Makalah ini membahas tentang model pembelajaran drill and practice. Metode ini digunakan untuk mengajarkan keahlian khusus melalui latihan berulang-ulang untuk meningkatkan ketangkasan. Tujuannya adalah membentuk keterampilan motorik dan intelektual siswa. Kelebihannya memberikan bimbingan langsung, tetapi dapat menimbulkan respons yang kaku dan menghambat inisiatif siswa.
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Metode Drill dan Praktek
1. Tugas Makalah
MEDIA PEMBELAJARAN
DI SUSUN
OLEH
WA ODE ERNY
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN/PGRA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2016
Tugas Makalah
MEDIA PEMBELAJARAN
DI SUSUN
OLEH
WA ODE ERNY
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN/PGRA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2016
Tugas Makalah
MEDIA PEMBELAJARAN
DI SUSUN
OLEH
WA ODE ERNY
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN/PGRA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
KENDARI
2016
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang memberikan nikmat-Nya sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah tentang media pembelajaran ini. Shalawat dan
salam kita kirimkan kepada Nabi Muhammad saw, karena berkat beliaulah kita dapat
merasakan pendidikan seperti saat sekarang ini.
Dalam penulisan dan penyelesaian Modul ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing yaitu Dr. Ambar Lestari, M.Pd.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau dan terima kasih juga
penulis ucapkan kepada teman-teman yang terlibat dalam penyelesaian Modul ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan dorongan yang diberikan mendapat imbalan dari
Allah swt. Semoga Modul ini bermanfaat bagi kita semua dan juga bagi penulis.
Kendari, 14 April 2016
Penulis
3. BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertia Model Pembelajaran Drill Pratice
Drill secara bahasa bisa diartiakan berlaatih mencakup didalaamya aktivitaas menghapal,
mengeja kata, dan sbgnya. Practice atau praktek dpt dikategorikan di dalmnya seperti
menulis, melaksaakan berbagai gerak dlm olahraga dan lain sbgnya.
Metode pembljaran drill and practice merupakan teknik pegaajaran yang dilakukan
berulang kali untuk mendptkan keterampilan, dibutuhkn untuk mengingat secara matematis.
Metode ini digunakan untuk mengajarkan keahlian yang khusus, ini diikuti dengan
pengajaraan yang sistematis dengan haraapan untuk mengingat (Richardson, 2006, 15
oktober 2006).metode drill and practice biasa digunakan dalam pembelajaran materi
hitungan, bahasa asing dan peningkatan perbendaharaan kata-kata. Metode ini mengarahkan
siswa melalui latihan-latihan untuk meningkatkan kecekatan/ketangkasan dan
kefasihan/kelancaran dlm sebuah keterampilan.(Sharon, 2005:120).
Berikut menurut beberapa pendpt:
1. Roestiyah N.K, suatu teknik yang dpt diartikan sbg suatu cara mengajar siswa
melakukan kegiatan latihan, siswa memiliki ketrangkasan dan keterampilan lebih
tinggi dari apa yang dipelajari.
2. Zuhairini suatu metode dalam pendidikan dan pengajaara dgn jalan melatih siswa
terhdp bahan pelaajran sudah diberikan.
3. Shalahuddin, suatu kegiatan dlm melakukan hal yang sama secra berulang-ulang dan
sungguh-sungguh dengan tujaun untuk meenyempurnakan suatu keterampilan supaya
menjadi permanen.
4. Dlm buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yg sama,
berulang-ulang secara sungguh-sungguh dgn tujuan untuk menyempurnakan suatu
keterampilan agar menjadi permanen. Ciri khas dari metode ini adlah kegiaatan
berupa pengulangan dan berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Kesimpulan bahwa metode drill adalah latihan dgn praktek yang dilakukan berulang
kali secara kontinyu untuk mendptkan keteramilan dan ketangkasan praktis tentang
pegetahuan yg dipelajari, dari segi pelaksanaanya siswa terlebih dahulu telah dibekli dgn
4. pegetahuan secra teori. Kemudian dgn tetap dibimbing oleh guru, siswa diminta
mempraktikannya sehngga menadi mahir dan terampil.
Sedangkan tujuan dari latihan Roestiyah N.K (2001: 125) adalah agar siswa
1. Memiliki keteramilan motoris
2. Mengembangkan kecakapaan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan ,
megurangi, menarik akar dalam mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam
matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sbgnya.
3. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengn hal lain.
B. TUJUAN DAN MANFAAT METODE DRILL AND PRACTICE pertama kali
digunakan oleh sekolah-sekolah tua di Amerika sbg cara untuk:
Memacu kemampuan dasar motorik.
Memacu kebiasaan dan mental agar yang dipelajari siswa dapat lebih mengena atau
berarti, tepat, dan berguna.
Hal tersebut diatas dpt berhasil apabla siswa juga mengerti konteks keseluruhan dari
akibat drill and practice aatau kegunaan bagi dirinya. Drill and practice sangat efektif karena
dapt dikerjakan individu atau kelompok, maupun kelompok besar dalam skala satu kelas.
Secara umum teknik mengajar latihan ini biasanya digunkan untuk tujuan agar siswa:
Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengallikan, membagi, menjumlahkan,
mengurangi, menarik, akar dlm hitung mencongak.
Memiliki keterampilan motoris/gerak seperti menghafalkan kata-kataa, menulis.
Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain,
seperti hubungan sebab akibat banyak hujan-akubatnya banjir, antara tanda huruf dan
bunyi –ng –ny dan sbgnya; penggunaaan lambang/ simbol di dalam peta dan lain-lain.
C. KELEBIHAN METODE PEMBELAJARAAN DRILL PRACTICE
Bahan yang diberikan secara teratur
5. Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru
memungkinkan murud untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-
kesalahannya.
Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu-waktu dapat
dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk
bekal hidup di masyarakat kelak.
Metode ini memungkinkan kesempaatan untuk lebih memperdalam kemampuan
secara spesifik.
Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan respon yang cepat.
D. KEKURANGAN METODE PEMBELAJARAN DRILL PRACTICE
Dapat membentuk kebiasaan yang kaku. Respon yang terbenttuk secara otomatis akan
mempengaruhi tindakan yang bersifat irrasonal, rutine serta tidak menggunakan akal.
Menimbulakn adaptasi mekanis terhadap lingkungan. Di dlm menghadapi masalah,
siswa menyelaesaikan secara statis.
Menimbulkan verbalisme. Respons terhadap stimulus yang telah terbentuk dengan
latihan itu akan, berakibat kurang digunakannya rasio sehingga, inisiatif pun
terhambat.
Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata
pelajaran maupun kepada gurunya.
Menimbulakn kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas
atau mogok belajar
Menghambat bakat dan inisiatif siswa. Karena siswa lebih banyak dibawa kepada
penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.