2. Asuransi merupakan salah satu hasil evaluasi
kebutuhan manusia akan rasa aman dan
terlindungi. Asuransi mempunyai banyak
manfaat untuk manusia dalam mengatasi
resiko di masa mendatang. Selain itu, meskipun
banyak metode menangani resiko, asuransi
merupakan metode yang paling banyak
dipakai.
Karena asuransi menjanjikan perlindungan
kepada pihak tertanggung terhadap resiko yang
dihadapi perorangan maupun resiko yang
dihadapi oleh perusahaan.
LATAR BELAKANG
3. RUMUSAN MASALAH
1
• Apa pengertian
klaim?
2
• Bagaimana
pelaksanaan
pembayaran klaim
asuransi jiwa di
AJB Bumiputera
1912 ?
3
• Apa saja hambatan
dan upaya
mengatasinya
dalam
pelaksanaan klaim
asuransi jiwa di
AJB Bumiputera
1912?
4. • Pengertian
Asuransi
• Jenis-Jenis
Asuransi
• Dasar-dasar
Hukum
Asuransi
Jiwa
• Prinsip
Asuransi
• Manfaat
Asuransi
• Polis
Asuransi
• Premi
Asuransi
• Hak &
Kewajiban
Para Pihak
dalam
Asuransi
• Sebab-Sebab
Asuransi
Jiwa
Berakhir
TINJAUAN PUSTAKA
5. • Pengertian tentang asuransi
menurut Ir. Ade Arthesa dan
Ir. Edia Handiman (2006:236)
yaitu ”Asuransi merupakan
salah satu lembaga keuangan
bukan bank di Indonesia yang
mempunyai aktifitas
memberikan perlindungan
atau proteksi atas kerugian
keuangan yang disebabkan
oleh peristiwa yang tidak
terduga” .
ASURANSI
• Menurut Undang-Undang No 2
yang memberi batasan sebagai
berikut: “Asuransi atau
pertanggungan jiwa adalah
perjanjian antara dua pihak atau
lebih dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung dengan
menerima premi asuransi, untuk
memberikan suatu pembayaran
yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.”
Pengertian Asuransi secara umum Pengertian Asuransi Jiwa
6. JENIS-JENIS ASURANSI
Asuransi terhadap kebakaran
Asuransi terhadap bahaya hasil-hasil pertanian
Asuransi terhadap kematian orang ( Asuransi jiwa )
Asuransi terhadap bahaya dilaut
Asuransi terhadap perbudakan
Asuransi terhadap bahaya dalam pengangkutan didarat dan
disungai-sungai
ASURANSI SECARA UMUM
7. DASAR-DASAR HUKUM
ASURANSI
• Pasal 1313 KUHPerdata
• Pasal 1320 KUHPerdata yang mengatur mengenai syarat
sahnya perjanjian
• Pasal 1318 KUHPerdata yang mengenai ahli waris dari
pemegang polis / tertanggung dalamperjanjian asuransi
• Pasal 1253 sampai dengan Pasal 1262 KUHPerdata
• Pasal 1338 KUHPerdata ayat (1)
• Pasal 1339 KUHPerdata
• Pasal 1342 sampai dengan pasal 1351 KUHPerdata yang
mengenai penafsiran perjanjian
8. PRINSIP ASURANSI
• Insurable interest (kepentingan yang
dipertanggungkan)
• Utmost Good Faith (itikad baik)
• Indemnity
• Proximate Cause
• Subrogation
• Contribution
9. MANFAAT ASURANSI
• Bagi perusahaan asuransi
– Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
– Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
– Keuntungan dari hasil bunga dari investasi disura-surat berharga
• Bagi nasabah
– Memberikan rasa aman
– Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat ditarik
kembali
– Terhindar dari reiko kerugian atau kehilangan
– Memperoleh penghasilan dimasa mendatang
– Memperoleh penggantian akibat kerusakan atau kehilangan
10. POLIS ASURANSI
• Perjanjian asuransi harus dibuat secara tertulis
dalam bentuk akta yang disebut polis yang
memuat kesepakatan, syarat-syarat khusus
dan janji-janji khusus yang menjadi dasar
pemenuhan hak dan kewajiban para pihak
(penanggung dan tertanggung) dalam
mencapai tujuan asuransi.
11. PREMI ASURANSI
• Premi asuransi adalah kewajiban pihak
tertanggung kepada pihak penanggung yang
berupa pembayaran uang dalam jumlah
tertentu secara periodik. Jumlah premi
tergantung pada faktor-faktor yang
menyebabkan tinggi rendahnya tingkaat risiko
dan jumlah nilai pertanggungan. Jangka waktu
pembayaran premi sangat tergantung pada
perjanjian yang sudah dituangkan dalam polis
asuransi.
12. HAK & KEWAJIBAN PARA PIHAK
DALAM ASURANSI
1). Penanggung wajib memberikan ganti kerugian atau sejumlah uang dalam
perjanjian Asuransi, sesuai dengan ketentuan Pasal 1339
2) Penanggung wajib untuk melaksanakan ketentuan perjanjian yang telah
disepakati.
Pasal 1338 kuhperdata menyatakan bahwa :
A). Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya.
B). Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat
kedua belah pihak atau karena alasan yang oleh undang-undang
dinyatakan cukup untuk itu.
3). Penanggung hendaknya membuat perjanjian Asuransi secara tertulis
dalam suatu akta yang disebut Polis.
4). Hak Penanggung untuk menutup kembali (Reasuransi) penanggungnya
kepada Perusahaan Asuransi yang lain
Hak dan Kewajiban Penanggung
13. HAK & KEWAJIBAN PARA PIHAK
DALAM ASURANSI
1). Tertanggung wajib membayar premi kepada penanggung.
2). Pemegang polis / tertanggung dapat menuntut penggantian biaya, rugi
dan bunga dengan memperhatikan Pasal 1267 KUHPerdata yaitu :
“Bahwa pihak terhadap siapa perikatan tidak dipenuhi, dapat memilih
apakah ia, jika hal itu masih dapat dilaksanakan, akan memaksa pihak yang
lain untuk memenuhi perjanjian ataukah ia akan menuntut pembatalan
perjanjian, disertai penggantian biaya kerugian dan bunga.
3). Ahli waris dari tertanggung dalam perjanjian Asuransi juga mempunyai hak
untuk dilaksanakan prestasi dari perjanjian tersebut. Hal ini disimpulkan
dalam Pasal 1318 KUHPerdata.
4). Tertanggung wajib untuk melaksanakan ketentuan perjanjian yang telah
disepakatinya.
Hak dan Kewajiban Tertanggung
16. SEJARAH AJB BUMIPUTERA 1912
• AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan
asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di
Indonesia. Perusahaan asuransi ini terbentuk pada
tanggal 12 Februari 1912, di Magelang, Jawa
Tengah. perusahaan pindah ke Yogyakarta.
• Pada tahun 1934 perusahaan melebarkan
sayapnya dengan membuka cabang-cabang di
Bandung, Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan,
Pontianak, Banjarmasin, dan Ujung Padang.
• AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakat
indonesia dari berbagai latar belakang dan kelompok
umur serta menyediakan berbagai produk dan
layanan yang setara dengan produk asuransi terbaik
dunia, namun tetap menjaga keuntungannya di
Indonesia bagi para pemegang polisnya.
17. VISI AJB BUMIPUTERA 1912
1. Menjadikan AJB Bumiputera 1912
sebagai Perusahaan Asuransi Jiwa
Nasional yang kuat, modern dan
menguntungkan.
2. Didukung oleh sumber daya manusia
(SDM) profesional yang menjunjung
tinggi nilai –nilai idealisme serta
mutualisme.
18. MISI AJB BUMIPUTERA 1912
1. AJB Bumiputera 1912 menyediakan pelayanan
dan produk jasa asuransi jiwa berkualitas se
bagai wujud partisipasi dalam pembangunan.
2. Nasional melalui peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. AJB Bumiputera 1912
senantiasa mengadakan pendidikan dan
pelatihan untuk menjamin pertumbuhan
kompetensi karyawan, peningkatan .
3. Kesejahteraan, dalam rangka peningkatan
kualitas pelayanan perusahaan kepada pemegang
polis.
4. AJB Bumiputera 1912 mendorong terciptanya
iklim kerja yang motivasif dan inovatif untuk
mendukung proses bisnis internal perusahaan
yang efektif dan efisien.
19. PRODUK ASURANSI JIWA PERORANGAN
Mitra
Cerdas
Mitra
Prima
Ekawaktu
Mitra
Beasiswa
Mitra
Permata
Mitra
Melati
Mitra
Cerdas
Mitra
Abadi
Mitra
Poesaka
Mitra
Guru
Mitra BP-
Link
Mitra
Warisan+
Mitra
Proteksi
Mandiri
20. • Pendaftaran
Asuransi Jiwa
• Polis Asuransi
Jiwa
• Mekanisme
Pembayaran
Premi
• Pengajuan
Klaim Asuransi
Jiwa
• Hambatan
dalam
pelaksanaan
klaim
• Upaya
Mengatasi
Hambatan
PEMBAHASAN
21. PENDAFTARAN ASURANSI JIWA AJB
BUMIPUTERA 1912
Calon Tertanggung
datang ke Kantor
AJB Bumiputera
1912
Nasabah harus
membawa fotocopy
KTP & KK
Nasabah mengisi
surat permintaan
diri (SPA) dibantu
petugas
22. POLIS ASURANSI JIWA AJB
BUMIPUTERA 1912
Sesuai dengan ketentuan Pasal 304 mengenai isi polis, maka polis yang
dikeluarkan oleh AJB Bumiputera 1912 memuat antara lain mengenai:
• Nama tertanggung
• Tanggal lahir/ umur tertanggung
• Macam asuransinya
• Besarnya uang pertanggungan
• Mulainya kontrak
• Jangka waktu asuransi
• Cara pembayaran
• Pembayaran jatuh tempo
• Jangka waktu pembayaran
• Jumlah premi dan penerima uang pertanggungan jika si
tertanggung meninggal dunia.
23. PEMBAYARAN PREMI
• Besar kecilnya premi ditentukan oleh 3 faktor
1. Uang pertanggungan
2. Usia
3. Jangka waktu atau masa pembayaran premi
Untuk mekanisme pembayarannya biasanya dari pihak AJB
Bumiputera 1912
• Petugas mendatangi tertanggung ke tempat kediamannya
atau tempat yang telah diperjanjikan sebelumnya, jadi
tertanggung tidak perlu datang ke perusahaan.
• Pembayaran melalui Bank atau dengan menggunakan
transfer melalui atm,kartu kredit, cek maupun giro.
24. MEKANISME PENGAJUAN
KLAIM• Syarat yang diperlukan
1. Polis asli atau duplikat jika polis asli hilang atau surat keterangan pengganti polis/ pengakuan
hutang jika polis asli dijadikan sebagai jaminan pinjaman.
2. Tanda terima pembayaran asli dari premi terakhir.
3. Surat keterangan kematian dari Lurah/ Kepala Desa yang dilegalisir oleh Camat, atau Sertifikat
Kematian.
4. Surat Keterangan dari Kepolisian atau pihak berwenang jika penerima manfaat meninggal
dunia karena kecelakaan.
5. Pengajuan klaim atas kematian.
6. Kuesioner klaim.
7. Surat keterangan kesehatan dari Dokter/ Rumah Sakit jika penerima manfaat meninggal dunia
ketika dalam perawatan oleh Dokter/Rumah Sakit
8. Fotokopi kartu keluarga (jika berlaku).
9. Surat kuasa dari penerima pengalihan hak jika terdapat beberapa penerima pengalihan hak
dan untuk sementara terdapat hambatan
10. Surat keputusan mengenai perwalian dari Pengadilan Negeri jika penerima pengalihan hak
usianya belum memenuhi syarat menurut hukum, sementara orang tuanya meninggal dunia.
11. Surat keputusan mengenai ahli waris dari Pengadilan Negeri jika Pemegang Polis yang
ditunjuk untuk menerima manfaat telah meninggal dunia
• Mengisi Surat Pengajuan klaim
25. PENGAJUAN KLAIM ASURANSI JIWA DI AJB
BUMIPUTERA 1912
• Proses klaim ini dimulai pada waktu pemohon
mengajukan klaim, memberitahukan dan
menyampaikan dokumen yang bersangkutan
kepada penanggung untuk membuktikan
bahwa peristiwa yang dipertanggungkan telah
terjadi dan yang mengajukan klaim berhak
untuk menerima manfaat asuransi.
26. PEMBAYARAN KLAIM
• Mengacu pada cara pembayaran klaim sebagaimana
diuraikan diatas, maka didalam praktek yang terjadi,
pembayaran klaim yang dilakukan di AJB Bumiputera
1912 adalah pembayaran klaim murni dan klaim
exgratia.
• Pembayaran klaim murni, artinya pembayaran
dilakukan karena sudah lengkapnya syarat-syarat yang
ditentukan beserta dokumen-dokumen yang
diperlukan, sehingga apabila syarat-syarat yang
ditentukan belum dilengkapi maka pihak perusahaan
tidak akan melakukan pembayaran klaim kepada
tertanggung sampai lengkapnya semua persyaratan
serta dokumen yang diperlukan.
27. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN KLAIM
ASURANSI JIWA AJB BUMIPUTERA
• Ketidaklengkapan dokumen
• ketidaksesuaian nama ahli waris yang
tercantum
• Hilangnya polis asuransi jiwa atau kwitansi
bukti pembayaran premi.
• Riwayat Kesehatan Tertanggung
28. PERHITUNGAN UANG
PERTANGGUNGAN ASURANSI
• Seorang Ayah memiliki Istri dan Anak usia 2th.
Jika si Ayah meninggal, UP diharapkan bisa
membiayai kebutuhan istri dan anak tersebut
hingga usianya 23 tahun. Kebutuhannya
berkisar 7 juta/bulan.
UP yang dibutuhkan adalah : 7juta x 12 bulan
x 21 th = 1,764 Milyar.
30. KESIMPULAN
• Dalam pelaksanaan asuransi jiwa AJB Bumiputera terdapat 3 tahap
yaitu tahap pendaftaran, tahap perjanjian dan tahap pelaksanaan
penyelesaian klaim
• Namun di dalam pelaksanaan penyelesaian klaim di AJB Bumiputera
1912 seringkali mengalami hambatan-hambatan, diantaranya
adalah adanya ketidaklengkapan dokumen-dokumen seperti
medical record dari Rumah Sakit, surat penyaksian jenazah dari
Rumah Sakit, dan sering terjadinya polis atau kwitansi bukti
pembayaran premi yang hilang, data mengenai ahli waris yang tidak
sesuai dengan data yang tercantum dalam polis,riwayat kesehatan
tertanggung tidak sesuai dengan data kesehatan yang tercantum
dalam polis. Namun semua hambatan-hambatan itu dapat diatasi
oleh AJB Bumiputera 1912 dengan memperbaiki kinerja dari para
petugasnya.
31. SARAN
1. AJB Bumiputera 1912 dalam memberikan informasi kepada
calon tertanggung mengenai produk asuransi yang akan dipilih
oleh calon tertanggung hendaknya memberikan informasi yang
sejelas-jelasnya pada setiap produk asuransi yang akan dipilih
oleh calon tertanggung, sehingga sampai pada pelaksanaannya
tidak terjadi hambatan-hambatan yang tidak diinginkan.
2. Terhadap kasus-kasus klaim yang bermasalah, perlu diadakan
evaluasi kasus-kasus seperti apakah yang paling sering ditemui.
apakah kesalahan terletak pada cara agen dalam memberikan
penjelasan kepada pemegang polis, ketidakjelasan dalam pasal-
pasal perjanjian, kurangnya pemahaman staf klaim dalam
memberikan jawaban, atau memang karena kesengajaan yang
dibuat tertanggung untuk melakukan kecurangan.