SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
FUNGSI PARU DAN
THERAPI OKSIGEN
Ns.AwalDarmawan,M.Kep
Pendahuluan
• Oksigen penting untuk kehidupan.
Konsentrasi oksigen dalam darah yang
optimal harus dipertahankan agar fungsi
selular bekerja terus.
• Hipoksia merupakan keadaan dimana
kandungan oksigen dalam darah arteri
rendah ( Perry & Potter, 1997 ).
Anfis Organ Pernafasan
A. Saluran pernafasan bagian atas:
- Hidung, faring, laring dan epiglotis
Fungsinya:
- Menyaring, menghangatkan dan
melembabkan udara yang terhirup.
B. Saluran pernafasan bagian bawah:
- Trakea, paru-paru (bronchus,
bronchiolus)
Fungsinya:
- Mengalirkan udara dan memproduksi
surfaktan
Tujuan oksigenasi
• Tercukupinya kebutuhan sel dan jaringan
dengan cara memberikan oksigen dan
ventilasi yang cukup.
• Alat Untuk menilai kebutuhan oksigen sel
dan jaringan saturasi oksigen) dengan
menggunakan pulse oxymetri.
• Normal saturasi oksigen: 95%-100%
Indikasi untuk menetukan penambahan O2
berdasarkan pengukuraan oxymetri:
Saturasi oksigen
(oxymeter)
interpretasi intervensi
95% - 100% Normal O2 4 liter/menit
- Nasal canul
90% - <95% Hypoksia ringan-sedang Face mask 6-10
liter/menit
85% - <90% Hypoksia sedang-berat Face mask dengan
reserpoir 10-15
liter/menit
<85% Hypoksia berat-
mengancam nyawa
Assisted ventilation
Pemberian oksigen
•Nasal kanul
•Nasal kateter
•Masker sederhana
•Masker rebreathing (RM)
•Masker non rebreathing (NRM)
•Masker dengan venturi
Nasal kanul
• Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang
menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang hidung.
• Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan
paling dapat diterima karena lebih efektif, mudah dipakai
dan nyaman untuk pasien ( Potter & Perry, 1997 )
• Pasien yang menerima oksigen melalui nasal kanul ke
hidung 1-6 ltr/mnt, konsentrai O2: 24-44%
• Keuntungan:
Pemasangan mudah, dapat berkomunikasi dengan
mudah, dapat makan dan melakukan aktifitas setiap hari.
lebih dapat ditolerir (anak-anak dan dewasa)
Lanjutan….
• Kerugian :
 Mudah terlepas
 Konsentrasi yang dihasilkan kecil
 Pemberian tidak boleh lebih dari 6 liter/menit
 Iritasi pada mukosa hidung, pengeringan mukosa
hidung, nyeri sinus dan epistaksis
Nasal chateter
Nasal kateter: Selang plastik kecil yang masuk ke
hidung sampai dibelakang uvula, kecepatan 1-6
ltr/mnt, O2: 24-44%.
Keuntungan: Pemberian oksigen stabil, klien
bebas bergerak, makan dan berbicara, murah
nyaman, dapat juga dipakai sebagai kateter
penghisap.
Kerugian: Iritasi lambung, pengeringan mukosa
hidung, kemungkinan distensi lambung, epistaksis
Nasal chateter
Simple mask
Masker sederhana: 6-8 ltr/mnt, O2: 40-60%
• Keuntungan:
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal
kanula
system humidifikasi dapat di tingkatkan
• Kerugian:
Aspirasi bila muntah, penumpukan C02 pada
aliran 02 rendah, empisema subcutan kedalam
jaringan mata pada aliran 02 tinggi dan nekrose
apabila sungkup muka dipasang terlalu ketat.
Rebreathing mask
• Keuntungan :
konsentrasi O2 lebih tinggi
• Kerugian :
udara bersih dengan udara ekspirasi masih tercampur,
sehingga konsentrasi oksigen masih belum maksimal
Non rebreathing mask
• Keuntungan:
 konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada nasal kanul
dan rebreathing mask
 Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi dan
ekspirasi tidak tercampur
 Memiliki kantung resepoir (kantung udara) untuk
menampung udara untuk inspirasi
Kerugian :
 Kantung oksigen bisa terlipat
 Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
 Tidak nyaman bagi klien
Non rebreathing mask
Masker dengan venturi:
• Vent mask adalah: Pemberian oksigen dengan
aliran cepat akan memberikan kecukupan gas
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
ventilasi semenit pasien. 4-14 ltr/mnt, O2: 30%-
55%
• Masker Venturi atau Venti tampak seperti
simple face mask, namun masker ini mempunyai
jet adapter yang terletak antara masker dengan
pipa dari sumber oksigen. Oksigen dari pipa
akan melewati lubang kecil pada jet adapter
sehingga mengalir dengan cepat dan
disemburkan menuju masker.
Keuntungan:
• Menghasilkan nilai fraksi oksigen (FiO2) yang sangat
tepat
• Sangat tepat pada pasien yang apabila diberikan oksigen
berlebihan akan menekan pusat pernapasan
Kerugian:
• Terjadi aspirasi bila muntah, empisema subkutan kedalam
jaringan mata dan iritasi mata pada aliran 02 tinggi dan
nekrose, apabila sungkup muka dipasang terlalu ketat.
• Keterbatasan akses pasien untuk makan, minum dan
ekspektorasi
• Klaustrofobia karena penggunaan masker
Masker dengan venturi…………..
Masker venti
Konsentrasi O2 pada jet adater venti
• FiO2 kecepatan aliran Rasio udara: O2 Total aliran gas
O2 (L/mnt) terpadatkan (L/mnt)
0,24 4 25:1 104
0,28 6 10:1 66
0,35 8 5:1 48
0,40 10 3:1 32
0,60 12 1:1 24
Konsentrasi O2
alat Flow meter Delivery O2
Nasal canul 1 liter/menit 21% - 24%
2 liter/menit 25% - 28%
3 liter/menit 29% - 32%
4 liter/menit 33% - 36%
5 liter/menit 37% - 40%
6 liter/menit 41% - 44%
Simple mask 6-10 liter/menit 35% - 60%
Rebreathing mask 8-10 liter/menit 80%
Non rebreathing mask 10-15 liter/menit 95% - 100%
Alat - alat yang digunakan dalam pemberian
oksigen meliputi
• Nasal kanul, rebreathing mask, non rebreathing mask
• Selang oksigen
• Humidifier yang telah di isi aquadest
• Flowmeter
• Sumber oksigen: Sentral / tabung
Humidifier
• Humidifier dilengkapi dengan
kontainer air steril yang bisa di isi
kembali dan sekali pakai.
• Alat ini melekat pada alat yang
menghasilkan oksigen.
• alat ini berfungsi melembabkan,
membasahkan oksigen sebelum
bergerak melalui hidung ke paru -
paru
Flowmeter
• Sebuah alat yang melekat ke
oksigen outlet, yang mengatur
jumlah oksigen yang dihasilkan.
• Ada 2 tipe flowmeter; balon air
raksa dan ukuran, kedua tipe
mencatat jumlah liter oksigen yang
dikeluarkan per menit
Sumber oksigen: sentral
• Berasal dari pusat di dalam institusi dimana salurannya
berada di dinding / dalam tembok dan disiapkan untuk
digunakan secara cepat dihubungkan melalui sebuah
pipa yang bertekanan 50 - 60 pound per inchi persegi.
• Alat pengukur aliran ini membuka jalan keluar dan
pembukaan katup membuat aliran oksigen terjadi
Sumber Oksigen : Tabung
• Selain dari sentral, oksigen biasanya disimpan di dalam
tabung. Dan pada tabung tersebut dapat alat tambahan
yang disebut dengan regulator
• Berfungsi mengurangi tekanan dan untuk penyelamatan.
• Ketika tabung hamper kosong, jarum menunjuk ke area
merah
• Terdapat juga tabung yang lebih kecil yang disediakan
untuk keadaan darurat, dapat dipindah - pindahkan dan
dapat digunakan di rumah
Fokus pengkajian
• TTV
• Hasil BGA: pH darah arteri: 7,38-7,42. Tingkat penyerapan oksigen
(SaO2): 94-100%. Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75-100 mmHg.
• Tanda” hipoksia
• Tanda” hiperkarbia: Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 38-42
mmHg. Bikarbonat (HCO3): 22-28 mEq/L.
• Status mental
• Suara napas
• Tanda keracunan O2: kongesti jln nafas, edema paru, atelektasis
(kerusakan dinding bronkhus dan alveolus), terbentuknya cairan
diparu: sesak, dada dan tenggorokan terasa terbakar, nyeri saat
bernafas, kejang, gangguan penglihatan, telinga berdenging,
penurunan kesadaran.
Pemberian Oksigen dengan Nasal Canula
• Tahap Pre Interaksi
• Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien
terhadap indikasi tindakan
• Siapkan alat-alat:
• Tabung humidifier
• Plester (k/p)
• Gunting Plester (k/p)
• Flowmeter
• Tabung Oksigen
• Cuci tangan
• Tahap Orientasi
• Berikan salam, panggil klien dengan
namanya
• Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
• Beri kesempatan pasien untuk bertanya
• Jaga privacy klien
• Atur posisi klien agar nyaman
• Tahap Kerja
• Mengisi glass humidifier dengan for
irrigation setinggi batas yang tertera
• Menghubungkan pressure regulator
dengan tabung 02 (jika belum terhubung)
kemudian buka pengatur aliran 02 (kran)
antara tabung dan pressure regulator
atau jika sumber 02 sentral hubungkan
flow meter dengan outlet dinding dari
sentral 02.
•Cek fungsi flow meter dan humidifier
dengan memutar pengatur konsentrasi
02 dan amati ada tidaknya gelembung
udara dalam glass flowmeter.
•Menghubungkan catheter nasal/ kanul
nasal dengan flowmeter.
•Alirkan oksigen ke: kateter nasal
dengan menggunakan punggung
tangan untuk mengetahui ada
tidaknya aliran 02. 1-6 L/m
•Cek kanul tiap 6 – 8 jam
•Membereskan alat dan melepas
sarung tangan
•Tahap Terminasi
•Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif
dan obyektif)
•Beri reinforcement positif pada klien
•Kontrak pertemuan selanjutnya
•Mengakhiri pertemuan dengan baik
•Cuci tangan
•Dokumentasi
•Dokumentasikan tindakan yang
sudah dilakukan beserta respon klien
Pemberian Oksigen dengan Rebreathing
Mask
• Tempatkan masker ke arah wajah klien dan letakkan dari
hidung kebawah
• Atur masker sesuai dengan bentuk wajah , Masker harus
menutup wajah (6-10 l/m)
• Ikatkan karet pengikat melingkar kepala klien shg masker
terasa nyaman
• Alasi karet di belakang telinga dan diatas tulang yang
menonjol.
Cara pemakaian NRM
• Terangkan prosedur pada pasien
• Hubungkan selang oksigen dengan humidifier dgn aliran
rendah
• Isi O2 kedalamm kantong dgn cara menutup menutup
lubang antara kantung dgn sungkup, minimal 2/3 bagian
reserpoir
• Atur tali pengikat sungkup shg menutup rapat dan
nyaman
• Pakai kasa pada daerah yang tertekan (k/p)
• Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi
waktu ekspirasi dan hampir kuncup waktu inspirasi
Video Tutorial Pemberian O2
• Oxygen Therapy Training.mp4
• Tutorial memasang Oksigen dengan Benar.mp4
THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt

More Related Content

Similar to THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt

Keperawatan ikhsanuddin2
Keperawatan ikhsanuddin2Keperawatan ikhsanuddin2
Keperawatan ikhsanuddin2Dody Arisandi
 
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptxTugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptxCintaMeilika1
 
Faal Paru Kelima 2021
Faal Paru Kelima 2021Faal Paru Kelima 2021
Faal Paru Kelima 2021FaisalYunus7
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumArnas Pamungkas
 
Gangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus danGangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus danM Ikromi
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenconesti08com
 
Terapi Oksigen nori.pptx
Terapi Oksigen nori.pptxTerapi Oksigen nori.pptx
Terapi Oksigen nori.pptxKianiLaras2
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangnurdinz
 
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...RTISanglah
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasitirolyn
 
oksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdf
oksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdfoksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdf
oksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdfYusufAbdillah9
 
Tindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptxTindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptxRianGibran
 
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanUmpungeng
 

Similar to THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt (20)

Keperawatan ikhsanuddin2
Keperawatan ikhsanuddin2Keperawatan ikhsanuddin2
Keperawatan ikhsanuddin2
 
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptxTugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
Tugas Kekompok Konsep Oksigenasi_kel 1_1B-S1.pptx
 
penggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigenpenggunaan teraphy oksigen
penggunaan teraphy oksigen
 
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Faal Paru Kelima 2021
Faal Paru Kelima 2021Faal Paru Kelima 2021
Faal Paru Kelima 2021
 
Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011Askep oksigenasi 2011
Askep oksigenasi 2011
 
Oksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umumOksigenasi [pmi] umum
Oksigenasi [pmi] umum
 
Oksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umumOksigenasi [pmi] untuk umum
Oksigenasi [pmi] untuk umum
 
Gangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus danGangguan pernapasan neonatus dan
Gangguan pernapasan neonatus dan
 
Definisi nasal kanul
Definisi nasal kanulDefinisi nasal kanul
Definisi nasal kanul
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
Terapi Oksigen nori.pptx
Terapi Oksigen nori.pptxTerapi Oksigen nori.pptx
Terapi Oksigen nori.pptx
 
fisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjangfisiologi pernasafan panjang
fisiologi pernasafan panjang
 
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
oksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdf
oksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdfoksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdf
oksigenasipmiumum-111217101410-phpapp01.pdf
 
Tindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptxTindakan Suctioning.pptx
Tindakan Suctioning.pptx
 
Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA
Terapi oksigen 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah PernapasanPenatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
Penatalaksanaan Gangguan Masalah Pernapasan
 

More from awaldarmawan3

ELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptx
ELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptxELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptx
ELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptxawaldarmawan3
 
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptawaldarmawan3
 
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptxKONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptxawaldarmawan3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptxASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptxawaldarmawan3
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxawaldarmawan3
 
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxKONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxawaldarmawan3
 
MAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarindax
MAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie SamarindaxMAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarindax
MAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarindaxawaldarmawan3
 

More from awaldarmawan3 (9)

ELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptx
ELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptxELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptx
ELEMEN KOLABORASI DALAM HOME CARE NURSING.pptx
 
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.pptNURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
NURSING MANAGEMENT BRAIN INJURY FOR PATIEN.ppt
 
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptxKONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI DAN IMMOBILISASI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptxASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
ASUHAN PRE DAN PASCA BEDAH KEBIDANAN.pptx
 
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptxPEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
PEMBERIAN OBAT -OBATAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE.pptx
 
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptxKONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN.pptx
 
MAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarindax
MAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie SamarindaxMAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarindax
MAKP Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Wahab Sjahranie Samarindax
 

Recently uploaded

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Recently uploaded (20)

PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

THERAPY OKSIGENASI PADA PASIEN SESAK.ppt

  • 1. FUNGSI PARU DAN THERAPI OKSIGEN Ns.AwalDarmawan,M.Kep
  • 2. Pendahuluan • Oksigen penting untuk kehidupan. Konsentrasi oksigen dalam darah yang optimal harus dipertahankan agar fungsi selular bekerja terus. • Hipoksia merupakan keadaan dimana kandungan oksigen dalam darah arteri rendah ( Perry & Potter, 1997 ).
  • 3. Anfis Organ Pernafasan A. Saluran pernafasan bagian atas: - Hidung, faring, laring dan epiglotis Fungsinya: - Menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang terhirup. B. Saluran pernafasan bagian bawah: - Trakea, paru-paru (bronchus, bronchiolus) Fungsinya: - Mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan
  • 4. Tujuan oksigenasi • Tercukupinya kebutuhan sel dan jaringan dengan cara memberikan oksigen dan ventilasi yang cukup. • Alat Untuk menilai kebutuhan oksigen sel dan jaringan saturasi oksigen) dengan menggunakan pulse oxymetri. • Normal saturasi oksigen: 95%-100%
  • 5. Indikasi untuk menetukan penambahan O2 berdasarkan pengukuraan oxymetri: Saturasi oksigen (oxymeter) interpretasi intervensi 95% - 100% Normal O2 4 liter/menit - Nasal canul 90% - <95% Hypoksia ringan-sedang Face mask 6-10 liter/menit 85% - <90% Hypoksia sedang-berat Face mask dengan reserpoir 10-15 liter/menit <85% Hypoksia berat- mengancam nyawa Assisted ventilation
  • 6. Pemberian oksigen •Nasal kanul •Nasal kateter •Masker sederhana •Masker rebreathing (RM) •Masker non rebreathing (NRM) •Masker dengan venturi
  • 7. Nasal kanul • Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang hidung. • Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan paling dapat diterima karena lebih efektif, mudah dipakai dan nyaman untuk pasien ( Potter & Perry, 1997 ) • Pasien yang menerima oksigen melalui nasal kanul ke hidung 1-6 ltr/mnt, konsentrai O2: 24-44% • Keuntungan: Pemasangan mudah, dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat makan dan melakukan aktifitas setiap hari. lebih dapat ditolerir (anak-anak dan dewasa)
  • 8. Lanjutan…. • Kerugian :  Mudah terlepas  Konsentrasi yang dihasilkan kecil  Pemberian tidak boleh lebih dari 6 liter/menit  Iritasi pada mukosa hidung, pengeringan mukosa hidung, nyeri sinus dan epistaksis
  • 9. Nasal chateter Nasal kateter: Selang plastik kecil yang masuk ke hidung sampai dibelakang uvula, kecepatan 1-6 ltr/mnt, O2: 24-44%. Keuntungan: Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah nyaman, dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap. Kerugian: Iritasi lambung, pengeringan mukosa hidung, kemungkinan distensi lambung, epistaksis
  • 11. Simple mask Masker sederhana: 6-8 ltr/mnt, O2: 40-60% • Keuntungan: Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula system humidifikasi dapat di tingkatkan • Kerugian: Aspirasi bila muntah, penumpukan C02 pada aliran 02 rendah, empisema subcutan kedalam jaringan mata pada aliran 02 tinggi dan nekrose apabila sungkup muka dipasang terlalu ketat.
  • 12. Rebreathing mask • Keuntungan : konsentrasi O2 lebih tinggi • Kerugian : udara bersih dengan udara ekspirasi masih tercampur, sehingga konsentrasi oksigen masih belum maksimal
  • 13. Non rebreathing mask • Keuntungan:  konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada nasal kanul dan rebreathing mask  Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi dan ekspirasi tidak tercampur  Memiliki kantung resepoir (kantung udara) untuk menampung udara untuk inspirasi Kerugian :  Kantung oksigen bisa terlipat  Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen  Tidak nyaman bagi klien
  • 15. Masker dengan venturi: • Vent mask adalah: Pemberian oksigen dengan aliran cepat akan memberikan kecukupan gas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ventilasi semenit pasien. 4-14 ltr/mnt, O2: 30%- 55% • Masker Venturi atau Venti tampak seperti simple face mask, namun masker ini mempunyai jet adapter yang terletak antara masker dengan pipa dari sumber oksigen. Oksigen dari pipa akan melewati lubang kecil pada jet adapter sehingga mengalir dengan cepat dan disemburkan menuju masker.
  • 16. Keuntungan: • Menghasilkan nilai fraksi oksigen (FiO2) yang sangat tepat • Sangat tepat pada pasien yang apabila diberikan oksigen berlebihan akan menekan pusat pernapasan Kerugian: • Terjadi aspirasi bila muntah, empisema subkutan kedalam jaringan mata dan iritasi mata pada aliran 02 tinggi dan nekrose, apabila sungkup muka dipasang terlalu ketat. • Keterbatasan akses pasien untuk makan, minum dan ekspektorasi • Klaustrofobia karena penggunaan masker Masker dengan venturi…………..
  • 18. Konsentrasi O2 pada jet adater venti • FiO2 kecepatan aliran Rasio udara: O2 Total aliran gas O2 (L/mnt) terpadatkan (L/mnt) 0,24 4 25:1 104 0,28 6 10:1 66 0,35 8 5:1 48 0,40 10 3:1 32 0,60 12 1:1 24
  • 19. Konsentrasi O2 alat Flow meter Delivery O2 Nasal canul 1 liter/menit 21% - 24% 2 liter/menit 25% - 28% 3 liter/menit 29% - 32% 4 liter/menit 33% - 36% 5 liter/menit 37% - 40% 6 liter/menit 41% - 44% Simple mask 6-10 liter/menit 35% - 60% Rebreathing mask 8-10 liter/menit 80% Non rebreathing mask 10-15 liter/menit 95% - 100%
  • 20.
  • 21. Alat - alat yang digunakan dalam pemberian oksigen meliputi • Nasal kanul, rebreathing mask, non rebreathing mask • Selang oksigen • Humidifier yang telah di isi aquadest • Flowmeter • Sumber oksigen: Sentral / tabung
  • 22. Humidifier • Humidifier dilengkapi dengan kontainer air steril yang bisa di isi kembali dan sekali pakai. • Alat ini melekat pada alat yang menghasilkan oksigen. • alat ini berfungsi melembabkan, membasahkan oksigen sebelum bergerak melalui hidung ke paru - paru
  • 23. Flowmeter • Sebuah alat yang melekat ke oksigen outlet, yang mengatur jumlah oksigen yang dihasilkan. • Ada 2 tipe flowmeter; balon air raksa dan ukuran, kedua tipe mencatat jumlah liter oksigen yang dikeluarkan per menit
  • 24.
  • 25. Sumber oksigen: sentral • Berasal dari pusat di dalam institusi dimana salurannya berada di dinding / dalam tembok dan disiapkan untuk digunakan secara cepat dihubungkan melalui sebuah pipa yang bertekanan 50 - 60 pound per inchi persegi. • Alat pengukur aliran ini membuka jalan keluar dan pembukaan katup membuat aliran oksigen terjadi
  • 26. Sumber Oksigen : Tabung • Selain dari sentral, oksigen biasanya disimpan di dalam tabung. Dan pada tabung tersebut dapat alat tambahan yang disebut dengan regulator • Berfungsi mengurangi tekanan dan untuk penyelamatan. • Ketika tabung hamper kosong, jarum menunjuk ke area merah • Terdapat juga tabung yang lebih kecil yang disediakan untuk keadaan darurat, dapat dipindah - pindahkan dan dapat digunakan di rumah
  • 27. Fokus pengkajian • TTV • Hasil BGA: pH darah arteri: 7,38-7,42. Tingkat penyerapan oksigen (SaO2): 94-100%. Tekanan parsial oksigen (PaO2): 75-100 mmHg. • Tanda” hipoksia • Tanda” hiperkarbia: Tekanan parsial karbon dioksida (PaCO2): 38-42 mmHg. Bikarbonat (HCO3): 22-28 mEq/L. • Status mental • Suara napas • Tanda keracunan O2: kongesti jln nafas, edema paru, atelektasis (kerusakan dinding bronkhus dan alveolus), terbentuknya cairan diparu: sesak, dada dan tenggorokan terasa terbakar, nyeri saat bernafas, kejang, gangguan penglihatan, telinga berdenging, penurunan kesadaran.
  • 28. Pemberian Oksigen dengan Nasal Canula • Tahap Pre Interaksi • Cek catatan keperawatan dan catatan medis klien terhadap indikasi tindakan • Siapkan alat-alat: • Tabung humidifier • Plester (k/p) • Gunting Plester (k/p) • Flowmeter • Tabung Oksigen • Cuci tangan
  • 29. • Tahap Orientasi • Berikan salam, panggil klien dengan namanya • Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga • Beri kesempatan pasien untuk bertanya • Jaga privacy klien • Atur posisi klien agar nyaman
  • 30. • Tahap Kerja • Mengisi glass humidifier dengan for irrigation setinggi batas yang tertera • Menghubungkan pressure regulator dengan tabung 02 (jika belum terhubung) kemudian buka pengatur aliran 02 (kran) antara tabung dan pressure regulator atau jika sumber 02 sentral hubungkan flow meter dengan outlet dinding dari sentral 02.
  • 31. •Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi 02 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam glass flowmeter. •Menghubungkan catheter nasal/ kanul nasal dengan flowmeter.
  • 32. •Alirkan oksigen ke: kateter nasal dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran 02. 1-6 L/m •Cek kanul tiap 6 – 8 jam •Membereskan alat dan melepas sarung tangan
  • 33. •Tahap Terminasi •Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif) •Beri reinforcement positif pada klien •Kontrak pertemuan selanjutnya •Mengakhiri pertemuan dengan baik •Cuci tangan
  • 35. Pemberian Oksigen dengan Rebreathing Mask • Tempatkan masker ke arah wajah klien dan letakkan dari hidung kebawah • Atur masker sesuai dengan bentuk wajah , Masker harus menutup wajah (6-10 l/m) • Ikatkan karet pengikat melingkar kepala klien shg masker terasa nyaman • Alasi karet di belakang telinga dan diatas tulang yang menonjol.
  • 36. Cara pemakaian NRM • Terangkan prosedur pada pasien • Hubungkan selang oksigen dengan humidifier dgn aliran rendah • Isi O2 kedalamm kantong dgn cara menutup menutup lubang antara kantung dgn sungkup, minimal 2/3 bagian reserpoir • Atur tali pengikat sungkup shg menutup rapat dan nyaman • Pakai kasa pada daerah yang tertekan (k/p) • Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi waktu ekspirasi dan hampir kuncup waktu inspirasi
  • 37. Video Tutorial Pemberian O2 • Oxygen Therapy Training.mp4 • Tutorial memasang Oksigen dengan Benar.mp4