STABILITAS TANAH DENGAN SEMEN PCC DI LUBUK MINTURUN PADANG
1. Author/Presenter:
Yocky Syaida Adha Putra
Co-Author:
Tengku Ahmad Fauzan Syah
Advisor:
Dr. Azwar Inra, M.Pd
Totoh Handayono, ST.MT
“SOIL STABILITY USING CEMENT PCC IN
LUBUK MINTURUN PADANG, INDONESIA”
4th UNP International Conference on Technical and
Vocation Education and Training (ICTVET)
November 09-11, 2017, Padang, Indonesia
4. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan rencana Badan Perencanaan Daerah Kota Padang tentang pengembangan Kota Padang tahun
2008-2028 pada point 3 “Mendorong pengembangan kawasan permukiman perkotaan ke arah ke Utara,
Timur dan Selatan kota (Kecamatan Koto Tangah, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Pauh, Kecamatan
Lubuk Kilangan dan Kecamatan BungusTeluk Kabung)”.
Jenis tanah di kota Padang berdasarkan
peta tanah kota Padang (Bappeda kota
padang, tahun 2007), skala 1:210.000
maka jenis tanah daerah yang akan
dijadikan penelitian (Kota Padang)
umumnya didominasi oleh tanah komplek
latosol kuning kemerahan dan komplek
podzolik merah kekuningan. selain itu
juga terdapat jenis tanah andosol, asosiasi
aluvial grey, dark grey alluvial, dan
regosol coklat. Lokasi yang akan jadi
focus penelitian adalah Daerah Air Dingin
kenagarian Lubuk Minturun yang
didominasi tanah latosol kuning
kemerahan yang teridentifikasi lempung
Ekspansif.
6. Adapun tujuan penilitian ini adalah:
1.Menentukan kadar semen yang ditambahkan guna
memperoleh stabilitas optimum.
2.Menentukan kadar air yang ditambahkan guna memperoleh
stabilitas optimum.
Tujuan Penelitian
8. Tanah Lempung
Tanah lempung dan mineral lempung adalah tanah yang memiliki
partikel-partikel mineral tertentu yang “menghasilkan sifat-sifat
plastispadatanah biladicampur dengan air” (Grim, 1953).
Sifat-sifat yang dimiliki tanah lempung (Hardiyatmo, 1999) adalah
sebagai berikut:
1. Ukuran butir halus, kurang dari 0,002 mm
2. Permeabilitasrendah
3. Kenaikan air kapiler tinggi
4. Bersifat sangat kohesif
5. Kadar kembang susut yang tinggi
6. Proseskonsolidasi lambat.
10. Stabilisasi Tanah
1. Modifikasi Tanah
2. Stabilisasi Tanah Lempung
3. Pengaruh Air Terhadap Tanah Lempung
4. Metoda Pemilihan Bahan Tambah
• Alaska Departement of Transportation and Public Facilities Research &
Technology Transfer
• Ingles dan Metcalf (1972)
• Departement of The Army and The Air Forces
• Indiana Departement of Transportations
• Metode lain yang perlu diperhatikan dalam penambahan semen
5. Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan
• Iklim
• Uji Laboraturium
• Ketersediaan Biaya, Alat, Personil dan Bahan
• Tanah Mengandung Bahan Organik
• Tanah Mengandung Sulfat
• Air
• Waktu Ikatan
11. Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian “penelitian eksperimen”Jenis Penelitian “penelitian eksperimen”
Sampel PenelitianSampel Penelitian
Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data
Variabel dan Data PenelitianVariabel dan Data Penelitian
19. Sebelum melakukkan penambahan semen PCC pada tanah lempung maka perlu dilakukan pemenuhan kriteria
bahan campuran sebagai berikut:
1.Berdasarkan tabel petunjuk awal untuk pemilihan metode stabilisasi (Hicks, 2002) diperoleh dari data
pengujian Analisa Saringan no.200 sebesar 11,57% < 25% dengan PI 7,47 % < 10% diketahui dari tabel bahwa
tanah yang akan dimodifikasi cocok ditambahkan dengan semen PCC.
2.Berdasarkan tabel penerapan stabilisasi tanah yang cocok (Ingles dan Metcalf, 1972) diketahui tanah lempung
kasar dengan rencana stabilisasi menggunakan semen PCC diperoleh efektif dilakukan stabilisasi tapi
pengendalian mutu sulit.
3.Klasifikasi tanah menurut sistem unified (MIL-STD 619B), batasan LL dan PI menurut metode 103 dalam MIL-
STD-62 Diketahui nilai PI (Plastisitas Indeks) sebesar 7,47%.
PI < {20+ ¼ x (50% lolos saringan no. 200)}
7,47% < {20+ ¼ x (0.5 x 11,57)}
7,47% < 21,44% … (Layak dilakukan penambahan Semen PCC untuk stabilisasi)
4.Berdasarkan Departement of Army and The Air Force (1994) diketahui dari grafik perbandingan antara persen
halus lolos saringan no.200 terhadap persen pasir, material lolos saringan no.4 dan tinggal disaringan no. 200
diperoleh tanah berada di area 1C dan tanah layak dilakukan penstabilan dengan semen PCC.
5.Berdasarkan Indiana Departement of Tranportations (INDOT,2002) tanah yang layak dicampurkan dengan
semen yaitu tanah mempunyai PI ≤ 10 dan persen lolos saringan no.200 < 20%. Maka berdasarkan hasil
pengujian tanah ini layak dilakukan penambahan semen dengan jumlah penambahan semen 3-10%.
6.Berdasarkan Portland semen association (1979) tanah yang diuji telah memasuki criteria yang telah ditetapkan.
Setelah tanah memenuhi kriteria kelayakan penambahan semen maka dilakukkan pemadatan pada tanah yang
akan distabilisasi.
Kriteria Kelayakan Bahan Campuran
20. Pemadatan Standart Proktor
Campur tanah dengan air
sesuai dengan kadar air
yang telah ditentukan pada
masing-masing benda uji
yaitu 18%, 21%, 24%, 27%,
30%, dan 33% Lakukan
pada setiap penambahan
kadar semen PCC 0%, 4%,
7%, 10%.
21. 1. Pada sumur uji diperoleh Muka air tanah berada pada kedalaman 0,57 Meter.
2. Pada Hand Boring diperoleh klasifikasi USCS type tanah C1
3. Dari Analisa Saringan diketahui type lempung berpasir bergradasi tidak baik.
4. Dari Analisa Gs diperoleh Gs Sebesar 2,61
5. Pada Pengujian Kadar Air diperoleh 39,62%
6. Dari pengujian berat isi diperoleh data Berat Isi Tanah Basah Rata-rata sebesar 1,59 dan
data Berat Isi Tanah Kering Rata-rata sebesar 1,08.
7. Dari pengujian Atterberg Limit diperoleh Nilai batas cair= 45,81%, Nilai batas plastis=
38,34 %, Nilai indeks plastisitas= 7,47 %
8. Dari Hasil Pengujian Pemadatan Diperoleh γd dan kadar air sebesar:
Pada 0% penambahan semen PCC diperoleh pemadatan sebesar 1,12 dengan
kadar air 35%
Pada 4% penambahan semen PCC diperoleh pemadatan sebesar 1,19 dengan
kadar air 37%
Pada 7% penambahan semen PCC diperoleh pemadatan sebesar 1,24 dengan
kadar air 35%
Pada 10% penambahan semen PCC diperoleh pemadatan sebesar 1,28 dengan
kadar air 35%
Hasil Penelitian