SlideShare a Scribd company logo
1 of 1
Download to read offline
Surabaya Post 3selasa
12 mei 2015Nasional
Sejumlah jurnalis
mendesak agar Thomas
dapat diproses secara
hukum
Jayapura -SejumlahjurnalisPap-
ua mengecam aksi dugaan peng-
aniayaan yang dilakukan Bupati
Biak Thomas Alfa Edison Ondi
terhadap Fiktor Palembangan.
Fiktor adalah wartawan harian
Cendrawasih Pos. Dalam aksi
protes yang berlangsung di Ta-
manImbiJayapura,Senin11Mei
2015, sejumlah jurnalis mende-
sak agar Thomas dapat diproses
secarahukum.
“Ini harus diproses, karena
tindakannya sangat mengan-
cam kebebasan Pers di Papua,’’
ujar wartawan Sinar Harapan
Ode O Data Julia Vanduk da-
lam orasinya.
Isak Wanisor, wartawan
Cendrawasih Pos, menambah-
kan aksi pemukulan itu menu-
jukkan bahwa bupati tidak bisa
mencontohkan hal yang baik
kepada masyarakat. “War-
tawan saja dipukul apalagi ma-
syarakat,’’ katanya.
Ketua Persatuan Wartawan
Indonesia Papua, Abdul Munif,
mengatakan, seharusnya se-
bagai pemimpin, Bupati tidak
layakdanpantasmelakukandan
menunjukan aksi premanisme
kepada jurnalis. ‘’Pemimpin itu
mengayomi, kalau memang ada
pemberitaan yang tidak me-
muaskan,adalangkahyangelok
hak jawab dan lain sebagainya,
bukan malah main pukul,’’ kata
Munif.
Ia juga mendesak polisi
segera mengusut kasus peng-
aniayaan itu sesuai dengan hu-
kum yang berlaku. “Harus di
proses, karena tindakan bupa-
ti itu jadi ancaman bagi kebe-
basan pers,’’ lanjut Munif.
Pemukulan terhadap Fik-
tor ini terjadi pada Kamis 7
Mei 2015. Kala itu, Fiktor se-
dang melakukan tugas pelipu-
tan berdasarkan undangan staf
Pemerintah Kabupaten Biak
terkait penanganan korban ke-
bakaran.
Setelah acara selesai, Fik-
tor lalu berupaya untuk me-
wawancarai Bupati Biak. “Tapi
Bupati tidak bersedia, ia malah
marah-marah dan mengatakan
Berita di Cepos salah karena
tidak memuat bahwa Pemkab
Biak sudah menangani keba-
karan,’’ ujar Pemimpin Redaksi
Cendrawasih Pos, Yonathan.
Kala itu juga, bupati terus la-
rutdalamemosinyadanmema-
ki-maki Fiktor. “Bupati sem-
pat menunjuk-nujuk Fiktor,
lalu memukulnya di bagian bi-
bir hingga sempoyongan, war-
ga korban kebakaran yang me-
lihat hal itu, hanya diam,’’ ujar
Yonathan.
Tak sampai disitu, Bupati
pun juga mengeluarkan anca-
man.“Sayaakanhilangkankau,
rumahmu akan saya bakar,’’ tu-
tur Yonathan menyampaikan
keterangan Fiktor.
Saat ini, pasca kejadian, Fik-
torketakutandanlangsungme-
ngungsi ke rumah kerabatnya
yang ada di Biak. ‘’Dia masih di
Biak dan ketakutan, meski de-
mikian dia sudah divisum di
rumah sakit setempat, dan me-
laporkan yang dialaminya ke
PolresBiak,’’ujarnya.Pihaknya
akan menempuh jalur hukum
atas tindakan bupati terhadap
wartawannya. “Manajemen se-
pakat harus dibawah ke ranah
hukum,’’ ungkap dia. nviv
Jakarta-PolcoMM Institute
merilis hasil survei kinerja ke-
menterian Kabinet Kerja pe-
merintahan Jokowi-JK. Salah
satu tolak ukur yang digunakan
adalah komunikasi aktif ke-
menterian dengan media yang
dianggap mampu meningkat-
kan kepercayaan publik terha-
dap kementerian terkait. Dan,
ternyata, kinerja menteri Susi
boleh dibilang paling jempol di
mata public.
Hasil riset dan kajian de-
ngan teknik pengumpulan data
dari 32.047 berita di 15 media
massa nasional menunjukkan
Menteri Susi Pudjiastuti seba-
gai kementerian yang sering
muncul dalam pemberitaan
dengan 12,3 persen.
“Kemudian Menteri Hukum
dan HAM Yasonna Laoly seba-
nyak 9,3 persen. Di posisi ke-
tiga Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Anies Baswedan
sebesar 9,1%, disusul Menko-
polhukam Tedjo Edhy sebesar
8,3%,” kata Direktur PolcoMM
Institute, Heri Budianto dalam
paparannya di acara rilis hasil
riset, di Hotel Gren Alia Cikini,
Jakarta, Senin siang.
Berkebalikan dengan ha-
sil dia atas dimana dengan ha-
sil di atas, Menteri Pertanian
Amran Sulaiman, Menteri Per-
industrian Saleh Husin, Men-
teri Kesehatan Nila F Moeloek,
Menteri Riset.
Dikti M Nasir, Menteri Pem-
berdayaan Perempuan dan Per-
lindunganAnakYohanaYambise
sertaMenteriKoperasidanUKM
Puspayoga menjadi menteri
yangpalingminimdiketahuipu-
blik dalam melaksanakan kerja
kementeriannya.
Keenam Menteri terse-
but diketahui memiliki nilai
persentase yang sama, yak-
ni sebesar 0,1%. Sementara itu
Menteri Perdagangan Rahmat
Gobelsebesar0,2persen.
“Selama enam bulan bekerja
terdapat menteri-menteri yang
pemberitaannya di media massa
paling sedikit, artinya apa yang
dilakukan menteri selama enam
bulan memimpin kementerian-
nya tidak diketahui publik,” ujar
Heri.
PolcoMM Institute meng-
gunakan metode riset Content
Analysis dan Discourse Analy-
sisdenganperiodepemberitaan
selama 6 bulan: Oktober 2014 -
April 2015, dengan periode riset
1-7 Mei 2015.
Definisi Operasional yang
dipakai PolcoMM adalah pem-
beritaan tentang kinerja men-
teri, berupa: liputan, wawan-
cara, kutipan yang dimuat di
media massa tentang kebi-
jakan, program dan pernyataan
menteri terkait kerja kemente-
riannya. nviv
Pukul Wartawan, Bupati Biak Diprotes
Kinerja Menteri Susi Paling Jempol
YOGJAKARTA-SultanHamengkuBawono
X menjelaskan mengenai isi Sabda
Raja pada Jumat petang, 8 Mei 2015.
Sebuah kursi berwarna merah dipa-
jang di tengah karpet bermotif di atas
pendopo Ndalem Wironegaran Yog-
yakarta. Ada bantal merah berukuran
kecilyangdisandarkankekursi.
Sultan yang datang bersama de-
ngan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu
(GKR) Hemas bersama keempat anak
perempuan dan dua menantu itu me-
milih duduk tanpa kursi alias lesehan.
Bantal berpenampang datar dan lebar
dipilihuntuktempatduduknya.
"Assalamualaikum warahmatulla-
hi wabarakatuh,” ucap Sultan meny-
apa sekitar 100 orang yang hadir dan
duduk lesehan mengelilinginya.
Lembaran berisi Sabda Raja dan
Dhawuh Raja dikeluarkannya. Sultan
memastikan lembaran itu asli, bukan
fotokopi. Dalam lembaran berbahasa
Jawa bagongan (bahasa keraton) itu
tak ada ucapan salam pada awal dan
akhir lembaran.
“(Sabda Raja dan Dhawuh Raja) ini
dari Gusti Allah Gusti Agung kuwa-
sa cipta. Masak mengucapkan salam,”
kata Sultan yang mengenakan batik
lenganpanjangberwarnaungumuda.
Asal-muasal Sabda Raja dan
Dhawuh Raja itu pun memunculkan
pro-kontra. Sebab, Sultan mengklaim
keduanya muncul atas perintah Tu-
han melalui leluhurnya sehari sebe-
lumdisampaikandiSitihinggil.
Sebelum menerima “wahyu”, Sul-
tan melakukan laku prihatin yang
menjadi kebiasaannya sedari muda.
Penjelasan tersebut sulit diterima
nalar oleh masyarakat kebanyakan.
Ihwal “wahyu” ini belakangan menja-
diperdebatandikalanganadikSultan
yang menolak kedua sabda itu. Sep-
erti dikemukakan adik tirinya, Gusti
Bendara Pangeran Haryo Yudhanin-
grat, bahwa yang mendapat perintah
Tuhan hanyalah nabi.
Tapi Sultan punya alasan. “Itu san-
gat pribadi. Hanya bisa dirasa, bukan
dipikir. Orang Jawa kan dipenggalih.
Kalau dipikir itu penuh kepentingan
dan nafsu,” kata Sultan.
Sore itu, putri sulung Sultan sudah
bergantinamadangelarmenjadiGus-
ti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hame-
mayu Hayuning Bawono Langgeng
ing Mataram itu tampak menyimak
penjelasan ayahnya. Selain keluarga,
tampak hadir Ketua Sekretariat Ber-
sama Keistimewaan DIY Widihasto
Wasana Putra, Ki Demang, dan ustad
Jazir dari Masjid Jogokariyan.
Sultan mengatakan penjelasan
Sabda Raja dan Dhawuh Raja itu atas
permintaan masyarakat, bukan atas
keinginannya. Pemilihan tempat di
rumah anaknya dan bukan di Kera-
ton Kilen juga ada alasannya. Dia be-
lumberkenankeratondijadikantem-
pat berkumpul banyak orang seperti
saat itu. “Nanti menimbulkan pras-
angka. Seolah saya mengumpulkan
massauntukberlawanandengansau-
dara-saudara saya,” kata dia. nviv
Dhawuh Raja Itu
Atas Permintaan
Masyarakat

More Related Content

Similar to Pukul Wartawan Bupati Biak Diprotes

Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014hastapurnama
 
Warta Pustaka Mei 2014
Warta Pustaka Mei 2014Warta Pustaka Mei 2014
Warta Pustaka Mei 2014wartapustaka
 
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014hastapurnama
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirRizky Faisal
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504wisnuajin
 
Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014hastapurnama
 
Muhasabah perubahan terus bergulir
Muhasabah   perubahan terus bergulirMuhasabah   perubahan terus bergulir
Muhasabah perubahan terus bergulirRizky Faisal
 
Tabloid reformata edisi 169 november 2013
Tabloid reformata edisi 169 november 2013Tabloid reformata edisi 169 november 2013
Tabloid reformata edisi 169 november 2013Reformata.com
 

Similar to Pukul Wartawan Bupati Biak Diprotes (12)

Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014Suara Merdeka 28 Februari 2014
Suara Merdeka 28 Februari 2014
 
Warta Pustaka Mei 2014
Warta Pustaka Mei 2014Warta Pustaka Mei 2014
Warta Pustaka Mei 2014
 
Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014Media Indonesia 11 Maret 2014
Media Indonesia 11 Maret 2014
 
Perubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulirPerubahan terus bergulir
Perubahan terus bergulir
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
 
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
Dampakpostfnegtfpolekorba 1601251620401-160129002504
 
01 utama
01 utama01 utama
01 utama
 
Sha
ShaSha
Sha
 
Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014Media Indonesia 16 Maret 2014
Media Indonesia 16 Maret 2014
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Muhasabah perubahan terus bergulir
Muhasabah   perubahan terus bergulirMuhasabah   perubahan terus bergulir
Muhasabah perubahan terus bergulir
 
Tabloid reformata edisi 169 november 2013
Tabloid reformata edisi 169 november 2013Tabloid reformata edisi 169 november 2013
Tabloid reformata edisi 169 november 2013
 

More from Surabaya Post (20)

23 sport
23 sport23 sport
23 sport
 
22 pasar mal
22 pasar mal22 pasar mal
22 pasar mal
 
21 hiburan
21 hiburan21 hiburan
21 hiburan
 
20 hiburan
20 hiburan20 hiburan
20 hiburan
 
19 iklan mini
19 iklan mini19 iklan mini
19 iklan mini
 
18 city guide
18 city guide18 city guide
18 city guide
 
17 surabaya
17 surabaya17 surabaya
17 surabaya
 
16 surabaya
16 surabaya16 surabaya
16 surabaya
 
15 ekonomi
15 ekonomi15 ekonomi
15 ekonomi
 
14 surabaya
14 surabaya14 surabaya
14 surabaya
 
12 13 surabaya
12 13 surabaya12 13 surabaya
12 13 surabaya
 
11 surabaya
11 surabaya11 surabaya
11 surabaya
 
10 pro bisnis
10 pro bisnis10 pro bisnis
10 pro bisnis
 
09 hukrim
09 hukrim09 hukrim
09 hukrim
 
08 hukrim
08 hukrim08 hukrim
08 hukrim
 
07 hukrim
07 hukrim07 hukrim
07 hukrim
 
06 wakil rakyat
06 wakil rakyat06 wakil rakyat
06 wakil rakyat
 
05 politik
05 politik05 politik
05 politik
 
04 nasional
04 nasional04 nasional
04 nasional
 
24 sport
24 sport24 sport
24 sport
 

Pukul Wartawan Bupati Biak Diprotes

  • 1. Surabaya Post 3selasa 12 mei 2015Nasional Sejumlah jurnalis mendesak agar Thomas dapat diproses secara hukum Jayapura -SejumlahjurnalisPap- ua mengecam aksi dugaan peng- aniayaan yang dilakukan Bupati Biak Thomas Alfa Edison Ondi terhadap Fiktor Palembangan. Fiktor adalah wartawan harian Cendrawasih Pos. Dalam aksi protes yang berlangsung di Ta- manImbiJayapura,Senin11Mei 2015, sejumlah jurnalis mende- sak agar Thomas dapat diproses secarahukum. “Ini harus diproses, karena tindakannya sangat mengan- cam kebebasan Pers di Papua,’’ ujar wartawan Sinar Harapan Ode O Data Julia Vanduk da- lam orasinya. Isak Wanisor, wartawan Cendrawasih Pos, menambah- kan aksi pemukulan itu menu- jukkan bahwa bupati tidak bisa mencontohkan hal yang baik kepada masyarakat. “War- tawan saja dipukul apalagi ma- syarakat,’’ katanya. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Papua, Abdul Munif, mengatakan, seharusnya se- bagai pemimpin, Bupati tidak layakdanpantasmelakukandan menunjukan aksi premanisme kepada jurnalis. ‘’Pemimpin itu mengayomi, kalau memang ada pemberitaan yang tidak me- muaskan,adalangkahyangelok hak jawab dan lain sebagainya, bukan malah main pukul,’’ kata Munif. Ia juga mendesak polisi segera mengusut kasus peng- aniayaan itu sesuai dengan hu- kum yang berlaku. “Harus di proses, karena tindakan bupa- ti itu jadi ancaman bagi kebe- basan pers,’’ lanjut Munif. Pemukulan terhadap Fik- tor ini terjadi pada Kamis 7 Mei 2015. Kala itu, Fiktor se- dang melakukan tugas pelipu- tan berdasarkan undangan staf Pemerintah Kabupaten Biak terkait penanganan korban ke- bakaran. Setelah acara selesai, Fik- tor lalu berupaya untuk me- wawancarai Bupati Biak. “Tapi Bupati tidak bersedia, ia malah marah-marah dan mengatakan Berita di Cepos salah karena tidak memuat bahwa Pemkab Biak sudah menangani keba- karan,’’ ujar Pemimpin Redaksi Cendrawasih Pos, Yonathan. Kala itu juga, bupati terus la- rutdalamemosinyadanmema- ki-maki Fiktor. “Bupati sem- pat menunjuk-nujuk Fiktor, lalu memukulnya di bagian bi- bir hingga sempoyongan, war- ga korban kebakaran yang me- lihat hal itu, hanya diam,’’ ujar Yonathan. Tak sampai disitu, Bupati pun juga mengeluarkan anca- man.“Sayaakanhilangkankau, rumahmu akan saya bakar,’’ tu- tur Yonathan menyampaikan keterangan Fiktor. Saat ini, pasca kejadian, Fik- torketakutandanlangsungme- ngungsi ke rumah kerabatnya yang ada di Biak. ‘’Dia masih di Biak dan ketakutan, meski de- mikian dia sudah divisum di rumah sakit setempat, dan me- laporkan yang dialaminya ke PolresBiak,’’ujarnya.Pihaknya akan menempuh jalur hukum atas tindakan bupati terhadap wartawannya. “Manajemen se- pakat harus dibawah ke ranah hukum,’’ ungkap dia. nviv Jakarta-PolcoMM Institute merilis hasil survei kinerja ke- menterian Kabinet Kerja pe- merintahan Jokowi-JK. Salah satu tolak ukur yang digunakan adalah komunikasi aktif ke- menterian dengan media yang dianggap mampu meningkat- kan kepercayaan publik terha- dap kementerian terkait. Dan, ternyata, kinerja menteri Susi boleh dibilang paling jempol di mata public. Hasil riset dan kajian de- ngan teknik pengumpulan data dari 32.047 berita di 15 media massa nasional menunjukkan Menteri Susi Pudjiastuti seba- gai kementerian yang sering muncul dalam pemberitaan dengan 12,3 persen. “Kemudian Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly seba- nyak 9,3 persen. Di posisi ke- tiga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan sebesar 9,1%, disusul Menko- polhukam Tedjo Edhy sebesar 8,3%,” kata Direktur PolcoMM Institute, Heri Budianto dalam paparannya di acara rilis hasil riset, di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Senin siang. Berkebalikan dengan ha- sil dia atas dimana dengan ha- sil di atas, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Per- industrian Saleh Husin, Men- teri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Riset. Dikti M Nasir, Menteri Pem- berdayaan Perempuan dan Per- lindunganAnakYohanaYambise sertaMenteriKoperasidanUKM Puspayoga menjadi menteri yangpalingminimdiketahuipu- blik dalam melaksanakan kerja kementeriannya. Keenam Menteri terse- but diketahui memiliki nilai persentase yang sama, yak- ni sebesar 0,1%. Sementara itu Menteri Perdagangan Rahmat Gobelsebesar0,2persen. “Selama enam bulan bekerja terdapat menteri-menteri yang pemberitaannya di media massa paling sedikit, artinya apa yang dilakukan menteri selama enam bulan memimpin kementerian- nya tidak diketahui publik,” ujar Heri. PolcoMM Institute meng- gunakan metode riset Content Analysis dan Discourse Analy- sisdenganperiodepemberitaan selama 6 bulan: Oktober 2014 - April 2015, dengan periode riset 1-7 Mei 2015. Definisi Operasional yang dipakai PolcoMM adalah pem- beritaan tentang kinerja men- teri, berupa: liputan, wawan- cara, kutipan yang dimuat di media massa tentang kebi- jakan, program dan pernyataan menteri terkait kerja kemente- riannya. nviv Pukul Wartawan, Bupati Biak Diprotes Kinerja Menteri Susi Paling Jempol YOGJAKARTA-SultanHamengkuBawono X menjelaskan mengenai isi Sabda Raja pada Jumat petang, 8 Mei 2015. Sebuah kursi berwarna merah dipa- jang di tengah karpet bermotif di atas pendopo Ndalem Wironegaran Yog- yakarta. Ada bantal merah berukuran kecilyangdisandarkankekursi. Sultan yang datang bersama de- ngan permaisuri Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas bersama keempat anak perempuan dan dua menantu itu me- milih duduk tanpa kursi alias lesehan. Bantal berpenampang datar dan lebar dipilihuntuktempatduduknya. "Assalamualaikum warahmatulla- hi wabarakatuh,” ucap Sultan meny- apa sekitar 100 orang yang hadir dan duduk lesehan mengelilinginya. Lembaran berisi Sabda Raja dan Dhawuh Raja dikeluarkannya. Sultan memastikan lembaran itu asli, bukan fotokopi. Dalam lembaran berbahasa Jawa bagongan (bahasa keraton) itu tak ada ucapan salam pada awal dan akhir lembaran. “(Sabda Raja dan Dhawuh Raja) ini dari Gusti Allah Gusti Agung kuwa- sa cipta. Masak mengucapkan salam,” kata Sultan yang mengenakan batik lenganpanjangberwarnaungumuda. Asal-muasal Sabda Raja dan Dhawuh Raja itu pun memunculkan pro-kontra. Sebab, Sultan mengklaim keduanya muncul atas perintah Tu- han melalui leluhurnya sehari sebe- lumdisampaikandiSitihinggil. Sebelum menerima “wahyu”, Sul- tan melakukan laku prihatin yang menjadi kebiasaannya sedari muda. Penjelasan tersebut sulit diterima nalar oleh masyarakat kebanyakan. Ihwal “wahyu” ini belakangan menja- diperdebatandikalanganadikSultan yang menolak kedua sabda itu. Sep- erti dikemukakan adik tirinya, Gusti Bendara Pangeran Haryo Yudhanin- grat, bahwa yang mendapat perintah Tuhan hanyalah nabi. Tapi Sultan punya alasan. “Itu san- gat pribadi. Hanya bisa dirasa, bukan dipikir. Orang Jawa kan dipenggalih. Kalau dipikir itu penuh kepentingan dan nafsu,” kata Sultan. Sore itu, putri sulung Sultan sudah bergantinamadangelarmenjadiGus- ti Kanjeng Ratu Mangkubumi Hame- mayu Hayuning Bawono Langgeng ing Mataram itu tampak menyimak penjelasan ayahnya. Selain keluarga, tampak hadir Ketua Sekretariat Ber- sama Keistimewaan DIY Widihasto Wasana Putra, Ki Demang, dan ustad Jazir dari Masjid Jogokariyan. Sultan mengatakan penjelasan Sabda Raja dan Dhawuh Raja itu atas permintaan masyarakat, bukan atas keinginannya. Pemilihan tempat di rumah anaknya dan bukan di Kera- ton Kilen juga ada alasannya. Dia be- lumberkenankeratondijadikantem- pat berkumpul banyak orang seperti saat itu. “Nanti menimbulkan pras- angka. Seolah saya mengumpulkan massauntukberlawanandengansau- dara-saudara saya,” kata dia. nviv Dhawuh Raja Itu Atas Permintaan Masyarakat