SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Menjadi Imam Shalat Jamaah 
· by Konsultasi Syariah 
· January 9, 2012 
Menjadi Imam Shalat Jamaah 
Pertanyaan: 
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 
Kami mendengar hadis yang berisi perintah bahwa jika kita sedang menjadi imam shalat, maka kita 
harus memendekkan shalat tersebut. Apakah yang dimaksud memendekkan shalat di sini? dan 
bagaimana praktiknya yang benar? 
Apakah harus membaca surat-surat pendek saja seperti Al-Ikhlash, An-Nas, dan semisalnya? 
Kami mohon jawaban beserta dalil serta penerapan yang benar menurut pemahaman yang benar pula, 
karena sebagian kami menjadi imam shalat lima waktu di masjid. Terima kasih atas penjelasannya. 
Jawaban: 
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh 
Menjadi Imam Shalat Jamaah 
Dalam hal panjang dan pendeknya bacaan, telah dibedakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa 
sallam antara shalat sendirian dan shalat berjamaah. Berliau bersabda, 
“Jika di antara kamu shalat mengimami manusia, maka hendaklah meringkas, karena di antara 
mereka ada yang lemah, orang sakit, dan orang tua. Akan tetapi, jika shalat sendirian, maka 
hendaklah memanjangkan semuanya.” (HR. Bukhari: 662)
Akan tetapi, bukanlah yang dimaksudkan meringkas shalat adalah membaca setiap rakaatnya dengan 
surat-surat pendek seperti Al-Ikhlash dan An-Nash atau semisalnya. Kita harus memahami maksud 
hadis di atas sebagaimana yang diinginkan oleh pembuat syariat yang mulia ini. Jika penafsiran suatu 
hadis diserahkan kepada semua pihak, niscaya mereka akan berbeda penafsiran dan akan terus 
berselisih. Misalnya tentang penafsiran hadis ini, seorang penghafal Alquran akan mengatakan 
bahwa Surat Al-Anfal, Surat Yusuf, Surat Yunus, dan semisalnya adalah surat-surat yang pendek 
(karena dia telah menghafalnya di luar kepala), sementara orang yang tidak mempunyai hafalan 
Alquran akan mengatakan bahwa surat Al-Ghosyiyah, Al-Alaq, Al-Balad, Adh-Dhuha, dan 
semisalnya adalah surat-surat yang panjang. Maka mustahil terjadi kesamaan persepsi dari setiap 
orang. 
Oleh karena itu, kita harus mengetahui siapakah seseorang yang shalatnya ringkas (pendek) ketika 
menjadi imam? Jawabnya tidak lain adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana 
dalam sebuah hadis: 
Dari Anas bin Malik berkata, “Aku tidak pernah shalat bersama seorang imam pun yang lebih 
pendek dan lebih sempurna shalatnya daripada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. 
Bukhari: 667 dan Muslim: 721) 
Hadis ini menunjukkan bahwa yang dicontohkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya 
memendekkan shalat ketika menjadi imam, tetapi juga menyempurnakannya. Inilah maksud hadis 
yang diinginkan, karena demikianlah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan sabdanya 
dengan praktik secara langsung yang dilihat oleh para sahabat setiap hari. 
Maka bagi setiap imam hendaklah berupaya melaksanakan shalatnya agar sesuai dengan sunnah 
Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam. Shalat yang sesuai dengan sunah adalah shalat yang pendek 
tetapi sempurna, bukan shalat yang memperturutkan hawa nafsunya atau hawa nafsu kebanyakan 
para makmumnya yang biasanya ingin shalat secepat mungkin. Seorang imam adalah pemikul 
amanat manusia, dan orang yang sedang memikul amanat harus menunaikannya dengan yang sebaik-baiknya, 
dan shalat yang paling baik adalah yang sesuai dengan sunnah Rasul shalallahu ‘alaihi wa 
sallam. 
Imam Nawawi berkata, “Makna hadis ini sangat jelas, yaitu seorang imam diperintahkan untuk 
memendekkan shalatnya tetapi tidak mengurangi sunah Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak 
mengurangi maksud-maksud shalat.” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 2:216) 
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Para ahlul ilmi mengatakan, yang dianjurkan ketika shalat shubuh 
adalah membaca thiwalul mufashol, dalam shalat maghrib membaca qishorul mufashol, dan shalat 
lainnya (zuhur, ashar, dan isya) membaca awashitul mufashol. thiwalul mufashol adalah dimulai dari 
surat Qaf sampai dengan surat An-Naba, qishorul mufashol adalah dimulai dari surat Adh-Duha 
sampai dengan akhir Alquran, dan awashitul mufashol adalah dimulai dari surat An-Naba sampai 
dengan Adh-Dhuha. Inilah yang biasa dilakukan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Boleh juga 
kadang-kadang membaca thiwalul mufashol ketika shalat maghrib, sebagaimana Nabi shalallahu 
‘alaihi wa sallam kadang-kadang membacanya pada shalat maghrib.” (Liqo’ al-Bab al-Maftuh, 3:79) 
Perkataan di atas didasari oleh sebuah hadis dari jalan Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah beliau 
berkata, “Aku tidak pernah shalat bersama seorang pun yang lebih mirip dengan shalatnya Rasulullah 
shalallahu ‘alaihi wa sallam daripada orang ini (Sulaiman bin Yasar).” Lalu beliau berkata, “Adalah
beliau (Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam) memanjangkan dua rakaat pertama shalat zuhur dan 
memendekkan dua rakaat yang lainnya. Beliau meringkas shalat ashar. Beliau membaca qishorul 
mufashol pada shalat maghrib, membaca washatul (awashitul) mufashol pada waktu shalat isya, dan 
membaca thulul (thiwalul) mufashol pada shalat shubuh.” (HR. Ibnu Majah: 827, dishahihkan oleh 
Al-Albani dalam Sunan Nasai: 983) 
Demikian juga, jika suatu saat dibutuhkan untuk shalat lebih pendek dari yang biasa dilakukan 
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam maka hal itu dibolehkan dengan syarat tidak dijadikan 
sebagai kebiasaan. Alasannya, jika hal itu dilakukan setiap hari maka dia akan menyelisihi sunah 
dalam hal mengimami shalat. Dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik, beliau berkata, bahwasanya 
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sesungguhnya aku memulai shalat, dan aku ingin 
memanjangkan bacaannya, lalu aku mendengar tangisan anak kecil, lalu aku meringkas shalatku 
sebab aku mengetahui kekhawatiran ibunya mendengar tangisan anaknya.” (HR. Bukhari 668 dan 
Muslim: 723) 
Akan tetapi, bacaan panjang yang melebihi sunah Rasul jika sampai memberatkan umatnya maka 
menjadi haram hukumnya, karena hal ini akan menyulitkan dan membuat orang-orang lari dari 
ibadah. Oleh karenanya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sangat marah ketika ada salah satu 
sahabatnya yang terlalu panjang bacaannya ketika menjadi imam sehingga menyulitkan orang lain. 
(HR. Bukhari: 6106 dan Muslim: 465) 
Kesimpulan 
1. Hendaklah meringkas (memendekkan) shalat jika menjadi imam, dan memanjangkan 
semaunya jika shalat sendirian. 
2. Maksud dari memendekkan shalat ketika menjadi imam adalah menyempurnakan shalat 
sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bukan melaksanakan 
shalat yang paling pendek menurut hawa nafsu manusia. 
3. Dianjurkan ketika shalat shubuh membaca thiwalul mufashol, dan sholat lainnya (zhuhur, 
ashar, dan isya) membaca awashitul mufashol. 
4. Dibolehkan mengurangi atau melebihi sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam 
bacaannya jika ada suatu kebutuhan, asalkan tidak memberatkan orang lain dan tidak dijadikan 
kebiasaan setiap hari. 
5. Dilarang terlalu panajng bacaannya melebihi sunah yang berakibat memberatkan makmum. 
Wallahu a’lam.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Sifat tarawih-nabi
Sifat tarawih-nabiSifat tarawih-nabi
Sifat tarawih-nabi
 
Dalil larangan bidah
Dalil larangan bidahDalil larangan bidah
Dalil larangan bidah
 
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuanCr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
 
tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah tawasul dan istighatsah
tawasul dan istighatsah
 
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhanArgumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
Argumen amaliyah nahdhiyyah di bulan ramadhan
 
Artikel sholat sunnah witir
Artikel sholat sunnah witirArtikel sholat sunnah witir
Artikel sholat sunnah witir
 
03.bab iii bidah_hasanah
03.bab iii bidah_hasanah03.bab iii bidah_hasanah
03.bab iii bidah_hasanah
 
Tabarruk
TabarrukTabarruk
Tabarruk
 
Tabarruk
Tabarruk Tabarruk
Tabarruk
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Shalat dhuha 02
Shalat dhuha   02Shalat dhuha   02
Shalat dhuha 02
 
Materi pai kelas_7
Materi pai kelas_7Materi pai kelas_7
Materi pai kelas_7
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?Shalat = Ga shalat ?
Shalat = Ga shalat ?
 
100926 sholat sunnah 1
100926 sholat sunnah 1100926 sholat sunnah 1
100926 sholat sunnah 1
 
Ikhwan
IkhwanIkhwan
Ikhwan
 
Tahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnyaTahlil dan dalilnya
Tahlil dan dalilnya
 
Pembekalan khutbah jum’at bagi siswa akhir tmi
Pembekalan khutbah jum’at bagi siswa akhir tmiPembekalan khutbah jum’at bagi siswa akhir tmi
Pembekalan khutbah jum’at bagi siswa akhir tmi
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
 

Viewers also liked

Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014 2015
Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014  2015Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014  2015
Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014 2015Raymundo Llanes
 
1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermon
1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermon1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermon
1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermonPowerPoint_Sermons
 
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaanstrategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaanPradna Paramita
 
Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014 2015
Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014  2015Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014  2015
Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014 2015Raymundo Llanes
 
Projecte interdisciplinari
Projecte interdisciplinariProjecte interdisciplinari
Projecte interdisciplinarimariscotbasimma
 
English assignment 1 brief
English assignment 1 briefEnglish assignment 1 brief
English assignment 1 briefLY97
 

Viewers also liked (7)

Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014 2015
Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014  2015Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014  2015
Planeacion orientacion y t bloque 1 iii 2014 2015
 
1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermon
1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermon1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermon
1 corinthians 6 19 you are not your own power point church sermon
 
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaanstrategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
strategi-infomobilisasi-untuk-pengarusutamaan-isu-perdesaan
 
Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014 2015
Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014  2015Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014  2015
Planeacion tecnologia iii bloque 1 2014 2015
 
Team Effectiveness
Team EffectivenessTeam Effectiveness
Team Effectiveness
 
Projecte interdisciplinari
Projecte interdisciplinariProjecte interdisciplinari
Projecte interdisciplinari
 
English assignment 1 brief
English assignment 1 briefEnglish assignment 1 brief
English assignment 1 brief
 

Similar to MENJADI IMAM

3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamahasni furoida
 
Hukum solat tasbih
Hukum solat tasbihHukum solat tasbih
Hukum solat tasbihAnisK9
 
Masbuq dalam shalat dan permasalahannya
Masbuq dalam shalat dan permasalahannyaMasbuq dalam shalat dan permasalahannya
Masbuq dalam shalat dan permasalahannyaAbyanuddin Salam
 
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]badruzaman82
 
solat jamak dan qasar.pptx
solat jamak dan qasar.pptxsolat jamak dan qasar.pptx
solat jamak dan qasar.pptxHuzaifahMahmud
 
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuanCr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuanIdaFitriana12
 
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’at
Hukum  menjama’  shalat ashar  dengan  jum’atHukum  menjama’  shalat ashar  dengan  jum’at
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’atBima Handawi
 
Id work of_ramadan
Id work of_ramadanId work of_ramadan
Id work of_ramadanLoveofpeople
 
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptxSholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptxssuser7ecb39
 

Similar to MENJADI IMAM (20)

3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah3. Pengertian adzan dan iqamah
3. Pengertian adzan dan iqamah
 
Hukum solat tasbih
Hukum solat tasbihHukum solat tasbih
Hukum solat tasbih
 
Masbuq dalam shalat dan permasalahannya
Masbuq dalam shalat dan permasalahannyaMasbuq dalam shalat dan permasalahannya
Masbuq dalam shalat dan permasalahannya
 
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
Khutbah jum'at-pentingnya shalat berjamaah [full]
 
solat jamak dan qasar.pptx
solat jamak dan qasar.pptxsolat jamak dan qasar.pptx
solat jamak dan qasar.pptx
 
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuanCr008  tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
Cr008 tata cara shalat rasul utk lelaki perempuan
 
Materi Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan IqamaMateri Adzan dan Iqama
Materi Adzan dan Iqama
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Adzan dan iqomah
Adzan dan iqomahAdzan dan iqomah
Adzan dan iqomah
 
572214304.pdf
572214304.pdf572214304.pdf
572214304.pdf
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’at
Hukum  menjama’  shalat ashar  dengan  jum’atHukum  menjama’  shalat ashar  dengan  jum’at
Hukum menjama’ shalat ashar dengan jum’at
 
Id work of_ramadan
Id work of_ramadanId work of_ramadan
Id work of_ramadan
 
Bulughul-Maram-Shalat-08.pdf
Bulughul-Maram-Shalat-08.pdfBulughul-Maram-Shalat-08.pdf
Bulughul-Maram-Shalat-08.pdf
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Tata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjudTata sholat tahajjud
Tata sholat tahajjud
 
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptxSholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
 
SOLAT.pptx
SOLAT.pptxSOLAT.pptx
SOLAT.pptx
 

More from Novia Sumanti

More from Novia Sumanti (19)

Catatanku
CatatankuCatatanku
Catatanku
 
Sk tim teknis
Sk tim teknisSk tim teknis
Sk tim teknis
 
Bast bmn revisi print
Bast bmn revisi printBast bmn revisi print
Bast bmn revisi print
 
Ki kd dkbtpt
Ki kd dkbtptKi kd dkbtpt
Ki kd dkbtpt
 
329571577 rpp-batu-beton-keramik-genting-i
329571577 rpp-batu-beton-keramik-genting-i329571577 rpp-batu-beton-keramik-genting-i
329571577 rpp-batu-beton-keramik-genting-i
 
Adukan dalam konstruksi bangunan
Adukan dalam konstruksi bangunanAdukan dalam konstruksi bangunan
Adukan dalam konstruksi bangunan
 
003 silabus
003 silabus003 silabus
003 silabus
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
Mmmmmmmmmmm
MmmmmmmmmmmMmmmmmmmmmm
Mmmmmmmmmmm
 
Bab i jalan raya
Bab i jalan rayaBab i jalan raya
Bab i jalan raya
 
Skl bing
Skl bingSkl bing
Skl bing
 
Silabus mektek 2
Silabus mektek 2Silabus mektek 2
Silabus mektek 2
 
Silabus mektek 2
Silabus mektek 2Silabus mektek 2
Silabus mektek 2
 
Silabus mektek 2
Silabus mektek 2Silabus mektek 2
Silabus mektek 2
 
Susunan kepanitian perpisahan
Susunan kepanitian perpisahanSusunan kepanitian perpisahan
Susunan kepanitian perpisahan
 
Menggambar segi-tujuh-beraturan
Menggambar segi-tujuh-beraturanMenggambar segi-tujuh-beraturan
Menggambar segi-tujuh-beraturan
 
Kd ki k kayu
Kd ki k kayuKd ki k kayu
Kd ki k kayu
 

MENJADI IMAM

  • 1. Menjadi Imam Shalat Jamaah · by Konsultasi Syariah · January 9, 2012 Menjadi Imam Shalat Jamaah Pertanyaan: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Kami mendengar hadis yang berisi perintah bahwa jika kita sedang menjadi imam shalat, maka kita harus memendekkan shalat tersebut. Apakah yang dimaksud memendekkan shalat di sini? dan bagaimana praktiknya yang benar? Apakah harus membaca surat-surat pendek saja seperti Al-Ikhlash, An-Nas, dan semisalnya? Kami mohon jawaban beserta dalil serta penerapan yang benar menurut pemahaman yang benar pula, karena sebagian kami menjadi imam shalat lima waktu di masjid. Terima kasih atas penjelasannya. Jawaban: Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh Menjadi Imam Shalat Jamaah Dalam hal panjang dan pendeknya bacaan, telah dibedakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam antara shalat sendirian dan shalat berjamaah. Berliau bersabda, “Jika di antara kamu shalat mengimami manusia, maka hendaklah meringkas, karena di antara mereka ada yang lemah, orang sakit, dan orang tua. Akan tetapi, jika shalat sendirian, maka hendaklah memanjangkan semuanya.” (HR. Bukhari: 662)
  • 2. Akan tetapi, bukanlah yang dimaksudkan meringkas shalat adalah membaca setiap rakaatnya dengan surat-surat pendek seperti Al-Ikhlash dan An-Nash atau semisalnya. Kita harus memahami maksud hadis di atas sebagaimana yang diinginkan oleh pembuat syariat yang mulia ini. Jika penafsiran suatu hadis diserahkan kepada semua pihak, niscaya mereka akan berbeda penafsiran dan akan terus berselisih. Misalnya tentang penafsiran hadis ini, seorang penghafal Alquran akan mengatakan bahwa Surat Al-Anfal, Surat Yusuf, Surat Yunus, dan semisalnya adalah surat-surat yang pendek (karena dia telah menghafalnya di luar kepala), sementara orang yang tidak mempunyai hafalan Alquran akan mengatakan bahwa surat Al-Ghosyiyah, Al-Alaq, Al-Balad, Adh-Dhuha, dan semisalnya adalah surat-surat yang panjang. Maka mustahil terjadi kesamaan persepsi dari setiap orang. Oleh karena itu, kita harus mengetahui siapakah seseorang yang shalatnya ringkas (pendek) ketika menjadi imam? Jawabnya tidak lain adalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana dalam sebuah hadis: Dari Anas bin Malik berkata, “Aku tidak pernah shalat bersama seorang imam pun yang lebih pendek dan lebih sempurna shalatnya daripada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari: 667 dan Muslim: 721) Hadis ini menunjukkan bahwa yang dicontohkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya memendekkan shalat ketika menjadi imam, tetapi juga menyempurnakannya. Inilah maksud hadis yang diinginkan, karena demikianlah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan sabdanya dengan praktik secara langsung yang dilihat oleh para sahabat setiap hari. Maka bagi setiap imam hendaklah berupaya melaksanakan shalatnya agar sesuai dengan sunnah Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam. Shalat yang sesuai dengan sunah adalah shalat yang pendek tetapi sempurna, bukan shalat yang memperturutkan hawa nafsunya atau hawa nafsu kebanyakan para makmumnya yang biasanya ingin shalat secepat mungkin. Seorang imam adalah pemikul amanat manusia, dan orang yang sedang memikul amanat harus menunaikannya dengan yang sebaik-baiknya, dan shalat yang paling baik adalah yang sesuai dengan sunnah Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam. Imam Nawawi berkata, “Makna hadis ini sangat jelas, yaitu seorang imam diperintahkan untuk memendekkan shalatnya tetapi tidak mengurangi sunah Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak mengurangi maksud-maksud shalat.” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim, 2:216) Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Para ahlul ilmi mengatakan, yang dianjurkan ketika shalat shubuh adalah membaca thiwalul mufashol, dalam shalat maghrib membaca qishorul mufashol, dan shalat lainnya (zuhur, ashar, dan isya) membaca awashitul mufashol. thiwalul mufashol adalah dimulai dari surat Qaf sampai dengan surat An-Naba, qishorul mufashol adalah dimulai dari surat Adh-Duha sampai dengan akhir Alquran, dan awashitul mufashol adalah dimulai dari surat An-Naba sampai dengan Adh-Dhuha. Inilah yang biasa dilakukan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam. Boleh juga kadang-kadang membaca thiwalul mufashol ketika shalat maghrib, sebagaimana Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kadang-kadang membacanya pada shalat maghrib.” (Liqo’ al-Bab al-Maftuh, 3:79) Perkataan di atas didasari oleh sebuah hadis dari jalan Sulaiman bin Yasar dari Abu Hurairah beliau berkata, “Aku tidak pernah shalat bersama seorang pun yang lebih mirip dengan shalatnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam daripada orang ini (Sulaiman bin Yasar).” Lalu beliau berkata, “Adalah
  • 3. beliau (Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam) memanjangkan dua rakaat pertama shalat zuhur dan memendekkan dua rakaat yang lainnya. Beliau meringkas shalat ashar. Beliau membaca qishorul mufashol pada shalat maghrib, membaca washatul (awashitul) mufashol pada waktu shalat isya, dan membaca thulul (thiwalul) mufashol pada shalat shubuh.” (HR. Ibnu Majah: 827, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Sunan Nasai: 983) Demikian juga, jika suatu saat dibutuhkan untuk shalat lebih pendek dari yang biasa dilakukan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam maka hal itu dibolehkan dengan syarat tidak dijadikan sebagai kebiasaan. Alasannya, jika hal itu dilakukan setiap hari maka dia akan menyelisihi sunah dalam hal mengimami shalat. Dalam sebuah hadis dari Anas bin Malik, beliau berkata, bahwasanya Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Sesungguhnya aku memulai shalat, dan aku ingin memanjangkan bacaannya, lalu aku mendengar tangisan anak kecil, lalu aku meringkas shalatku sebab aku mengetahui kekhawatiran ibunya mendengar tangisan anaknya.” (HR. Bukhari 668 dan Muslim: 723) Akan tetapi, bacaan panjang yang melebihi sunah Rasul jika sampai memberatkan umatnya maka menjadi haram hukumnya, karena hal ini akan menyulitkan dan membuat orang-orang lari dari ibadah. Oleh karenanya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sangat marah ketika ada salah satu sahabatnya yang terlalu panjang bacaannya ketika menjadi imam sehingga menyulitkan orang lain. (HR. Bukhari: 6106 dan Muslim: 465) Kesimpulan 1. Hendaklah meringkas (memendekkan) shalat jika menjadi imam, dan memanjangkan semaunya jika shalat sendirian. 2. Maksud dari memendekkan shalat ketika menjadi imam adalah menyempurnakan shalat sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bukan melaksanakan shalat yang paling pendek menurut hawa nafsu manusia. 3. Dianjurkan ketika shalat shubuh membaca thiwalul mufashol, dan sholat lainnya (zhuhur, ashar, dan isya) membaca awashitul mufashol. 4. Dibolehkan mengurangi atau melebihi sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam bacaannya jika ada suatu kebutuhan, asalkan tidak memberatkan orang lain dan tidak dijadikan kebiasaan setiap hari. 5. Dilarang terlalu panajng bacaannya melebihi sunah yang berakibat memberatkan makmum. Wallahu a’lam.