Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui model pembelajaran PBL pada mata pelajaran Agama Katolik.
2. Hasil penelitian menunjukkan penerapan PBL dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kritis siswa.
3. Peneliti merekomendasikan model PBL sebagai alternatif pembelajaran yang efektif.
1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PAK DENGAN MODEL PBL
MATERI GEREJA PADA FASE F KELAS XI
SMKN 3 MAGELANG
Disusun oleh :
Didit Sugiyarso, S.Pd., S.Ag
NIP. 23105052
2. BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berdasarkan hasil awal yang dialami oleh peserta didik kelas
XI di SMK Negeri 3 Magelang menunjukkan pembelajaran di
kelas kurang efektif, kurang menarik, kurang menggugah
motivasi peserta didik dengan metode ceramah. Sehingga
diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul : Peningkatkan
Motivasi Belajar PAK Dengan Model PBL Materi Gereja Pada
Fase F Kelas XI SMKN 3 Magelang.
Pembatasan dan
Rumusan Pokok
Permasalahan
Sampel diambil siswa beragama Katolik kelas XI berjumlah 6
peserta didik. Lokasi penelitian di SMK Negeri 3 Magelang.
Waktu penelitian pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024.
Model yang digunakan dalam PTK ini adalah PBL
Profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan adalah
kemampuan bernalar kritis.
3. Rumusan Masalah
Apakah penerapan model pembelajaran PBL
dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan
berpikir kritis dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Katolik ?
Tujuan
Penelitian
Mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran PBL dalam
meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik.
4. 1. Siswa : membentuk peserta didik P3 kemampuan bernalar kritis dan
mendalami PBL.
2. Guru : meningkatkan motivasi dan kemampuan bernalar kritis dengan PBL.
3. Sekolah : cara meningkatkan kulitas pembelajaran demi tercapainya capaian
pembelajaran dengan PBL.
5. BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
1. Arti Motivasi Belajar
2. Jenis-jenis Motivasi
3. Fungsi Motivasi Belajar
4. Cara Mengukur Motivasi Belajar
5. Pengertian Bernalar Kritis
6. Pengertian PBL menurut para Ahli
B. Penelitian Terdahulu
1. Kritiningsih.
2. Helmi Yunansah, Muhammad Darwis, Andi Anna Rifai.
3. Sitti Rajma; Sirajuddin Saleh; Sufriadi Yusna.
4. Abdiana Gulo.
5. Wawan Gunawan, Imas Mastoah, Niken Septantiningtyas, Yoso Wiyarno,
Atiqoh Atiqoh.
6. Budi Santoso.
7. Lilik Subagio.
8. Torro, Supriadi.
6. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
• Penelitian ini berjenis PTK dengan 2 siklus.
• Variabel penelitian : Motivasi belajar, bernalar kritis dan teknik PBL.
• Populasi peserta didik yang beragama Katolik SMK Negeri 3 Magelang.
• Sampel peserta didik kelas XI beragama Katolik dengan jumlah 4 peserta didik.
• Teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner/angket.
• Desain penelitian yang dirancang terdiri dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan
tindakan, (3) observasi/refleksi, dan (4) perencanaan tindakan lanjutan.
7. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Siklus 1 : model PBL dapat meningkatkan motivasi 51 % dan kemampuan bernalar kritis 50 %dalam materi
Gereja.
Siklus 2 : model PBL dapat meningkatkan motivasi 71 % dan kemampuan bernalar kritis 78 % dalam materi
Gereja.
Simpulan : model PBL dalam pembelajaran Agama Katolik materi Gereja kelas XI SMK Negeri 3 Magelang Tahun
Pelajaran 2023/2024 dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Variabel Siklus 1 Siklus 2 Keterangan
Motivasi 51 % 71 % Mengalami peningkatan 20 %
Bernalar kritis 50 % 78 % Mengalami peningkatan 28 %
8. BAB V
PENUTUP
Penerapan PBL dapat meningkatkan motivasi.
Penerapan PBL dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis.
Siswa : keterlibatan aktif peserta didik dalam rangka membentuk
Profil Pelajar Pancasila dalam kemampuan bernalar kritis dan
meningkatkan motivasi.
Guru : model PBL dapat dijadikan alternatif karena dapat
meningkatkan motivasi kemampuan bernalar kritis.
Sekolah : model PBL dapat direkomendasikan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran.
Peneliti selanjutnya : diharapkan lebih banyak lagi mengkaji
referensi dan sumber belajar.
Simpulan
Saran
9. GLOSARIUM
ARCS : merupakan teknik pengelolaan motivasional yang memiliki empat
komponen, yaitu attention (perhatian), relevance (relevansi), confidence
(keyakinan diri siswa), dan satisfaction (kepuasan siswa).
Problem Based Learning :suatu pembelajaran yang mana penerapannya
bukan sekedar memasukkan masalah dalam kelas, namun juga dalam
kegiatannya memberi kesempatan pada peserta didik untuk aktif
10. Sumber Buku
Arends, Richard I. (2007). Learning to Teach Seventh Edition. New York: The. McGraw Hill Companies
Arikunto, Surhasimi. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.
David Boud. (2010). Problem-based Learning in Education for the Professions. Higher Education Research and
Development Society of Australia
Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineke Cipta. Mahmud, Dimyati.
Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dokpen KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. Jakarta : Obor
Erly Lumban Gaol,dkk. Komkat KWI. (2009). Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XI.
Yogyakarta : Kanisius.
Sumber Internet
Abdiana Gulo. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA, Vol.1 No.1
(2022) Educativo : Jurnal Pendidikan diakses pada tanggal tanggal 9 Agustus 2023. Dari :
https://www.educativo.marospub.com/index.php/journal/article/view/58
Anisatul Farida. “ Penerapan Model Pembelajaran ARCS pada Mata Kuliah Matematika Diskrit di Program Studi Teknik Informatika
STMIK Duta Bangsa”. Jurnal Saintech Vol 1 No 5 (2016). Diakses pada tanggal 13 Juli 2023. Dari :
https://sainstech.poltekindonusa.ac.id/index.php/view/article/view/71
Agustin Sukses Dakhi. “Peningkatan Hasil Belajar Siswa”. Institut Pendidikan Tapanuli Selatan. Vol.8.No.2 (2020) p.468 diakses pada
tanggal 11 Juli 2023. Dari :
https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1758