1. Materi Pembelajaran
TRADISI DAN UPACARA ADAT KESUKUAN
NUSANTARA
Kelas : ix
Disusun oleh kelompok mila amelia,millati haniefa
nurkamila,nilah z.a,inggit m.p.s,siti komala, dan agi
n.s
PPI 161 CIHAMPELAS
3. NYADRAN DALAM TRADISI
MASYARAKAT
Nyadran dengan ziarah kubur merupakan dua ekspresi
kultural keagamaan yang memiliki kesamaan dalam ritus
dan objeknya. Perbedaannya hanya terletak pada
pelaksanaannya, di mana nyadran biasanya ditentukan
waktunya oleh pihak yang memiliki otoritas di daerah,
dan pelaksanaannya dilakukan secara kolektif.
Tradisi nyadran merupakan simbol adanya hubungan
dengan para leluhur, sesama, dan Yang Mahakuasa atas
segalanya. Nyadran merupakan sebuah pola ritual yang
mencampurkan budaya lokal dan nilai-nilai Islam,
sehingga sangat tampak adanya lokalitas yang masih
kental islami. Doanya menggunakan tata cara agama
Islam, warga dan anak-anak mengamini. Suasana ceria
anak-anak tergambar dengan semangat melafalkan amin
sambil berteriak. Selesai berdoa, semua yang hadir
mencicipi makanan yang digelar.
4. SEKATEN DAN GREBEK ISLAM DI JAWA
Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari
kata Syahadatain atau dua kalimat
syahadat) adalah acara peringatan ulang
tahun nabi Muhammad s.a.w. yang
diadakan pada tiap tanggal 5-12 di bulan
yang sama.
Dalam perayaan ini , keraton Yogyakarta
mengadakan grebek sebanyak 3 kali , yaitu
Grebek mulud , grebek syawal , dan grebek
besar .
6. Prosesi grebek mulud di awali
dengan arak arakan prajurit
keraton mengelilingi keraton
Yogyakarta . Setelah itu ,
mengeluarkan gunungan untuk
di bawa ke Mesjid Gede .
Rebutan gunungan merupakan
simbol komunikasi kultural
antara Raja dengan Rakyat .
7. GREBEK SYAWAL , TRADISI
MENYAMBUT LEBARAN
. Setiap tanggal 1 syawal, Keraton
Ngayogyakarta Hadingingrat menggelar
tradisi Grebeg Syawal, yang menandai
hari kemenangan setelah berpuasa
Ramadhan sebulan penuh. Upacara ini
merupakan tradisi perwujudan hajad
dalem atau sedekah sultan kepada
rakyatnya dalam simbol gunungan. Pada
peringatan Grebeg Syawal, gunungan
hanya dibuat 1 buah, kemudian diserbu
oleh masyarakat untuk dibawa pulang
yang diyakini akan membawa rezeki.
8. Grebek Besar
Grebeg Besar itu
diselenggarakan pada tanggal
10 Dzulhijjah, berkaitan
dengan Hari Raya Idul Adha.
9. LEBARAN TOPAT
Lebaran Topat (ketupat) 1. Asal usul Lebaran
Topat atau Lebaran Ketupat, biasanya
dilaksanakan seminggu setelah pelaksanaan
Hari Raya Idul Fitri. Dalam tradisi masyarakat
muslim Lombok, Lebaran Topat merupakan
penutup dari pelaksanaan ibadah puasa sunah
Syawal yang dilaksanakan sejak 2 sampai 7
Syawal. Dengan kata lain, orang yang berhak
merayakan Lebaran Topat adalah mereka yang
melaksanakan puasa sunah.
10. Lebaran Topat memiliki tujuan yang sama dengan Lebaran puasa
Ramadhan, yaitu untuk mencapai kehidupan yang fitri, suci
dan lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang. Lebaran
Topat juga bisa diartikan dengan makna untuk menjauhkan
diri dari nafsu kebendaan dan membersihkan batin dari
sikap tidak terpuji, seperti dengki dan iri hati. Selain itu juga
bisa sebagai introspeksi bagi manusia untuk mengenal
kembali jati dirinya setelah menempuh perjalanan hidup
selama 1 tahun.
11. TABOT Tabot merupakan upacara tradisional masyarakat Sumatera
untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi
Muhammad saw., al-Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan
dengan pasukan Ubaidilah bin Zaid di Padang Karbala, Irak pada
tanggal 10 Muharram 61 Hijriah (681 M). Tabot pertama kali
dirayakan di Bengkulu oleh Syekh Burhanuddin pada tahun 1685.
Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram setiap tahun.
Perangkat Ritual Tabot a. Pembuatan Tabot Terdiri dari bambu,
rotan, kertas karton, kertas marmar, kertas grip, tali, pisau ukir, alat-
alat gambar, lampu senter, lampu hias, bunga kertas, bunga plastik,
dsb. b. Kenduri dan Sesaji Terdiri dari beras ketan, pisang emas, tebu,
jahe, gula aren, gula pasir, kelapa, ayam, daging, bumbu masak,
kemenyan, dll. c. Perlengkapan musik Tabot Yaitu dol dan tessa. Dol
berbentuk seperti beduk, cara menggunakannya dengan dipukul.
Tessa seperti rebana, terbuat dari tembaga, besi plat atau aluminium,
dan dari kuali yang ditutup dengan kulit kambing kering. 16. d.
Kelengkapan lainnya Yaitu bendera merah putih, bendera panjipanji,
bendera putih, tombak bermata ganda, duplikat pedang zulfikar
(pedang Rasulullah).
12. Tahapan Upacara Ritual Tabot
a. Mengambik tanah (Mengambil Tanah)
b. Duduk Penja (Mencuci jari-jari)
c. Menjara (mengandun)
d. Meradai (Mengumpulkan dana)
e. Arak Penja (Mengarak jari-jari)
f. Arak Serban (mengarak sorban)
g. Gam (tenang/Berkabung)
h. Arak Gedang (taptu akbar)
i. Tabot Tebuang (Tabot terbuang).
Doa-Doa a.Doa kubur b.Doa mohon selamat dan
ampunan atas arwah orang-orang muslim di dunia
c.Bacaan tasbih d.Shalawat ulul’azmi e.Shalawat
wasilah dan lainnya