SlideShare a Scribd company logo
1 of 105
LEMBAGA SOSIALLEMBAGA SOSIAL
SOCIAL
INSTITUTION
OTHER TERMINOLOGY OFOTHER TERMINOLOGY OF
SOCIAL INSTITUTION:SOCIAL INSTITUTION:
lembaga kemasyarakatan (Soerjono
Soekanto)
pranata sosial (Koentjaraningrat )
DEFINITION OF INSTITUTIONDEFINITION OF INSTITUTION
wadah aktivitas hidup yang akan mengorganisasi
norma pengatur perilaku anggota masyarakat pada
suatu aktivitas hidup tertentu dalam seluruh aspek
kehidupan (Sugiyanto)
suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat)
suatu sistem norma untuk mencapai suatu
tujuan atau kegiatan yang dipandang penting atau
secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata
kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan
pokok manusia (Horton & Hunt)
suatu konfigurasi fungsional dari pola-pola
kebudayaan berupa perbuatan, ide, sikap dan
perlengkapannya serta peralatan kebudayaan
yang permanen untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat (Gillin dan Gillin)
Organized patterns of beliefs and behavior
centered on basic social needs (Schaefer)
SoSo,, social institutionsocial institution isis::
 wadah kegiatan manusia atau masyarakat
 berisi norma-norma dan aturan-aturan
yang mengatur anggota masyarakat
 dalam rangka memenuhi kebutuhan
manusia atau masyarakat
Characteristics of Social Institution:Characteristics of Social Institution:
Mempunyai tradisi tertulis dan atau tidak
tertulis yang merumuskan tujuan, tata-
tertib dan lain-lain.
Merupakan suatu organisasi pola-pola
pemikiran dan perikelakuan yang
terwujud melalui aktivitas-aktivitas
kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
Merupakan suatu tingkat kekekalan
tertentu, umurnya lama dan melalui
proses yang panjang.
Characteristics of Social Institution:Characteristics of Social Institution:
mempunyai satu atau beberapa tujuan.
mempunyai alat atau perlengkapan yang
digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.
mempunyai lambang, simbol yang khas,
yang menggambarkan tujuan dan fungsi.
PerbedaanPerbedaan Lembaga,Asosiasi danLembaga,Asosiasi dan
OrganisasiOrganisasi
THE DIFFERENCES AMONG INSTITUTION,
ASSOCIATION,AND ORGANIZATION
HERNESHERNES
asosiasi dan organisasi merupakan alat
yang digunakan untuk melaksanakan fungsi
lembaga, jadi sifatnya tidak dapat
dipisahkan
Bacoum dan Zel ChickBacoum dan Zel Chick
Lembaga dan asosiasi adalah bentuk
organisasi sosial yang memiliki perbedaan
secara jelas.
Lembaga bersifat umum, asosiasi bersifat
khusus.
Contoh lembaga: lembaga agama
Contoh asosiasinya:gereja, masjid.
Roucek dan WarrenRoucek dan Warren
Lembaga:
pola yang organis
untuk memenuhi
berbagai keperluan
manusia yang lahir
dengan adanya
berbagai budaya
sebagai suatu
ketetapan
(menggunakan dan
melahirkan struktur)
Asosiasi:
suatu kelompok
manusia yang teratur
yang bertujuan untuk
menjalankan satu atau
lebih pola-pola
lembaga (mempunyai
organisasi formal)
In other words:In other words:
asosiasi merupakan wujud kongkrit dari
lembaga.
Contoh:
universitas merupakan lembaga
pendidikan tinggi, sedangkan Universitas
Gadjah Mada, Universitas Indonesia,
Universitas Negeri Semarang dan lain-lain
adalah merupakan asosiasi.
Definition of OrganisationDefinition of Organisation
(Soerjono Soekanto):(Soerjono Soekanto):
sistem sosial yang dibentuk untuk
mencapai tujuan-tujuan tertentu
suatu kelompok yang mempunyai
diferensiasi peranan
sekelompok orang yang sepakat untuk
mematuhi seperangkat norma.
Conclusion:Conclusion:
Lembaga merupakan norma-norma yang
sifatnya universal atau umum
Asosiasi merupakan hal-hal yang diatur
dalam lembaga dan organisasi yang
bersifat spesifik atau khusus
Organisasi merupakan wadah atau tempat
untuk melaksanakan norma-norma,baik
yang bersifat universal maupun spesifik
Perkembangan Lembaga SosialPerkembangan Lembaga Sosial
THE DEVELOPMENT OF
SOCIAL INSTITUTION
Pelembagaan (Pelembagaan (institutionalizationinstitutionalization))
terdiri dari penetapan norma-norma yang
pasti yang menentukan posisi status dan
fungsi peranan untuk perilaku
mencakup penggantian perilaku spontan
atau eksperimental dengan perilaku yang
diharapkan, dipolakan, teratur dan dapat
diramalkan
Institutionalized (melembaga):Institutionalized (melembaga):
Suatu norma tertentu dapat dikatakan
telah melembaga (institutionalized), apabila
norma tersebut diketahui, dipahami atau
dimengerti, ditaati, dan dihargai
A set of social relation becomeA set of social relation become
institutionalized if:institutionalized if:
sudah dikembangkan suatu sistem yang
teratur tentang status dan peran
sistem harapan status dan peran sudah
umum diterima di masyarakat.
Berdasar kekuatan mengikatnya, normaBerdasar kekuatan mengikatnya, norma
dibedakan:dibedakan:
1. Usage (cara): suatu bentuk perbuatan dengan ciri-
ciri
2. Folkways (kebiasaan): perbuatan yang diulang-ulang
dalam bentuk yang sama. Perilaku yang diakui dan
diterima oleh masyarakat (MacIver dan Page)
3. Mores (tata kelakuan): Kebiasaan yang diterima dan
diakui sebagai norma-norma pengatur
4. Custom (adat-istiadat): Tata-kelakuan yang kekal
serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku
masyarakat
TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIALTIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL
TYPES OF SOCIAL
INSTITUTION
According to its development:According to its development:
Crescive institution (lembaga primer)
suatu lembaga yang tumbuh tidak sengaja dan
tumbuhnya berasal dari adat-istiadat.
Contohnya: hak milik, bentuk-bentuk perkawinan,
dan lumbung padi.
Enacted institution
suatu lembaga yang dibentuk dengan sengaja dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat yang bersangkutan.
Contohnya: lembaga pendidikan, lembaga ekonomi,
dan lain-lain.
According to its value:According to its value:
Basic institution
dianggap sebagai lembaga sosial yang paling penting
untuk memelihara dan mempertahankan tata-tertib
dalam masyarakat.
Contohnya: lembaga keluarga dan lembaga agama.
Subsidiary institution
Yaitu lembaga sosial yang dianggap kurang penting
oleh sekelompok masyarakat tertentu.
Contohnya: lembaga rekreasi dan lembaga olah
raga.
According to its acceptance byAccording to its acceptance by
society:society:
 Approved social institution.
Tipe lembaga ini merupakan lembaga-lembaga yang diterima
oleh masyarakat karena dirasa memberi manfaat dan
keuntungan serta sangat dibutuhkan.
Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga
pemerintahan, dan lain-lain.
 Unproved/unsanctioned institution.
Tipe lembaga ini ditolak oleh masyarakat secara umum sebab
lembaga ini dianggap meressahkan dan merugikan secara umum.
Misalnya: gank, persatuan kaum lesbian, homoseksual, dan lain-
lain.
According to its spread:According to its spread:
General institution
Yaitu suatu lembaga yang lahir atas dasar faktor
penyebaran sehingga dikenal di seluruh dunia.
Misalnya: lembaga pemerintahan, lembaga agama
dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Ristricted institution
Yaitu suatu lembaga yang hanya dikenal terbatas
pada suatu masyarakat atau negara tertentu.
Misalnya: lembaga adat, lembaga aliran kepercayaan,
dan lain-lain.
According to its function:According to its function:
Operative institution
Yaitu suatu lembaga yang berfungsi untuk
menghimpun pola-pola atau tata-cara yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Misalnya: LSM, IMF, lembaga industri, dll.
Regulative institution
Yaitu lembaga yang berfungsi mengawasi adat-
istiadat atau tata kelakuan yang tidak mutlak
menjadi bagian dari lembaga tersebut.
Contohnya: lembaga hukum dan lembaga ferifikasi
Elements of Institution:Elements of Institution:
Simbol Kebudayaan: simbol yang berfungsi untuk
mengingatkannya dengan cepat akan suatu lembaga
Kode Perilaku: orang yang terlibat dalam perilaku
lembaga haruslah dipersiapkan untuk melaksanakan
perannya secara tepat
Ideologi: seperangkat gagasan yang menjelaskan
atau melegalisasikan tatanan sosial, struktur
kekuasaan, atau cara hidup dilihat dari segi tujuan,
kepentingan atau status sosial dari kelompok atau
kolektivitas di mana ideologi itu muncul
HubunganTimbal Balik antarHubunganTimbal Balik antar
Lembaga:Lembaga:
THE RELATIONSHIPS AMONG INSTITUTIONS
Marxis’s point of view:Marxis’s point of view:
memandang interrelasi lembaga sebagai
jalan satu arah di mana lembaga ekonomi
mendominasi semua lembaga lainnya
sistem pemilikan dan pengendalian sarana
produksi menentukan bentuk seluruh
lembaga lain
sistem pemilikan dan pengendalian
“sarana produksi”lah yang menentukan
semua bentuk norma dan nilai
kebudayaan
Non-Marxis’s point of view: MaxNon-Marxis’s point of view: Max
WeberWeber“The Protestant Ethic and The Spirit“The Protestant Ethic and The Spirit
of Capitalism”of Capitalism”
sistem kapitalis hanyalah tumbuh subur bila
digabungkan dengan nilai-nilai Protestantisme
Calvin
bukan perubahan sistem ekonomi yang
merangsang perubahan keagamaan, sebaliknya
perubahan religiuslah yang memengaruhi
perubahan ekonomi
Other Scholar’s Point of View:Other Scholar’s Point of View:
dalam masyarakat modern lembaga
ekonomi bisa jadi lebih berpengaruh
daripada lembaga lain, namun, juga tidak
dapat disangkal bahwa lembaga lain
memengaruhi lembaga ekonomi
ilmu pengetahuan dan teknologilah dan
bukan “pemilikan dan pengendalian sarana
produksi” yang merupakan kekuatan yang
dominan dalam perkembangan masyarakat
modern
LEMBAGA SOSIAL DASARLEMBAGA SOSIAL DASAR
BASIC OF SOCIAL INSTITUTION:
FAMILYFAMILY
INSTITUTIONINSTITUTION
LEMBAGA KELUARGA
The Family Structure:The Family Structure:
suatu kelompok yang mempunyai nenek
moyang yang sama
suatu kelompok kekerabatan yang
disatukan oleh darah atau perkawinan
pasangan perkawinan dengan atau tanpa
anak
pasangan tanpa nikah yang mempunyai
anak
satu orang dengan beberapa anak
Characteristics of Family according toCharacteristics of Family according to
Burgess dan LockeBurgess dan Locke::
Keluarga adalah susunan orang-orang yang
disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan adopsi
Anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama di
bawah satu atap yang merupakan satu susunan
rumah tangga (household)
Keluarga merupakan satuan sosial yang terdiri atas
orang yang berinteraksi dan berkomunikasi
sehingga menciptakan peranan sosial
Keluarga adalah pemelihara kebudayaan bersama,
yang pada dasarnya diperolah dari masyarakat
Characteristics of Family according toCharacteristics of Family according to
MacIver dan PageMacIver dan Page::
Keluarga merupakan hubungan perkawinan
Bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau
dipelihara
Mempunyai suatu sistem tata nama (nomeclatur),
termasuk perhitungan garis keturunan
Mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh
anggotanya dan berkaitan dengan kemampuan
untuk mempunyai keturunan dan membesarkannya
Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau
rumah tangga
Family’s Functions:Family’s Functions:
Sexual arrangement
Reproduction
Socialisation
Affection
Status determination
Protection
Economics
The Changes in FamilyThe Changes in Family
Structure:Structure:
Jumlah anggota keluarga menurun
Keluarga tanpa ayah atau ibu (single
parent) meningkat
Hidup bersama tanpa menikah meningkat
Rumah tangga bujangan meningkat
Latent Functions of FamilyLatent Functions of Family
Institution:Institution:
Keluarga kadang difungsikan sebagai tempat
prostitusi terselubung, bahkan tidak jarang kita
dengar berita yang menyebutkan ada orang tua yang
melacurkan anaknya, atau suami yang melacurkan
istrinya.
Keluarga juga bisa digunakan sebagai sarang
perjudian atau bandar narkoba
Keluarga kadang juga bisa digunakan sebagai tempat
menimbun barang-barang curian atau tempat
persembunyian dari kejaran polisi
Relationships between Family Institution andRelationships between Family Institution and
other social institutions:other social institutions:
Menurut Keningston:
keluarga tidak mungkin dipisahkan dari
lembaga-lembaga lain
arah antar hubungan kelembagaan sangat tidak
seimbang
lembaga lain jauh lebih banyak mempengaruhi
keluarga dan bukan sebaliknya
The Changes in Family Function:The Changes in Family Function:
Fungsi pengaturan seksual telah menurun
Fungsi reproduksi menjadi kurang
Fungsi sosialisasi semakin penting
Fungsi kasih sayang dan keakraban
semakin penting
Fungsi penentuan status terus
berlangsung
Fungsi perlindungan telah merosot
LEMBAGA AGAMALEMBAGA AGAMA
RELIGIOUS
INSTITUTION
Definition of Religion:Definition of Religion:
sistem keyakinan dan praktek sebagai
sarana bagi sekelompok orang untuk
menafsirkan dan menanggapi apa yang
mereka rasakan sebagai pengada
adikodrati (supranatural) dan kudus
definisi ini menekankan sifat sosial dan
korporasi sebuah agama serta
membedakan agama dengan gerakan
sekuler yang mungkin juga berhubungan
dengan nilai-nlai yang penting
Lembaga agama merupakan sistem
keyakinan dan praktek keagamaan yang
penting dari masyarakat yang telah
dibakukan dan dirumuskan serta dianut
secara luas dan dipandang sebagai perlu
dan benar
Asosiasi agama merupakan kelompok
orang yang terorganisasi yang secara
bersama-sama menganut keyakinan dan
menjalankan praktek suatu agama
Menurut Jeng (psikiater), dalam jiwa
manusia sudah ada fungsi percaya kepada
Tuhan yang disebut natural religiosa atau
rasa fitrah beragama
Religion and SocietyReligion and Society
 Agama berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya lebih dari perilaku
moral
 Agama menawarkan suatu pandangan dunia dan jawaban atas
berbagai persoalan yang membingungkan manusia
 Agama mendorong manusia untuk tidak melulu memikirkan
kepentingan diri sendiri, melainkan juga memikirkan kepentingan
bersama
 Sosiologi tidak berusaha menghakimi kebenaran suatu agama,
namun berupaya menemukan pengaruh sosial dari berbagai
macam keyakinan dan menemukan tendensi dari berbagai jenis
keyakinan dan kebiasaan agama tertentu yang berkembang
dalam kondisi sosial tertentu
Religion as Evolutionary StagesReligion as Evolutionary Stages
(Auguste Comte):(Auguste Comte):
agama merupakan suatu tahap evolusi
agama pernah dipandang penting, namun
sudah menjadi usang lantaran
perkembangan modern
Yang kudus (sacred) yang merupakan
wewenang agama digantikan dengan yang
sekuler atau yang di geserkan dari yang di
kodrati (supranatural)
Sistem keyakinan religius sudah di
gantikan dengan pengetahuan ilmiah,
sedangkan karya-karya pelayanan,
penyembahan, pendidikan dan sosial dari
gereja sudah diambil alih baik oleh
pemerintah maupun oleh kelompok-
kelompok swasta non-religius
Comte’sComte’s 33 Stages of HumanStages of Human
Consideration:Consideration:
1. Tahap teologis (religius)
2. Tahap metafisis (filosofis)
3. Tahap ilmiah (positif)
Bagi Comte hanya tahap terakhir yang
sah, kalo agama masih tetap bertahan itu
pun sebagai ‘agama humanitas’ yang
berdasarkan ilmu pengetahuan.
‘Dosa’ adalah tindakan mementingkan diri
sendiri dan ‘penyelamatan’diperoleh
dengan cara membebaskan diri dari
keegoisan, sedangkan ‘kekekalan’
seseorang (immortality) berarti terus
diingat karena pelayanan cinta kasihnya
kepada kemanusiaan.
Pemikiran ilmiah sangat mempengaruhi
sistem keyakinan agama tradisional dan
bahwa fungsi lembaga agama sudah
berubah.
Emile Durkheim: Religion as theEmile Durkheim: Religion as the
power to integrate societypower to integrate society
Tujuan utama agama dalam masyarakat
primitif adalah untuk membantu orang
berkdengan ontak bukan dengan
Tuhannya, tetapi sesamanya.
Rirual-ritual religius membantu orang
untuk mengembangkan rasa paguyuban
(sense of community).
Jadi mereka tidak memuja Tuhan atau
Dewa, tetapi masyarakat.
Karl MarxKarl Marx : Religion as “People’s: Religion as “People’s
OpiumOpium””
Premis dasar: kekuatan yang paling
dominan dalam masyarakat adalah
kekuatan ekonomi, sedangkan kekuatan
yang lain adalah sekunder.
Agama dipandang sebagai “kesadaran
palsu”, karena hanya berkenaan dengan
hal-hal yang sepele dan semu atau hal-hal
yang tidak ada, seperti sungguh-sungguh
mencerminkan kepentingan ekonomi
kelas sosial yang berkuasa.
Agama merupakan “candu rakyat”karena
hanya menawarkan “cita-cita yang tidak
terjangkau”, membelokkan rakyat dari
perjuangan kelas dan memperpanjang
eksploitasi mereka.
Oleh karena itu, semua pemerintahan
komunis adalah musuh agama.
Max WeberMax Weber : Religion as Dynamic: Religion as Dynamic
PowerPower
Menentang pandangan mengenai agama
sebagai semacam lembaga bayangan yang
melulu mencerminkan kekuasaan dan
kepentingan kelas yang berkuasa.
Kapitalisme didukung oleh sikap yang
ditekankan oleh Protestanisme asetik.
Bukan (kekuatan) ekonomi yang
menentukan agama, tetapi agamalah yang
menentukan arah perkembangan
ekonomi.
Manifest Function of ReligionManifest Function of Religion
includes:includes:
Pola keyakinan (doktrin) menentukan
sifat hubungan antar manusia dengan
sesamanya dan manusia dengan Tuhan
Ritualmelambangkan doktrin dan
mengingatkan manusia dan mengingatkan
manusia pada doktrin
Seperangkat norma perilaku yang
konsisten dengan doktrin
The Function of Religion accordingThe Function of Religion according
toto ToynbeeToynbee::
Agama mutlak diperlukan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang
paling ruwet dalam kehidupan pribadi dan
masyarakat
Dalam dunia ilmu pengetahuan yang
modern agama tetap memainkan peran
yang lebih baik dan penting untuk
melindungi kepribadian manusia
 Agama mempunyai peran yang sangat
penting bagi manusia dalam menghadapi
perubahan jaman atau dinamika waktu,
antara lain:
a. Agama diperlukan oleh manusia agar
kehidupan manusia dalam pengembangan
ilmu dapat positif dan konstruktif.
b. Agar manusia mampu memecahkan segala
persoalan yang kompleks dan ruwet.
c. Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia
d. Menangkal perbuatan-perbuatan yang
tidak atau kurang bermanfaat
e. Membina tata kehidupan masyarakat yang
menjunjung tinggi nilai-nilai keutamaan
moral.
Manifest FManifest Fununctctiion of Religion:on of Religion:
a. Membantu manusia dalam mencari
identitas moral dan jati diri.
b. Memberikan penafsiran-penafsiran untuk
membantu menjelaskan keadaan
lingkungan fisik maupun sosial,
menjelaskan keadaan manusia dalam
kehidupan di berbagai dunia (alam
kandungan, alam dunia, alam kubur, dan
lain-lain)
c. Meningkatkan kadar keramahan dalam
bergaul serta solidaritas kelompok.
LatentLatent FunFunctctiion of Religion:on of Religion:
a. Agama sebagai sarana kumpul kebo, zina
dan perjudian
b. Agama dijadikan sebagai aktivitas SARA
atau peperangan
c. Agama memunculkan fanatisme
berlebihan yang bisa menimbulkan konflik
d. Agama dijadikan kedok untuk
menghimpun dana untuk kepentingan
pribadi ataupun kelompok di luar
kepentingan agama.
Educative, Scientific, andEducative, Scientific, and
Technological InstitutionTechnological Institution
Introduction
Para ahli sosiologi berusaha memahami
masalah-masalah dan kemajuan-kemajuan
pendidikan dengan mengamati sistem
hubungan sosial
Perkembangan jaman yang semakin pesat
berdampak menggeser pada prinsip hidup
manusia
Kesadaran masyarakat terhadap
pendidikan dilandasi rasa percaya bahwa
dengan pendidikan manusia mampu
meningkatkan kualitas hidup
Development of Educative Institution:Development of Educative Institution:
Masyarakat primitif dan kuno tidak
memiliki lembaga pendidikan
Anak-anak belajar dengan cara melihat
dan membantu (praktek) sebagai bagian
dari tugas keluarga
Lembaga pendidikan lahir ketika telah ada
orang yang berspesialisasi guru dan anak
didik,dlm kelas formal di luar lingkungan
keluarga, dan telah ditemukan cara yang
pantas untuk mendidik anak-anak
tersebut
Functionalist analysis:Functionalist analysis:
Lembaga pendidikan lahir dan
berkembang dalam kaitannya dengan
kebutuhan tenaga kerja
Conflict Analysis:Conflict Analysis:
Menolak pandangan fungsional krn
dianggap terlalu sederhana
Ada faktor lain yang lebih penting dan
berpengaruh terhadap lahirnya lembaga
pendidikan daripada faktor tenaga kerja
 Di semua negara maju, banyak orang
memperoleh pendidikan yang jauh lebih
tinggi dari keperluan yang dibutuhkan
oleh pekerjaan mereka
Perguruan tinggi memenuhi kebutuhan akan status
bagi orang-orang yang ingin merasa lebih hebat dan
ingin terbebas dari persaingan untuk memperoleh
jabatan tertentu, yang diperebutkan oleh orang-
orang yang memiliki ijazah sekolah
Hal ini merintangi kemungkinan terciptanya
mobilitas ke atas (upward mobolity) bagi orang-
orang dari kalangan kelas sosial rendah
Pendidikan mempertegas jurang antar kelompok
etnik dan subkultur (kebudayaan khusus) serta
menganaktirikan orang-orang yang tidak diajar tata
krama secara baik
School as SocialSchool as Social SSyystemstem::
Sekolah bukan sekedar suatu kumpulan yang
terdiri dari pelaksana administrasi, guru dan
murid dengan karakter masing-masing
Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang
di dalamnya terdapat seperangkat hubungan
yang mapan, yang menentukan apa yang
terjadi di sekolah
Pola-pola interaksi di sekolah lebih penting
dibandingkan ciri-ciri pribadi para individu
Sistem interaksi di sekolah, terdiri dari:
(1) hubungan antara orang dalam
dengan orang luar
(2) hubungan antara orang-orang dalam
yang memiliki kedudukan berbeda
(3) hubungan antara orang-orang dalam
yang memiliki kedudukan yang sama
Manifest Function of EducativeManifest Function of Educative
Institution:Institution:
◦ Membantu orang untuk sanggup mencari
nafkah hidup
◦ Mengembangkan potensi demi pemenuhan
kebutuhan pribadi dan pengembangan
masyarakat
◦ Melestarikan kebudayaan -> transformasi
budaya
◦ Merangsang partisipasi demokrasi ->
ketrampilan berbicara dan kemampuan
berfikir secara rasional dan bebas.
◦ Memperkaya kehidupan -> menciptakan
kemungkinan untuk berkembangnya
cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan
◦ Mempersiapkan individu dengan berbagai
peranan sosial yang dikehendaki
◦ Memberi landasan bagi penilaian dan
pemahaman status
◦ Memperkuat penyesuaian diri dan
mengembangkan hubungan sosial
◦ Memperkenalkan berbagai peranan di dalam
masyarakat
LatentLatent FunFunctctiion of Educativeon of Educative
Institution:Institution:
Menurut Sugiyanto:
a. Penyalahgunaan fungsi pendidikan
melalui komersialisasi pendidikan
b. Tempat peredaran obat terlarang oleh
orang-orang tertentu
c. Tempat transaksi manipulasi tenaga kerja
Horton dan HuntHorton dan Hunt::
a. Perpanjangan masa ketidakdewasaan
b. Melemahnya pengawasan orang tua
c. Mempertahankan sistem kelas sosial
d. Tempat bernaungnya perbedaan
pendapat
Relationships Between Educative InstitutionRelationships Between Educative Institution
and Other Institutions:and Other Institutions:
1. Education and Family:
Masyarakat membutuhkan semakin
banyak keahlian dan berbagai macam
pengetahuan
--> fungsi keluarga diambil alih sekolah
2. Education and Religion:
Sekolah selain mengajarkan mata
pelajaran umum juga mengajarkan mata
pelajaran agama.
Banyak lembaga agama yang mendirikan
sekolah berbasis agama.
3. Education and Government :
Melalui lembaga pendidikan, pemerintah
yang berkuasa bisa menanamkan ideologi
negara, nilai-nilai kesetiaan terhadap
negara, cinta pada tanah air dan
sebagainya, serta melarang pengajaran
ideoogi-ideologi lain yang dianggap
bertentangan atau membahayakan negara
dan pemerintah.
4. Education and Economics:
 Biaya pendidikan semakin mahal ->
hanya orang-orang dengan tingkat
ekonomi tertentu yang mampu
membiayai sekolah
 Pasar tenaga kerja mempengaruhi
jurusan-jurusan yang dibuka dan
ditawarkan oleh lembaga pendidikan
Science and Technology as InstitutionScience and Technology as Institution
+ 1 atau 2 abad yg lalu, ilpeng dan
teknologi hanya mrpk kesenangan pribadi
orang2 kaya yg punya banyak waktu luang,
dan manfaat praktisnya sangat kecil
Ketika ilpeng telah diakui sbg sesuatu
yang sangat penting, distandardisasi,
digunakan metode-metode dan prosedur
yang sama -> ilpeng dilembagakan
Ilpeng merupakan upaya pencarian
pengetahuan yang dapat diuji dan
diandalkan, yang dilakukan secara
sistematis menurut tahap-tahap yang
teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip
serta prosedur tertentu.
Teknologi adalah penerapan penemuan-
penemuan ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah praktis.
POLITICAL (GOVERNMENTAL)POLITICAL (GOVERNMENTAL)
INSTITUTION ANDINSTITUTION AND
ECONOMICAL INSTITUTIONECONOMICAL INSTITUTION
Perkembangan Lembaga Politik dan Lembaga
Ekonomi
FFununctctionalional Theory:Theory:
lembaga ekonomi lahir dari usaha orang
yang bersifat coba-coba (trial and error)
dalam memenuhi kebutuhan mereka
Conflict ThConflict Theoreory:y:
lembaga ekonomi lahir dari keberhasilan
suatu kelompok memaksakan sekian
banyak tugas dan kewajiban terhadap
kelompok manusia lainnya
The born of economical institution:The born of economical institution:
Perdagangan mulai lahir ketika orang-
orang menginginkan sesuatu yang
diproduksi oleh tetangga mereka ->
proses pertukaran distandardisasi, diatur
dan dapat diramalkan ->dilembagakan
Lembaga ekonomi lahir ketika orang-
orang mulai mengadakan pertukaran
barang secara rutin, membagi tugas dan
mengakui tuntutan dari seseorang
terhadap orang lain.
The born of governmentalThe born of governmental
institution:institution:
Dalam sejarah, asul-usul lahirnya lembaga
pemerintahan tidak ditemukan dengan
jelas
Pertumbuhan otoritas politik tampaknya
seiring dengan pertumbuhan kompleksitas
kebudayaan
Perkembangan perdagangan dan ekonomi
menciptakan kebutuhan akan
pemerintahan.
IdeologIdeology and relationships betweeny and relationships between
economical institution and governmentaleconomical institution and governmental
Institution:Institution:
Ideologi: suatu sistem pemikiran yang mendukung
serangkaian norma
bagaimana orang berperilaku dan bagaimana masyarakat
seharusnya diatur
ideologi suatu negara/sistem pemerintahan akan
mempengaruhi bagaimana negara/pemerintahan
mengatur warga negaranya, serta produk kebijakan-
kebijakan yang dilahirkan
4 Consideration Influenced on4 Consideration Influenced on
IdeologyIdeology
Terhadap Hubungan Lembaga Ekonomi dan Lembaga
Pemerintahan
1. Adam Smith1. Adam Smith and free market:and free market:
Dalam bukunya The Wealth of Nations,
menulis:
pemerintah terkuat adalah pemerintah di
negara yang dunia perdagangannya maju
Keputusan ekonomi paling tepat
dilakukan oleh individu-individu yang
berhubungan langsung dengan pasar,
bukan oleh badan-badan pemerintah
menempatkan pemerintah di luar
keputusan dunia usaha dan
memungkinkan industri modern
berkembang
kompetisi akan menetapkan tingkat
pendapatan dan harga sesuai dengan apa
yang dianggap terbaik bagi masyarakat 
pemerintah tidak perlu mengurusi
pendapatan dan harga
Campur tangan pemerintah akan bisa
merusak, karena akan mengganggu
keputusan-keputusan ekonomi yang
rasional
 Pemikiran Smith meletakkan dasar bagi
kapitalisme atau perdagangan bebas
2. Karl Marx2. Karl Marx and cand comommmunismunism::
teori konflik  pekerja ingin gaji tinggi,
kapitalis ingin gaji rendah
kapitalis pada akhirnya akan dikalahkan
pekerja  konflik diakhiri dengan
menghapuskan pemilikan modal pribadi
 pemerintahan komunis (pemilikan
bersama oleh masyarakat )
Marxis memandang modal harus berasal
dari pendapatan pemerintah, bukan dari
simpanan pribadi
3. John Maynard Keynes3. John Maynard Keynes andand
“penyetelan yang tepat”“penyetelan yang tepat”
masyarakat sebagai suatu kesatuan, di
mana kelompok-kelompoknya mengalami
kemakmuran atau penderitaan secara
bersama-sama
masyarakat menderita karena dunia usaha
berada dalam suatu lingkaran
kemakmuran dan depresi secara
bergantian
masa makmur usaha untung, perusahaan
berkembang cepat (ekspansi) ekspansi melewati
batas keuntungan berkurang  kegiatan
dikurangi  pengangguran meningkat (depresi)
pemerintah menaikkan pengeluaran defisit pada
masa depresi dan mengurangi pengeluaran
pemerintah pada masa makmur.
 Pemerintah dapat meminjam uang selama masa
depresi, kemudian membangun dengan uang dari
pajak yang tinggi pada masa makmur
4. Milton Friedman dan ”4. Milton Friedman dan ”marketmarket
lawlaw””
penyimpangan dari ajaran Adam Smith
merupakan penyebab utama kesulitan
ekonomi
 percaya pada kemampuan pasar
menyediakan apa yang sebenarnya
diinginkan rakyat, bukan apa yang para
pejabat anggap baik bagi rakyat
 Komunisme, perencanaan pemerintah
dan defisit pengeluaran akibat pemikiran
Keynes, merupakan sesuatu yang haram
bagi Friedman. Alasan:
- semua kebijakan itu tidak bisa berhasil
- semua kebijakan tersebut mengurangi
kebebasan manusia, bukan memperluas
 banyak kebijakan sosial merupakan alat
bagi para birokrat untuk menguasai
rakyat miskin
Political Institution FunctionPolitical Institution Function
MManifesanifest function :t function :
◦ Sebagai tempat pelembagaan norma-norma
melalui undang-undang yang disampaikan
oleh badan-badan legislatif.
◦ Melaksanakan undang-undang, mendahulukan
kewajiban sebelum menuntut hak.
◦ Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara
para anggota masyarakat.
◦ Menyelenggarakan pelayanan-pelayanan
◦ Melindungi warga negara dari serangan
bangsa lain dan kesiapan menghadapi
bahaya yang akan datang.
 Menggerakkan partisipasi masyarakat.
 Membangun budaya demokrasi
sehingga memberi peluang kepada
masyarakat untuk berpartisipasi dalam
berbagai aspek
LatenLatent function :t function :
 Tempat melakukan korupsi dan kolusi
 Pemerasan dan penipuan terhadap
rakyat.
 Wahana untuk memecah belah/adu
domba.
 Kemandulan pelaksanaan pemerintahan
sehingga terjadi kemandegan dalam
segala aspek kehidupan bangsa.
Economical InstitutionEconomical Institution FunFunctctiionon
MManifesanifest function :t function :
 Tempat produksi barang dan jasa.
 Distributor/agen barang dan jasa serta
pendistribuasian suber-sumber ekonomi
 Tempat konsumen dan jasa
Latent function :Latent function :
 Menimbun barang untuk kepentingan
pribadi atau golongan tertentu.
 Lembaga bisnis yang kurang
memperhatikan lingkungan kemanusiaan.
 Sebagai ladang korupsi dan kolusi.
How to Learn SocialHow to Learn Social
InstitutionInstitution
1.1. Historical AHistorical Analnalyysissis
Bertujuan meneliti sejarah timbul dan
perkembangan suatu lembaga sosial
tertentu.
Misalnya: asal mula perkembangan
lembaga agama, perkawinan, dan lain-lain.
2.2. Comparative AComparative Analnalyysissis
Bertujuan menelaah suatu lembaga sosial
tertentu dalam berbagai masyarakat yang
berlainan ataupun berbagai lapisan sosial
masyarakat tersebut.
Misalnya: penelitian tentang bentuk-
bentuk pembagian warisan di lingkungan
kraton dengan lingkungan di luar kraton,
dan lain sebagainya.
3.3. Functional AFunctional Analnalyysissis
Menekankan pada hubungan fungsional,
artinya suatu lembaga tidak bisa hidup
sendiri tanpa ada hubungan antara
lembaga satu dengan lembaga yang lain.
Misalnya: jika kita akan meneliti tentang
lembaga perkawinan, maka mau tidak mau
kita juga akan meneliti tentang lembaga
keluarga, lembaga warisan dan lembaga
agama.
Ketiga pendekatan tersebut bersifat
saling melengkapi. Artinya, dalam
meneliti lembaga-lembaga sosial, salah
satu pendekatan akan dipakai sebagai
alat pokok, sedangkan pedekatan yang
lain sifatnya sebagai tambahan untuk
melengkapi kesempurnaan cara-cara
penelitian.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Teori Institusional
Teori InstitusionalTeori Institusional
Teori Institusional
 
Kelompok sosial 2016
Kelompok sosial 2016Kelompok sosial 2016
Kelompok sosial 2016
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Pranata pranata sosial
Pranata pranata sosialPranata pranata sosial
Pranata pranata sosial
 
Organisasi sosial
Organisasi sosialOrganisasi sosial
Organisasi sosial
 
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)Prospek kelbgaan petani   bt kaluku (yuti)
Prospek kelbgaan petani bt kaluku (yuti)
 
proses pranata sosial
proses pranata sosialproses pranata sosial
proses pranata sosial
 
Definisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosialDefinisi dan ciri kelompok sosial
Definisi dan ciri kelompok sosial
 
SOSIOLOGI
SOSIOLOGISOSIOLOGI
SOSIOLOGI
 
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
Dinamika kelompok sosial (XI IPS kurikulum 2013)
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
 
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakatSosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosial
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita
Kelompok Sosial, Novi Catur MuspitaKelompok Sosial, Novi Catur Muspita
Kelompok Sosial, Novi Catur Muspita
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Struktur sosial budaya
Struktur sosial budayaStruktur sosial budaya
Struktur sosial budaya
 
Materi tou
Materi touMateri tou
Materi tou
 

Similar to Lembaga2 sosial

Institusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdfInstitusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdf
odinmr
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatan
suher lambang
 
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
Isroah0410
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Fatin Halid
 
4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.ppt4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.ppt
mkartono2
 

Similar to Lembaga2 sosial (20)

Institusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdfInstitusi Sosial.pdf
Institusi Sosial.pdf
 
Institusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - SosiologiInstitusi sosial - Sosiologi
Institusi sosial - Sosiologi
 
LEMBAGA SOSIAL
LEMBAGA SOSIALLEMBAGA SOSIAL
LEMBAGA SOSIAL
 
Lembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptxLembaga Sosial.pptx
Lembaga Sosial.pptx
 
lembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatanlembaga kemasyarakatan
lembaga kemasyarakatan
 
Makalah institusi sosial
Makalah institusi sosialMakalah institusi sosial
Makalah institusi sosial
 
Lembagasos 121106071056-phpapp01
Lembagasos 121106071056-phpapp01Lembagasos 121106071056-phpapp01
Lembagasos 121106071056-phpapp01
 
BAB IV STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM.pptx
BAB IV STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM.pptxBAB IV STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM.pptx
BAB IV STRUKTUR SOSIAL DAN HUKUM.pptx
 
Bab 1,2,3
Bab 1,2,3Bab 1,2,3
Bab 1,2,3
 
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
20 contoh institusi sosial dalam kehidupan sehari hari
 
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga SosialHubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
Hubungan Hukum dengan Lembaga Sosial
 
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
Konsep konsep asas-sains_sosial__1_
 
4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.ppt4 lembaga(pranata) sosial.ppt
4 lembaga(pranata) sosial.ppt
 
Kul 5. sosper. lembaga, kelompok & organisasi sosial pertanian
Kul 5. sosper. lembaga, kelompok & organisasi sosial pertanianKul 5. sosper. lembaga, kelompok & organisasi sosial pertanian
Kul 5. sosper. lembaga, kelompok & organisasi sosial pertanian
 
makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3makalah sosiologi organisasi sms 3
makalah sosiologi organisasi sms 3
 
Kelompok Sosial & Lembaga Sosial
Kelompok Sosial & Lembaga SosialKelompok Sosial & Lembaga Sosial
Kelompok Sosial & Lembaga Sosial
 
fungsi lembaga sosial memberikan pedoman tinnfkah laku dan bersikap bagi angg...
fungsi lembaga sosial memberikan pedoman tinnfkah laku dan bersikap bagi angg...fungsi lembaga sosial memberikan pedoman tinnfkah laku dan bersikap bagi angg...
fungsi lembaga sosial memberikan pedoman tinnfkah laku dan bersikap bagi angg...
 
lembaga-lembaga sosial.pptx
lembaga-lembaga sosial.pptxlembaga-lembaga sosial.pptx
lembaga-lembaga sosial.pptx
 
Geografi 8 makalah pranata sosial
Geografi 8   makalah pranata sosialGeografi 8   makalah pranata sosial
Geografi 8 makalah pranata sosial
 
Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016Lembaga sosial 2016
Lembaga sosial 2016
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 

Lembaga2 sosial

  • 2. OTHER TERMINOLOGY OFOTHER TERMINOLOGY OF SOCIAL INSTITUTION:SOCIAL INSTITUTION: lembaga kemasyarakatan (Soerjono Soekanto) pranata sosial (Koentjaraningrat )
  • 3. DEFINITION OF INSTITUTIONDEFINITION OF INSTITUTION wadah aktivitas hidup yang akan mengorganisasi norma pengatur perilaku anggota masyarakat pada suatu aktivitas hidup tertentu dalam seluruh aspek kehidupan (Sugiyanto) suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat)
  • 4. suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia (Horton & Hunt) suatu konfigurasi fungsional dari pola-pola kebudayaan berupa perbuatan, ide, sikap dan perlengkapannya serta peralatan kebudayaan yang permanen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (Gillin dan Gillin) Organized patterns of beliefs and behavior centered on basic social needs (Schaefer)
  • 5. SoSo,, social institutionsocial institution isis::  wadah kegiatan manusia atau masyarakat  berisi norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur anggota masyarakat  dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat
  • 6. Characteristics of Social Institution:Characteristics of Social Institution: Mempunyai tradisi tertulis dan atau tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata- tertib dan lain-lain. Merupakan suatu organisasi pola-pola pemikiran dan perikelakuan yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya. Merupakan suatu tingkat kekekalan tertentu, umurnya lama dan melalui proses yang panjang.
  • 7. Characteristics of Social Institution:Characteristics of Social Institution: mempunyai satu atau beberapa tujuan. mempunyai alat atau perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. mempunyai lambang, simbol yang khas, yang menggambarkan tujuan dan fungsi.
  • 8. PerbedaanPerbedaan Lembaga,Asosiasi danLembaga,Asosiasi dan OrganisasiOrganisasi THE DIFFERENCES AMONG INSTITUTION, ASSOCIATION,AND ORGANIZATION
  • 9. HERNESHERNES asosiasi dan organisasi merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan fungsi lembaga, jadi sifatnya tidak dapat dipisahkan
  • 10. Bacoum dan Zel ChickBacoum dan Zel Chick Lembaga dan asosiasi adalah bentuk organisasi sosial yang memiliki perbedaan secara jelas. Lembaga bersifat umum, asosiasi bersifat khusus. Contoh lembaga: lembaga agama Contoh asosiasinya:gereja, masjid.
  • 11. Roucek dan WarrenRoucek dan Warren Lembaga: pola yang organis untuk memenuhi berbagai keperluan manusia yang lahir dengan adanya berbagai budaya sebagai suatu ketetapan (menggunakan dan melahirkan struktur) Asosiasi: suatu kelompok manusia yang teratur yang bertujuan untuk menjalankan satu atau lebih pola-pola lembaga (mempunyai organisasi formal)
  • 12. In other words:In other words: asosiasi merupakan wujud kongkrit dari lembaga. Contoh: universitas merupakan lembaga pendidikan tinggi, sedangkan Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Semarang dan lain-lain adalah merupakan asosiasi.
  • 13. Definition of OrganisationDefinition of Organisation (Soerjono Soekanto):(Soerjono Soekanto): sistem sosial yang dibentuk untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu suatu kelompok yang mempunyai diferensiasi peranan sekelompok orang yang sepakat untuk mematuhi seperangkat norma.
  • 14. Conclusion:Conclusion: Lembaga merupakan norma-norma yang sifatnya universal atau umum Asosiasi merupakan hal-hal yang diatur dalam lembaga dan organisasi yang bersifat spesifik atau khusus Organisasi merupakan wadah atau tempat untuk melaksanakan norma-norma,baik yang bersifat universal maupun spesifik
  • 15. Perkembangan Lembaga SosialPerkembangan Lembaga Sosial THE DEVELOPMENT OF SOCIAL INSTITUTION
  • 16. Pelembagaan (Pelembagaan (institutionalizationinstitutionalization)) terdiri dari penetapan norma-norma yang pasti yang menentukan posisi status dan fungsi peranan untuk perilaku mencakup penggantian perilaku spontan atau eksperimental dengan perilaku yang diharapkan, dipolakan, teratur dan dapat diramalkan
  • 17. Institutionalized (melembaga):Institutionalized (melembaga): Suatu norma tertentu dapat dikatakan telah melembaga (institutionalized), apabila norma tersebut diketahui, dipahami atau dimengerti, ditaati, dan dihargai
  • 18. A set of social relation becomeA set of social relation become institutionalized if:institutionalized if: sudah dikembangkan suatu sistem yang teratur tentang status dan peran sistem harapan status dan peran sudah umum diterima di masyarakat.
  • 19. Berdasar kekuatan mengikatnya, normaBerdasar kekuatan mengikatnya, norma dibedakan:dibedakan: 1. Usage (cara): suatu bentuk perbuatan dengan ciri- ciri 2. Folkways (kebiasaan): perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Perilaku yang diakui dan diterima oleh masyarakat (MacIver dan Page) 3. Mores (tata kelakuan): Kebiasaan yang diterima dan diakui sebagai norma-norma pengatur 4. Custom (adat-istiadat): Tata-kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat
  • 20. TIPE-TIPE LEMBAGA SOSIALTIPE-TIPE LEMBAGA SOSIAL TYPES OF SOCIAL INSTITUTION
  • 21. According to its development:According to its development: Crescive institution (lembaga primer) suatu lembaga yang tumbuh tidak sengaja dan tumbuhnya berasal dari adat-istiadat. Contohnya: hak milik, bentuk-bentuk perkawinan, dan lumbung padi. Enacted institution suatu lembaga yang dibentuk dengan sengaja dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang bersangkutan. Contohnya: lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, dan lain-lain.
  • 22. According to its value:According to its value: Basic institution dianggap sebagai lembaga sosial yang paling penting untuk memelihara dan mempertahankan tata-tertib dalam masyarakat. Contohnya: lembaga keluarga dan lembaga agama. Subsidiary institution Yaitu lembaga sosial yang dianggap kurang penting oleh sekelompok masyarakat tertentu. Contohnya: lembaga rekreasi dan lembaga olah raga.
  • 23. According to its acceptance byAccording to its acceptance by society:society:  Approved social institution. Tipe lembaga ini merupakan lembaga-lembaga yang diterima oleh masyarakat karena dirasa memberi manfaat dan keuntungan serta sangat dibutuhkan. Misalnya: lembaga pendidikan, lembaga agama, lembaga pemerintahan, dan lain-lain.  Unproved/unsanctioned institution. Tipe lembaga ini ditolak oleh masyarakat secara umum sebab lembaga ini dianggap meressahkan dan merugikan secara umum. Misalnya: gank, persatuan kaum lesbian, homoseksual, dan lain- lain.
  • 24. According to its spread:According to its spread: General institution Yaitu suatu lembaga yang lahir atas dasar faktor penyebaran sehingga dikenal di seluruh dunia. Misalnya: lembaga pemerintahan, lembaga agama dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ristricted institution Yaitu suatu lembaga yang hanya dikenal terbatas pada suatu masyarakat atau negara tertentu. Misalnya: lembaga adat, lembaga aliran kepercayaan, dan lain-lain.
  • 25. According to its function:According to its function: Operative institution Yaitu suatu lembaga yang berfungsi untuk menghimpun pola-pola atau tata-cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya: LSM, IMF, lembaga industri, dll. Regulative institution Yaitu lembaga yang berfungsi mengawasi adat- istiadat atau tata kelakuan yang tidak mutlak menjadi bagian dari lembaga tersebut. Contohnya: lembaga hukum dan lembaga ferifikasi
  • 26. Elements of Institution:Elements of Institution: Simbol Kebudayaan: simbol yang berfungsi untuk mengingatkannya dengan cepat akan suatu lembaga Kode Perilaku: orang yang terlibat dalam perilaku lembaga haruslah dipersiapkan untuk melaksanakan perannya secara tepat Ideologi: seperangkat gagasan yang menjelaskan atau melegalisasikan tatanan sosial, struktur kekuasaan, atau cara hidup dilihat dari segi tujuan, kepentingan atau status sosial dari kelompok atau kolektivitas di mana ideologi itu muncul
  • 27. HubunganTimbal Balik antarHubunganTimbal Balik antar Lembaga:Lembaga: THE RELATIONSHIPS AMONG INSTITUTIONS
  • 28. Marxis’s point of view:Marxis’s point of view: memandang interrelasi lembaga sebagai jalan satu arah di mana lembaga ekonomi mendominasi semua lembaga lainnya sistem pemilikan dan pengendalian sarana produksi menentukan bentuk seluruh lembaga lain sistem pemilikan dan pengendalian “sarana produksi”lah yang menentukan semua bentuk norma dan nilai kebudayaan
  • 29. Non-Marxis’s point of view: MaxNon-Marxis’s point of view: Max WeberWeber“The Protestant Ethic and The Spirit“The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism”of Capitalism” sistem kapitalis hanyalah tumbuh subur bila digabungkan dengan nilai-nilai Protestantisme Calvin bukan perubahan sistem ekonomi yang merangsang perubahan keagamaan, sebaliknya perubahan religiuslah yang memengaruhi perubahan ekonomi
  • 30. Other Scholar’s Point of View:Other Scholar’s Point of View: dalam masyarakat modern lembaga ekonomi bisa jadi lebih berpengaruh daripada lembaga lain, namun, juga tidak dapat disangkal bahwa lembaga lain memengaruhi lembaga ekonomi ilmu pengetahuan dan teknologilah dan bukan “pemilikan dan pengendalian sarana produksi” yang merupakan kekuatan yang dominan dalam perkembangan masyarakat modern
  • 31. LEMBAGA SOSIAL DASARLEMBAGA SOSIAL DASAR BASIC OF SOCIAL INSTITUTION:
  • 33. The Family Structure:The Family Structure: suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak satu orang dengan beberapa anak
  • 34. Characteristics of Family according toCharacteristics of Family according to Burgess dan LockeBurgess dan Locke:: Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan adopsi Anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama di bawah satu atap yang merupakan satu susunan rumah tangga (household) Keluarga merupakan satuan sosial yang terdiri atas orang yang berinteraksi dan berkomunikasi sehingga menciptakan peranan sosial Keluarga adalah pemelihara kebudayaan bersama, yang pada dasarnya diperolah dari masyarakat
  • 35. Characteristics of Family according toCharacteristics of Family according to MacIver dan PageMacIver dan Page:: Keluarga merupakan hubungan perkawinan Bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara Mempunyai suatu sistem tata nama (nomeclatur), termasuk perhitungan garis keturunan Mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya dan berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkannya Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga
  • 36. Family’s Functions:Family’s Functions: Sexual arrangement Reproduction Socialisation Affection Status determination Protection Economics
  • 37. The Changes in FamilyThe Changes in Family Structure:Structure: Jumlah anggota keluarga menurun Keluarga tanpa ayah atau ibu (single parent) meningkat Hidup bersama tanpa menikah meningkat Rumah tangga bujangan meningkat
  • 38. Latent Functions of FamilyLatent Functions of Family Institution:Institution: Keluarga kadang difungsikan sebagai tempat prostitusi terselubung, bahkan tidak jarang kita dengar berita yang menyebutkan ada orang tua yang melacurkan anaknya, atau suami yang melacurkan istrinya. Keluarga juga bisa digunakan sebagai sarang perjudian atau bandar narkoba Keluarga kadang juga bisa digunakan sebagai tempat menimbun barang-barang curian atau tempat persembunyian dari kejaran polisi
  • 39. Relationships between Family Institution andRelationships between Family Institution and other social institutions:other social institutions: Menurut Keningston: keluarga tidak mungkin dipisahkan dari lembaga-lembaga lain arah antar hubungan kelembagaan sangat tidak seimbang lembaga lain jauh lebih banyak mempengaruhi keluarga dan bukan sebaliknya
  • 40. The Changes in Family Function:The Changes in Family Function: Fungsi pengaturan seksual telah menurun Fungsi reproduksi menjadi kurang Fungsi sosialisasi semakin penting Fungsi kasih sayang dan keakraban semakin penting Fungsi penentuan status terus berlangsung Fungsi perlindungan telah merosot
  • 42. Definition of Religion:Definition of Religion: sistem keyakinan dan praktek sebagai sarana bagi sekelompok orang untuk menafsirkan dan menanggapi apa yang mereka rasakan sebagai pengada adikodrati (supranatural) dan kudus definisi ini menekankan sifat sosial dan korporasi sebuah agama serta membedakan agama dengan gerakan sekuler yang mungkin juga berhubungan dengan nilai-nlai yang penting
  • 43. Lembaga agama merupakan sistem keyakinan dan praktek keagamaan yang penting dari masyarakat yang telah dibakukan dan dirumuskan serta dianut secara luas dan dipandang sebagai perlu dan benar Asosiasi agama merupakan kelompok orang yang terorganisasi yang secara bersama-sama menganut keyakinan dan menjalankan praktek suatu agama Menurut Jeng (psikiater), dalam jiwa manusia sudah ada fungsi percaya kepada Tuhan yang disebut natural religiosa atau rasa fitrah beragama
  • 44. Religion and SocietyReligion and Society  Agama berkaitan dengan hal-hal yang sifatnya lebih dari perilaku moral  Agama menawarkan suatu pandangan dunia dan jawaban atas berbagai persoalan yang membingungkan manusia  Agama mendorong manusia untuk tidak melulu memikirkan kepentingan diri sendiri, melainkan juga memikirkan kepentingan bersama  Sosiologi tidak berusaha menghakimi kebenaran suatu agama, namun berupaya menemukan pengaruh sosial dari berbagai macam keyakinan dan menemukan tendensi dari berbagai jenis keyakinan dan kebiasaan agama tertentu yang berkembang dalam kondisi sosial tertentu
  • 45. Religion as Evolutionary StagesReligion as Evolutionary Stages (Auguste Comte):(Auguste Comte): agama merupakan suatu tahap evolusi agama pernah dipandang penting, namun sudah menjadi usang lantaran perkembangan modern Yang kudus (sacred) yang merupakan wewenang agama digantikan dengan yang sekuler atau yang di geserkan dari yang di kodrati (supranatural)
  • 46. Sistem keyakinan religius sudah di gantikan dengan pengetahuan ilmiah, sedangkan karya-karya pelayanan, penyembahan, pendidikan dan sosial dari gereja sudah diambil alih baik oleh pemerintah maupun oleh kelompok- kelompok swasta non-religius
  • 47. Comte’sComte’s 33 Stages of HumanStages of Human Consideration:Consideration: 1. Tahap teologis (religius) 2. Tahap metafisis (filosofis) 3. Tahap ilmiah (positif) Bagi Comte hanya tahap terakhir yang sah, kalo agama masih tetap bertahan itu pun sebagai ‘agama humanitas’ yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
  • 48. ‘Dosa’ adalah tindakan mementingkan diri sendiri dan ‘penyelamatan’diperoleh dengan cara membebaskan diri dari keegoisan, sedangkan ‘kekekalan’ seseorang (immortality) berarti terus diingat karena pelayanan cinta kasihnya kepada kemanusiaan. Pemikiran ilmiah sangat mempengaruhi sistem keyakinan agama tradisional dan bahwa fungsi lembaga agama sudah berubah.
  • 49. Emile Durkheim: Religion as theEmile Durkheim: Religion as the power to integrate societypower to integrate society Tujuan utama agama dalam masyarakat primitif adalah untuk membantu orang berkdengan ontak bukan dengan Tuhannya, tetapi sesamanya. Rirual-ritual religius membantu orang untuk mengembangkan rasa paguyuban (sense of community). Jadi mereka tidak memuja Tuhan atau Dewa, tetapi masyarakat.
  • 50. Karl MarxKarl Marx : Religion as “People’s: Religion as “People’s OpiumOpium”” Premis dasar: kekuatan yang paling dominan dalam masyarakat adalah kekuatan ekonomi, sedangkan kekuatan yang lain adalah sekunder. Agama dipandang sebagai “kesadaran palsu”, karena hanya berkenaan dengan hal-hal yang sepele dan semu atau hal-hal yang tidak ada, seperti sungguh-sungguh mencerminkan kepentingan ekonomi kelas sosial yang berkuasa.
  • 51. Agama merupakan “candu rakyat”karena hanya menawarkan “cita-cita yang tidak terjangkau”, membelokkan rakyat dari perjuangan kelas dan memperpanjang eksploitasi mereka. Oleh karena itu, semua pemerintahan komunis adalah musuh agama.
  • 52. Max WeberMax Weber : Religion as Dynamic: Religion as Dynamic PowerPower Menentang pandangan mengenai agama sebagai semacam lembaga bayangan yang melulu mencerminkan kekuasaan dan kepentingan kelas yang berkuasa. Kapitalisme didukung oleh sikap yang ditekankan oleh Protestanisme asetik. Bukan (kekuatan) ekonomi yang menentukan agama, tetapi agamalah yang menentukan arah perkembangan ekonomi.
  • 53. Manifest Function of ReligionManifest Function of Religion includes:includes: Pola keyakinan (doktrin) menentukan sifat hubungan antar manusia dengan sesamanya dan manusia dengan Tuhan Ritualmelambangkan doktrin dan mengingatkan manusia dan mengingatkan manusia pada doktrin Seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin
  • 54. The Function of Religion accordingThe Function of Religion according toto ToynbeeToynbee:: Agama mutlak diperlukan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang paling ruwet dalam kehidupan pribadi dan masyarakat Dalam dunia ilmu pengetahuan yang modern agama tetap memainkan peran yang lebih baik dan penting untuk melindungi kepribadian manusia
  • 55.  Agama mempunyai peran yang sangat penting bagi manusia dalam menghadapi perubahan jaman atau dinamika waktu, antara lain: a. Agama diperlukan oleh manusia agar kehidupan manusia dalam pengembangan ilmu dapat positif dan konstruktif. b. Agar manusia mampu memecahkan segala persoalan yang kompleks dan ruwet.
  • 56. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia d. Menangkal perbuatan-perbuatan yang tidak atau kurang bermanfaat e. Membina tata kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai keutamaan moral.
  • 57. Manifest FManifest Fununctctiion of Religion:on of Religion: a. Membantu manusia dalam mencari identitas moral dan jati diri. b. Memberikan penafsiran-penafsiran untuk membantu menjelaskan keadaan lingkungan fisik maupun sosial, menjelaskan keadaan manusia dalam kehidupan di berbagai dunia (alam kandungan, alam dunia, alam kubur, dan lain-lain) c. Meningkatkan kadar keramahan dalam bergaul serta solidaritas kelompok.
  • 58. LatentLatent FunFunctctiion of Religion:on of Religion: a. Agama sebagai sarana kumpul kebo, zina dan perjudian b. Agama dijadikan sebagai aktivitas SARA atau peperangan c. Agama memunculkan fanatisme berlebihan yang bisa menimbulkan konflik d. Agama dijadikan kedok untuk menghimpun dana untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok di luar kepentingan agama.
  • 59. Educative, Scientific, andEducative, Scientific, and Technological InstitutionTechnological Institution Introduction
  • 60. Para ahli sosiologi berusaha memahami masalah-masalah dan kemajuan-kemajuan pendidikan dengan mengamati sistem hubungan sosial Perkembangan jaman yang semakin pesat berdampak menggeser pada prinsip hidup manusia Kesadaran masyarakat terhadap pendidikan dilandasi rasa percaya bahwa dengan pendidikan manusia mampu meningkatkan kualitas hidup
  • 61. Development of Educative Institution:Development of Educative Institution: Masyarakat primitif dan kuno tidak memiliki lembaga pendidikan Anak-anak belajar dengan cara melihat dan membantu (praktek) sebagai bagian dari tugas keluarga Lembaga pendidikan lahir ketika telah ada orang yang berspesialisasi guru dan anak didik,dlm kelas formal di luar lingkungan keluarga, dan telah ditemukan cara yang pantas untuk mendidik anak-anak tersebut
  • 62. Functionalist analysis:Functionalist analysis: Lembaga pendidikan lahir dan berkembang dalam kaitannya dengan kebutuhan tenaga kerja
  • 63. Conflict Analysis:Conflict Analysis: Menolak pandangan fungsional krn dianggap terlalu sederhana Ada faktor lain yang lebih penting dan berpengaruh terhadap lahirnya lembaga pendidikan daripada faktor tenaga kerja  Di semua negara maju, banyak orang memperoleh pendidikan yang jauh lebih tinggi dari keperluan yang dibutuhkan oleh pekerjaan mereka
  • 64. Perguruan tinggi memenuhi kebutuhan akan status bagi orang-orang yang ingin merasa lebih hebat dan ingin terbebas dari persaingan untuk memperoleh jabatan tertentu, yang diperebutkan oleh orang- orang yang memiliki ijazah sekolah Hal ini merintangi kemungkinan terciptanya mobilitas ke atas (upward mobolity) bagi orang- orang dari kalangan kelas sosial rendah Pendidikan mempertegas jurang antar kelompok etnik dan subkultur (kebudayaan khusus) serta menganaktirikan orang-orang yang tidak diajar tata krama secara baik
  • 65. School as SocialSchool as Social SSyystemstem:: Sekolah bukan sekedar suatu kumpulan yang terdiri dari pelaksana administrasi, guru dan murid dengan karakter masing-masing Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang di dalamnya terdapat seperangkat hubungan yang mapan, yang menentukan apa yang terjadi di sekolah Pola-pola interaksi di sekolah lebih penting dibandingkan ciri-ciri pribadi para individu
  • 66. Sistem interaksi di sekolah, terdiri dari: (1) hubungan antara orang dalam dengan orang luar (2) hubungan antara orang-orang dalam yang memiliki kedudukan berbeda (3) hubungan antara orang-orang dalam yang memiliki kedudukan yang sama
  • 67. Manifest Function of EducativeManifest Function of Educative Institution:Institution: ◦ Membantu orang untuk sanggup mencari nafkah hidup ◦ Mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat ◦ Melestarikan kebudayaan -> transformasi budaya
  • 68. ◦ Merangsang partisipasi demokrasi -> ketrampilan berbicara dan kemampuan berfikir secara rasional dan bebas. ◦ Memperkaya kehidupan -> menciptakan kemungkinan untuk berkembangnya cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan ◦ Mempersiapkan individu dengan berbagai peranan sosial yang dikehendaki
  • 69. ◦ Memberi landasan bagi penilaian dan pemahaman status ◦ Memperkuat penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial ◦ Memperkenalkan berbagai peranan di dalam masyarakat
  • 70. LatentLatent FunFunctctiion of Educativeon of Educative Institution:Institution: Menurut Sugiyanto: a. Penyalahgunaan fungsi pendidikan melalui komersialisasi pendidikan b. Tempat peredaran obat terlarang oleh orang-orang tertentu c. Tempat transaksi manipulasi tenaga kerja
  • 71. Horton dan HuntHorton dan Hunt:: a. Perpanjangan masa ketidakdewasaan b. Melemahnya pengawasan orang tua c. Mempertahankan sistem kelas sosial d. Tempat bernaungnya perbedaan pendapat
  • 72. Relationships Between Educative InstitutionRelationships Between Educative Institution and Other Institutions:and Other Institutions: 1. Education and Family: Masyarakat membutuhkan semakin banyak keahlian dan berbagai macam pengetahuan --> fungsi keluarga diambil alih sekolah
  • 73. 2. Education and Religion: Sekolah selain mengajarkan mata pelajaran umum juga mengajarkan mata pelajaran agama. Banyak lembaga agama yang mendirikan sekolah berbasis agama.
  • 74. 3. Education and Government : Melalui lembaga pendidikan, pemerintah yang berkuasa bisa menanamkan ideologi negara, nilai-nilai kesetiaan terhadap negara, cinta pada tanah air dan sebagainya, serta melarang pengajaran ideoogi-ideologi lain yang dianggap bertentangan atau membahayakan negara dan pemerintah.
  • 75. 4. Education and Economics:  Biaya pendidikan semakin mahal -> hanya orang-orang dengan tingkat ekonomi tertentu yang mampu membiayai sekolah  Pasar tenaga kerja mempengaruhi jurusan-jurusan yang dibuka dan ditawarkan oleh lembaga pendidikan
  • 76. Science and Technology as InstitutionScience and Technology as Institution + 1 atau 2 abad yg lalu, ilpeng dan teknologi hanya mrpk kesenangan pribadi orang2 kaya yg punya banyak waktu luang, dan manfaat praktisnya sangat kecil Ketika ilpeng telah diakui sbg sesuatu yang sangat penting, distandardisasi, digunakan metode-metode dan prosedur yang sama -> ilpeng dilembagakan
  • 77. Ilpeng merupakan upaya pencarian pengetahuan yang dapat diuji dan diandalkan, yang dilakukan secara sistematis menurut tahap-tahap yang teratur dan berdasarkan prinsip-prinsip serta prosedur tertentu. Teknologi adalah penerapan penemuan- penemuan ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah praktis.
  • 78. POLITICAL (GOVERNMENTAL)POLITICAL (GOVERNMENTAL) INSTITUTION ANDINSTITUTION AND ECONOMICAL INSTITUTIONECONOMICAL INSTITUTION Perkembangan Lembaga Politik dan Lembaga Ekonomi
  • 79. FFununctctionalional Theory:Theory: lembaga ekonomi lahir dari usaha orang yang bersifat coba-coba (trial and error) dalam memenuhi kebutuhan mereka
  • 80. Conflict ThConflict Theoreory:y: lembaga ekonomi lahir dari keberhasilan suatu kelompok memaksakan sekian banyak tugas dan kewajiban terhadap kelompok manusia lainnya
  • 81. The born of economical institution:The born of economical institution: Perdagangan mulai lahir ketika orang- orang menginginkan sesuatu yang diproduksi oleh tetangga mereka -> proses pertukaran distandardisasi, diatur dan dapat diramalkan ->dilembagakan Lembaga ekonomi lahir ketika orang- orang mulai mengadakan pertukaran barang secara rutin, membagi tugas dan mengakui tuntutan dari seseorang terhadap orang lain.
  • 82. The born of governmentalThe born of governmental institution:institution: Dalam sejarah, asul-usul lahirnya lembaga pemerintahan tidak ditemukan dengan jelas Pertumbuhan otoritas politik tampaknya seiring dengan pertumbuhan kompleksitas kebudayaan Perkembangan perdagangan dan ekonomi menciptakan kebutuhan akan pemerintahan.
  • 83. IdeologIdeology and relationships betweeny and relationships between economical institution and governmentaleconomical institution and governmental Institution:Institution: Ideologi: suatu sistem pemikiran yang mendukung serangkaian norma bagaimana orang berperilaku dan bagaimana masyarakat seharusnya diatur ideologi suatu negara/sistem pemerintahan akan mempengaruhi bagaimana negara/pemerintahan mengatur warga negaranya, serta produk kebijakan- kebijakan yang dilahirkan
  • 84. 4 Consideration Influenced on4 Consideration Influenced on IdeologyIdeology Terhadap Hubungan Lembaga Ekonomi dan Lembaga Pemerintahan
  • 85. 1. Adam Smith1. Adam Smith and free market:and free market: Dalam bukunya The Wealth of Nations, menulis: pemerintah terkuat adalah pemerintah di negara yang dunia perdagangannya maju Keputusan ekonomi paling tepat dilakukan oleh individu-individu yang berhubungan langsung dengan pasar, bukan oleh badan-badan pemerintah
  • 86. menempatkan pemerintah di luar keputusan dunia usaha dan memungkinkan industri modern berkembang kompetisi akan menetapkan tingkat pendapatan dan harga sesuai dengan apa yang dianggap terbaik bagi masyarakat  pemerintah tidak perlu mengurusi pendapatan dan harga
  • 87. Campur tangan pemerintah akan bisa merusak, karena akan mengganggu keputusan-keputusan ekonomi yang rasional  Pemikiran Smith meletakkan dasar bagi kapitalisme atau perdagangan bebas
  • 88. 2. Karl Marx2. Karl Marx and cand comommmunismunism:: teori konflik  pekerja ingin gaji tinggi, kapitalis ingin gaji rendah kapitalis pada akhirnya akan dikalahkan pekerja  konflik diakhiri dengan menghapuskan pemilikan modal pribadi  pemerintahan komunis (pemilikan bersama oleh masyarakat ) Marxis memandang modal harus berasal dari pendapatan pemerintah, bukan dari simpanan pribadi
  • 89. 3. John Maynard Keynes3. John Maynard Keynes andand “penyetelan yang tepat”“penyetelan yang tepat” masyarakat sebagai suatu kesatuan, di mana kelompok-kelompoknya mengalami kemakmuran atau penderitaan secara bersama-sama masyarakat menderita karena dunia usaha berada dalam suatu lingkaran kemakmuran dan depresi secara bergantian
  • 90. masa makmur usaha untung, perusahaan berkembang cepat (ekspansi) ekspansi melewati batas keuntungan berkurang  kegiatan dikurangi  pengangguran meningkat (depresi) pemerintah menaikkan pengeluaran defisit pada masa depresi dan mengurangi pengeluaran pemerintah pada masa makmur.  Pemerintah dapat meminjam uang selama masa depresi, kemudian membangun dengan uang dari pajak yang tinggi pada masa makmur
  • 91. 4. Milton Friedman dan ”4. Milton Friedman dan ”marketmarket lawlaw”” penyimpangan dari ajaran Adam Smith merupakan penyebab utama kesulitan ekonomi  percaya pada kemampuan pasar menyediakan apa yang sebenarnya diinginkan rakyat, bukan apa yang para pejabat anggap baik bagi rakyat
  • 92.  Komunisme, perencanaan pemerintah dan defisit pengeluaran akibat pemikiran Keynes, merupakan sesuatu yang haram bagi Friedman. Alasan: - semua kebijakan itu tidak bisa berhasil - semua kebijakan tersebut mengurangi kebebasan manusia, bukan memperluas  banyak kebijakan sosial merupakan alat bagi para birokrat untuk menguasai rakyat miskin
  • 94. MManifesanifest function :t function : ◦ Sebagai tempat pelembagaan norma-norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh badan-badan legislatif. ◦ Melaksanakan undang-undang, mendahulukan kewajiban sebelum menuntut hak. ◦ Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara para anggota masyarakat.
  • 95. ◦ Menyelenggarakan pelayanan-pelayanan ◦ Melindungi warga negara dari serangan bangsa lain dan kesiapan menghadapi bahaya yang akan datang.
  • 96.  Menggerakkan partisipasi masyarakat.  Membangun budaya demokrasi sehingga memberi peluang kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek
  • 97. LatenLatent function :t function :  Tempat melakukan korupsi dan kolusi  Pemerasan dan penipuan terhadap rakyat.  Wahana untuk memecah belah/adu domba.  Kemandulan pelaksanaan pemerintahan sehingga terjadi kemandegan dalam segala aspek kehidupan bangsa.
  • 99. MManifesanifest function :t function :  Tempat produksi barang dan jasa.  Distributor/agen barang dan jasa serta pendistribuasian suber-sumber ekonomi  Tempat konsumen dan jasa
  • 100. Latent function :Latent function :  Menimbun barang untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu.  Lembaga bisnis yang kurang memperhatikan lingkungan kemanusiaan.  Sebagai ladang korupsi dan kolusi.
  • 101. How to Learn SocialHow to Learn Social InstitutionInstitution
  • 102. 1.1. Historical AHistorical Analnalyysissis Bertujuan meneliti sejarah timbul dan perkembangan suatu lembaga sosial tertentu. Misalnya: asal mula perkembangan lembaga agama, perkawinan, dan lain-lain.
  • 103. 2.2. Comparative AComparative Analnalyysissis Bertujuan menelaah suatu lembaga sosial tertentu dalam berbagai masyarakat yang berlainan ataupun berbagai lapisan sosial masyarakat tersebut. Misalnya: penelitian tentang bentuk- bentuk pembagian warisan di lingkungan kraton dengan lingkungan di luar kraton, dan lain sebagainya.
  • 104. 3.3. Functional AFunctional Analnalyysissis Menekankan pada hubungan fungsional, artinya suatu lembaga tidak bisa hidup sendiri tanpa ada hubungan antara lembaga satu dengan lembaga yang lain. Misalnya: jika kita akan meneliti tentang lembaga perkawinan, maka mau tidak mau kita juga akan meneliti tentang lembaga keluarga, lembaga warisan dan lembaga agama.
  • 105. Ketiga pendekatan tersebut bersifat saling melengkapi. Artinya, dalam meneliti lembaga-lembaga sosial, salah satu pendekatan akan dipakai sebagai alat pokok, sedangkan pedekatan yang lain sifatnya sebagai tambahan untuk melengkapi kesempurnaan cara-cara penelitian.