SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Invers Kinematika Robot Planar 2 Dof
Dalam fisika, kinematika adalah cabang dari mekanika yang membahas gerakan benda
tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Hal terakhir ini berbeda dari dinamika atau
sering disebut dengan Kinetika, yang mempersoalkan gaya yang memengaruhi gerakan.
Karena relatif sederhana, kinematika biasanya diajarkan sebelum dinamika atau sebelum
konsep mengenai gaya diperkenalkan. Kinematika biasanya dibagi dalam dua hal, yakni
forward kinematics dan inverse kinematics.
Kinematika Forward adalah perhitungan posisi dan orientasi end of effector [EoE] robot
sebagai fungsi dari sudut joint. Hal ini banyak digunakan dalam robotika, permainan komputer,
dan animasi. Proses sebaliknya dikenal sebagai kinematika invers.
FORWARD KINEMATIKA
Untuk rantai serial link n, dan biarkan ?i menjadi sudut link i. Mengingat ?0 … ?n, rangka n
link relatif ke link 0 adalah:
Dimanai ?1Ti(?i) adalah matriks transformasi dari bingkai link i menuju link i – 1.
Gambar 1:
Robot lengandiatasmenggunakanprinsip-prinsip
invers kinematikadalamperencanaangeraknya.
Angka di atas adalah skema robot sederhana berbaring pada bidang XY. Robot ini memiliki
tiga link masing-masing dengan panjang l1-3. Tiga sendi (lingkaran kecil) menghubungkan tiga
link dari robot. Sudut pada masing-masing sendi Ø1-3.Masalah Forward Kinematika
dinyatakan sebagai berikut: Mengingat sudut pada setiap sendi robot, di mana tangan robot
(Xhand, Yhand, Øhand)?
Untuk robot planar sederhana, solusi untuk masalah forward Kinematika adalah:
Xhand = l1cosØ1 + l2cos(Ø1 + Ø2) + l3cos(Ø1 + Ø2 + Ø3)
Yhand = l1sinØ1 + l2sin(Ø1 + Ø2) + l3sin(Ø1 + Ø2 + Ø3)
Øhand = Ø1 + Ø2 + Ø3
Untuk kasus ruang lingkup umum, solusinya tidak begitu sepele. Hal ini karena sudut joint
(sendi) tidak cukup dengan menambahkan seperti yang mereka lakukan dalam kasus planar.
Denavit dan Hartenberg menggunakan teori screw di tahun 1950 untuk menunjukkan bahwa
representasi yang paling kompak transformasi umum antara dua sendi robot diperlukanempat
parameter. Inisekarang dikenal sebagai Denavit dan Hartenberg parameter (DH parameter)
danmerekaadalah de-facto standar untuk menggambarkan geometri robot.Berikut ini adalah
deskripsi dari empat parameter D-H:
Gambar2:
Skema robot planar pada bidang XY
Gambar3 :Jacques Denavit [kiri] danRichard Hartenberg [kanan]
a – jarak tegak lurus antara dua sumbu bersama diukur sepanjang saling tegak lurus.
Saling tegak lurus ditunjuk sumbu-x.
a – Putaran yang relative antara dua sumbu bersama diukur dengan saling tegak lurus
d – jarak antara kedua garis tegak diukur sepanjang sumbu sendi
Q – sudut joint(sendi) sekitarsumbu z yang diukur antara dua garis tegak
Belajar prosedur yang tepat untuk menempatkan parameter DH adalah latihan yang khusus di
tingkat atas sarjana atau program pascasarjana di robotika.
Setelah parameter telahditetapkan, kitabisamemecahkanmasalah Forward Kinematika dengan
memindahkan dari dasar robot ketangan dengan menggunakan transformasi berikut pada
setiap sendi:
Transformation = Screwx(a, a)Screwz(d, Q) = Transx(a)Rotx(a)Transz(d)Rotz(Q)
Meskipun parameter DH adalahrepresentasiumum paling kompakpadageometri robot,
merekakadangkalaadalahkomputasi yang paling
efisien.Dalamprakteknyalebihkhususdankomputasipersamaanefisiendikembangkanuntuksetia
p robot tertentu.
Skema di atasadalahbagian planar dari robot SCARA.Berikutpernyataandarimasalah invers
kinematika di tingkatposisiuntuk robot ini:
Diketahui : Xhand, Yhand, Øhand
Cari : Ø1, Ø2 and Ø3
B : panjanggarisimajiner
q1 : sudutantara X-sumbuimajinerdangaris
q2 : interior sudutantaragarisimajinerdan link l1
Gambar 4: bagian planar robot SCARA
Maka kita mempunyai:
B2 = X2 + Y2 (denganteorema Pythagoras)
q1 = ATan2(Y/X)
q2 = acos[(l12 - l22 + B2)/2l1B] (olehhukumkosinus)
Ø1 = q1 + q2
Ø2 = acos[(l12 + l22 - B2)/2l1l2] (olehhukumkosinus)
Ø3 = Ø – Ø1 – Ø2
Yang melengkapi solusi untuk Ø1, Ø2 dan Ø3 diberikan X, Y, Ø. Kebanyakan invers
kinematika solusi di tingkat posisi dilanjutkan dengan cara yang sama. Dengan menggunakan
pengetahuan tentang trigonometri dan geometri, kita dapat merancang sebuah system kerja
robot SCARA. Jika kita membayangkan memutar robot SCARA pada sisinya, maka akan
terlihat bahwa solusi di atas juga bekerja untuk sebagian besar komponen robot industri yang
memiliki enam derajat kebebasan. Solusi inverse kinematika untuk robot kartesian adalah
semua sumbu tegak lurus dengan definisi dan karenanya tidak ada sambungan pada gerakan.
Gambar 5: robot SCARA (Selective Compliant
Assembly Robot Arm)
Invers Kinematika Robot Planar 2 Dof
Tujuan :
ο‚· Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja mekanik robot planar 2 dof
ο‚· Memahami cara membangkitkan PWM dengan menggunakan timer 1 pada ATMega
8535
Alat dan Bahan :
οƒ˜ 1 unit Komputer
οƒ˜ 1 unit DC Power Supply
οƒ˜ 1 unit Kabel Power
οƒ˜ 2 unit Kabel jumper (merah dan hitam)
οƒ˜ 6 unti Kabel Jumper 1 pin
οƒ˜ 1 unit Modul AVR + LCD 16x2 + input Push Button
οƒ˜ 1 unit Downloader AVR ISP MKII
οƒ˜ 1 unti Mekanik Robot Planar
Setting Percobaan :
Kelompok 1 :
1. Eky Arrizal Hamzah (1110121036)
2. M. Ishom (1110121038)
3. Muh. Dwiki Firdausi (1110121041)
ACC
Prosedur Percobaan :
1. Siapkan peralatan dan komponen yang akan digunakan dalam percobaan. Taruh diatas
meja.
2. Sambungkan DC power supply ke sumber tegangan AC dengan menggunakan kabel
power. Nyalakan DC power supply dan atur tegangan output pada 5 volt DC. Sambungkan
kabel jumper merah pada output + dan kabel jumper hitam pada output -.
3. Untuk modul AVR, sambungkan PB ke LCD 16x2 dengan menggunakan kabel jumper pin
5x2 DC ke input push button PD5 (OCR1A).
4. Sambungkan output + DC power supply pada input +5 volt dan output – DC power supply
pada GND yang ada pada modul AVR.
5. Nyalakan komputer dan buka program AVR dan buat new project dengan cara file – new,
kemudian akan muncul kotak dialog yang menunjukkan tipe file maka pilih project dan ok.
Selanjutnya pilih tipe chip ATMEL yang akan digunakan untuk percobaan ini.
6. Kemudian akan muncul jendela CodeWizard AVR. Jendela ini dipergunakan untuk men-
setting konfigurasi fitur-fitur AVR yang akan kita pergunakan.
7. Pilih tab [Chip] kemudian pilih ATMega 8535 pada menu yang tersedia. Atur clock sesuai
dengan nilai xtal yang digunakan. Pada modul ini menggunakan 4.000 MHz.
8. Setelah itu pilih tab [Timer] kemudian atur clock value sebesar 4.000.000 kHz, pilih mode
fast PWM Top = OCR1. Untuk opsi out. A pilih inverting, dan B pilih inverting, kemudian
isikan pada Inp capture nilai sebesar ffff.
9. Untuk menggunakan LCD 16x2 pilih tab [Alphanumerical LCD] centang β€œenable
alphanumeric support” untuk mengaktifkan fitur ini pada character / line pilih 16 karena
percobaan ini menggunakan LCD 16x2. Set connection pada PORT B.
10. Setelah semua fitur yang akan digunakan sudah dipilih, maka selanjutnya men-generate
program. Caranya klik program – generate. Save and exit.
11. Tulis program, lakukan build program, lalu program the chip. Jika tidak ada error maka
modul siap dijalankan.
a. Sudut πœƒ1 dan πœƒ2 praktek dengan memasukkan posisi EoE lalu mengamati sudut yang
terbentuk pada frame robot dan lengan.
b. Sudut πœƒ1 dan πœƒ2 teori dengan mengamati output pada LCD 16x2
c. Bandingkan hasilnya dan hitung selisih error antara hasil praktek dan teori (program
terlampir)
12. Berikut merupakan rumus untuk mencari πœƒ1 dan πœƒ2
13. Berikut adalah program yang kami gunakan
cos πœƒ2 rad = ((xb2 + yb2 – L12 – L22 ) / (2*L1*L2))
sin πœƒ2 rad = (1 – cos2 πœƒ2)1/2
teta 2 rad = acos ((xb2 + yb2 – L12 – L22 ) / (2*L1*L2))
teta 1 rad = atan 2 (yb / xb) – atan 2 ((L2*sin πœƒ2 rad) / (cos πœƒ2 rad))
πœƒ1 = teta 1 rad * 180 / phi
πœƒ2 = teta 2 rad * 180 / phi
#include<mega8535.h>
#include<stdio.h>
#include<alcd.h>
#include<math.h>
#include<delay.h>
char [17];
int L1=250, L2=250
int OCR1A0=1940, OCR1A90=5380, OCR1B0=5080, OCR1B90=1300
float xb, yb, sinteta2rad, costeta2rad, teta1, teta2,teta1rad,teta2rad;
Data Percobaan
No. xb t yb t xb p yb p πœƒ1 t πœƒ2 t πœƒ1 p πœƒ2 p Error πœƒ Error EoE
(mm) (mm) (mm) (mm) (Β°) (Β°) (Β°) (Β°) πœƒ1
(Β°)
πœƒ2
(Β°)
x
(mm)
y
(mm)
1. 84,0 420,0 80,3 442,1 48,7 54,5 40,0 50,0 8,7 4,5 3,7 22,1
2. 170,0 370,0 183,4 363,2 32,5 69,3 40,0 70,0 7,5 0,7 13,4 6,8
3. 240,0 375,0 254,0 370,4 25,1 45,9 30,0 45,0 4,9 0,9 14,0 4,6
4. 240,0 410,0 250,4 407,3 36,3 37,4 40,0 40,0 6,3 2,6 10,4 2,7
5. 275,0 390,0 273,1 384,0 38,6 26,5 40,0 20,0 1,4 6,5 1,9 6,0
6. 140,0 490,0 133,0 492,0 73,2 9,4 80,0 10,0 6,8 0,6 7,0 2,0
7. 240,0 380,0 235,0 378,0 26,3 47,5 30,0 50,0 3,7 2,5 5,0 2,0
8. 220,0 380,0 213,0 374,0 28,7 63,0 30,0 60,0 1,3 3,0 7,0 6,0
9. 350,0 300,0 353,0 309,0 22,4 37,6 20,0 40,0 2,4 2,4 3,0 9,0
10. 120,0 440,0 116,3 437,4 51,2 52,4 50,0 60,0 1,2 7,6 3,7 2,6
float phi=3.14159;
lcd_init (16);
xb=0, yb=0;
while(1)
{
if (PINC.1==1){xb=xb-1; if (xb<=0.0) xb=1E-20;};
if (PINC.0==1){xb=xb+1; if (xb=L1+L2) xb=L1+L2;};
if (PINC.3==1){xb=yb-1; if (yb<=0.0) xb=1E-20;};
if (PINC.2==1){xb=yb+1; if (yb=L1+L2) xb=L1+L2;};
costeta2rad=((pow(xb,2)+pow(yb,2)-pow(L1,2)-pow(L2,2))/(2*L1*L2));
sinteta2rad=pow(1-pow(costeta2rad,2),0.5);
teta2rad=acos((pow(xb,2)+pow(yb,2)-pow(L1,2-pow(L2,2))/(2*L1*L2));
teta1rad=atan2(yb,xb)-atan2(L2*sinteta2rad,L1+L2*costeta2rad);
teta1=teta1rad*180/phi;
teta2=teta2rad*180/phi;
OCR1A=OCR1A0+((teta1*(teta1(OCR1A90-OCR1A0))/90));
OCR1B=OCR1B0+((teta2*(OCR1B0-OCR1B90))/90);
sprintf(kata, β€œEoE=(%2.1f, %2.1f)” xb,yb);
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts(kata);
sprintf(kata, β€œtheta=(%2.1f, %2.1f)” teta1,teta2);
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_puts(kata);
delay_ms(20);
};
Error : πœƒ1 = | πœƒ1 t - πœƒ1 p | , πœƒ2 = | πœƒ2 t - πœƒ2 p |
Error EoE : xb = | xb t - xb p | , yb = | yb t - yb p |
L1 = 250 mm
L2 = 250 mm
Tampilan Pada LCD
OCR1A0 = 1940 dec , 794 hex
OCR1A90 = 5380 dec , 1504 hex
OCR1B0 = 5080 dec , 13d8 hex
OCR1B90 = 1300 dec , 514 hex
EoE = ( 240,0 ,410,0 )
Teta = ( 36,3 , 37,4 )
cos πœƒ2 = √
π‘₯2 + 𝑦2 βˆ’ 𝐿12 βˆ’ 𝐿22
2. 𝐿1. 𝐿2
sin πœƒ2 = √1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ 2 πœƒ2
tan πœƒ2 =
sin πœƒ2
cos πœƒ2
πœƒ2 = atan2 (
sin πœƒ2
cos πœƒ2
)
πœƒ1 = π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›2 (
𝑦
π‘₯
) βˆ’ atan2 (
𝐿2. sin πœƒ2
L1 + L2.cos πœƒ2
)
Analisa Data
Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan invers kinematika robot planar 2 dof.
Percobaan ini merupakan kebalikan daripada percobaan kinematika robot planar 2 dof. Jika pada
percobaan kinematika robot planar 2 dof kita menentukan sudut pada modul minsys ATMega
8535 lalu kita dapatkan posisi titik akhir atau (EoE), maka pada percobaan kali ini, kita harus
menentukan posisi EoE pada modul minsys terlebih dahulu, baru kita mendapatkan sudut2 pada
mekanik robot planar 2 dof tersebut.
Untuk mencari sudut tersebut, melalui banyak rumus, yang harus dimasukkan ke dalam
program ATMega tersebut, rumus-rumusnya secara berurutan yaitu :
Setelah itu kita memasukkan rumus tersebut pada program, dan kita bias mengatur posisi xb dan
yb , lalu kita bisa mendapatkan sudut πœƒ1 dan πœƒ2 . Hasil yang kami dapat melalui rumus tersebut
adalah hasil teori, untuk hasil praktek, untuk posisi EoE, kami mengukur pada papan kerja, dan
untuk sudut, kami mengira-ngira dengan mata kami sebisanya. Hasilnya didata pada table
percobaan.
Kesimpulan
ο‚· Kami menjadi mengerti bagaimana cara kerja invers kinematic robot planar 2 dof
ο‚· Melalui banyak rumus untuk menentukan sudut yang ingin dicari dengan menentukan
posisi EoE terlebih dahulu.
ο‚· Error yang terjadi diakibatkan kesalahan mata melihat.

More Related Content

What's hot

10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskritSimon Patabang
Β 
Bab 1 kinematika dengan analisis vektor
Bab 1 kinematika dengan analisis vektorBab 1 kinematika dengan analisis vektor
Bab 1 kinematika dengan analisis vektorWindy Makarawung
Β 
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citraKelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citraMega Setiawan
Β 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearahKhairul Jakfar
Β 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non liniernopiana
Β 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURLSimon Patabang
Β 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikRumah Belajar
Β 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemSetyo Wibowo'
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Β 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritBeny Nugraha
Β 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
Β 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarDwi Puspita
Β 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)kiplaywibley
Β 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi zIbnu Hakim
Β 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pidSupar Ramah
Β 
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLABAnalisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLABAndry Saftiawan
Β 

What's hot (20)

10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit10 pengolahan sinyal diskrit
10 pengolahan sinyal diskrit
Β 
Bab 1 kinematika dengan analisis vektor
Bab 1 kinematika dengan analisis vektorBab 1 kinematika dengan analisis vektor
Bab 1 kinematika dengan analisis vektor
Β 
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citraKelompok 5   transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Kelompok 5 transformasi fourier peningkatan kualitas citra
Β 
Rangkaian penyearah
Rangkaian penyearahRangkaian penyearah
Rangkaian penyearah
Β 
Tugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linierTugas regresi linear dan non linier
Tugas regresi linear dan non linier
Β 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
Β 
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian ElektrikModel Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Model Matematis untuk Rangkaian Elektrik
Β 
Hand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistemHand out sinyal & sistem
Hand out sinyal & sistem
Β 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Β 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Β 
01 Pendahuluan Robotika
01 Pendahuluan Robotika01 Pendahuluan Robotika
01 Pendahuluan Robotika
Β 
Analisis vektor 1
Analisis vektor 1Analisis vektor 1
Analisis vektor 1
Β 
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Hasil kali Dalam ( Aljabar Linear Elementer )
Β 
Pp relativitas
Pp relativitasPp relativitas
Pp relativitas
Β 
Alat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putarAlat ukur kumparan putar
Alat ukur kumparan putar
Β 
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Buku e analisis-rangkaian-listrik-jilid-2 (1)
Β 
Gamma kamera
Gamma kameraGamma kamera
Gamma kamera
Β 
Transformasi z
Transformasi zTransformasi z
Transformasi z
Β 
Proses tuning pada pid
Proses tuning pada pidProses tuning pada pid
Proses tuning pada pid
Β 
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLABAnalisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Analisa Rangkaian Listrik Menggunakan MATLAB
Β 

Similar to Lapres invers kinematika robot planar 2 dof

Line tracker robot avr atmega8535
Line tracker robot avr atmega8535Line tracker robot avr atmega8535
Line tracker robot avr atmega8535Nadya Nadyo
Β 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiindra wahyudi
Β 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenayu purwati
Β 
Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]
Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]
Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]Heru Rosadi
Β 
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled RobotAlgoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled RobotAnugrah Pamosoaji
Β 
Dani w ( 100210007 ) tm transformer rev
Dani w ( 100210007 ) tm transformer revDani w ( 100210007 ) tm transformer rev
Dani w ( 100210007 ) tm transformer revRatzman III
Β 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabChardian Arguta
Β 
Robot mikroprosessor
Robot mikroprosessorRobot mikroprosessor
Robot mikroprosessorHalidariza
Β 
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+Halidariza
Β 
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdfHartoyo Mp
Β 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC Hettyk Sari
Β 
Tugas asistensi sinyal dan sistem
Tugas asistensi sinyal dan sistemTugas asistensi sinyal dan sistem
Tugas asistensi sinyal dan sistemindra002
Β 
239 843-1-pb
239 843-1-pb239 843-1-pb
239 843-1-pbAndi Gian
Β 
Membuat robot-tidak-susah
Membuat robot-tidak-susahMembuat robot-tidak-susah
Membuat robot-tidak-susahLAZY MAGICIAN
Β 
Rangkaian listrik Elektronika
Rangkaian listrik ElektronikaRangkaian listrik Elektronika
Rangkaian listrik ElektronikaDavid Loekito
Β 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaFrance Rhezhek
Β 

Similar to Lapres invers kinematika robot planar 2 dof (20)

Line tracker robot avr atmega8535
Line tracker robot avr atmega8535Line tracker robot avr atmega8535
Line tracker robot avr atmega8535
Β 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Β 
Pengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmenPengubah BCD ke 7 segmen
Pengubah BCD ke 7 segmen
Β 
Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]
Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]
Scilab untuk elektronika dan instrumen [Mirza nur hidayat]
Β 
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled RobotAlgoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Algoritma Kendali Otomatis untuk Differential-Steered Wheeled Robot
Β 
Dani w ( 100210007 ) tm transformer rev
Dani w ( 100210007 ) tm transformer revDani w ( 100210007 ) tm transformer rev
Dani w ( 100210007 ) tm transformer rev
Β 
Tugas2 20914009
Tugas2 20914009Tugas2 20914009
Tugas2 20914009
Β 
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-MatlabDasar Sistem Pengaturan-Matlab
Dasar Sistem Pengaturan-Matlab
Β 
Pert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatikaPert.10 aritmatika
Pert.10 aritmatika
Β 
Robot mikroprosessor
Robot mikroprosessorRobot mikroprosessor
Robot mikroprosessor
Β 
Integral
IntegralIntegral
Integral
Β 
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
conveyor menggunakan mikroprosesor raspberry pi 3 b+
Β 
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
[145] Oriza Candra dkk - UNP_Power word.pdf
Β 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
Β 
Tugas asistensi sinyal dan sistem
Tugas asistensi sinyal dan sistemTugas asistensi sinyal dan sistem
Tugas asistensi sinyal dan sistem
Β 
239 843-1-pb
239 843-1-pb239 843-1-pb
239 843-1-pb
Β 
Membuat robot-tidak-susah
Membuat robot-tidak-susahMembuat robot-tidak-susah
Membuat robot-tidak-susah
Β 
Rangkaian listrik Elektronika
Rangkaian listrik ElektronikaRangkaian listrik Elektronika
Rangkaian listrik Elektronika
Β 
Pertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatikaPertemuan 11-aritmatika
Pertemuan 11-aritmatika
Β 
11927012.ppt
11927012.ppt11927012.ppt
11927012.ppt
Β 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
Β 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
Β 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
Β 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxAhmadArul1
Β 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
Β 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...HelmiatulHasanah
Β 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
Β 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxAprianiMy
Β 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
Β 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
Β 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
Β 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
Β 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
Β 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
Β 
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
Β 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
Β 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
Β 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
Β 

Recently uploaded (20)

Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori πŸ‘™082122229359πŸ‘™Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Β 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Β 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
Β 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
Β 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Β 
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Katalog-Kurikulum-Non-Pendas-UT-2023-2024_SC-23-MEI-2023-revisi-171023_compre...
Β 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Β 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
Β 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
Β 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Β 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
Β 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Β 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
Β 
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogorapotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
apotek jual obat aborsi Bogor Wa 082223109953 obat aborsi Cytotec Di Bogor
Β 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Β 
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Majalengka OriπŸ‘—082322223014πŸ‘—Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Β 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Β 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
Β 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Β 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
Β 

Lapres invers kinematika robot planar 2 dof

  • 1. Invers Kinematika Robot Planar 2 Dof Dalam fisika, kinematika adalah cabang dari mekanika yang membahas gerakan benda tanpa mempersoalkan gaya penyebab gerakan. Hal terakhir ini berbeda dari dinamika atau sering disebut dengan Kinetika, yang mempersoalkan gaya yang memengaruhi gerakan. Karena relatif sederhana, kinematika biasanya diajarkan sebelum dinamika atau sebelum konsep mengenai gaya diperkenalkan. Kinematika biasanya dibagi dalam dua hal, yakni forward kinematics dan inverse kinematics. Kinematika Forward adalah perhitungan posisi dan orientasi end of effector [EoE] robot sebagai fungsi dari sudut joint. Hal ini banyak digunakan dalam robotika, permainan komputer, dan animasi. Proses sebaliknya dikenal sebagai kinematika invers. FORWARD KINEMATIKA Untuk rantai serial link n, dan biarkan ?i menjadi sudut link i. Mengingat ?0 … ?n, rangka n link relatif ke link 0 adalah: Dimanai ?1Ti(?i) adalah matriks transformasi dari bingkai link i menuju link i – 1. Gambar 1: Robot lengandiatasmenggunakanprinsip-prinsip invers kinematikadalamperencanaangeraknya.
  • 2. Angka di atas adalah skema robot sederhana berbaring pada bidang XY. Robot ini memiliki tiga link masing-masing dengan panjang l1-3. Tiga sendi (lingkaran kecil) menghubungkan tiga link dari robot. Sudut pada masing-masing sendi Ø1-3.Masalah Forward Kinematika dinyatakan sebagai berikut: Mengingat sudut pada setiap sendi robot, di mana tangan robot (Xhand, Yhand, Øhand)? Untuk robot planar sederhana, solusi untuk masalah forward Kinematika adalah: Xhand = l1cosØ1 + l2cos(Ø1 + Ø2) + l3cos(Ø1 + Ø2 + Ø3) Yhand = l1sinØ1 + l2sin(Ø1 + Ø2) + l3sin(Ø1 + Ø2 + Ø3) Øhand = Ø1 + Ø2 + Ø3 Untuk kasus ruang lingkup umum, solusinya tidak begitu sepele. Hal ini karena sudut joint (sendi) tidak cukup dengan menambahkan seperti yang mereka lakukan dalam kasus planar. Denavit dan Hartenberg menggunakan teori screw di tahun 1950 untuk menunjukkan bahwa representasi yang paling kompak transformasi umum antara dua sendi robot diperlukanempat parameter. Inisekarang dikenal sebagai Denavit dan Hartenberg parameter (DH parameter) danmerekaadalah de-facto standar untuk menggambarkan geometri robot.Berikut ini adalah deskripsi dari empat parameter D-H: Gambar2: Skema robot planar pada bidang XY Gambar3 :Jacques Denavit [kiri] danRichard Hartenberg [kanan]
  • 3. a – jarak tegak lurus antara dua sumbu bersama diukur sepanjang saling tegak lurus. Saling tegak lurus ditunjuk sumbu-x. a – Putaran yang relative antara dua sumbu bersama diukur dengan saling tegak lurus d – jarak antara kedua garis tegak diukur sepanjang sumbu sendi Q – sudut joint(sendi) sekitarsumbu z yang diukur antara dua garis tegak Belajar prosedur yang tepat untuk menempatkan parameter DH adalah latihan yang khusus di tingkat atas sarjana atau program pascasarjana di robotika. Setelah parameter telahditetapkan, kitabisamemecahkanmasalah Forward Kinematika dengan memindahkan dari dasar robot ketangan dengan menggunakan transformasi berikut pada setiap sendi: Transformation = Screwx(a, a)Screwz(d, Q) = Transx(a)Rotx(a)Transz(d)Rotz(Q) Meskipun parameter DH adalahrepresentasiumum paling kompakpadageometri robot, merekakadangkalaadalahkomputasi yang paling efisien.Dalamprakteknyalebihkhususdankomputasipersamaanefisiendikembangkanuntuksetia p robot tertentu. Skema di atasadalahbagian planar dari robot SCARA.Berikutpernyataandarimasalah invers kinematika di tingkatposisiuntuk robot ini: Diketahui : Xhand, Yhand, Øhand Cari : Ø1, Ø2 and Ø3 B : panjanggarisimajiner q1 : sudutantara X-sumbuimajinerdangaris q2 : interior sudutantaragarisimajinerdan link l1 Gambar 4: bagian planar robot SCARA
  • 4. Maka kita mempunyai: B2 = X2 + Y2 (denganteorema Pythagoras) q1 = ATan2(Y/X) q2 = acos[(l12 - l22 + B2)/2l1B] (olehhukumkosinus) Ø1 = q1 + q2 Ø2 = acos[(l12 + l22 - B2)/2l1l2] (olehhukumkosinus) Ø3 = Ø – Ø1 – Ø2 Yang melengkapi solusi untuk Ø1, Ø2 dan Ø3 diberikan X, Y, Ø. Kebanyakan invers kinematika solusi di tingkat posisi dilanjutkan dengan cara yang sama. Dengan menggunakan pengetahuan tentang trigonometri dan geometri, kita dapat merancang sebuah system kerja robot SCARA. Jika kita membayangkan memutar robot SCARA pada sisinya, maka akan terlihat bahwa solusi di atas juga bekerja untuk sebagian besar komponen robot industri yang memiliki enam derajat kebebasan. Solusi inverse kinematika untuk robot kartesian adalah semua sumbu tegak lurus dengan definisi dan karenanya tidak ada sambungan pada gerakan. Gambar 5: robot SCARA (Selective Compliant Assembly Robot Arm)
  • 5. Invers Kinematika Robot Planar 2 Dof Tujuan : ο‚· Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja mekanik robot planar 2 dof ο‚· Memahami cara membangkitkan PWM dengan menggunakan timer 1 pada ATMega 8535 Alat dan Bahan : οƒ˜ 1 unit Komputer οƒ˜ 1 unit DC Power Supply οƒ˜ 1 unit Kabel Power οƒ˜ 2 unit Kabel jumper (merah dan hitam) οƒ˜ 6 unti Kabel Jumper 1 pin οƒ˜ 1 unit Modul AVR + LCD 16x2 + input Push Button οƒ˜ 1 unit Downloader AVR ISP MKII οƒ˜ 1 unti Mekanik Robot Planar Setting Percobaan : Kelompok 1 : 1. Eky Arrizal Hamzah (1110121036) 2. M. Ishom (1110121038) 3. Muh. Dwiki Firdausi (1110121041) ACC
  • 6. Prosedur Percobaan : 1. Siapkan peralatan dan komponen yang akan digunakan dalam percobaan. Taruh diatas meja. 2. Sambungkan DC power supply ke sumber tegangan AC dengan menggunakan kabel power. Nyalakan DC power supply dan atur tegangan output pada 5 volt DC. Sambungkan kabel jumper merah pada output + dan kabel jumper hitam pada output -. 3. Untuk modul AVR, sambungkan PB ke LCD 16x2 dengan menggunakan kabel jumper pin 5x2 DC ke input push button PD5 (OCR1A). 4. Sambungkan output + DC power supply pada input +5 volt dan output – DC power supply pada GND yang ada pada modul AVR. 5. Nyalakan komputer dan buka program AVR dan buat new project dengan cara file – new, kemudian akan muncul kotak dialog yang menunjukkan tipe file maka pilih project dan ok. Selanjutnya pilih tipe chip ATMEL yang akan digunakan untuk percobaan ini. 6. Kemudian akan muncul jendela CodeWizard AVR. Jendela ini dipergunakan untuk men- setting konfigurasi fitur-fitur AVR yang akan kita pergunakan. 7. Pilih tab [Chip] kemudian pilih ATMega 8535 pada menu yang tersedia. Atur clock sesuai dengan nilai xtal yang digunakan. Pada modul ini menggunakan 4.000 MHz. 8. Setelah itu pilih tab [Timer] kemudian atur clock value sebesar 4.000.000 kHz, pilih mode fast PWM Top = OCR1. Untuk opsi out. A pilih inverting, dan B pilih inverting, kemudian isikan pada Inp capture nilai sebesar ffff. 9. Untuk menggunakan LCD 16x2 pilih tab [Alphanumerical LCD] centang β€œenable alphanumeric support” untuk mengaktifkan fitur ini pada character / line pilih 16 karena percobaan ini menggunakan LCD 16x2. Set connection pada PORT B. 10. Setelah semua fitur yang akan digunakan sudah dipilih, maka selanjutnya men-generate program. Caranya klik program – generate. Save and exit. 11. Tulis program, lakukan build program, lalu program the chip. Jika tidak ada error maka modul siap dijalankan. a. Sudut πœƒ1 dan πœƒ2 praktek dengan memasukkan posisi EoE lalu mengamati sudut yang terbentuk pada frame robot dan lengan. b. Sudut πœƒ1 dan πœƒ2 teori dengan mengamati output pada LCD 16x2 c. Bandingkan hasilnya dan hitung selisih error antara hasil praktek dan teori (program terlampir) 12. Berikut merupakan rumus untuk mencari πœƒ1 dan πœƒ2 13. Berikut adalah program yang kami gunakan cos πœƒ2 rad = ((xb2 + yb2 – L12 – L22 ) / (2*L1*L2)) sin πœƒ2 rad = (1 – cos2 πœƒ2)1/2 teta 2 rad = acos ((xb2 + yb2 – L12 – L22 ) / (2*L1*L2)) teta 1 rad = atan 2 (yb / xb) – atan 2 ((L2*sin πœƒ2 rad) / (cos πœƒ2 rad)) πœƒ1 = teta 1 rad * 180 / phi πœƒ2 = teta 2 rad * 180 / phi #include<mega8535.h> #include<stdio.h> #include<alcd.h> #include<math.h> #include<delay.h> char [17]; int L1=250, L2=250 int OCR1A0=1940, OCR1A90=5380, OCR1B0=5080, OCR1B90=1300 float xb, yb, sinteta2rad, costeta2rad, teta1, teta2,teta1rad,teta2rad;
  • 7. Data Percobaan No. xb t yb t xb p yb p πœƒ1 t πœƒ2 t πœƒ1 p πœƒ2 p Error πœƒ Error EoE (mm) (mm) (mm) (mm) (Β°) (Β°) (Β°) (Β°) πœƒ1 (Β°) πœƒ2 (Β°) x (mm) y (mm) 1. 84,0 420,0 80,3 442,1 48,7 54,5 40,0 50,0 8,7 4,5 3,7 22,1 2. 170,0 370,0 183,4 363,2 32,5 69,3 40,0 70,0 7,5 0,7 13,4 6,8 3. 240,0 375,0 254,0 370,4 25,1 45,9 30,0 45,0 4,9 0,9 14,0 4,6 4. 240,0 410,0 250,4 407,3 36,3 37,4 40,0 40,0 6,3 2,6 10,4 2,7 5. 275,0 390,0 273,1 384,0 38,6 26,5 40,0 20,0 1,4 6,5 1,9 6,0 6. 140,0 490,0 133,0 492,0 73,2 9,4 80,0 10,0 6,8 0,6 7,0 2,0 7. 240,0 380,0 235,0 378,0 26,3 47,5 30,0 50,0 3,7 2,5 5,0 2,0 8. 220,0 380,0 213,0 374,0 28,7 63,0 30,0 60,0 1,3 3,0 7,0 6,0 9. 350,0 300,0 353,0 309,0 22,4 37,6 20,0 40,0 2,4 2,4 3,0 9,0 10. 120,0 440,0 116,3 437,4 51,2 52,4 50,0 60,0 1,2 7,6 3,7 2,6 float phi=3.14159; lcd_init (16); xb=0, yb=0; while(1) { if (PINC.1==1){xb=xb-1; if (xb<=0.0) xb=1E-20;}; if (PINC.0==1){xb=xb+1; if (xb=L1+L2) xb=L1+L2;}; if (PINC.3==1){xb=yb-1; if (yb<=0.0) xb=1E-20;}; if (PINC.2==1){xb=yb+1; if (yb=L1+L2) xb=L1+L2;}; costeta2rad=((pow(xb,2)+pow(yb,2)-pow(L1,2)-pow(L2,2))/(2*L1*L2)); sinteta2rad=pow(1-pow(costeta2rad,2),0.5); teta2rad=acos((pow(xb,2)+pow(yb,2)-pow(L1,2-pow(L2,2))/(2*L1*L2)); teta1rad=atan2(yb,xb)-atan2(L2*sinteta2rad,L1+L2*costeta2rad); teta1=teta1rad*180/phi; teta2=teta2rad*180/phi; OCR1A=OCR1A0+((teta1*(teta1(OCR1A90-OCR1A0))/90)); OCR1B=OCR1B0+((teta2*(OCR1B0-OCR1B90))/90); sprintf(kata, β€œEoE=(%2.1f, %2.1f)” xb,yb); lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts(kata); sprintf(kata, β€œtheta=(%2.1f, %2.1f)” teta1,teta2); lcd_gotoxy(0,1); lcd_puts(kata); delay_ms(20); };
  • 8. Error : πœƒ1 = | πœƒ1 t - πœƒ1 p | , πœƒ2 = | πœƒ2 t - πœƒ2 p | Error EoE : xb = | xb t - xb p | , yb = | yb t - yb p | L1 = 250 mm L2 = 250 mm Tampilan Pada LCD OCR1A0 = 1940 dec , 794 hex OCR1A90 = 5380 dec , 1504 hex OCR1B0 = 5080 dec , 13d8 hex OCR1B90 = 1300 dec , 514 hex EoE = ( 240,0 ,410,0 ) Teta = ( 36,3 , 37,4 )
  • 9. cos πœƒ2 = √ π‘₯2 + 𝑦2 βˆ’ 𝐿12 βˆ’ 𝐿22 2. 𝐿1. 𝐿2 sin πœƒ2 = √1 βˆ’ π‘π‘œπ‘ 2 πœƒ2 tan πœƒ2 = sin πœƒ2 cos πœƒ2 πœƒ2 = atan2 ( sin πœƒ2 cos πœƒ2 ) πœƒ1 = π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›2 ( 𝑦 π‘₯ ) βˆ’ atan2 ( 𝐿2. sin πœƒ2 L1 + L2.cos πœƒ2 ) Analisa Data Pada percobaan kali ini, kami melakukan percobaan invers kinematika robot planar 2 dof. Percobaan ini merupakan kebalikan daripada percobaan kinematika robot planar 2 dof. Jika pada percobaan kinematika robot planar 2 dof kita menentukan sudut pada modul minsys ATMega 8535 lalu kita dapatkan posisi titik akhir atau (EoE), maka pada percobaan kali ini, kita harus menentukan posisi EoE pada modul minsys terlebih dahulu, baru kita mendapatkan sudut2 pada mekanik robot planar 2 dof tersebut. Untuk mencari sudut tersebut, melalui banyak rumus, yang harus dimasukkan ke dalam program ATMega tersebut, rumus-rumusnya secara berurutan yaitu : Setelah itu kita memasukkan rumus tersebut pada program, dan kita bias mengatur posisi xb dan yb , lalu kita bisa mendapatkan sudut πœƒ1 dan πœƒ2 . Hasil yang kami dapat melalui rumus tersebut adalah hasil teori, untuk hasil praktek, untuk posisi EoE, kami mengukur pada papan kerja, dan untuk sudut, kami mengira-ngira dengan mata kami sebisanya. Hasilnya didata pada table percobaan. Kesimpulan ο‚· Kami menjadi mengerti bagaimana cara kerja invers kinematic robot planar 2 dof ο‚· Melalui banyak rumus untuk menentukan sudut yang ingin dicari dengan menentukan posisi EoE terlebih dahulu. ο‚· Error yang terjadi diakibatkan kesalahan mata melihat.