SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
SENI BUDAYA LOKAL ISLAM INDONESIA
Seni, budaya, lokal, islam,
I. Pendahuluan
Budaya di Nusantara tidak terlepas dai peran penting agama Islam. Pada abd ke VII M,
Indonesia telah mengenal agama islam. Setelah melalui proses akulturasi (perpaduan budaya),
sosialisasi Islam di Nusantaa telah mencapai tahap perkembangan penting terhadap tumbuhnya
pusat peradapan Islam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia telah memberi
sumbangan besar dalam bidang kebuadayaan nasional.
Kontirbusi Islam atau pengaruhnya tehadap budaya yang ada di Indonesia tidak perlu
diragukan lagi, seperti dalam bentuk sastra dan bahasa Arab. Konsep ummah[1] yang
menyamakan harkat dan martabat manusia di hadapan tuhan. Kemudian juga penerimaan Bahasa
Melayu sebagai bahasa kesehariaan (lingua franca) dalam menyebarkan Islam. Pendek kata,
Islam telah mewarnai pola hidup dan kehidupan seluruh banga Indonesia dan telah menjadi
kekuatan kebudayaan dan peradaban bangsa.
II. Pengertian Seni
Kata “seni” merupakan sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya,
walaupun dengan tingkat pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “sani”
yang artinya Jiwa Yang Luhur atau Ketulusan jiwa. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART”
(artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan.
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian tentang seni seperti Aristoteles, dia
mengemukakan seni yaitu kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Kemudian menurut Ki Hajar
Dewantara yang mengemukan seni itu indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia
yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan
manusia lainnya. Sedangkan menurut Ensiklopedia seni adalah sebuah penciptaan benda atau
segala hal yang karena kendahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengar.
Namum seni dalam konteks ini, diarahkan kepada seni yang mengangkat nilai-nilai islam
dan ajarannya. Sebab, sampai saat ini seni hanya dipahami sebatas pengertian lahiriah.
Sementara pengertian yang mengarah kepada dunia (dalam batin), belum mendapat perhatian
para peminat, para ahli dalam bidang ke-islaman dan kesenian itu sendiri.
Ada beberapa pendapat para ahli seni yang berlatar belakang Islam dan memiliki aqidah
yang kuat karena telah teruji pada perjalanan ruang dan waktu, anatara lain :
a) Ibnu arabi[2]
Seni Islam adalah usaha untuk menciptakan keharmonisan hubungan antara kemurnian dan
spiritualitas.
b) Muhammad Qutub (ulama besar)
Seni Islam adalah ekpresi tentang keindahan dan perwujudan fitrah manusia dalam memaknai
alam dan hidup secara benar dan sempurna.
c) Imam Ghazali
Seni adalah keterkesanan hati seseorang dalam memahami alam dunia dan keindahannya,
sehingga getaran nada music hatinya tersentuh secara fitrawiyah.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa seni menurut kaum
muslimin, adalah seni yang melahirkan sebuah kepribadian muslim yang utuh antara lahir dan
batinnya, antara dirinya, dan kedekatannya kepada Allah (fitrah dan takwanya) . sehingga seni
Islam selalu berusaha mengembangkan bagi pemeluknya untuk mencapai kesempurnaan hidup (
memperbaiki ahlak).
III. Jenis-jenis Karya Seni Bernuansa Islam
Nuansa seni Islami yang telah digarap dan dipopulerkan masyarakat Islam di Indonesia
berpuluh-puluh tahun antara lain:
a. Seni kaligrafi Al-Qur’an dan Al-Hadits
Seni Kaligrafi yang artinya karya tulis tangan indah hasil kreasi estetik[3] seseorang yang
berguna untuk memenuhi kebutuhan jiwa muslim (rohani) dalam mencintai Al-Qur’an dan As-
Sunah Nabi. Karena keindahannya, seni kaligrafi ini dapat difunsikan untuk hiasan, logo,
stempel, sampul kitab, pesan-pesan tauhid dan moral untuk kaum muslimin, penulisan ayat-ayat
Al-Qur’an, dan masih banyak lagi fungsi-fungsinya.
Di Indonesia, seni Kaligrafi ini telah berkembang mulai abad 12 masehi atau semenjak
kerajaan Islam muncul dan berdiri dibeberapa wilayah Indonesia, seperti Aceh, Demak, Ternate,
Tidore, Maluku, Cirebon, Banten, Madura, Nusa Tenggara barat, dan sebagainya.
Adapun corak atau gaya seni Kaligrafi, yang berkembang di Indonesia, antara lain, seperti
gaya kufi[4], gaya Naskhi, gaya Ri’qi, gaya Farisi, dan gaya Diwani.
Gaya kufi ini terdiri dari bentuk-bentuk geomatris kaku dan matematik. Biasanya digunakan
untuk mengias masjid, gedung-gedung pemerintah, tembok-tembok dinding istana raja, gapura
masjid, majalah, benda-benda senjata dan sebagainya.
b. Hiasan (ornament) Arabeska
Ragam hias Arabeska,yaitu jenis hiasan yang salin jalin menjalin simpai, lilit melilit tumpang
tindih seperti irama huruf Arab. Ragam hias ini sebenarnya isinya berupa sederetan huruf Arab,
tetapi dibentuk seperti bentuk binatang, (burung, singa, kuda) manusia maupun buah-buahan,
dan sebagainya.
c. Seni music (Handasah al-Shawt)
Istilah music berasal dari bahasa arab “musiqa” artinya suara. Dalam pengertian Islam, music
atau Handasah al Shawt adalah terbatas pada kualitas suara untuk jenis irama atau lagu dalam
pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Jadi pembahasan music Islam tidak bertalian dengan
keberadaan kualitas instrumentalnya atau kualitas vokalitasnya.
d. Seni Arsitektur
Kehadiran Islam telah mendorong lahirnya ciptaan-ciptaan baru dalam seni bangunan yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Islam, misalnya bangunan masjid sebagai pusat
beribadah dan berkumpulnya umat Islam. Masjid di Aceh, Demak, Kudus dan di daerah lain di
Nusantara merupakan kekayaan seni arsitektur yang terus berkembang sampai sekarang. Karya
seni arsitektur pengaruh Islam juga tampak dalam bangunan keraton-keraton kerajaan Islam.
Disamping itu, seni arsitektur juga tampak dalam makam-makam para raja kerajaan Islam di
Nusantara.
e. Seni Tari
Di beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk-bentuk tarian yang berkaitan dengan bacaan
shalawat. Misalnya pada seni rebana diikuti dengan tari-tarian zipin[5], bacaan shalawat dengan
menggunakan lagu-lagu tertentu.
f. Seni Sastra
Seni sastra yang berkembang pada zaman Islam umumnya berkembang di daerah sekitar Selat
Malaka (daerah Melayu) dan di Jawa. Ditinjau dari corak dan isinya, kesusastraan zaman Islam
dibagi menjadi beberapa jenis, meskipun pembagian itu tidak dapat dilakukan secara tegas sebab
sering terjadi suatu naskah dapat dimasukkan ke dalam dua golongan sekaligus. Jenis-jenis karya
sastra zaman Islam di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Hikayat
Hikayat adalah cerita atau dongeng yang biasanya penuh dengan keajaiban dan keanehan. Tidak
jarang hikayat berpangkaI pada tokoh-tokoh sejarah atau peristiwa yang benar- benar terjadi.
2) Babad
Babad adaIah dongeng yang sengaja diubah sebagai cerita sejarah. DaIarn babad, tokoh, tempat,
dan peristiwa harnpir semua ada daIam sejarah, tetapi penggarnbarannya diIakukan secara
berlebihan. Contohnya Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti, dan Babad Pakepung.
Di daerah Melayu, babad dikenaI dengan nama sejarah sarasilah (siIsilah) atau tambo, yang juga
diberi juduI hikayat. Contohnya Tambo Minangkabau, Hikayat Raja-raja Pasai, dan Hikayat
Sarasilah Perak.
3) Suluk
SuIuk adaIah kitab-kitab yang menguraikan soaI tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik karena
sifatnya pantheisme, yaitu menjeIaskan tentang bersatunya rnanusia dengan Tuhan
(mangunggaling kawulo lan Gusti). Pujangga-pujangga kerajaan dan para waIi banyak
menghasiIkan karya-karya sastra jenis suIuk ini, antara lain ; sunan Bonang (mengernbangkan
iImu suIuk daIam bentuk puisi yang dibukukan daIam Kitab Bonang), Hamzah Fansuri[6]
(menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang bernafaskan keislaman), misalnya Syair
Perahu dan Syair dagang.
IV. Pengertian Budaya Lokal
Budaya memiliki arti yang berbeda dengan seni. Kalau budaya merupakan hasil budi dan
daya manusia dalam rangka memenuhi seluruh kehidupan hidupnya. Sedangkan seni merupakan
bagian dari hasil proses manusia berbudaya, yang menghasilkan sesuatu yang indah dan menarik
hati atau diri sendiri dan orang lain.
Dalam bahasa Sanskerta budaya yaitu buddhayah yang berarti budi (akal) dan daya
(kekuatan). Hasil budi daya manusia tidak hanya seni saja, tetapi bisa berbentuk teknologi,
ekonomi, bahasa, system religi, system bermasyarakat dan sebagainya.
Beberapa pendapat para ahli kebudayaan yang merumuskan pengertian-pengertiannnya,
yaitu:
a. Dr. J. Verkuyl
Budaya dari bahasa sanskerta yaitu budaya merupakan bentuk jamak dari budi menjadi budaya,
yang berarti roh atau akal. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh akal budi
manusia,
b. Prof. Dr. koencaraningrat
Budaya berasal dari kata “budayyah” bentuk jamak dari budhi. Jadi kebudayaan adalah hal-hal
yang bersangkutan dengan budi dan akal.
c. Prof. Selo Sumardjan
Kebudayaan adalah rasa yang meliputi jiwa manusia dalam mewujudkan kaidah-kaidah dan
nilai-nilai kemasyarakatan secara luas. Seperti agama, ideology, kebatinan kesenian, dan semua
unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia yang hidup dalam suatu masyarakat.
Sedangkan pengertian budaya local adalah sebuah hasil usaha manusia yang berupa cipta,
rasa, karsa yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik lahir maupun batiniyah
dalam masyarakat tertentu yang bersifat tradisional lokal dan kesederhanaannya. Karena
kelokalan dan kedaerahannya, budaya lokal bentuknya beragam. Keragaman budaya lokal
disebabkan karena persoalan geografis.
Walaupun bersifat lokal dan bersifat tradisional, tetapi dengan datangnya Islam
keragaman budaya tersebut dapat diterapkan untuk kepentingan nilai-nilai ketauhidtan
masyarakat tersebut. Islam bernilai ketahuhidan yang akan membentuk manusia untuk berlaku
penuh dengan kesucian, kefitrahan pengagungan kepada Allah SWT.
Dengan demikian apa yang dikatakan oleh para ahli (pendapat) di atas, kalau disimpulkan
sebenarnya menuju kepada kemuliaan hidup manusia. Walau hanya dilakukan sekelompok lokal
manusia.
V. Pendekatan dakwah islam dengan seni budaya lokal
Beberapa peneliti mengemukakan, berkembangnya islam di Indonesia secara perlahan tetapi
pasti dan menghasilkan sesuatu yang menakjubkan dalam hal kesuksesan dakwah islam dalam
hal kesuksesan dakwah Islam, dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
a. Pengaruh Ulama
Ulama adalah orang yang diberi kelebihan oleh Allah SWT dalam bidang keilmuan
Islam. Keilmuan yang dimiliki para ulama mulai dari ilmu fiqh, ushuludin, muamalah, akhlaq,
keimanan (aqidah), ketasawufan, sampai ahli dalam penciptaan peralatan kebutuhan hidup
manusia, seperti; alat pertanian, transportasi, dan perdagangan menjadi daya tarik masyarakat
untuk masuk Islam.
Metode yang dilakukan para ulama pada masa itu, para ulama tidak menghapus secara
total adat yang sudah berlangsung di masyarakat. Mereka memasukkan ajaran-ajaran islam
dalam adat-adat tersebut. Dengan harapan masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran
Islam dapat diterima. Dengan demikian, budaya Islam yang ada di Indonesia bukan merupakan
ajaran Islam yang harus diamalkan, tetapi sebagai metode dakwah pada masa itu. Pengaruh para
Wali Songo di Jawa, para Anjengan di Sunda, para Kyai di Jawa Tengah, Para Tuan Guru[7] di
Nusa tenggara. Mereka rata-rata memiliki ilmu yang tinggi, berahlaq mulia, dan bermata
pencaharian sendiri dengan hasil olah cipta alat-alat teknologi sederhana sendiri. Dimata
masyarakat, Ulama ini memiliki kewibaan tersendiri.
b. Pengaruh para tokoh Empu
Empu[8] adalah orang yang diberi kelebihan dalam olah jiwa dan kreasi daya cipta seni
budaya di berbagai bidang keahlian, seperti; karya sastra, tulis menulis, kesenirupaan, keahlian
lain; kesufian dan kefilsafatan. Para empu ini mendapat kedudukan yang tinggi dimata
masyarakat dan para pemegang istana. Untuk mengembangkan keilmuan dan keahliannya, para
empu dibantu para cantrik dan mentrik[9]. Karena keahliannya dalam hal teknis dan artistic
inilah, para empu menjadi tempat bertanya sekaligus sebagai guru masyarakat.
VI. Jenis Seni Budaya dan Tradisi yang bernilai Islam
Berbagai karya seni budaya tradisi Islam yang berkembang di Indonesia, yang menjadi
kekuatan untuk menjaga kesatuan dan pergaulan, mengandung ajaran akhlaq mulia, yang digarap
para da’i, mubaalik, para wali, dan juga dorongan para raja-raja di Nusantara, antara lain :
a. Karya Seni Rupa lokal Tradisional
1) Seni Arsitektur Keraton dan Kasultanan
Arsitektur keratin dan kasultanan di Nusantara, rata-rata bercorak tradisi religio-magis, yang
terdiri dari: ruang pasebahan, sitihinggil, alun-alun, pasar, dan masjid. Contohnya seperti istana
keratin Surakarta, Kasultanan Cirebon, Kasultanan Demak, dan sebagainya.
2) Makam atau nisan
Makam dalam tradisi Islam di Indonesia berbentuk mar,era tau batu dan bermahkota seperti
kubah masjid (maesan), terkadang berhiaskan tulisan kaligrafi atau arabeska. Contohnya seperti
Makam Sultan Malikus Shaleh di Samudra Pasai, makam para Wali di Jawa.
3) Bentuk Arsitek bangunan Masjid, Surau, Langgar khas Indonesia
Masjid di Indonesia beratap tumpang mirip pura pada masa hindu, atap ini menjadi prototype
sebagian besar masjid di Indonesia. Perbedaannya hanya pada jumlah atap tumpangnya, ada
yang bertumpang 3, 5, dan 6. Bentuk bangunan Masjid di Indonesia merupakan gabungan antara
konsep pura dan bangunan kelenteng.
4) Wayang
salah satu budaya Jawa hasil akulturasi dengan budaya India. Cerita-cerita pewayangan diambil
dari kitab Ramayana dan Bharatayudha. Setelah terjadi akulturasi dengan Islam tokoh-tokoh dan
cerita pewayangan diganti dengan cerita yang bernuansa Islam. Bagi orang jawa, wayang bukan
hanya sebagai tontonan, tetapi juga tuntunan karenasarat dengan pesan-pesan moral yang
menjadi filsafat hidup orang Jawa.
b. Karya Seni Musik lokal
1) Shalawatan
Music Shalawatan merupakan music perkusi terbang yang dipukil bergantian dengan sair dan
puisi yang dilagukan dengan irama Arab atau Jawa.
2) Macapat
Macapatan[10], berupa jenis lagu Jawa yang sudah diatur komposisinya. Penampilan tanpa
iringan music, tetapi hanya vocal saja.
3) Orkes Gambus
Musik gambus mirip dengan Shalawatan, tetapi alat-alat musiknya ditambah dengan viola
accordion, mandolin, dan bahkan beberapa alat music elektrik.
4) Gamelan Sekaten
Gamelan jawa yang ditabuh saat upacara sekaten peng-islaman bagi yang akan masuk agama
islam dengan pembacaan syahadat. Sekaten ini dilaksanakan pada bulan maulud.
VII. Perbedaan Seni Budaya Islam dan Bukan Islam
a. Seni Budaya Islam
1) Menyuarakan nilai-nila ketauhidan
2) Ajakan terhadaop kemakrufan dan melarang kemudharatan
3) Tidak bertentangan dengan Qur’an dan sunnah
4) Tdak membawa kearah kemaksiatan
5) Bernilai kesalehan social dan keteladanan amaliyah
6) Menggerakkan ukhuwah islamiyyah
b. Seni budaya bukan Islam
1) Menyuarakan nilai-nila keduniaan
2) Bernuansa kemusrikan dan kekufuran
3) Bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah
4) Menyuarakan dan membangkitkan nafsu
5) Melupakan adanya Allah dan nama-nama-Nya
6) Merusak budi pekerti manusia dan mengarah kepada kesyaitanan.
VIII. Penutup
Setelah membahas berbagai seni dan budaya lokal ini, kita telah mengetahui bagaimana
Islam berpengaruh besar terhadap peradaban budaya di Nusantara ini. Metode-metode dakwah
yang dilakukan para ulama telah berhasil secara jelas. Dimana seni budaya di Nusantara telah
menjadi seni yang religious (islam) tanpa merubah total budaya itu sendiri. Seperti alam hal
tahlilan. Tahlilan termasuk budaya hindu untuk menghormati orang yang telah mati, atau
merayakan dengan dupa dan sebagainya. Namun dalam Islam di ubah atau diisi dengan
membaca yasin dan surat-surat pendek. Kemudian dupa diganti jajan atau makanan untuk
dibawa pulang.
Dipungkiri atau tidak, budaya lokal suku-suku di Nusantara masih menjadi kebiasaan
masyarakat. Bila pandang dari sisi budaya, maka upacara-upacara tersebut memperkaya
khasanah kebudayaan lokal di Nusantara.
Untuk itu, siapapun orangnya, sebagai manusia Indonesia yang berbudaya diharapkan
dalam menyikapi adanya keragaman budaya tersebut, memiliki landasan-landasan yang arif dan
bijaksana, dengan tetap berusaha menyempurnakan dan berusaha menjaga kemurnian aqidah
islam yang benar. Agar budaya tersebut melahirkan sikap-sikap menyekutukan Allah SWT.
Daftar Pustaka
Abdullah taufik,sejarah lokal di Indonesia, gadjah mada: Jakarta 2005
Soekmono R. pengantar sejarah kebudayaan i8ndonesia 2 , kanisius: yogjakarta 1979
http://ujungkulon22.blogspot.com/2012/03/sejarah-tradisi-islam-di-nusantara.html
issiniyatun, sejarah kebudayaan islam,MGP jepara: 2008

More Related Content

What's hot

Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Septian Muna Barakati
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
indra08
 

What's hot (20)

Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunanRPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
 
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin sukaPpt zakat yuli s.b. uin suka
Ppt zakat yuli s.b. uin suka
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusiaBab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
Bab 6 perkembangan islam masa daulah bani umayyah di andalusia
 
Islam dan Budaya Lokal
Islam dan Budaya LokalIslam dan Budaya Lokal
Islam dan Budaya Lokal
 
Khutbah
KhutbahKhutbah
Khutbah
 
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAHMATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
MATERI QUR'AN HADITS KELAS X MADRASAH ALIYAH
 
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumiProses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
Proses kejadian manusia dan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
 
Presentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh ZakatPresentasi Fiqh Zakat
Presentasi Fiqh Zakat
 
ppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BKppt Landasan Religius dalam BK
ppt Landasan Religius dalam BK
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
Powerpoint Akhlak
Powerpoint AkhlakPowerpoint Akhlak
Powerpoint Akhlak
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam IslamKebudayaan dan Seni Dalam Islam
Kebudayaan dan Seni Dalam Islam
 
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum IslamSKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
SKI - Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam
 
Seni musik tradisional
Seni musik tradisionalSeni musik tradisional
Seni musik tradisional
 

Viewers also liked

Kebatinan & kejawen islam
Kebatinan & kejawen   islamKebatinan & kejawen   islam
Kebatinan & kejawen islam
Fitri Indra Wardhono
 

Viewers also liked (16)

Bab 13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
Bab  13 Sejarah Tradisi Islam NusantaraBab  13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
Bab 13 Sejarah Tradisi Islam Nusantara
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
 
Islam kejawen
Islam kejawenIslam kejawen
Islam kejawen
 
Buku Akidah Akhlak MTs 7 Guru
Buku Akidah Akhlak MTs 7 GuruBuku Akidah Akhlak MTs 7 Guru
Buku Akidah Akhlak MTs 7 Guru
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara
Sejarah Tradisi Islam NusantaraSejarah Tradisi Islam Nusantara
Sejarah Tradisi Islam Nusantara
 
kEbudayaan jawa masa kerajaan islam
kEbudayaan jawa masa kerajaan islamkEbudayaan jawa masa kerajaan islam
kEbudayaan jawa masa kerajaan islam
 
Peradaban islam dahulu dan sekarang
Peradaban islam dahulu dan sekarangPeradaban islam dahulu dan sekarang
Peradaban islam dahulu dan sekarang
 
Materi seni tradisi islam
Materi seni tradisi islamMateri seni tradisi islam
Materi seni tradisi islam
 
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAMISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
ISLAM KEJAWEN DALAM SUDUT PANDANG AGAMA ISLAM
 
tradisi islam nusantara
tradisi islam nusantaratradisi islam nusantara
tradisi islam nusantara
 
Makalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islamMakalah sejarah kebudayaan islam
Makalah sejarah kebudayaan islam
 
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan MunfaridBab  12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
Bab 12 Shalat Sunah Berjamaah dan Munfarid
 
Kebatinan & kejawen islam
Kebatinan & kejawen   islamKebatinan & kejawen   islam
Kebatinan & kejawen islam
 
akulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islamakulturasi perkembangan budaya islam
akulturasi perkembangan budaya islam
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
 
Tradisi islam
Tradisi islamTradisi islam
Tradisi islam
 

Similar to Seni budaya lokal islam indonesia

Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
paitarbiyah
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
paitarbiyah
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
syukri_05
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copyBab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
Mamaz-AJi
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copyBab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
Mamaz-AJi
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantaraBab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
ghozali27
 
Tugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) haritsTugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) harits
Rietz Wiguna
 
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptxAKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
DARIUSDARIUS30
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seni
ahufiamaya
 
5berbagai bentuk sbi
5berbagai bentuk sbi5berbagai bentuk sbi
5berbagai bentuk sbi
Sunja Dewi
 
Kesenian dalam islam
Kesenian dalam islamKesenian dalam islam
Kesenian dalam islam
Mazlan Samat
 
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptxPresentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
hafidzarhanafiah
 

Similar to Seni budaya lokal islam indonesia (20)

Artikel ski
Artikel skiArtikel ski
Artikel ski
 
Perspektif islam tentang seni
Perspektif islam tentang seniPerspektif islam tentang seni
Perspektif islam tentang seni
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
 
Berbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbiBerbagai bentuk sbi
Berbagai bentuk sbi
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copyBab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copyBab 13 sejarah tradisi islam nusantara   copy
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara copy
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantaraBab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantaraBab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
 
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantaraBab 13 sejarah tradisi islam nusantara
Bab 13 sejarah tradisi islam nusantara
 
Tugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) haritsTugas makalah (wawasan nusantara) harits
Tugas makalah (wawasan nusantara) harits
 
pandangan seni dalam islam
pandangan seni dalam islampandangan seni dalam islam
pandangan seni dalam islam
 
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptxAKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
AKULTURASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA ISLAM 13 MEI.pptx
 
pengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_senipengertian kebudayaan_seni
pengertian kebudayaan_seni
 
Kumpulan 07
Kumpulan 07Kumpulan 07
Kumpulan 07
 
Sejarah perkembangan musik di indonesia
Sejarah perkembangan musik di indonesiaSejarah perkembangan musik di indonesia
Sejarah perkembangan musik di indonesia
 
5berbagai bentuk sbi
5berbagai bentuk sbi5berbagai bentuk sbi
5berbagai bentuk sbi
 
Kesenian dalam islam
Kesenian dalam islamKesenian dalam islam
Kesenian dalam islam
 
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptxPresentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
Presentatiowwqqqqqqqqn2 (1) sunda-2.pptx
 
sejarah k13
sejarah k13sejarah k13
sejarah k13
 

Seni budaya lokal islam indonesia

  • 1. SENI BUDAYA LOKAL ISLAM INDONESIA Seni, budaya, lokal, islam, I. Pendahuluan Budaya di Nusantara tidak terlepas dai peran penting agama Islam. Pada abd ke VII M, Indonesia telah mengenal agama islam. Setelah melalui proses akulturasi (perpaduan budaya), sosialisasi Islam di Nusantaa telah mencapai tahap perkembangan penting terhadap tumbuhnya pusat peradapan Islam. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Indonesia telah memberi sumbangan besar dalam bidang kebuadayaan nasional. Kontirbusi Islam atau pengaruhnya tehadap budaya yang ada di Indonesia tidak perlu diragukan lagi, seperti dalam bentuk sastra dan bahasa Arab. Konsep ummah[1] yang menyamakan harkat dan martabat manusia di hadapan tuhan. Kemudian juga penerimaan Bahasa Melayu sebagai bahasa kesehariaan (lingua franca) dalam menyebarkan Islam. Pendek kata, Islam telah mewarnai pola hidup dan kehidupan seluruh banga Indonesia dan telah menjadi kekuatan kebudayaan dan peradaban bangsa. II. Pengertian Seni Kata “seni” merupakan sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan tingkat pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “sani” yang artinya Jiwa Yang Luhur atau Ketulusan jiwa. Dalam bahasa Inggris dengan istilah “ART” (artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah kegiatan. Ada beberapa pendapat mengenai pengertian tentang seni seperti Aristoteles, dia mengemukakan seni yaitu kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu. Kemudian menurut Ki Hajar Dewantara yang mengemukan seni itu indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya. Sedangkan menurut Ensiklopedia seni adalah sebuah penciptaan benda atau segala hal yang karena kendahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengar. Namum seni dalam konteks ini, diarahkan kepada seni yang mengangkat nilai-nilai islam dan ajarannya. Sebab, sampai saat ini seni hanya dipahami sebatas pengertian lahiriah. Sementara pengertian yang mengarah kepada dunia (dalam batin), belum mendapat perhatian para peminat, para ahli dalam bidang ke-islaman dan kesenian itu sendiri. Ada beberapa pendapat para ahli seni yang berlatar belakang Islam dan memiliki aqidah yang kuat karena telah teruji pada perjalanan ruang dan waktu, anatara lain : a) Ibnu arabi[2] Seni Islam adalah usaha untuk menciptakan keharmonisan hubungan antara kemurnian dan spiritualitas. b) Muhammad Qutub (ulama besar) Seni Islam adalah ekpresi tentang keindahan dan perwujudan fitrah manusia dalam memaknai alam dan hidup secara benar dan sempurna.
  • 2. c) Imam Ghazali Seni adalah keterkesanan hati seseorang dalam memahami alam dunia dan keindahannya, sehingga getaran nada music hatinya tersentuh secara fitrawiyah. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa seni menurut kaum muslimin, adalah seni yang melahirkan sebuah kepribadian muslim yang utuh antara lahir dan batinnya, antara dirinya, dan kedekatannya kepada Allah (fitrah dan takwanya) . sehingga seni Islam selalu berusaha mengembangkan bagi pemeluknya untuk mencapai kesempurnaan hidup ( memperbaiki ahlak). III. Jenis-jenis Karya Seni Bernuansa Islam Nuansa seni Islami yang telah digarap dan dipopulerkan masyarakat Islam di Indonesia berpuluh-puluh tahun antara lain: a. Seni kaligrafi Al-Qur’an dan Al-Hadits Seni Kaligrafi yang artinya karya tulis tangan indah hasil kreasi estetik[3] seseorang yang berguna untuk memenuhi kebutuhan jiwa muslim (rohani) dalam mencintai Al-Qur’an dan As- Sunah Nabi. Karena keindahannya, seni kaligrafi ini dapat difunsikan untuk hiasan, logo, stempel, sampul kitab, pesan-pesan tauhid dan moral untuk kaum muslimin, penulisan ayat-ayat Al-Qur’an, dan masih banyak lagi fungsi-fungsinya. Di Indonesia, seni Kaligrafi ini telah berkembang mulai abad 12 masehi atau semenjak kerajaan Islam muncul dan berdiri dibeberapa wilayah Indonesia, seperti Aceh, Demak, Ternate, Tidore, Maluku, Cirebon, Banten, Madura, Nusa Tenggara barat, dan sebagainya. Adapun corak atau gaya seni Kaligrafi, yang berkembang di Indonesia, antara lain, seperti gaya kufi[4], gaya Naskhi, gaya Ri’qi, gaya Farisi, dan gaya Diwani. Gaya kufi ini terdiri dari bentuk-bentuk geomatris kaku dan matematik. Biasanya digunakan untuk mengias masjid, gedung-gedung pemerintah, tembok-tembok dinding istana raja, gapura masjid, majalah, benda-benda senjata dan sebagainya. b. Hiasan (ornament) Arabeska Ragam hias Arabeska,yaitu jenis hiasan yang salin jalin menjalin simpai, lilit melilit tumpang tindih seperti irama huruf Arab. Ragam hias ini sebenarnya isinya berupa sederetan huruf Arab, tetapi dibentuk seperti bentuk binatang, (burung, singa, kuda) manusia maupun buah-buahan, dan sebagainya. c. Seni music (Handasah al-Shawt) Istilah music berasal dari bahasa arab “musiqa” artinya suara. Dalam pengertian Islam, music atau Handasah al Shawt adalah terbatas pada kualitas suara untuk jenis irama atau lagu dalam pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Jadi pembahasan music Islam tidak bertalian dengan keberadaan kualitas instrumentalnya atau kualitas vokalitasnya.
  • 3. d. Seni Arsitektur Kehadiran Islam telah mendorong lahirnya ciptaan-ciptaan baru dalam seni bangunan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Islam, misalnya bangunan masjid sebagai pusat beribadah dan berkumpulnya umat Islam. Masjid di Aceh, Demak, Kudus dan di daerah lain di Nusantara merupakan kekayaan seni arsitektur yang terus berkembang sampai sekarang. Karya seni arsitektur pengaruh Islam juga tampak dalam bangunan keraton-keraton kerajaan Islam. Disamping itu, seni arsitektur juga tampak dalam makam-makam para raja kerajaan Islam di Nusantara. e. Seni Tari Di beberapa daerah di Indonesia terdapat bentuk-bentuk tarian yang berkaitan dengan bacaan shalawat. Misalnya pada seni rebana diikuti dengan tari-tarian zipin[5], bacaan shalawat dengan menggunakan lagu-lagu tertentu. f. Seni Sastra Seni sastra yang berkembang pada zaman Islam umumnya berkembang di daerah sekitar Selat Malaka (daerah Melayu) dan di Jawa. Ditinjau dari corak dan isinya, kesusastraan zaman Islam dibagi menjadi beberapa jenis, meskipun pembagian itu tidak dapat dilakukan secara tegas sebab sering terjadi suatu naskah dapat dimasukkan ke dalam dua golongan sekaligus. Jenis-jenis karya sastra zaman Islam di antaranya adalah sebagai berikut: 1) Hikayat Hikayat adalah cerita atau dongeng yang biasanya penuh dengan keajaiban dan keanehan. Tidak jarang hikayat berpangkaI pada tokoh-tokoh sejarah atau peristiwa yang benar- benar terjadi. 2) Babad Babad adaIah dongeng yang sengaja diubah sebagai cerita sejarah. DaIarn babad, tokoh, tempat, dan peristiwa harnpir semua ada daIam sejarah, tetapi penggarnbarannya diIakukan secara berlebihan. Contohnya Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Babad Giyanti, dan Babad Pakepung. Di daerah Melayu, babad dikenaI dengan nama sejarah sarasilah (siIsilah) atau tambo, yang juga diberi juduI hikayat. Contohnya Tambo Minangkabau, Hikayat Raja-raja Pasai, dan Hikayat Sarasilah Perak. 3) Suluk SuIuk adaIah kitab-kitab yang menguraikan soaI tasawuf. Kitab suluk sangat rnenarik karena sifatnya pantheisme, yaitu menjeIaskan tentang bersatunya rnanusia dengan Tuhan (mangunggaling kawulo lan Gusti). Pujangga-pujangga kerajaan dan para waIi banyak menghasiIkan karya-karya sastra jenis suIuk ini, antara lain ; sunan Bonang (mengernbangkan iImu suIuk daIam bentuk puisi yang dibukukan daIam Kitab Bonang), Hamzah Fansuri[6] (menghasilkan karya sastra dalam bentuk puisi yang bernafaskan keislaman), misalnya Syair Perahu dan Syair dagang. IV. Pengertian Budaya Lokal Budaya memiliki arti yang berbeda dengan seni. Kalau budaya merupakan hasil budi dan daya manusia dalam rangka memenuhi seluruh kehidupan hidupnya. Sedangkan seni merupakan bagian dari hasil proses manusia berbudaya, yang menghasilkan sesuatu yang indah dan menarik hati atau diri sendiri dan orang lain.
  • 4. Dalam bahasa Sanskerta budaya yaitu buddhayah yang berarti budi (akal) dan daya (kekuatan). Hasil budi daya manusia tidak hanya seni saja, tetapi bisa berbentuk teknologi, ekonomi, bahasa, system religi, system bermasyarakat dan sebagainya. Beberapa pendapat para ahli kebudayaan yang merumuskan pengertian-pengertiannnya, yaitu: a. Dr. J. Verkuyl Budaya dari bahasa sanskerta yaitu budaya merupakan bentuk jamak dari budi menjadi budaya, yang berarti roh atau akal. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh akal budi manusia, b. Prof. Dr. koencaraningrat Budaya berasal dari kata “budayyah” bentuk jamak dari budhi. Jadi kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. c. Prof. Selo Sumardjan Kebudayaan adalah rasa yang meliputi jiwa manusia dalam mewujudkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai kemasyarakatan secara luas. Seperti agama, ideology, kebatinan kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia yang hidup dalam suatu masyarakat. Sedangkan pengertian budaya local adalah sebuah hasil usaha manusia yang berupa cipta, rasa, karsa yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik lahir maupun batiniyah dalam masyarakat tertentu yang bersifat tradisional lokal dan kesederhanaannya. Karena kelokalan dan kedaerahannya, budaya lokal bentuknya beragam. Keragaman budaya lokal disebabkan karena persoalan geografis. Walaupun bersifat lokal dan bersifat tradisional, tetapi dengan datangnya Islam keragaman budaya tersebut dapat diterapkan untuk kepentingan nilai-nilai ketauhidtan masyarakat tersebut. Islam bernilai ketahuhidan yang akan membentuk manusia untuk berlaku penuh dengan kesucian, kefitrahan pengagungan kepada Allah SWT. Dengan demikian apa yang dikatakan oleh para ahli (pendapat) di atas, kalau disimpulkan sebenarnya menuju kepada kemuliaan hidup manusia. Walau hanya dilakukan sekelompok lokal manusia. V. Pendekatan dakwah islam dengan seni budaya lokal Beberapa peneliti mengemukakan, berkembangnya islam di Indonesia secara perlahan tetapi pasti dan menghasilkan sesuatu yang menakjubkan dalam hal kesuksesan dakwah islam dalam hal kesuksesan dakwah Islam, dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : a. Pengaruh Ulama Ulama adalah orang yang diberi kelebihan oleh Allah SWT dalam bidang keilmuan Islam. Keilmuan yang dimiliki para ulama mulai dari ilmu fiqh, ushuludin, muamalah, akhlaq, keimanan (aqidah), ketasawufan, sampai ahli dalam penciptaan peralatan kebutuhan hidup manusia, seperti; alat pertanian, transportasi, dan perdagangan menjadi daya tarik masyarakat untuk masuk Islam. Metode yang dilakukan para ulama pada masa itu, para ulama tidak menghapus secara total adat yang sudah berlangsung di masyarakat. Mereka memasukkan ajaran-ajaran islam dalam adat-adat tersebut. Dengan harapan masyarakat tidak merasa kehilangan adat dan ajaran
  • 5. Islam dapat diterima. Dengan demikian, budaya Islam yang ada di Indonesia bukan merupakan ajaran Islam yang harus diamalkan, tetapi sebagai metode dakwah pada masa itu. Pengaruh para Wali Songo di Jawa, para Anjengan di Sunda, para Kyai di Jawa Tengah, Para Tuan Guru[7] di Nusa tenggara. Mereka rata-rata memiliki ilmu yang tinggi, berahlaq mulia, dan bermata pencaharian sendiri dengan hasil olah cipta alat-alat teknologi sederhana sendiri. Dimata masyarakat, Ulama ini memiliki kewibaan tersendiri. b. Pengaruh para tokoh Empu Empu[8] adalah orang yang diberi kelebihan dalam olah jiwa dan kreasi daya cipta seni budaya di berbagai bidang keahlian, seperti; karya sastra, tulis menulis, kesenirupaan, keahlian lain; kesufian dan kefilsafatan. Para empu ini mendapat kedudukan yang tinggi dimata masyarakat dan para pemegang istana. Untuk mengembangkan keilmuan dan keahliannya, para empu dibantu para cantrik dan mentrik[9]. Karena keahliannya dalam hal teknis dan artistic inilah, para empu menjadi tempat bertanya sekaligus sebagai guru masyarakat. VI. Jenis Seni Budaya dan Tradisi yang bernilai Islam Berbagai karya seni budaya tradisi Islam yang berkembang di Indonesia, yang menjadi kekuatan untuk menjaga kesatuan dan pergaulan, mengandung ajaran akhlaq mulia, yang digarap para da’i, mubaalik, para wali, dan juga dorongan para raja-raja di Nusantara, antara lain : a. Karya Seni Rupa lokal Tradisional 1) Seni Arsitektur Keraton dan Kasultanan Arsitektur keratin dan kasultanan di Nusantara, rata-rata bercorak tradisi religio-magis, yang terdiri dari: ruang pasebahan, sitihinggil, alun-alun, pasar, dan masjid. Contohnya seperti istana keratin Surakarta, Kasultanan Cirebon, Kasultanan Demak, dan sebagainya. 2) Makam atau nisan Makam dalam tradisi Islam di Indonesia berbentuk mar,era tau batu dan bermahkota seperti kubah masjid (maesan), terkadang berhiaskan tulisan kaligrafi atau arabeska. Contohnya seperti Makam Sultan Malikus Shaleh di Samudra Pasai, makam para Wali di Jawa. 3) Bentuk Arsitek bangunan Masjid, Surau, Langgar khas Indonesia Masjid di Indonesia beratap tumpang mirip pura pada masa hindu, atap ini menjadi prototype sebagian besar masjid di Indonesia. Perbedaannya hanya pada jumlah atap tumpangnya, ada yang bertumpang 3, 5, dan 6. Bentuk bangunan Masjid di Indonesia merupakan gabungan antara konsep pura dan bangunan kelenteng. 4) Wayang salah satu budaya Jawa hasil akulturasi dengan budaya India. Cerita-cerita pewayangan diambil dari kitab Ramayana dan Bharatayudha. Setelah terjadi akulturasi dengan Islam tokoh-tokoh dan cerita pewayangan diganti dengan cerita yang bernuansa Islam. Bagi orang jawa, wayang bukan hanya sebagai tontonan, tetapi juga tuntunan karenasarat dengan pesan-pesan moral yang menjadi filsafat hidup orang Jawa. b. Karya Seni Musik lokal 1) Shalawatan
  • 6. Music Shalawatan merupakan music perkusi terbang yang dipukil bergantian dengan sair dan puisi yang dilagukan dengan irama Arab atau Jawa. 2) Macapat Macapatan[10], berupa jenis lagu Jawa yang sudah diatur komposisinya. Penampilan tanpa iringan music, tetapi hanya vocal saja. 3) Orkes Gambus Musik gambus mirip dengan Shalawatan, tetapi alat-alat musiknya ditambah dengan viola accordion, mandolin, dan bahkan beberapa alat music elektrik. 4) Gamelan Sekaten Gamelan jawa yang ditabuh saat upacara sekaten peng-islaman bagi yang akan masuk agama islam dengan pembacaan syahadat. Sekaten ini dilaksanakan pada bulan maulud. VII. Perbedaan Seni Budaya Islam dan Bukan Islam a. Seni Budaya Islam 1) Menyuarakan nilai-nila ketauhidan 2) Ajakan terhadaop kemakrufan dan melarang kemudharatan 3) Tidak bertentangan dengan Qur’an dan sunnah 4) Tdak membawa kearah kemaksiatan 5) Bernilai kesalehan social dan keteladanan amaliyah 6) Menggerakkan ukhuwah islamiyyah b. Seni budaya bukan Islam 1) Menyuarakan nilai-nila keduniaan 2) Bernuansa kemusrikan dan kekufuran 3) Bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah 4) Menyuarakan dan membangkitkan nafsu 5) Melupakan adanya Allah dan nama-nama-Nya 6) Merusak budi pekerti manusia dan mengarah kepada kesyaitanan. VIII. Penutup Setelah membahas berbagai seni dan budaya lokal ini, kita telah mengetahui bagaimana Islam berpengaruh besar terhadap peradaban budaya di Nusantara ini. Metode-metode dakwah yang dilakukan para ulama telah berhasil secara jelas. Dimana seni budaya di Nusantara telah menjadi seni yang religious (islam) tanpa merubah total budaya itu sendiri. Seperti alam hal tahlilan. Tahlilan termasuk budaya hindu untuk menghormati orang yang telah mati, atau merayakan dengan dupa dan sebagainya. Namun dalam Islam di ubah atau diisi dengan membaca yasin dan surat-surat pendek. Kemudian dupa diganti jajan atau makanan untuk dibawa pulang. Dipungkiri atau tidak, budaya lokal suku-suku di Nusantara masih menjadi kebiasaan masyarakat. Bila pandang dari sisi budaya, maka upacara-upacara tersebut memperkaya khasanah kebudayaan lokal di Nusantara. Untuk itu, siapapun orangnya, sebagai manusia Indonesia yang berbudaya diharapkan dalam menyikapi adanya keragaman budaya tersebut, memiliki landasan-landasan yang arif dan
  • 7. bijaksana, dengan tetap berusaha menyempurnakan dan berusaha menjaga kemurnian aqidah islam yang benar. Agar budaya tersebut melahirkan sikap-sikap menyekutukan Allah SWT. Daftar Pustaka Abdullah taufik,sejarah lokal di Indonesia, gadjah mada: Jakarta 2005 Soekmono R. pengantar sejarah kebudayaan i8ndonesia 2 , kanisius: yogjakarta 1979 http://ujungkulon22.blogspot.com/2012/03/sejarah-tradisi-islam-di-nusantara.html issiniyatun, sejarah kebudayaan islam,MGP jepara: 2008