Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Media sosial bagi Orang katolik indonesia
1. Media Sosial dan
Gereja Katolik di
Indonesia
Yohanes Widodo
Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Disampaikan pada acara Webinar Forum Merto 1973:
"MEDSOS: Berkah atau Kutuk.”
Senin, 6 September 2021
2. • Media Sosial
• Internet dan Gereja Katolik di
Indonesia
• Media Digital di Masa
Pandemi
• Peran Media Sosial dalam
Gereja
• Pandemi, Apa yang Bisa
Dilakukan?
Paparan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta | 6 September 2021
3. Media
Sosial
• Media sosial adalah media atau teknologi
berbasis Internet yang memfasilitasi berbagi ide,
pemikiran, dan informasi melalui jaringan dan
komunitas virtual.
• Media sosial memberi pengguna komunikasi
konten elektronik yang cepat.
• Konten mencakup informasi pribadi, dokumen,
video, dan foto.
• Medium: komputer, tablet, atau smartphone
melalui perangkat lunak atau aplikasi berbasis
web.
• Media sosial biasanya menampilkan konten
buatan pengguna (User Generated Content) dan
profil personal.
• Media sosial ada di mana-mana. Lebih dari 3,8
miliar orang menggunakan media sosial.
4. Jenis
Media
Sosial
• Media sosial dapat berupa berbagai aktivitas yang
didukung oleh teknologi: berbagi foto, blogging, game
sosial, jejaring sosial, berbagi video, jaringan bisnis, dunia
maya, ulasan, dll.
• Pemerintah dan politisi memanfaatkan media sosial untuk
berinteraksi dengan konstituen.
• Individu: media sosial digunakan untuk berhubungan
dengan teman dan keluarga besar.
• Beberapa orang menggunakan media sosial untuk
mengembangkan karir, bertemu dengan orang-orang
dengan minat sama, berbagi pemikiran, perasaan,
wawasan, dan emosi.
• Bisnis: Perusahaan menggunakan media sosial untuk
berinteraksi dengan pelanggan, mendorong penjualan
melalui iklan dan promosi, mengukur tren konsumen, dan
menawarkan layanan atau dukungan pelanggan.
5. Contoh
Media
Sosial
1. Facebook (2.74 billion users)
2. YouTube (2.29 billion users)
3. WhatsApp (2 billion users)
4. Facebook Messenger (1.3 billion users)
5. Instagram (1.22 billion users)
6. Whatsapp (1.21 billion users)
7. TikTok (689 million users)
8. QQ (617 million users)
9. Douyin (600 million users)
10. Sino Weibo (511 million users
Sumber: Investopedia.com, January 2021
8. Manfaat
Media
Sosial
Individu:
• Mengubah cara kita semua berinteraksi secara online.
• Menemukan apa yang terjadi di dunia secara real-time.
• Tetap berhubungan dengan teman, meskipun jarak jauh.
• Akses ke informasi dalam jumlah tak terbatas.
• Membantu individu menemukan kesamaan.
• Membuat dunia tampak lebih mudah didekati.
Survei Pew Research Center:
• Media sosial berkorelasi dengan memiliki lebih banyak
teman dan jaringan yang lebih beragam.
• 57% remaja bertemu seorang teman secara online.
Bisnis:
• Pemasaran media sosial untuk menargetkan konsumen,
membangun basis penggemar, dan menciptakan budaya
brand.
9. Internet dan Gereja Katolik
di Indonesia
1989
Ada diskusi panas tentang masalah agama di
indonesians@janus.berkeley.edu.
Isnet (the Islamic Network) lahir dari upaya dua
siswa Indonesia di Amerika Serikat untuk siswa
Muslim (Indonesia). Milis paling aktif, organisasi
mapan, jaringan nasional dan internasional.
Anggota terbagi menjadi milis yang lebih kecil.
is-lam@isnet.org - diskusi tentang Islam.
dialog@isnet.org - diskusi antara Muslim dan
non-Muslim.
Kelompok kristen membuat milis
paroki@paroki.org - Katolik Indonesia.
paroki_asia@wave.ec.t.kanazawa-u.ac.jp -
Katolik Indonesia di Asia Pasifik.
iccn@dbs.informatik.uni-muenchen.de -
Jaringan Komputer Kristen Indonesia
1991
Parokinet (paroki@uiuc.edu) diluncurkan
pada Hari Natal 1991 dari server
Universitas Illinois oleh Romo (Pastor) Alex
Soesilo Wijoyo, seorang mahasiswa
Universitas Columbia.
Milis ini, yang awalnya dibuat untuk
membahas agama Katolik, berakhir sebagai
sumber informasi politik yang kaya dan
forum aktif untuk diskusi politik.
1987-1988
Pelajar Indonesia di Berkeley, Amerika Serikat
membentuk milis Indonesia pertama melalui
email indonesians@janus.berkeley.edu.
Menggunakan server UC Berkeley yang
dikembangkan oleh Eka Ginting, mahasiswa
Indonesia yang sedang studi di University of
Seattle.
Milis adalah media paling strategis yang
emungkinkan Indonesia untuk berinteraksi dan
berkolaborasi.
Memungkinkan banyak siswa Indonesia untuk
dapat berinteraksi dengan orang lain. Diskusi awal
cukup konstruktif dan semangat nasionalis.
Isnet telah beroperasi dengan servernya
sendiri, dimulai dengan server pertama
yang dibeli Sun SPARClassic II dengan
uang penggalangan dana.
Server ini terletak di Laboratorium Teknik
Elektronika Universitas Manitoba di
Winnipeg, dan dikelola oleh Budi
Rahardjo, dengan nama domain
isnet.ee.umanitoba.ca.
Nama domain saat ini, Isnet.org,
didaftarkan di bawah server ini pada Mei
1994, dan dengan demikian nama daftar
berubah menjadi is-lam@isnet.org
(Suara Hidayatullah, 1999a).
1992
10. About ParokiNet
• More information about ParokiNet from the FAQ (frequently asked questions). Short history about ParokiNet.
The usual "What's New." How to subscribe to the parokinet mailing list, etc.
Bible
• Complete Bible copy in Indonesian and link to English language version.
Calendar of Liturgy
• Calendar of Liturgy for the year. Weekly reflections.
Catholicism
• General interest about Catholicism and Catholic church.
Discussions Archive
• Archive of the discussions from the mailing list.
Education Aid Fund
• ParokiNet education fund raising.
Food and Recipes
• A variety of Indonesian food. Recipes are included! Some of Indonesian restaurant in the United States.
News and Information
• Flash news about Indonesia.
Sight and Sound
• A collection of pictures and songs.
World
• Links to other ParokiNet services. List of MUDIKA home pages.
You are visitor number 41270 since the last major update.
Send comments, questions, suggestions to www@parokinet.org
Maintained by The Webmasters (www@parokinet.org)
Last updated: February 14, 1997
Last major update: July 7, 1996
Registered On 1994-07-26
Website Parokinet.org sekarang sudah tidak aktif
11. Gereja Katolik & Internet
On the 36th World Communications Day in 2002, Pope John
Paul 11 harped specifically on the internet when he said:
“The Church approaches
this new medium with
realism and confidence.
Like other
communications media, it
is a means, not an end in
itself. The Internet can
offer magnificent
opportunities for
evangelization if used with
competence and a clear
awareness of its strengths
and weaknesses.”
12. Akun Instagram Paus Fransiskus, 8 Juli 2020
Akun Instagram Paus Fransiskus, 5 September 2021
Akun Twitter
Paus Fransiskus, 8 Juli 2020
Akun Twitter
Paus Fransiskus , 5 September 2021
16. Peran Media Sosial
dalam Gereja
PERTEM(P)U(R)AN WACANA, MEMBANGUN DIALEKTIKA
Media sosial adalah ruang yang terbuka, sehingga siapa pun bisa menyampaikan
sikap, ideologi, perspektif yang berbeda.
MEMBANGUN RELASI DAN INTERAKSI
Ketika sebuah akun katolik berinteraksi dengan publik, dia mampu membangun
relasi dan intraksi dengan sesama orang katolik, sesama yang berbeda agama,
termasuk pejabat publik/pemerintah.
KATEKESE GAYA BARU
Mewartakan kabar gembira dengan model, gaya, dan cara baru: lebih interaktif,
tidak menggurui.
GEREJA MAKIN TERBUKA
Kasus-kasus di lingkungan Gereja tak lagi bisa ditutup-tutupi. Gereja dituntut makin
terbuka dan akuntabel.
17. Salah satu bentuk pelaksanaan tugas mewartakan Injil
yang diamanatkan Yesus Kristus.
Pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang dewasa
dalam iman, mencakup penyampaian ajaran Kristen,
yang pada umumnya diberikan secara sistemastis,
dengan maksud mengantar para pendengar memasuki
kepenuhan hidup Kristen (Cathechesi Tradendae 18).
"Tindakan pengajaran" dan "pengetahuan yang diberikan
oleh pengajar" (identik dengan Katekismus).
Peran Media Digital: KATEKESE Gaya Baru
21. Katekese Gaya Baru:
Membahas isi Alkitab
dengan cara yang
menarik,
dikaitkan dengan
fenomena saat ini
supaya relate dengan
masyarakat zaman now.
22. Media sosial/digital menjadi media yang sangat efektif
untuk bergaul dan berinteraksi dengan siapa pun:
Interaksi dengan Sesama umat Katolik
• Dari interaksi ini kemudian terbangun komunitas virtual
yang bersifat lintas batas.
Interaksi dengan Umat (Agama) Lain
• Membangun pemahaman. Dari sini muncul sikap
toleran yang mendasari kerjasama dan kebersamaan.
Interaksi dengan Pejabat/Pemerintah
• Hubungan yang egaliter tanpa sekat birokrasi.
Peran Media Digital: Ruang INTERAKSI
26. Media sosial bersifat egaliter, terbuka, dan demokratis,
sehingga siapa pun bisa menyampaikan wacana, sikap,
ideologi, perspektif masing-masing.
• Mereka yang memiliki pandangan sama akan saling
mendukung dan berkumpul (Filter Bubble, Echo Chamber)
dan bersama-sama 'menyerang' musuh/pandangan yang
berbeda.
• Pertemuan dan pertempuan antarwacana itu bisa terjadi
kompromi bahkan perpecahan/skisma
(cyberbalkanization).
Peran Media Digital: Pertem(p)u(r)an Wacana
29. Media digital menjadikan akses informasi makin mudah
dan terbuka. Karena itu, Gereja juga dituntut lebih
membuka diri dan hadir di media digital/media sosial.
• Kasus-kasus yang terjadi di lingkungan Gereja dengan
cepat dan mudah akan diakses dan menjadi perhatian
publik.
• Kasus-kasus tidak bisa lagi ditutupi dan harus
diselesaikan dengan terbuka.
Peran Media Digital: Gereja Makin Terbuka
30.
31. Apa yang Bisa
Dilakukan?
INTERNET BUKAN MUSUH
Gereja Katolik perlu menguasai
manajemen, pemasaran, dan
pengelolaan media sosial (mulai-
mulai dari paroki)
MEMBANGUN
RELASI/COMMUNION
Kalau dulu ada ParokiNet,
pendekatan paroki digital atau
komunitas-komunitas digital
perlu menjadi perhatian Gereja.
Pandemi dan Post Pandemi?
32. Apa yang Bisa
Dilakukan?
ANTISIPASI BALKANISASI
Hirarki Gereja perlu hadir dan
menyapa netizen untuk
mengarahkan dan
mengingatkan jika ada yang
keluar jalur atau memancing
adanya konflik atau
perpecahan.
DARI MIMBAR KE PASAR
Gereja harus mengubah
pendekatannya yang selama ini
cenderung berkotbah di mimbar
menjadi ngobrol di pasar. Media
sosial identik dengan
interaktivitas (komunikasi dua
arah). Jika pendekatannya satu
arah, otomatis tidak laku :)
33. Apa yang Bisa
Dilakukan?
LITERASI DIGITAL
Gereja perlu memberi
guideline mengenai etika
bermedia sosial, tidak
menyebarkan hoaks, tidak
memposting komentar yang
barbar dan cenderung
bullying.
TERBUKA DAN AKUNTABEL
Persoalan-persoalan yang terjadi
di lingkungan Gereja tidak bisa
ditutupi lagi. Kasus-kasus
kejahatan sebaiknya diselesaikan
secara adil dan memihak korban.