1. Awaken Innovator Within | page 1 of 20
RANGKUMAN TANYA-JAWAB
KAJIAN ONLINE (KAJOL) – sesi 1
AWAKEN INNOVATOR WITHIN
Kamis, 23 April 2020 | Jam 16.00 – 17.00 WIB
Narasumber: Feri D. Sampurno
"Mulai dulu, sempurnakan kemudian."
- Feri D. Sampurno
2. Awaken Innovator Within | page 2 of 20
TANYA (1)
Shofatul Marwah:
Permasalahan selama ini yang saya hadapi di tempat saya bekerja. Pimpinan
saya adalah orang yang sangat inovatif. Program-program perubahannya
sungguh luar biasa.
Hanya saja saat perubahan itu diturunkan pada setiap staf seolah-olah ditolak
dan seringkali ada kata "Biasanya kalau dulu seperti itu"
Maka pertanyaan saya. Bagaimana cara merubah pemikiran staf yang enggan
berubah, menjadi ingin berubah dan membuat mereka mengambil langkah
pertama. Dalam perubahan yang dibawa.
JAWAB:
Sesuai dengan formula perubahan dari “Beckhard Harris”: D x V x F > R.
Dissatisfction x vision x first step harus lebih besar dari resistensi untuk
berubah, jika kita mau perubahan itu terjadi
TANYA (2)
Rofi’udin:
Pikiran akan disebut Fikiran jika ada pembedanya, jika menciptakan alasan
untuk tidak menolak bisa bermakna 'menyalahi' fitrah Fikiran bukan?
JAWAB:
Lebih tepatnya bukan agar tidak ada penolakan tapi agar bisa memahami
urgensinya dengan titik pandang yang sama. Beda fikiran itu betul fitrah,
menyepakati sebuah konsensus juga bukan menyalahi fitrah... begini
maksudnya
Karena bekerja dalam team khan di antara tujuannya untuk menyepakati
konsensus. Itu juga tujuan disyariatkannya syuro, bukan untuk menghilangkan
beda, tapi untuk menyimpul beda dalam simpul kesepakatan...
Nah di sinilah seni memimpin berperan besar.
3. Awaken Innovator Within | page 3 of 20
KAJIAN ONLINE (KAJOL) – sesi 2
AWAKEN INNOVATOR WITHIN
Jumat, 24 April 2020 | Jam 16.00 – 17.00 WIB
Narasumber: Rio Purboyo
"Jika krisis tidak juga membuat Anda terdesak, resah dan menggerakkan diri
untuk berubah, meningkatkan kapasitas diri, entah dengan momen apalagi
Anda mau berubah."
- Rio Purboyo
4. Awaken Innovator Within | page 4 of 20
TANYA (3)
Embung:
Saya punya teman yang selalu memikirkan bagaimana menyelesaikan masalah
instansi kami terutama masalah Dikjartih. Baru-baru ini kami sedang membuat
teknik pembelajaran dengan menggunakan kearifan lokal, yaitu permainan
tradisional.
Teman saya tersebut adalah Dr. Suparman dan kami sama-sama widyaiswara.
Kami sudah buat konsep teknik belajar, namun memang masih mentah.
JAWAB:
Dalam pengalaman kami melatih dan sesuai kajian perubahan perilaku,
permainan termasuk yang efektif. Setiap orang, menyukai permainan. Dengan
bermain, kita bisa menyusun cara-cara tertentu untuk memenuhi target.
Dengan bermain kita juga memunculkan ide-ide terobosan. Pendek kata,
permainan efektif melahirkan inovasi.
Kita pelajari hal itu, terutama dalam DNA inovator yang "asosiasi".
TANYA (4)
Cak Basori:
“Kenapa saya tidak bisa muncul ide?”
JAWAB:
Mudah saja.
1. Carilah.
2. Atau tanamlah.
3. Atau panenlah.
Carilah, salah satunya dengan pertemanan tadi pak Basori.
5. Awaken Innovator Within | page 5 of 20
Cara lainnya, dengan datangi tempat baru (seperti cerita lahirnya kopi
setarbak itu)
Tanamlah, dengan lakukan sesi diskusi, brainstorming, atau sejenisnya.
Kami di INALEAD biasa gunakan LDJ, untuk menanam ide-ide.
Panenlah, dengan cara membeli ide dari orang lain, terutama pakar di bidang
tertentu.
Begitu ya pak Basori.
TANYA (5)
Izzat Ibadurahman:
Dari penjelasan tadi, salah satu yang saya ambil adalah kalau kita mengadu ide
dengan orang yang memiliki perbedaan akan memunculkan ide baru.
Bagaimana kalau mengadu ide dengan orang yang memiliki kesamaan? Lebih
efektif yang mana?
JAWAB:
Kalau tujuannya, ingin memperbanyak pilihan (stok) ide solusi, berdiskusilah
dengan orang yang berbeda dari kita.
Kalau tujuannya, ingin mempertajam sebuah ide, bisa berdiskusi dengan orang
yang punya lebih banyak kesamaan dengan kita.
TANYA (6)
Nurmalina;
Kadang muncul ide tapi kita takut ide kita ditolak. Bagaimana mengatasinya?
JAWAB:
Itu hal yang wajar. Adanya penolakan berarti ide kita ada potensi dinilai BESAR,
GILA, DI ATAS RATA-RATA oleh kita atau orang lain.
6. Awaken Innovator Within | page 6 of 20
Seperti di Kajol 1, coach Feri sempat bahas. Kembali pada cara kita
meyakinkan orang lain untuk menerima, lalu menyetujui ide inovasi kita.
Kata kuncinya ada pada "Membuat orang lain MERASAkan MANFAAT dari
alasan perlunya ide inovasi itu".
Jadi, mulailah berlatih meyakinkan orang lain atas ide kita.
TANYA (7)
Halimah:
Bagaimana cara kita untuk menghadapi diri kita sendiri yang misalnya sebagai
bawahan, ketika:
1. Ingin mengeluarkan ide-ide yang berbeda dari yang ada, tapi sudah kepikir
ide itu akan ditolak pimpinan?
2. Ketika ide disampaikan dan memang berbeda dari pola pikir pimpinan
sehingga ide di tolak?
Terima kasih
JAWAB:
Jika terjadi no (1), silakan jernihkan pikiran lebih dulu.
Yang saya pahami, khawatir berlebihan itu menyalahgunakan kekuatan
imajinasi. Ada baiknya, proporsional terhadap kemungkinan diterima dan
ditolaknya ide kita.
Jika terjadi no (2), yang saya alami ada beberapa penyebab.
Mungkin, pimpinan punya pertimbangan lain yang kita tidak tahu persis.
Dugaan baik saya, pertimbangan beliau itu lebih baik dan berdasarkan cara
pandang dengan jangkauan lebih luas dari secuil bidang/kemampuan kita.
Mungkin, waktu (atau sumber daya pendukungnya) yang diperlukan untuk
mengakomodir ide itu, belum tersedia/memadai/belum saatnya.
Mungkin, ide kita belum/tidak selaras dengan tujuan/target organisasi (tim).
7. Awaken Innovator Within | page 7 of 20
Apa pun penolakan dari pimpinan, diterima saja sebagai fakta apa adanya.
Yang ditolak itu, idenya. Bukan diri (pribadi) kita.
Jadi, santuy saja. ora usah spaneng.
TANYA (8)
C. Rosalina:
Dalam hal meyakinkan ide-ide kita pada org lain, bagaimana caranya supaya
tidak terkesan ngeyel bin mekso?
JAWAB:
Di momen tertentu, ngeyel bin mekso itu perlu lho. Kalau budaya
organisasinya dirasa memadai untuk itu.
Tapi, kalau ingin mempengaruhi orang lain dengan cara halus, pastikan sejak
awal kita mampu membaca kecenderungan beliau seperti apa. Dekati dengan
cara orang lain ingin didekati. Sesekali, sebelum meyakinkan orang lain
pastikan kita sudah jelas mengenai, "Apa manfaatnya ide ini untuk orang lain?"
TANYA (9)
Wulan Rahmah:
Apakah ada inovasi yg terarah dan tidak terarah? Apa beda inovasi dengan
lintasan pikiran.
JAWAB:
Kalo inovasi, harusnya terarah. Pada dasarnya, inovasi itu untuk menjawab
suatu masalah/tantangan. Atau untuk memperbaiki (proses, produk/layanan)
yang sudah ada.
Kalo tidak terarah, belum bisa disebut inovasi, tapi ide saja. Mungkin bisa
disebut lintasan pikiran.
8. Awaken Innovator Within | page 8 of 20
Ketika kita lakukan proses inovasi, dari pendekatan "Problem Solving &
Decision Making", ada beberapa fase yang perlu terjadi:
1. Merumuskan masalah (tantangan). Kalo di #DesignSprint disebut dengan
istilah "Problem Finding".
2. Menyediakan pilihan-pilihan ide solusi/inovasi. Di #DesignSprint -saya agak
lupa istilahnya. Coach @Feri INALEAD yang lebih jago.
3. Menyeleksi dan memilih ide.
4. Mewujudkan ide inovasi.
Begitu ya.
TANYA (10)
Ani Qotul Uhbah:
1. Apa tips dan trik untuk meyakinkan orang, supaya ide kita diterima?
2. Ada istilah "inovasi tanpa batas". Bagaimana kak, tepat tidak istilah itu. Apa
rambu-rambunya?
JAWAB:
Wah ini...
1. Supaya ide kita diterima?
Jadilah pimpinan. Hahaha...
Dengan otoritas, kita pasti bisa memaksa siapa pun menerima ide kita. Itu,
kalo tujuannya hanya agar ide kita diterima orang lain.
Tapi, kalo tujuannya agar ide kita tidak hanya diterima, tapi juga terjadi
mewujud nyata dan berhasil oleh orang lain. Maka, pegang otoritas bukan
jawabannya.
9. Awaken Innovator Within | page 9 of 20
Melainkan:
1. Seberapa berharga ide-nya?
Apakah idenya layak/pantas/sepadan untuk diperjuangkan, menurut
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
2. Seberapa baik dalam mengomunikasikannya (menjual)?
3. Seberapa terlibat orang lain dalam proses pembuatan (inovasi) ide tersebut?
Untuk yang no (2).
Mungkin, bisa ditanyakan kembali ke yang punya istilah, hehehe.
Inovasi tanpa batas itu, mungkin terjadi saat fase menyediakan berbagai ide-
ide inovatif. Dalam sesi #DesignSprint, ada tekniknya: Crazy Eight, Lightning
Demos. Di pendekatan lain, ada SCAMPER, Idea-storming.
Saat sesi itu terjadi, pikiran kita melebar, divergen, bisa liar ke segala arah. Tapi
hanya di fase itu, tidak seterusnya. Karena setelahnya, ada sesi menyeleksi ide.
Dalam bayangan saya, mungkin itu yang dinamai inovasi tanpa batas.
Begitu ya...
TANYA (11)
Toni Adhi Sunarsono:
Kenapa setiap inovasi aktif selalu seakan akan jadi momok dalam suatu
organisasi sehingga banyak hambatan dan lambat laun dicuekin bahkan
dilupakan?
JAWAB:
Dugaan saya, untuk sementara, ada 5 penyebab inovasi jadi momok sehingga
diabaikan:
1. Tidak dianggap penting.
2. Tidak jadi prioritas.
10. Awaken Innovator Within | page 10 of 20
3. Tidak tahu caranya.
4. Tidak ada tanggung jawab untuk mewujudkannya.
5. Merasa tidak ada beda-nya, saat berlakukan inovasi atau tidak.
Silakan dicek, ya pak.
11. Awaken Innovator Within | page 11 of 20
RANGKUMAN TANYA-JAWAB
KAJIAN ONLINE (KAJOL) – sesi 4
AWAKEN INNOVATOR WITHIN
Ahad, 26 April 2020 | Jam 16.00 – 17.00 WIB
Narasumber: Feri D. Sampurno
"Mulai dulu, sempurnakan kemudian."
- Feri D. Sampurno
12. Awaken Innovator Within | page 12 of 20
Sambil menunggu kelas, Bapak Ibu mohon sekalian dicari jawabannya ya.
“Ada berapa jumlah segitiga dalam gambar ini?”
Nanti kita bahas di kelas ya Bapak Ibu
13. Awaken Innovator Within | page 13 of 20
TANYA (12)
Suparman:
Tidak semua orang daoat menerima inovasi yang kita lakukan, karena dapat
dianggap sebebagai kompetitor oleh mereka, bagaimana cara menghadapi
kondisi tersebut coach
JAWAB:
Terima kasih Pak Suparman.
Dalam sebuah tim inovator itu ada 3 area kepakaran yang perlu
dipertimbangkan keberadaannya:
1. Pakar Design. Agar setiap gagasan dapat dilihat dengan menarik, eye
catching dan indah. Jangan sampai orang enggan melihat konten gagasan kita
hanya gara-agar konteks/kemasannya tidak enak dipandang.
2. Pakar Konten/gagasan. Kalau inovasi anda di bidang pertanian maka anda
perlu ahli pertanian, kalau di bidang app maka anda perlu ahli coding. Mereka
juga disebut sebagai engineer. Ini yang bertugas menyusun backbone struktur
inovasi.
3. Pakar manajemen dan marketing. Ide Inovatif itu baru dibilang innovation
jika sudah bisa dipakai atau digunakan oleh manusia. Ia memberi nilai tambah.
Nah ini, tugasnya pakar ke-3 untuk meyakinkan orang lain untuk mau
menggunakan ide mereka.
Itu kalau sebuah team, jika sendiri? Maka Anda perlu belajar ketiga kepakaran
itu, tidak harus mumpuni sesuaikan saja dengan kebutuhannya. Tentu ada
cara belajarnya masing-masing.
Terima kasih
14. Awaken Innovator Within | page 14 of 20
TANYA (13)
Erly Ngastiyo:
Apa ciri eksperimen kita berhasil dan apa tips cara membuat eksperimen yang
baik?
JAWAB:
Tipsnya:
1) Tentukan maksud dan tujuannya.
Setiap eksperimen harus jelas tujuannya, konfirmasi pada diri sendiri mengapa
kita harus melakukan eksperimen ini. Sekali lagi "Big Why" akan menjadi
tenaga pendorong yang ampuh.
2) Buat daftar asumsi.
Sebuah gagasan khan dimulai dari asumsi-asumsi yang kemudian menjadi
pertanyaan atau tantangan. Dengan mengenali apa saja asumsi yang
melingkupi gagasan Anda, maka Anda tahu dari mana memulai eksperimen
tersebut. Daftar asumsi itu semacam daftar tantangan yang perlu diselesaikan
atau ditemukan jawabannya.
3) Tentukan Asumsi yg paling kritis/penting menurut Anda.
Tentu kita tidak mungkin melakukan eksperimen atau tes terhadap semua
asumsi yang kita punya, maka dari itu pilih asumsi yang paling mendasar dan
kritis.
Apa makna dari kritis?
Ia memiliki korelasi terbanyak terhadap semua asumsi atau apabila ia terjawab
maka kecenderungannya akan membuat asumsi lainnya separuh terjawab.
Bapak ibu bisa menggunakan matrix Effort - Impact untuk mengukur skala
prioritasnya ya.
4) Desain dan lakukan eksperimennya.
Pastikan semua prosesnya sesederhana mungkin, ingat prinsip di INALEAD
"Mulai dulu, sempurnakan kemudian".
Buatlah desain rencana eksperimen yang sekiranya bisa Anda mulai besok
pagi, jangan buat rencana yang jika Anda akan memulainya baru bisa
dilakukan tahun depan . Pastikan testing user itu lebih pada mengamati
respon dan perilaku mereka terhadap gagasan Anda ya bapak ibu.
15. Awaken Innovator Within | page 15 of 20
Baru-baru ini seorang pakar inovasi menyampaikan bahwa "Jangan terlalu
percaya pada apa yang user/konsumen katakan, tapi percayalah pada apa
yang mereka lakukan!"
Maksudnya apa?
Ketika test user, jangan sibuk bertanya apa respon mereka, tapi lihatlah
bagaimana mereka bertindak atau merespon. Ada yg bilang "Human is funny
creatures, they may say one thing and then do another" hahaha
5) Jangan lupa untuk kumpulkan data, because data talk more.
Catat semua hal karena ia akan jelas berguna di masa mendatang.
6) Pastikan ada resume dan rencana tindak lanjut.
Coba cek apakah hasil dari eksperimen sudah sesuai dengan tujuan yang ingin
Anda dapatkan.
Temukan pelajaran yang Anda dapati, apa yang perlu disesuaikan dari gagasan
anda. Apa yang perlu diubah, ditambah, atau dihilangkan. Jika data yang Anda
perlukan sudah memadai, lanjutkan idenya. Jika belum, mungkin perlu
eksperimen sekali lagi.
Apa ciri eksperimen berhasil?
Hahaha ini pertanyaan agak susah jawabnya.
Karena dalam prinsip inovasi semua eksperimen itu berhasil sejauh Anda bisa
belajar dan mendapati data untuk bekal perjalanan inovasi berikutnya. Seperti
kata Thomas A Edison "Aku tidak pernah gagal (baca tidak berhasil), justru aku
menemukan 999 cara yang tidak boleh dilakukan untuk membuat bola lampu."
Itu jawaban dia atas pertanyaan orang-orang terhadap kegagalannya yang
lebih dari 1000x dalam bereksperimen untuk menemukan bola lampu.
Semoga bersemangat untuk bereksperimen ...
made by:
admin INALEAD
0812-7500-7400
admin@inalead.id
www.inalead.id