatic Feed Regulator). 
 Panel-panel listrik komplit dengan alat-alat ukur. 
 Meter pencatat tekanan dan temperature (manometer & Temperatur Recorder). 
 Kran-kran buangan udara, air kondensat, dan header. 
Soot Blower 
Soot Blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang 
menempel pada pipa-pipa. Alat ini berada pada dinding-dinding samping kanan 
kiri ketel. Media pembersihnya adalah uap yang diambilkan dari steam drum yang 
bertekanan 11-13 kg/cm2 setelah melalui steam reducer. 
Soot Blower bekerja secara manual bekerja secara manual yang biasannya 
dilakukan pada setiap 4 jam sekali atau pada saat setelah dilakukan damping 
stocker (pembuangan abu dapur). Cara pelaksanaan Soot blowing adalah berurutan 
dimulai dari depan atau mengikuti jalannya gas asap. Hal tersebut dimaksudkan 
agar mendapatkan hasil penyemprotan yang bersih dan sempurna. 
Gambar 3.7 ilustrasi Soot Blower 
Burner 
Burner adalah alat yang berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar cair misalnya
solar, residu, dll. Pada pabrik gula penggunaan Burner sangat ditekan karena 
dengan penggunaan Burner berarti menggunakan bahan bakar yang beli, 
sedangkan pabrik gula adalah produsen bahan bakar padat yaitu bagasse. Oleh 
karena itu harus diupayakan agar mois atau kandungan air pada bagasse sekecil 
mungkin. Namun demikian peralatan Burner harus tetap dipasang, karena pada 
sebelum tersedia bahan bakar bagasse maka Burner harus digunakan. Selain itu 
mungkin terjadi gangguan pada pada peralatan bahan bakar bagasse pada saat 
operasi. 
Blow Down continue 
Blow Down continue adalah pembuangan air ketel yang dilakukan secara terus 
menerus. Adapun air ketel yang dibuang tersebut diambilkan dari steam drum yaitu 
pada permukaan air. Hal tersebut dilakukan karena menyangkut beberapa hal : 
1. Menghilangkan seandainya terjadi buih atau busa pada permukaan air ketel, 
karena hal tersebut dapat mengganggu pandangan pada gelas penduga yang 
memuliki peranan sangat penting pada ketel. 
2. Menurunkan electric conductivity yang terkandung pada air ketel. 
Aturan seberapa bukaan valve Blow Down continue adalah bergantung pada 
bagaimana keadaan atau kondisi air ketel. Dalam kondisi normal, flow rate Blow 
Down continue adalah sekitar 3% - 5% dari kapasitas operasi ketel. 
http://d-p-y.blogspot.com/2013/05/bagian-bagian-boiler.html

More Related Content

What's hot

Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporatorIffa M.Nisa
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenSepriSakatsila
 
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAIka Farahmawati
 
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Dessy Ratnasari Dpa
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan TurbinYahya Ynh
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)AhmadRifaldhi
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugalIffa M.Nisa
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalAli Hasimi Pane
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIARidha Faturachmi
 

What's hot (20)

Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Ppt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & latenPpt kalor sensibel & laten
Ppt kalor sensibel & laten
 
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULAALAT INDUSTRI KIMIA GULA
ALAT INDUSTRI KIMIA GULA
 
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)
 
Laporan Turbin
Laporan TurbinLaporan Turbin
Laporan Turbin
 
Makalah pompa
Makalah pompaMakalah pompa
Makalah pompa
 
Boiler.ppt
Boiler.pptBoiler.ppt
Boiler.ppt
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
 
ppt Turbin Uap
ppt Turbin Uapppt Turbin Uap
ppt Turbin Uap
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
 
Superheater & reheater
Superheater & reheaterSuperheater & reheater
Superheater & reheater
 
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensionalModul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
Modul perpindahan panas konduksi steady state one dimensional
 
laporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakarlaporan praktikum motor bakar
laporan praktikum motor bakar
 
makalah Prime mover
makalah Prime mover makalah Prime mover
makalah Prime mover
 
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIAMAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
MAKALAH TURBIN AIR. UTILITAS 1 TEKNIK KIMIA
 

Similar to BAGIAN BOILER

Instalasi ketel uap ( steam boiler )
Instalasi ketel uap ( steam boiler )Instalasi ketel uap ( steam boiler )
Instalasi ketel uap ( steam boiler )Amirul AmMu
 
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptxBOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptxSUCIATIuci4
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace distributor boiler
 
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxMata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxirwankurniawan45
 
Makalah soft skill
Makalah soft skillMakalah soft skill
Makalah soft skillalifperwira
 
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBambang Winardi
 
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdfPembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdfIqballJr1
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxirwankurniawan45
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant Systems4712io
 
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdfCoal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdfMuhamadFatwa3
 
BOILER_PKS_pptx.pptx
BOILER_PKS_pptx.pptxBOILER_PKS_pptx.pptx
BOILER_PKS_pptx.pptxSanathaAgung
 

Similar to BAGIAN BOILER (20)

Instalasi ketel uap ( steam boiler )
Instalasi ketel uap ( steam boiler )Instalasi ketel uap ( steam boiler )
Instalasi ketel uap ( steam boiler )
 
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptxBOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
BOILER_PKS PAK ALAM_pptx[1].pptx
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace
 
BAB II .pdf
BAB II .pdfBAB II .pdf
BAB II .pdf
 
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxMata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
 
"Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan""Menggambar sistem pemipaan"
"Menggambar sistem pemipaan"
 
Makalah soft skill
Makalah soft skillMakalah soft skill
Makalah soft skill
 
K3 Pesawat Uap
K3 Pesawat Uap K3 Pesawat Uap
K3 Pesawat Uap
 
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdfBagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
Bagian & Cara Kerja PLTU _ Boiler atau Ketel Uap (1) _ kqlima.pdf
 
Pertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boilerPertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boiler
 
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdfPembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
Pembangkit_Listrik_Tenaga_Uap.pdf
 
Heat pump(diagram)
Heat pump(diagram)Heat pump(diagram)
Heat pump(diagram)
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
 
3 steam jet
3 steam jet3 steam jet
3 steam jet
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
CoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant SystemCoalFireSteamPowerPlant System
CoalFireSteamPowerPlant System
 
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdfCoal Fire Steam PowerPlant System.pdf
Coal Fire Steam PowerPlant System.pdf
 
BOILER_PKS_pptx.pptx
BOILER_PKS_pptx.pptxBOILER_PKS_pptx.pptx
BOILER_PKS_pptx.pptx
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

BAGIAN BOILER

  • 1. BAGIAN-BAGIAN BOILER Dapur pembakar (furnance) Furnance adalah suatu ruangan dapur sebagai penerima bahan bakar untuk pembakaran, yang dilengkapi dengan fire grate pada bagian bawah diletakan rangka bakar sebagai alas bahan bakar, dan pada sekelilingnya adalah pipa-pipa air ketel yang menempel pada dinding tembok dapur yang mendapat atau menerima panas dari bahan bakar. Adapun pemindahan panas yang terjadi pada ketel uap ada 3 proses, yaitu: 1. Pemindahan panas dengan pancaran atau radiasi dari nyala api dan gas panas kepada dinding ketel dan pipa-pipa air. 2. Panas ini mengalir memalui hantaran atau konduksi dari sisi dinding yang menerima panas ke sisi dinding yang memberi panas. 3. Selanjutnya panas ini dengan cara singgungan atau konveksi diserahkan kepada air yang mengalir. Ruang bakar terbagi 2 (dua) bagian, yaitu : 1. Ruang pertama berfungsi sebagai ruang pembakaran, sebagai pemanas yg dihasilkan dan diterima langsung oleh pipa-pipa air yg berada di dlm ruangan dapur tersebut (pipa-pipa air) dari drum ke header samping kanan/kiri. 2. Ruang kedua merupakan ruang gas panas yg diterima dari hasil pembakaran dalam ruang pertama. Di dalam ruang kedua ini sebagian besar panas dari gas diterima oleh pipa-pipa air drum atas ke drum bawah. Dalam ruang pembakaran pertama udara pembakaran ditiupkan oleh Blower Forced Draft Fan (FDF) melalui lubang-lubang kecil disekeliling dinding ruang pembakaran dan melalui kisi-kisi bagian bawah dapur (Fire grates). Jumlah udara yang diperlukan diatur melalui klep (Air Draft Controller) yang dikendalikan dari panel saklar ketel. Sedangkan dalam ruang kedua, gas panas dihisap Blower (Induced Draft Fan) sehingga terjadi aliran panas dari ruangan pertama ke ruang kedua dapur. Pembakaran Di dalam ruang kedua dipasang sekat-sekat sedemikian rupa yang dapat memperpanjang permukaan yang dilalui gas panas, supaya gas panas tersebut dapat memanasi seluruh pipa air, sebagian permukaan luar drum atas dan seluruh bagian luar drum bawah.
  • 2. Steam drum Drum atas berfungsi sebagai tempat pembentukan uap yang dilengkapi dengan sekat-sekat penahan butir-butir air untuk memperkecil kemungkinan air terbawa uap. Steam drum terletak di bagian atas, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air dan sebagian uap dengan perbadingan 50%: 50%. Pada steam drum itulah pembuatan uap pada ketel terjadi. Disamping sebagai tempat pembuatan uap, juga digunakan sebagai tempat penerima air pengisi ketel. Karena perbedaan suhu pada air pengisisan dan air yang berada di dalam steam drum dan air yang berada di dalam pipa-pipa, maka terjadilah sirkulasi air didalam ketel, sehingga air yang bersuhu rendah akan mengalir kebawah melalui pipa-pipa dan down corner. Demikian pula sebaliknya pada air yang bersuhu tinggi akan mengalir keatas melalui pipa-pipa disekeliling dapur, akhirnya menguap pada permukaan air dalam steam drum. Gambar 3.2 ilustrasi steam drum Water drum Drum bawah berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yang didalamnya di
  • 3. pasang plat-plat pengumpul endapan lumpur untuk memudahkan pembuangan keluar (Blow Down). Water drum terletak dibagian bawah, adalah suatu tabung atau bejana yang berisi air sebagai penguhubung pipa-pipa ketel dari pisteam drum. Disamping itu, Water drum juga berfungsi sebagai tempat pengendapan kotoran-kotoran air dalam ketel, yang tidak menempel pada dinding-dinding ketel, melainkan terlarut dan mengendap. Dengan jalan atau perlakuan Blow Down maka kotoran-kotoran tersebut akan dapat dibuang dan dikeluarkan dari dalam ketel. Kotoran-kotoran tersebut misalnya : SiO2 , Fe, dsb. Gambar 3.3 ilustrasi steam drum & Water drum Pemanas Lanjut (Super Heater) Uap yang berasal dari penguapan di dalam drum atas belum dapat dipergunakan oleh turbin uap, oleh karenanya harus dilakukan pemanasan uap lanjut melalui pipa uap pemanas lanjut (Superheater Pipe), hingga uap benar-benar kering dengan temperatur 260 oC – 340 oC. Pipa-pipa pemanas uap lanjut dipasang di dalam ruang pembakaran kedua, hal ini mengakibatkan uap basah yang dialirkan melalui pipa tersebut akan mengalami pemanasan lebih lanjut. Perinsip Kerja pemanas lanjut (Super Heater)
  • 4. Prinsip kerja Super Heater yaitu pada saat pemanasan, api harus diatur sehingga suhu dari pipa Super Heater tidak melebihi batas keamanan yang diizinkan. Suhu dari logam pipa pada waktu pemanasan ketel biasanya dijaga supaya berada di bawah suhu pipa pada saat ketel berada pada kapasitas penuh. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengatur waktu dari saat pemanasan sampai saat tekanan kerja tercapai, dengan maksud untuk membatasi suhu gas masuk ke superheater pada ±5000C untuk superheater dengan pipa baja biasa. Superheater yang tdak dilengkapi dengan pembuangan atau drain akan selalu menympan air condensate apda saat pembakaran dihentikan. Makin banyak condensate yang terkulmpul disitu, makin banyak pula panas yang dibutuhkan untuk mendidihkan air dalam pipa superheater, supaya pipa superheater bebar dari air. Pada saat pemanasan pertama, biasanya membutuhkan waktu yang lama untuk membersihkan pipa superheater dari air, karena banyak air yang terjebak di pipa superheater sesudah diadakan hydrostatis test. Cara termudah untuk membuang air tersebut adalah dengan menguapkannya. Cara ini mengkibatkan kontrol dari suhu gas selama penaikan tekana menjadi sangat penting, untuk mencegah panas berlebihan pada pipa yang tidak dilalui oleh uap karena terhambat oleh air. Hal tersebut juga mengharuskan pembukaan penuh katup pelepas (air vent) pada superheater sebelum pemanasan ketel dumulai, dan katub haruslah tatap terbuka sampai dicapai aliran uap dari ketel pada pipa utama ±10% dari kapasitas ketel. Yang menjadi catatan penting adalah bahwa ada uap mengalir memalui vent tidaklah berarti bahwa semua pipa superheater telah dilalui uap, beberapa kemungkinan masih mengandung air yang terjebak di dalamnya dan bila pemanasan berlangsung cepat, pada saat itu pipa dapat mengalami panas berlebihan (pada bagian permukaan air yang terjebak) karena tidak ada aliran uap didalamnya. Pada saat penghentian operasi dai ketel katub pelepas superheater harus dibuka sebelum menutup katub uap utama dan juga pada setiap saat dimana dimana uap yang melewati katub utama lebih kecil dari 10% dari kapasitas ketel, seperti yang sudah tersebut diatas.
  • 5. Kemungkinan pipa superheater mengalami panas berlebihan pada saat katub uap ditutub bila : 1. Ketel masih sangat panas, yaitu pada saat baru berhenti. 2. Ketel masih mengandung banyak bagasse atau abu panas diatas fire grate yang masih dapat terbakar. Gambar 3.4 ilustrasi Super Heater Pipa air (Header) Pipa-pipa air berfungsi sebagai tempat pemanasan air ketel yg dibuat sebanyak mungkin hingga penyerapan panas lebih merata dengan efisiensi tinggi, pipa-pipa ini terbagi dalam: 1. Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan header muka atau belakang. 2. Pipa air yang menghubungkan drum dengan header samping kanan atau samping kiri. 3. Pipa air yang menghubungkan drum atas dengan drum bawah. 4. Pipa air yang menghubungkan drum bawah dengan header belakang.
  • 6. Air heater Air heater adalah alat pemanas udara penghembus bahan bakar. Prinsip kerja Air heater yaitu memanaskan udara yang lewat disela-sela pipa dialirkan udara hembusan dari F.D.F yang lewat di sekitar pipa-pipa yang di dalamnya mengalir gas bekas dari pembakaran bahan bakar. Udara hembus sebelum melalui Air heater mempunyai suhu yang sama dengan udara luar yakni sekitar 380C, dan setelah melalui Air heater dapat mencapai suhu antara 2000C-2300C. Keuntungan penggunaan Air heater adalah : 1. Pemanfaatan kalor gas buang. 2. Pembuatan uap lebih cepat. Gambar 3.5 ilustrasi Air heater Dust collector Dust collector adalah alat pengumpul abu atau penangkap abu pada sepanjang aliran gas pembakaran bahan bakar sampai kepada gas buang. Keuntungan penggunaan dust colector adalah : 1. Gas buang akan menjadi bersih, sehingga tidak mengganggu pencemaran udara.
  • 7. 2. Tidak menjadikan kerusakan alat-alat bantu lainnya, misalnya : pipa-pipa Air heater, cashing I.D.F yang aus karena gesekan abu, pasir, dsb. 3. Tidak mengganggu jalannya operasi. Pembuangan gas bekas Gas bekas setelah ruang pembakaran kedua dihisap oleh Blower isap (Induced Draft Fan) melalui saringan abu (Dast Colector) kemudian dibuang ke udara bebas melalui cerobong asap (Chimney) Pengaturan tekanan didalam dapur dilakukan pada corong keluar Blower (Exhaust) dengan katup yang diatur secara otomatis oleh alat hidrolis (Furnace Draft Control). Air seal damper Air seal damper adalah alat yang terdiri dari dua buah damper atas dan bawah yang bekerja membuka dan menutup secara bergantian yang berfungsi ganda, yaitu untuk mengeluarkan abu pada Dust collector, juga menjaga agar udara luar tidak masuk akibat tarikan I.D.F.
  • 8. Ash rotary valve Ash rotary valve adalah alat bantu yang berfungsi sama dengan Air seal damper, yaitu untuk mengeluarkan abu pada Dust collector,juga menjaga agar udara luar tidak masuk akibat tarikan I.D.F yang membedakan yaitu Ash rotary valve bekerja berputar. Alat-alat pengaman boiler Mengingat bahwa tekanan kerja dan temperatur ketel yang sangat tinggi, maka ketel harus dilengkapi dengan alat-alat pengaman sebagai berikut : 1. Katup Pengaman (Safety Valve) Alat ini bekerja membuang uap apabila tekanan melebihi dari tekanan yang telah ditentukan sesuai dengan penyetelan katup alat ini. Umumnya pada katup pengaman tekanan uap basah (Saturated Steam) diatur pada tekanan 21 kg/cm2, sedang pada katup pengaman uap kering tekanannya 20,5 kg/cm2. Penyetelan dilakukan bersama dengan petugas IPNKK setelah adanya pemeriksaan berkala. 2. Gelas Penduga (Sight Glass) Gelas penduga adalah alat untuk melihat tinggi air di dalam drum atas, untuk memudahkan pengontrolan air dalam ketel selama operasi. Agar tidak terjadi penyumbatan-penyumbatan pada kran-kran uap dan air pada alat ini, maka perlu diadakan penyepuan air dan uap secara periodik pada semua kran minimal setiap 3 (tiga) jam. Gelas penduga ini dilengkapi dengan alat pengontrolan air otomatis yang akan membunyikan bell dan menalakan lampu merah pada waktu kekurangan air. Pada waktu kelebihan air bell juga akan berbunyi dan lampu hijau yang akan menyala. 3. Kran Spei air (Blow Down Valve) Kran spei air ini dipasang 2 (dua) tingkat, satu buah kran buka cepat (Quick Action Valve) dan satu buah lagi kran ulir. Bahan dari kedua kran ini dibuat dari bahan yang tahan tekanan dan temperatur tinggi. 4. Pengukur Tekanan (Manometer) Manometer adalah alat pengukur tekanan uap di dalam ketel yang dipasang satu buah untuk tekanan uap panas lanjut dan satu buah untuk tekanan uap basah. Untuk menguji kebenaran penunjukan alat ini, pada setiap manometer dipasang kran cabang tiga yang digunakan untuk memasang manometer penara (Manometer Tera). 5. Kran Uap Induk Kran uap induk berfungsi sebagai alat untuk membuka dan menutup aliran uap ketel yang terpasang pada pipa uap induk terbuat dari bahan tahan panas dan tekanan tinggi.
  • 9. 6. Kran Pemasukan Air Kran pemasukan air 2 (dua) buah yaitu satu kran ulir dan lainnya kran satu arah (Non Return Valve). Kedua alat ini terbuat dari bahan yang tahan panas dan tekanan tinggi.  Peralatan Lain Perlengkapan lain yang diperlukan untuk ketel uap adalah : Alat penghembus debu pada pipa air ketel (Mechanical Soot Blower).  Pemasukan air ketel otomatis (Automatic Feed Regulator).  Panel-panel listrik komplit dengan alat-alat ukur.  Meter pencatat tekanan dan temperature (manometer & Temperatur Recorder).  Kran-kran buangan udara, air kondensat, dan header. Soot Blower Soot Blower adalah alat yang berfungsi sebagai pembersih jelaga atau abu yang menempel pada pipa-pipa. Alat ini berada pada dinding-dinding samping kanan kiri ketel. Media pembersihnya adalah uap yang diambilkan dari steam drum yang bertekanan 11-13 kg/cm2 setelah melalui steam reducer. Soot Blower bekerja secara manual bekerja secara manual yang biasannya dilakukan pada setiap 4 jam sekali atau pada saat setelah dilakukan damping stocker (pembuangan abu dapur). Cara pelaksanaan Soot blowing adalah berurutan dimulai dari depan atau mengikuti jalannya gas asap. Hal tersebut dimaksudkan agar mendapatkan hasil penyemprotan yang bersih dan sempurna. Gambar 3.7 ilustrasi Soot Blower Burner Burner adalah alat yang berfungsi sebagai penyemprot bahan bakar cair misalnya
  • 10. solar, residu, dll. Pada pabrik gula penggunaan Burner sangat ditekan karena dengan penggunaan Burner berarti menggunakan bahan bakar yang beli, sedangkan pabrik gula adalah produsen bahan bakar padat yaitu bagasse. Oleh karena itu harus diupayakan agar mois atau kandungan air pada bagasse sekecil mungkin. Namun demikian peralatan Burner harus tetap dipasang, karena pada sebelum tersedia bahan bakar bagasse maka Burner harus digunakan. Selain itu mungkin terjadi gangguan pada pada peralatan bahan bakar bagasse pada saat operasi. Blow Down continue Blow Down continue adalah pembuangan air ketel yang dilakukan secara terus menerus. Adapun air ketel yang dibuang tersebut diambilkan dari steam drum yaitu pada permukaan air. Hal tersebut dilakukan karena menyangkut beberapa hal : 1. Menghilangkan seandainya terjadi buih atau busa pada permukaan air ketel, karena hal tersebut dapat mengganggu pandangan pada gelas penduga yang memuliki peranan sangat penting pada ketel. 2. Menurunkan electric conductivity yang terkandung pada air ketel. Aturan seberapa bukaan valve Blow Down continue adalah bergantung pada bagaimana keadaan atau kondisi air ketel. Dalam kondisi normal, flow rate Blow Down continue adalah sekitar 3% - 5% dari kapasitas operasi ketel. http://d-p-y.blogspot.com/2013/05/bagian-bagian-boiler.html