SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Pengolahan Makanan
Awetan dari Bahan Nabati
Teknik Pengolahan/Pengawetan Makanan dari
Bahan Nabati
Pengolahan Makanan Awetan dari
Bahan Nabati
Uraian Materi
Pengawetan Secara Fisik
Pengawetan Secara Biokimia
Teknik Pengolahan/Pengawetan Makanan
dari Bahan Nabati
Pengawetan Secara Fisik
Pengeringan
Pengawetan Suhu
Rendah
Pengemasan Pembuatan Tepung
jenis pengolahan
makanan awetan
secara fisik
Pengawetan Secara Biokimia
Pengasinan adalah mengawetkan makanan dengan cara
menambahkan garam pada bahan makanan. Kadar garam yang
tinggi akan menghambat mikroorganisme yang membuat makanan
cepat busuk.
PENGASINAN
Pemanisan adalah mengawetkan makanan dengan cara
menambahkan larutan gula pada bahan makanan. Kadar gula yang
tinggi pada makanan akan mencegah kerusakan pada makanan
PEMANISAN
Pengawetan makanan juga dapat dilakukan dengan cara menambahkan bahan pengawet seperti
enzim paparin, enzim bromelin, asam sitrat dan bahan lainnya. Namun penggunaan bahan
pengawet harus menggunakan bahan yang aman untuk makanan.
PENAMBAHAN BAHAN PENGAWET LAIN
Contoh : Pengolahan
Manisan Buah
Macam
Manisan Buah
2. Manisan kering
Contohnya buah untuk
manisan kering adalah
pala, kedondong, asam
jawa.
3. Acar
manisan yang cita rasa
cukanya sangat terasa. Contoh
acar dari buah adalah
mentimun, wortel,
kedondong.
1. Manisan basah
Contoh buah untuk manisan
basah adalah mangga,
kedondong, salak, pepaya,
bengkuang, jambu biji, dan ceremai.
Pengolahan Makanan
Awetan dari Bahan Nabati
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan buah:
2. Buah yang digunakan tidak
terlalu muda ataupun terlalu
tua, tidak mengandung
banyak serat serta tidak
berulat dan tidak ada cacat.
3. Buah yang
digunakan dicuci
terlebih dahulu
dari kotoran yang
ada.
Bahan Pembuatan Manisan
Buah
1. Bahan yang digunakan untuk
membuat manisan buah
dipilih yang baik kualitasnya,
agar hasil manisan tidak keriput.
1 2
3
4
Garam yang digunakan adalah garam
meja, garam bata, atau garam
beriodium, serta tidak
mengandung vetsin karena
akan menghambat proses
pengawetan.
Gula yang digunakan
sebaiknya berwarna putih
agar hasil manisan tidak
berubah warna menjadi
lebih gelap.
Jika menggunakan cuka,
gunakan yang kadar
keasamannya 5% saja agar
tidak terlalu asam.
Air kapur sirih digunakan
untuk memberi tekstur
renyah pada manisan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan bumbu atau bahan tambahan/
pengawet:
5 6
7
8
Sebelum direndam dalam air
gula, buah direndam dalam air
kapur sirih terlebih dahulu.
Setelah dibilas hingga
bersih agar sisa kapur
sirih tidak menempel.
Bumbu tambahan yang
digunakan, seperti cabai
merah, cengkih, atau kayu
manis sebaiknya masih
baru agar tidak
mengganggu cita rasa
manisan.
Bahan pengawet tidak perlu
digunakan apabila manisan
disimpan dalam tempat
yang bersih dan sesuai.
.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan bumbu atau bahan tambahan/
pengawet:
Cara Pembuatan
Manisan Buah
Sebelum direndam, buah dipilih
dahulu yang berkualitas dan
dicuci. Pada beberapa buah
dilakukan pengupasan dan
pemotongan terlebih
dahulu. Pada buah yang
memiliki daging tebal juga dapat
dilakukan pelubangan untuk
membantu meresapkan larutan
gula. Pada cara modern,
penggulaan dilakukan lebih dari
satu tahap.
Penirisan dilakukan
menggunakan ayakan yang
terbuat dari bambu atau
aluminium. Setelah ditiriskan,
buah dibiarkan beberapa lama
untuk memastikan sisa-sisa air
tidak tersisa pada buah.
Untuk manisan kering, air gula
terakhir yang digunakan juga
ditiriskan, sedangkan untuk
manisan basah tidak.
Metode penjemuran
dilakukan untuk
beberapa manisan
kering. Penjemuran
yang baik dilakukan
dengan sinar
matahari, sambil
dibalik-balik agar
keringnya merata.
cara pembuatan manisan buah berikut ini:
PKWU KLS X KD 3.3 KP 2.pptx

More Related Content

Similar to PKWU KLS X KD 3.3 KP 2.pptx

MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptxMEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptxkamilahkurnia
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptazizainul
 
6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.ppt6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.pptNingCah
 
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara  cara pengawetan dengan bahan kimiaCara  cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara cara pengawetan dengan bahan kimiaindahadm2
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptdanangpamungkas11
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptHilmanAnbari2
 
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniProduk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniNandag23
 
8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptx
8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptx8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptx
8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptxAntonetaPriskaSardjo
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETHani Ani
 
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btpOdy Sanchez
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganAdha Ningrum
 
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptAgusSutriawan3
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptZackMuda
 
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptxsudamy
 
Salinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptxSalinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptxdanangpamungkas11
 

Similar to PKWU KLS X KD 3.3 KP 2.pptx (20)

MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptxMEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
MEDIA PEMBELAJARAN (1).pptx
 
zat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.pptzat-aditiftampil.ppt
zat-aditiftampil.ppt
 
6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.ppt6. zat-aditif.ppt
6. zat-aditif.ppt
 
Zat Aditif.ppt
Zat Aditif.pptZat Aditif.ppt
Zat Aditif.ppt
 
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara  cara pengawetan dengan bahan kimiaCara  cara pengawetan dengan bahan kimia
Cara cara pengawetan dengan bahan kimia
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.pptipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
ipa-terpadu-viii-bab-7-zat-aditif-dan-zat-adiktif-psikotro.ppt
 
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniProduk pangan khas daerah nabati dan hewani
Produk pangan khas daerah nabati dan hewani
 
ZAT ADITIF.pptx
ZAT ADITIF.pptxZAT ADITIF.pptx
ZAT ADITIF.pptx
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptx
8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptx8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptx
8 IPA - ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF.pptx
 
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWETMAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
MAKALAH TEKNOLOGI PANGAN PEMANIS DAN PENGAWET
 
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
6 pengaturan-dan-penggunaan-btp
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.pptbahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
bahan-tambahan-pangan-direktorat-surveilan-dan-penyuluhan-keamanan-pangan.ppt
 
Bahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.pptBahan tambahan pangan.ppt
Bahan tambahan pangan.ppt
 
Bahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan
Bahan Tambahan Pangan
 
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
7 PRODUKSI SELAI PRINT.pptx
 
Salinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptxSalinan bab 6, zat Aditif.pptx
Salinan bab 6, zat Aditif.pptx
 
BAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETISBAHAN PEMANIS SINTETIS
BAHAN PEMANIS SINTETIS
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

PKWU KLS X KD 3.3 KP 2.pptx

  • 2. Teknik Pengolahan/Pengawetan Makanan dari Bahan Nabati Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati Uraian Materi
  • 3. Pengawetan Secara Fisik Pengawetan Secara Biokimia Teknik Pengolahan/Pengawetan Makanan dari Bahan Nabati
  • 5. Pengeringan Pengawetan Suhu Rendah Pengemasan Pembuatan Tepung jenis pengolahan makanan awetan secara fisik
  • 6. Pengawetan Secara Biokimia Pengasinan adalah mengawetkan makanan dengan cara menambahkan garam pada bahan makanan. Kadar garam yang tinggi akan menghambat mikroorganisme yang membuat makanan cepat busuk. PENGASINAN Pemanisan adalah mengawetkan makanan dengan cara menambahkan larutan gula pada bahan makanan. Kadar gula yang tinggi pada makanan akan mencegah kerusakan pada makanan PEMANISAN Pengawetan makanan juga dapat dilakukan dengan cara menambahkan bahan pengawet seperti enzim paparin, enzim bromelin, asam sitrat dan bahan lainnya. Namun penggunaan bahan pengawet harus menggunakan bahan yang aman untuk makanan. PENAMBAHAN BAHAN PENGAWET LAIN
  • 7. Contoh : Pengolahan Manisan Buah Macam Manisan Buah 2. Manisan kering Contohnya buah untuk manisan kering adalah pala, kedondong, asam jawa. 3. Acar manisan yang cita rasa cukanya sangat terasa. Contoh acar dari buah adalah mentimun, wortel, kedondong. 1. Manisan basah Contoh buah untuk manisan basah adalah mangga, kedondong, salak, pepaya, bengkuang, jambu biji, dan ceremai. Pengolahan Makanan Awetan dari Bahan Nabati
  • 8. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan buah: 2. Buah yang digunakan tidak terlalu muda ataupun terlalu tua, tidak mengandung banyak serat serta tidak berulat dan tidak ada cacat. 3. Buah yang digunakan dicuci terlebih dahulu dari kotoran yang ada. Bahan Pembuatan Manisan Buah 1. Bahan yang digunakan untuk membuat manisan buah dipilih yang baik kualitasnya, agar hasil manisan tidak keriput.
  • 9. 1 2 3 4 Garam yang digunakan adalah garam meja, garam bata, atau garam beriodium, serta tidak mengandung vetsin karena akan menghambat proses pengawetan. Gula yang digunakan sebaiknya berwarna putih agar hasil manisan tidak berubah warna menjadi lebih gelap. Jika menggunakan cuka, gunakan yang kadar keasamannya 5% saja agar tidak terlalu asam. Air kapur sirih digunakan untuk memberi tekstur renyah pada manisan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bumbu atau bahan tambahan/ pengawet:
  • 10. 5 6 7 8 Sebelum direndam dalam air gula, buah direndam dalam air kapur sirih terlebih dahulu. Setelah dibilas hingga bersih agar sisa kapur sirih tidak menempel. Bumbu tambahan yang digunakan, seperti cabai merah, cengkih, atau kayu manis sebaiknya masih baru agar tidak mengganggu cita rasa manisan. Bahan pengawet tidak perlu digunakan apabila manisan disimpan dalam tempat yang bersih dan sesuai. . Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bumbu atau bahan tambahan/ pengawet:
  • 12. Sebelum direndam, buah dipilih dahulu yang berkualitas dan dicuci. Pada beberapa buah dilakukan pengupasan dan pemotongan terlebih dahulu. Pada buah yang memiliki daging tebal juga dapat dilakukan pelubangan untuk membantu meresapkan larutan gula. Pada cara modern, penggulaan dilakukan lebih dari satu tahap. Penirisan dilakukan menggunakan ayakan yang terbuat dari bambu atau aluminium. Setelah ditiriskan, buah dibiarkan beberapa lama untuk memastikan sisa-sisa air tidak tersisa pada buah. Untuk manisan kering, air gula terakhir yang digunakan juga ditiriskan, sedangkan untuk manisan basah tidak. Metode penjemuran dilakukan untuk beberapa manisan kering. Penjemuran yang baik dilakukan dengan sinar matahari, sambil dibalik-balik agar keringnya merata. cara pembuatan manisan buah berikut ini: