SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
PERTEMUAN II
UJI PEMADATAN TANAH
ARLINA PHELIA, S.T., M.T.
BOOKS USED:
Hary Christady Hardiyatmo
L. D. Wesley
REFERENSI
• Hardiyatmo, Christandy H. 2018. Mekanika
Tanah Edisi keenam. Yogyakarta : UGM Press.
• Hardiyatmo, Christandy H. 2015. Tanah Expansif.
Yogyakarta : UGM Press.
• Hardiyatmo, Christandy H. 2015. Tanah Longsor
dan Erosi : Kejadian dan Penanganan.
Yogyakarta : UGM Press.
• E. Sutarman. 2013. Konsep dan Aplikasi
Mekanika Tanah. Yogyakarta : Andi.
OUTLINE
- TUJUAN PRAKTIKUM
- ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
- PROSEDUR PENGUJIAN
PEMADATAN
- CARA MENGHITUNG PENGUJIAN
TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk menentukan kepadatan maksimum
suatu jenis tanah melalui cara tumbukan,
yaitu mengetahui hubungan antara kadar air
dan kepadatan tanah, dapat digunakan
Standard Proctor atau Modified Proctor.
ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
- Bahan yang digunakan pada praktikum pemadatan tanah :
a. Sampel tanah tidak asli
(undisturbed) seberat 15 kg
b. Air bersih 5000 cc
c. Kantong plastik
ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
- Alat yang digunakan pada praktikum pemadatan tanah :
a. Mold standard diameter 4″ yang terdiri dari :
Plat dasar Mold Collar (leher penahan tanah)
Hammer 2,5kg
standar proctor
Hammer 2,5kg
modified proctor
Pan segi empat /
talam
ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
a. Sendok pengaduk tanah
b. Palu karet
c. Gelas ukur 1000 cc
d. Pisau pemotong
e. Saringan no.4 (4,75mm)
f. Timbangan kapasitas 1kg
g. Container
h. Kantong plastic 6 buah
i. Karung plastic / karung goni
j. Oven
k. Kain lap atau sikat baja
PROSEDUR PENGUJIAN
a. Menambahkan air :
1) Mengambil tanah seberat kira – kira 15 kg dengan
menggunakan karung goni / karung plastik dan
menjemurnya bila masih basah.
2) Menghancurkan tanah yang menggumpal setelah kering
dengan palu karet atau meremasnya dengan tangan.
3) Mengayak butiran tanah dengan menggunakan ayakan no.
4.
4) Memisahkan butiran yang lolos saringan no. 4 menjadi 6
bagian dan menimbangnya seberat 2,5 kg untuk setiap
plastik dan mengikatnya rapat – rapat.
5) Mengambil sebagian butir tanah yang mewakili sample
tanah untuk menentukan kadar air mula – mula.
Menggunakan 1 container hingga butiran tanah dapat
mewakili seluruh sample tanah dalam plastik. Melakukan
seperti pengujian kadar air.
PROSEDUR PENGUJIAN
6) Menentukan perkiraan kadar air optimum, dengan cara
sebagai berikut :
a)Menyemprotkan atau menambahkan air pada bagian
sample yang tidak terpakai (sisa tanah lolos saringan no. 4
tetapi tidak terpakai). Menambahkan air sedikit demi
sedikit ke dalam sample tanah tersebut sampai merata.
Akan didapat suatu campuran yang apabila dikepalkan
dengan tangan, bila tangan dibuka tidak hancur dan tidak
lengket di tangan. Mengambil sebagian untuk mengetahui
perkiraan kadar air optimum.
b)Mengambil tanah seberat 2,5 kg dan menambahkan air
sedikit demi sedikit sambil mengaduknya sampai rata.
Setelah merata, mengepalkannya dengan tangan, bila
tangan dibuka, tanah tidak hancur dan tidak lengket di
tangan. Setelah mendapatkan campuran tanah, mencatat air
yang ditambahkan.
PROSEDUR PENGUJIAN
PROSEDUR PENGUJIAN
7) Setelah mendapatkan perkiraan kadar air optimum, maka
menyiapkan penambahan air untuk setiap plastik.
Penambahan dilakukan dengan selisih 3 % untuk setiap
plastik, dimana 3 sampel di bawah dan 3 sampel di atas
perkiraan kadar air optimum.
8) Menambahkan air setiap plastik di atas talam atau pan,
mengaduknya secara merata dengan sendok pengaduk.
Memasukkan kembali ke dalam plastik, mengikatnya rapat –
rapat dan menyimpannya selama 24 jam agar di dapatkan
kadar air yang merata.
PROSEDUR PENGUJIAN
PROSEDUR PENGUJIAN
a. Memadatkan tanah :
1) Menimbang mold standart diameter 4″ beserta
alasnya (tanpa collar atau leher penahan pada
mold) dengan ketelitian 1 gr.
2) Memasang mold dengan collar, mengencangkan
mor penjepit dan meletakkannya pada tempat
yang kokoh (mold di atas papan atau balok agar
tidak pecah).
3) Mengambil salah satu sample tanah dari dalam
plastik yang telah disiapkan (dimulai dari
sample tanah dengan kadar air rendah).
Meletakkan di atas talam dan membagi menurut
metode pemadatan.
PROSEDUR PENGUJIAN
a) Bila menggunakan proctoe standard, membagi
tanah menjadi 3 bagian. Memasukkan bagian
pertama ke dalam mold ± setinggi 2/3 dari
tinggi mold (tanpa collar) kemudian
menumbuknya sebanyak 25 kali secara
merata. Memasukkan tanah bagian ketiga
setinggi collar, dan menumbuknya sebanyak
25 kali secara merata.
b) Bila menggunakan modified proctor, membagi
tanah menjadi 5 bagian. Memasukkan bagian
pertama ke dalam mold, menumbuknya
sebanyak 25 kali secara merata.
Melakukannya lagi untuk bagian ke dua, ke
tiga, ke empat dan ke lima, sehingga bagian
ke lima mengisi sebagian collar (berada sedikit
di atas mold).
PROSEDUR PENGUJIAN
4) Melepaskan collar dan meratakan permukaan tanah
pada mold dengan pisau pemotong. Bila ada rongga
tanah yang kosong, meratakan dengan tanah yang
kelebihan hingga mold menjadi rata.
5) Menimbang mold berikut alas dan tanah yang berada
di dalamnya dengan ketelitian 1 gram.
6) Mengeluarkan tanah dari mold dengan dongkrak.
Mengambil bagian tanah (atas, tengah dan bawah)
dengan menggunakan 2 container untuk pemeriksaan
kadar air (yang digunakan untuk perhitungan hanya 1
container dan 1 lagi untuk mengecek bila ada
kesalahan). Melakukan seperti pengujian kadar air.
7) Mengulangi langkah kerja b.2 sampai langkah kerja
b.6 untuk sample tanah yang lain.
8) Membersihkan alat – alat praktikum.
4
5
6
CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
PERHITUNGAN DATA (CONTOH RUMUS)
PERHITUNGAN DATA (CONTOH RUMUS)
PERHITUNGAN DATA (CONTOH RUMUS)
LAKUKAN PERHITUNGAN UNTUK KE
SEMUA SAMPEL, MISAL SAMPEL ADA 5,
BERARTI KELIMANYA DIHITUNG SEPERTI
YANG DICONTOHKAN!!
HASIL PENGOLAHAN DATA (DIBUAT TABEL
KESIMPULAN DARI HASIL PERHITUNGAN
a. Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1).Nilai kadar air optimum yang didapat ialah sebesar 19,2940 %.
2).Nilai berat volume kering optimum ialah sebesar 1,6975
gr/cm3
3).Pada percobaan uji pemadatan tanah, terjadi penyusutan
volume yang diakibatkan oleh tumbukan (beban vertikal) yang
diberikan pada lapisan tanah tersebut. Penyusutan tersebut
terjadi akibat keluarnya air pori tanah dan berkurangnya rongga
udara dari dalam tanah, sehingga dapat menyebabkan kepadatan
tanah semakin meningkat dan kualitas tanah menjadi semakin
baik.
KESIMPULAN DARI HASIL PERHITUNGAN
4).Nilai zero air void (ZAV) dipengaruhi oleh kadar air, semakin
kecil kadar air maka nilai ZAV akan semakin besar dan juga
sebaliknya jika semakin besar kadar air maka nilai ZAV akan
semakin kecil.
5).Ukuran kepadatan tanah adalah hubungan antara berat volume
kering dengan kadar air, oleh karena itu percobaan dilakukan
dengan 5 sampel yang berbeda kadar airnya agar dapat terlihat
perbedaannya.
6). Dari grafik yang diperoleh, grafik memotong garis ZAV. Hal
ini dikarenakan nilai kadar air pada hasil percobaan lebih besar
dibandingkan nilai ZAV, jadi tanah yang digunakan pada saat
percobaan tergolong tanah buruk.
THANK YOU!

More Related Content

What's hot

Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreHasanudin H
 
Laporan kotoran organik
Laporan kotoran organikLaporan kotoran organik
Laporan kotoran organikRully Lesmana
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanJaka Jaka
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirDella Andandaningrum
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregatDwi Andini
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton Intan Kusuma
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptIwan Sutriono
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangafadliansyah
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton Arnas Aidil
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxMuh. Aksal
 

What's hot (20)

Mektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanahMektan bab 3 klasifikasi tanah
Mektan bab 3 klasifikasi tanah
 
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libreSni 03 2828-1992-sand-cone-libre
Sni 03 2828-1992-sand-cone-libre
 
Laporan kotoran organik
Laporan kotoran organikLaporan kotoran organik
Laporan kotoran organik
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Konsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutanKonsolidasi lanjutan
Konsolidasi lanjutan
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Bab 6 pemadatan
Bab 6  pemadatanBab 6  pemadatan
Bab 6 pemadatan
 
Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasir
 
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat3 5-pengujian-berat-isi-agregat
3 5-pengujian-berat-isi-agregat
 
laporan uji slump beton
laporan uji slump beton laporan uji slump beton
laporan uji slump beton
 
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.pptT1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
T1 mektan 1_iwansutriono_41112120104.ppt
 
Modul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjangModul 3 waterpass memanjang
Modul 3 waterpass memanjang
 
Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6Mekanika tanah bab 6
Mekanika tanah bab 6
 
Uji Semen
Uji SemenUji Semen
Uji Semen
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
 
Bab 8 sand cone
Bab 8 sand coneBab 8 sand cone
Bab 8 sand cone
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docxPENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS.docx
 
10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu10 Pengendalian Mutu
10 Pengendalian Mutu
 
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
 

Similar to UjiPemadatanTanah

PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxMuh. Aksal
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksinoussevarenna
 
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxPENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxMuh. Aksal
 
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahLaboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahReski Aprilia
 
Modul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupanModul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupanSMPK Stella Maris
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Subandy Civil
 
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIATAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIAAsep Suryatna
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATmahviro vivi
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporanUmi Umaroh
 
BATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docxBATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docxMuh. Aksal
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingRudy Pamungkas
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahKetut Swandana
 
20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di bali20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di baliEdi Supriyanto
 
20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di bali20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di balisurveyorengineer
 

Similar to UjiPemadatanTanah (20)

Laporan dit
Laporan ditLaporan dit
Laporan dit
 
Acara i
Acara iAcara i
Acara i
 
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docxPEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
PEMERIKSAAN KOMPAKSI.docx
 
Instrumentasi
InstrumentasiInstrumentasi
Instrumentasi
 
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksiPraktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
Praktek Mekanika Tanah - Laporan uji kompaksi
 
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docxPENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
PENGUJIAN STANDAR PENETRATION TEST.docx
 
Sampling contoh tanah
Sampling contoh tanahSampling contoh tanah
Sampling contoh tanah
 
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahLaboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
 
Yocky syaida adha putra
Yocky syaida adha putraYocky syaida adha putra
Yocky syaida adha putra
 
Modul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupanModul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupan
Modul 4 pembelajaran 2-tanah dan keberlangsungan kehidupan
 
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)Prak.mekanika tanah i v1 (1)
Prak.mekanika tanah i v1 (1)
 
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIATAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA
 
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGATSTRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
STRUKTUR TANAH DAN KEMANTAPAN AGREGAT
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
BATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docxBATAS-BATAS ATTERBERG.docx
BATAS-BATAS ATTERBERG.docx
 
3367 8664-1-sm
3367 8664-1-sm3367 8664-1-sm
3367 8664-1-sm
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthing
 
Tugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanahTugas penyelidikan tanah
Tugas penyelidikan tanah
 
20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di bali20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di bali
 
20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di bali20 jasa hand boring tanah di bali
20 jasa hand boring tanah di bali
 

UjiPemadatanTanah

  • 1. PERTEMUAN II UJI PEMADATAN TANAH ARLINA PHELIA, S.T., M.T.
  • 2. BOOKS USED: Hary Christady Hardiyatmo L. D. Wesley
  • 3. REFERENSI • Hardiyatmo, Christandy H. 2018. Mekanika Tanah Edisi keenam. Yogyakarta : UGM Press. • Hardiyatmo, Christandy H. 2015. Tanah Expansif. Yogyakarta : UGM Press. • Hardiyatmo, Christandy H. 2015. Tanah Longsor dan Erosi : Kejadian dan Penanganan. Yogyakarta : UGM Press. • E. Sutarman. 2013. Konsep dan Aplikasi Mekanika Tanah. Yogyakarta : Andi.
  • 4. OUTLINE - TUJUAN PRAKTIKUM - ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM - PROSEDUR PENGUJIAN PEMADATAN - CARA MENGHITUNG PENGUJIAN
  • 5. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk menentukan kepadatan maksimum suatu jenis tanah melalui cara tumbukan, yaitu mengetahui hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah, dapat digunakan Standard Proctor atau Modified Proctor.
  • 6. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM - Bahan yang digunakan pada praktikum pemadatan tanah : a. Sampel tanah tidak asli (undisturbed) seberat 15 kg b. Air bersih 5000 cc c. Kantong plastik
  • 7. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM - Alat yang digunakan pada praktikum pemadatan tanah : a. Mold standard diameter 4″ yang terdiri dari : Plat dasar Mold Collar (leher penahan tanah) Hammer 2,5kg standar proctor Hammer 2,5kg modified proctor Pan segi empat / talam
  • 8. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM a. Sendok pengaduk tanah b. Palu karet c. Gelas ukur 1000 cc d. Pisau pemotong e. Saringan no.4 (4,75mm) f. Timbangan kapasitas 1kg g. Container h. Kantong plastic 6 buah i. Karung plastic / karung goni j. Oven k. Kain lap atau sikat baja
  • 9. PROSEDUR PENGUJIAN a. Menambahkan air : 1) Mengambil tanah seberat kira – kira 15 kg dengan menggunakan karung goni / karung plastik dan menjemurnya bila masih basah. 2) Menghancurkan tanah yang menggumpal setelah kering dengan palu karet atau meremasnya dengan tangan. 3) Mengayak butiran tanah dengan menggunakan ayakan no. 4. 4) Memisahkan butiran yang lolos saringan no. 4 menjadi 6 bagian dan menimbangnya seberat 2,5 kg untuk setiap plastik dan mengikatnya rapat – rapat. 5) Mengambil sebagian butir tanah yang mewakili sample tanah untuk menentukan kadar air mula – mula. Menggunakan 1 container hingga butiran tanah dapat mewakili seluruh sample tanah dalam plastik. Melakukan seperti pengujian kadar air.
  • 10. PROSEDUR PENGUJIAN 6) Menentukan perkiraan kadar air optimum, dengan cara sebagai berikut : a)Menyemprotkan atau menambahkan air pada bagian sample yang tidak terpakai (sisa tanah lolos saringan no. 4 tetapi tidak terpakai). Menambahkan air sedikit demi sedikit ke dalam sample tanah tersebut sampai merata. Akan didapat suatu campuran yang apabila dikepalkan dengan tangan, bila tangan dibuka tidak hancur dan tidak lengket di tangan. Mengambil sebagian untuk mengetahui perkiraan kadar air optimum. b)Mengambil tanah seberat 2,5 kg dan menambahkan air sedikit demi sedikit sambil mengaduknya sampai rata. Setelah merata, mengepalkannya dengan tangan, bila tangan dibuka, tanah tidak hancur dan tidak lengket di tangan. Setelah mendapatkan campuran tanah, mencatat air yang ditambahkan.
  • 12. PROSEDUR PENGUJIAN 7) Setelah mendapatkan perkiraan kadar air optimum, maka menyiapkan penambahan air untuk setiap plastik. Penambahan dilakukan dengan selisih 3 % untuk setiap plastik, dimana 3 sampel di bawah dan 3 sampel di atas perkiraan kadar air optimum. 8) Menambahkan air setiap plastik di atas talam atau pan, mengaduknya secara merata dengan sendok pengaduk. Memasukkan kembali ke dalam plastik, mengikatnya rapat – rapat dan menyimpannya selama 24 jam agar di dapatkan kadar air yang merata.
  • 14. PROSEDUR PENGUJIAN a. Memadatkan tanah : 1) Menimbang mold standart diameter 4″ beserta alasnya (tanpa collar atau leher penahan pada mold) dengan ketelitian 1 gr. 2) Memasang mold dengan collar, mengencangkan mor penjepit dan meletakkannya pada tempat yang kokoh (mold di atas papan atau balok agar tidak pecah). 3) Mengambil salah satu sample tanah dari dalam plastik yang telah disiapkan (dimulai dari sample tanah dengan kadar air rendah). Meletakkan di atas talam dan membagi menurut metode pemadatan.
  • 15. PROSEDUR PENGUJIAN a) Bila menggunakan proctoe standard, membagi tanah menjadi 3 bagian. Memasukkan bagian pertama ke dalam mold ± setinggi 2/3 dari tinggi mold (tanpa collar) kemudian menumbuknya sebanyak 25 kali secara merata. Memasukkan tanah bagian ketiga setinggi collar, dan menumbuknya sebanyak 25 kali secara merata. b) Bila menggunakan modified proctor, membagi tanah menjadi 5 bagian. Memasukkan bagian pertama ke dalam mold, menumbuknya sebanyak 25 kali secara merata. Melakukannya lagi untuk bagian ke dua, ke tiga, ke empat dan ke lima, sehingga bagian ke lima mengisi sebagian collar (berada sedikit di atas mold).
  • 16. PROSEDUR PENGUJIAN 4) Melepaskan collar dan meratakan permukaan tanah pada mold dengan pisau pemotong. Bila ada rongga tanah yang kosong, meratakan dengan tanah yang kelebihan hingga mold menjadi rata. 5) Menimbang mold berikut alas dan tanah yang berada di dalamnya dengan ketelitian 1 gram. 6) Mengeluarkan tanah dari mold dengan dongkrak. Mengambil bagian tanah (atas, tengah dan bawah) dengan menggunakan 2 container untuk pemeriksaan kadar air (yang digunakan untuk perhitungan hanya 1 container dan 1 lagi untuk mengecek bila ada kesalahan). Melakukan seperti pengujian kadar air. 7) Mengulangi langkah kerja b.2 sampai langkah kerja b.6 untuk sample tanah yang lain. 8) Membersihkan alat – alat praktikum. 4 5 6
  • 17. CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
  • 18. CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
  • 19. CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
  • 20. CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
  • 21. CONTOH DATA SEKUNDER YANG DIPEROLEH
  • 24. PERHITUNGAN DATA (CONTOH RUMUS) LAKUKAN PERHITUNGAN UNTUK KE SEMUA SAMPEL, MISAL SAMPEL ADA 5, BERARTI KELIMANYA DIHITUNG SEPERTI YANG DICONTOHKAN!!
  • 25. HASIL PENGOLAHAN DATA (DIBUAT TABEL
  • 26. KESIMPULAN DARI HASIL PERHITUNGAN a. Simpulan Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1).Nilai kadar air optimum yang didapat ialah sebesar 19,2940 %. 2).Nilai berat volume kering optimum ialah sebesar 1,6975 gr/cm3 3).Pada percobaan uji pemadatan tanah, terjadi penyusutan volume yang diakibatkan oleh tumbukan (beban vertikal) yang diberikan pada lapisan tanah tersebut. Penyusutan tersebut terjadi akibat keluarnya air pori tanah dan berkurangnya rongga udara dari dalam tanah, sehingga dapat menyebabkan kepadatan tanah semakin meningkat dan kualitas tanah menjadi semakin baik.
  • 27. KESIMPULAN DARI HASIL PERHITUNGAN 4).Nilai zero air void (ZAV) dipengaruhi oleh kadar air, semakin kecil kadar air maka nilai ZAV akan semakin besar dan juga sebaliknya jika semakin besar kadar air maka nilai ZAV akan semakin kecil. 5).Ukuran kepadatan tanah adalah hubungan antara berat volume kering dengan kadar air, oleh karena itu percobaan dilakukan dengan 5 sampel yang berbeda kadar airnya agar dapat terlihat perbedaannya. 6). Dari grafik yang diperoleh, grafik memotong garis ZAV. Hal ini dikarenakan nilai kadar air pada hasil percobaan lebih besar dibandingkan nilai ZAV, jadi tanah yang digunakan pada saat percobaan tergolong tanah buruk.