Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak keypad pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
6. kewirausahaan, resti pujianti, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana, 2018
1. PERTEMUAN 6
“Komunikasi dan Mengetahui Model Kepemimpinan”
Paper ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Kewirausahaan
Nama Dosen : Pak Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun Oleh :
Resti Pujianti - 43217110140
Universitas Mercu Buana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prodi Akuntansi
Tahun 2017 / 2018
2. KOMUNIKASI DAN MENGETAHUI MODEL KEPEMIMPINAN
KOMUNIKASI
• DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
keypad pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gesture tubuh, menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal. (Anonim1, 2018)
• KOMPONEN KOMUNIKASI
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan
baik. Menurut Laswellkomponen-komponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol"). (Anonim1,2018)
3. • PROSES KOMUNIKASI
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
a. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain
mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa
berupa informasi dalam bentuk bahasaataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti
kedua pihak.
b. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik
secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung
melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.
c. media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.
d. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan
yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
e. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan
yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud
oleh si pengirim.
• MODEL - MODEL KOMUNIKASI
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama,
serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi
dikonseptualisasikan dalam perkembangannya. (Anonim1, 2018)
1. Model komunikasi linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949
dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai
proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu
model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran
(channel).Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau
penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-
4. partisipan dalam proses komunikasi. Suatu konsep penting dalam model ini adalah gangguan
(noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu
kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran bersama sebuah
pesan yang diterima oleh penerima.
2. Model interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta
komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.Patut
dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang
sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.
3. Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus
dalam sebuah episode komunikasi.Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif:
pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus
mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.
Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :
a. Latar belakang budaya
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif.
5. b. Ikatan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
c. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan.
d. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan
yang disampaikan.
e. Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
MODEL KEPEMIMPINAN
• DEFINISI KEPEMIMPINAN
Stogdill (1974) menyimpulkan bahwa banyak sekali definisi mengenai kepemimpinan. Hal ini
dikarenakan banyak sekali orang yang telah mencoba mendefinisikan konsep kepemimpinan
tersebut. Namun demikian, semua definisi kepemimpinan yang ada mempunyai beberapa unsur
yang sama.
Sarros dan Butchatsky (1996), “leadership is defined as the purposeful behaviour of influencing
others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as well as the
organization or common good”. Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan
sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota
kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu
dan organisasi.
Sedangkan menurut Anderson (1988), “leadership means using power to influence the thoughts
and actions of others in such a way that achieve high performance”. (Afid Burhanunddin, 2018)
6. Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi. Antara lain:
1. Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan
(followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan
dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, kepemimpinan
tidak akan ada juga.
2. Seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or
herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan.
• MODEL / JENIS KEPEMIMPINAN
Ada beberapa model kepemimpinan diantaranya:
1. Manajerial (managerial)
2. Partisipatif (participative)
3. Transformasional (transformational)
4. Interpersonal (interpersonal)
5. Transaksional (transactional)
6. Post modern
7. Kontingensi (contingency)
8. Moral (moral)
9. Pembelajaran (instructional)
1. Kepemimpinan Manajerial (managerial)
Fokus seorang pemimpin adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan
kompetensinya.Otoritas dan pengaruh bersifat formal, hierarkis dan birokratis
2. Kepemimpinan Partisipatif (participative)
Proses pengambilan keputusan secara kelompok. Keterlibatan menimbulkan sikap demokratis,
meningkatkan keefektifan tim dan lembaga serta bertanggungjawab.Rasa betanggungjawab
dapat menimbulkan rasa memiliki. Rasa memiliki dapat menimbulkan turut memelihara.
7. 3. Kepemimpinan Transformation
Model yang komprehensif menggunakan pendekatan normative. Model ini lebih sentralistik,
lebih mengarahkan, lebih mengontrol sistem. Model cenderung berbuat sewenang-wenang
karena kepemimpinan yang kuat, berani berkorban sebagai pahlawan, karismatik, dan konsisten
dengan teman sejawat dalamberbagai nilai dan kepentingan umum.Jika model berjalan optimal,
mampu melibatkan stakeholders dalam mencapai tujuan
4. Kepemimpinan interpersonal
Lebih menekankan pada hubungan dengan teman sejawat dan hubungan antar pribadi.
5. Kepemimpinan transaksional
Hubungan antara pemimpin dengan bawahan berdasarkan kesepakatan nilai atau proses
pertukaran (transaksi uang). Transaksi diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak
6.Kepemimpinan Postmodern
Mengizinkan menggunakan kepemimpinan demokratis. Fokusnya pada visi yang dikembangkan
oleh pemimpin. Pemimpinan penuh perhatian pada budaya dan lambang-lambang makna yang
dibentuk oleh individu atau kelompok. Berfokus pada interpretasi individu
7. Kepemimpinan Kontingensi
Berfokus pada situasi dan mengevaluasi bagaimanamenyesuaikan peilaku dengan lingkungan.
8. Kepemimpinan Moral
Berfokus pada nilai, kepercayaan, etika. Berdasarkan pada rasional normatif, rasional
berdasarkan pertimbangan benar dan salah
9. Kepemimpinan Pembelajaran
Fokus pada bagaimana meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. (Afid Burhanunddin, 2018)
8. Model Komunikasi yang sudah diimplementasikan di perusahaan tempat saya bekerja ,
adalah :
1. Model interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta
komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain. Patut
dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang
sederajat. Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan. Contoh dari model komunikasi ini yaitu : berkomunikasi
langsung (face to face), meeting, dan lain-lain.
2. Model transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus
dalam sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif:
pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas
komunikasi yang terjadi. Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus
mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna. Contoh
implementasi diperusahaan dimana saya bekerja adalah adanya tawar menawar / negosiasi harga
dengan supplier, vendor , subkon yang membantu menyuplai material-material konstruksi.
Sedangkan Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Diperusahaan dimana saya berkerja, menerapkan dua model kepemimpinan (berdasarkan apa
yang saya rasakan), yaitu model kepemimpinan manajerial dan partisipatif. Tetapi yang paling
dominan yaitu model kepemimpinan partisipatif.
9. a. Kepemimpinan Manajerial (managerial)
Fokus seorang pemimpin adalah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan
kompetensinya. Otoritas dan pengaruh bersifat formal, hierarkis dan birokratis. Misalnya ada
beberapa hal yang memang dalam pengambilan keputusannya harus dilakukan oleh managerial,
seperti manager tidak melibatkan karyawan-karyawan skala menengah kebawah
b. Kepemimpinan Partisipatif (participative)
Proses pengambilan keputusan secara kelompok. Keterlibatan menimbulkan sikap demokratis,
meningkatkan keefektifan tim dan lembaga serta bertanggungjawab. Rasa betanggungjawab
dapat menimbulkan rasa memiliki. Rasa memiliki dapat menimbulkan turut memelihara.
Kepemimpinan partisipatif menyangkut baik pendekatan kekuasaan maupun perilaku
kepemimpinan. Kepemimpinan, menyangkut aspek-aspek kekuasaan seperti:
• Bersama-sama menanggung kekuasaan (power sharing),
• Pemberian kekuasaan (empowering)
• Proses-proses yang saling mempengaruhi secara timbal balik
• Prosedur-prosedur spesifik yang digunakan untuk berkonsultasi dengan orang lain, untuk
memperoleh gagasan dan saran-saran, serta perilaku spesifik yang digunakan untuk
pendelegasian kekuasaan.
Contoh dari implementasi model kepemimpinan partisipatif adalah adanya rapat mingguan, yang
melibatkan semua karyawan dan sangat memperhatikan kritik-kritik dan saran yang membangun
perusahaan.
10. REFERENSI :
1. Anonim1, 2018. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komunikasi, (15 April 2018, jam 22.15)
2. Burhanuddin, Afid, 2018. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/01/02/model-
model-kepemimpinan-pendidikan/, (15 April 2018, jam 20.58)
3. Anonim2, 2018. https://www.dictio.id/t/bagaimanakah-kepemimpinan-partisipatif-
itu/1276/2, (16 April 2018, jam 17.11)
4. Irman, 2018. http://www.irmanfsp.com/2015/08/pengertian-dan-model-
kepemimpinan.html?m=1, (16 April 2018, jam 17.25)