6. MENGENALI DAN MEMAHAMI SEBAGAI
PENDIDIK
Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali
karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Akan tetapi hal
yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri
yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Bapak dan Ibu
Guru harus merefleksikan kekuatan dan kelemahan diri
sendiri, kemudian dipetakan ditingkat yang merupakan
kelemahan bapak dan Ibu guru dengan menggikuti kegiatan
pelatihan yang bertujuan meningkatkan kelemahan yang
bapak dan ibu guru ada.
7. APA PERAN SAYA SEBAGAI SEORANG
GURU?
a
”Mengantarkan peserta didik menuju mimpi
dan cita-cita yang diinginkan:
Guru memiliki peran penting dalam Pendidikan,
khususnya untuk terus berinovasi dalam
mengembangkan pembelajaran yang menarik,
inovatif, kreatif, menyenangkan yang
mengakomodasi konsep Merdeka Belajar, dan
tetap menggembangkan moral dan etika
peserta didik terutama matapelajran PAI dan
PPKN mempunyai beban moral tersendiri.
8. Saya ingin menjadi guru yang:
Mandiri
1.
Reflektif
2.
Kolaboratif
3.
Inovatif
4.
Memanfaatkan Teknologi
5.
Mengembangkan Etika dan Moral
6.
Berpihak pada murid
7.
10. MENDIDIK MENYELURUH
Sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk peserta didik
kita mengisi masa depan.
Guru harus mampu mewujudkan dan mengembangkan 3 (tiga)
aspek dalam diri peserta didik:
Daya Cipta (Kognitif) Daya Rasa (Afektif) Daya Karsa (Konatif).
3 (tiga )aspek tersebut dapat memberikan Pendidikan
menyeluruh untuk menjadi manusia seutuhnya.
11. PENDIDIKAN SELAMA SATU ABAD
Mewariskan nilai dan budaya masyarakat
yang relevan dengan masa kini.
1.
Mengembangkan sesuatu yang
dibutuhkan saat ini dan masa depan.
2.
Menilai dan memilih sesuatu yang
relevan atau kontekstual sebagai
kontrol sosial.
3.
12. MENJADI MANUSIA
(SECARA) UTUH
Manusia memilki dua kebutuhan dasar yaitu
kebutuhan lahir dan batin. Pendidikan seyogyanya
dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Dibutuhkan peran guru dalam memenuhi kebutuhan
lahir dan batin peserta didik mencapai selamat dan
bahagia.
13. Tidak ada individu yang sama dengan satu generasi ke generasi
berikutnya, dan zaman selalu bergerak dinamis mengikuti
perkembangan jaman dan teknologi. Menyadari hal tersebut
merupakan tantangan kita sebagai pendidik dan pengajar.
Bagaimana penerapan kelas yang memfasilitasi setiap kodrat
individu yang saat ini diera dan zaman berbeda.Pendidikan
seyogyanya bukan sesuatu yang rigid dan pakem.Penyesuaian
sesuai konteks merupakan pendekatan yang perlu kita
usahakan setiap waktunya sebagai pendidik dan
menyeseuaikan dengan perkembangan peserta didik saat ini.
14. Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari dasar Pendidikan peserta didik.
Pendidikan bergerak dinamis menyesuaikan keadaan yang
terus bergerak begitu cepat. Sebagai guru perlu
mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut.
Kodrat keadaan terdiri dari 2 hal,yaitu:
1. Kodrat Alam
Merupakan bagian dari dasar Pendidikan murid yang
berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana
mereka berada.
2. Kodrat Zaman
Merupakan bagian dari dasar Pendidikan murid yang
berkaitan dengan isi dan irama.
15. asas
asas
trikon
trikon
Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju
pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan Trikon
(kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang
pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan
kebudayaan bangsa
16. Kecerdasan berpikir murid harus dapat mengembangkan
budipekerti atau watak murid yang tidak hanya dibentuk
disekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya.
Budi pekerti (watak) merupakan hasil dari bersatunya
gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan,
sehingga menimbulkan suatu tenaga.
17. Teori Tabularasa – Kodrat anak ibarat kertas
kosong yangdapat diisi dan ditulis oleh pendidik
dengan pengetahuan dan wawasan yang
diinginkan pendidik
Teori Negatif –Kodrat anak ibarat kertas yang
sudah terisi penuh dengan berbagai macam
coretan dan tulisan.
18. Mewujudkan fungsi pendidikan dimana guru tidak hanya
mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid
untuk menemukan pemahaman bermakna yang relevan
dengan kehidupannya untuk membantu murid mencapai
“Selamat dan Bahagia”.
Selamat dan bahgia
Selamat dan bahgia
sistem among
sistem among
Memberikan contoh tentang baik dan buruk tanpa harus
mengambil hak peserta didik agar bisa tumbuh dan
berkembang dalam suasana batin yang merdeka sesuai
dengan dasarnya. Menjadi pembelajar sepanjang hayat.
19. Merdeka belajar abad 21
Merdeka belajar abad 21
Kompetensi abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki peserta didik
untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu,
pendidikan yang memerdekakan peserta didik menjadi salah satu cara,
murid merdeka dalam belajar, menggali keingintahuannya dengan
perkembangan teknologi dengan bimbingan guru. Guru harus memahami
bagiamana murid merdeka belajar untuk mencapai komptensi abad 21.