Bulog Subdivre Surabaya Selatan Serap Beras Terbanyak di Jatim
1. SURABAYA-Dari hasil penyerapan
gabah dan beras petani Jawa Ti
mur sejak Januari hingga Mei,
total pengadaan yang dilakukan
Perum Bulog Divre Jatim seki-
tar 148.000 ton. Dari jumlah itu,
Subdivre Surabaya Selatan me-
liputi wilayah Mojokerto dan
Jombang menyumbang serapan
tertinggi sebanyak 31.000 ton.
“Subdivre Surabaya Selatan
menyumbang penyerapan gabah
beras tertinggi mencapai 31.000
ton atau 21% dari total penga-
daan gabah beras di Jatim,” kata
Humas Peum Bulog Divre Ja-
tim Julia Hermawati, dalam per
nyataan yang dilansir Setdaprov
Jatim, Sabtu (10/5/2015).
Menurutnya, serapan Subdi-
vre Surabaya Selatan itu sedia
nya ditargetkan sebesar 49.000
ton selama bulan Januari hingga
Mei. Namun, jika dipersentase-
kan hasil serapan saat ini telah
mencapai 62% dari target yang
ditetapkan.
Kedua tertinggi yakni Subdi-
vre Bojonegoro yang juga melipu-
ti wilayah Lamongan dan Tuban.
Wilayah Bojonegoro ini biasanya
menyumbang serapan gabah be-
ras petani tertinggi. Namun, saat
inimasihmenyerapsebesar17.000
ton atau menyumbang penyera-
panBulogJatimsebesar11,5%.
Sedianya, target penyerapan
gabah dan beras untuk Subdivre
Bojonegoro yakni sebesar 62.000
ton selama Januari hingga Mei.
Artinya, pengadaan saat ini baru
mencapai 27% dari target yang
ditetapkan.
Dengan masih banyaknya pa
nen di wilayah tersebut, dia opti-
mistis penyerapan bisa lebih ba-
nyak, minimal mendekati target.
Sebelumnya,KepalaPerumBu
log Divre Jatim Witono me_nye
butkan banyak faktor yang men-
jadi kendala bagi Bulog sehingga
belum mampu menyerap gabah
dan beras petani secara optimal.
Salah satunya, kendala persaingan
usahadenganpihakswasta.
“Pelaku usaha perberasan
swasta yang skala besar bisa beli
gabah dengan mutu dan kualitas
apapun diatas HPP (Harga Pem-
belian Pemerintah),” katanya.
Selama ini, Perum Bulog ma
sih dibatasi HPP yang ditentu-
kan melalui Instruksi Presiden
(Inpres). “Jadi kami masih su-
lit bisa bersaing dengan mereka.
Apalagi Inpres terbaru Nomor 5
Tahun 2015 soal HPP beras baru
keluar Maret saat panen raya su-
dah berlangsung. Sehingga kami
sedikit terlambat melakukan pe-
ngadaan,” katanya.
Nilai ketentuan HPP, kata dia,
juga masih terlalu rendah karena
di lapangan harga jual sudah di
atasnya. Dalam Inpres disebut-
kan, harga gabah kering panen
(GKP)Rp3.700perkilogram(kg)
di tingkat petani, GKP di penggi
lingan Rp3.750 per kg, gabah ke
ring giling (GKG) di penggilingan
Rp4.600 per kg, GKG di Bulog
Rp4.600 per kg. Sedangkan har-
ga pengadaan beras di Bulog
ditetapkan Rp7.300 per kg. nkbc
Surabaya Post 10selasa
12 mei 2015pro Bisnis
Otomotif RI Bakal Diguyur Insentif
Bulog Subdivre Surabaya Selatan Serap Beras Terbanyak di Jatim
Investasi Bodong
Merambah Kawasan
Banyumas
PURWOKERTO-Otoritas Jasa Keuangan
kantor perwakilan Purwokerto me
ngingatkan masyarakat untuk me
waspadai praktik investasi bodong
yang tengah jamak terjadi di wilayah
Eks-Karesidenan Banyumas. Farid
Falatehan, Kepala OJK Purwokerto,
yang mengawasi wilayah Banyumas,
Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnega
ra, menuturkan hingga saat ini aktivi
tas jasa investasi bodong masih se-
ring ditawarkan kepada masyarakat di
wilayahtersebut.
Di Banyumas, belum lama ini para
guru dikumpulkan di hotel untuk
diperkenalkan kepada salah satu jasa
investasi yang belum terdaftar. Pada-
hal,jasakeuanganyangbelumterdaf
tar dengan iming-iming peningkatan
pendapatan di luar kewajaran berpo-
tensi besar merugikan investornya.
“Banyak investasi bodong. Di Cilacap
kerugiannya hingga ratusan miliar,”
ungkapnya, Sabtu (9/5/2015).
Farid menjelaskan selama ini ma
syarakat rentan tergoda tawaran in-
vestasi bodong karena belum me-
mahami layanan jasa keuangan yang
tepat. Karena itu, Farid menuturkan
pihaknya akan terus mengupayakan
sosialisasi terkait layanan jasa ke-
uangan yang tepat bagi masyarakat.
Apalagi, ungkapnya, saat ini ada
banyak sekali tawaran jasa keuang-
an terdaftar di OJK dengan produk
yang juga bervariatif. “Masyarakat
tidak tahu, tapi ada, seperti asuransi,
dana pensiun, asuransi yang ada in-
vestasinya atau unit link. Kalau yang
dipilih yang tidak jelas menyebab-
kan kerugian besar,” sebutnya.
Farid menambahkan, akan men-
dorong literasi keuangan bagi masya-
rakat di wilayah itu, khususnya pen-
genalan layanan jasa keuangan mikro.
Layanan jasa keuangan mikro dinilai
sesuai dengan kebutuhan masyara-
kat setempat sebab akan memudah-
kan masyarakat khususnya di wilayah
perdesaan.nkbc
Kredit Korporasi Hadang Laju Perbankan
Siap Go Internasional
JAKARTA - Industri otomotif In-
donesia diyakini bakal bisa
bersuara di tingkat internasio-
nal. Hal ini membuktikan bah-
wa komponen lokal juga tidak
bisa dipandang sebelah mata.
Pemerintah pun terus mendo
rong pengembangan sektor ini,
salah satunya melalui insentif.
“Perlu diingat, contohnya
Astra Daihatsu yang mempro
duksi automotif dengan lokal
kontennya sudah 90 persen.
Ini sudah hampir 100 persen.
Suatu pencapaian yang luar
biasa. Yang paling utama ada-
lah untuk terus meningkatkan
pasar ekspornya dan Indone-
sia tidak hanya sekedar menja-
di pasar, tapi menjadi produsen
otomotif global,” kata Menteri
Perindustrian Saleh Husin, pe-
kan lalu.
Olehkarenaitu,gunamendu
kung pertumbuhan industri di
Indonesia agar mendunia, pe-
merintah akan memberikan
berbagai bentuk kemudahan,
salah satunya melalui insentif
fiskal.
“Ya tentunya dengan salah
satu kita memberikan rangsa
ngan-rangsangan, baik rangsa
ngan dalam bentuk fiskal mau-
pun dalam bentuk berbagai
kemudahan yang tentu peme-
rintah berikan sehingga indus-
tri di Tanah Air bisa tumbuh,”
jelas Saleh.
Dengan demikian, sebelum
industri automotif Indonesia
dapat bergelut di kancah in-
ternasional, maka Saleh meng-
harapkan, industri otomotif
Indonesia dapat merebut pasar
di ASEAN terlebih dahulu.
“Sehingga ya pada prinsip-
nya pemerintah akan mendu-
kung dan terus mendorong
agar industri otomotif di Ta-
nah Air ini bisa terus maju dan
meningkat. Apalagi kita mau
masuk MEA (Masyarakat Eko-
nomi ASEAN). Jangan sampai
pasar kita justru direbut oleh
produksi-produksi otomotif
dari negara-negara lain,” pung-
kasnya. nkbc
Pekerja mengangkut beras di gudang beras Badan Urusan Logistik diTangerang, Banten.
Para pekerja industri automotif Indonesia saat melakukan perakitan.
JAKARTA - Sejalan dengan per-
tumbuhan ekonomi yang me
ngalami perlambatan pada
kuartal I tahun 2015, Otori-
tas Jasa Keuangan (OJK) me-
nilai, secara umum lembaga
perbankan masih optimis-
tis untuk mencapai target-
target dalam Rencana Bisnis
Bank (RBB) 2015.
Ketua Dewan Komisio
ner OJK, Muliaman D. Hadad
mengatakan, meski kinerja
keuangan perbankan sedikit
tertekan kredit korporasi, na-
mun diharapkan pertumbuh
an ekonomi kembali memba
ik di kuartal II tahun ini,
sehingga mampu mendorong
kinerja keuangan perbankan
membaik.
“Beberapa bank masih op-
timistis, tetapi memang ada
tekanan di kredit korporasi,”
ujar Muliaman di Kompleks
Perkantoran Bank Indonei-
sa, Jakarta, akhir pekan ke-
marin.
Muliaman mengungkap-
kan, sejauh ini pihaknya su-
dah mengidentifikasi sejum-
lah bank yang mengalami
tekanan dari kenaikan rasio
kredit bermasalah (non per-
forming loan/NPL) di kuartal
pertaman 2015. “NPL yang
tinggi misalnya dari mining
dan sektor konstruksi,” tu-
kasnya.
Lebih lanjut dia memin-
ta, agar industri perbankan
tanah air dapat lebih inten-
sif memantau kinerja kredit
perseroan.
“Kami lebih banyak meng-
ingatkan kepada bank agar
teliti secara lebih dekat,” tu-
tup Muliaman. nkbc