SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
SEMINAR EKONOMI MIKRO
PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN
DI SUSUN OLEH :
M RIZAL NUR IRAWAN
ANDI FAROUQ HASAN
SUGENG DWI HARTANTYO
KEMAL FAROUQ MAULADI
Ekonomi Mikro
File LdDOSEN PEMBIMBING Dr.SIGIT SARDJONO
www.company.com
Pendahuluan
• Adam Smith, bapak ilmu ekonomi menduga bahwa
antara faedah dan harga barang terdapat
hubungan yang erat . Artinya bila barang
faedahnya tinggi maka akan mempunyai harga
yang tinggi dan sebaliknya. Faedah adalah
kemampuan barang untuk dapat memuaskan
manusia
www.company.com
Teori Perilaku Konsumen
• Teori Perilaku konsumen membicarakan tentang sifat
permintaan masyarakat dengan mempertimbangkan alasan
pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada
harga yang lebih rendah dan mengurangi pembelianya pada
harga yang tinggi, dan bagaimana seorang konsumen
menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan
dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
www.company.com
Konsep Utilitas dan Hubungannya
dengan Nilai Barang dan Jasa
• Kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi komoditas
barang bisa disebut dengan utilitas.
• Menurut para ekonom dicontohkan sebuah konsumen
memakan lima jeruk dan kepuasan konsumen dapat
dikatakan dengan utilitas total.
• menurut philoshoper asal Inggris Jeremy Bentham (1748-
1832). Utilitas adalah dari waktu ke waktu memahami dalam
suatu relasi antara nilai dan utilitas yang berasal dari
kosumsi konsumen.
www.company.com
William Stanley Jevons (1835-1883)
• Menunjukkan hubungan antara utilitas dan harga
(atau nilai dalam pertukaran). dalam makalah yang
ditulis oleh asosiasi Inggris dalam kemajuan ilmu
pengetahuan pada tahun (1862), ia
memperkenalkan konsep utilitas. berpendapat
bahwa utilitas marjinal, bukan utilitas total, yang
berhubungan dengan harga.
www.company.com
Karndinal Utilitas dan Oridinal
• Teori utilitas ordinal mengatakan bahwa utilitas
tidak terukur seperti harga dan kuantitas.
• Sebagai contoh : yang terkenal dari teori ini adalah
dari utilitas berlian dan air
• 1 berlian memiliki harga yang tinggi (di dalam
pertukaran) tetapi air juga diperlukan untuk hidup
maka disini bisa ditarik kesimpulan antara berlian
dan air mempunyai nilai yang tinggi juga.
www.company.com
David Ricardo (1772-1823) dan Later Karl
Mark (1818-1883)
• Memikirkan nilai-nilai sebagai tenaga kerja, Menurut Mark,
jika butuh 2 unit tenaga kerja untuk menghasilkan
komoditas X dan hanya 1 unit tenaga kerja maka akan
menghasilkan komoditas Y, Kemudian nilai X adalah dua
kali nilai dari Y.
www.company.com
Edgeworth (1845-1926) dan Irving
Fisher (1867-1947)
• Berpendapat bahwa utilitas dapat diukur tetapi tidak aditif,
tergantung pada semua jumlah barang yang berbeda yang
dikonsumsi.
• Utilitas marjinal konsumen biasanya tergantung pada tingkat
saat ini mengkosumsi barang
• Seperti contoh margarin atau roti. Dengan aditif utilitas,
utilitas marginal dalam komoditas independen
www.company.com
Kurva Indefferen
• Seperti yang didefinisikan sebelumnya, sebuah
kurva indiferen menunjukkan kombinasi dari dua
komoditas konsumen. Ini memberikan kombinasi
dari mana konsumen berasal utilitas total yang
sama atau tingkat kepuasan. Dengan demikian, hal
itu juga bisa disebut kurva utilitas (yang berarti
sama). Gambar 4.1 menunjukkan kurva indiferen
www.company.com
Gambar 4.1 Kurva Indefferen
www.company.com
Penjelasan Kurva Indeferen
• Pertama, ditarik kurva indiferen sebagai miring ke bawah? (Kami akan
membahas kelengkungan menuju asal dalam bagian berikutnya.) Jika
kedua apel dan jeruk memberikan kepuasan positif kepada konsumen,
maka peningkatan jumlah apel sambil memegang jumlah jeruk konstan
akan meningkatkan cotisum yang utilitas total er ini. Jadi, jika kita ingin
mengadakan utilitas konstan, karena jumlah appks meningkat, jeruk
sonic akan memiliki Lo diambil. Dengan demikian, seperti yang kita
bergerak sepanjang kurva indiferen, kuantitas satu naik komoditas dan
air terjun lainnya. Ini, tentu saja, menyiratkanya kurva indiferen miring
atau bernilai negative Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah
bahwa setiap titik, dan, karenanya, setiap komoditi bundel, terletak pada
beberapa kurva indiferen. Dalam Gambar 4.1 semua poin di atas indif
yang kurva ference sesuai dengan kombinasi mana konsumen memiliki
lebih apel dan tidak ada jeruk sedikit, atau lebih jeruk dan tidak ada apel
lebih sedikit, daripada titik-titik pada
www.company.com
Penjelasan Dari Kurva
• kurva indiferen titik-titik ini merupakan tingkat yang lebih
tinggi dari kepuasan konsumen. Dengan demikian pada
kurva indiferen yang lebih tinggi. Misalnya, pertimbangkan
setiap titik C di atas kurva indiferen. Biarkan vertikal garis
dari C memotong kurva indiferen pada titik A, dan
membiarkan horisontal garis dari C memotong kurva
indiferen pada B. Dibandingkan dengan A. pada titik C
konsumen memiliki jumlah yang sama dari jeruk tetapi lebih
apel dan, karenanya, adalah lebih baik di C daripada di A.
Demikian pula dibandingkan dengan B, konsumen memiliki
yang sama jumlah apel tetapi jeruk berada lebih baik di
garis C daripada di garis B.
www.company.com
Komoditas kurva indiferen untuk naik dan turunnya
barang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Kurva
www.company.com
Penjelasan Dari gambar diatas
• yang miring ke atas seperti yang
seharusnya konsumen diberikan lebih
dari yang kurang maka konsumen
membutuhkan lebih dari kurva
indifference yang sama. Adapun
kelengkungan kurva, akan dibahas pada
bagian berikutnya. Di mana kita
membahas konsep tingkat substitusi
marginal
www.company.com
Penjelasan Gambar 4.2
• kurva indiferen antara dua bads. Misalnya, jika kita
asumsikan pengangguran yang buruk, dan inflasi
buruk, maka kurva indiferen konsumen akan seperti
yang ditunjukkan dengan kurva indiferen dengan
garis yang miring ke bawah atau memiliki
kelengkungan yang berlawanan
www.company.com
Tingkat Substitusi Marginal dan Konveksitas
Kurva indifferen
• Sebelumnya kita berbicara tentang marginal utilitas.
Yang mendefinisikan konsep lain,dalam tingkat
substitusi marginal, dan memeriksa hubungan
komodiitas dengan kemiringan kurva indifference
dan rasio marginal utilitas.Mempertimbangkan
hipotetis kurva indiferen ditunjukkan pada Gambar
4.5. Ini memberikan kombinasi jeruk dan apel.
www.company.com
Gambar 4.4 preferensi Kurva Indefferen
Berpotongan
Bundle Orange Apple
A 2 15
B 5 9
C 7 6
D 17 2
www.company.com
Penjelasan Gambar Diatas
• Sebelumnya kita berbicara dari utilitas marjinal.
Sekarang kita perlu mendefinisikan konsep lain,
tingkat substitusi marjinal, dan memeriksa
hubungan komodiitas dengan kemiringan
indifference kurva dan rasio utilitas
marjinal.Mempertimbangkan hipotetis kurva
indiferen ditunjukkan pada Gambar 4.5. Ini
memberikan kombinasi jeruk dan apel bahwa
individu tentang.Angka sesuai dengan kombinasi
berikut jeruk dan apel
www.company.com
Gambar 4.5 Kurva Cembung Origin
Indefferen
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• Tingkat substitusi marjinal dan konveksitas
Kurva indiferen Sebelumnya kita berbicara
dari utilitas marjinal. Sekarang kita perlu
mendefinisikan konsep lain, tingkat
substitusi marjinal, dan memeriksa
hubungan dengan kemiringan indifference
kurva dan rasio utilitas marjinal.
www.company.com
Gambar 4.3 Kurva Indefferen
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• MRSX untuk berkurang dengan meningkatnya X. ini adalah prinsip
berkurang tingkat substitusi marjinal intuitif, karena konsumen bersedia
untuk memberikan lebih banyak apel untuk orange lain ketika konsumen
memiliki lebih apel (dan jeruk lebih sedikit) pada A, daripada ketika
konsumen memiliki apel lebih sedikit (dan lebih jeruk) seperti pada c.
Jelas, prinsip intuitif ini menjelaskan fakta bahwa indifference yang kurva
cembung, atau membungkuk bisa dilihat pada gambar 6 4.6. Nilai
absolut dari kemiringan lebih rendah dari nilai absolut yang A1B1
kemiringan. Dengan demikian, nilai absolut kemiringan kurva indiferen
berkurang karena kita meningkatkan jika konsumsi X. Ini semua yang
diperlukan untuk konsumen yang bukan bersedia menyerahkan nomor
yang sama apel untuk jeruk lain, tidak peduli berapa banyak apel
konsumen memiliki, yaitu, jika MRS yang konstan, maka ¡ia kurva
indiferen akan menjadi garis lurus seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.7.
www.company.com
Gambar 4.6 Konektivitas Kurva Indefferen
Marginal Subtitusi
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• Satu hubungan penting untuk dicatat adalah bahwa nilai
absolut dari kemiringan kurva indiferen juga sama dengan
rasio utilitas marjinal X ke utilitas marjinal Y. penurunan
kecil dalam Y dan kecil sesuai peningkatan X yang akan
meninggalkan konsumen pada kurva indiferen. Penurunan
utilitas karena penurunan konsumsi ∆X.Y adalah ∆Y.Y
MUy.peningkatan utilitas
dalam peningkatan konsumsi X adalah X.MUx. Sejak
konsumen adalah pada kurva indiferen yang sama,
perubahan bersih di utilitas harus 0.
www.company.com
Gambar 4.7 Kurva Indefferen Konstan
Marginal Subtitusi
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• Jika X naik, Maka konsumsi Y menurun, maka
MUy naik. Dengan demikian, rasio turun sebagai
pembilang konsumsi MUX|MUy akan meningkat,
akhirnya berada pada titik di mana Slope dari
kurva indiferen akan bernilai MUx= 0 Jika Muy > 0
dan kurva indiferen akan parallel ke sumbu X.
Dengan demikian konsumsi X jatuh dan MUY = 0
tetapi MUX ≠ 0 maka akan ketitik kemiringan kurva
indiferen akan sejajar dengan sumbu Y.
www.company.com
Hubungan dengan Utilitas Marginal
• Satu hubungan penting untuk dicatat adalah bahwa nilai
absolut dari kemiringan kurva indiferen juga sama dengan
rasio utilitas marjinal X ke utilitas marjinal Y. penurunan kecil
dalam Y dan peningkatan terhadap X akan meninggalkan
konsumen pada kurva indiferen. Penurunan utilitas karena
penurunan konsumsi ∆X.Y adalah ∆Y.Y
MUy.peningkatan utilitas dalam peningkatan
konsumsi X adalah X.MUx. Sejak konsumen adalah pada
kurva indiferen yang sama, perubahan bersih di utilitas
harus 0.
www.company.com
Lengkungan jenis lain dari kurva indiferen
• Yaitu dengan bentuk kurva indiferen antara yang baik dan
buruk atau antara yang buruk dan buruk yang ditunjukkan
pada Gambar 4.2 dan 4.3 juga dapat disimpulkan dari aturan
bahwa kemiringan absolut kurva indiferen = MUX|MUY.
Prinsip intuitif mengurangi utilitas marjinal untuk
meningkatkan marginal yang buruk (atau mengurangi utilitas
marginal) maka terjadi lekukan seperti pada Gambar 4.2 dan
4.3.
www.company.com
Anggaran dan Keseimbangan
Konsumen Secara Konstan
• konsep kurva indiferen dan tingkat marginal berkurang
substitusi. Sekarang kita akan membahas pilihan konsumen
dari bundel komoditi Untuk ini kita harus menggambarkan
garis anggaran. Garis anggaran terdiri dari semua
kemungkinan kombinasi dari dua komoditas yang dapat
konsumen membeli dengan total pengeluaran diberikan
(anggaran).
www.company.com
Gambar 4.8 Sebuah garis anggaran
(kemiringan garis anggaran = -Px/Py)
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• Dengan perubahan anggaran tapi tidak ada perubahan
harga, maka akan terjadi pararel garis bergeser kedalam
garis anggaran seperti yang ditunjukkan pada Gambar
4.9. Dengan peningkatan anggaran, misalnya, rasio
harga akan meningkat (nilai absolut dari kemiringan)
tidak terpengaruhi. Garis anggaran juga akan bergeser
secara paralel jika kedua harga berubah secara
proporsional, karena rasio harga akan terpengaruh. jika
harga meningkat satu komoditas, maka (M/P) akan
menurun.
www.company.com
Gambar 4.9 Pergeseran garis anggaran dan perubahan
anggaran harga yang tersisa tidak berubah
www.company.com
• Sampai saat ini kita telah mengasumsikan bahwa harga
Px, dan Py tetap sama terlepas berapa banyak yang dibeli.
Kebutuhan ini tidak selalu menjadi kasus. jika ada
kuantitas diskon, maka harga per unit akan turun sebagai
kuantitas membeli meningkat. Dalam hal ini, kembali ke
contoh kita jeruk dan apel, konsumen akan mampu
membeli, katakanlah 50 apel atau jeruk 60 jeruk yang
dibeli, tetapi jika ia mencoba untuk membagi
pengeluarannya antara apel dan jeruk, dia tidak bisa
mendapatkan 25 apel dan 30 jeruk mungkin konsumen
mendapatkan hanya 15 apel dan 25 jeruk.
www.company.com
Gambar 4.10 Pergeseran garis anggaran dengan
perubahan yang berbeda dalam harganya.
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• peningkatan satu harga dengan
penurunan yang lain. tentu saja, lereng
menurun di absolut. (Mengapa?) Jika
kedua harga berubah ke arah yang sama
tetapi dengan berbeda jumlah, sekali lagi
kedua lereng dapat diubah
www.company.com
Kurva Permintaan dari Penurunan
Kurva Indiferen
• Dalam dua bagian sebelumnya kita membahas konveksitas
dari kurva indiferen, yang garis anggaran, dan
keseimbangan konsumen. sekarang akan menunjukkan
bagaimana hukum permintaan (kuantitas yang diminta dari
konsumen baik meningkat atau penurunan harga dan
menurun ketika kenaikan harga) dapat diturunkan dari teori
kurva indiferen sejauh ini.
• mengasumsikan bahwa ada dua barang X dan Y, dan bahwa
hanya harga Px X yang berubah, pendapatan uang (atau
anggaran) dan harga Y tersisa tidak berubah. Efek pada
kuantitas yang diminta dari X sebagai Px perubahan yang
ditunjukkan pada Gambar 4.18.
www.company.com
Gambar 4.18 Perubahan kuantitas yang
diminta dari X sebagai harga perubahan X
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• X yang diminta telah jatuh ke X1. (Perhatikan
bahwa konsumen adalah pada ketidakpedulian
yang lebih tinggi kurva.) Paradoks ini seharusnya
telah ditunjukkan oleh ekonom bernama Giffen dan
disebut paradoks Giffen. Seperti disebutkan
sebelumnya, baik untuk yang kuantitas yang
diminta terjun sebagai harga turun, disebut Giffen
baik. Barang tersebut Namun demikian, sangat
jarang (untuk diskusi lebih lanjut sec bab
berikutnya, Bagian 5.5).
www.company.com
Kuantitas Terhadap Harga
• Pertimbangkan konsumen dengan peta ketidakpedulian dan
kendala anggaran seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.25. AB
adalah garis anggaran dan C titik keseimbangan, kuantitas bensin
yang dikonsumsi menjadi Q0. Dengan penjatahan kuantitas harga
tidak berubah. hanya konsumen dibatasi untuk membatasi
konsumsi untuk Q1. Konsumen akan kemudian berada di titik D
pada garis anggaran, dan karena itu adalah di sebelah kiri
ketidakpedulian kurva melewati C. konsumen akan lebih buruk.
www.company.com
Gambar 4.25 Bukti bahwa konsumen bijih lebih baik dengan
kuantitas jatah daripada dengan penjatahan harga ketika
pendapatan pemerintah dari pajak bijih terbuang.
www.company.com
Penjelasan Gambar diatas
• Kita sekarang akan mempertimbangkan kasus dua
konsumen yang berbeda dalam selera (dua adalah cukup
untuk menganalisis perbedaan selera) dan menunjukkan
bahwa jatah kuantitas dapat membuat beberapa
konsumen lebih buruk dibandingkan dengan penjatahan
harga. Sebenarnya, untuk menganalisis masalah sama
sekali, kita perlu tahu apa yang pemerintah lakukan
dengan pendapatan dari cukai. Analisis mirip dengan yang
di Bagian 4.9.4 mendapat banyak terlalu rumit untuk
tujuan kita. Oleh karena itu, kita akan membuat asumsi
penyederhanaan ini (tidak masuk akal) bahwa pemerintah
limbah pendapatan pada beberapa produktif proyek. Oleh
karena itu, garis anggaran konsumen tidak berubah.
www.company.com
Kesimpulan
• Kepuasan konsumen yang berasal dari konsumsi
komoditas disebut utilitas. Kepuasan ekstra berasal dari
unit tambahan komoditi adalah utilitas marginal dari unit
tersebut. Teori utilitas kardinal mengatakan bahwa utilitas
dapat diukur; unit pengukuran yang berdasarkanTeori
utilitas ordinal mengatakan bahwa utilitas komoditas yang
berbeda (atau bundel komoditas) dapat peringkat Hukum
diminishing marginal utility menegaskan bahwa setiap Unit
tambahan dikonsumsi dari hasil komoditas utilitas marjinal
kurang dari unit sebelumnya
www.company.com
Masukan
• 1.Teori Edgeworth dengan kepuasan extra/tambahan
komoditi dengan hubungan dalam kepuasan ektra
• 2.perbedaan antara kurva indeference kanan dan kiri
antara barang dan jasa
• 3.Prilaku konsumen = kondisi ekonomi sedang
menurun.meningkatkan produksi dalam perusahaan
• 4.Teori berlian danteori air diaplikasiakan pada situasi
saat ini, contoh kongkret saat ini

More Related Content

Viewers also liked

Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)PT. TERSERAH ANDA
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiajundizg
 
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
Bab 1   pengantar ilmu ekonomiBab 1   pengantar ilmu ekonomi
Bab 1 pengantar ilmu ekonomiYusron Blacklist
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Heiha Tambun
 
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARBiyah Djauhar
 
Materi kuliah pengantar ilmu ekonomi
Materi kuliah  pengantar  ilmu ekonomiMateri kuliah  pengantar  ilmu ekonomi
Materi kuliah pengantar ilmu ekonomiIhrom Lestari
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 
Teori permintaan islami
Teori permintaan islamiTeori permintaan islami
Teori permintaan islamiRian Ramdani
 

Viewers also liked (13)

Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
Resume emi robist hidayat epi b(20140730106)
 
Tugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesiaTugas resume bahasa indonesia
Tugas resume bahasa indonesia
 
Anatomi kontrak
Anatomi kontrakAnatomi kontrak
Anatomi kontrak
 
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
Bab 1   pengantar ilmu ekonomiBab 1   pengantar ilmu ekonomi
Bab 1 pengantar ilmu ekonomi
 
Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)Resume makro ekonomi (KULIAH)
Resume makro ekonomi (KULIAH)
 
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHARMAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
MAKALAH TEORI PERMINTAAN OLEH BIYAH DJAUHAR
 
Materi kuliah pengantar ilmu ekonomi
Materi kuliah  pengantar  ilmu ekonomiMateri kuliah  pengantar  ilmu ekonomi
Materi kuliah pengantar ilmu ekonomi
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 
Teori permintaan islami
Teori permintaan islamiTeori permintaan islami
Teori permintaan islami
 

Similar to KURVA INDIFEREN

Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Anggi Andrian
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxIqbal369541
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxRiskaintan3
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfRiskaintan3
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfPPGhybrid3
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxIrfanFauzi83
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxFaisFaisal4
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.pptAnugeraDewangga
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxSasa995222
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1Adhi99
 
Teori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.pptTeori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.pptDoniArif1
 
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaanPerilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaanMuhammad Khoirul Fuddin
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat pengunaSukhairi Husain
 

Similar to KURVA INDIFEREN (20)

Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
Tugas ekonomi produsen dan konsumen SMAN 2 PANGKALPINANG (SMADA)
 
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptxTUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
TUGAS SLIDESAHRE MIKRO FINISH.pptx
 
tugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptxtugas_akhir_mikro[1].pptx
tugas_akhir_mikro[1].pptx
 
Tugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdfTugas Akhir Mikro.pdf
Tugas Akhir Mikro.pdf
 
M1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdfM1 kb4 materi 1 pdf
M1 kb4 materi 1 pdf
 
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptxTEORI EKONOMI MIKRO.pptx
TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptxTEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
TEORI EKONOMI MIKRO [Autosaved].pptx
 
Kskdmxm
KskdmxmKskdmxm
Kskdmxm
 
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
7. Teori-perilaku-konsumen.ppt
 
TEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKROTEORI EKONOMI MIKRO
TEORI EKONOMI MIKRO
 
Manajerial bab vii
Manajerial bab viiManajerial bab vii
Manajerial bab vii
 
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptxPertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
Pertemuan_6-_Teori_Perilaku_Konsumen.pptx
 
Mikro1
Mikro1Mikro1
Mikro1
 
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptxPPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
PPT Analisis Perilaku Konsumen.pptx
 
Teori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.pptTeori Perilaku Konsumen.ppt
Teori Perilaku Konsumen.ppt
 
feb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdffeb 212.doc modul 07-1.pdf
feb 212.doc modul 07-1.pdf
 
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaanPerilaku konsumen dan elastisitas permintaan
Perilaku konsumen dan elastisitas permintaan
 
Perilku konsumen
Perilku konsumenPerilku konsumen
Perilku konsumen
 
Ordinal
OrdinalOrdinal
Ordinal
 
Ecn 2013 teori gelagat penguna
Ecn 2013   teori gelagat pengunaEcn 2013   teori gelagat penguna
Ecn 2013 teori gelagat penguna
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

KURVA INDIFEREN

  • 1. SEMINAR EKONOMI MIKRO PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN DI SUSUN OLEH : M RIZAL NUR IRAWAN ANDI FAROUQ HASAN SUGENG DWI HARTANTYO KEMAL FAROUQ MAULADI Ekonomi Mikro File LdDOSEN PEMBIMBING Dr.SIGIT SARDJONO
  • 2. www.company.com Pendahuluan • Adam Smith, bapak ilmu ekonomi menduga bahwa antara faedah dan harga barang terdapat hubungan yang erat . Artinya bila barang faedahnya tinggi maka akan mempunyai harga yang tinggi dan sebaliknya. Faedah adalah kemampuan barang untuk dapat memuaskan manusia
  • 3. www.company.com Teori Perilaku Konsumen • Teori Perilaku konsumen membicarakan tentang sifat permintaan masyarakat dengan mempertimbangkan alasan pembeli/konsumen untuk membeli lebih banyak barang pada harga yang lebih rendah dan mengurangi pembelianya pada harga yang tinggi, dan bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
  • 4. www.company.com Konsep Utilitas dan Hubungannya dengan Nilai Barang dan Jasa • Kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi komoditas barang bisa disebut dengan utilitas. • Menurut para ekonom dicontohkan sebuah konsumen memakan lima jeruk dan kepuasan konsumen dapat dikatakan dengan utilitas total. • menurut philoshoper asal Inggris Jeremy Bentham (1748- 1832). Utilitas adalah dari waktu ke waktu memahami dalam suatu relasi antara nilai dan utilitas yang berasal dari kosumsi konsumen.
  • 5. www.company.com William Stanley Jevons (1835-1883) • Menunjukkan hubungan antara utilitas dan harga (atau nilai dalam pertukaran). dalam makalah yang ditulis oleh asosiasi Inggris dalam kemajuan ilmu pengetahuan pada tahun (1862), ia memperkenalkan konsep utilitas. berpendapat bahwa utilitas marjinal, bukan utilitas total, yang berhubungan dengan harga.
  • 6. www.company.com Karndinal Utilitas dan Oridinal • Teori utilitas ordinal mengatakan bahwa utilitas tidak terukur seperti harga dan kuantitas. • Sebagai contoh : yang terkenal dari teori ini adalah dari utilitas berlian dan air • 1 berlian memiliki harga yang tinggi (di dalam pertukaran) tetapi air juga diperlukan untuk hidup maka disini bisa ditarik kesimpulan antara berlian dan air mempunyai nilai yang tinggi juga.
  • 7. www.company.com David Ricardo (1772-1823) dan Later Karl Mark (1818-1883) • Memikirkan nilai-nilai sebagai tenaga kerja, Menurut Mark, jika butuh 2 unit tenaga kerja untuk menghasilkan komoditas X dan hanya 1 unit tenaga kerja maka akan menghasilkan komoditas Y, Kemudian nilai X adalah dua kali nilai dari Y.
  • 8. www.company.com Edgeworth (1845-1926) dan Irving Fisher (1867-1947) • Berpendapat bahwa utilitas dapat diukur tetapi tidak aditif, tergantung pada semua jumlah barang yang berbeda yang dikonsumsi. • Utilitas marjinal konsumen biasanya tergantung pada tingkat saat ini mengkosumsi barang • Seperti contoh margarin atau roti. Dengan aditif utilitas, utilitas marginal dalam komoditas independen
  • 9. www.company.com Kurva Indefferen • Seperti yang didefinisikan sebelumnya, sebuah kurva indiferen menunjukkan kombinasi dari dua komoditas konsumen. Ini memberikan kombinasi dari mana konsumen berasal utilitas total yang sama atau tingkat kepuasan. Dengan demikian, hal itu juga bisa disebut kurva utilitas (yang berarti sama). Gambar 4.1 menunjukkan kurva indiferen
  • 11. www.company.com Penjelasan Kurva Indeferen • Pertama, ditarik kurva indiferen sebagai miring ke bawah? (Kami akan membahas kelengkungan menuju asal dalam bagian berikutnya.) Jika kedua apel dan jeruk memberikan kepuasan positif kepada konsumen, maka peningkatan jumlah apel sambil memegang jumlah jeruk konstan akan meningkatkan cotisum yang utilitas total er ini. Jadi, jika kita ingin mengadakan utilitas konstan, karena jumlah appks meningkat, jeruk sonic akan memiliki Lo diambil. Dengan demikian, seperti yang kita bergerak sepanjang kurva indiferen, kuantitas satu naik komoditas dan air terjun lainnya. Ini, tentu saja, menyiratkanya kurva indiferen miring atau bernilai negative Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah bahwa setiap titik, dan, karenanya, setiap komoditi bundel, terletak pada beberapa kurva indiferen. Dalam Gambar 4.1 semua poin di atas indif yang kurva ference sesuai dengan kombinasi mana konsumen memiliki lebih apel dan tidak ada jeruk sedikit, atau lebih jeruk dan tidak ada apel lebih sedikit, daripada titik-titik pada
  • 12. www.company.com Penjelasan Dari Kurva • kurva indiferen titik-titik ini merupakan tingkat yang lebih tinggi dari kepuasan konsumen. Dengan demikian pada kurva indiferen yang lebih tinggi. Misalnya, pertimbangkan setiap titik C di atas kurva indiferen. Biarkan vertikal garis dari C memotong kurva indiferen pada titik A, dan membiarkan horisontal garis dari C memotong kurva indiferen pada B. Dibandingkan dengan A. pada titik C konsumen memiliki jumlah yang sama dari jeruk tetapi lebih apel dan, karenanya, adalah lebih baik di C daripada di A. Demikian pula dibandingkan dengan B, konsumen memiliki yang sama jumlah apel tetapi jeruk berada lebih baik di garis C daripada di garis B.
  • 13. www.company.com Komoditas kurva indiferen untuk naik dan turunnya barang ditunjukkan pada Gambar 4.2. Kurva
  • 14. www.company.com Penjelasan Dari gambar diatas • yang miring ke atas seperti yang seharusnya konsumen diberikan lebih dari yang kurang maka konsumen membutuhkan lebih dari kurva indifference yang sama. Adapun kelengkungan kurva, akan dibahas pada bagian berikutnya. Di mana kita membahas konsep tingkat substitusi marginal
  • 15. www.company.com Penjelasan Gambar 4.2 • kurva indiferen antara dua bads. Misalnya, jika kita asumsikan pengangguran yang buruk, dan inflasi buruk, maka kurva indiferen konsumen akan seperti yang ditunjukkan dengan kurva indiferen dengan garis yang miring ke bawah atau memiliki kelengkungan yang berlawanan
  • 16. www.company.com Tingkat Substitusi Marginal dan Konveksitas Kurva indifferen • Sebelumnya kita berbicara tentang marginal utilitas. Yang mendefinisikan konsep lain,dalam tingkat substitusi marginal, dan memeriksa hubungan komodiitas dengan kemiringan kurva indifference dan rasio marginal utilitas.Mempertimbangkan hipotetis kurva indiferen ditunjukkan pada Gambar 4.5. Ini memberikan kombinasi jeruk dan apel.
  • 17. www.company.com Gambar 4.4 preferensi Kurva Indefferen Berpotongan Bundle Orange Apple A 2 15 B 5 9 C 7 6 D 17 2
  • 18. www.company.com Penjelasan Gambar Diatas • Sebelumnya kita berbicara dari utilitas marjinal. Sekarang kita perlu mendefinisikan konsep lain, tingkat substitusi marjinal, dan memeriksa hubungan komodiitas dengan kemiringan indifference kurva dan rasio utilitas marjinal.Mempertimbangkan hipotetis kurva indiferen ditunjukkan pada Gambar 4.5. Ini memberikan kombinasi jeruk dan apel bahwa individu tentang.Angka sesuai dengan kombinasi berikut jeruk dan apel
  • 19. www.company.com Gambar 4.5 Kurva Cembung Origin Indefferen
  • 20. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • Tingkat substitusi marjinal dan konveksitas Kurva indiferen Sebelumnya kita berbicara dari utilitas marjinal. Sekarang kita perlu mendefinisikan konsep lain, tingkat substitusi marjinal, dan memeriksa hubungan dengan kemiringan indifference kurva dan rasio utilitas marjinal.
  • 22. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • MRSX untuk berkurang dengan meningkatnya X. ini adalah prinsip berkurang tingkat substitusi marjinal intuitif, karena konsumen bersedia untuk memberikan lebih banyak apel untuk orange lain ketika konsumen memiliki lebih apel (dan jeruk lebih sedikit) pada A, daripada ketika konsumen memiliki apel lebih sedikit (dan lebih jeruk) seperti pada c. Jelas, prinsip intuitif ini menjelaskan fakta bahwa indifference yang kurva cembung, atau membungkuk bisa dilihat pada gambar 6 4.6. Nilai absolut dari kemiringan lebih rendah dari nilai absolut yang A1B1 kemiringan. Dengan demikian, nilai absolut kemiringan kurva indiferen berkurang karena kita meningkatkan jika konsumsi X. Ini semua yang diperlukan untuk konsumen yang bukan bersedia menyerahkan nomor yang sama apel untuk jeruk lain, tidak peduli berapa banyak apel konsumen memiliki, yaitu, jika MRS yang konstan, maka ¡ia kurva indiferen akan menjadi garis lurus seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.
  • 23. www.company.com Gambar 4.6 Konektivitas Kurva Indefferen Marginal Subtitusi
  • 24. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • Satu hubungan penting untuk dicatat adalah bahwa nilai absolut dari kemiringan kurva indiferen juga sama dengan rasio utilitas marjinal X ke utilitas marjinal Y. penurunan kecil dalam Y dan kecil sesuai peningkatan X yang akan meninggalkan konsumen pada kurva indiferen. Penurunan utilitas karena penurunan konsumsi ∆X.Y adalah ∆Y.Y MUy.peningkatan utilitas dalam peningkatan konsumsi X adalah X.MUx. Sejak konsumen adalah pada kurva indiferen yang sama, perubahan bersih di utilitas harus 0.
  • 25. www.company.com Gambar 4.7 Kurva Indefferen Konstan Marginal Subtitusi
  • 26. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • Jika X naik, Maka konsumsi Y menurun, maka MUy naik. Dengan demikian, rasio turun sebagai pembilang konsumsi MUX|MUy akan meningkat, akhirnya berada pada titik di mana Slope dari kurva indiferen akan bernilai MUx= 0 Jika Muy > 0 dan kurva indiferen akan parallel ke sumbu X. Dengan demikian konsumsi X jatuh dan MUY = 0 tetapi MUX ≠ 0 maka akan ketitik kemiringan kurva indiferen akan sejajar dengan sumbu Y.
  • 27. www.company.com Hubungan dengan Utilitas Marginal • Satu hubungan penting untuk dicatat adalah bahwa nilai absolut dari kemiringan kurva indiferen juga sama dengan rasio utilitas marjinal X ke utilitas marjinal Y. penurunan kecil dalam Y dan peningkatan terhadap X akan meninggalkan konsumen pada kurva indiferen. Penurunan utilitas karena penurunan konsumsi ∆X.Y adalah ∆Y.Y MUy.peningkatan utilitas dalam peningkatan konsumsi X adalah X.MUx. Sejak konsumen adalah pada kurva indiferen yang sama, perubahan bersih di utilitas harus 0.
  • 28. www.company.com Lengkungan jenis lain dari kurva indiferen • Yaitu dengan bentuk kurva indiferen antara yang baik dan buruk atau antara yang buruk dan buruk yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 dan 4.3 juga dapat disimpulkan dari aturan bahwa kemiringan absolut kurva indiferen = MUX|MUY. Prinsip intuitif mengurangi utilitas marjinal untuk meningkatkan marginal yang buruk (atau mengurangi utilitas marginal) maka terjadi lekukan seperti pada Gambar 4.2 dan 4.3.
  • 29. www.company.com Anggaran dan Keseimbangan Konsumen Secara Konstan • konsep kurva indiferen dan tingkat marginal berkurang substitusi. Sekarang kita akan membahas pilihan konsumen dari bundel komoditi Untuk ini kita harus menggambarkan garis anggaran. Garis anggaran terdiri dari semua kemungkinan kombinasi dari dua komoditas yang dapat konsumen membeli dengan total pengeluaran diberikan (anggaran).
  • 30. www.company.com Gambar 4.8 Sebuah garis anggaran (kemiringan garis anggaran = -Px/Py)
  • 31. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • Dengan perubahan anggaran tapi tidak ada perubahan harga, maka akan terjadi pararel garis bergeser kedalam garis anggaran seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9. Dengan peningkatan anggaran, misalnya, rasio harga akan meningkat (nilai absolut dari kemiringan) tidak terpengaruhi. Garis anggaran juga akan bergeser secara paralel jika kedua harga berubah secara proporsional, karena rasio harga akan terpengaruh. jika harga meningkat satu komoditas, maka (M/P) akan menurun.
  • 32. www.company.com Gambar 4.9 Pergeseran garis anggaran dan perubahan anggaran harga yang tersisa tidak berubah
  • 33. www.company.com • Sampai saat ini kita telah mengasumsikan bahwa harga Px, dan Py tetap sama terlepas berapa banyak yang dibeli. Kebutuhan ini tidak selalu menjadi kasus. jika ada kuantitas diskon, maka harga per unit akan turun sebagai kuantitas membeli meningkat. Dalam hal ini, kembali ke contoh kita jeruk dan apel, konsumen akan mampu membeli, katakanlah 50 apel atau jeruk 60 jeruk yang dibeli, tetapi jika ia mencoba untuk membagi pengeluarannya antara apel dan jeruk, dia tidak bisa mendapatkan 25 apel dan 30 jeruk mungkin konsumen mendapatkan hanya 15 apel dan 25 jeruk.
  • 34. www.company.com Gambar 4.10 Pergeseran garis anggaran dengan perubahan yang berbeda dalam harganya.
  • 35. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • peningkatan satu harga dengan penurunan yang lain. tentu saja, lereng menurun di absolut. (Mengapa?) Jika kedua harga berubah ke arah yang sama tetapi dengan berbeda jumlah, sekali lagi kedua lereng dapat diubah
  • 36. www.company.com Kurva Permintaan dari Penurunan Kurva Indiferen • Dalam dua bagian sebelumnya kita membahas konveksitas dari kurva indiferen, yang garis anggaran, dan keseimbangan konsumen. sekarang akan menunjukkan bagaimana hukum permintaan (kuantitas yang diminta dari konsumen baik meningkat atau penurunan harga dan menurun ketika kenaikan harga) dapat diturunkan dari teori kurva indiferen sejauh ini. • mengasumsikan bahwa ada dua barang X dan Y, dan bahwa hanya harga Px X yang berubah, pendapatan uang (atau anggaran) dan harga Y tersisa tidak berubah. Efek pada kuantitas yang diminta dari X sebagai Px perubahan yang ditunjukkan pada Gambar 4.18.
  • 37. www.company.com Gambar 4.18 Perubahan kuantitas yang diminta dari X sebagai harga perubahan X
  • 38. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • X yang diminta telah jatuh ke X1. (Perhatikan bahwa konsumen adalah pada ketidakpedulian yang lebih tinggi kurva.) Paradoks ini seharusnya telah ditunjukkan oleh ekonom bernama Giffen dan disebut paradoks Giffen. Seperti disebutkan sebelumnya, baik untuk yang kuantitas yang diminta terjun sebagai harga turun, disebut Giffen baik. Barang tersebut Namun demikian, sangat jarang (untuk diskusi lebih lanjut sec bab berikutnya, Bagian 5.5).
  • 39. www.company.com Kuantitas Terhadap Harga • Pertimbangkan konsumen dengan peta ketidakpedulian dan kendala anggaran seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.25. AB adalah garis anggaran dan C titik keseimbangan, kuantitas bensin yang dikonsumsi menjadi Q0. Dengan penjatahan kuantitas harga tidak berubah. hanya konsumen dibatasi untuk membatasi konsumsi untuk Q1. Konsumen akan kemudian berada di titik D pada garis anggaran, dan karena itu adalah di sebelah kiri ketidakpedulian kurva melewati C. konsumen akan lebih buruk.
  • 40. www.company.com Gambar 4.25 Bukti bahwa konsumen bijih lebih baik dengan kuantitas jatah daripada dengan penjatahan harga ketika pendapatan pemerintah dari pajak bijih terbuang.
  • 41. www.company.com Penjelasan Gambar diatas • Kita sekarang akan mempertimbangkan kasus dua konsumen yang berbeda dalam selera (dua adalah cukup untuk menganalisis perbedaan selera) dan menunjukkan bahwa jatah kuantitas dapat membuat beberapa konsumen lebih buruk dibandingkan dengan penjatahan harga. Sebenarnya, untuk menganalisis masalah sama sekali, kita perlu tahu apa yang pemerintah lakukan dengan pendapatan dari cukai. Analisis mirip dengan yang di Bagian 4.9.4 mendapat banyak terlalu rumit untuk tujuan kita. Oleh karena itu, kita akan membuat asumsi penyederhanaan ini (tidak masuk akal) bahwa pemerintah limbah pendapatan pada beberapa produktif proyek. Oleh karena itu, garis anggaran konsumen tidak berubah.
  • 42. www.company.com Kesimpulan • Kepuasan konsumen yang berasal dari konsumsi komoditas disebut utilitas. Kepuasan ekstra berasal dari unit tambahan komoditi adalah utilitas marginal dari unit tersebut. Teori utilitas kardinal mengatakan bahwa utilitas dapat diukur; unit pengukuran yang berdasarkanTeori utilitas ordinal mengatakan bahwa utilitas komoditas yang berbeda (atau bundel komoditas) dapat peringkat Hukum diminishing marginal utility menegaskan bahwa setiap Unit tambahan dikonsumsi dari hasil komoditas utilitas marjinal kurang dari unit sebelumnya
  • 43. www.company.com Masukan • 1.Teori Edgeworth dengan kepuasan extra/tambahan komoditi dengan hubungan dalam kepuasan ektra • 2.perbedaan antara kurva indeference kanan dan kiri antara barang dan jasa • 3.Prilaku konsumen = kondisi ekonomi sedang menurun.meningkatkan produksi dalam perusahaan • 4.Teori berlian danteori air diaplikasiakan pada situasi saat ini, contoh kongkret saat ini