Dokumen ini membahas tentang permasalahan sumber daya manusia di bidang pariwisata Indonesia selama pandemi covid-19, yang antara lain pemogokan karyawan hotel karena ketidakpuasan terhadap manajemen dan citra pariwisata yang turun akibat pandemi. Dokumen ini juga menawarkan solusi untuk permasalahan tersebut, seperti komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan serta persiapan manajemen untuk kemungkinan terburuk.
3. Pada awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan adanya wabah virus corona
(covid-19) yang berasal dari China. Virus corona (covid-19) memberikan dampak
buruk bagi penduduk China dan beberapa negara lainnya yang mengakibatkan
meninggal dunia. Perekonomian China mengalami keterpurukan karena banyak
perusahaan-perusahaan yang terpaksa harus ditutup. China merupakan negara
yang perekonomiannya terbesar kedua di dunia dan menjadi mitra dagang utama
Indonesia. Selain itu, perekonomian China juga mempengaruhi perekonomian dunia
termasuk Indonesia.
Pembangunan insfrastuktur pariwisata harus diimbangi dengan membangun
Sumber Daya Manusia (SDM) pada sektor pariwisata sehingga pariwisata akan
menjadi inisiator tumbuhnya umkm kreatif dan menekan angka kriminalitas.
5. Pemogokan karyawan Hotel
03
• Pemogokan juga terjadi pada Karyawan
Grand Mentari. Ketua DPW Federasi Serikat
Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalsel,
Yoeyoen Indharto menuding manajemen Hotel
Grand Mentari tidak peka terhadap nasib
karyawannya.
• Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI)
Kalimantan Selatan mencatat
pada 1 April 2020, 8 hotel
tutup lantaran tingkat
huniannya turun drastis.
6. Citra pariwisata yang turun akibat Pandemi
03
Contohnya saham PT Pembangunan Jaya
Ancol Tbk (PJAA) terpantau turun 2,17 persen ke
posisi Rp450 per saham pada penutupan
perdagangan Jumat (27/3). Sejak awal Maret,
emiten yang mayoritas sahamnya dikantongi
Pemprov DKI itu anjlok 45,45 persen. Hal ini
mengganggu kerja sama dengan para investor
saham.
7. Untuk perusahaan seharusnya menelaah apakah selama
ini perusahaan telah memberikan hak sesuai dengan kualitas
dan kinerja karyawan hotel atau belum. Ketika perusahaan
sudah berupaya untuk memberikan fasilitas terbaik namun
karyawan meminta tuntutan yang lebih besar yang bisa
menjadi boomerang bagi perusahaan, perusahaan bisa
mengambil keputusan untuk menolak tuntutan karyawan hotel.
Dalam hal ini, perusahaan bisa memberikan pilihan bagi
semua karyawan yang melakukan mogok kerja untuk memilih
untuk mengambil keputusan tersebut atau tidak. Bagi yang
menolak keputusan bisa melepaskan kontrak kerja dengan
perusahaan sedangkan bagi yang menerima bisa tetap
melanjutkan bekerja di perusahaan tersebut. Para pekerja
biasanya akan mempertimbangkan keputusan tersebut. Di sisi
lain, perusahaan hendaknya juga bersiap-siap tentang rencana
bila banyak karyawan yang akhirnya melepaskan kontrak. Hal
ini untuk mempersiapkan adanya kemungkinan terburuk
sehingga perusahaan akan tetap siap untuk melanjutkan
aktivitas kerja.
04
SOLUSI PERMASALAHAN