SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
1 
INDONESIA ANTI CORRUPTION FORUM GOES TO CAMPUS 
KAMPUS BINA NUSANTARA JAKARTA, 18 JULI 2014
1. Korupsi menjadi masalah bangsa dan telah 
sampai pada titik nadir yang mengkhawatirkan. 
2. Upaya pemberantasan korupsi oleh APH, masih 
terfokus pada penghukuman terhadap orang 
perorangan. 
3. Sedikitnya perhatian APH terhadap kejahatan 
korporasi, yang tidak sebanding dengan akibat 
yang ditimbulkannya. 
4. Cost of crime akibat kejahatan korporasi sekitar 
US$ 200 milyar setahun atau 20 kali kerugian 
yang diakibatkan kejahatan konvensional. 
5. Berbagai bentuk kejahatan korporasi dapat 
mengakibatkan terkurasnya sumber daya alam, 
sosial, dan modal kelembagaan serta 
menggerogoti kepercayaan terhadap institusi 
publik. 
Dr. Asep N. Mulyana - 2
S E N I N 
2 DESEMBER 2013 
 Perilaku korupsi di tingkat elite, 
sudah sangat parah dan 
mengkhawatirkan. 
 Transformasi korupsi dari white 
collar crime, menjadi kejahatan 
politik dan birokrasi 
 Terjadi regenerasi koruptor, 
banyaknya kalangan muda yang 
terlibat korupsi 
 Sekitar Rp 153,1 triliun biaya 
perkara TPK harus ditanggung 
masyarakat. 
PERBANDINGAN KERUGIAN NEGARA DAN YANG 
DAPAT DISELEMATKAN TAHUN 2001-2012 
Rimawan Pradiptyo (Pengamat Ekonomi UGM) 
Hasil Penelitian P2EB FEB UGM 
Dr. Asep N. Mulyana - 3
Sumber: Bagian Sunproglap dan Panil pada JAM Pidsus Kejaksaan Agung 
Dr. Asep N. Mulyana - 4
1. Berdasarkan perkara TPK 
yang ditangani Kejaksaan 
(2009-2013): 
 8.628 perkara/5 tahun 
 1.726 perkara/tahun 
 5 perkara/hari 
2. Berdasarkan perkara TPK 
yang ditangani Kejaksaan, 
KPK, Polri (2010-2013): 
 7.651 perkara/4 tahun 
 Rata-rata: ` 
1.913 perkara TPK/tahun 
5,2 perkara/hari 
Dr. Asep N. Mulyana - 5
34 Provinsi: 
 sekitar 7 hari, virus korupsi telah 
tersebar di seluruh proprinsi 
403 kabupaten + 98 kota: 
 Sekitar 100 hari (+ 3 bulan), virus 
korupsi telah tersebar di seluruh 
kabupaten/kota 
Dr. Asep N. Mulyana - 6
ACEH 
15 SUMUT 
31 
SUMBAR 
16 RIAU 
26 
JAMBI 
7 SUMSEL 
12 
BENGKULU 
B. BELITUNG 
14 LAMPUNG 
19 
DKI 
18 
JABAR 
17 
KEJAGUNG 
39 
JATENG 
KALTIM 
13 
33 
DIY 
9 
JATIM 
53 
BALI 
13 NTB 
14 
NTT 
48 
KALBAR 
16KALTENG 
22 KALSEL 
12 
SULUT 
14 
SULTENG 
29 
SULTRA 
11 
SULSEL 
27 
MALUKU 
20 PAPUA 
9 
BANTEN 
13 
16 
GORONTALO 
7 MALUKU UTARA 
7 
KEPULAUAN RIAU 
25 
Dr. Asep N. Mulyana - 7
1. Subyek hukum dalam KUHP masih tertuju pada orang 
perorangan; 
2. Terdapat sebagian pandangan yang menganggap 
bahwa kesalahan berupa kesengajaan (dolus) dan 
kealpaan (culpa) merupakan kesalahan individual 
(individual guilty) dan sikap bathin manusia; 
3. Beragamnya perundang-undangan yang 
mencantumkan korporasi sebagai subyek hukum (sekitar 
71 undang-undang); 
4. Tidak adanya kesatuan ide/gagasan dalam 
penempatan subyek hukum korporasi berikut 
pertanggungjawaban pidananya: 
 Definisi dan ruang lingkup korporasi; 
 Jenis sanksi, baik berupa pidana maupun tindakan; 
 Prosedur penyidikan dan proses peradilan 
Dr. Asep N. Mulyana - 8
1. Korporasi sebagai pembuat/ 
pelaku kejahatan (corporate 
criminal/corporatie’s 
misdaad) 
2. Korporasi yang memperoleh 
keuntungan dari kejahatan 
(crime for corporations). 
3. Kejahatan terhadap 
Korporasi (Crime againts 
Corporation) 
Dr. Asep N. Mulyana - 9
1. Subyek hukum: orang perseorangan dan korporasi 
(Pasal 1); 
2. Korporasi yang memperoleh keuntungan dari TPK 
(Pasal 2 dan 3); 
3. Penjatuhan pidana terhadap korporasi dan/atau 
pengurusnya (Pasal 20 ayat 1) ; 
4. Kejahatan oleh orang-orang berdasarkan hubungan 
kerja/hubungan lain bertindak dalam lingkungan 
korporasi (Pasal 20 ayat 2); 
5. Tuntutan pidana terhadap korporasi diwakili oleh 
pengurus (Pasal 20 ayat 3); 
6. Pidana pokok terhadap korporasi berupa denda, 
maksmimum pidana ditambah 1/3 (Pasal 20 ayat 7) 
Dr. Asep N. Mulyana - 10
1. Kriteria korporasi yang dapat dijadikan tersangka dalam TPK (Psl 1 
ayat 1 & Psl 20 ayat 2 UU PTPK): 
 Dilakukan dalam hubungan kerja; 
 Bertindak dalam lingkungan korporasi. 
2. Penetapan korporasi sebagai tersangka, tidak meniadakan 
pertanggungjawaban pidana pengurusnya; 
3. Pemberkasan antara subyek hukum orang dan korporasi dilakukan 
Dr. Asep N. Mulyana - 11 
secara terpisah (splitsing); 
4. BAP Tersangka Korporasi sedapat mungkin diterangkan oleh 
pengurus yang memperoleh kuasa sesuai AD/ART; 
5. Keharusan menyita AD/ART korporasi; 
6. Keberadaan BAP Tersangka Korporasi tidak mutlak: 
 Kemungkinan pengurus diwakili oleh orang lain/adanya 
pergantian pengurus/penolakan pengurus memberikan 
keterangan dalam BAP; 
 Belum dikenalnya alat bukti keterangan tersangka/terdakwa 
korporasi (Psl 184 ayat 1 KUHAP) 
SURAT JAKSA AGUNG 
NO. B-036/A/Ft.1/06/ 2009 
Tanggal 29 Juni 2009
1. Pada prinsipnya tuntutan hukuman tambahan berupa uang 
pengganti terhadap korporasi tidak dapat diganti dengan 
pidana penjara (Psl 18 ayat 3 UU PTPK); 
2. Hukuman tambahan terhadap korporasi: 
 Perampasan barang bergerak dan tidak bergerak, yang 
digunakan atau diperoleh dari TPK, perusahaan 
milik terpidana dimana TPK dilakukan, dan barang 
yang menggantikan barang-barang tersebut; 
 Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya 
sebanyak-banyaknya sama dengan harta yang 
diperoleh dari TPK; 
 Penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk 
waktu paling lama 1 tahun; 
 Pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu 
atau penghapusan seluruh atau sebagian keuntungan 
tertentu, yang telah atau dapat diberikan pemerintah 
kepada terpidana; 
Dr. Asep N. Mulyana - 12 
SURAT JAKSA AGUNG 
NO. B-036/A/Ft.1/06/ 2009 
Tanggal 29 Juni 2009
Dr. Asep N. Mulyana - 13 
1. Nama korporasi; 
2. Nomor dan tanggal akta korporasi; 
3. Nomor dan tanggal akta pendirian 
perusahaan; 
4. Nomor dan tanggal akta perusahaan pada 
saat peristiwa pidana; 
5. Nomor dan tanggal akta perusahaan 
perubahan terakhir; 
6. Kedudukan/status pendirian; 
7. Bidang usaha
Dr. Asep N. Mulyana - 14 
MODUS 
OPERANDI 
TPK DI 
INDONESIA, 
2013 
1. Korporasi sebagai pelaku kejahatan 
(corporate criminal/corporatie’s misdaad) dan 
korporasi yang memperoleh keuntungan 
dari TPK (crime for corporate); 
2. Penentuan Directing Mind Korporasi: 
3. Pembuktian mens rea terdakwa korporasi 
(Doktrin Intra Vires); 
4. Pembuktian perbuatan materiil Directing Mind 
Korporasi; 
5. Pembuktian Korporasi sebagai Pihak yang 
Memperoleh Keuntungan
Nama Terdakwa :PT/CV/Yayasan 
Nomor dan tanggal 
akta pendirian korporasi 
beserta perubahannya : ……………………………………. 
Tempat kedudukan :……………………………………. 
Kebangsaan :……………………………………. 
Jenis/bidang usaha :……………………………………. 
NPWP :…………………………………… 
Yang diwakili oleh pengurus yang berwenang mewakili di dalam dan 
di luar pengadilan sesuai peraturan 
perundang-undangan, yaitu: 
Nama :…………………………………… 
Tempat/tanggal lahir :…………………………………… 
Umur :…………………………………… 
Jenis kelamin :…………………………………… 
Kebangsaan :…………………………………… 
Agama :…………………………………… 
Pekerjaan :…………………………………… 
Pendidikan :……………………………………. 
Dr. Asep N. Mulyana - 15
TERSANGKA TPK PEMBANGUNAN PASAR 
SENTRA ANTASARI BANJARMASIN: 
Bonafacius Tjitomo (Direktur PT. GJW) 
Stevanus Widagdo bin Suraji (Dirut PT. GJW); 
Edwan Nizar (Kadis Tata Kota Banjarmasin); 
Midpai Yabani (Mantan Walikota Banjarmasin); 
Korporasi (PT. GJW) 
PUTUSAN PN BANJARMASIN TGL. 9 JUNI 2011 
 Menyatakan terdakwa PT. GJW telah terbukti 
secara sah dan meyakinkan bersalah 
melakukan tindak pidana korupsi secara 
berlanjut; 
 Menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa 
PT. GJW Rp. 1,317 Milyar; 
 Menjatuhkan pidana tambahan berupa 
penutupan sementara PT. GJW selama 6 
(enam) bulan. 
Dr. Asep N. Mulyana - 16
PUTUSAN PENGADILAN TPK, TGL. 8 JULI 2013 
 Pidana penjara terhadap terdakwa Itman Atmanto 
selama 4 (empat) tahun dan denda Rp. 200 juta, 
subsidair 3 (tiga) bulan kurungan; 
 Menghukum PT. IM2 membayar uang pengganti 
sebesar Rp. 1,358 trilyun, paling lama dalam 
waktu 1 (satu) tahun setelah putusan inkracht. 
PUTUSAN PT DKI, TGL. 12 DES 2013 
 Pidana penjara terhadap terdakwa Itman Atmanto 
selama 8 tahun penjara dan denda Rp. 200 juta 
subsidair 3 (tiga) bulan kurungan; 
 Tidak adanya uang pengganti, karena PT. IM2 
belum diajukan ke tahap penuntutan. 
Dr. Asep N. Mulyana - 17
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI 
NO. 2230K/Pid.Sus/213, 
TGL. 10 FEB 2014 
1. Menyatakan Ir. Ricksy Prematury (Dir. PT. 
GPI) terbukti melakukan tindak pidana 
korupsi secara bersama-sama dan berlanjut; 
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Ir. 
Ricksy Prematury selama 5 (lima) tahun dan 
denda Rp. 200 juta, subsidair 2 (dua) bulan 
kurungan (orang); 
3. Menghukum PT. GPI membayar uang 
pengganti sebesar US$ 3,089 juta, 
(korporasi) 
Dr. Asep N. Mulyana - 18
PUTUSAN MA NO. 2239K/PID.SUS/2012, TGL. 18 
DESEMBER 2012 
1. Menyatakan terdakwa Suwir Laut alias Liu Che Sui alias 
ATAK terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah 
melakukan tindak pidana menyampaikan SPT yang isinya 
tidak benar atau tidak lengkap secara berlanjut; 
2. Menjatuhkan pidana penjara selama 2 (dua) tahun; 
3. Menetapkan bahwa pidana tersebut tidak akan dijalani, 
kecuali jika dikemudian hari ada perintah lain dalam 
putusan Hakim karena Terdakwa dipersalahkan melakukan 
sesuatu kejahatan atau tidak mencukupi suatu syarat yang 
ditentukan sebelum berakhirnya masa percobaan selama 3 
(tiga) tahun, dengan syarat khusus waktu 1 (satu) tahun 14 
(empat belas) perusahaan yang tergabung dalam AAG 
yang pengisian SPT tahunan diwakili oleh Terdakwa untuk 
membayar denda 2 (dua) kali pajak terutang yang kurang 
bayar, yang keseluruhannya berjumlah Rp. 2,519 trilyun 
secara tunai. 
Dr. Asep N. Mulyana - 19
1. Corporate crime, PT. SN didirikan sebagai 
sarana penerbitan faktur pajak fiktif; 
2. Kerugian negara Rp. 118,69 Milyar. 
3. Terdakwa Sulasi Purnomo (Direktur) penjara 
2 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp. 336 
M subs 2 bulan kurungan (Putusan No. 
320/Pid.B/2013/PN. Sby Tgl 18 April 2013) 
4. Terdakwa Hadi Mulyono (Komisaris): 
a. Putusan No. 2755/Pid.B/2012/ PN. Sby 
Tgl. 11 Des 2012 
2 tahun penjara dan denda Rp 336 M Subs 
1 bulan kurungan 
b. Putusan No. 176/Pid/2013/ PT.Sby Tgl 
13 Maret 2013: 
3 tahun penjara dan denda Rp 336 M Subs 
1 bulan kurungan 
Dr. Asep N. Mulyana - 20
PERMOHONAN JAKSA PENGACARA NEGARA 
1.Menetapkan perbuatan PT. SN melanggar 
kepentingan umum dan/atau melanggar peraturan 
per-UU-an. 
2.Menetapkan, membubarkan PT. SN, dengan 
segala akibat hukumnya. 
3.Menetapkan Turut Termohon I, II dan III tunduk 
pd penetapan pembubaran PT SN 
4.Menetapkan tim likuidator dan menunjuk Jaksa 
Pengacara Negara (Pemohon) sebagai anggota 
tim likuidator. 
PUTUSAN PN GRESIK NO. 260/Pdt.P/2012 Tgl 17 
April 2013: 
1.Menjatuhkan putusan dgn verstek. 
2.Menyatakan permohonan Pemohon dinyatakan 
tdk dpt diterima 
3.Menghukum pemohon untuk membayar biaya 
perkara Rp. 1.461.000 
Dr. Asep N. Mulyana - 21
1. Jaksa dapat mengajukan 
permohonan pemeriksaan perseroan 
kepada pengadilan (Psl 138 UU PT); 
2. PT. ASIP diduga telah melakukan 
perbuatan melanggar perundang-undangan 
terkait penggunaan 
faktur pajak fiktif PT. SN; 
3. Kejaksaan mengajukan permohonan 
kepada PN Surabaya: 
 Mengeluarkan penetapan 
pemeriksaan PT. ASIP; 
 Mengangkat ahli untuk 
melakukan pemeriksaan PT. 
ASIP. 
Dr. Asep N. Mulyana - 22
1. Kejaksaan telah melakukan upaya dan 
langkah-langkah kongkrit dalam 
penanganan perkara terhadap 
korporasi. 
2. Perlu adanya Diklat Terpadu Antar 
Penegak Hukum dalam penanganan 
perkara terhadap korporasi; 
3. Perlu adanya road map dan blue print 
dalam penanganan pertanggung 
jawaban pidana korporasi, serta 
merumuskan Standard Guidelines of 
Law Enforcement Combating 
Corporate Crime. 
Dr. Asep N. Mulyana - 23
24

More Related Content

What's hot

Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. teresa irene
 
Kampung Sadar Hukum
Kampung Sadar HukumKampung Sadar Hukum
Kampung Sadar HukumIrwan Dujour
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
Pidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaanPidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaanSigit Riono
 
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Herlambang Bagus
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesiaHukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPuputDachi
 
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisPerbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisYaqub Wiranata
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjitojonatanwardian
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanSigit Riono
 

What's hot (20)

Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn. Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
Konsepsi Hukum Agraria Nasional 2021 - DIAH TRIMURTI SALEH,S.E.,S.H., M.Kn.
 
Memahami Pemasyarakatan
Memahami PemasyarakatanMemahami Pemasyarakatan
Memahami Pemasyarakatan
 
Kampung Sadar Hukum
Kampung Sadar HukumKampung Sadar Hukum
Kampung Sadar Hukum
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
Pidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaanPidana dan pemidanaan
Pidana dan pemidanaan
 
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
Analisa Korupsi Ketua MK (Akil Mochtar)
 
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesiaHukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
Hukum islam dalam tata hukum dan pembinaan hukum nasional di indonesia
 
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptxPPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
PPT-HUKUM-PIDANA-1 (3).pptx
 
PROPOSAL SKRIPSI
PROPOSAL SKRIPSIPROPOSAL SKRIPSI
PROPOSAL SKRIPSI
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggrisPerbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
Perbandingan sistem peradilan pidana indonesia dengan inggris
 
criminal law reviewer
criminal law reviewercriminal law reviewer
criminal law reviewer
 
Politik hukum agraria sudjito
Politik hukum agraria   sudjitoPolitik hukum agraria   sudjito
Politik hukum agraria sudjito
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Stelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaanStelsel pemidanaan
Stelsel pemidanaan
 

Similar to KORPORASI DAN TPK

Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiKb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiImam Sarwo Edi
 
remisi bagi koruptor
remisi bagi koruptorremisi bagi koruptor
remisi bagi koruptorIr. Soekarno
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsihadiarnowo
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanRestiPutri6
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015ekho109
 
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfTugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfAyuni945584
 
Implementasi restitusi korban anak
Implementasi restitusi korban anakImplementasi restitusi korban anak
Implementasi restitusi korban anakDarmawan Santosa
 
Proposal Tesis PMH (1) (3).pptx
Proposal Tesis PMH (1) (3).pptxProposal Tesis PMH (1) (3).pptx
Proposal Tesis PMH (1) (3).pptxMNoorHR1
 
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptxFIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptxAhmadSNuzil
 
Makalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docxMakalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docxRezaNugraha49
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaYohanes Rananda
 
Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014hastapurnama
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Universitas Pakuan
 
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Dimebag Darrell
 

Similar to KORPORASI DAN TPK (20)

Praktik penanganan korporasi, padang, 6 juni 2014
Praktik penanganan korporasi, padang, 6 juni 2014Praktik penanganan korporasi, padang, 6 juni 2014
Praktik penanganan korporasi, padang, 6 juni 2014
 
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiKb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
 
remisi bagi koruptor
remisi bagi koruptorremisi bagi koruptor
remisi bagi koruptor
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi PemerintahanAkuntansi Pemerintahan
Akuntansi Pemerintahan
 
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
IACF GTC: Tanggung jawab korporasi (Albertina Ho)
 
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
(Sindonews.com) Opini hukum-politik 27 desember 2014-31 Januari 2015
 
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdfTugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
Tugas 2 paper keuangan negara_AYUNI.pdf
 
hfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptxhfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptx
 
Implementasi restitusi korban anak
Implementasi restitusi korban anakImplementasi restitusi korban anak
Implementasi restitusi korban anak
 
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
Hasil Pemantauan Kejaksaan Periode 2003-2004
 
Proposal Tesis PMH (1) (3).pptx
Proposal Tesis PMH (1) (3).pptxProposal Tesis PMH (1) (3).pptx
Proposal Tesis PMH (1) (3).pptx
 
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptxFIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
FIDUSIA HUKUM & HAM.pptx
 
Makalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docxMakalah Hukbis kel 6.docx
Makalah Hukbis kel 6.docx
 
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnyaReformasi birokrasi dan aspek sosialnya
Reformasi birokrasi dan aspek sosialnya
 
tugas indah.pdf
tugas indah.pdftugas indah.pdf
tugas indah.pdf
 
tugas indah.pdf
tugas indah.pdftugas indah.pdf
tugas indah.pdf
 
Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014Media Indonesia 1 Maret 2014
Media Indonesia 1 Maret 2014
 
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
Studi Kasus Penyimpangan Atas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bogor Pad...
 
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
Analisa kasus kejahatan bisnis yang dilakukan oleh korporasi dalam perspektif...
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum

Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Indonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tIndonesia Anti Corruption Forum
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoIndonesia Anti Corruption Forum
 
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegahaInstruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegahaIndonesia Anti Corruption Forum
 

More from Indonesia Anti Corruption Forum (20)

Korupsi korporasi
Korupsi korporasiKorupsi korporasi
Korupsi korporasi
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPIIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ by IAPI
 
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJIACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
IACF-GTC; Menutup Ruang Korupsi PBJ
 
SPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan TerakhirSPAK 2013 Editan Terakhir
SPAK 2013 Editan Terakhir
 
Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013Buku ipak bps2013
Buku ipak bps2013
 
Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013Release launch ipak_2013
Release launch ipak_2013
 
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
Notulensi hasil PSC INDA 03 Anti Corruption, Bappenas, 1 Sept. 2014
 
Reformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di KoreaReformasi Regulasi di Korea
Reformasi Regulasi di Korea
 
E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3E book-uncac-gap-analysis-3
E book-uncac-gap-analysis-3
 
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tUu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
Uu nomor 8 tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan t
 
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antikoUu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
Uu nomor 7 tahun 2006 tentang pengesahan konvensi pbb antiko
 
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publikUu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
Uu nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik
 
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankanUu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
Uu nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan
 
Uncac indonesia
Uncac indonesiaUncac indonesia
Uncac indonesia
 
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsiUu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
Uu nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi
 
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umumSe no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
Se no 9 12 dpnp tentang pelaksanaan gcg bagi bank umum
 
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppuUu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
Uu nomor 15 tahun 2002 tentang tppu
 
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
Peraturan presiden nomor 35 tahun 2011
 
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcgPbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
Pbi nomor 8 4 2006 tentang pelaksanaan gcg
 
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegahaInstruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
Instruksi presiden nomor 1 tahun 2013 tentang aksi pencegaha
 

KORPORASI DAN TPK

  • 1. 1 INDONESIA ANTI CORRUPTION FORUM GOES TO CAMPUS KAMPUS BINA NUSANTARA JAKARTA, 18 JULI 2014
  • 2. 1. Korupsi menjadi masalah bangsa dan telah sampai pada titik nadir yang mengkhawatirkan. 2. Upaya pemberantasan korupsi oleh APH, masih terfokus pada penghukuman terhadap orang perorangan. 3. Sedikitnya perhatian APH terhadap kejahatan korporasi, yang tidak sebanding dengan akibat yang ditimbulkannya. 4. Cost of crime akibat kejahatan korporasi sekitar US$ 200 milyar setahun atau 20 kali kerugian yang diakibatkan kejahatan konvensional. 5. Berbagai bentuk kejahatan korporasi dapat mengakibatkan terkurasnya sumber daya alam, sosial, dan modal kelembagaan serta menggerogoti kepercayaan terhadap institusi publik. Dr. Asep N. Mulyana - 2
  • 3. S E N I N 2 DESEMBER 2013  Perilaku korupsi di tingkat elite, sudah sangat parah dan mengkhawatirkan.  Transformasi korupsi dari white collar crime, menjadi kejahatan politik dan birokrasi  Terjadi regenerasi koruptor, banyaknya kalangan muda yang terlibat korupsi  Sekitar Rp 153,1 triliun biaya perkara TPK harus ditanggung masyarakat. PERBANDINGAN KERUGIAN NEGARA DAN YANG DAPAT DISELEMATKAN TAHUN 2001-2012 Rimawan Pradiptyo (Pengamat Ekonomi UGM) Hasil Penelitian P2EB FEB UGM Dr. Asep N. Mulyana - 3
  • 4. Sumber: Bagian Sunproglap dan Panil pada JAM Pidsus Kejaksaan Agung Dr. Asep N. Mulyana - 4
  • 5. 1. Berdasarkan perkara TPK yang ditangani Kejaksaan (2009-2013):  8.628 perkara/5 tahun  1.726 perkara/tahun  5 perkara/hari 2. Berdasarkan perkara TPK yang ditangani Kejaksaan, KPK, Polri (2010-2013):  7.651 perkara/4 tahun  Rata-rata: ` 1.913 perkara TPK/tahun 5,2 perkara/hari Dr. Asep N. Mulyana - 5
  • 6. 34 Provinsi:  sekitar 7 hari, virus korupsi telah tersebar di seluruh proprinsi 403 kabupaten + 98 kota:  Sekitar 100 hari (+ 3 bulan), virus korupsi telah tersebar di seluruh kabupaten/kota Dr. Asep N. Mulyana - 6
  • 7. ACEH 15 SUMUT 31 SUMBAR 16 RIAU 26 JAMBI 7 SUMSEL 12 BENGKULU B. BELITUNG 14 LAMPUNG 19 DKI 18 JABAR 17 KEJAGUNG 39 JATENG KALTIM 13 33 DIY 9 JATIM 53 BALI 13 NTB 14 NTT 48 KALBAR 16KALTENG 22 KALSEL 12 SULUT 14 SULTENG 29 SULTRA 11 SULSEL 27 MALUKU 20 PAPUA 9 BANTEN 13 16 GORONTALO 7 MALUKU UTARA 7 KEPULAUAN RIAU 25 Dr. Asep N. Mulyana - 7
  • 8. 1. Subyek hukum dalam KUHP masih tertuju pada orang perorangan; 2. Terdapat sebagian pandangan yang menganggap bahwa kesalahan berupa kesengajaan (dolus) dan kealpaan (culpa) merupakan kesalahan individual (individual guilty) dan sikap bathin manusia; 3. Beragamnya perundang-undangan yang mencantumkan korporasi sebagai subyek hukum (sekitar 71 undang-undang); 4. Tidak adanya kesatuan ide/gagasan dalam penempatan subyek hukum korporasi berikut pertanggungjawaban pidananya:  Definisi dan ruang lingkup korporasi;  Jenis sanksi, baik berupa pidana maupun tindakan;  Prosedur penyidikan dan proses peradilan Dr. Asep N. Mulyana - 8
  • 9. 1. Korporasi sebagai pembuat/ pelaku kejahatan (corporate criminal/corporatie’s misdaad) 2. Korporasi yang memperoleh keuntungan dari kejahatan (crime for corporations). 3. Kejahatan terhadap Korporasi (Crime againts Corporation) Dr. Asep N. Mulyana - 9
  • 10. 1. Subyek hukum: orang perseorangan dan korporasi (Pasal 1); 2. Korporasi yang memperoleh keuntungan dari TPK (Pasal 2 dan 3); 3. Penjatuhan pidana terhadap korporasi dan/atau pengurusnya (Pasal 20 ayat 1) ; 4. Kejahatan oleh orang-orang berdasarkan hubungan kerja/hubungan lain bertindak dalam lingkungan korporasi (Pasal 20 ayat 2); 5. Tuntutan pidana terhadap korporasi diwakili oleh pengurus (Pasal 20 ayat 3); 6. Pidana pokok terhadap korporasi berupa denda, maksmimum pidana ditambah 1/3 (Pasal 20 ayat 7) Dr. Asep N. Mulyana - 10
  • 11. 1. Kriteria korporasi yang dapat dijadikan tersangka dalam TPK (Psl 1 ayat 1 & Psl 20 ayat 2 UU PTPK):  Dilakukan dalam hubungan kerja;  Bertindak dalam lingkungan korporasi. 2. Penetapan korporasi sebagai tersangka, tidak meniadakan pertanggungjawaban pidana pengurusnya; 3. Pemberkasan antara subyek hukum orang dan korporasi dilakukan Dr. Asep N. Mulyana - 11 secara terpisah (splitsing); 4. BAP Tersangka Korporasi sedapat mungkin diterangkan oleh pengurus yang memperoleh kuasa sesuai AD/ART; 5. Keharusan menyita AD/ART korporasi; 6. Keberadaan BAP Tersangka Korporasi tidak mutlak:  Kemungkinan pengurus diwakili oleh orang lain/adanya pergantian pengurus/penolakan pengurus memberikan keterangan dalam BAP;  Belum dikenalnya alat bukti keterangan tersangka/terdakwa korporasi (Psl 184 ayat 1 KUHAP) SURAT JAKSA AGUNG NO. B-036/A/Ft.1/06/ 2009 Tanggal 29 Juni 2009
  • 12. 1. Pada prinsipnya tuntutan hukuman tambahan berupa uang pengganti terhadap korporasi tidak dapat diganti dengan pidana penjara (Psl 18 ayat 3 UU PTPK); 2. Hukuman tambahan terhadap korporasi:  Perampasan barang bergerak dan tidak bergerak, yang digunakan atau diperoleh dari TPK, perusahaan milik terpidana dimana TPK dilakukan, dan barang yang menggantikan barang-barang tersebut;  Pembayaran uang pengganti yang jumlahnya sebanyak-banyaknya sama dengan harta yang diperoleh dari TPK;  Penutupan seluruh atau sebagian perusahaan untuk waktu paling lama 1 tahun;  Pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau penghapusan seluruh atau sebagian keuntungan tertentu, yang telah atau dapat diberikan pemerintah kepada terpidana; Dr. Asep N. Mulyana - 12 SURAT JAKSA AGUNG NO. B-036/A/Ft.1/06/ 2009 Tanggal 29 Juni 2009
  • 13. Dr. Asep N. Mulyana - 13 1. Nama korporasi; 2. Nomor dan tanggal akta korporasi; 3. Nomor dan tanggal akta pendirian perusahaan; 4. Nomor dan tanggal akta perusahaan pada saat peristiwa pidana; 5. Nomor dan tanggal akta perusahaan perubahan terakhir; 6. Kedudukan/status pendirian; 7. Bidang usaha
  • 14. Dr. Asep N. Mulyana - 14 MODUS OPERANDI TPK DI INDONESIA, 2013 1. Korporasi sebagai pelaku kejahatan (corporate criminal/corporatie’s misdaad) dan korporasi yang memperoleh keuntungan dari TPK (crime for corporate); 2. Penentuan Directing Mind Korporasi: 3. Pembuktian mens rea terdakwa korporasi (Doktrin Intra Vires); 4. Pembuktian perbuatan materiil Directing Mind Korporasi; 5. Pembuktian Korporasi sebagai Pihak yang Memperoleh Keuntungan
  • 15. Nama Terdakwa :PT/CV/Yayasan Nomor dan tanggal akta pendirian korporasi beserta perubahannya : ……………………………………. Tempat kedudukan :……………………………………. Kebangsaan :……………………………………. Jenis/bidang usaha :……………………………………. NPWP :…………………………………… Yang diwakili oleh pengurus yang berwenang mewakili di dalam dan di luar pengadilan sesuai peraturan perundang-undangan, yaitu: Nama :…………………………………… Tempat/tanggal lahir :…………………………………… Umur :…………………………………… Jenis kelamin :…………………………………… Kebangsaan :…………………………………… Agama :…………………………………… Pekerjaan :…………………………………… Pendidikan :……………………………………. Dr. Asep N. Mulyana - 15
  • 16. TERSANGKA TPK PEMBANGUNAN PASAR SENTRA ANTASARI BANJARMASIN: Bonafacius Tjitomo (Direktur PT. GJW) Stevanus Widagdo bin Suraji (Dirut PT. GJW); Edwan Nizar (Kadis Tata Kota Banjarmasin); Midpai Yabani (Mantan Walikota Banjarmasin); Korporasi (PT. GJW) PUTUSAN PN BANJARMASIN TGL. 9 JUNI 2011  Menyatakan terdakwa PT. GJW telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut;  Menjatuhkan pidana denda kepada terdakwa PT. GJW Rp. 1,317 Milyar;  Menjatuhkan pidana tambahan berupa penutupan sementara PT. GJW selama 6 (enam) bulan. Dr. Asep N. Mulyana - 16
  • 17. PUTUSAN PENGADILAN TPK, TGL. 8 JULI 2013  Pidana penjara terhadap terdakwa Itman Atmanto selama 4 (empat) tahun dan denda Rp. 200 juta, subsidair 3 (tiga) bulan kurungan;  Menghukum PT. IM2 membayar uang pengganti sebesar Rp. 1,358 trilyun, paling lama dalam waktu 1 (satu) tahun setelah putusan inkracht. PUTUSAN PT DKI, TGL. 12 DES 2013  Pidana penjara terhadap terdakwa Itman Atmanto selama 8 tahun penjara dan denda Rp. 200 juta subsidair 3 (tiga) bulan kurungan;  Tidak adanya uang pengganti, karena PT. IM2 belum diajukan ke tahap penuntutan. Dr. Asep N. Mulyana - 17
  • 18. PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI NO. 2230K/Pid.Sus/213, TGL. 10 FEB 2014 1. Menyatakan Ir. Ricksy Prematury (Dir. PT. GPI) terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut; 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap Ir. Ricksy Prematury selama 5 (lima) tahun dan denda Rp. 200 juta, subsidair 2 (dua) bulan kurungan (orang); 3. Menghukum PT. GPI membayar uang pengganti sebesar US$ 3,089 juta, (korporasi) Dr. Asep N. Mulyana - 18
  • 19. PUTUSAN MA NO. 2239K/PID.SUS/2012, TGL. 18 DESEMBER 2012 1. Menyatakan terdakwa Suwir Laut alias Liu Che Sui alias ATAK terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana menyampaikan SPT yang isinya tidak benar atau tidak lengkap secara berlanjut; 2. Menjatuhkan pidana penjara selama 2 (dua) tahun; 3. Menetapkan bahwa pidana tersebut tidak akan dijalani, kecuali jika dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan Hakim karena Terdakwa dipersalahkan melakukan sesuatu kejahatan atau tidak mencukupi suatu syarat yang ditentukan sebelum berakhirnya masa percobaan selama 3 (tiga) tahun, dengan syarat khusus waktu 1 (satu) tahun 14 (empat belas) perusahaan yang tergabung dalam AAG yang pengisian SPT tahunan diwakili oleh Terdakwa untuk membayar denda 2 (dua) kali pajak terutang yang kurang bayar, yang keseluruhannya berjumlah Rp. 2,519 trilyun secara tunai. Dr. Asep N. Mulyana - 19
  • 20. 1. Corporate crime, PT. SN didirikan sebagai sarana penerbitan faktur pajak fiktif; 2. Kerugian negara Rp. 118,69 Milyar. 3. Terdakwa Sulasi Purnomo (Direktur) penjara 2 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp. 336 M subs 2 bulan kurungan (Putusan No. 320/Pid.B/2013/PN. Sby Tgl 18 April 2013) 4. Terdakwa Hadi Mulyono (Komisaris): a. Putusan No. 2755/Pid.B/2012/ PN. Sby Tgl. 11 Des 2012 2 tahun penjara dan denda Rp 336 M Subs 1 bulan kurungan b. Putusan No. 176/Pid/2013/ PT.Sby Tgl 13 Maret 2013: 3 tahun penjara dan denda Rp 336 M Subs 1 bulan kurungan Dr. Asep N. Mulyana - 20
  • 21. PERMOHONAN JAKSA PENGACARA NEGARA 1.Menetapkan perbuatan PT. SN melanggar kepentingan umum dan/atau melanggar peraturan per-UU-an. 2.Menetapkan, membubarkan PT. SN, dengan segala akibat hukumnya. 3.Menetapkan Turut Termohon I, II dan III tunduk pd penetapan pembubaran PT SN 4.Menetapkan tim likuidator dan menunjuk Jaksa Pengacara Negara (Pemohon) sebagai anggota tim likuidator. PUTUSAN PN GRESIK NO. 260/Pdt.P/2012 Tgl 17 April 2013: 1.Menjatuhkan putusan dgn verstek. 2.Menyatakan permohonan Pemohon dinyatakan tdk dpt diterima 3.Menghukum pemohon untuk membayar biaya perkara Rp. 1.461.000 Dr. Asep N. Mulyana - 21
  • 22. 1. Jaksa dapat mengajukan permohonan pemeriksaan perseroan kepada pengadilan (Psl 138 UU PT); 2. PT. ASIP diduga telah melakukan perbuatan melanggar perundang-undangan terkait penggunaan faktur pajak fiktif PT. SN; 3. Kejaksaan mengajukan permohonan kepada PN Surabaya:  Mengeluarkan penetapan pemeriksaan PT. ASIP;  Mengangkat ahli untuk melakukan pemeriksaan PT. ASIP. Dr. Asep N. Mulyana - 22
  • 23. 1. Kejaksaan telah melakukan upaya dan langkah-langkah kongkrit dalam penanganan perkara terhadap korporasi. 2. Perlu adanya Diklat Terpadu Antar Penegak Hukum dalam penanganan perkara terhadap korporasi; 3. Perlu adanya road map dan blue print dalam penanganan pertanggung jawaban pidana korporasi, serta merumuskan Standard Guidelines of Law Enforcement Combating Corporate Crime. Dr. Asep N. Mulyana - 23
  • 24. 24