SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Dr. Suparyanto, M.Kes
BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
1.Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi
yang lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gram, bisa cukup bulan atau pun kurang
bulan tanpa memandang masa gestasi .
BBLR dibedakan menjadi dua bagian.
Pertama, BBL sangat rendah bila berat lahir
kurang dari 1.500 gram. Kedua, BBLR bila
berat lahir antara 1.501 - 2.499 gram.
Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
Dikatakan dr. Caroline, ada dua tipe BBLR.:
BBLR tipe prematur, yakni bayi yang lahir
lebih awal dari waktunya (kehamilan < 37
minggu). BBLR tipe KMK (kecil masa
kehamilan), yaitu bayi yang lahir cukup bulan
– usia kehamilan 38–40 minggu - tetapi
memiliki berat badan kurang. 2. Penyebab
BBLR Penyebab terbanyak terjadinya BBLR
adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang
lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor
plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan
kembar / ganda, serta faktor janin juga
merupakan penyebab terjadinya BBLR.
1.Faktor ibu Penyakit. Seperti malaria,
anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain.
Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu
seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia
berat, eklamsia, dan kelahiran preterm. Usia
Ibu dan paritas. Angka kejadian BBLR
tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan
oleh ibu-ibu dengan usia yang relative muda.
Faktor kebiasaan ibu. Faktor kebiasaan ibu
juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu
pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika.
2.Faktor janin Prematur Hidramion Kehamilan
kembar/ganda (gemeli) Kelainan kromosom.
3.Faktor lingkungan Yang dapat berpengaruh
antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi,
radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat
racun. 4.Faktor nutrisi Nutrisi kurang / status
gizi yang rendah ditandai ukuran Lila < 23,5
cm memberikan gambaran / tafsiran berat
badan janin rendah atau dibawah normal. 3.

Komplikasi Komplikasi langsung yang dapat
terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain:
Hipotermia Hipoglikemia Gangguan cairan
dan elektrolit Hiperbilirubinemia Sindroma
gawat nafas Paten duktus arteriosus Infeksi
Perdarahan
intraventrikuler
Apnea
of
Prematurity Anemia Masalah jangka panjang
yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan
berat lahir rendah (BBLR) antara lain:
Gangguan
perkembangan
Gangguan
pertumbuhan
Gangguan
penglihatan
(Retinopati) Gangguan pendengaran Penyakit
paru kronis Kenaikan angka kesakitan dan
sering masuk rumah sakit Kenaikan frekuensi
kelainan bawaan 4. Diagnosis Menegakkan
diagnosis BBLR adalah dengan mengukur
berat lahir bayi dalam jangka waktu dua jam
postpartum dapat diketahui dengan dilakukan
anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang 5. Anamnesis Riwayat yang perlu
ditanyakan pada ibu dalam anamnesis untuk
menegakkan mencari etiologi dan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
BBLR: Umur ibu. Riwayat hari pertama haid
terakir. Riwayat persalinan sebelumnya.
Paritas, jarak kelahiran sebelumnya. Kenaikan
berat badan selama hamil. Aktivitas. Penyakit
yang diderita selama hamil. Obat-obatan yang
diminum selama hamil 6. Pemeriksaan Fisik
Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik
pada bayi BBLR antara lain: Berat badan
kurang dari 2500gr Tanda-tanda prematuritas
(pada bayi kurang bulan) Tanda bayi cukup
bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk
masa kehamilan). 7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
antara lain: Pemeriksaan skor ballard Tes
kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang
bulan Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu
dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektroli
dan analisa gas darah. Foto dada ataupun
babygram diperlukan pada bayi baru lahir
dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai
pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan

1
akan terjadi sindrom gawat nafas. USG kepala
terutama pada bayi dengan umur kehamilan
28minggu 8. Penatalaksanaan/ terapi A.
Medikamentosa Pemberian vitamin K1:
Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau Per
oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali
pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan
umur 4-6 minggu) B. Diatetik Bayi prematur
atau BBLR mempunyai masalah menyusui
karena refleks menghisapnya masih lemah.
Untuk bayi demikian sebaiknya ASI
dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan
diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau
pipet. Dengan memegang kepala dan menahan
bawah dagu, bayi dapat dilatih untuk
menghisap sementara ASI yang telah
dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau
selang kecil yang menempel pada puting. ASI
merupakan pilihan utama: Apabila bayi
mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah
yang cukup dengan cara apapun, perhatikan
cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi
menghisap paling kurang sehari sekali.
Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan
IV dan beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari
berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu.
Pemberian minum bayi berat lahir rendah
(BBLR) menurut berat badan lahir dan
keadaan bayi adalah sebagai berikut: Berat
lahir 1750 – 2500 gram 1.Bayi Sehat Biarkan
bayi menyusu pada ibu semau bayi. Ingat
bahwa bayi kecil lebih mudah merasa letih dan
malas minum, anjurkan bayi menyusu lebih
sering (contoh; setiap 2 jam) bila perlu. Pantau
pemberian minum dan kenaikan berat badan
untuk menilai efektifitas menyusui. Apabila
bayi kurang dapat menghisap, tambahkan ASI
peras dengan menggunakan salah satu
alternatif cara pemberian minum. 2.Bayi Sakit
Apabila bayi dapat minum per oral dan tidak
memerlukan cairan IV, berikan minum seperti
pada bayi sehat. Apabila bayi memerlukan
cairan intravena: Berikan cairan intravena
hanya selama 24 jam pertama. Mulai berikan
minum per oral pada hari ke-2 atau segera
setelah bayi stabil. Anjurkan pemberian ASI
apabila ibu ada dan bayi menunjukkan tandatanda siap untuk menyusu. Apabila masalah
sakitnya menghalangi proses menyusui
(contoh; gangguan nafas, kejang), berikan ASI
peras melalui pipa lambung : Berikan cairan
IV dan ASI menurut umur, Berikan minum 8
kali dalam 24 jam (contoh; 3 jam sekali).

Apabila bayi telah mendapat minum 160
ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar
berikan tambahan ASI setiap kali minum.
Biarkan bayi menyusu apabila keadaan bayi
sudah stabil dan bayi menunjukkan keinginan
untuk menyusu dan dapat menyusu tanpa
terbatuk atau tersedak. 9. Suportif Hal utama
yang perlu dilakukan adalah mempertahankan
suhu tubuh normal: Gunakan salah satu cara
menghangatkan dan mempertahankan suhu
tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit,
kangaroo mother care, pemancar panas,
inkubator atau ruangan hangat yang tersedia di
tempat fasilitas kesehatan setempat sesuai
petunjuk. Jangan memandikan atau menyentuh
bayi dengan tangan dingin. Ukur suhu tubuh
dengan berkala Yang juga harus diperhatikan
untuk penatalaksanaan suportif ini adalah :
Jaga dan pantau patensi jalan nafas. Pantau
kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit. Bila
terjadi penyulit, harus dikoreksi dengan segera
(contoh; hipotermia, kejang, gangguan nafas,
hiperbilirubinemia).
Berikan
dukungan
emosional pada ibu dan anggota keluarga
lainnya. Anjurkan ibu untuk tetap bersama
bayi. Bila tidak memungkinkan, biarkan ibu
berkunjung setiap saat dan siapkan kamar
untuk menyusui. 10. Pemantauan (Monitoring)
a.Pemantauan saat dirawat 1. Terapi Bila
diperlukan terapi untuk penyulit tetap
diberikan Preparat besi sebagai suplemen
mulai diberikan pada usia 2 minggu 2.
Tumbuh kembang Pantau berat badan bayi
secara periodik. Bayi akan kehilangan berat
badan selama 7-10 hari pertama (sampai 10%
untuk bayi dengan berat lair ≥1500 gram dan
15% untuk bayi dengan berat lahir <1500>.
Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara
penuh (pada semua kategori berat lahir) dan
telah berusia lebih dari 7 hari :
Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari
sampai tercapai jumlah 180 ml/kg/hari
Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan
peningkatan berat badan bayi agar jumla
pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari
Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat,
tingkatkan jumlah pemberian ASI hingga 200
ml/kg/hari
Ukur berat badan setiap hari, panjang badan
dan lingkar kepala setiap minggu.
b.Pemantauan setelah pulang
2
Diperlukan pemantauan setelah pulang untuk
mengetahui
perkembangan
bayi
dan
mencegah/ mengurangi kemungkinan untuk
terjadinya komplikasi setelah pulang sebagai
berikut:
Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30,
dilanjutkan setiap bulan.
Hitung umur, koreksi Pertumbuhan; berat
badan, panjang badan dan lingkar kepala.
Tes perkembangan, Denver development
screening test (DDST)
Awasi adanya kelainan bawaan.

from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id.
Last Update : 2010 [diakses tanggal 2
September 2011].
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi
Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar
Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I.
Jakarta : 2004 ; 307-313.
World
Health
Organization
(WHO).
Development of a strategy towards promoting
optimal fetal growth. Avaliable from :
http://www.who.int/nutrition/topics/feto_mater
nal/en.html. Last update : January 2011
[diakses pada tanggal 10 Agustus 2011].
Mutalazimah. Hunbungan Lingkar Lengan
Atas dan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Bayi
Berat Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi
Surakarta. Dalam : Jurnal Penelitian Sains &
Teknologi. Vol. 6. 2005; 114-126.
Suradi R. Pemberian Air Susu Ibu (ASI)
Melihat situasi dan kondisi bayi. Avaliable
from : http://www.IDAI.or.id. Last Update :
2011. [diakses pada tanggal 10 September
2011].
Sitohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi
berat lahir rendah. Medan : Universitas
Sumatera Utara. 2011
Subramanian KS. Low Birth Weight Infant.
Avaliable from : http://www.eMedicine.com.
Last Update : September 25, 2011. [diakses
pada tanggal September 20011].

11. Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR)
pencegahan/ preventif adalah langkah yang
penting. Hal-hal yang dapat dilakukan:
Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara
berkala minimal 4 kali selama kurun
kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan
muda. Ibu hamil yang diduga berisiko,
terutama faktor risiko yang mengarah
melahirkan bayi BBLR harus cepat
dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi
pelayanan kesehatan yang lebih mampu.
Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim, tanda
tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan
diri selama kehamilan agar mereka dapat
menjaga kesehatannya dan janin yang
dikandung dengan baik.
Hendaknya
ibu
dapat
merencanakan
persalinannya pada kurun umur reproduksi
sehat (20-34 tahun)
Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk
turut
berperan
dalam
meningkatkan
pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga
agar mereka dapat meningkatkan akses
terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan
status gizi ibu selama hamil
DAFTAR PUSTAKA
United Nations Children’s Fund/World Health
Organization. Low Birthweight. UNICEF,
New York, 2004. Avaliable from :
http://www.childinfo.org/areas/birthweight.ht
m. Last Update : Nov 2010 [diakses tanggal 2
Sptember 2011].
Setyowati
T.
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat
Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994).
Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable
3

More Related Content

What's hot

Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrpuput candra
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunAisyah N
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiParlin Alin
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Pp obstipasi
Pp obstipasiPp obstipasi
Pp obstipasiGepy Gbu
 
Askep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblrAskep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblrS Hidayatullah
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirSiti S
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Warnet Raha
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psihkdt
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKAnnisa Nabila
 

What's hot (18)

Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblr
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
 
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.YuyunSeputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
Seputar Kehamilan dan Persalinan Normal oleh dr.Yuyun
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Lab mandiri
Lab mandiriLab mandiri
Lab mandiri
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Ibu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi restiIbu hamil dan bayi resti
Ibu hamil dan bayi resti
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
Pp obstipasi
Pp obstipasiPp obstipasi
Pp obstipasi
 
Askep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblrAskep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
LAKTASI
LAKTASILAKTASI
LAKTASI
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
perawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahirperawatan bayi baru lahir
perawatan bayi baru lahir
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Buku panduan psi
Buku panduan psiBuku panduan psi
Buku panduan psi
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
 

Similar to Dr. suparyanto, m.kes

Perawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptxPerawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptxHEIN10
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxDarrenOlshopp
 
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR Utik Pariani
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxIisRicaMustika
 
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptxKELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptxdwis33
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kangurunency2325
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptSelviKurniaNovianti
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptssuserbb25f01
 
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfSukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfJuwitasari61
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxbrosissply
 

Similar to Dr. suparyanto, m.kes (20)

Perawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptxPerawatan BBLR Dr.pptx
Perawatan BBLR Dr.pptx
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docxMateri-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
Materi-Pertemuan-Pertama-Kelas-Ibu-Hamil.docx
 
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
 
BBLR.pptx
BBLR.pptxBBLR.pptx
BBLR.pptx
 
226184976 case-fix
226184976 case-fix226184976 case-fix
226184976 case-fix
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr
 
book reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptxbook reading Gizi buruk.pptx
book reading Gizi buruk.pptx
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptxKELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
KELAS DAN SENAM IBU HAMIL.pptx
 
kelasibuhamil
kelasibuhamilkelasibuhamil
kelasibuhamil
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
Metode kanguru
Metode kanguruMetode kanguru
Metode kanguru
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.pptPPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
PPT Keluarga Sehat final 9 feb 17 FINAL.ppt
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdfSukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
Sukses mengikuti seleksi CPNS dan PPPK Bidan Terampil .pdf
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptx
 

More from dery laskar/ kahadari (20)

Propsal usaha aksesorois wanita
Propsal usaha aksesorois wanitaPropsal usaha aksesorois wanita
Propsal usaha aksesorois wanita
 
Teknik jitu-menguasai-photoshop-cs
Teknik jitu-menguasai-photoshop-csTeknik jitu-menguasai-photoshop-cs
Teknik jitu-menguasai-photoshop-cs
 
Abtrak deliana oke
Abtrak  deliana okeAbtrak  deliana oke
Abtrak deliana oke
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
KTI ISMA
KTI ISMAKTI ISMA
KTI ISMA
 
Sel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukositSel-sel pada leukosit
Sel-sel pada leukosit
 
Abstrakdevi dan inggrisnya
Abstrakdevi dan inggrisnyaAbstrakdevi dan inggrisnya
Abstrakdevi dan inggrisnya
 
Abstrak deli BIDAN
Abstrak deli BIDANAbstrak deli BIDAN
Abstrak deli BIDAN
 
Daftar pustaka
Daftar pustaka Daftar pustaka
Daftar pustaka
 
Contoh surat lamaran kerja
Contoh surat lamaran kerja Contoh surat lamaran kerja
Contoh surat lamaran kerja
 
Bersih itu indan
Bersih itu indan Bersih itu indan
Bersih itu indan
 
Autobiografi
AutobiografiAutobiografi
Autobiografi
 
Surat pernyataan bukan perokok aktif
Surat pernyataan bukan perokok aktif Surat pernyataan bukan perokok aktif
Surat pernyataan bukan perokok aktif
 
Serahterima
SerahterimaSerahterima
Serahterima
 
Femeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayiFemeriksaan fisik pada bayi
Femeriksaan fisik pada bayi
 
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat daun sukun Bagi Kesehatan
 
Lamaran kerja
Lamaran kerjaLamaran kerja
Lamaran kerja
 
Daftar hadir responden
Daftar hadir respondenDaftar hadir responden
Daftar hadir responden
 
Kamar hitung trambosit
Kamar hitung trambositKamar hitung trambosit
Kamar hitung trambosit
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 

Recently uploaded

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 

Recently uploaded (18)

Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 

Dr. suparyanto, m.kes

  • 1. Dr. Suparyanto, M.Kes BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) 1.Definisi Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, bisa cukup bulan atau pun kurang bulan tanpa memandang masa gestasi . BBLR dibedakan menjadi dua bagian. Pertama, BBL sangat rendah bila berat lahir kurang dari 1.500 gram. Kedua, BBLR bila berat lahir antara 1.501 - 2.499 gram. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Dikatakan dr. Caroline, ada dua tipe BBLR.: BBLR tipe prematur, yakni bayi yang lahir lebih awal dari waktunya (kehamilan < 37 minggu). BBLR tipe KMK (kecil masa kehamilan), yaitu bayi yang lahir cukup bulan – usia kehamilan 38–40 minggu - tetapi memiliki berat badan kurang. 2. Penyebab BBLR Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar / ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR. 1.Faktor ibu Penyakit. Seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain. Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm. Usia Ibu dan paritas. Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia yang relative muda. Faktor kebiasaan ibu. Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika. 2.Faktor janin Prematur Hidramion Kehamilan kembar/ganda (gemeli) Kelainan kromosom. 3.Faktor lingkungan Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun. 4.Faktor nutrisi Nutrisi kurang / status gizi yang rendah ditandai ukuran Lila < 23,5 cm memberikan gambaran / tafsiran berat badan janin rendah atau dibawah normal. 3. Komplikasi Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain: Hipotermia Hipoglikemia Gangguan cairan dan elektrolit Hiperbilirubinemia Sindroma gawat nafas Paten duktus arteriosus Infeksi Perdarahan intraventrikuler Apnea of Prematurity Anemia Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) antara lain: Gangguan perkembangan Gangguan pertumbuhan Gangguan penglihatan (Retinopati) Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit Kenaikan frekuensi kelainan bawaan 4. Diagnosis Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi dalam jangka waktu dua jam postpartum dapat diketahui dengan dilakukan anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang 5. Anamnesis Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamnesis untuk menegakkan mencari etiologi dan faktorfaktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR: Umur ibu. Riwayat hari pertama haid terakir. Riwayat persalinan sebelumnya. Paritas, jarak kelahiran sebelumnya. Kenaikan berat badan selama hamil. Aktivitas. Penyakit yang diderita selama hamil. Obat-obatan yang diminum selama hamil 6. Pemeriksaan Fisik Yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain: Berat badan kurang dari 2500gr Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan) Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan). 7. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain: Pemeriksaan skor ballard Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar elektroli dan analisa gas darah. Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/diperkirakan 1
  • 2. akan terjadi sindrom gawat nafas. USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan 28minggu 8. Penatalaksanaan/ terapi A. Medikamentosa Pemberian vitamin K1: Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu) B. Diatetik Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau selang kecil yang menempel pada puting. ASI merupakan pilihan utama: Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali. Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu. Pemberian minum bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut berat badan lahir dan keadaan bayi adalah sebagai berikut: Berat lahir 1750 – 2500 gram 1.Bayi Sehat Biarkan bayi menyusu pada ibu semau bayi. Ingat bahwa bayi kecil lebih mudah merasa letih dan malas minum, anjurkan bayi menyusu lebih sering (contoh; setiap 2 jam) bila perlu. Pantau pemberian minum dan kenaikan berat badan untuk menilai efektifitas menyusui. Apabila bayi kurang dapat menghisap, tambahkan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. 2.Bayi Sakit Apabila bayi dapat minum per oral dan tidak memerlukan cairan IV, berikan minum seperti pada bayi sehat. Apabila bayi memerlukan cairan intravena: Berikan cairan intravena hanya selama 24 jam pertama. Mulai berikan minum per oral pada hari ke-2 atau segera setelah bayi stabil. Anjurkan pemberian ASI apabila ibu ada dan bayi menunjukkan tandatanda siap untuk menyusu. Apabila masalah sakitnya menghalangi proses menyusui (contoh; gangguan nafas, kejang), berikan ASI peras melalui pipa lambung : Berikan cairan IV dan ASI menurut umur, Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; 3 jam sekali). Apabila bayi telah mendapat minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar berikan tambahan ASI setiap kali minum. Biarkan bayi menyusu apabila keadaan bayi sudah stabil dan bayi menunjukkan keinginan untuk menyusu dan dapat menyusu tanpa terbatuk atau tersedak. 9. Suportif Hal utama yang perlu dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal: Gunakan salah satu cara menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas, inkubator atau ruangan hangat yang tersedia di tempat fasilitas kesehatan setempat sesuai petunjuk. Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin. Ukur suhu tubuh dengan berkala Yang juga harus diperhatikan untuk penatalaksanaan suportif ini adalah : Jaga dan pantau patensi jalan nafas. Pantau kecukupan nutrisi, cairan dan elektrolit. Bila terjadi penyulit, harus dikoreksi dengan segera (contoh; hipotermia, kejang, gangguan nafas, hiperbilirubinemia). Berikan dukungan emosional pada ibu dan anggota keluarga lainnya. Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila tidak memungkinkan, biarkan ibu berkunjung setiap saat dan siapkan kamar untuk menyusui. 10. Pemantauan (Monitoring) a.Pemantauan saat dirawat 1. Terapi Bila diperlukan terapi untuk penyulit tetap diberikan Preparat besi sebagai suplemen mulai diberikan pada usia 2 minggu 2. Tumbuh kembang Pantau berat badan bayi secara periodik. Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama (sampai 10% untuk bayi dengan berat lair ≥1500 gram dan 15% untuk bayi dengan berat lahir <1500>. Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara penuh (pada semua kategori berat lahir) dan telah berusia lebih dari 7 hari : Tingkatkan jumlah ASI denga 20 ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180 ml/kg/hari Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan peningkatan berat badan bayi agar jumla pemberian ASI tetap 180 ml/kg/hari Apabila kenaikan berat badan tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI hingga 200 ml/kg/hari Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala setiap minggu. b.Pemantauan setelah pulang 2
  • 3. Diperlukan pemantauan setelah pulang untuk mengetahui perkembangan bayi dan mencegah/ mengurangi kemungkinan untuk terjadinya komplikasi setelah pulang sebagai berikut: Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap bulan. Hitung umur, koreksi Pertumbuhan; berat badan, panjang badan dan lingkar kepala. Tes perkembangan, Denver development screening test (DDST) Awasi adanya kelainan bawaan. from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. Last Update : 2010 [diakses tanggal 2 September 2011]. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313. World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards promoting optimal fetal growth. Avaliable from : http://www.who.int/nutrition/topics/feto_mater nal/en.html. Last update : January 2011 [diakses pada tanggal 10 Agustus 2011]. Mutalazimah. Hunbungan Lingkar Lengan Atas dan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dalam : Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. Vol. 6. 2005; 114-126. Suradi R. Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Melihat situasi dan kondisi bayi. Avaliable from : http://www.IDAI.or.id. Last Update : 2011. [diakses pada tanggal 10 September 2011]. Sitohang NA. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah. Medan : Universitas Sumatera Utara. 2011 Subramanian KS. Low Birth Weight Infant. Avaliable from : http://www.eMedicine.com. Last Update : September 25, 2011. [diakses pada tanggal September 20011]. 11. Pencegahan Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan: Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga berisiko, terutama faktor risiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun) Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil DAFTAR PUSTAKA United Nations Children’s Fund/World Health Organization. Low Birthweight. UNICEF, New York, 2004. Avaliable from : http://www.childinfo.org/areas/birthweight.ht m. Last Update : Nov 2010 [diakses tanggal 2 Sptember 2011]. Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable 3