SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Setiap orang yang bernafas pasti akan meninggal, dan setiap
muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang meninggal dunia
menyolati, dan memandikannya. Seperti orang yang hidup, jenazah pun
harus dimandikan sebelum disholatkan dan dikuburkan. Memandikan
jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah dalam mengurus jenazah.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fardhu kifayah merupkan
sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan, apabila tidak seorang pun
yang melakukan hal tersebut maka seluruh kampong dan penduduk di
sekitar kediaman jenazah tersebut akan berdosa.
Oleh karena itu, memandikan jenazah merupakan keharusan yang
mesti dikerjakan. Dan apabila hal tersebut telah dilaksanakan, maka
putuslah kewajiban penduduk muslim setempat.
Dalam makalah ini, akan membahas mengenai makalah yang
berjudul “Tata cara Pelaksanaan Penyelenggaraan Jenazah”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perlu kiranya merumuskan
masalah sebagai langkah awal untuk mengetahui apa yang dikaji dalam
makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian jenazah?
2. Bagaimana tatacara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jenazah
Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari
bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il
madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca
fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia.
Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang
yang mengantuk.
Lebih jauh kata jenazah menurut Hasan Sadiliy, memiliki makna
“seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa
kehidupannya dengan alam dunia ini.
Dalam kamus Al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai
“seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata jenazah diartikan
sebagai badan atau tubuh orang yang sudah mati.
B. Tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah
Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu:
memandikan, mengkafani, mensholatkan dan mengkuburkan. Adapun
hukumnya adalah fardhu kifayah.
1. Memandikan mayat
Syarat jenazah yang harus dimandikan:
 Mayat itu orang Islam.
 Didapati tubuhnya walaupun sedikit.
 Jenazah itu bukan mati sahid.
Cara memandikan mayat:
 Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau ranjang
dan ditempatkan yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.
 Siapkan air secukupnya. Disunahkan air dicampur dengan daun bidara atau
suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur
kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir.
 Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup auratnya sejauh tidak
menyulitkan orang yang memandikan.
 Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian
tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.
 Membersikan mulut dan giginya,barulah dibasuh kepalanya seraya disisir
rambut dan jenggotnys jiks sds lslu di bsringksn ke sebelah kiri untuk
dibasuh kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh
sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan
dan dipandang cukup, namun disunnahkan tiga kali atau lima kali.
 Meratakan air keseluruhan badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.
 Mewujudkan jenazah.
 Dikeringkan dengan kain handuk.
Orang yang berhak memandikan mayat
 Suami atau istri mayat dan mahramnya.
 Bila mahramnya tidak ada, maka bisa diserahkan kepada orang yang
mengerti dan dipercaya.
 Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada mahramnya atau yang
sejenisnya dengan si mayat maka boleh ditayamumkan.
2. Mengkafani Mayat
Hukum mengkafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup.
 Syarat mengkafani mayat
a. Sekurang-kurangnya satu lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
b. Mengkafaninya sesudah dimandikan.
c. Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki disunahkan tiga lapis yang
terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya.
Sedangkan bagi perempuan disunahkan lima lapis yaitu: kain basahan
(kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan
tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.
 Cara mengkafani mayat
- Jika mayatnya laki-laki, dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan di
atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan
semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus
dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian
kain dibungkuskan lapis demi lapis pada bagian kaki, perut dan kepala
diberi ikat (tali) dari kain putih.
- Jika mayatnya perempuan, dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada
tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala
(kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji
atau umroh tidak boleh diberi harum-haruman atau tutup kepala.
- Yang wajib menanggung kafan, diambil dari harta si mayat. Bila tidak
meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang
memelihara sewaktu hidup. Apabila mayat tidak ada yang menanggung
maka diambilkan dari baitul mal.
3. Mensholatkan mayat
Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir
dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila
jenazahnya laki-laki imam hendaknya berdiri di depan kepalanya, dan
apabila jenazahnya perempuan hendaknya imam menghadap setengan
perut stsu punggungnya.
a) Syarat sholat jenazah
 Semua yang menjadi syarat sholat seperti suci dari hadats besar/kecil,
menutup aurot dan lainnya.
 Setelah jenazah itu dimandikan.
 Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang sholat kecuali bila sholat
diatas kubur dan sholat ghoib.
b) Rukun sholat jenazah
- Niat.
- Berdiri jika mampu.
- Takbir empat kali.
- Membaca surat al-Fatihah.
- Membaca sholawat Nabi SAW.
- Mendo’akan mayat setelah takdir ketiga dan ke empat.
- Member salam.
4. Menguburkan mayat
 Cara menguburkan mayat
 Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar oleh binatang buas
atau dapat menimbulkan bau busuk.
 Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring
kekanan dan menghadap kiblat.
 Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan
pada tanah.
 Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun
dengan tanah sampai rata.
 Mendo’akan dan memohon ampun kepada jenazah.
C. Takziah dan ziarah kubur
Takziah berasal dari kata “azza-yu’azzi artinya berduka cita atau
berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah
Islam, takziah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia
dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat
menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan.
Orang yang melakukan takziah adalah orang yang mampu
merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya. Hal ini jelas
termasuk dalam katagori amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah
satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziah adalah aplikasi dari
sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan.
Allah SWT berfirman: “Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam
kebaikan dan ketakwaan” (QS. Al-maidah: 2).
Dalam pandangan rasulullah SAW, takziah mempunyai nilai dan
keutamaan tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda, “Tidaklah
seorang mukmin yang melakukan takziah atas musibah yang menimpa
saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan
pada hari kiamat. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
Tak ada satupun manusia yang bisa menolak kematian. Singkatnya,
selain sebagai wujud hubungan baik antar manusia, takziah juga
merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang
pasti, yaitu kematian. Dengan sering melakukan takziah, seseorang
terdorong untuk bermuhasabah atas semua aktivitas yang telah
dilakukannya. Semakin serring takziah dilakukan, semakin kuat pula
keyakinan akan datangnya kematian. Jika demikian, akan semakin tumbuh
semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh.
Sedangkan ziarah kubur ialah mengunjungi makam seseorang
untuk memanjatkan do’a dan memintakan ampun dari Allah SWT, ziarah
kubur dengan maksud untuk mengambil pelajaran dan ingat akan
kehidupan akhirat, dengan syarat tidak mengucapkan kata-kata yang
mendatangkan murka Allah SWT.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari
bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il
madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca
fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia.
Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang
yang mengantuk.
Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu:
1. Memandikan mayat
2. Mengkafani Mayat
3. Mensholatkan mayat
4. Menguburkan mayat

More Related Content

What's hot

1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharahasni furoida
 
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyacontoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyaRoisMansur
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahArdhia Pramesti
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahPPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahEvaariva
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Surya Surya
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirUNESA
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"Arza Mukhib
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointNenk Ajalah
 
33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.
33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.
33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.Ady Setiawan
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
 
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islamBab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islamhadisukmo
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazahSigitpga
 

What's hot (20)

1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah1. materi tentang thaharah
1. materi tentang thaharah
 
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannyacontoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
contoh makalah thhaharoh dan perrmasalahannya
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan Jenazah
 
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan AqiqahPPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
PPT Penyembelihan Hewan Qurban dan Aqiqah
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari AkhirPPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
PPT Pendidikan Agama ISlam: Iman Kepada Hari Akhir
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Ppt shalat jenazah
Ppt shalat jenazahPpt shalat jenazah
Ppt shalat jenazah
 
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
Materi Fiqih "Sedekah, Hibah dan Hadiah"
 
Pengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpointPengurusan jenazah powerpoint
Pengurusan jenazah powerpoint
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
 
33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.
33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.
33 Tanya Jawab Seputar Qurban oleh Ustadz Abdul Somad, Lc., MA.
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Power point shalat
Power point shalatPower point shalat
Power point shalat
 
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islamBab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
Bab 1 peradaban bangsa arab sebelum kedatangan islam
 
PPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan UmrahPPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan Umrah
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Ppt salat jenazah
Ppt salat jenazahPpt salat jenazah
Ppt salat jenazah
 
Makalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah AkhlakMakalah Aqidah Akhlak
Makalah Aqidah Akhlak
 

Similar to Pengurusan Jenazah

Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazahmea_ascha
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Nisrokhah6
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahAgam Real
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahFitriHastuti2
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahevarahma70
 
02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazahsugino_stain
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxyadinurcahyadin
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahamighosts
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahmateripptgc
 
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHTATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHusahabersama4
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahRosyida Hutami
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahraudatulhusna82
 

Similar to Pengurusan Jenazah (20)

Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)Materi jenazah (saniatun nimah)
Materi jenazah (saniatun nimah)
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Materi jenazah
Materi jenazahMateri jenazah
Materi jenazah
 
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan DakwahPengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
Pengurusan jenazah , Khotbah, Tabligh dan Dakwah
 
Tata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazahTata cara pengurusan jenazah
Tata cara pengurusan jenazah
 
jenszah.docx
jenszah.docxjenszah.docx
jenszah.docx
 
Presentasi jenazah
Presentasi jenazahPresentasi jenazah
Presentasi jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah02 019 salat algnazah
02 019 salat algnazah
 
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptxAgama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
Agama_penyelenggaraan_jenazahan (2).pptx
 
Pe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasahPe ngurusan jenasah
Pe ngurusan jenasah
 
Penyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazahPenyelenggaraan jenazah
Penyelenggaraan jenazah
 
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAHTATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
TATA CARA PENYELENGGARAAN SHOLAT JENAZAH
 
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazahKepedulian umat islam terhadap jenazah
Kepedulian umat islam terhadap jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Kaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazahKaifiah memandikan jenazah
Kaifiah memandikan jenazah
 
Jenazah
JenazahJenazah
Jenazah
 

More from samiul12

Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp  Perkembangan Islam Pada Masa KejayaanRpp  Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaansamiul12
 
Rpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul AllahRpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul Allahsamiul12
 
Rpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul AllahRpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul Allahsamiul12
 
Silabus Sma 1 Kdw
Silabus Sma 1 KdwSilabus Sma 1 Kdw
Silabus Sma 1 Kdwsamiul12
 
Rpp Pentingnya Toleransi
Rpp Pentingnya ToleransiRpp Pentingnya Toleransi
Rpp Pentingnya Toleransisamiul12
 
Rpp Pengurusan Jenazah
Rpp Pengurusan JenazahRpp Pengurusan Jenazah
Rpp Pengurusan Jenazahsamiul12
 
Rpp Ekonomi Islam
Rpp Ekonomi IslamRpp Ekonomi Islam
Rpp Ekonomi Islamsamiul12
 
Prota Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 KdwProta Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 Kdwsamiul12
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp  Perkembangan Islam Pada Masa KejayaanRpp  Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaansamiul12
 
Promes Sma1 Kdw
Promes Sma1 KdwPromes Sma1 Kdw
Promes Sma1 Kdwsamiul12
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa modernRpp Perkembangan Islam Pada Masa modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa modernsamiul12
 
Surat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang ToleransiSurat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang Toleransisamiul12
 
Iman KepadaKkitab Kitab Allah
Iman KepadaKkitab Kitab AllahIman KepadaKkitab Kitab Allah
Iman KepadaKkitab Kitab Allahsamiul12
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islamsamiul12
 
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanPerkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaansamiul12
 
Khutbah Jumat dan Ceramah
Khutbah Jumat dan CeramahKhutbah Jumat dan Ceramah
Khutbah Jumat dan Ceramahsamiul12
 
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa ModernPerkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa Modernsamiul12
 
Iman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul AllahIman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul Allahsamiul12
 
Materi Surat Yunus Tentang Toleransi
Materi Surat Yunus Tentang ToleransiMateri Surat Yunus Tentang Toleransi
Materi Surat Yunus Tentang Toleransisamiul12
 
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanPerkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaansamiul12
 

More from samiul12 (20)

Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp  Perkembangan Islam Pada Masa KejayaanRpp  Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
 
Rpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul AllahRpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul Allah
 
Rpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul AllahRpp Iman Kepada Rasul Allah
Rpp Iman Kepada Rasul Allah
 
Silabus Sma 1 Kdw
Silabus Sma 1 KdwSilabus Sma 1 Kdw
Silabus Sma 1 Kdw
 
Rpp Pentingnya Toleransi
Rpp Pentingnya ToleransiRpp Pentingnya Toleransi
Rpp Pentingnya Toleransi
 
Rpp Pengurusan Jenazah
Rpp Pengurusan JenazahRpp Pengurusan Jenazah
Rpp Pengurusan Jenazah
 
Rpp Ekonomi Islam
Rpp Ekonomi IslamRpp Ekonomi Islam
Rpp Ekonomi Islam
 
Prota Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 KdwProta Sma 1 Kdw
Prota Sma 1 Kdw
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp  Perkembangan Islam Pada Masa KejayaanRpp  Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
 
Promes Sma1 Kdw
Promes Sma1 KdwPromes Sma1 Kdw
Promes Sma1 Kdw
 
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa modernRpp Perkembangan Islam Pada Masa modern
Rpp Perkembangan Islam Pada Masa modern
 
Surat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang ToleransiSurat Yunus Tentang Toleransi
Surat Yunus Tentang Toleransi
 
Iman KepadaKkitab Kitab Allah
Iman KepadaKkitab Kitab AllahIman KepadaKkitab Kitab Allah
Iman KepadaKkitab Kitab Allah
 
Ekonomi Islam
Ekonomi IslamEkonomi Islam
Ekonomi Islam
 
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanPerkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
 
Khutbah Jumat dan Ceramah
Khutbah Jumat dan CeramahKhutbah Jumat dan Ceramah
Khutbah Jumat dan Ceramah
 
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa ModernPerkembangan Islam Pada Masa Modern
Perkembangan Islam Pada Masa Modern
 
Iman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul AllahIman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul Allah
 
Materi Surat Yunus Tentang Toleransi
Materi Surat Yunus Tentang ToleransiMateri Surat Yunus Tentang Toleransi
Materi Surat Yunus Tentang Toleransi
 
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa KejayaanPerkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
Perkembangan Peradaban Islam Pada Masa Kejayaan
 

Pengurusan Jenazah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Setiap orang yang bernafas pasti akan meninggal, dan setiap muslim memiliki kewajiban terhadap saudaranya yang meninggal dunia menyolati, dan memandikannya. Seperti orang yang hidup, jenazah pun harus dimandikan sebelum disholatkan dan dikuburkan. Memandikan jenazah merupakan bagian dari fardhu kifayah dalam mengurus jenazah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa fardhu kifayah merupkan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan, apabila tidak seorang pun yang melakukan hal tersebut maka seluruh kampong dan penduduk di sekitar kediaman jenazah tersebut akan berdosa. Oleh karena itu, memandikan jenazah merupakan keharusan yang mesti dikerjakan. Dan apabila hal tersebut telah dilaksanakan, maka putuslah kewajiban penduduk muslim setempat. Dalam makalah ini, akan membahas mengenai makalah yang berjudul “Tata cara Pelaksanaan Penyelenggaraan Jenazah”. B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas perlu kiranya merumuskan masalah sebagai langkah awal untuk mengetahui apa yang dikaji dalam makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apa pengertian jenazah? 2. Bagaimana tatacara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah?
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Jenazah Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia. Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang yang mengantuk. Lebih jauh kata jenazah menurut Hasan Sadiliy, memiliki makna “seseorang yang telah meninggal dunia yang sudah terputus masa kehidupannya dengan alam dunia ini. Dalam kamus Al-Munawwir, kata jenazah diartikan sebagai “seseorang yang telah meninggal dunia dan diletakkan dalam usungan. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata jenazah diartikan sebagai badan atau tubuh orang yang sudah mati. B. Tata cara pelaksanaan penyelenggaraan jenazah Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu: memandikan, mengkafani, mensholatkan dan mengkuburkan. Adapun hukumnya adalah fardhu kifayah. 1. Memandikan mayat Syarat jenazah yang harus dimandikan:  Mayat itu orang Islam.  Didapati tubuhnya walaupun sedikit.  Jenazah itu bukan mati sahid. Cara memandikan mayat:  Mayat diletakkan pada tempat yang tinggi seperti balai-balai atau ranjang dan ditempatkan yang sunyi, tidak banyak orang masuk atau keluar.
  • 3.  Siapkan air secukupnya. Disunahkan air dicampur dengan daun bidara atau suatu yang dapat menghilangkan daki seperti sabun. Sebagian air dicampur kapur barus untuk digunakan pada siraman terakhir.  Mayat diberi pakaian mandi yang tertutup auratnya sejauh tidak menyulitkan orang yang memandikan.  Mengeluarkan kotoran dari dalam perutnya serta kotoran-kotoran dibagian tubuh yang lain dengan cara yang halus dan sopan.  Membersikan mulut dan giginya,barulah dibasuh kepalanya seraya disisir rambut dan jenggotnys jiks sds lslu di bsringksn ke sebelah kiri untuk dibasuh kanannya, sesudah itu baringkan ke sebelah kanan untuk dibasuh sebelah kirinya. Serangkaian pekerjaan tersebut dihitung satu kali basuhan dan dipandang cukup, namun disunnahkan tiga kali atau lima kali.  Meratakan air keseluruhan badan jenazah dari atas kepala sampai ke kaki.  Mewujudkan jenazah.  Dikeringkan dengan kain handuk. Orang yang berhak memandikan mayat  Suami atau istri mayat dan mahramnya.  Bila mahramnya tidak ada, maka bisa diserahkan kepada orang yang mengerti dan dipercaya.  Jenis kelaminnya sejenis dan jika tidak ada mahramnya atau yang sejenisnya dengan si mayat maka boleh ditayamumkan. 2. Mengkafani Mayat Hukum mengkafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup.  Syarat mengkafani mayat a. Sekurang-kurangnya satu lapis yang menutup seluruh tubuhnya. b. Mengkafaninya sesudah dimandikan. c. Diutamakan berwarna putih. Bagi laki-laki disunahkan tiga lapis yang terdiri dari kain sarung dan dua lapis yang menutup seluruh tubuhnya. Sedangkan bagi perempuan disunahkan lima lapis yaitu: kain basahan
  • 4. (kain bawah), selembar kerudung (tutup kepala), selembar baju kurung dan tiga lapis yang menutup seluruh tubuh.  Cara mengkafani mayat - Jika mayatnya laki-laki, dihamparkan sehelai-sehelai dan ditaburkan di atas tiap-tiap lapis itu harum-haruman seperti kapur barus dan semacamnya, lalu mayat diletakkan di atasnya, sesudah diberi kapur barus dan sebagainya kedua tangannya disedekapkan seperti sholat, kemudian kain dibungkuskan lapis demi lapis pada bagian kaki, perut dan kepala diberi ikat (tali) dari kain putih. - Jika mayatnya perempuan, dilakukan seperti tersebut diatas hanya pada tubuh mayat dipakaikan kain basahan (kain bawah), baju dan tutup kepala (kerudung). Khusus bagi orang yang meninggal dalam keadaan ihrom haji atau umroh tidak boleh diberi harum-haruman atau tutup kepala. - Yang wajib menanggung kafan, diambil dari harta si mayat. Bila tidak meninggalkan harta warisan maka dibebankan kepada orang yang memelihara sewaktu hidup. Apabila mayat tidak ada yang menanggung maka diambilkan dari baitul mal. 3. Mensholatkan mayat Sholat jenazah ialah sholat yang dikerjakan sebanyak 4 takbir dalam rangka mendo’akan orang muslim yang meninggal. Apabila jenazahnya laki-laki imam hendaknya berdiri di depan kepalanya, dan apabila jenazahnya perempuan hendaknya imam menghadap setengan perut stsu punggungnya. a) Syarat sholat jenazah  Semua yang menjadi syarat sholat seperti suci dari hadats besar/kecil, menutup aurot dan lainnya.  Setelah jenazah itu dimandikan.  Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang sholat kecuali bila sholat diatas kubur dan sholat ghoib.
  • 5. b) Rukun sholat jenazah - Niat. - Berdiri jika mampu. - Takbir empat kali. - Membaca surat al-Fatihah. - Membaca sholawat Nabi SAW. - Mendo’akan mayat setelah takdir ketiga dan ke empat. - Member salam. 4. Menguburkan mayat  Cara menguburkan mayat  Membuat liang lahat yang tidak bisa di bongkar oleh binatang buas atau dapat menimbulkan bau busuk.  Jenazah dimasukkan kedalam liang lahat dengan posisi miring kekanan dan menghadap kiblat.  Tali-tali kain kafan dilepas, pipi kanan dan ujung kaki ditempatkan pada tanah.  Setelah ditutup dengan bamboo atau papan kayu di atasnya ditimbun dengan tanah sampai rata.  Mendo’akan dan memohon ampun kepada jenazah. C. Takziah dan ziarah kubur Takziah berasal dari kata “azza-yu’azzi artinya berduka cita atau berbela sungkawa atas musibah yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziah adalah mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang dapat menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan. Orang yang melakukan takziah adalah orang yang mampu merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya. Hal ini jelas termasuk dalam katagori amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan salah satu fundamen ajaran Islam. Lebih dari itu, takziah adalah aplikasi dari
  • 6. sikap saling menolong dan bekerja sama dalam kebaikan dan ketakwaan. Allah SWT berfirman: “Dan saling menolonglah kamu sekalian dalam kebaikan dan ketakwaan” (QS. Al-maidah: 2). Dalam pandangan rasulullah SAW, takziah mempunyai nilai dan keutamaan tinggi bagi yang melakukannya. Beliau bersabda, “Tidaklah seorang mukmin yang melakukan takziah atas musibah yang menimpa saudaranya, kecuali Allah akan memakaikan untuknya permata kemuliaan pada hari kiamat. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi). Tak ada satupun manusia yang bisa menolak kematian. Singkatnya, selain sebagai wujud hubungan baik antar manusia, takziah juga merupakan media untuk mengingatkan manusia terhadap sesuatu yang pasti, yaitu kematian. Dengan sering melakukan takziah, seseorang terdorong untuk bermuhasabah atas semua aktivitas yang telah dilakukannya. Semakin serring takziah dilakukan, semakin kuat pula keyakinan akan datangnya kematian. Jika demikian, akan semakin tumbuh semangat mengisi hidup dengan perbuatan baik dan amal shaleh. Sedangkan ziarah kubur ialah mengunjungi makam seseorang untuk memanjatkan do’a dan memintakan ampun dari Allah SWT, ziarah kubur dengan maksud untuk mengambil pelajaran dan ingat akan kehidupan akhirat, dengan syarat tidak mengucapkan kata-kata yang mendatangkan murka Allah SWT.
  • 7. BAB III PENUTUP Kesimpulan Kata jenazah bila ditinjau dari segi bahasa (etimologi) berasal dari bahasa arab dan menjadi turunan dari isim masdar yang diambil dari fi’il madhi “janaza-yajnizu-janazatan”. Bila huruf jim dari kata tersebut dibaca fathah (janazatan), kata ini berarti orang yang telah meninggal dunia. Namun bila huruf jimnya dibaca kasroh, maka kata ini memiliki arti orang yang mengantuk. Kewajiban kaum muslimin terhadap jenazah ada empat yaitu: 1. Memandikan mayat 2. Mengkafani Mayat 3. Mensholatkan mayat 4. Menguburkan mayat