SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
REVISI
TUGAS KELOMPOK ANALISIS FILM PENDEK
FILSAFAT BAHASA
Dosen Pengampu : Dra. Pangesti Wiedarti, M.Appl. Ling.,Ph.D.
Disusun Oleh :
Dhinartika Kalla S 12210141034
Wafratur Rochmah 12210141035
Santi Anjayani 12210141043
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
1
Pada analisis ini, penulis akan menganalisis dan mendeskripsikan beberapa film
pendek yang menggunakan berbagai macam bahasa serta budaya. Film-film yang akan
dianalisis ini berasal dari beberapa negara, seperti Indonesia, Hongkong, India, dan Barat.
Durasi dari film-film ini tidak lebih dari 20 menit, yang berarti bisa dikategorikan sebagai
film pendek. Dalam film tersebut banyak dijumpai kesan dan pesan serta makna-makna yang
sangat menarik untuk dibahas dan dikupas. Selanjutnya untuk menganalisis sebuah film, pasti
ada beberapa yang harus diperhatikan terkait dengan struktur atau unsur-unsur teori yang
terdapat di dalam bahasa. Berikut unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan untuk dapat
menganalisis film.
 Teks
Teks di dalam bahasa ada berbagai macam variasi atau ragamnya. Teks dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, ada teks yang berupa tulisan dan lisan, teks
visual simbol, teks auditori simbol, teks spasial, dan teks nonverbal simbol. Teks yang
tepat untuk film adalah teks visual simbol, karena film berhubungan dengan gambar
yang ditampilkan di sebuah layar dan ditonton langsung oleh penikmat film. Akan
tetapi di dalam film juga terkadang terdapat tulisan-tulisan yang mendukung di
dalamnya. Pada suatu teori bahasa, juga terdapat unsur-unsur yang mendalam yang
ada di dalam teks tersebut, yakni :
- Struktur generik yang membahas tentang bagaimana suatu teks tersebut disusun
dengan baik.
- Kohesi yang menyatakan bagaimana gagasan dalam suatu teks tersebut dikaitkan
sehingga akan terjadi sifat atau bentuk koherensi.
- Kosakata yang membahas tentang kosakata apa saja yang digunakan di dalam
suatu teks, serta mengapa harus dimunculkan kosakata (pemilihan diksi).
- Tatabahasa yang membahas tentang kata-kata itu disusun.
- Intonasi, paragraf, pungtuasi yang membahas tentang bagaimana gagasan yang
menjadi topik utama tersebut ditampilkan.
- Ejaan yang menjelaskan bagamana pola bunyi atau huruf diwujudkan.
2
- Ciri nonlinguistik yang menyatakan tentang makna yang mendukung di dalam
sebuah teks berdasarkan ciri di luar teori bahasa.
 Konteks Sosial – Register
Bahasa adalah alat utama yang digunakan oleh antarumat manusia untuk saling
berkomunikasi. Bahasa dapat bersifat sosial karena digunakan oleh seluruh lapisan
masyarakat. Masyarakat adalah makhluk ciptaan Tuhan yang hidup di suatu
lingkungan tertentu bersama dengan manusia lainnya dan mereka hidup saling
bergantungan. Bahasa dalam konteks sosial mempunyai unsur suprasegmental, yaitu
tekanan (stress), nada (pitch), dan intonasi, Jarak dan gerak-gerik tubuh, seperti
gerakan tangan, anggukan kepala, rabaan dan sebagainya. Rabaan, yakni yang
berkenaan dengan indera perasa (pada kulit). Unsur-unsur tersebut yang dinamakan
suatu istilah atau register yang ada di dalam teori bahasa. di dalam konteks sosial
register tersebut terdapat tiga unsur yang perlu diperhatikan, yakni.
- Pokok pembahasan
- Peran/pelibat dan hubungan
- Cara penyampaian
 Konteks Budaya – Genre
Budaya merupakan simbol-simbol yang dimiliki oleh setiap kelompok sosial, daerah,
maupun negara. Di dalam simbol budaya tersebut terdapat makna-makna yang
dimiliki dan dapat didefinisikan secara berbeda tergantung kepercayaan masing-
masing kelompok sosial. Konteks budaya di dalam teori bahasa khususnya untuk
menganalisis sebuah teks khususnya film ditandai dengan keadaan lingkungan atau
daerah serta negara yang digunakan di dalamnya, atau tokoh yang memainkan berasal
dari negara mana itu akan mempengaruhi konteks budaya bahasa.
3
Berdasarkan paparan di atas, berikut ini adalah film-film pendek yang akan dideskripsikan
sekaligus dianalisis menurut paparan teori di atas.
1. Film My Dad is a Liar
Sinopsis
Film pendek tersebut menceritakan kisah perjuangan seorang Ayah dan anak
yang sehari-hari hidup dengan kebahagiaan namun disisi lain terdapat kesederhanaan
cinta kasih seorang ayah dan anak serta ketulusan. Suatu hari, ketika sang Ayah
menjemput anaknya dari pulang sekolah, anaknya memberika sebuah surat yang
berisi kata-kata tentang ayahnya. Berikut kutipan surat tersebut.
Daddy Is The Sweetest Daddy In The World...
Daddy Is The Most Handsome...
The Smile Days...
4
The Most Clever...
The Kindest...
He Is My Superman...
Daddy Wants Me To Do Well At School...
Daddy Is Just Great..
But.........
He Lies......
He Lies, About Having A Job...
He Lies, About Having Money...
He Lies, That He Is Not Tired...
He Lies, That He is Not Hungry...
He Lies, That We Have Everything...
He Lies, About He Is Happiness...
He Lies Because Of Me......
Surat di atas ditulis sang anak ketika seusai belajar tanpa sepengetahuan sang
ayah. Anak tersebut sudah mengetahui bahwa ayahnya bekerja keras banting tulang
demi membuat anaknya bahagia. Ayahnya berbohong kepada anaknya bahwa ia
5
mempunyai pekerjaan dikantoran, karena setiap mengantar dan menjemput sang anak,
ayahnya tersebut selalu memakai pakaian yang rapi lengkap dengan jas dan dasinya.
Layaknya seperti orang tua kebanyakan, sang ayah tersebut selalu mengantar
dan menjemput sang anak ke sekolah, di sekolahpun terlihat ayahnya membelikan
anaknya es krim. Akan tetapi kenyataan di belakangnya, ayahnya tidak mempunyai
pekerjaan, bahkan ketika ia melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ditolak,
sehingga ayahnya tersebut bekerja apa saja yang dapat membuatnya menghasilkan
uang seperti buruh mencuci piring, office boy, buruh mengangkat beras dan masih
banyak lagi.
Setelah jam pulang sekolah anaknya, ayah tersebut segera mengganti
pakaiannya dan menjemputnya, ketika malam tiba sang ayah juga masih sempat
mengaj ari anaknya mengerjakan pekerjaan rumah. Ayahnya tidak pernah mengeluh,
bahkan selalu tersenyum dihadapan sang anak. Hal tersebut membuahkan hasil ketika
sang anak mendapatkan prestasi menulis essay contest disekolahnya.
Kebohongan yang dilakukan oleh tokoh ayah ini tidak lain dan tidak bukan
untuk putri kecilnya agar dia tidak merasa minder melihat teman – teman yang lain,
agar anaknya tetap semangat belajar menggapai asa. Semua perjuangan keras itu
dilakukan diluar sepengetahuan anaknya, hingga suatu saat anaknya meraskan
kejanggalan saat diantar kesekolah ayah cepat-cepat pergi berlari untuk mengejar
pekerjaan padahal ayah yang terlihat mempunyai pekerjaan mapan, kejanggalan lain
saat makan direstauran ayah tidak memesan makan untuk dirinya hanya memesan
untuk putrinya saja karena tidak punya uang, kejanggalan lain saat itu ayah sedang
bekerja paruh waktu mencuci piring dan buruh gendong barang-barang dipasar tidak
sengaja anak mengukuti. Pada akhirnya kebohongan tersebut membuat anak sadar
betapa besar pengorbanan dan perjuangan ayahnya, karena semua itu hanya demi
anaknya, dan semua itu disadari oleh anaknya dan emmbuat anak semakin sayang
terhadap ayahnya.
A. Teks
Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film tersebut berupa
visual simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan dengan gambar yang
dilihat secara visual. Selain gambar juga terdapat tulisan-tulisan pendek yang
6
berupa motto di dalam film tersebut. Tulisan tersebut sangat terstruktur dengan
baik runtut dan indah.
B. Konteks Sosial – Register
1) Pokok Pembahasan
Film pendek yang berjudul My Dad is a Liar tersebut menceritakan sebuah
kehidupan seorang anak dan ayah. Sepulang sekolah anak tersebut
memberikan sebuah surat kepada ayahnya yang berisikan bahwa pada intinya,
ayahnya tersebut adalah seorang yang luar biasa, yang bisa menutupi
kekurangannya demi kebahagiaan anaknya. Ayahnya berbohong bahwa ia
mempunyai pekerjaan tetap kepada anaknya, padahal sang ayah bekerja apa
saja demi menutupi kebutuhan sang anak. Ketika mereka sedang makan, sang
ayah berkata sudah kenyang, padahal kenyataannya ayahnya memang tidak
mempunyai uang. Anak tersebut mengetahui kondisi ayahnya yang sebenarnya
lalu menuliskan surat tersebut. Ketika ayahnya membaca surat tersebut,
keduanya spontan hening dan saling berpelukan sambil menangis terharu.
2) Peran/pelibat dan hubungan
Film tersebut tidak banyak dibintangi oleh orang walaupun masih banyak
orang-orang yang berperan sebagai figuran, hanya seorang anak kecil yang
berperan sebagai anak, dan laki-laki dewasa yang berperan sebagai ayah.
Hubungan diantara keduanya adalah hubungan ayah dan anak.
3) Cara penyampaian
Cara penyampaian aktor dari film tersebut sangat nyata dengan kehidupan
yang sebenarnya. Seperti layaknya kehidupan yang sebenarnya, sang ayah
bekerja membanting tulang demi memenuhi semua kebutuhan anaknya. Di
samping itu, dalam film tersebut juga ditampilkan sebuah kasih sayang
seorang ayah dan anaknya. Penyampaian kedua benar-benar seperti real. Film
ini sangat bagus untuk dijadikan contoh yang baik bagi anak maupun orang
tua, bahwa sesulit apapun kehidupan ini, harus dijalani dengan ketulusan dan
selalu tersenyum.
C. Konteks Budaya – Genre
7
Dalam film tersebut mengangkat tema kehidupan yang diperankan oleh seorang
ayah dan anak. Di dalam film ini juga dimunculkan budaya yang menjadi
kebiasaan manusia di dunia ini yakni seorang ayah yang seharusnya bekerja untuk
anaknya. Budaya tersebut tidak hanya ada di satu negara saja, akan tetapi di
seluruh duni, bahwa seorang ayah memang selayaknya bekerja demi mencukupi
kebutuhan keluarganya.
Tujuan dari film tersebut adalah untuk mengingatkan kepada khalayak banyak
bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin utnuk dikerjakan. Tidak ada kata putus
asa dalam mengerjakan sesuatu. Sesulit apapun kehidupan kita, hendaknya selalu
bersyukur dan selalu menebar senyum serta ketulusan agar hidup ini tidak sia-sia.
2. Film Tin Cup
Sinopsis
Film Tin Cup tersebut yang dibintangi oleh Roy Avoy yakni seorang atlet golf
bercerita tentang dirinya yang berjuang untuk memenangkan kejuaraan golf bergengsi
US OPEN. Roy adalah pelatih golf amatir di kotanya, dia memiliki tempat latihan
golf kecil. Dulunya dia sering memenangkan berbagai kejuaraan golf di masa
mudanya, namun saat dia memutuskan terjun ke dunia professional, dia tidak berhasil
lolos dari seleksi yang ada,dia tergolong pemain yang sangat emosional sehingga
tidak dapat mengendalikan permainannya. Di tengah-tengah pertandingan ia sering
8
berbuat bodoh dan mengacaukan permainannya, padahal sebenarnya dia pemain yang
cukup baik.
Kejuaraan golf yang sangat istimewa US OPEN akhirnya diikutinya juga,
karena tidak hanya pemain profesional saja yang dapat mengikutinya. Setiap orang
berkesempatan mengikutinya asalkan dia mendapat pengakuan dan rekomendasi dari
asosiasi golf setempat. Namun ada tes yang harus diikutinya dan bila dia lulus,
barulah dia akan mendapat pengakuan dari asosiasi golf tersebut.
Lalu Roy meminta bantuan sahabatnya untuk menjadi caddynya (orang yang
membawa peralatan golf sepanjang permainan berlangsung), tidak kebetulan,
sahabatnya seorang yang sangat mengerti permainan golf. Sahabatnya bersedia namun
dengan syarat Roy mau mendengarkan sarannya dan tidak mengikuti dorongan
emosinya saja. Roy pun setuju.
A. Teks
Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film tersebut berupa
visual simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan dengan gambar yang
dilihat secara visual. Selain gambar juga terdapat tulisan-tulisan pendek yang
berupa motto di dalam film tersebut.
B. Konteks Sosial – Register
1) Pokok Pembahasan
Cerita dalam film tersebut mengisahkan kehidupan nyata seorang pemain golf
yang handal dan menginginkan kejuaraan untuk menunjukkan bahwa ia
mampu dalam bermain golf. Akan tetapi sifat emosional dari pemain golf
tersebut membuatnya harus kehilangan harapan-harapan yang dimilikinya.
Dengan kegagalannya tersebut, tidak membuatnya menyerah sehingga di akhir
cerita ia menjadi peserta terbaik.
2) Peran/pelibat dan Hubungan
- Roy Avoy
- Dr. Molly Grisworld
9
- David Simms
- Romeo Posar
- Doreen, dll
3) Cara Penyampaian
Cara aktor menyampaikan sikap, pesan dan kesan di dalam film tersebut
layaknya nyata dikehidupan para altlet. Dalam kehidupan para olahragawan
terkadang banyak ditemui konflik-konflik baik dari diri altlet tersebut maupun
dalam suatu perlombaan. Film tersebut menyampaikannya dengan sangat baik,
dimulai dari seorang atlet golf tersebut ingin mengikuti lomba bergengsi
namun ada kemungkinan gagal karena sifat emosionalnya yang tidak bisa
ditahannya, hingga ia dapat mengikuti dan cita-citanya terkabul.
C. Konteks Budaya – Genre
Film tersebut mengangkat tema keolahragaan. Budaya yang terdapat di film
tersebut ialah budaya barat yang menyajikan film berbasis keolahragaan
khususnya olahraga golf. Golf termasuk olahraga yang paling bergengsi di
belahan dunia barat, semua orang ingin mengikutinya karena bisa mendapatkan
prestise tersendiri.
Tujuan dibentuknya film tersebut adalah untuk memberikan pelajaran kepada para
atlet olahraga apapun untuk lebih bersabar dalam menghadapi suatu tantangan
dana suatu kejuaraan. Sifat yang emosional harus dibuang jauh-jauh bagi seorang
atlet karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang
olahragawan.
3. FILM “ GREAT ATTITUDE”
Sinopsis
Film yang berjudul “Great Attitude” berduarasi kurang lebih tiga menit, yang
diperankan oleh seorang seniman yang tengah merenung dipinggiran jalan melihat
suasana kota saat itu begitu kacau akan masalah sampah dan kebiasaan buruk
10
masyarakat dalam membuang sampah, kebiasan buruk membuasng sampah dilakukan
oleh masyarakat dari kalangan bawah sampai kalangan atas mulai dari penjual yang
menjajakan jajanannya di pinggiran jalan, pejalan kaki, pegawai kantoran, orang kaya
sampai turis yang datang di tempat tersebut.
Kebiasaan buruk menggugah hati seorang seniman untuk bergerak mencoba
menyadarkan masyarakat dengan menggambar sampai yang jatuh seperti jejak
perkara dengan menggunakan kapur. Semua macam sampah yang terjatuh diatas jalan
ia gambar sampai hampir penuh, susah payah seniman menggambar semua sampai
sampai diperlihatkan gerak capek tangan seniman yang hampir kaku karena teralalu
banyak menggambar , hingga suatu ketika lewatlah seorang pemuda sedang telfon
dengan membawa bekas wadah minuman ditangan kirinya, hampir ia jatuhkan
sampah tersebut, tersadar ia melihat jalan penuh dengan gambar sampah diamana-
mana hal tersebut mengurungkan niatnya untuk membuang sampah di jalan tersebut
dan menyimpannya di saku celana sampai pemuda tersebut menemukan tempat
sampah dan menaruh sampah tersebut ditempat sampah.
A. Latar
Film tersebut berlatar kebudayaan di India kelas menengah ke bawah dengan ciri khas
orang-orangnya berkulit hitam sawo matang, berjenggot, berkumis, dan dengan
bahasanya. Latar waktu dan tempat pada siang hari yang terik di jalanan sebuah kota,
hingar-bingar kendaraan bermotor dan tradisional, di dalam mobil, di sebuah warung
sederhana teh tarik, warung kelapa muda, dan bengkel sepeda.
B. Suasana
Jalanan yang panas pada saat siang hari, ramai lalu lalang kendaraan, orang sibuk
dengan aktivitasnya masing-masing, kesederhanaan di sebuah warung teh tarik yang
khas, suasana yang memprihatinkan karena orang membuang sampah sembarangan,
keunikan dengan adanya seniman yang menggambar di jalan, mengherankan yang
dilakukan seniman tersebut dan dilihat oleh penjual arumanis, dan bangga karena
masih ada orang yang sadar dan peduli dengan lingkungan.
C. Makna yang Terkandung dalam Film Pendek “Great Attitude”
Menggugah hati untuk peduli terhadap lingkungan khususnya masalah sampah. Orang
lain saja bisa melakukan hal sederhana untuk perubahan yang besar, mengapa kita
tidak. Mulailah melakukan hal-hal yang kecil yang belum tentu orang lain pikirkan,
11
dan lakukan untuk perubahan yang besar bagi diri sendiri dan juga bagi sekitar kita.
Sikap seperti itu yang harus kita teruskan.
D. Teks
Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film tersebut berupa visual
simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan dengan gambar yang dilihat
secara visual. Selain gambar juga terdapat tulisan di akhir film yang merupakan
kesimpulan dan pesan moral film tersebut.
E. Konteks Sosial – Register
1. Pokok Pembahasan
Film pendek yang berjudul “Great Attitude” membahas tentang keprihatinan
seorang warga (salah seorang seniman) yang melihat betapa miris fenomena
kebiasaan buruk masyarakat dalam membuang sampah,
2. Peran/pelibat dan hubungan
Film tersebut memerankan tokoh seniman sebagai pelaku yang sadar akan
kebiasaan buruk dan ia tergugah dengan fenomena yang terjadi dan berusaha
untuk menyadarkan masyarakat dengan cara dan kemampuanya dalam seni yaitu
menggambar setiap sampah yang terjatuh di tempat tersebut. Pemuda yang tengah
berjalan sebagai tokoh yang peka terhadap pesan yang diampaikan seniman
melewati gmabar-gambar di jalan untuk tidak mengotori jalan dengan sampah-
sampah,dan yang lain (tukang becak,penjual, pengemudi, pejalan kaki,dll)
sebagai tokoh yang berperan sebagai masyarakat yang memiliki kebiasaan buruk
membuang sampah tidak pada tempatnya.
3. Cara penyampaian
12
Cara penyampaian aktor dari film tersebut sangat menarik dan unik, dengan latar
seblakang tokohseorang seniman ia mengekpresikan keprihatinannya dengan
menggambar setiap sampah yang terjatuh menggunakan kapur tulis berwarna
putih diatas jalanan aspal. Penyampaian pesan memnag tidak secara langsung
orang ke orang namaun menggunakan symbol gambar yang mungkin semua orang
tidak akan menangkapnya sama seperti maksud penggamabar, namun setidaknya
hal tersebut menyadarkan beberapa orang yang peka terhadap hal tersebut
kemudian mnegaplikasikannya pada wujud/ tindakan nyata, semakin lama
perilaku baik tersebut akan menyebar ke seluruh kalangan.
D. Konteks Budaya – Genre
Dalam film tersebut mengangkat tema budaya masyarakat yang buruk dalam
membuang sampah dari masyarakat kalangan bawah sampai kalangan atas.
Tujuan film ini dibuat adalah untuk menyadarkan masyakat untuk membuang
sampah pada tempatnya. Seperti pesan yang disampaikan pada akhir film “Good
Attitud Must Be Passed On” bahwa kebiasaan bagus/ contoh yang baik harus di
sebarluaskan dengan melewati film ini contoh yang baik dapat disebarluaskan ke
masyarakat sehingga akan terbentuk budaya yang baik di masyarakat tersebut.
4. FILM “THE BLACK HOLE”
Sinopsis
Film black “ The Black Hole” berdurasi kurang lebih tiga menit, film ini
diperankan oleh satu tokoh tunggal, film ini bercerita tentang karyawan kantor yang
sedang lembur, ketika itu karyawan tersebut sedang menghidupkan mesin kopi
bermaksud menggandakan berkas tugas yang dikerjakannya, namun yang terjadi hasil
kopian tersebut berupa lingkaran hitam berdiameter sekirtar 30-40 cm. lingkaran
hitam terbut ternyata mempunyai dimensi ruang yang ajaib sehingga dapat digunakan
untuk menumbus ruangan.
Pada awalnya lingkaran tersebut diujicobakan untuk mengambil makanan di
lemari pendingin, setelah berhasil karyawan tersebut bermaksud membuka ruangan
khusus ynag menyimpan brangkas berisi gepokan uang, dibukalah ruang tersebut dan
13
kerta bergambar lingkaran hitam tersebut ditempelkan di brangakas uang, tidak lama
kemudian karyawan tersbut mengambil setiap gepok uang yang ada didalam,
karyawan tersebut tidak merasa puas dengan hal itu kemudian ia meraih uang yang
ada didalam berangks tersebut sampai ia memasukkan seluruh tubuhnya, hal yang
terjadi kertas tersebut jatuh dari berangkas dan karyawan tersbut terkunci didalam
beragkas uang.
A. Latar
Peristiwaterjadi disebuah ruangan di kantor pada dini hari saat salah seorang
karyawan kantor tersebut sedang lembur. Hal tersebut ditandai dengan adanya
alat-alat kantor seperti meja, kursi, lampu, kertas, mesin fotokopi, almari, dan
komputer. Selain itu juga terjadi di ruang penyimpanan brankas.
B. Suasana
Terlihat dalam suasana yang hening saat dini hari, dengan kondisi pelaku yang
sudah lelah karena lembur. Kesal dengan mesin fotokopi yang prosesnya lama
hingga ditendang, haus kemudian meminum air dalam gelas. Heran karena kertas
yang keluar hanya gambar lingkaran besar berwarna hitam, dan heran karena gelas
yang ditaruh masuk ke dalam kertas tadi. Takut ketika ingin memasukkan tangan
ke dalam lubang hitam dalam kertas, kemudian takjub karena kertas tadi bisa
menembus. Merasa lapar kemudian mencoba kertas berlubang hitam tadi untuk
mengambil makanan di dalam lemari pendingin. Terkejut karena kertas itu ajaib.
Dengan rasa penasaran yang tinggi kemudian orang itu mengambil uang dalam
brankas dengan tergesa-gesa, bernafsu, rakus, dan perasaan senang. Namun ketika
tubuhnya masuk ke dalam brankas kertas tadi terjatuh dan orang tersebut
terkurung didalam brangkas dan tidak dapat keluar.
C. Makna yang Terkandung dalam Film Pendek “The Black Hole”.
Sifat tamak yang ada pada diri seseorang akan membawa orang tersebut dalam
kejadian yang celaka (musibah). Singkatnya tamak dan serakah akan membawa
kita masuk ke lubang hitam yang menyengsarakan. Dari peristiwa tersebut dapat
diambil pelajaran bahwa sifat tamak tidak baik dan membawa pada hal yang
merugikan, untuk tetap kita tetap bersyukur atas apa yang sudah kita punyai , dan
jangan tamak akan segala hal.
D. Teks
14
Dalam teori bahasa Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film
tersebut berupa visual simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan
dengan gambar yang dilihat secara visual.
E. Konteks Sosial – Register
1. Pokok Pembahasan
Film pendek yang berjudul “The Black Hole” ini membahas tentang sikap
rakus yang tidak baik dan mendatangkan bencana ketika tidak dapat
mengendalikannya.
2. Peran/pelibat dan hubungan
Film tersebut diperankan oleh satu tokoh utama yang berperan sebagai
karyawan kantor. Tokoh ini sebagai orang yang tidak bisa mengendalikan
dirinya saat godaan berupa lubang hitam yang dapat menembus ruang tersebut
berada ditangannya. Sifat rakus yang membawanya kedalam lubang
kesengsaraan.
3. Cara penyampaian
Cara penyampaian aktor dari film tersebut sangat bagus berupa adegan-adegan
yang berupa tindakan mengendap-endap merauk makanan dan uang dari
berangkas. Sikap rakus itulah yang membawanya masuk dalam lubang
kesengsaraan, karyawan tersebut terkunci didalam brangkas dan tidak dapat
keluar.
F. Konteks Budaya – Genre
Dalam film tersebut mengangkat tema kehidupan di kantor yang diperankan
seorang laki-laki sebagai karyawan kantor yang sedang kerja lembur sampai dini
hari. Budaya yang ditampilkan dalam film ini adalah kebiasaan rakus/ tamak
ketika mendapatkan hal yang menggiurkan seseorang tidak dapat mengendalikan
dirinya sehingga orang tersebut tergiring dalam tindakan rakus yang berkahir pada
kerugian dalam diri orang tersebut.
Tujuan dibuatnya film ini adalah sebagai bentuk pelajaran bagi setiap orang, pada
dasarnya rasa tamak itu manusiawi dan terdapat pada setiap diri manusia. Dalam
15
fil ini mecoba menyadarkan orang-orang agar dapat mengendalikan dirinya dari
sikap tamak yang akan membawanya ke dalam lubang kesengsaraan.
16

More Related Content

What's hot

B.indo assumpta
B.indo assumptaB.indo assumpta
B.indo assumptaIndra Ajay
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBININI IBRAHIM
 
Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1
Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1
Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1chlorophylls
 
ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...
ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...
ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...Puteri Farahin
 
Bahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistikBahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistikUdo Z. Karzi
 
E buku siswa (pertemuan i)
E buku siswa (pertemuan i)E buku siswa (pertemuan i)
E buku siswa (pertemuan i)Andi Karman
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIAmin Eko Wulandari
 
Bd8 kd7-wulangan 7 kesehatan
Bd8 kd7-wulangan 7 kesehatanBd8 kd7-wulangan 7 kesehatan
Bd8 kd7-wulangan 7 kesehatanSMPK Stella Maris
 
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifMKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifAsepPerdiansyah
 
Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018
Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018
Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018hoesnaeni
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...AsepPerdiansyah
 

What's hot (16)

Ppt narjamahkeun
Ppt narjamahkeunPpt narjamahkeun
Ppt narjamahkeun
 
B.indo assumpta
B.indo assumptaB.indo assumpta
B.indo assumpta
 
Ejaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBIEjaan, EYD dan PUEBI
Ejaan, EYD dan PUEBI
 
Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1
Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1
Materi Bahasa Indonesia (Kelas X Semester 1) Part 1
 
Bbm3103
Bbm3103 Bbm3103
Bbm3103
 
ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...
ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...
ANALISIS STRUKTURAL: PANTUN DUA KERAT(NASIHAT) ANTOLOGI GEMA SEPI GADIS GENIU...
 
Bahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistikBahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistik
 
E buku siswa (pertemuan i)
E buku siswa (pertemuan i)E buku siswa (pertemuan i)
E buku siswa (pertemuan i)
 
KOMSAS
KOMSASKOMSAS
KOMSAS
 
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISIMATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
MATERI PELAJARAN BAHASA INDONESIA: PUISI
 
Bd8 kd7-wulangan 7 kesehatan
Bd8 kd7-wulangan 7 kesehatanBd8 kd7-wulangan 7 kesehatan
Bd8 kd7-wulangan 7 kesehatan
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat EfektifMKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
MKU Bahasa Indonesia Kalimat dan Kalimat Efektif
 
Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018
Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018
Bedah Kisi-kisi UN Bahasa Indonesia SMP 2017/2018
 
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
MKU Bahasa Indonesia Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia By Asep Perdiansyah,...
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 

Similar to ANALISIS FILM PENDEK

Similar to ANALISIS FILM PENDEK (20)

Rpp sma bhs ind
Rpp sma bhs indRpp sma bhs ind
Rpp sma bhs ind
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
 
Materi sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptxMateri sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptx
 
Analisis kesalahan tatabahasa berikut dengan memberikan jawapan yang tepat
Analisis kesalahan tatabahasa berikut dengan memberikan jawapan yang tepatAnalisis kesalahan tatabahasa berikut dengan memberikan jawapan yang tepat
Analisis kesalahan tatabahasa berikut dengan memberikan jawapan yang tepat
 
Rpp atika
Rpp atikaRpp atika
Rpp atika
 
Rpp atika
Rpp atikaRpp atika
Rpp atika
 
Ppt pak arisul
Ppt pak arisulPpt pak arisul
Ppt pak arisul
 
03 bab 1
03 bab 103 bab 1
03 bab 1
 
Teks deskripsi
Teks deskripsiTeks deskripsi
Teks deskripsi
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Kumpulan6,penggunaan bahasa pasar dalam filem kongsi
Kumpulan6,penggunaan bahasa pasar dalam filem kongsiKumpulan6,penggunaan bahasa pasar dalam filem kongsi
Kumpulan6,penggunaan bahasa pasar dalam filem kongsi
 
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-II.pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-II.pdfBahasa-Indonesia-BS-KLS-II.pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-II.pdf
 
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-II (1).pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-II (1).pdfBahasa-Indonesia-BS-KLS-II (1).pdf
Bahasa-Indonesia-BS-KLS-II (1).pdf
 
Bin7 bab1
Bin7 bab1Bin7 bab1
Bin7 bab1
 
Kesalahan umum tatabahasa
Kesalahan umum tatabahasa Kesalahan umum tatabahasa
Kesalahan umum tatabahasa
 
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
Modul 1 UN bahasa Indonesia 2013 2014
 
TEKS CERPEN & TANGGAPAN.docx
TEKS CERPEN & TANGGAPAN.docxTEKS CERPEN & TANGGAPAN.docx
TEKS CERPEN & TANGGAPAN.docx
 
iklan,resensi,pidato,pusi dan tahapan alur
iklan,resensi,pidato,pusi dan tahapan aluriklan,resensi,pidato,pusi dan tahapan alur
iklan,resensi,pidato,pusi dan tahapan alur
 

ANALISIS FILM PENDEK

  • 1. REVISI TUGAS KELOMPOK ANALISIS FILM PENDEK FILSAFAT BAHASA Dosen Pengampu : Dra. Pangesti Wiedarti, M.Appl. Ling.,Ph.D. Disusun Oleh : Dhinartika Kalla S 12210141034 Wafratur Rochmah 12210141035 Santi Anjayani 12210141043 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1
  • 2. Pada analisis ini, penulis akan menganalisis dan mendeskripsikan beberapa film pendek yang menggunakan berbagai macam bahasa serta budaya. Film-film yang akan dianalisis ini berasal dari beberapa negara, seperti Indonesia, Hongkong, India, dan Barat. Durasi dari film-film ini tidak lebih dari 20 menit, yang berarti bisa dikategorikan sebagai film pendek. Dalam film tersebut banyak dijumpai kesan dan pesan serta makna-makna yang sangat menarik untuk dibahas dan dikupas. Selanjutnya untuk menganalisis sebuah film, pasti ada beberapa yang harus diperhatikan terkait dengan struktur atau unsur-unsur teori yang terdapat di dalam bahasa. Berikut unsur-unsur pokok yang harus diperhatikan untuk dapat menganalisis film.  Teks Teks di dalam bahasa ada berbagai macam variasi atau ragamnya. Teks dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, ada teks yang berupa tulisan dan lisan, teks visual simbol, teks auditori simbol, teks spasial, dan teks nonverbal simbol. Teks yang tepat untuk film adalah teks visual simbol, karena film berhubungan dengan gambar yang ditampilkan di sebuah layar dan ditonton langsung oleh penikmat film. Akan tetapi di dalam film juga terkadang terdapat tulisan-tulisan yang mendukung di dalamnya. Pada suatu teori bahasa, juga terdapat unsur-unsur yang mendalam yang ada di dalam teks tersebut, yakni : - Struktur generik yang membahas tentang bagaimana suatu teks tersebut disusun dengan baik. - Kohesi yang menyatakan bagaimana gagasan dalam suatu teks tersebut dikaitkan sehingga akan terjadi sifat atau bentuk koherensi. - Kosakata yang membahas tentang kosakata apa saja yang digunakan di dalam suatu teks, serta mengapa harus dimunculkan kosakata (pemilihan diksi). - Tatabahasa yang membahas tentang kata-kata itu disusun. - Intonasi, paragraf, pungtuasi yang membahas tentang bagaimana gagasan yang menjadi topik utama tersebut ditampilkan. - Ejaan yang menjelaskan bagamana pola bunyi atau huruf diwujudkan. 2
  • 3. - Ciri nonlinguistik yang menyatakan tentang makna yang mendukung di dalam sebuah teks berdasarkan ciri di luar teori bahasa.  Konteks Sosial – Register Bahasa adalah alat utama yang digunakan oleh antarumat manusia untuk saling berkomunikasi. Bahasa dapat bersifat sosial karena digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat adalah makhluk ciptaan Tuhan yang hidup di suatu lingkungan tertentu bersama dengan manusia lainnya dan mereka hidup saling bergantungan. Bahasa dalam konteks sosial mempunyai unsur suprasegmental, yaitu tekanan (stress), nada (pitch), dan intonasi, Jarak dan gerak-gerik tubuh, seperti gerakan tangan, anggukan kepala, rabaan dan sebagainya. Rabaan, yakni yang berkenaan dengan indera perasa (pada kulit). Unsur-unsur tersebut yang dinamakan suatu istilah atau register yang ada di dalam teori bahasa. di dalam konteks sosial register tersebut terdapat tiga unsur yang perlu diperhatikan, yakni. - Pokok pembahasan - Peran/pelibat dan hubungan - Cara penyampaian  Konteks Budaya – Genre Budaya merupakan simbol-simbol yang dimiliki oleh setiap kelompok sosial, daerah, maupun negara. Di dalam simbol budaya tersebut terdapat makna-makna yang dimiliki dan dapat didefinisikan secara berbeda tergantung kepercayaan masing- masing kelompok sosial. Konteks budaya di dalam teori bahasa khususnya untuk menganalisis sebuah teks khususnya film ditandai dengan keadaan lingkungan atau daerah serta negara yang digunakan di dalamnya, atau tokoh yang memainkan berasal dari negara mana itu akan mempengaruhi konteks budaya bahasa. 3
  • 4. Berdasarkan paparan di atas, berikut ini adalah film-film pendek yang akan dideskripsikan sekaligus dianalisis menurut paparan teori di atas. 1. Film My Dad is a Liar Sinopsis Film pendek tersebut menceritakan kisah perjuangan seorang Ayah dan anak yang sehari-hari hidup dengan kebahagiaan namun disisi lain terdapat kesederhanaan cinta kasih seorang ayah dan anak serta ketulusan. Suatu hari, ketika sang Ayah menjemput anaknya dari pulang sekolah, anaknya memberika sebuah surat yang berisi kata-kata tentang ayahnya. Berikut kutipan surat tersebut. Daddy Is The Sweetest Daddy In The World... Daddy Is The Most Handsome... The Smile Days... 4
  • 5. The Most Clever... The Kindest... He Is My Superman... Daddy Wants Me To Do Well At School... Daddy Is Just Great.. But......... He Lies...... He Lies, About Having A Job... He Lies, About Having Money... He Lies, That He Is Not Tired... He Lies, That He is Not Hungry... He Lies, That We Have Everything... He Lies, About He Is Happiness... He Lies Because Of Me...... Surat di atas ditulis sang anak ketika seusai belajar tanpa sepengetahuan sang ayah. Anak tersebut sudah mengetahui bahwa ayahnya bekerja keras banting tulang demi membuat anaknya bahagia. Ayahnya berbohong kepada anaknya bahwa ia 5
  • 6. mempunyai pekerjaan dikantoran, karena setiap mengantar dan menjemput sang anak, ayahnya tersebut selalu memakai pakaian yang rapi lengkap dengan jas dan dasinya. Layaknya seperti orang tua kebanyakan, sang ayah tersebut selalu mengantar dan menjemput sang anak ke sekolah, di sekolahpun terlihat ayahnya membelikan anaknya es krim. Akan tetapi kenyataan di belakangnya, ayahnya tidak mempunyai pekerjaan, bahkan ketika ia melamar pekerjaan di sebuah perusahaan ditolak, sehingga ayahnya tersebut bekerja apa saja yang dapat membuatnya menghasilkan uang seperti buruh mencuci piring, office boy, buruh mengangkat beras dan masih banyak lagi. Setelah jam pulang sekolah anaknya, ayah tersebut segera mengganti pakaiannya dan menjemputnya, ketika malam tiba sang ayah juga masih sempat mengaj ari anaknya mengerjakan pekerjaan rumah. Ayahnya tidak pernah mengeluh, bahkan selalu tersenyum dihadapan sang anak. Hal tersebut membuahkan hasil ketika sang anak mendapatkan prestasi menulis essay contest disekolahnya. Kebohongan yang dilakukan oleh tokoh ayah ini tidak lain dan tidak bukan untuk putri kecilnya agar dia tidak merasa minder melihat teman – teman yang lain, agar anaknya tetap semangat belajar menggapai asa. Semua perjuangan keras itu dilakukan diluar sepengetahuan anaknya, hingga suatu saat anaknya meraskan kejanggalan saat diantar kesekolah ayah cepat-cepat pergi berlari untuk mengejar pekerjaan padahal ayah yang terlihat mempunyai pekerjaan mapan, kejanggalan lain saat makan direstauran ayah tidak memesan makan untuk dirinya hanya memesan untuk putrinya saja karena tidak punya uang, kejanggalan lain saat itu ayah sedang bekerja paruh waktu mencuci piring dan buruh gendong barang-barang dipasar tidak sengaja anak mengukuti. Pada akhirnya kebohongan tersebut membuat anak sadar betapa besar pengorbanan dan perjuangan ayahnya, karena semua itu hanya demi anaknya, dan semua itu disadari oleh anaknya dan emmbuat anak semakin sayang terhadap ayahnya. A. Teks Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film tersebut berupa visual simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan dengan gambar yang dilihat secara visual. Selain gambar juga terdapat tulisan-tulisan pendek yang 6
  • 7. berupa motto di dalam film tersebut. Tulisan tersebut sangat terstruktur dengan baik runtut dan indah. B. Konteks Sosial – Register 1) Pokok Pembahasan Film pendek yang berjudul My Dad is a Liar tersebut menceritakan sebuah kehidupan seorang anak dan ayah. Sepulang sekolah anak tersebut memberikan sebuah surat kepada ayahnya yang berisikan bahwa pada intinya, ayahnya tersebut adalah seorang yang luar biasa, yang bisa menutupi kekurangannya demi kebahagiaan anaknya. Ayahnya berbohong bahwa ia mempunyai pekerjaan tetap kepada anaknya, padahal sang ayah bekerja apa saja demi menutupi kebutuhan sang anak. Ketika mereka sedang makan, sang ayah berkata sudah kenyang, padahal kenyataannya ayahnya memang tidak mempunyai uang. Anak tersebut mengetahui kondisi ayahnya yang sebenarnya lalu menuliskan surat tersebut. Ketika ayahnya membaca surat tersebut, keduanya spontan hening dan saling berpelukan sambil menangis terharu. 2) Peran/pelibat dan hubungan Film tersebut tidak banyak dibintangi oleh orang walaupun masih banyak orang-orang yang berperan sebagai figuran, hanya seorang anak kecil yang berperan sebagai anak, dan laki-laki dewasa yang berperan sebagai ayah. Hubungan diantara keduanya adalah hubungan ayah dan anak. 3) Cara penyampaian Cara penyampaian aktor dari film tersebut sangat nyata dengan kehidupan yang sebenarnya. Seperti layaknya kehidupan yang sebenarnya, sang ayah bekerja membanting tulang demi memenuhi semua kebutuhan anaknya. Di samping itu, dalam film tersebut juga ditampilkan sebuah kasih sayang seorang ayah dan anaknya. Penyampaian kedua benar-benar seperti real. Film ini sangat bagus untuk dijadikan contoh yang baik bagi anak maupun orang tua, bahwa sesulit apapun kehidupan ini, harus dijalani dengan ketulusan dan selalu tersenyum. C. Konteks Budaya – Genre 7
  • 8. Dalam film tersebut mengangkat tema kehidupan yang diperankan oleh seorang ayah dan anak. Di dalam film ini juga dimunculkan budaya yang menjadi kebiasaan manusia di dunia ini yakni seorang ayah yang seharusnya bekerja untuk anaknya. Budaya tersebut tidak hanya ada di satu negara saja, akan tetapi di seluruh duni, bahwa seorang ayah memang selayaknya bekerja demi mencukupi kebutuhan keluarganya. Tujuan dari film tersebut adalah untuk mengingatkan kepada khalayak banyak bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin utnuk dikerjakan. Tidak ada kata putus asa dalam mengerjakan sesuatu. Sesulit apapun kehidupan kita, hendaknya selalu bersyukur dan selalu menebar senyum serta ketulusan agar hidup ini tidak sia-sia. 2. Film Tin Cup Sinopsis Film Tin Cup tersebut yang dibintangi oleh Roy Avoy yakni seorang atlet golf bercerita tentang dirinya yang berjuang untuk memenangkan kejuaraan golf bergengsi US OPEN. Roy adalah pelatih golf amatir di kotanya, dia memiliki tempat latihan golf kecil. Dulunya dia sering memenangkan berbagai kejuaraan golf di masa mudanya, namun saat dia memutuskan terjun ke dunia professional, dia tidak berhasil lolos dari seleksi yang ada,dia tergolong pemain yang sangat emosional sehingga tidak dapat mengendalikan permainannya. Di tengah-tengah pertandingan ia sering 8
  • 9. berbuat bodoh dan mengacaukan permainannya, padahal sebenarnya dia pemain yang cukup baik. Kejuaraan golf yang sangat istimewa US OPEN akhirnya diikutinya juga, karena tidak hanya pemain profesional saja yang dapat mengikutinya. Setiap orang berkesempatan mengikutinya asalkan dia mendapat pengakuan dan rekomendasi dari asosiasi golf setempat. Namun ada tes yang harus diikutinya dan bila dia lulus, barulah dia akan mendapat pengakuan dari asosiasi golf tersebut. Lalu Roy meminta bantuan sahabatnya untuk menjadi caddynya (orang yang membawa peralatan golf sepanjang permainan berlangsung), tidak kebetulan, sahabatnya seorang yang sangat mengerti permainan golf. Sahabatnya bersedia namun dengan syarat Roy mau mendengarkan sarannya dan tidak mengikuti dorongan emosinya saja. Roy pun setuju. A. Teks Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film tersebut berupa visual simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan dengan gambar yang dilihat secara visual. Selain gambar juga terdapat tulisan-tulisan pendek yang berupa motto di dalam film tersebut. B. Konteks Sosial – Register 1) Pokok Pembahasan Cerita dalam film tersebut mengisahkan kehidupan nyata seorang pemain golf yang handal dan menginginkan kejuaraan untuk menunjukkan bahwa ia mampu dalam bermain golf. Akan tetapi sifat emosional dari pemain golf tersebut membuatnya harus kehilangan harapan-harapan yang dimilikinya. Dengan kegagalannya tersebut, tidak membuatnya menyerah sehingga di akhir cerita ia menjadi peserta terbaik. 2) Peran/pelibat dan Hubungan - Roy Avoy - Dr. Molly Grisworld 9
  • 10. - David Simms - Romeo Posar - Doreen, dll 3) Cara Penyampaian Cara aktor menyampaikan sikap, pesan dan kesan di dalam film tersebut layaknya nyata dikehidupan para altlet. Dalam kehidupan para olahragawan terkadang banyak ditemui konflik-konflik baik dari diri altlet tersebut maupun dalam suatu perlombaan. Film tersebut menyampaikannya dengan sangat baik, dimulai dari seorang atlet golf tersebut ingin mengikuti lomba bergengsi namun ada kemungkinan gagal karena sifat emosionalnya yang tidak bisa ditahannya, hingga ia dapat mengikuti dan cita-citanya terkabul. C. Konteks Budaya – Genre Film tersebut mengangkat tema keolahragaan. Budaya yang terdapat di film tersebut ialah budaya barat yang menyajikan film berbasis keolahragaan khususnya olahraga golf. Golf termasuk olahraga yang paling bergengsi di belahan dunia barat, semua orang ingin mengikutinya karena bisa mendapatkan prestise tersendiri. Tujuan dibentuknya film tersebut adalah untuk memberikan pelajaran kepada para atlet olahraga apapun untuk lebih bersabar dalam menghadapi suatu tantangan dana suatu kejuaraan. Sifat yang emosional harus dibuang jauh-jauh bagi seorang atlet karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang olahragawan. 3. FILM “ GREAT ATTITUDE” Sinopsis Film yang berjudul “Great Attitude” berduarasi kurang lebih tiga menit, yang diperankan oleh seorang seniman yang tengah merenung dipinggiran jalan melihat suasana kota saat itu begitu kacau akan masalah sampah dan kebiasaan buruk 10
  • 11. masyarakat dalam membuang sampah, kebiasan buruk membuasng sampah dilakukan oleh masyarakat dari kalangan bawah sampai kalangan atas mulai dari penjual yang menjajakan jajanannya di pinggiran jalan, pejalan kaki, pegawai kantoran, orang kaya sampai turis yang datang di tempat tersebut. Kebiasaan buruk menggugah hati seorang seniman untuk bergerak mencoba menyadarkan masyarakat dengan menggambar sampai yang jatuh seperti jejak perkara dengan menggunakan kapur. Semua macam sampah yang terjatuh diatas jalan ia gambar sampai hampir penuh, susah payah seniman menggambar semua sampai sampai diperlihatkan gerak capek tangan seniman yang hampir kaku karena teralalu banyak menggambar , hingga suatu ketika lewatlah seorang pemuda sedang telfon dengan membawa bekas wadah minuman ditangan kirinya, hampir ia jatuhkan sampah tersebut, tersadar ia melihat jalan penuh dengan gambar sampah diamana- mana hal tersebut mengurungkan niatnya untuk membuang sampah di jalan tersebut dan menyimpannya di saku celana sampai pemuda tersebut menemukan tempat sampah dan menaruh sampah tersebut ditempat sampah. A. Latar Film tersebut berlatar kebudayaan di India kelas menengah ke bawah dengan ciri khas orang-orangnya berkulit hitam sawo matang, berjenggot, berkumis, dan dengan bahasanya. Latar waktu dan tempat pada siang hari yang terik di jalanan sebuah kota, hingar-bingar kendaraan bermotor dan tradisional, di dalam mobil, di sebuah warung sederhana teh tarik, warung kelapa muda, dan bengkel sepeda. B. Suasana Jalanan yang panas pada saat siang hari, ramai lalu lalang kendaraan, orang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, kesederhanaan di sebuah warung teh tarik yang khas, suasana yang memprihatinkan karena orang membuang sampah sembarangan, keunikan dengan adanya seniman yang menggambar di jalan, mengherankan yang dilakukan seniman tersebut dan dilihat oleh penjual arumanis, dan bangga karena masih ada orang yang sadar dan peduli dengan lingkungan. C. Makna yang Terkandung dalam Film Pendek “Great Attitude” Menggugah hati untuk peduli terhadap lingkungan khususnya masalah sampah. Orang lain saja bisa melakukan hal sederhana untuk perubahan yang besar, mengapa kita tidak. Mulailah melakukan hal-hal yang kecil yang belum tentu orang lain pikirkan, 11
  • 12. dan lakukan untuk perubahan yang besar bagi diri sendiri dan juga bagi sekitar kita. Sikap seperti itu yang harus kita teruskan. D. Teks Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film tersebut berupa visual simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan dengan gambar yang dilihat secara visual. Selain gambar juga terdapat tulisan di akhir film yang merupakan kesimpulan dan pesan moral film tersebut. E. Konteks Sosial – Register 1. Pokok Pembahasan Film pendek yang berjudul “Great Attitude” membahas tentang keprihatinan seorang warga (salah seorang seniman) yang melihat betapa miris fenomena kebiasaan buruk masyarakat dalam membuang sampah, 2. Peran/pelibat dan hubungan Film tersebut memerankan tokoh seniman sebagai pelaku yang sadar akan kebiasaan buruk dan ia tergugah dengan fenomena yang terjadi dan berusaha untuk menyadarkan masyarakat dengan cara dan kemampuanya dalam seni yaitu menggambar setiap sampah yang terjatuh di tempat tersebut. Pemuda yang tengah berjalan sebagai tokoh yang peka terhadap pesan yang diampaikan seniman melewati gmabar-gambar di jalan untuk tidak mengotori jalan dengan sampah- sampah,dan yang lain (tukang becak,penjual, pengemudi, pejalan kaki,dll) sebagai tokoh yang berperan sebagai masyarakat yang memiliki kebiasaan buruk membuang sampah tidak pada tempatnya. 3. Cara penyampaian 12
  • 13. Cara penyampaian aktor dari film tersebut sangat menarik dan unik, dengan latar seblakang tokohseorang seniman ia mengekpresikan keprihatinannya dengan menggambar setiap sampah yang terjatuh menggunakan kapur tulis berwarna putih diatas jalanan aspal. Penyampaian pesan memnag tidak secara langsung orang ke orang namaun menggunakan symbol gambar yang mungkin semua orang tidak akan menangkapnya sama seperti maksud penggamabar, namun setidaknya hal tersebut menyadarkan beberapa orang yang peka terhadap hal tersebut kemudian mnegaplikasikannya pada wujud/ tindakan nyata, semakin lama perilaku baik tersebut akan menyebar ke seluruh kalangan. D. Konteks Budaya – Genre Dalam film tersebut mengangkat tema budaya masyarakat yang buruk dalam membuang sampah dari masyarakat kalangan bawah sampai kalangan atas. Tujuan film ini dibuat adalah untuk menyadarkan masyakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Seperti pesan yang disampaikan pada akhir film “Good Attitud Must Be Passed On” bahwa kebiasaan bagus/ contoh yang baik harus di sebarluaskan dengan melewati film ini contoh yang baik dapat disebarluaskan ke masyarakat sehingga akan terbentuk budaya yang baik di masyarakat tersebut. 4. FILM “THE BLACK HOLE” Sinopsis Film black “ The Black Hole” berdurasi kurang lebih tiga menit, film ini diperankan oleh satu tokoh tunggal, film ini bercerita tentang karyawan kantor yang sedang lembur, ketika itu karyawan tersebut sedang menghidupkan mesin kopi bermaksud menggandakan berkas tugas yang dikerjakannya, namun yang terjadi hasil kopian tersebut berupa lingkaran hitam berdiameter sekirtar 30-40 cm. lingkaran hitam terbut ternyata mempunyai dimensi ruang yang ajaib sehingga dapat digunakan untuk menumbus ruangan. Pada awalnya lingkaran tersebut diujicobakan untuk mengambil makanan di lemari pendingin, setelah berhasil karyawan tersebut bermaksud membuka ruangan khusus ynag menyimpan brangkas berisi gepokan uang, dibukalah ruang tersebut dan 13
  • 14. kerta bergambar lingkaran hitam tersebut ditempelkan di brangakas uang, tidak lama kemudian karyawan tersbut mengambil setiap gepok uang yang ada didalam, karyawan tersebut tidak merasa puas dengan hal itu kemudian ia meraih uang yang ada didalam berangks tersebut sampai ia memasukkan seluruh tubuhnya, hal yang terjadi kertas tersebut jatuh dari berangkas dan karyawan tersbut terkunci didalam beragkas uang. A. Latar Peristiwaterjadi disebuah ruangan di kantor pada dini hari saat salah seorang karyawan kantor tersebut sedang lembur. Hal tersebut ditandai dengan adanya alat-alat kantor seperti meja, kursi, lampu, kertas, mesin fotokopi, almari, dan komputer. Selain itu juga terjadi di ruang penyimpanan brankas. B. Suasana Terlihat dalam suasana yang hening saat dini hari, dengan kondisi pelaku yang sudah lelah karena lembur. Kesal dengan mesin fotokopi yang prosesnya lama hingga ditendang, haus kemudian meminum air dalam gelas. Heran karena kertas yang keluar hanya gambar lingkaran besar berwarna hitam, dan heran karena gelas yang ditaruh masuk ke dalam kertas tadi. Takut ketika ingin memasukkan tangan ke dalam lubang hitam dalam kertas, kemudian takjub karena kertas tadi bisa menembus. Merasa lapar kemudian mencoba kertas berlubang hitam tadi untuk mengambil makanan di dalam lemari pendingin. Terkejut karena kertas itu ajaib. Dengan rasa penasaran yang tinggi kemudian orang itu mengambil uang dalam brankas dengan tergesa-gesa, bernafsu, rakus, dan perasaan senang. Namun ketika tubuhnya masuk ke dalam brankas kertas tadi terjatuh dan orang tersebut terkurung didalam brangkas dan tidak dapat keluar. C. Makna yang Terkandung dalam Film Pendek “The Black Hole”. Sifat tamak yang ada pada diri seseorang akan membawa orang tersebut dalam kejadian yang celaka (musibah). Singkatnya tamak dan serakah akan membawa kita masuk ke lubang hitam yang menyengsarakan. Dari peristiwa tersebut dapat diambil pelajaran bahwa sifat tamak tidak baik dan membawa pada hal yang merugikan, untuk tetap kita tetap bersyukur atas apa yang sudah kita punyai , dan jangan tamak akan segala hal. D. Teks 14
  • 15. Dalam teori bahasa Dalam teori bahasa, sebuah teks yang disajikan di dalam film tersebut berupa visual simbol, karena film merupakan cerita yang disajikan dengan gambar yang dilihat secara visual. E. Konteks Sosial – Register 1. Pokok Pembahasan Film pendek yang berjudul “The Black Hole” ini membahas tentang sikap rakus yang tidak baik dan mendatangkan bencana ketika tidak dapat mengendalikannya. 2. Peran/pelibat dan hubungan Film tersebut diperankan oleh satu tokoh utama yang berperan sebagai karyawan kantor. Tokoh ini sebagai orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya saat godaan berupa lubang hitam yang dapat menembus ruang tersebut berada ditangannya. Sifat rakus yang membawanya kedalam lubang kesengsaraan. 3. Cara penyampaian Cara penyampaian aktor dari film tersebut sangat bagus berupa adegan-adegan yang berupa tindakan mengendap-endap merauk makanan dan uang dari berangkas. Sikap rakus itulah yang membawanya masuk dalam lubang kesengsaraan, karyawan tersebut terkunci didalam brangkas dan tidak dapat keluar. F. Konteks Budaya – Genre Dalam film tersebut mengangkat tema kehidupan di kantor yang diperankan seorang laki-laki sebagai karyawan kantor yang sedang kerja lembur sampai dini hari. Budaya yang ditampilkan dalam film ini adalah kebiasaan rakus/ tamak ketika mendapatkan hal yang menggiurkan seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya sehingga orang tersebut tergiring dalam tindakan rakus yang berkahir pada kerugian dalam diri orang tersebut. Tujuan dibuatnya film ini adalah sebagai bentuk pelajaran bagi setiap orang, pada dasarnya rasa tamak itu manusiawi dan terdapat pada setiap diri manusia. Dalam 15
  • 16. fil ini mecoba menyadarkan orang-orang agar dapat mengendalikan dirinya dari sikap tamak yang akan membawanya ke dalam lubang kesengsaraan. 16