MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Artikel helmiyanti mengajar efektif
1. ARTIKEL
“ MENGAJAR DENGAN EFEKTIF “
OLEH :
HELMIYANTI, SE, M.Pd.E
(Guru IPS MTsN Pauh Kambar Kabupaten Padang Pariaman)
Sudah efektifkah anda mengajar? Demikianlah kira –kira pertanyaan yang
umumnya terlontar ketika para guru memikirkan tentang bidang studi yang diajarnya.
Sebagian guru menilai bahwa efektivitas belajar dilihat dari hasil akhir belajar siswa.
Akan tetapi, sebagian lainnya percaya bahwa proses belajarlah yang lebih penting bagi
perolehan ilmu pengetahuan. Terlepas dari mana sudut pandang yang dianggap benar,
proses belajar mengajar dikelas dipandang sebagai bagian yang penting dalam
pencapaian belajar siswa.
Ketika pemerintah mengganti kurikulum satu dengan kurikulum lainnya,
pemerintah mensyaratkan perubahan paradigma dalam tekhnik mengajar pada guru.
Pada kenyataannya, para gurulah yang kemudian harus berjuang keras
mempraktekkan kemampuan mengajarnya di hadapan para siswa. Tak jarang didapati,
apapun kurikulumnya, mengajarnya tetaplah sama saja dari dahulu, sekarang, dan
mungkin yang akan datang. Pada saat bersamaan, perubahan zaman menuntut para
guru untuk lebih kreatif dan ‘pintar” dalam mengajar para siswa di masa kini. Metode
mengajar yang bervariasi tentu sangat dibutuhkan.
Pada kenyataannya pula, tidak ada satu metode belajar yang paling sempurna
untuk diterapkan bagi semua mata pelajaran. Para guru, isntruktur atau fasilitator
harus pandai-pandai meramu berbagai metode dalam satu kegiatan belajar mengajar.
2. Dalam merancang kegiatan pembelajaran kemampuan para peserta didik perlu
memikirkan dengan sebaik-baiknya. Memang pembelajaran dalam taraf tetentu adalah
semata-mata untuk mengenal atau mengingat konsep.
Guru memberikan informasi dan menjelaskan konsep, para siswa mencatat dan
mengingatnya, namun di era tekhnologi informasi yang berkembang dengan cepat
sekarang ini , higher order of thinking (kemampuan berfikir tingkat lanjut) menjadi isu
penting yang mengantikan paradigma tersebut. Pembelajaran membawa siswa pada
taraf belajar yang bukan hanya mengingat, malainkan juga mengaplikasikannya dan
bahkan membuat evaluasi, telah menjadi kebutuhan di seluruh dunia. Oleh karena
menghafal adalah tingkatan berfikir paling elementer maka kita harus mampu
“mengangkat” tingkat berfikir para siswa kepada cara berfikir yang lebih tinggi,
misalnya denga cara membandingkan konsep atau menevaluasinya. Dengan kata lain
kita perlu mengarahkan siswa agar mereka menjadi pemikir yang kritis. Maka
perlunya metode-metode pembelajaran yang mengikuti taksonomi berfikir yang
dikemukakan oleh Benyamin S. Bloom (1956) yang memberikan indikasi-indikasi
kemampuan berfikir diantaranya : Evaluasi
Sintesis
Analisis
Penerapan
Pemahaman
Pengetahuan
Taksonomi Tujuan Pendidikan Menurut Bloom
(Suparman ,2005:79)
Mengingat
dan
mengafalfa
kta,ide atau
fenomena
Menerje
mahkan,
menginter
prestasika
n,ataumen
yimpulkan
konsep
dengan
kata
sendiri
Menggunak
an konsep
menjadi
bagian-
bagian atau
menjelaska
n gagasan
yang
menyeluruh
Menjabarka
n konsep
menjadi
bagian-
bagian atau
menjelaskan
gagasan
yang
menyeluruh
Menyatukan
konsepsecara
terintegrasi
menjadi
bentukide
yang
menyeluruh
Menetukan
(value)untuk
suatumaksud
dengan
menggunakan
standar
tertentu
3. Taksonomi diatas menempatkan aktivitas mengingat di urutan terendah dan
sintesis daan evaluasi pada tingkatan tertinggi.Oleh karena itu, metode belajar mengajar
dikelas tidak hanya diterapkan untuk mengajak siswa meraih tingkat terendah, tetapi juga
tertinggi dalam taksonomi tersebut.
Pembelajaran yang efektif dan berkualitas dikelas terletak ditangan para guru
yang berpengalaman dan kreatif. Para guru menjadikan kelasnya lebih hidup dengan
membuat dan meramu berbagai metode dikelasnya. Mari kita nyalakan kelas kita agar
para siswa terbakar semangatnya untuk belajar dengan mengkolaborasikan model-model
pembealajaran yang bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Lusita, 2012. Jurus suksesmenjadi guru yang Kreatif,Inspiratif dan Inovatif.Yogyakarta:
Araska
Setyawan, Sigit.2013. Guruku Panutanku. Yogyakarta: Kanisiaus
Suparman, M.Atwi.2005. Desain Intruksional Moderen:Panduan Belajarpara Pengajar
dan Inovator Pendidikan. Jakarta : Erlangga.