SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
SURABAYA-Dari hasil penyerapan
gabah dan beras petani Jawa Ti­
mur sejak Januari hingga Mei,
to­tal pengadaan yang dilakukan
Perum Bulog Divre Jatim seki-
tar 148.000 ton. Dari jumlah itu,
Subdivre Surabaya Selatan me-
liputi wilayah Mojokerto dan
Jombang menyumbang serapan
tertinggi sebanyak 31.000 ton.
“Subdivre Surabaya Selatan
menyumbang penyerapan gabah
beras tertinggi mencapai 31.000
ton atau 21% dari total penga-
daan gabah beras di Jatim,” kata
Humas Peum Bulog Divre Ja-
tim Julia Hermawati, dalam per­
nyataan yang dilansir Setdaprov
Jatim, Sabtu (10/5/2015).
Menurutnya, serapan Subdi-
vre Surabaya Selatan itu sedia­
nya ditargetkan sebesar 49.000
ton selama bulan Januari hingga
Mei. Namun, jika dipersentase-
kan hasil serapan saat ini telah
mencapai 62% dari target yang
ditetapkan.
Kedua tertinggi yakni Subdi-
vre Bojonegoro yang juga melipu-
ti wilayah Lamongan dan Tuban.
Wilayah Bojonegoro ini bi­­asanya
menyumbang serapan gabah be-
ras petani tertinggi. Namun, saat
inimasihmenye­rapsebesar17.000
ton atau menyumbang penyera-
panBulogJatimsebesar11,5%.
Sedianya, target penyerapan
gabah dan beras untuk Subdivre
Bojonegoro yakni sebesar 62.000
ton selama Januari hingga Mei.
Artinya, pengadaan saat ini baru
mencapai 27% dari target yang
ditetapkan.
Dengan masih banyaknya pa­
nen di wilayah tersebut, dia opti-
mistis penyerapan bisa lebih ba-
nyak, minimal mendekati target.
Sebelumnya,KepalaPerumBu­
log Divre Jatim Witono me_nye­
butkan banyak faktor yang men-
jadi kendala bagi Bulog sehingga
belum  mampu menye­rap gabah
dan beras petani secara optimal.
Salah satunya, kendala persaingan
usahadenganpihakswasta.
“Pelaku usaha perberasan
swasta yang skala besar bisa beli
gabah dengan mutu dan kualitas
apapun diatas HPP (Harga Pem-
belian Pemerintah),” katanya.
Selama ini, Perum Bulog ma­
sih dibatasi HPP yang ditentu-
kan melalui Instruksi Presiden
(Inpres). “Jadi kami masih su-
lit bisa bersaing dengan mereka.
Apalagi Inpres terbaru Nomor 5
Tahun 2015 soal HPP beras baru
keluar Maret saat panen raya su-
dah berlangsung. Sehingga kami
sedikit terlambat melakukan pe-
ngadaan,” katanya.
Nilai ketentuan HPP, kata dia,
juga masih terlalu rendah karena
di lapangan harga jual sudah di
atasnya. Dalam Inpres disebut-
kan, harga gabah kering panen
(GKP)Rp3.700perkilogram(kg)
di tingkat petani, GKP di penggi­
lingan Rp3.750 per kg, gabah ke­
ring giling (GKG) di penggilingan
Rp4.600 per kg, GKG di Bulog
Rp4.600 per kg. Sedangkan har-
ga pengadaan beras di Bulog
ditetapkan Rp7.300 per kg. nkbc
Surabaya Post 10selasa
12 mei 2015pro Bisnis
Otomotif RI Bakal Diguyur Insentif
Bulog Subdivre Surabaya Selatan Serap Beras Terbanyak di Jatim
Investasi Bodong
Merambah Kawasan
Banyumas
PURWOKERTO-Otoritas Jasa Keuangan
kantor perwakilan Purwokerto me­
ng­ingatkan masyarakat untuk me­
was­padai praktik investasi bodong
yang tengah jamak terjadi di wilayah
Eks-Karesidenan Banyumas. Farid
Fa­latehan, Kepala OJK Purwokerto,
yang mengawasi wilayah Banyumas,
Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnega­
ra, menuturkan hingga saat ini aktivi­
tas jasa investasi bodong masih se-
ring ditawarkan kepada masyarakat di
wilayahtersebut.
Di Banyumas, belum lama ini para
guru dikumpulkan di hotel untuk
diperkenalkan kepada salah satu jasa
investasi yang belum terdaftar. Pada-
hal,jasakeuanganyangbelumterdaf­
tar dengan iming-iming peningkatan
pendapatan di luar kewajaran berpo-
tensi besar merugikan investornya.
“Banyak investasi bodong. Di Cilacap
kerugian­nya hingga ratusan miliar,”
ungkapnya, Sabtu (9/5/2015).
Farid menjelaskan selama ini ma­
syarakat rentan tergoda tawaran in-
vestasi bodong karena be­lum me-
mahami layanan jasa keuangan yang
tepat. Karena itu, Fa­rid menuturkan
pihaknya akan terus mengupayakan
sosialisasi terkait la­yanan jasa ke-
uangan yang tepat bagi masyarakat.
Apalagi, ungkapnya, saat ini ada
banyak sekali tawaran jasa keuang-
an terdaftar di OJK dengan produk
yang juga bervariatif. “Masyarakat
tidak tahu, tapi ada, seperti asuransi,
dana pensiun, asuransi yang ada in-
vestasinya atau unit link. Kalau yang
dipilih yang tidak jelas menyebab-
kan kerugian besar,” sebutnya.
Farid menambahkan, akan men-
dorong literasi keuangan bagi masya-
rakat di wilayah itu, khususnya pen-
genalan layanan jasa keuangan mikro.
Layanan jasa keuangan mikro dinilai
sesuai dengan kebutuhan masyara-
kat setempat sebab akan memudah-
kan masyarakat khususnya di wilayah
perdesaan.nkbc
Kredit Korporasi Hadang Laju Perbankan
Siap Go Internasional
JAKARTA - Industri otomotif In-
donesia diyakini bakal bisa
bersuara di tingkat internasio-
nal. Hal ini membuktikan bah-
wa komponen lokal juga tidak
bisa dipandang sebelah mata.
Pemerintah pun terus mendo­
rong pengembangan sektor ini,
salah satunya melalui insentif.
“Perlu diingat, contohnya
Astra Daihatsu yang mempro­
duksi automotif dengan lokal
kontennya sudah 90 persen.
Ini sudah hampir 100 persen.
Suatu pencapaian yang luar
bi­asa. Yang paling utama ada-
lah untuk terus meningkatkan
pasar ekspornya dan Indone-
sia tidak hanya sekedar menja-
di pasar, tapi menjadi produsen
otomotif global,” kata Menteri
Perindustrian Saleh Husin, pe-
kan lalu.
Olehkarenaitu,gunamendu­
kung pertumbuhan industri di
Indonesia agar mendunia, pe-
merintah akan memberikan
berbagai bentuk kemudahan,
salah satunya melalui insentif
fiskal.
“Ya tentunya dengan salah
satu kita memberikan rangsa­
ngan-rangsangan, baik rangsa­
ngan dalam bentuk fiskal mau-
pun dalam bentuk berbagai
kemudahan yang tentu peme-
rintah berikan sehingga indus-
tri di Tanah Air bisa tumbuh,”
jelas Saleh.
Dengan demikian, sebelum
industri automotif Indonesia
dapat bergelut di kancah in-
ternasional, maka Saleh meng-
harapkan, industri otomotif
Indonesia dapat merebut pasar
di ASEAN terlebih dahulu.
“Sehingga ya pada prinsip-
nya pemerintah akan mendu-
kung dan terus mendorong
agar industri otomotif di Ta-
nah Air ini bisa terus maju dan
meningkat. Apalagi kita mau
masuk MEA (Masyarakat Eko-
nomi ASEAN). Jangan sampai
pasar kita justru direbut oleh
produksi-produksi otomotif
dari negara-negara lain,” pung-
kasnya. nkbc
Pekerja mengangkut beras di gudang beras Badan Urusan Logistik diTangerang, Banten.
Para pekerja industri automotif Indonesia saat melakukan perakitan.
JAKARTA - Sejalan dengan per-
tumbuhan ekonomi yang me­
ngalami perlambatan pada
kuartal I tahun 2015, Otori-
tas Jasa Keuangan (OJK) me-
nilai, secara umum lembaga
perbankan masih optimis-
tis untuk mencapai target-
target dalam Rencana Bisnis
Bank (RBB) 2015.
Ketua Dewan Komisio­
ner OJK, Muliaman D. Hadad
mengatakan, meski kinerja
ke­uangan perbankan sedikit
tertekan kredit korporasi, na-
mun diharapkan pertumbuh­
an ekonomi kembali memba­
ik di kuartal II tahun ini,
se­hingga mampu mendorong
kinerja keuangan perbankan
membaik.
“Beberapa bank masih op-
timistis, tetapi memang ada
tekanan di kredit korporasi,”
ujar Muliaman di Kompleks
Perkantoran Bank Indonei-
sa, Jakarta, akhir pekan ke-
marin.
Muliaman mengungkap-
kan, sejauh ini pihaknya su-
dah mengidentifikasi sejum-
lah bank yang mengalami
te­kanan dari kenaikan rasio
kredit bermasalah (non per-
forming loan/NPL) di kuartal
pertaman 2015. “NPL yang
tinggi misalnya dari mining
dan sektor konstruksi,” tu-
kasnya.
Lebih lanjut dia memin-
ta, agar industri perbankan
tanah air dapat lebih inten-
sif memantau kinerja kredit
perseroan.
“Kami lebih banyak meng-
ingatkan kepada bank agar
teliti secara lebih dekat,” tu-
tup Muliaman. nkbc

More Related Content

Similar to Bulog Subdivre Surabaya Selatan Serap Beras Terbanyak di Jatim

Kontan harian edisi
Kontan harian edisi Kontan harian edisi
Kontan harian edisi menabungsaham
 
Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)
Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)
Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)debriansaragih
 
Program kpd UMKM.pdf
Program kpd UMKM.pdfProgram kpd UMKM.pdf
Program kpd UMKM.pdfAditagungs
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMkhoiril anwar
 
Profil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambiProfil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambiCalvin Thesno
 
Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)Bio Perforasi
 
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Dameuli Silalahi
 
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2kemenkop
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014Rosa Kristiadi
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmAzzamKhalidy
 
Dirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPK
Dirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPKDirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPK
Dirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPKkhoiril anwar
 
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalFaktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalBazari Azhar Azizi
 
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxPAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxMelyndaSriWulandari
 

Similar to Bulog Subdivre Surabaya Selatan Serap Beras Terbanyak di Jatim (20)

Kabupaten Pacitan
Kabupaten PacitanKabupaten Pacitan
Kabupaten Pacitan
 
Kontan harian edisi
Kontan harian edisi Kontan harian edisi
Kontan harian edisi
 
Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)
Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)
Buku Inisiasi Pinjaman Daerah PT SMI (persero)
 
Program kpd UMKM.pdf
Program kpd UMKM.pdfProgram kpd UMKM.pdf
Program kpd UMKM.pdf
 
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKMBANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
BANK WAKAF UMKM Bagi Investasi & Pendanaan UMKM
 
Profil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambiProfil umkm-di-provinsi-jambi
Profil umkm-di-provinsi-jambi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)Kadin (29 Juli 2009)
Kadin (29 Juli 2009)
 
273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf273-649-1-SM.pdf
273-649-1-SM.pdf
 
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
Laporan perekonomian provinsi sumatera utara mei 2019
 
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
Magazine Cooperative Agustus 2020_v2
 
He
HeHe
He
 
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
IERO NO 1/TAHUN III/MARET 2014
 
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkmPermasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
Permasalahan, sejarah dan perkembangan umkm
 
Dirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPK
Dirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPKDirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPK
Dirut BRI - Rakor Menteri Anggota TKPK
 
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskalFaktor faktor pendukung kebijakan fiskal
Faktor faktor pendukung kebijakan fiskal
 
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docxPAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
PAPER Digitalisasi UMKM dan Pertumbuhan Ekonomi.docx
 
EKONOMI SANTRI.pptx
EKONOMI SANTRI.pptxEKONOMI SANTRI.pptx
EKONOMI SANTRI.pptx
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Surabaya Post (20)

23 sport
23 sport23 sport
23 sport
 
22 pasar mal
22 pasar mal22 pasar mal
22 pasar mal
 
21 hiburan
21 hiburan21 hiburan
21 hiburan
 
20 hiburan
20 hiburan20 hiburan
20 hiburan
 
19 iklan mini
19 iklan mini19 iklan mini
19 iklan mini
 
18 city guide
18 city guide18 city guide
18 city guide
 
17 surabaya
17 surabaya17 surabaya
17 surabaya
 
16 surabaya
16 surabaya16 surabaya
16 surabaya
 
15 ekonomi
15 ekonomi15 ekonomi
15 ekonomi
 
14 surabaya
14 surabaya14 surabaya
14 surabaya
 
12 13 surabaya
12 13 surabaya12 13 surabaya
12 13 surabaya
 
11 surabaya
11 surabaya11 surabaya
11 surabaya
 
09 hukrim
09 hukrim09 hukrim
09 hukrim
 
08 hukrim
08 hukrim08 hukrim
08 hukrim
 
07 hukrim
07 hukrim07 hukrim
07 hukrim
 
06 wakil rakyat
06 wakil rakyat06 wakil rakyat
06 wakil rakyat
 
05 politik
05 politik05 politik
05 politik
 
04 nasional
04 nasional04 nasional
04 nasional
 
03 nasional
03 nasional03 nasional
03 nasional
 
24 sport
24 sport24 sport
24 sport
 

Bulog Subdivre Surabaya Selatan Serap Beras Terbanyak di Jatim

  • 1. SURABAYA-Dari hasil penyerapan gabah dan beras petani Jawa Ti­ mur sejak Januari hingga Mei, to­tal pengadaan yang dilakukan Perum Bulog Divre Jatim seki- tar 148.000 ton. Dari jumlah itu, Subdivre Surabaya Selatan me- liputi wilayah Mojokerto dan Jombang menyumbang serapan tertinggi sebanyak 31.000 ton. “Subdivre Surabaya Selatan menyumbang penyerapan gabah beras tertinggi mencapai 31.000 ton atau 21% dari total penga- daan gabah beras di Jatim,” kata Humas Peum Bulog Divre Ja- tim Julia Hermawati, dalam per­ nyataan yang dilansir Setdaprov Jatim, Sabtu (10/5/2015). Menurutnya, serapan Subdi- vre Surabaya Selatan itu sedia­ nya ditargetkan sebesar 49.000 ton selama bulan Januari hingga Mei. Namun, jika dipersentase- kan hasil serapan saat ini telah mencapai 62% dari target yang ditetapkan. Kedua tertinggi yakni Subdi- vre Bojonegoro yang juga melipu- ti wilayah Lamongan dan Tuban. Wilayah Bojonegoro ini bi­­asanya menyumbang serapan gabah be- ras petani tertinggi. Namun, saat inimasihmenye­rapsebesar17.000 ton atau menyumbang penyera- panBulogJatimsebesar11,5%. Sedianya, target penyerapan gabah dan beras untuk Subdivre Bojonegoro yakni sebesar 62.000 ton selama Januari hingga Mei. Artinya, pengadaan saat ini baru mencapai 27% dari target yang ditetapkan. Dengan masih banyaknya pa­ nen di wilayah tersebut, dia opti- mistis penyerapan bisa lebih ba- nyak, minimal mendekati target. Sebelumnya,KepalaPerumBu­ log Divre Jatim Witono me_nye­ butkan banyak faktor yang men- jadi kendala bagi Bulog sehingga belum  mampu menye­rap gabah dan beras petani secara optimal. Salah satunya, kendala persaingan usahadenganpihakswasta. “Pelaku usaha perberasan swasta yang skala besar bisa beli gabah dengan mutu dan kualitas apapun diatas HPP (Harga Pem- belian Pemerintah),” katanya. Selama ini, Perum Bulog ma­ sih dibatasi HPP yang ditentu- kan melalui Instruksi Presiden (Inpres). “Jadi kami masih su- lit bisa bersaing dengan mereka. Apalagi Inpres terbaru Nomor 5 Tahun 2015 soal HPP beras baru keluar Maret saat panen raya su- dah berlangsung. Sehingga kami sedikit terlambat melakukan pe- ngadaan,” katanya. Nilai ketentuan HPP, kata dia, juga masih terlalu rendah karena di lapangan harga jual sudah di atasnya. Dalam Inpres disebut- kan, harga gabah kering panen (GKP)Rp3.700perkilogram(kg) di tingkat petani, GKP di penggi­ lingan Rp3.750 per kg, gabah ke­ ring giling (GKG) di penggilingan Rp4.600 per kg, GKG di Bulog Rp4.600 per kg. Sedangkan har- ga pengadaan beras di Bulog ditetapkan Rp7.300 per kg. nkbc Surabaya Post 10selasa 12 mei 2015pro Bisnis Otomotif RI Bakal Diguyur Insentif Bulog Subdivre Surabaya Selatan Serap Beras Terbanyak di Jatim Investasi Bodong Merambah Kawasan Banyumas PURWOKERTO-Otoritas Jasa Keuangan kantor perwakilan Purwokerto me­ ng­ingatkan masyarakat untuk me­ was­padai praktik investasi bodong yang tengah jamak terjadi di wilayah Eks-Karesidenan Banyumas. Farid Fa­latehan, Kepala OJK Purwokerto, yang mengawasi wilayah Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnega­ ra, menuturkan hingga saat ini aktivi­ tas jasa investasi bodong masih se- ring ditawarkan kepada masyarakat di wilayahtersebut. Di Banyumas, belum lama ini para guru dikumpulkan di hotel untuk diperkenalkan kepada salah satu jasa investasi yang belum terdaftar. Pada- hal,jasakeuanganyangbelumterdaf­ tar dengan iming-iming peningkatan pendapatan di luar kewajaran berpo- tensi besar merugikan investornya. “Banyak investasi bodong. Di Cilacap kerugian­nya hingga ratusan miliar,” ungkapnya, Sabtu (9/5/2015). Farid menjelaskan selama ini ma­ syarakat rentan tergoda tawaran in- vestasi bodong karena be­lum me- mahami layanan jasa keuangan yang tepat. Karena itu, Fa­rid menuturkan pihaknya akan terus mengupayakan sosialisasi terkait la­yanan jasa ke- uangan yang tepat bagi masyarakat. Apalagi, ungkapnya, saat ini ada banyak sekali tawaran jasa keuang- an terdaftar di OJK dengan produk yang juga bervariatif. “Masyarakat tidak tahu, tapi ada, seperti asuransi, dana pensiun, asuransi yang ada in- vestasinya atau unit link. Kalau yang dipilih yang tidak jelas menyebab- kan kerugian besar,” sebutnya. Farid menambahkan, akan men- dorong literasi keuangan bagi masya- rakat di wilayah itu, khususnya pen- genalan layanan jasa keuangan mikro. Layanan jasa keuangan mikro dinilai sesuai dengan kebutuhan masyara- kat setempat sebab akan memudah- kan masyarakat khususnya di wilayah perdesaan.nkbc Kredit Korporasi Hadang Laju Perbankan Siap Go Internasional JAKARTA - Industri otomotif In- donesia diyakini bakal bisa bersuara di tingkat internasio- nal. Hal ini membuktikan bah- wa komponen lokal juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Pemerintah pun terus mendo­ rong pengembangan sektor ini, salah satunya melalui insentif. “Perlu diingat, contohnya Astra Daihatsu yang mempro­ duksi automotif dengan lokal kontennya sudah 90 persen. Ini sudah hampir 100 persen. Suatu pencapaian yang luar bi­asa. Yang paling utama ada- lah untuk terus meningkatkan pasar ekspornya dan Indone- sia tidak hanya sekedar menja- di pasar, tapi menjadi produsen otomotif global,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin, pe- kan lalu. Olehkarenaitu,gunamendu­ kung pertumbuhan industri di Indonesia agar mendunia, pe- merintah akan memberikan berbagai bentuk kemudahan, salah satunya melalui insentif fiskal. “Ya tentunya dengan salah satu kita memberikan rangsa­ ngan-rangsangan, baik rangsa­ ngan dalam bentuk fiskal mau- pun dalam bentuk berbagai kemudahan yang tentu peme- rintah berikan sehingga indus- tri di Tanah Air bisa tumbuh,” jelas Saleh. Dengan demikian, sebelum industri automotif Indonesia dapat bergelut di kancah in- ternasional, maka Saleh meng- harapkan, industri otomotif Indonesia dapat merebut pasar di ASEAN terlebih dahulu. “Sehingga ya pada prinsip- nya pemerintah akan mendu- kung dan terus mendorong agar industri otomotif di Ta- nah Air ini bisa terus maju dan meningkat. Apalagi kita mau masuk MEA (Masyarakat Eko- nomi ASEAN). Jangan sampai pasar kita justru direbut oleh produksi-produksi otomotif dari negara-negara lain,” pung- kasnya. nkbc Pekerja mengangkut beras di gudang beras Badan Urusan Logistik diTangerang, Banten. Para pekerja industri automotif Indonesia saat melakukan perakitan. JAKARTA - Sejalan dengan per- tumbuhan ekonomi yang me­ ngalami perlambatan pada kuartal I tahun 2015, Otori- tas Jasa Keuangan (OJK) me- nilai, secara umum lembaga perbankan masih optimis- tis untuk mencapai target- target dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2015. Ketua Dewan Komisio­ ner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan, meski kinerja ke­uangan perbankan sedikit tertekan kredit korporasi, na- mun diharapkan pertumbuh­ an ekonomi kembali memba­ ik di kuartal II tahun ini, se­hingga mampu mendorong kinerja keuangan perbankan membaik. “Beberapa bank masih op- timistis, tetapi memang ada tekanan di kredit korporasi,” ujar Muliaman di Kompleks Perkantoran Bank Indonei- sa, Jakarta, akhir pekan ke- marin. Muliaman mengungkap- kan, sejauh ini pihaknya su- dah mengidentifikasi sejum- lah bank yang mengalami te­kanan dari kenaikan rasio kredit bermasalah (non per- forming loan/NPL) di kuartal pertaman 2015. “NPL yang tinggi misalnya dari mining dan sektor konstruksi,” tu- kasnya. Lebih lanjut dia memin- ta, agar industri perbankan tanah air dapat lebih inten- sif memantau kinerja kredit perseroan. “Kami lebih banyak meng- ingatkan kepada bank agar teliti secara lebih dekat,” tu- tup Muliaman. nkbc