Langkah-langkah strategis dalam perencanaan pengembangan peternakan meliputi (1) persiapan alat ukur seperti altitumeter dan pH meter, (2) pengamatan tanaman dan air tanah di lokasi, (3) observasi budaya masyarakat setempat, dan (4) merekomendasikan jenis hijauan, unsur hara, dan sistem peternakan yang sesuai berdasarkan data lapangan dan analisis laboratorium.
2. Langkah – Langkah strategis dalam melakukan
Perencanaan Pengembangan Peternakan
1. Persiapan sebelum ke lapangan
mempersiapkan alat yang akan digunakan ke lapangan seperti:
• Pengukur ketinggian (altitumeter)
• pH meter,
• Alat pengambil sampel tanah
• Termometer
• Notebook dan pen
• GPS
• Kuadran
• Kamera
• Dan daftar kuesioner
3. Isi kuiesioner seperti
• Tinggi tempat dari permukaan laut
• Suhu udara, kelembaban udara
• Karakteristik lahan, datar berbukit dan landai
• Jenis tanaman pakan yang tumbuh, termasuk gulma (komposisi
botani) di lokasi survey
• Jenis tanah
• Sumber air (mata air, sungai, tidak ada)
• pH tanah, tekstur tanah (pasir, debu, liat)
• Pengambilan sampel tanah secara acak di lokasi survey dari
beberapa titik. Sampel tanah diambil untuk dianalisis di
laboratorium
• Melakukan sketsa untuk pembuatan peta lahan
• Melakukan pemotretan lokasi
4. 2. Mengamati lokasi dan tanaman yang tumbuh,
misalnya ada pohon yang besar berarti terdapat
air tanah di daerah tersebut.
5. 3. Observasi Budaya Masyarakat
observasi terhadap budaya masyarakat penting
dilakukan apalagi di daerah yang kental akan budayanya. Lahan
aharus diketahui aspek sejarahnya, supaya tidak terjadi friksi
antara masyarakat apabila dilakukan pengelolaan. Harus
dilakukan pendekatan dengan pemerintah dan tokoh masyarakat
setempat.
6. 4. Rekomendasi
data informasi dari observasi di lapangan dan hasil
analisis laboratorium dikumpulkan, dianalisis, dirumuskan dan
merupakan petunjuk dalam memutuskan rekomendasi yang
dikeluarkan sebagai berikut :
a. Menetapkan jenis hijauan pakan yang akan dikembangkan
b. Mengetahui unsur – unsur hara yang diperlukan dalm
memperbaiki tanah
c. Menetapka lahan tersebut dilakukan grazing atau cut carry
d. Menetapkan jenis ternak ruminansia yang akan dipelihara
e. Menetapkan tempat – tempat paddock dan kendang
pemeliharaan
7.
8. • timbulnya lahan ini disebabkan oleh kurangnya air di Kawasan tersebut
karena iklimnya yang kering.
• Lahan kering merupakan suatu lingkungan fisik yang mencakup iklim
relief tanah, hidrologi dari tanaman yang sampai batas – batas tertentu
mempengaruhi kemampuan penggunaan tanah.
• Erosi pada permukaan tanah menjadi penyebab lain terjadinya lahan
kering – kritis
• Menurut FAO , masalah lingkungan lahan kering – kritis yang terjadi di
negara berkembang disebabkan oleh eksploitasi yang berlebihan,
perluasan penanaman, dan penggundulan hutan (Sanchez
1993;Alexandratos 1988 yang disitir oleh Reijntjes 1999)
ADD A FOOTER 8
Timbulnya Lahan Kering Kritis