PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) adalah perusahaan pembiayaan infrastruktur yang didirikan pada 26 Februari 2009 sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan 100% kepemilikan saham oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan RI.
PT SMI berkarya dan menjadi katalis pembangunan infrastruktur Indonesia yang merupakan wujud bakti membangun negeri.
Jenis Pinjaman Daerah
1. PINJAMAN JANGKA MENENGAH Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran.
2. PINJAMAN JANGKA PANJANG Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran.
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
OPTIMAL
1.
2. Inisiasi Pinjaman Daerah
2
PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR (PERSERO)
Sahid Sudirman Center, 48th Floor
Jl. Jend. Sudirman No. 86 Jakarta, 10220
Telepon : (+62-21) 8082 5288
Fax : (+62-21) 8082 5258
email : corporatesecretary@ptsmi.co.id
www.ptsmi.co.id
ptsmi_id@ptsmi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
infralib.ptsmi.co.id
#BaktiuntukNegeri
3. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
3
Kata Pengantar
Wujud Bakti Membangun Negeri
Peta Distribusi Portfolio
Mengapa PT SMI?
Sekilas PT SMI
Jenis Pinjaman Daerah
Pemangku Kepentingan di Ruang Lingkup Pinjaman Daerah
Alur Kerja Pinjaman Daerah
Dokumen Persyaratan untuk Memperoleh Pertimbangan Menteri
Dalam Negeri
Dokumen Persyaratan Pengajuan Pinjaman Daerah ke PT SMI
Standar Penyusunan Studi Kelayakan
04
15
05
17
12
18
14
19
20
21
22
daftar isi
4. Inisiasi Pinjaman Daerah
4
KATA PENGANTAR
Pemangku Kepentingan kami yang terhormat,
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berkat rahmatNya maka PT Sarana Multi
Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) senantiasa berbakti
untuk negeri dan berperan sebagai katalis pembangunan
infrastruktur Indonesia.
Sejak didirikan pada tanggal 26 Februari 2009 oleh
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian
Keuangan RI, PT SMI mendukung percepatan
pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan
mewujudkan baktinya bagi negeri melalui 3 (tiga)
pilar bisnis: kegiatan pembiayaan dan investasi,
pengembangan proyek, dan pemberian layanan jasa
konsultasi (advisory).
Seiring berjalannya masa, PT SMI telah mendukung
program Pemerintah mulai dari pembangunan
infrastruktur dasar yang kemudian berkembang ke
sektor infrastruktur sosial, seperti rumah sakit dan pasar.
Sampai dengan Juli 2019, PT SMI telah berpartisipasi
dalam membiayai berbagai sektor infrastruktur dengan
total nilai proyek sebesar Rp568,6 triliun dari total
komitmen sebesar Rp92,5 triliun.
PT SMI juga mendukung program Nawa Cita yang
dicanangkan Pemerintah. PT SMI senantiasa
melakukan penyebaran lokasi pembiayaan untuk
proyek-proyek yang tersebar dari Indonesia wilayah
Barat sampai Timur, dari Pulau Sumatera sampai
Papua. Dukungan yang diberikan oleh PT SMI juga
memperhatikan aspek lingkungan dan sosial demi
terwujudnya pembangunan infrastruktur yang
berkelanjutan di Indonesia. Pembiayaan daerah yang
telah dilakukan oleh PT SMI berdasarkan sebaran
lokasi, sebagian besar berada di wilayah Indonesia
Tengah dan Timur yang mencapai 78%, dan sisanya
berada di wilayah Indonesia Barat.
Pada akhir tahun 2015, seiring dengan pengalihan aset
dari PIP (Pusat Investasi Pemerintah) menjadi PMN
(Penyertaan Modal Negara) pada PT SMI, PT SMI mulai
aktif terlibat dalam pembiayaan kepada proyek-proyek
Pemerintah Daerah (“Pemda”). Fitur ini cukup unik
dan sangat bermanfaat untuk mendukung percepatan
pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan adanya
fitur pembiayaan daerah maka Pemda akan mampu
melakukan percepatan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat, dan berpotensi meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah.
Besar harapan kami bahwa buku Panduan Inisiasi
Pinjaman Daerah ini dapat menjadi rujukan utama
bagi para Pemangku Kepentingan kami – khususnya
Pemerintah Daerah, dalam memahami manfaat lebih
jauh perihal Pinjaman Daerah.
Ke depan, PT SMI tetap berkomitmen penuh untuk
senantiasa mempersembahkan bakti terbaik untuk
negeri dan menjadi salah satu instrumen esensial
dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia
sesuai peran PT SMI sebagai katalis pembangunan
infrastruktur Indonesia.
Hormat kami,
Direktur Utama
Edwin Syahruzad
5. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
5
WUJUD BAKTI MEMBANGUN NEGERI
Indonesia adalah rumah kita bersama, tempat bernaung
lebih dari 257 juta jiwa bangsa Indonesia yang terdiri dari
lebih dari 13.400 pulau terbentang beragam kekayaan
dan potensi daerah.
Kita semua selaku insan negeri percaya bahwa beragam
kekayaan dan potensi berbagai daerah di Indonesia
selayaknya dikembangkan untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi di berbagai pelosok negeri, yang
dimulai salah satunya adalah dengan pembangunan
infrastruktur daerah.
Berdasarkan RPJMN 2015 – 2019, Indonesia
membutuhkan Rp4.796 triliun untuk membangun
infrastruktur dan hanya 30% yang disediakan APBN.
Oleh karena itu, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
(“PT SMI”) hadir dan berupaya untuk menjadi bagian
solusi dalam menjembatani kebutuhan tersebut.
Bersama dengan para pemangku kepentingan,
PT SMI berkarya dan menjadi katalis pembangunan
infrastruktur Indonesia yang merupakan wujud bakti
membangun negeri.
Percepatan pembangunan
Infrastruktur di daerah
Berpotensi meningkatkan
pendapatan asli daerah
Percepatan penyediaan
pelayanan publik
Berpotensi mempercepat
pertumbuhan ekonomi daerah
manfaat pinjaman daerah
6. Inisiasi Pinjaman Daerah
6
Manfaat:
• Menghubungkan pelabuhan baru skala regional
Benuo Taka.
• Membuka akses kawasan pergudangan industri.
• Memperlancar arus ekonomi Kabupaten PPU
dan menghubungkan kegiatan-kegiatan disekitar
perkantoran dan perdagangan.
Kabupaten Penajam Paser Utara –
Kalimantan Timur,
Pembangunan 7 Ruas Jalan
Portfolio Pinjaman Daerah
Jalan
Melalui fasilitas pinjaman daerah PT SMI, Pemkab Lampung
Selatan membangun jalan sepanjang 100 kilometer, sehingga
jalur transportasi setempat mengalami peningkatan kualitas
layanan pada jalan jalur poros lintas kecamatan, jalur poros
penghubung, serta jalur poros pesisir. Pembangunan jalan ini
dapat memberikan penghematan pada biaya operasional
kendaraan dan nilai waktu sebesar Rp15,51 miliar per tahun.
Kabupaten Lampung Selatan – Lampung
7. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
7
Pembangunan 3 (tiga) ruas jalan dengan total sepanjang
27,6 kilometer yaitu Jalan Bongo Satu, Jalan Tangga Barito, dan
Peningkatan Jalan Akses Pelabuhan Tilamuta melalui pinjaman
daerah memberikan manfaat dalam mendukung kawasan
strategis jalan Trans Sulawesi, membuka akses ke kawasan
perkebunan yang selama ini hanya bisa dijangkau dengan perahu,
serta sebagai sarana penunjang bongkar muat untuk komoditas
perkebunan lokal yang berbasis ekspor. Pembangunan jalan ini
dapat memberikan penghematan pada biaya operasional dan
nilai waktu sebesar Rp25,96 miliar per tahun.
Kabupaten Boalemo – Gorontalo
Jalan
8. Inisiasi Pinjaman Daerah
8
Jalan dan Jembatan
Sebagai pusat ibu kota Provinsi dan sentra aktivitas ekonomi
daerah, tingkat kepadatan lalu lintas di Kota Bandar Lampung
terus meningkat. Pembangunan 2 flyover, 1 underpass, pelebaran
jembatan dan 1 peningkatan jalan di kota Bandar Lampung
melalui fasilitas pinjaman daerah merupakan solusi dengan
mengurai simpul-simpul kemacetan di jalan-jalan kota.
Kota Bandar Lampung – Lampung
Pembangunan Jalan Kabupaten
Manfaat:
• Mendukung akses menuju kawasan strategis
pariwisata nasional (KSPN Danau Toba dan KEK Sei
Mangkei).
• Membuka akses bagi sentra-sentra produksi
perkebunan.
• Memperlancar arus distribusi barang kebutuhan
pokok.
Kabupaten Simalungun – Sumatera Utara
9. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
9
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar memanfaatkan
fasilitas pinjaman daerah PT SMI untuk membangun RSUD
Sanjiwani melalui penambahan layanan poliklinik dari 12
unit menjadi 28 unit. Hal ini meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan menekan angka kematian di 7 Kecamatan
Kabupaten Gianyar.
Kabupaten Gianyar – Bali
RSUD Sanjiwani
Melalui fasilitas pinjaman daerah PT SMI, Pemprov Sulawesi
Tenggara membangun jembatan sepanjang 230 meter yang
menghubungkan 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten Konawe
dan Kabupaten Kolaka Timur melalui jalur darat. Pembangunan
jembatan ini dapat menghemat biaya operasional
kendaraan per tahun sebesar Rp4,2 miliar.
Provinsi Sulawesi Tenggara
Jembatan Konaweha Hulu
10. Inisiasi Pinjaman Daerah
10
Dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman daerah PT SMI,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem membangun
RSUD Karangasem Tipe C untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu
pembangunan ini mampu meningkatkan pendapatan RSUD
yang sebelumnya sebesar Rp30 miliar menjadi Rp60 miliar
pada tahun 2016.
RSUD Karangasem
Kabupaten Karangasem – Bali
RSUD Konawe
Dengan membangun RSUD tipe B melalui fasilitas pinjaman
daerah, pelayanan kesehatan menjadi lebih optimal dan dapat
dirasakan secara langsung oleh masyarakat. RSUD ini juga
menjadi standar akreditasi dan pusat rujukan regional bagi
Kabupaten di sekitarnya, seperti Kabupaten Kolaka Timur,
Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Konawe Utara.
Pemanfaatan fasilitas pinjaman daerah PT SMI memberikan
manfaat terhadap penambahan kapasitas tempat tidur dari
semula 124 tempat tidur menjadi 182 tempat tidur.
Kabupaten Konawe – Sulawesi Tenggara
11. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
11
Pasar Legi Parakan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung melakukan
revitalisasi Pasar Legi Parakan melalui fasilitas pinjaman daerah
PT SMI. Revitalisasi ini mampu meningkatkan pendapatan
Asli Daerah (PAD) yang berasal dari retribusi pasar dari
Rp568,2 juta menjadi Rp1 miliar per tahun. Selain itu juga
terdapat penambahan jumlah pedagang dari 2.500 pedagang
menjadi 3.000 pedagang.
Kabupaten Temanggung – Jawa Tengah
Revitalisasi pasar umum Amlapura Timur dan pembangunan
Pusat Seni Karangasem melalui fasilitas pinjaman daerah
PT SMI oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karangasem
meningkatkan perekonomian masyarakat dan merupakan
upaya pelestarian dan promosi kebudayaan Bali. Proyek
ini meningkatkan pendapatan pasar dari Rp675 juta menjadi
Rp1,13 miliar pada tahun 2016.
Kabupaten Karangasem – Bali
Pasar Umum Amlapura Timur serta Pusat
Seni Karangasem
12. Inisiasi Pinjaman Daerah
12
SEBARAN NILAI PINJAMAN
BERDASARKAN SEKTOR
Pemkab Simalungun
Jalan
Pemkot P
RSU
Pemkot Tan
RSU
Ja
Pemkab Pesisir Selatan
RSUD
Pemkab Lampung Selatan
Jalan
Pemkab Way Kanan
Jalan
Pemprov Lampung
Jalan
Pemkab Tapanuli Utara
Pasar
Pemkot Gn Sitoli
Pasar
Pemprov Sumbar
Irigasi
Pemkab Mentawai
Jalan
Pemkab Bengkulu
Jalan
PETA DISTRIBUSI PORTFOLIO
Per Juli 2019
Bersama dengan para pemangku kepentingan, PT SMI berkarya dan menjadi
katalis pembangunan infrastruktur Indonesia yang merupakan wujud bakti
kepada Ibu pertiwi di berbagai belahan negeri.
6%
31%
pasar
RSUD
2019
Pemkab Tulang Bawang Barat
Jalan, Pasar
Pemkab Musi Banyuasin
Jalan dan Jembatan
Pemkab Kepahiang
Jalan
Pemkab Kapuas Hulu
RSUD
Per Juli
2019
Per Juli
SEBARAN NILAI PINJAMAN
BERDASARKAN WILAYAH
20%
Sulawesi
11%
9%
Bali dan
Nusa Tenggara
Kalimantan
56%
Sumatera
4%
Maluku
dan Papua
63%
Jalan &
Jembatan
Pemkot Bandar Lampung
Jalan
Pemkab Pak
Jala
13. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
13
Pemkab Penajam Paser Utara
Jalan
Pemkab Kukar
Jalan
Pemkab Kutai Barat
JalanPadang
UD
njungbalai
UD
Pemkab PALI
alan dan Jembatan
Pemkab Bulukumba
RSUD
Pemprov Papua
RSUD
Pemkab Sorong
Jalan
Pemkot Jayapura
Jalan
Pemkab Kep. Yapen
Jalan
Pemkab Kolaka Utara
Jalan
Pemkab Muna
RSUD
Pemkab Buton
Jalan
Pemkab Temanggung
Pasar
Pemkab Bandung Barat
Jalan
Pemkab Bangkalan
RSUD
Pemkab Gianyar
RSUD Pemkab Karangasem
RSUD, Pasar
Pemkab Alor
Pasar
Pemprov Sulsel
Jalan
Pemkab Mamuju Tengah
Jalan
Pemprov Sulbar
RSUD
Pemkot Palu
RSUD
Pemkab. Konawe
RSUD
Pemkab Halmahera Selatan
Jalan
Pemkab Halmahera Selatan (2)
Jalan, Pasar
Pemprov Sulawesi Utara
RSUD, RS Mata
Pemkab Boalemo
Jalan
Pemkot Gorontalo
Terminal
Pemkab Donggala
RSUD
Pemkot Denpasar
RSUD
Debitur Existing
Daerah yang telah mendapatkan
Offering Letter / OL
Lunas
Pemenuhan Syarat Efektif
Pemkab Lombok Timur
Pasar
Pemkab Banjarbaru
Pasar
u Pemkot Manado
RSUD
Pemkab OKU Timur
Jalan
Pemkab Melawi
Jembatan
Pemkab Banjarbaru
Pasar
Pemprov Sultra
RSU, Jalan
Pemkab Banggai
RSUD
kpak Barat
an
Pemkab Lombok Tengah
Jalan, Pasar
14. Inisiasi Pinjaman Daerah
14
MENGAPA PT SMI?
PT SMI adalah Badan Usaha Milik
Negara di bawah Kementerian
Keuangan yang fokus pada
pembiayaan infrastruktur.
PT SMI memiliki skema
dan siklus pembiayaan
tidak mengikuti tahun
anggaran.
PT SMI memiliki tujuan pembiayaan
infrastruktur yang berkelanjutan
untuk memperoleh manfaat
ekonomi, lingkungan dan sosial
serta manfaat lainnya.
PT SMI dapat
menyediakan alternatif
pembiayaan untuk
percepatan pembangunan
infrastruktur di daerah.
15. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
15
SEKILAS PT SMI
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (“PT SMI”) adalah perusahaan pembiayaan
infrastruktur yang didirikan pada 26 Februari 2009 sebagai Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dengan 100% kepemilikan saham oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Keuangan RI.
Pilar Bisnis PT SMi
VISI
Menjadi Katalis Dalam Percepatan
Pembangunan Infrastruktur Nasional
Pembiayaan dan
Investasi
Pengembangan
Proyek
Jasa Konsultansi
MISI
Menjadi mitra strategis yang memberikan nilai tambah dalam pembangunan
infrastruktur di Indonesia
Menciptakan produk pembiayaan yang fleksibel
Menyediakan pelayanan berkualitas dengan tata kelola yang baik
1 2 3
16. Inisiasi Pinjaman Daerah
16
Sektor-sektor infrastruktur YANG dapat didanai PT SMI:
Distribusi Proyek Infrastruktur yang sudah didanai PT SMI
Jalan Tol
PT PLN (Ex-PIP)
Per Juli
Ketenagalistrikan
Transportasi
Jalan
Fasilitas Sosial
Telekomunikasi
Irigasi
Air Bersih
Energi Terbarukan
2019
44,1%
18,3%
0,7%
0,8%
8,1%
13%
Minyak dan
Gas Bumi
2,6%
0,5%
2,5%
3,6%
5,9%
17. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
17
JENISPINJAMANDAERAH
1. PINJAMAN JANGKA MENENGAH
Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1
(satu) tahun anggaran, dimana kewajiban pembayaran
kembali (pokok pinjaman, bunga, dan/atau kewajiban
lainnya) seluruhnya harus dilunasi dalam kurun waktu
yang tidak melebihi sisa masa jabatan gubernur, bupati,
atau walikota yang bersangkutan. Pinjaman Jangka
Menengah digunakan untuk membiayai pelayanan
publik yang tidak menghasilkan penerimaan.
2. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Pinjaman Daerah dalam jangka waktu lebih dari 1
(satu) tahun anggaran, dimana kewajiban pembayaran
kembali (pokok pinjaman, bunga, dan/atau kewajiban
lainnya) harus dilunasi sesuai dengan persyaratan
perjanjian. Pinjaman Jangka Panjang digunakan untuk
membiayai kegiatan investasi prasarana dan/atau
sarana dalam rangka penyediaan pelayanan publik
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Menghasilkan penerimaan langsung berupa
pendapatan bagi APBD yang berkaitan dengan
pembangunan prasarana dan sarana tersebut;
b. Menghasilkan penerimaan tidak langsung berupa
penghematan terhadap belanja APBD yang
seharusnya dikeluarkan apabila kegiatan tersebut
tidak dilaksanakan; dan/atau
c. Memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan/
sosial.
Pasar Amlapura Timur di Kabupaten Karangasem, Bali
PT SMI memberikan pinjaman jangka menengah dan jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur daerah.
Seluruh pinjaman yang telah disetujui, dituangkan dalam perjanjian pinjaman antara PT SMI dan Pemerintah Daerah.
19. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
19
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
ALUR KERJA PINJAMAN DAERAH
Pemda merencanakan kegiatan
yang akan dibiayai dari pinjaman.
Pemda meminta persetujuan
DPRD atas rencana pinjaman.
Keputusan atas Pinjaman akan diberikan
maksimum 40 hari kerja terhitung sejak
dokumen persyaratan lengkap dan benar.
Menkeu memberi ijin pelampauan defisit.
Pemda menyampaikan permohonan ijin
pelampauan defisit dalam hal pinjaman
melebihi batasan maksimal defisit atas
dasar Keputusan Pinjaman.
Mendagri memberikan pertimbangan
setelah berkoordinasi dengan Menkeu.
PT SMI melakukan penilaian atas usulan
pinjaman.
Pemda menyampaikan rencana
pinjaman kepada Mendagri untuk
mendapatkan pertimbangan dengan
persyaratan sesuai pasal 35 ayat 3
PP 30/2011.
*
Pemda mengajukan surat permohonan
pinjaman ke PT SMI disertai surat
pertimbangan dari Mendagri.
**
Pemda dan PT SMI Tanda Tangan
Perjanjian Pembiayaan.
Proses di Pemda
Proses di Regulator (Kemendagri dan Kemenkeu)
Proses di PT SMI
*
**
Kelengkapan Dokumen merujuk pada halaman 20
Kelengkapan Dokumen merujuk pada halaman 21
19
Kepala Daerah menyampaikan
usulan rencana pinjaman daerah
untuk mendapatkan pertimbangan
menteri dalam negeri sesuai pasal
18 ayat 1 PP 56/2018.
20. Inisiasi Pinjaman Daerah
20
2
1
3
8
7
DOKUMEN PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH PERTIMBANGAN
MENTERI DALAM NEGERI
Rencana keuangan Pinjaman
Daerah.
Persetujuan DPRD yang
dilakukan bersamaan pada
saat pembahasan kebijakan
umum anggaran pendapatan
dan belanja daerah dan
prioritas dan plafon anggaran
sementara.
Salinan berita acara
pelantikan kepala daerah.
Kerangka acuan kegiatan.
Rencana pembangunan
jangka menengah daerah.
Rencana Kerja Pemerintah
Daerah.
Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah selama 3 (tiga) tahun
terakhir.
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Tahun
berjalan.
Rancangan Peraturan Daerah
tenteng Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah tahun
berkenaan.
9
4
6
5
21. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
21
DOKUMEN PERSYARATAN PENGAJUAN PINJAMAN DAERAH KE PT SMI
• Infrastruktur yang menjadi prioritas
untuk dapat segera dibiayai;
• Rencana anggaran pembiayaan
yang dibutuhkan untuk pembiayaan
infrastruktur tersebut;
• Rencana jangka waktu pengembalian
fasilitas pembiayaan;
• Manfaat infrastruktur daerah yang akan
diperoleh bagi masyarakat.
• Latar belakang.
• Rencana proyek dan kebutuhan
pembiayaan infrastruktur.
• Perhitungan rasio-rasio keuangan.
• Rencana penarikan pembiayaan.
• Kelayakan dan manfaat proyek.
1
2
6
7
8
9
4
3
Surat permohonan tertulis dan/
atau mengisi Formulir Inisiasi
Pembiayaan Daerah, yang
ditandatangani oleh Kepala
Daerah definitif, yang memuat
informasi antara lain:
Persetujuan DPRD yang dilakukan
bersamaan pada saat pembahasan
kebijakan umum anggaran
pendapatan dan belanja daerah
dan prioritas dan plafon anggaran
sementara.
Dokumen Pakta Integritas
(Format dari SMI).
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) tahun berkenaan
berikut perubahannya.
5
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) selama 3 (tiga) tahun terakhir
yang telah di audit (audited) untuk
tiga tahun terakhir minimal Wajar
Dengan Pengecualian (WDP).
Salinan berita acara pelantikan
Gubernur, Bupati, atau Walikota.
Pernyataan Kepala Daerah bahwa
Pemda tidak mempunyai tunggakan
atas pengembalian pinjaman yang
berasal dari Pemerintah dan/atau
pihak lainnya.
Studi kelayakan yang memuat paling
kurang mengenai:
Dokumen resmi RPJMD dan RKPD
yang memuat rencana pembangunan
infrastruktur.
22. Inisiasi Pinjaman Daerah
22
1. Ringkasan Eksekutif
Informasi tentang ringkasan dan kesimpulan hasil
penilaian kelayakan atas proyek yang diusulkan.
2. Bab I Pendahuluan/Latar Belakang
Penjelasan secara garis besar hal-hal terkait dengan
Pemda (Pemerintahan, Kepala Daerah, DPRD dll)
dan gambaran proyek yang akan dibiayai melalui
pinjaman daerah.
3. Bab II Analisis Kebutuhan/ Penyediaan
Kajian urgensi kebutuhan dan bagaimana Pemda
akhirnya berkesimpulan bahwa dengan kondisi yang
ada saat ini maka pembangunan proyek merupakan
solusi dari semua permasalahan yang ada.
4. Bab III Rencana Pelaksanaan Proyek (Aspek Teknis)
Kajian kelayakan rencana pelaksanaan proyek dari
segi teknis konstruksi/pembangunannya yang
memuat, antara lain, pemilihan lokasi proyek, basic
design proyek sesuai kajian kebutuhan/permintaan,
tahapan Pelaksanaan Proyek (kurva S), dan Perijinan
yang diperlukan.
5. Bab IV Manfaat Proyek
Kajian memuat uraian manfaat setelah proyek
berfungsi diantaranya ketersediaan layanan atau
peningkatan pendapatan daerah.
STANDAR MINIMUM STUDI KELAYAKAN
6. Bab V Kelayakan Keuangan Daerah dan Proyek
a. Kelayakan keuangan Pemda memuat antara
lain anilisi kemandirian keuangan daerah, Batas
Maksimum Pinjaman dan Perhitungan Rasio
DSCR sesuai PP nomor 30 Tahun 2011.
b. Kelayakan Keuangan Proyek terdiri atas (i)
perhitungan nilai proyek (termasuk harga bahan
baku) berdasarkan RAB yang disusun sesuai
dengan standar biaya umum setempat atau
peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara dan (ii) rencana penarikan
disesuaikan dengan progres proyek yang
mengacu pada kurva S untuk asumsi penarikan.
c. Skema pembiayaan, pembagian risiko, dan
pengembalian dana.
7. Bab VI Kesimpulan
Penutup berisi kesimpulan dari pelaksanaan Studi
Kelayakan yang telah dilakukan yang menyatakan
bahwa proyek ini layak/tidak layak untuk
ditindaklanjuti.
23. PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero)
23
Jalan di Kabupaten Kolaka Utara yang dibiayai dengan mekanisme
Pinjaman Daerah PT SMI