1. Surabaya Post 22selasa
12 mei 2015pasar Mal
SURABAYA – Kini banyak pilihan lokasi
wisata saat berkunjung ke Kota Sura-
baya. Salah satunya Monumen Yos
Sudarso, yang terletak di Kawasan
Ujung, Surabaya.
Ya, di monumen yang baru saja
diresmikan sebagai museum ini,
wisatawan bisa menikmati sejarah
perkembangan Angkatan Laut di In-
donesiadanalusistalautnya.
Di lantai satu misalnya adalah ru-
ang auditorim dan videorama. Di sini
para pengunjung dapat mengetahui
lintas sejarah TNI AL dan profil per-
juangan Komodor Yos Sudarso.
Selain itu, para pengunjung dapat
jugaberfotodenganmanekinyangme-
ngenakanseragamTNIALdisini.Lalu,
di lantai dua, ada dua tempat yang da-
patdikunjungi,indoordanoutdoor.
Lantai dua indoor, para pengun-
jung dapat melihat 8 buah diorama
perjuangan rakyat Indonesia dalam
perebutan kembali Papua Barat dari
tanganBelanda.Dioramainimencer-
itakan sejarah itu mulai dari konfer-
ensimejabundardiDenHaag,Belan-
da pada tahun 1949, pembacaan Tri
Komando Rakyat (Trikora) oleh Pre-
siden Soekarno pada tahun 1961.
Ada pula sejarah pertempuran di
laut Aru pada 1962 yang menewas-
kan Yos Sudarso beserta tengge-
lamnnya kapalnya KRI Macan Tutul,
serta proses Penentuan Pendapat
Rakyat (Pepera) pada tahun 1969
yang mengembalikan Papua Barat ke
tangan Indonesia.
Beralih ke suasana outdoor di lan-
tai yang sama, di sini para pengun-
jung dapat menikmati 19 relief yang
menceritakan perkembangan alusis-
taTNIAL.Darisini,parapengunjung
juga dapat melihat patung besar Ko-
modor Yos Sudarso yang menjulang
di tengah bangunan n am
SURABAYA - Bulan Rama-
dansegeratiba, Pedagang
Pasar Turi Baru desak
Pemkot Surabaya segera
membongkar ratusan
pasar darurat yang dise-
but Tempat Penampun-
ganSementara(TPS).
“Keberadaan TPS
justru membuat akses
masukpasarturitergang-
gu,” ungkap Kho Ping,
juru bicara pedagang
Pasar Turi Baru. Tuntut-
andilayangkan840peda-
gangyangmasing-masing
membuat 1 pernyataan.
Sehingga jumlah surat
yang dilayangkan ke Wa-
likota dan Dewan sama
dengan jumlah pedagang
yang menuntut. Mereka
mencantumkan nama,
jenis dagangan dan
pernyataan.
Mengenai tuntutan
itu, H Abdul Syukur per-
wakilan pedagang di TPS
menjelaskan alasan mer-
eka bertahan. “Nggak
akan masuk kalau pem-
bangunan fisiknya belum
selesai. Sekarang masih
70persen.Lagipulafasil-
itas infrastruktur be-
lum memadahi,” ujar
nya pada Surabaya Post.
Ia menjelaskan, pihak
pengembang melanggar
semuaperjanjian.
Abdulmengakusudah
membayar lunas. Dana
yang sudah digelontor-
kan pedagang lama dan
baru pada PT Gala Bumi
Perkasa selaku investor
Rp 1,4 triliun. Ini hasil
kumpul dari 3500 peda-
gang lama yang masing-
masing membayar Rp
200 juta, dan baru mas-
ing-masing Rp 700 juta.
Dana itu dianggapnya
tak sesuai bila proyek
Pasar Turi Baru diaprai-
sel sekarang. “Besarnya
masih Rp 800-850 mil-
iar,” tutur Abdul.
Alasan utama tidak
ingin pidah, diakui Abdul
karena semua perjanjian
dilanggar investor. Pem-
bangunan ilegal karena
Pemkot belum keluar-
kan IMB, sertifikat layak
huni, serta izin kelaya-
kan dan izin operasional.
Apalagi fasilitas belum
ada menurutnya. Lift
belum bisa dipakai, toi-
let, AC, penerangan jalan
juga belum ada. ”Izin
BOT 6 tingkat, sekarang
dibangun 9 tingkat. Ya-
kin bertahan 25 tahun,
kalo nggak roboh pas 5
tahun. Bahaya kontruk-
si dekat perlintasan KA.
Mana pernah pemkot
hadir atau liat-liat,” tam-
bahnya.
Baginyakalauinvestor
ini tidak bisa selesaikan
lebih baik berikan pada
investorlain.
Ia dan pedagang TPS
lainnyabersikeraskarena
TPS dibangun atas APBD
Rp 18,3 miliar yang di-
anggarkan2007.“Ituaset
pemkot, kalau dibongkar
justru namanya pengru-
sakan. Sudah 3 kali janji
sebelum Ramadan akan
dibuka, sampai sekarang
aja belum selesai” tegas-
nya. Dilain pihak, Kho
Ping justru menampik
bilaPasarTuriBarufasil-
itasnya belum memada-
hi.
“Silahkan masuk sen-
diri liat stand-standnya,
saya berani taruhan,”
ungkapnya. Ia mengata-
kan sudah 98 persen pro-
gresnya selesai, per blok
juga sudah diberi MCB
sendiri bila terjadi keba-
karan. Pagar belakang
dekat PT KAI juga su-
dah rampung. Hanya saja
ada kebocoran dilantai 1
sisaproyekPTTataBumi
Raya investor lama. Se-
lain itu, sebenarnya me-
nurut Kho Ping, peda-
gang yang belum punya
stand diberi kemudahan
kontrak di lantai 4, de-
ngan biaya sewa bersub-
sidi sebesar Rp 25 juta
pertahun.
Meski tunggal sekitar
160 pedagang luar yang
belum membayar lunas,
namun 4610 pedagang
yang sudah selesai mem-
bayar tetap meminta
TPS dibongkar. “Banyak
pedagang yang sudah
buka stan, karena masih
sepi hanya buka 3-4
jam. Jika TPS dibong-
kar, 4.6I0 pedagang yang
sudah membayar lunas
stan akan berjualan di
dalam,” tuturnya.
Terkait dengan ada-
nyapedagangyangmasih
bertahan di dalam TPS,
Kho Ping menyatakan
sekarang ini jumlahnya
sudah berkurang. Dulu-
nya ada sekitar 1200, kini
tinggal 200 pedagang.
Dan kebanyakan mere-
ka bukan pedagang asli
PasarTuri.
AsistenIIBidangPem-
bangunan dan Ekonomi
M Taswin, mengatakan
Disperindag Kota Sura-
baya sudah melakukan
pendataan di lapangan
beberapa waktu lalu. Tu-
juannya untuk mendata
berapa banyak pedagang
yang masih bertahan di
TPS dan berapa banyak
sudah masuk ke Pasar
Turi. “Kalau masih ada
pedagang yang bertahan
di TPS, bagaiman bisa di-
lakukan pembongkaran
TPS,”ungkapnya.
Ia berharap tahun
2015 pembongkaran di-
lakukan, yang penting
pedagang harus steril.
Agar berjalan lancar, pi-
haknya akan mengaju-
kan persetujuan peng-
hapusan aset pada DPRD
Surabaya. Sebab, pemba-
ngunan TPS tersebut itu
menggunakanAPBD.nam
SURABAYA - Pemkot Surabaya segera akan
memasang detektor kendaraan parkir di
pusat perbelanjaan. Hal itu dilakukan se-
bagai upaya memaksimalkan pajak parkir
berdasar jumlah kendaraan.
KepalaDinasPendapatanKotaSurabaya,
YusronSumartonomengatakan,direncana-
kanadasekitar50alatyangakandipasangdi
sekitar 20 Mall. Untuk satu Mall pemasang-
an alat pantau parkir bisa mencapai empat
hingga lima titik. “Yang jelas, alat pendata
kendaraan parkir akan kami pasang di se-
tiap pintu masuk tempat parkir Mall,” kata
Yusron,kepadaSurabayaPost.
Dijelaskan Yusron, melalui alat pen-
data kendaraan parkir secara online yang
terkoneksi dengan data server Dispen-
da Surabaya maka akan diketahui jumlah
kendaraan yang parkir di Mall. Dengan de-
mikian nilai pajak yang harus dibayar oleh
pengelola parkir di Mall bisa diketahui se-
cara benar. Artinya, pengelola parkir di
Mall tidak bisa lagi melakukan manipula-
si data dalam pelaporanya. “Maka dari itu,
jika nantinya ada pengelola parkir melaku-
kan permainan data kendaraan parkir bisa
diketahui dan pasti akan diberikan sanksi,”
ucap Yusron.
Memang, diakui Yusron, pemasangan
alat pendata kendaraan parkir disambut
baik para pemilik Mall. Ini dikarenakan se-
lama ini mereka juga kesulitan mengeta-
hui jumlah kendaraan parkir dari perusa-
haan pengelola parkir. Dengan adanya data
pasti dari alat tersebut tentunya pemilik
Mallbisamengklaimbagihasilpendapatan
parkir, dan Dispenda mendapat kepastian
nilai pajak yang harus disetor.
“Jadi, pemasangan alat tersebut akan ba-
nyak manfaatnya, terutama mencegah ke-
bocoranakibatmanipulasidata,”paparYus-
ron.
Mengenai tarif parkir progresif di pusat
perbelanjaan kota Surabaya, ungkap Yus-
ron, sudah diatur jelas dalam Perda nomor
1 tahun 2009 tentang penyelenggaraan
perparkiran dan retribusi parkir, serta Per-
da nomor 4 tahun 2011 tentang pajak dae-
rah. Untuk parkir progresif diatur dengan
tarif berbunga setiap jam. Yakni untuk
kendaraan mobil tarif pada dua jam per-
tama Rp 2.000 dan satu jam berikutnya Rp
1.000. Sedangkan untuk sepeda motor tarif
dua jam pertama Rp 1.000 dan satu jam be-
rikutnya Rp 500.
Memang, diakui Yusron, untuk besaran
tarif parkir progresif si pusat perbelanjaan
tersebut sebenarnya belum ada aturanya.
Ini dikarenakan dalam Perda tidak menye-
but besaran tarif untuk yang menerapkan
biaya parkir. Sedangkan untuk pusat per-
belanjaan yang mengratiskan biaya parkir
itulahyangterkenaaturanPerda.Yakniha-
rusmembayarpajaksebesae25persendari
hasil pembayaran parkir ke Pemkot Sura-
baya. “Jadi, sesuai Perda kalau tarif parkir
progresif memang diperbolehkan beserta
ketentuan besarannya,” ucap Yusron.
Mengenai adanya dugaan pelanggaran
Perda oleh Mall yang menerapkan tarif
parkir progresif tidak sesuai atau melebihi
ketentuan, menurut Yusron, itu tidak be-
nar. Karena didalam Perda kalau dipelajari
dengan seksama bisa diketahui kalau pen-
genaan Perda tarif parkir progresif sebe-
narnya hanya berlaku pada Mall, Resto,
dan Hotel yang menggrariskan parkir. De-
ngan demikian bagi Mall, Resto, dan hotel
yang sudah menerapkan tarif parkir ting-
gal menyetor 25 persen hasil pendapatan
ke Dispenda. “Jadi sebenarnya penerapan
retribusi dan pajak parkir itu mudah. Ting-
gal bagaimana mencermati ini perintah-
perintahnya.,” tutur Yusron n am
Pemkot Segera Pasang Detektor Parkir
JikaBerkunjung
keSurabaya,
Sempatkanke
MonumenYos
Sudarso
Pedagang Tuntut Bongkar Pasar Darurat