3. KRITERIA VIDEO BERKUALITAS
Menarik.
Menginformasikan tentang sesuatu, menghibur, atau
meyakinkan audiens.
Topik yang dipilih harus menarik.
Ada kebaruan: audiens belum tahu apa-apa tentang subjek
tersebut.
Aspek Teknis terkait Komposisi, Pencahayaan, dan Angle.
Angle: "Di mana saya mengarahkan lensa kamera saya dan dari
sudut mana?" "Bagaimana sudut pandang video akan membantu
saya menceritakan kisahnya?"
4. KRITERIA PENILAIAN VIDEO
Desain:
1. Gaya dan Organisasi:
Konten video tersusun dan mengalir.
Transisi antar "adegan" berjalan secara logis dan efektif, tidak
terdapat/terjadi hal yang mengganggu.
2. Kreativitas:
Angle atau sudut pengambilan gambar yang menarik.
Efek suara/music yang pas.
Jarak pengambilan gambar yang variatif: Close up, medium,
long shot.
5. B. Isi/Pesan:
3. Konten:
Menghadirkan topik atau pesan.
Mengangkat dan menahan perhatian pemirsa.
Pemirsa dapat dengan mudah mengikuti.
Materi sesuai dengan topik.
6. 4. Kualitas:
Musik dan suara (voice over) cukup keras untuk didengar.
Gambar dalam posisi fokus.
Pencahayaan sesuai.
Kamera stabil (tidak goyang).
5. Bahasa:
Tulisan bebas dari kesalahan (typo) tata bahasa benar.
6. Kesan Keseluruhan:
Presentasi menarik dan membangun dan mempertahankan minat
7. VIDEO CONTEST CRITERIA
Ide/Gagasan yang Unik,
Newsworthiness
Eksekusi Konsep/Tema
Kredibilitas
Pernyataan/Narasumber
Kemampuan Menyampaikan
Pesan dengan Jelas dan
Meyakinkan
Aspek Persuasi dan Motivasi
(Inspirational Power)
Eksekusi Teknis
Aspek Artistik
Penulisan Judul, Teks
Performance (Vocal Ability and
Non-Verbal Communicatin)
Kualitas Audio dan Video
Impresi Keseluruhan/Impact
Wow! Factor
Memorable
8. KRITERI VIDEO YOUTUBE YANG
MENARIK
Video pendek, to the point.
Dalam beberapa detik pertama, video menyampikan informasi
tentang apa yang mau disampaikan/ditawarkannya.
Video punya target audiens yang sangat spesifik dan memiliki
tujuan atau sasaran tertentu.
Konten video unik dan berbeda dengan video lain di YouTube.
9. Video menawarkan informasi yang dipahami oleh audience
sebagai bermanfaat, informatif, menghibur, engaging,
mendidik dan relevan dengan apa yang dicari, diinginkan, atau
dibutuhkan audiens.
Dalam hal kualitas produksi, video terlihat profesional dan
menawarkan kualitas suara yang baik.
Video menggunakan semacam musik latar.
Video menawarkan informasi yang jelas dan mudah dipahami
sehingga audiens tidak perlu menunggu terlalu lama.
Judul video sesuai, deskriptif dan langsung ke intinya.
10. KRITERIA VIDEO VIRAL
1. Be Short and Sweet. Survei The New York Times: lebih dari
19 persen orang berhenti menonton video setelah 10 detik.
Semenit kemudian, video tersebut telah kehilangan 44
persen audiens.
2. Be Upbeat. Agar dapat dibagikan, konten perlu menyentul
emosional audiens. Pemirsa lebih suka membagikan konten
yang optimis. Jika Anda menginginkan video Anda viral,
usahakan bernuansa positif.
3. Be Timely. Kemampuan menyesuaikan trending topic Anda
meningkatkan peluang konten Anda menjadi viral.
11. 4. Be Involved. Salah satu kunci viral adalah keterlibatan dengan
audiens. Semua orang suka didengar.
5. Be Informative. Audiens selalu mencari informasi dan hal
baru. Jika konten video Anda menarik dan informatif, konten
Anda berpeluang untuk dibagikan.
6. Be Inspiring. Sebisa mungkin mampu menginspirasi audiens.
Audiens menyukai kisah inspirasional. Makin inspiratif,
makin banyak audiens Anda ingin membaginya dengan orang
lain.
12. DARI DAN UNTUK AUDIENS
1. Treat your audience like a king. Pilih satu topik dan fokus
pada topik tersebut. Teks dan visual harus terkait dengan
topik. Pada tahap perencanaan, pikirkan: Apa yang Anda
ingin audiens lakukan setelah menonton video Anda?
2. Sampaikan cerita yang menarik. Kunci untuk membuat video
yang sukses adalah menarik perhatian pemirsa dan membuat
mereka tetap terlibat. Sampaikan ceritakan yang akan
memikat audiens dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Video yang baik selalu didasarkan pada alur cerita yang jelas,
membantu untuk memahami detil dan meninggalkan kesan
abadi.
16. PROSES PRODUKSI VIDEO
1. Penentuan Tujuan. Tujuan harus SMART: Specific,
Measurable, Achievable, Relevant, and Time-bound.
2. Riset Audiens: Siapa audiens target? Bagaimana audiens
target menemukan dan menonton video?
3. Core Message: Apa pesan utama yang perlu
dikomunikasikan? Mengapa pesan-pesan utama ini penting
bagi audiens target Anda? Saat menonton video Anda, apa
yang ingin Audiens Anda Pikirkan? Rasakan? Lakukan?
4. Strategi Produksi – Cara?
5. Menuliskan Brief/Proposal
17. 6. Creative Approach Ide, Konsep. Insights dari Audience
Bagaimana menyampaikan Core Message.
7. Menulis Naskah (Script) Script dan Storyboard menjadi
blueprint video Anda. Kriteria Naskah yang baik: natural,
menarik dan menyentuh secara emosional, pas dengan
target audiens, sederhana dan mudah dimengerti, pendek
dan ringkas, terdengar bagus saat dibaca dengan keras,
menyajikan informasi yang diperlukan, menyampaikan core
message. Naskah harus menyertakan detail tentang lokasi,
aktor, alat peraga, dan tindakan tertentu jika tingkat
kerincian itu diperlukan.
18. 8. Membuat Storyboard. Storyboard digunakan untuk dapat
memvisualisasikan bagaimana video Anda akan diambil.
Storyboard dapat memberikan gambaran visual tentang
pencahayaan, pewarnaan, pembingkaian, transisi, dan
banyak aspek film lainnya. Ini dapat dicapai melalui gambar,
stok gambar, atau bahkan rekaman.
9. Perencanaan dan Pembuatan Schedule, meliputi: menyiapkan
lokasi (di dalam atau di luar ruangan), pembagian tugas,
koordinasi pemain dan presenter, persiapan peralatan, tata
rias dan kostum, ijin, dll.
20. 10.Pengambilan Gambar
11.Editing Video Manfaatkan B-roll (tidak hanya
menampilkan orang berbicara (tell), tapi orang yang
beraktivitas (show).
12.Menambahkan grafis dan special effect.
13.Menggabungkan musik dan Sound track. Musik yang akan
dimasukkan dalam video Anda harus menyesaikan dengan
suasana dan tone video, mampu menyampaikan pesan inti
Anda,sesuai untuk audiens target Anda, sesuai dengan
kecepatan video.
21. 14.Merekam Voiceover. Pastikan pengisi suara harus menarik
bagi audiens target, dapat membaca skrip dengan cara yang
memperkuat pesan inti, dan memiliki suara yang menyentuh
dan terdengar menyenangkan. Ketika voiceover direkam,
sebaiknya diambil beberapa versi sehingga editor bisa
memastikan keseluruhan pengeditan terasa kohesif.
15.Publikasi/Upload.
23. SMARTPHONE = SWISS ARMY
KNIFE
Smartphone adalah Pisau Tentara Swiss yang mengubah
landskap produksi video.
Dulu video hanya dibuat oleh orang-orang tertentu dengan
kemampuan profesional.
Dengan adanya Smartphone, setiap orang bisa memproduksi
video. Bahkan, kini orang tidak memerlukan kamera video
untuk merekam video.
24. TIPS PEMBUATAN VIDEO
MENGGUNAKAN SMARTPHONE
1. Gunakan aplikasi kamera video pro. Dengan aplikasi kamera
dari pihak ke-3, Anda bisa menyesuaikan ISO, kecepatan
rana, fokus, dan banyak aspek lain.
Aplikasi yang direkomendasikan:
Filmic Pro (Android / iOS)
FlowMotion (Android / iOS)
Cinema FV-5 (Android)
OpenCamera (Android)
Mavis- Pro Camera (iOS), dll
25. 2. Pengaturan/Setting kamera.
Sebelum mengambil gambar, lakukan pengaturan yang benar.
Resolusi video: seberapa besar film Anda: 1080, HD, dan 4K.
Frame rate: berapa banyak frame per detik (fps) rekaman video
Anda.
Pengaturan umum adalah 30 fps, 60 fps, dan kurang umum, 24
fps.
Semakin tinggi angkanya, video yang tampak lebih halus akan
Anda hasilkan. Sebagian besar video direkam pada 30 fps atau
29,97 fps (di Amerika Serikat).
Rekam pada 2160p, edit dan selesaikan pada 1080p
26. 3. Temukan tempat yang tenang, cukup terang dan nyaman.
Ruang yang sepi menjadi penting sehingga tidak mengganggu.
Tutup semua jendela dan pintu.
Matikan kipas, pemanas, atau suara lain di dalam ruangan.
Jika pengambilan gambar dilakukan di rumah, jauhkan dari
segala gangguan misalnya anak-anak atau hewan piaraan.
27. 4. Posisikan kamera/smartphone Anda dalam posisi stabil
(steady) dan tidak goyang.
Gunakan tripod atau Gimbal atau Stabilizer.
Taruh Smartphone Anda di tripod atau bersandar pada buku
atau benda lain di tempat yang stabil dan tegak.
Pastikan kamera menghadap Anda.
Jika tidak ada Tripod, gunakan kedua tangan Anda.
28. 5. Lakukan tes 5 detik sebelum Anda mulai merekam video.
Periksa pencahayaan, suara, visual. Hapus sesuatu yang
mengganggu sehingga pemirsa dapat fokus.
6. Rekam video 1-2 menit yang menyampaikan pesan yang
cerdas, mudah dan menyenangkan.
7. Pastikan untuk mengarahkan ponsel Anda secara horizontal.
Jangan merekam video dengan format vertikal, kecuali untuk
IG TV.
8. Jangan gunakan zoom digital. Jika ingin close up, sebaiknya
Anda mendekat dengan obyek.
29. 9. Eksposur dan fokus. Cukup ketuk pada bagian tertentu
untuk mengatur eksposur tan fokus.
10.Rekaman audio: Untuk wawancara, sebaiknya gunakan
eksternal microphone. Alternatif: gunakan smartphone lain,
taruh di saku/kantung narasumber.
11.Ketika merekam, smartphone dalam posisi Airplane Mode.
Setting Video dalam format kualitas paling tinggi (Highest
Quality).
30. 12.Pencahayaan dan waktu pengambilan gambar. Pilih timing
Anda saat memotret di luar ruangan dengan hati-hati untuk
mendapatkan gambar dengan tampilan terbaik dari kamera
Anda. Pastikan juga Anda memiliki cukup cahaya saat
memotret interior, terutama di malam hari. Manfaatkan
cahaya natural (matahari). Hindari Pencahayaan Belakang
(back light).
13.Framing dan Komposisi: Selain kamera yang steady dan
pencahayaan yang pas, Anda harus memiliki kemampuan
terkait dengan framing yang pas, angle, dan komposisi yang
tepat, sehingga video Anda tidak membosankan. Perhatikan
simetri, refleksi, dan angle yang menarik.
31. 14.Setelah merekam, lihat kembali rekaman untuk mencek
pencahayaan dan suara.
15.Gunakan Software editing video. Anda dapat menggunakan
perangkat lunak pengedit profesional untuk mengedit video.
32. Software Editing Video untuk PC Software Editing Video untuk
Smartphone
Adobe Premiere Pro CC
Final Cut Pro X
Filmora
dll
3DLUT mobile (Android/iOS)
Adobe Premiere Clip
(Android/iOS)
KineMaster (Android/iOS)
Magisto (Android/iOS)
Filmic Pro (Android/iOS)
FilmoraPro
iMovie
Clips
PowerDirector
LumaFusion
dll