SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PRAKTIKUM 6 : INVERTED PENDULUM CONTROL
SYSTEM
LUSIANA DIYAN NINGRUM
3 D4 TEKNIK KOMPUTER B
FIRJA HANIF MAULANA
2210181051
BAYU SANDI MARTA
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER
19 NOVEMBER 2020
BAB 1
DASAR TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai teknik perancangan sistem kontrol untuk inverted
pendulum. Seperti pada bab-bab sebelumnya, pembahasan dimulai dari pemodelan,
yang kemudian dilanjutkan dengan perancangan sistem kontrol dengan kriteria
tertentu, dan dengan menggunakan metode perancangan PID.
6.1 Pemodelan Inverted Pendulum
Pada pemodelan sistem inverted pendulum akan dibahas mengenai persamaan sistem,
criteria perancangan sistemkontrol, open loop response, dan close loop system.
2.1.1 Persamaan Sistem
Sebuah kereta (cart) yang dilengkapi dengan inverted pendulum, ditunjukkan pada
gambar di bawah ini. Bila kereta didorong dengan gaya impulse sebesar F, sistem
kontrol mampu menjaga pendulumpada posisi seimbang dalam arah tegak ke atas.
Pada contoh ini, kita asumsikan harga besaran-besaran pada sisteminverted pendulum
sbb:
M mass of the cart 0.5 kg
m mass of the pendulum 0.2 kg
b friction of the cart 0.1 N/m/sec
l length to pendulumcenter of mass 0.3 m
I inertia of the pendulum 0.006 kg m2
F force applied to the cart
x cart position coordinate
ΞΈ pendulum angle from vertical
Untuk mendapatkan model matematika dari sistem inverted pendulum, perhatikan free
body diagram di bawah ini.
Dengan menjumlahkan gaya-gaya pada kereta (cart) dalam arah horisontal didapatkan
persamaan
𝑀ẍ + 𝑏ẋ + 𝑁 = 𝐹
Penjumlahan gaya-gaya pada pendulum dalam arah horisontal didapatkan persamaan
untuk N.
π‘šαΊ + π‘šπ‘™Σͺπ‘π‘œπ‘ πœƒ βˆ’ π‘šπ‘™πœƒ2
π‘ π‘–π‘›πœƒ = 𝑁
Dengan substitusi persamaan, kita dapatkan persamaan pertama untuk pergerakan
system
( 𝑀 + π‘š)ẍ + 𝑏ẋ + π‘šπ‘™Σͺ cos πœƒ βˆ’ π‘šπ‘™πœƒ2
π‘ π‘–π‘›πœƒ = 𝐹 (1)
Untuk mendapatkan persamaan kedua, jumlahkan gaya-gaya pada pendulum dalam
arah vertikal. Dari proses perhitungan aljabar didapatkan
𝑃sin πœƒ + 𝑁 cos πœƒ βˆ’ π‘š 𝑔 sin πœƒ = π‘šπ‘™πœƒ + π‘šαΊ‹π‘π‘œπ‘ πœƒ
Untuk mengeliminasi P dan N pada persamaan di atas, jumlahkan momen disekitar
centroid dari pendulum untuk mendapatkan persamaan berikut.
βˆ’π‘ƒπ‘™π‘ π‘–π‘›πœƒ βˆ’ π‘π‘™π‘π‘œπ‘ πœƒ = 𝐼Σͺ
Dengan menggabungkan dua persamaan terakhir, kita dapatkan persamaan dinamika
kedua untuk pergerakan system
( 𝐼 + π‘šπ‘™2)Σͺ + π‘šπ‘”π‘™π‘ π‘–π‘›πœƒ = βˆ’π‘šπ‘™αΊπ‘π‘œπ‘ πœƒ (2)
Karena matlab bekerja pada fungsi-fungsi linier, maka kita lakukan linierisasi
persamaan pada kondisi ΞΈ=Ο€. Dengan asumsi bahwa ΞΈ=Ο€+Ρ„ mewakili sudut kecil dari
arah vertikal keatas), maka kita dapatkan cos ΞΈ = -1, sin ΞΈ = -Ρ„ dan (dΞΈ/dt)2 = 0.
Setelah proses linierisasi, maka dua persamaan dinamika dari pergerakan sistem
pendulum menjadi sbb (u mewakili input) :
( 𝑀 + π‘š)ẍ + 𝑏ẋ βˆ’ π‘šπ‘™πœ— = 𝑒
( 𝐼 + π‘šπ‘™2) πœ— βˆ’ π‘šπ‘”π‘™βˆ… = π‘šπ‘™αΊ
Transfer Function
Dengan melakukan transformasi Laplace pada persamaan dinamika pendulum yang
telah dilinierisasi, didapatkan transfer function sistempendulum sbb :
State Space
Representasisistem pendulum dalam bentukstate dirumuskan sbb :
Matrik C pada representasistate space menunjukkan bahwa posisi kereta dan posisi
pendulum merupakan bagian dari output.
6.1.2 Kriteria Perancangan
Untuk perancangan dengan PID, kita hanya akan mengontrol posisi pendulum. Hal ini
terjadi karena teknik-teknik tersebut hanya sesuai diaplikasikan pada sistem SISO
(single input single output). Sehingga tidak ada kriteria perancangan yang meliputi
posisi kereta.
Kita asumsikan bahwa sistem mulai dari keadaan posisi tegak seimbang, dan
kemudian kita memberi gaya impulse. Pendulum harus kembali pada posisi tegak ke
atas dalam waktu 5 sec, dan tidak pernah bergerak lebih dari 0.05 rad dari arah
vertikal. Jadi, kriteria perancangan sistemadalah
Settling time of less than 5 seconds
Pendulum angle never more than 0.05 radians from the vertical
Dengan metoda state space, kita bisa mengatur sistem multi output, sehingga
pada problem inverted pendulum ini kita akan berusaha untuk mengontrol posisi
pendulum dan posisi kereta secara bersamaan. Untuk membuat perancangan lebih
menarik, kita akan memberikan step input pada kereta. Kereta harus mencapai posisi
yang dikehendaki dalam 5 sec, dan mempunyai rise time di bawah 0.5 sec. Kita juga
akan membatasi overshoot pada pendulum sampai 20 deg (0.35 rad), dan posisi
keseimbangan pendulum harus dicapai dibawah 5 sec. Jadi, kriteria perancangan
sistemkontrol dengan metoda state space adalah sbb :
Settling time for cart and pendulumposition of less than 5 seconds
Rise time for cart position of less than 0.5 seconds
Overshoot for pendulumposition of less than 20 degrees (0.35 radians)
6.1.3 Open Loop Response
Open loop response untuksistempendulum dengan representasitransfer function
dalam program matlab ditulis sbb :
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num = [m*l/q 0]
den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q]
t=0:0.01:5;
impulse(num,den,t);
axis([0 1 0 60]);
ylabel('Pendulum Position (rad)');
Seperti terlihat pada plot, response menunjukkan bahwa open loop bukanlah
merupakan sistem yang stabil. Bila diinginkan, perilaku sistem lebih jauh dapat
diamati dengan mengubah batasan axis. Berikut ini adalah representasi state space
untuk sistem pendulum dan karakteristik open loop dalam program matlab. Pada
contoh ini, step input sebesar 0.2 diterapkan pada sistempendulum.
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
p = i*(M+m)+M*m*l^2;
A = [0 1 0 0;
0 -(i+m*l^2)*b/p (m^2*g*l^2)/p 0;
0 0 0 1;
0 -(m*l*b)/p m*g*l*(M+m)/p 0]
B = [0;
(i+m*l^2)/p;
0;
m*l/p]
C = [1 0 0 0;
0 0 1 0]
D = [0;
0]
T=0:0.05:10;
U=0.2*ones(size(T));
[Y,X]=lsim(A,B,C,D,U,T);
plot(T,Y);
axis([0 2 0 100]);
title('Step Response');
xlabel('Time (sec)');
ylabel('Position');
Garis biru (sebelah kanan) mewakili posisi kereta, dan garis hijau (sebelah kiri)
mewakili posisi pendulum. Telihat jelas dari plot bahwa controller harus dirancang
untuk memperbaiki dinamika dari sistem.
6.2 Inverted Pendulum Control dengan PID
Pada pembahasan teknik kontrol PID pada sistem inverted pendulum dibahas dua
persoalan yaitu strategi perancangan kontrol posisi pendulum dan pengaruhnya pada
posisi kereta.
6.2.1 Kontrol Posisi Pendulum
Teknik kontrol untuk problem ini sedikit berbeda dengan problem kontrol standar.
Karena kita sedang mencoba untuk mengontrol posisi pendulum untuk kembali ke
posisi vertikal setelah adanya gangguan, sinyal referensi yang kita tracking berharga
nol. Gaya yang diaplikasikan pada kereta dapat ditambahkan sebagai gangguan dalam
bentuk impulse. Blok diagram sistempendulum digambarkan seperti di bawah ini.
Blok diagram di atas dapat ditata ulang sehingga menjadi sbb :
Close loop transfer function dapat dihitung sbb :
Dengan mengacu pada representasi program dalam matlab, close loop transfer
function dapat dirumuskan sbb :
Aplikasi kontrol PID pada sistem inverted pendulum diperlihatkan pada program di
bawah ini
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num = [m*l/q 0];
den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q];
kd = 1;
kp = 1;
ki = 1;
numPID = [kd kp ki];
denPID = [1 0];
numc = conv(denPID,num)
denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num))
t=0:0.01:5;
impulse(numc,denc,t);
axis([0 1.5 0 40]);
title('Impulse Response : Kp=1 Ki=1 Kd=1');
ylabel('Pendulum Position (rad)');
Dari plot di atas terlihat bahwa response masih belum stabil. Mari kita mencoba
menaikkan proportional gain dan melihat efeknya pada sistem. Bila diatur nilai
proportional gain sebesar 100 akan didapatkan response seperti di bawah ini.
Settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 2 sec. Pengaturan integral gain
tidak begitu diperlukan dalam hal ini. Derivative gain perlu diatur kembali untuk
mendapatkan response yang lebih baik. Dengan proportional gain sebesar 100,
integral gain sebesar 1, dan derivative gain sebesar 20 diperoleh response sbb :
Dapat dilihat dari hasil di atas bahwa overshoot telah direduksi sehingga pendulum
tidak bergerak menjauhi vertikal lebih dari 0.05 rad. Semua kriteria perancangan telah
dipenuhi.
6.2.2 Pengaruh Kontrol Posisi Pendulum Pada Posisi Kereta
Pada bagian ini kita akan melihat hal yang menarik yaitu bagaimana kondisi posisi
kereta bila controller hanya dirancang untuk menyelesaikan permasalahan kontrol
posisi pendulum. Pertama, mari kita melihat blok diagram yang lebih lengkap yang
melibatkan output berupa posisi kereta disamping output berupa posisi pendulum.
Feedback loop pada diagram di atas mewakili controller yang telah dirancang untuk
posisi pendulum. Transfer function untuk posisi kereta terhadap gaya impulse, dengan
PID feedback controller yang telah dirancang, dirumuskan sbb :
Mengacu pemrograman dalam matlab, transfer function dapat dirumuskan di bawah
ini. Pembilang G1(s) dan G2(s) diwakili oleh num1 dan num2, sedangkan penyebut
G1(s) dan G2(s) diwakili oleh den1 dan den2.
Karena den1=den2 maka perumusan di atas menjadi lebih sederhana sbb :
Transfer function untuk plant G2(s) yang berupa kereta dengan inverted pendulum
dirumuskan sbb :
Dari perumusan di atas, dibuat programmatlab berikut ini untuk melihat posisi kereta.
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num1 = [m*l/q 0 0];
den1 = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q 0];
num2 = [(i+m*l^2)/q 0 -m*g*l/q];
den2 = den1;
kd = 20;
kp = 100;
ki = 1;
numPID = [kd kp ki];
denPID = [1 0];
numc = conv(denPID,num2);
denc = polyadd(conv(denPID,den1),conv(numPID,num1));
t=0:0.01:5;
impulse(numc,denc,t);
ylabel('Cart Position (m)');
Dari plot di atas terlihat bahwa kereta bergerak pada arah negatif dengan kecepatan
konstan. Meskipun PID controller dapat menstabilkan posisi (sudut) pendulum, namun
perancangan ini kurang memungkinkan implementasi sistemsecara fisik.
BAB 2
PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya :
1. PC / Komputer
2. Software Matlab
BAB 3
EXPERIMENTAL SETUP
Open Loop Response Representasi Transfer Function
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num = [m*l/q 0]
den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q]
t=0:0.01:5;
impulse(num,den,t);
axis([0 1 0 60]);
ylabel('Pendulum Position (rad)');
Open Loop Response Representasi State Space
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
p = i*(M+m)+M*m*l^2;
A = [0 1 0 0;
0 -(i+m*l^2)*b/p (m^2*g*l^2)/p 0;
0 0 0 1;
0 -(m*l*b)/p m*g*l*(M+m)/p 0]
B = [0;
(i+m*l^2)/p;
0;
m*l/p]
C = [1 0 0 0;
0 0 1 0]
D = [0;
0]
T=0:0.05:10;
U=0.2*ones(size(T));
[Y,X]=lsim(A,B,C,D,U,T);
plot(T,Y);
axis([0 2 0 100]);
title('Step Response');
xlabel('Time (sec)');
ylabel('Position');
PID Control
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num = [m*l/q 0];
den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q];
kd = 1;
kp = 1;
ki = 1;
numPID = [kd kp ki];
denPID = [1 0];
numc = conv(denPID,num);
denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num));
t=0:0.01:5;
impulse(numc,denc,t);
axis([0 1.5 0 40]);
title('Impulse Response : Kp=1 Ki=1 Kd=1');
ylabel('Pendulum Position (rad)');
Kp = 100
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num = [m*l/q 0];
den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q];
kd = 1;
kp = 100;
ki = 1;
numPID = [kd kp ki];
denPID = [1 0];
numc = conv(denPID,num);
denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num));
t=0:0.01:5;
impulse(numc,denc,t);
axis([0 2.5 -0.2 0.2]);
title('Impulse Response : Kp=100 Ki=1 Kd=1');
ylabel('Pendulum Position (rad)');
Kp = 100, Ki = 1, Kd = 20
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num = [m*l/q 0];
den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q];
kd = 20;
kp = 100;
ki = 1;
numPID = [kd kp ki];
denPID = [1 0];
numc = conv(denPID,num);
denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num));
t=0:0.01:5;
impulse(numc,denc,t);
axis([0 2.5 -0.2 0.2]);
title('Impulse Response : Kp=100 Ki=1 Kd=20');
ylabel('Pendulum Position (rad)');
Posisi Kereta
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num1 = [m*l/q 0 0];
den1 = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q 0];
num2 = [(i+m*l^2)/q 0 -m*g*l/q];
den2 = den1;
kd = 20;
kp = 100;
ki = 1;
numPID = [kd kp ki];
denPID = [1 0];
numc = conv(denPID,num2);
denc = polyadd(conv(denPID,den1),conv(numPID,num1));
t=0:0.01:5;
impulse(numc,denc,t);
ylabel('Cart Position (m)');
TUGAS
Desainlah sebuah PID Controler yang diterapkan pada sebuah control pendulum
dengan kriteria sbb :
Overshoot pendulum< 0.1 rad
Settling time < 1 sec
M = 0.5;
m = 0.2;
b = 0.1;
i = 0.006;
g = 9.8;
l = 0.3;
q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2;
num = [m*l/q 0];
den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q];
kd = 10;
kp = 100;
ki = 1;
numPID = [kd kp ki];
denPID = [1 0];
numc = conv(denPID,num);
denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num));
t=0:0.01:5;
impulse(numc,denc,t);
axis([0 2.5 -0.2 0.2]);
title('Impulse Response ');
ylabel('Pendulum Position (rad)');
BAB 4
HASIL PENGUJIAN
Open Loop Response Representasi Transfer Function
Plot menunjukkan bahwa respon open loop systemsudah stabil.
Open Loop Response Representasi State Space
Garis biru (sebelah kanan) mewakili posisi kereta, dan garis hijau (sebelah kiri)
mewakili posisi pendulum. Telihat jelas dari plot bahwa controller harus dirancang
untuk memperbaiki dinamika dari sistem.
PID Control
Plot di atas menunjukkan bahwa response sistem masih belum stabil karena tidak
dapat kembali ke titik kesetimbangannya.
Dengan menaikkan proportional gain sebesar 100 diperoleh respon settling time pada
waktu 2 sec.
Untuk mereduksi overshoot, dapat dilakukan dengan memberikan nilai proportional
gain sebesar 100, integral gain sebesar dan derivative gain sebesar 20 sehingga
pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.05 rad. Sehingga, hasil akhir
dari response sistemini sudah memenuhi kriteria perancangan.
Plot di atas menunjukkan bahwa kereta bergerak menuju arah negative dengan
kecepatan konstan, sehingga perancangan ini kurang tepat untuk diimplementasikan
sekalipun PID Controller mampu menstabilkan posisi pendulum.
TUGAS
Dengan memberikan nilai derivative gain sebesar 10, proportional gain sebesar 100
dan integral gain sebesar 1 diperoleh hasil response sistem bahwa overshoot telah
direduksi sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.1 rad serta
settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 1 sec. Hal ini berarti semua
kriteria perancangan telah terpebuhi.
BAB 5
ANALISA DAN KESIMPULAN
ANALISA
Pada praktikum dua ini merupakan praktikum untuk membuat Inverted Pendulum
Control System menggunakan metode perancangan PID. Sistem pendulum terbalik
(inverted pendulum) adalah sistem yang mensimulasikan sebuah mekanisme kontrol
untuk mengatur permasalahan kestabilan.
Pada praktikum ini terdapat dua pokok pembahasan mengenai inverted pendulum
control system, yakni pemodelan sistem inverted pendulum dan perancangan sistem
inverted pendulum dengan PID. Di dalam membuat pemodelan sistem, salah satu
yang harus dilakukan adalah melihat open loop response terhadap s tep input dengan
menggunakan rumus transfer function berikut :
( 𝐼 + π‘šπ‘™2) πœ— βˆ’ π‘šπ‘”π‘™βˆ… = π‘šπ‘™αΊ
Dengan memasukkan kondisi yang diminta pada tugas nomor satu, dimana sebuah
PID Controler pada sebuah control pendulum dengan overshoot pendulum < 0.1 rad
dan settling time < 1 sec. Dengan mengacu pada rumus perhitungan close loop
transfer function sebagai berikut :
Dari rumus di atas masih belum menghasilkan response yang stabil karena nilai
derivative gain, proportional gain dan integral gain masih sebesar 1 sehingga respon
sistembelum bisa kembali ke titik kesetimbangan.
Untuk mengatur settling time agar dapat diterima pada harga kurang dari 1 sec, maka
nilai proportional gain dinaikkan sebesar 99 sehingga nilainya sekarang menjadi 100.
Selanjutnya, untuk memperoleh hasil response sistem yang baik dilakukan
penambahan nilai derivative gain sebanyak 9 sehingga nilai derivative gain menjadi
10. Dengan memberikan nilai derivative gain sebesar 10, proportional gain sebesar
100 dan integral gain sebesar 1 diperoleh hasil response sebagai berikut.
Dengan memberikan nilai derivative gain sebesar 10, proportional gain sebesar 100
dan integral gain sebesar 1 diperoleh hasil response sistem bahwa overshoot telah
direduksi sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.1 rad serta
settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 1 sec. Hal ini berarti semua
kriteria perancangan telah terpenuhi.
Pada penambahan nilai pada derivative gain sebanyak 10 sehingga sekarang nilai
derivative gain menajdi 20, didapatkan hasil response sistem bahwa overshoot telah
direduksi sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.05 rad serta
settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 1 sec. Hal ini berarti semua
kriteria perancangan telah terpenuhi dengan response terbaik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan analisa sistem, dapat ditarik kesimpulan
bahwa menentukan kriteria sistem penting untuk dilakukan sebelum membuat desain
sistem agar keluaran (output) yang dihasilkan oleh sistem dapat sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam membuat perancangan sistem, untuk memperbaiki rise time dapat
menggunakan proportional control (Kp) karena semakin besar nilai Kp maka rise time
akan semakin cepat, sedangkan untuk melakukan eliminasi steady state error
menggunakan integral control dan derivative control untuk memperbaiki overshot dari
sistemyang akan dibangun.

More Related Content

What's hot

Model Reference Adaptive Control.ppt
Model Reference Adaptive Control.pptModel Reference Adaptive Control.ppt
Model Reference Adaptive Control.pptniyefa3149
Β 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Nila Rahayu
Β 
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasPembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasAnnisa V
Β 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
Β 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIMOSES HADUN
Β 
Penerapan hukum i termodinamika
Penerapan hukum i termodinamikaPenerapan hukum i termodinamika
Penerapan hukum i termodinamikaFisikadi4bhe
Β 
Adhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidai
Adhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidaiAdhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidai
Adhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidaiimartini
Β 
Energi potensial gravitasi 2
Energi potensial gravitasi 2Energi potensial gravitasi 2
Energi potensial gravitasi 2aurelliazzahra
Β 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner waganiaFani Diamanti
Β 
Teori Kestabilan Lyapunov
Teori Kestabilan LyapunovTeori Kestabilan Lyapunov
Teori Kestabilan Lyapunovachmad_fahmi
Β 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaKelinci Coklat
Β 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikelMuhammad Nanda
Β 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumEko Efendi
Β 
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklusTermodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklusjayamartha
Β 
FISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBASFISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBASPRAMITHA GALUH
Β 
Met num 10
Met num 10Met num 10
Met num 10Amri Sandy
Β 
Makalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan ReversibilitasMakalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan ReversibilitasMaulida Rahmi Sagala
Β 

What's hot (20)

Momentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan TumbukanMomentum Impuls dan Tumbukan
Momentum Impuls dan Tumbukan
Β 
PPT Hukum Newton
PPT Hukum NewtonPPT Hukum Newton
PPT Hukum Newton
Β 
Model Reference Adaptive Control.ppt
Model Reference Adaptive Control.pptModel Reference Adaptive Control.ppt
Model Reference Adaptive Control.ppt
Β 
Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)Pengelolaan limbah (tersier)
Pengelolaan limbah (tersier)
Β 
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga BiogasPembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Pembangkit Listrik Sederhana Tenaga Biogas
Β 
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIPOWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
Β 
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSIFisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Fisika teknik- PENGUKURAN, SATUAN, DAN DIMENSI
Β 
Penerapan hukum i termodinamika
Penerapan hukum i termodinamikaPenerapan hukum i termodinamika
Penerapan hukum i termodinamika
Β 
Adhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidai
Adhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidaiAdhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidai
Adhd strategie-educative-e-didattiche-dott.ssa-erica-menotti-aidai
Β 
Energi potensial gravitasi 2
Energi potensial gravitasi 2Energi potensial gravitasi 2
Energi potensial gravitasi 2
Β 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
Β 
Teori Kestabilan Lyapunov
Teori Kestabilan LyapunovTeori Kestabilan Lyapunov
Teori Kestabilan Lyapunov
Β 
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasaBab 8 persamaan differensial-biasa
Bab 8 persamaan differensial-biasa
Β 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
Β 
FISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentumFISIKA DASAR_06 momentum
FISIKA DASAR_06 momentum
Β 
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklusTermodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Termodinamika (1- 2) l proses_dan_siklus
Β 
Modul1
Modul1Modul1
Modul1
Β 
FISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBASFISIKA - GERAK JATUH BEBAS
FISIKA - GERAK JATUH BEBAS
Β 
Met num 10
Met num 10Met num 10
Met num 10
Β 
Makalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan ReversibilitasMakalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Makalah Siklus Carnot dan Reversibilitas
Β 

Similar to Inverted Pendulum Control System

Motor Speed Control System
Motor Speed Control SystemMotor Speed Control System
Motor Speed Control SystemLusiana Diyan
Β 
Cruise Control System
Cruise Control SystemCruise Control System
Cruise Control SystemLusiana Diyan
Β 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabChardian Arguta
Β 
Ball & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemBall & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemLusiana Diyan
Β 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutPressa Surya
Β 
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...PT PLN (Persero)
Β 
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...ardhilachadarisman
Β 
Bus Suspension Control System
Bus Suspension Control SystemBus Suspension Control System
Bus Suspension Control SystemLusiana Diyan
Β 
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled RobotAlgoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled RobotAnugrah Pamosoaji
Β 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabPamor Gunoto
Β 
respon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorber
respon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorberrespon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorber
respon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorberardhilachadarisman
Β 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counterpersonal
Β 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controllerayu bekti
Β 
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit KomunikasiDesain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasiayu bekti
Β 
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofLapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofYuda Bima Mimpi
Β 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxremanumyeye
Β 

Similar to Inverted Pendulum Control System (20)

Motor Speed Control System
Motor Speed Control SystemMotor Speed Control System
Motor Speed Control System
Β 
Cruise Control System
Cruise Control SystemCruise Control System
Cruise Control System
Β 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Β 
Ball & Beam Control System
Ball & Beam Control SystemBall & Beam Control System
Ball & Beam Control System
Β 
Modul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjutModul praktikum kendali lanjut
Modul praktikum kendali lanjut
Β 
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Perancangan dan Implementasi Kontroler Linear Quadratic Regulator (LQR) pada ...
Β 
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
respon transien pengendalian level di absorber menggunakan kontroler P, on of...
Β 
Bus Suspension Control System
Bus Suspension Control SystemBus Suspension Control System
Bus Suspension Control System
Β 
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled RobotAlgoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Β 
Sliding Mode Control
Sliding Mode ControlSliding Mode Control
Sliding Mode Control
Β 
Kontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlabKontrol pid dengan matlab
Kontrol pid dengan matlab
Β 
7157 12453-1-sm
7157 12453-1-sm7157 12453-1-sm
7157 12453-1-sm
Β 
respon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorber
respon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorberrespon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorber
respon transien Pengendalian Level di Coulumn CO2 absorber
Β 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
Β 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Β 
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit KomunikasiDesain Pengontrol Pada  Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Desain Pengontrol Pada Sistem Antena Pelacak Satelit Komunikasi
Β 
Module 9 asas sains data dalam pengangkutan
Module 9   asas sains data dalam pengangkutanModule 9   asas sains data dalam pengangkutan
Module 9 asas sains data dalam pengangkutan
Β 
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dofLapres invers kinematika robot planar 2 dof
Lapres invers kinematika robot planar 2 dof
Β 
Open loop motor dc
Open loop motor dcOpen loop motor dc
Open loop motor dc
Β 
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Dasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptxDasar_Sistem_Kontrol_dan_pptx.pptx
Β 

More from Lusiana Diyan

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifLusiana Diyan
Β 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimLusiana Diyan
Β 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanLusiana Diyan
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
Β 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisLusiana Diyan
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisLusiana Diyan
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Lusiana Diyan
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Lusiana Diyan
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentLusiana Diyan
Β 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTLusiana Diyan
Β 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimLusiana Diyan
Β 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLLusiana Diyan
Β 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerLusiana Diyan
Β 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCULusiana Diyan
Β 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiLusiana Diyan
Β 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPLusiana Diyan
Β 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleLusiana Diyan
Β 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakLusiana Diyan
Β 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakLusiana Diyan
Β 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCLusiana Diyan
Β 

More from Lusiana Diyan (20)

Komunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang EfektifKomunikasi Bisnis yang Efektif
Komunikasi Bisnis yang Efektif
Β 
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam TimBerkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi dalam Tim
Β 
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan KeragamanBerkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Β 
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan BisnisKemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Β 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Β 
Vocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering EnrichmentVocabulary Engineering Enrichment
Vocabulary Engineering Enrichment
Β 
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENTDESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
Β 
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan CoppeliasimTutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
Β 
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQLCRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
Β 
Kontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web ServerKontrol LED melalui Web Server
Kontrol LED melalui Web Server
Β 
Installasi NodeMCU
Installasi NodeMCUInstallasi NodeMCU
Installasi NodeMCU
Β 
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry PiAkses GPIO pada Raspberry Pi
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Β 
Building A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREPBuilding A Simple Robot in VREP
Building A Simple Robot in VREP
Β 
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software EagleTutorial Menggunakan Software Eagle
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Β 
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat LunakProses Rekayasa Perangkat Lunak
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Β 
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat LunakProduk Rekasaya Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Β 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Β 

Recently uploaded

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
Β 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
Β 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
Β 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
Β 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
Β 

Recently uploaded (6)

05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
Β 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Β 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Β 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
Β 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
Β 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Β 

Inverted Pendulum Control System

  • 1. PRAKTIKUM 6 : INVERTED PENDULUM CONTROL SYSTEM LUSIANA DIYAN NINGRUM 3 D4 TEKNIK KOMPUTER B FIRJA HANIF MAULANA 2210181051 BAYU SANDI MARTA PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER 19 NOVEMBER 2020
  • 2. BAB 1 DASAR TEORI Pada bab ini dibahas mengenai teknik perancangan sistem kontrol untuk inverted pendulum. Seperti pada bab-bab sebelumnya, pembahasan dimulai dari pemodelan, yang kemudian dilanjutkan dengan perancangan sistem kontrol dengan kriteria tertentu, dan dengan menggunakan metode perancangan PID. 6.1 Pemodelan Inverted Pendulum Pada pemodelan sistem inverted pendulum akan dibahas mengenai persamaan sistem, criteria perancangan sistemkontrol, open loop response, dan close loop system. 2.1.1 Persamaan Sistem Sebuah kereta (cart) yang dilengkapi dengan inverted pendulum, ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Bila kereta didorong dengan gaya impulse sebesar F, sistem kontrol mampu menjaga pendulumpada posisi seimbang dalam arah tegak ke atas. Pada contoh ini, kita asumsikan harga besaran-besaran pada sisteminverted pendulum sbb: M mass of the cart 0.5 kg m mass of the pendulum 0.2 kg b friction of the cart 0.1 N/m/sec l length to pendulumcenter of mass 0.3 m I inertia of the pendulum 0.006 kg m2 F force applied to the cart x cart position coordinate ΞΈ pendulum angle from vertical Untuk mendapatkan model matematika dari sistem inverted pendulum, perhatikan free body diagram di bawah ini.
  • 3. Dengan menjumlahkan gaya-gaya pada kereta (cart) dalam arah horisontal didapatkan persamaan 𝑀ẍ + 𝑏ẋ + 𝑁 = 𝐹 Penjumlahan gaya-gaya pada pendulum dalam arah horisontal didapatkan persamaan untuk N. π‘šαΊ + π‘šπ‘™Σͺπ‘π‘œπ‘ πœƒ βˆ’ π‘šπ‘™πœƒ2 π‘ π‘–π‘›πœƒ = 𝑁 Dengan substitusi persamaan, kita dapatkan persamaan pertama untuk pergerakan system ( 𝑀 + π‘š)ẍ + 𝑏ẋ + π‘šπ‘™Σͺ cos πœƒ βˆ’ π‘šπ‘™πœƒ2 π‘ π‘–π‘›πœƒ = 𝐹 (1) Untuk mendapatkan persamaan kedua, jumlahkan gaya-gaya pada pendulum dalam arah vertikal. Dari proses perhitungan aljabar didapatkan 𝑃sin πœƒ + 𝑁 cos πœƒ βˆ’ π‘š 𝑔 sin πœƒ = π‘šπ‘™πœƒ + π‘šαΊ‹π‘π‘œπ‘ πœƒ Untuk mengeliminasi P dan N pada persamaan di atas, jumlahkan momen disekitar centroid dari pendulum untuk mendapatkan persamaan berikut. βˆ’π‘ƒπ‘™π‘ π‘–π‘›πœƒ βˆ’ π‘π‘™π‘π‘œπ‘ πœƒ = 𝐼Σͺ Dengan menggabungkan dua persamaan terakhir, kita dapatkan persamaan dinamika kedua untuk pergerakan system ( 𝐼 + π‘šπ‘™2)Σͺ + π‘šπ‘”π‘™π‘ π‘–π‘›πœƒ = βˆ’π‘šπ‘™αΊπ‘π‘œπ‘ πœƒ (2) Karena matlab bekerja pada fungsi-fungsi linier, maka kita lakukan linierisasi persamaan pada kondisi ΞΈ=Ο€. Dengan asumsi bahwa ΞΈ=Ο€+Ρ„ mewakili sudut kecil dari arah vertikal keatas), maka kita dapatkan cos ΞΈ = -1, sin ΞΈ = -Ρ„ dan (dΞΈ/dt)2 = 0. Setelah proses linierisasi, maka dua persamaan dinamika dari pergerakan sistem pendulum menjadi sbb (u mewakili input) : ( 𝑀 + π‘š)ẍ + 𝑏ẋ βˆ’ π‘šπ‘™πœ— = 𝑒 ( 𝐼 + π‘šπ‘™2) πœ— βˆ’ π‘šπ‘”π‘™βˆ… = π‘šπ‘™αΊ
  • 4. Transfer Function Dengan melakukan transformasi Laplace pada persamaan dinamika pendulum yang telah dilinierisasi, didapatkan transfer function sistempendulum sbb : State Space Representasisistem pendulum dalam bentukstate dirumuskan sbb : Matrik C pada representasistate space menunjukkan bahwa posisi kereta dan posisi pendulum merupakan bagian dari output. 6.1.2 Kriteria Perancangan Untuk perancangan dengan PID, kita hanya akan mengontrol posisi pendulum. Hal ini terjadi karena teknik-teknik tersebut hanya sesuai diaplikasikan pada sistem SISO (single input single output). Sehingga tidak ada kriteria perancangan yang meliputi posisi kereta. Kita asumsikan bahwa sistem mulai dari keadaan posisi tegak seimbang, dan kemudian kita memberi gaya impulse. Pendulum harus kembali pada posisi tegak ke atas dalam waktu 5 sec, dan tidak pernah bergerak lebih dari 0.05 rad dari arah vertikal. Jadi, kriteria perancangan sistemadalah Settling time of less than 5 seconds Pendulum angle never more than 0.05 radians from the vertical Dengan metoda state space, kita bisa mengatur sistem multi output, sehingga pada problem inverted pendulum ini kita akan berusaha untuk mengontrol posisi
  • 5. pendulum dan posisi kereta secara bersamaan. Untuk membuat perancangan lebih menarik, kita akan memberikan step input pada kereta. Kereta harus mencapai posisi yang dikehendaki dalam 5 sec, dan mempunyai rise time di bawah 0.5 sec. Kita juga akan membatasi overshoot pada pendulum sampai 20 deg (0.35 rad), dan posisi keseimbangan pendulum harus dicapai dibawah 5 sec. Jadi, kriteria perancangan sistemkontrol dengan metoda state space adalah sbb : Settling time for cart and pendulumposition of less than 5 seconds Rise time for cart position of less than 0.5 seconds Overshoot for pendulumposition of less than 20 degrees (0.35 radians) 6.1.3 Open Loop Response Open loop response untuksistempendulum dengan representasitransfer function dalam program matlab ditulis sbb : M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num = [m*l/q 0] den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q] t=0:0.01:5; impulse(num,den,t); axis([0 1 0 60]); ylabel('Pendulum Position (rad)'); Seperti terlihat pada plot, response menunjukkan bahwa open loop bukanlah merupakan sistem yang stabil. Bila diinginkan, perilaku sistem lebih jauh dapat
  • 6. diamati dengan mengubah batasan axis. Berikut ini adalah representasi state space untuk sistem pendulum dan karakteristik open loop dalam program matlab. Pada contoh ini, step input sebesar 0.2 diterapkan pada sistempendulum. M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; p = i*(M+m)+M*m*l^2; A = [0 1 0 0; 0 -(i+m*l^2)*b/p (m^2*g*l^2)/p 0; 0 0 0 1; 0 -(m*l*b)/p m*g*l*(M+m)/p 0] B = [0; (i+m*l^2)/p; 0; m*l/p] C = [1 0 0 0; 0 0 1 0] D = [0; 0] T=0:0.05:10; U=0.2*ones(size(T)); [Y,X]=lsim(A,B,C,D,U,T); plot(T,Y); axis([0 2 0 100]); title('Step Response'); xlabel('Time (sec)'); ylabel('Position');
  • 7. Garis biru (sebelah kanan) mewakili posisi kereta, dan garis hijau (sebelah kiri) mewakili posisi pendulum. Telihat jelas dari plot bahwa controller harus dirancang untuk memperbaiki dinamika dari sistem. 6.2 Inverted Pendulum Control dengan PID Pada pembahasan teknik kontrol PID pada sistem inverted pendulum dibahas dua persoalan yaitu strategi perancangan kontrol posisi pendulum dan pengaruhnya pada posisi kereta. 6.2.1 Kontrol Posisi Pendulum Teknik kontrol untuk problem ini sedikit berbeda dengan problem kontrol standar. Karena kita sedang mencoba untuk mengontrol posisi pendulum untuk kembali ke posisi vertikal setelah adanya gangguan, sinyal referensi yang kita tracking berharga nol. Gaya yang diaplikasikan pada kereta dapat ditambahkan sebagai gangguan dalam bentuk impulse. Blok diagram sistempendulum digambarkan seperti di bawah ini. Blok diagram di atas dapat ditata ulang sehingga menjadi sbb :
  • 8. Close loop transfer function dapat dihitung sbb : Dengan mengacu pada representasi program dalam matlab, close loop transfer function dapat dirumuskan sbb : Aplikasi kontrol PID pada sistem inverted pendulum diperlihatkan pada program di bawah ini M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num = [m*l/q 0]; den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q]; kd = 1; kp = 1; ki = 1; numPID = [kd kp ki]; denPID = [1 0]; numc = conv(denPID,num) denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num)) t=0:0.01:5; impulse(numc,denc,t); axis([0 1.5 0 40]);
  • 9. title('Impulse Response : Kp=1 Ki=1 Kd=1'); ylabel('Pendulum Position (rad)'); Dari plot di atas terlihat bahwa response masih belum stabil. Mari kita mencoba menaikkan proportional gain dan melihat efeknya pada sistem. Bila diatur nilai proportional gain sebesar 100 akan didapatkan response seperti di bawah ini.
  • 10. Settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 2 sec. Pengaturan integral gain tidak begitu diperlukan dalam hal ini. Derivative gain perlu diatur kembali untuk mendapatkan response yang lebih baik. Dengan proportional gain sebesar 100, integral gain sebesar 1, dan derivative gain sebesar 20 diperoleh response sbb : Dapat dilihat dari hasil di atas bahwa overshoot telah direduksi sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertikal lebih dari 0.05 rad. Semua kriteria perancangan telah dipenuhi. 6.2.2 Pengaruh Kontrol Posisi Pendulum Pada Posisi Kereta Pada bagian ini kita akan melihat hal yang menarik yaitu bagaimana kondisi posisi kereta bila controller hanya dirancang untuk menyelesaikan permasalahan kontrol posisi pendulum. Pertama, mari kita melihat blok diagram yang lebih lengkap yang melibatkan output berupa posisi kereta disamping output berupa posisi pendulum. Feedback loop pada diagram di atas mewakili controller yang telah dirancang untuk posisi pendulum. Transfer function untuk posisi kereta terhadap gaya impulse, dengan PID feedback controller yang telah dirancang, dirumuskan sbb :
  • 11. Mengacu pemrograman dalam matlab, transfer function dapat dirumuskan di bawah ini. Pembilang G1(s) dan G2(s) diwakili oleh num1 dan num2, sedangkan penyebut G1(s) dan G2(s) diwakili oleh den1 dan den2. Karena den1=den2 maka perumusan di atas menjadi lebih sederhana sbb : Transfer function untuk plant G2(s) yang berupa kereta dengan inverted pendulum dirumuskan sbb : Dari perumusan di atas, dibuat programmatlab berikut ini untuk melihat posisi kereta. M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num1 = [m*l/q 0 0]; den1 = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q 0]; num2 = [(i+m*l^2)/q 0 -m*g*l/q]; den2 = den1; kd = 20; kp = 100; ki = 1; numPID = [kd kp ki]; denPID = [1 0]; numc = conv(denPID,num2); denc = polyadd(conv(denPID,den1),conv(numPID,num1)); t=0:0.01:5; impulse(numc,denc,t); ylabel('Cart Position (m)');
  • 12. Dari plot di atas terlihat bahwa kereta bergerak pada arah negatif dengan kecepatan konstan. Meskipun PID controller dapat menstabilkan posisi (sudut) pendulum, namun perancangan ini kurang memungkinkan implementasi sistemsecara fisik.
  • 13. BAB 2 PERALATAN Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya : 1. PC / Komputer 2. Software Matlab
  • 14. BAB 3 EXPERIMENTAL SETUP Open Loop Response Representasi Transfer Function M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num = [m*l/q 0] den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q] t=0:0.01:5; impulse(num,den,t); axis([0 1 0 60]); ylabel('Pendulum Position (rad)'); Open Loop Response Representasi State Space M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; p = i*(M+m)+M*m*l^2; A = [0 1 0 0; 0 -(i+m*l^2)*b/p (m^2*g*l^2)/p 0; 0 0 0 1; 0 -(m*l*b)/p m*g*l*(M+m)/p 0] B = [0; (i+m*l^2)/p; 0; m*l/p] C = [1 0 0 0; 0 0 1 0] D = [0; 0] T=0:0.05:10; U=0.2*ones(size(T)); [Y,X]=lsim(A,B,C,D,U,T); plot(T,Y); axis([0 2 0 100]); title('Step Response');
  • 15. xlabel('Time (sec)'); ylabel('Position'); PID Control M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num = [m*l/q 0]; den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q]; kd = 1; kp = 1; ki = 1; numPID = [kd kp ki]; denPID = [1 0]; numc = conv(denPID,num); denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num)); t=0:0.01:5; impulse(numc,denc,t); axis([0 1.5 0 40]); title('Impulse Response : Kp=1 Ki=1 Kd=1'); ylabel('Pendulum Position (rad)'); Kp = 100 M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num = [m*l/q 0]; den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q]; kd = 1; kp = 100; ki = 1; numPID = [kd kp ki]; denPID = [1 0]; numc = conv(denPID,num); denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num));
  • 16. t=0:0.01:5; impulse(numc,denc,t); axis([0 2.5 -0.2 0.2]); title('Impulse Response : Kp=100 Ki=1 Kd=1'); ylabel('Pendulum Position (rad)'); Kp = 100, Ki = 1, Kd = 20 M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num = [m*l/q 0]; den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q]; kd = 20; kp = 100; ki = 1; numPID = [kd kp ki]; denPID = [1 0]; numc = conv(denPID,num); denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num)); t=0:0.01:5; impulse(numc,denc,t); axis([0 2.5 -0.2 0.2]); title('Impulse Response : Kp=100 Ki=1 Kd=20'); ylabel('Pendulum Position (rad)'); Posisi Kereta M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num1 = [m*l/q 0 0]; den1 = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q 0]; num2 = [(i+m*l^2)/q 0 -m*g*l/q]; den2 = den1; kd = 20; kp = 100;
  • 17. ki = 1; numPID = [kd kp ki]; denPID = [1 0]; numc = conv(denPID,num2); denc = polyadd(conv(denPID,den1),conv(numPID,num1)); t=0:0.01:5; impulse(numc,denc,t); ylabel('Cart Position (m)'); TUGAS Desainlah sebuah PID Controler yang diterapkan pada sebuah control pendulum dengan kriteria sbb : Overshoot pendulum< 0.1 rad Settling time < 1 sec M = 0.5; m = 0.2; b = 0.1; i = 0.006; g = 9.8; l = 0.3; q = (M+m)*(i+m*l^2)-(m*l)^2; num = [m*l/q 0]; den = [1 b*(i+m*l^2)/q -(M+m)*m*g*l/q -b*m*g*l/q]; kd = 10; kp = 100; ki = 1; numPID = [kd kp ki]; denPID = [1 0]; numc = conv(denPID,num); denc = polyadd(conv(denPID,den),conv(numPID,num)); t=0:0.01:5; impulse(numc,denc,t); axis([0 2.5 -0.2 0.2]); title('Impulse Response '); ylabel('Pendulum Position (rad)');
  • 18. BAB 4 HASIL PENGUJIAN Open Loop Response Representasi Transfer Function Plot menunjukkan bahwa respon open loop systemsudah stabil. Open Loop Response Representasi State Space Garis biru (sebelah kanan) mewakili posisi kereta, dan garis hijau (sebelah kiri) mewakili posisi pendulum. Telihat jelas dari plot bahwa controller harus dirancang untuk memperbaiki dinamika dari sistem.
  • 19. PID Control Plot di atas menunjukkan bahwa response sistem masih belum stabil karena tidak dapat kembali ke titik kesetimbangannya.
  • 20. Dengan menaikkan proportional gain sebesar 100 diperoleh respon settling time pada waktu 2 sec. Untuk mereduksi overshoot, dapat dilakukan dengan memberikan nilai proportional gain sebesar 100, integral gain sebesar dan derivative gain sebesar 20 sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.05 rad. Sehingga, hasil akhir dari response sistemini sudah memenuhi kriteria perancangan.
  • 21. Plot di atas menunjukkan bahwa kereta bergerak menuju arah negative dengan kecepatan konstan, sehingga perancangan ini kurang tepat untuk diimplementasikan sekalipun PID Controller mampu menstabilkan posisi pendulum. TUGAS Dengan memberikan nilai derivative gain sebesar 10, proportional gain sebesar 100 dan integral gain sebesar 1 diperoleh hasil response sistem bahwa overshoot telah direduksi sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.1 rad serta settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 1 sec. Hal ini berarti semua kriteria perancangan telah terpebuhi.
  • 22. BAB 5 ANALISA DAN KESIMPULAN ANALISA Pada praktikum dua ini merupakan praktikum untuk membuat Inverted Pendulum Control System menggunakan metode perancangan PID. Sistem pendulum terbalik (inverted pendulum) adalah sistem yang mensimulasikan sebuah mekanisme kontrol untuk mengatur permasalahan kestabilan. Pada praktikum ini terdapat dua pokok pembahasan mengenai inverted pendulum control system, yakni pemodelan sistem inverted pendulum dan perancangan sistem inverted pendulum dengan PID. Di dalam membuat pemodelan sistem, salah satu yang harus dilakukan adalah melihat open loop response terhadap s tep input dengan menggunakan rumus transfer function berikut : ( 𝐼 + π‘šπ‘™2) πœ— βˆ’ π‘šπ‘”π‘™βˆ… = π‘šπ‘™αΊ Dengan memasukkan kondisi yang diminta pada tugas nomor satu, dimana sebuah PID Controler pada sebuah control pendulum dengan overshoot pendulum < 0.1 rad dan settling time < 1 sec. Dengan mengacu pada rumus perhitungan close loop transfer function sebagai berikut : Dari rumus di atas masih belum menghasilkan response yang stabil karena nilai derivative gain, proportional gain dan integral gain masih sebesar 1 sehingga respon sistembelum bisa kembali ke titik kesetimbangan.
  • 23. Untuk mengatur settling time agar dapat diterima pada harga kurang dari 1 sec, maka nilai proportional gain dinaikkan sebesar 99 sehingga nilainya sekarang menjadi 100. Selanjutnya, untuk memperoleh hasil response sistem yang baik dilakukan penambahan nilai derivative gain sebanyak 9 sehingga nilai derivative gain menjadi
  • 24. 10. Dengan memberikan nilai derivative gain sebesar 10, proportional gain sebesar 100 dan integral gain sebesar 1 diperoleh hasil response sebagai berikut. Dengan memberikan nilai derivative gain sebesar 10, proportional gain sebesar 100 dan integral gain sebesar 1 diperoleh hasil response sistem bahwa overshoot telah direduksi sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.1 rad serta settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 1 sec. Hal ini berarti semua kriteria perancangan telah terpenuhi.
  • 25. Pada penambahan nilai pada derivative gain sebanyak 10 sehingga sekarang nilai derivative gain menajdi 20, didapatkan hasil response sistem bahwa overshoot telah direduksi sehingga pendulum tidak bergerak menjauhi vertical lebih dari 0.05 rad serta settling time sudah dapat diterima pada harga sekitar 1 sec. Hal ini berarti semua kriteria perancangan telah terpenuhi dengan response terbaik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan dan analisa sistem, dapat ditarik kesimpulan bahwa menentukan kriteria sistem penting untuk dilakukan sebelum membuat desain sistem agar keluaran (output) yang dihasilkan oleh sistem dapat sesuai dengan yang diharapkan. Dalam membuat perancangan sistem, untuk memperbaiki rise time dapat menggunakan proportional control (Kp) karena semakin besar nilai Kp maka rise time akan semakin cepat, sedangkan untuk melakukan eliminasi steady state error menggunakan integral control dan derivative control untuk memperbaiki overshot dari sistemyang akan dibangun.