SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DIPERBAHARUI
DENGAN UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2001 DALAM HUBUNGAN DENGAN
PRAKTIK ILEGAL DAN KORUPSI YANG DILAKUKAN SEORANG BIDAN
Dosen : Ns. Oktarina, S.Kep.,M.M
TUGAS KELOMPOK 4 :
1. Nindy Herlin Usboko (A1221065)
2. Maria Adriana Kolo (A1221066)
3. Maria Junita Us’Abata (A1221067)
4. Dewa Ayu Putu Ria Andani (A1221068)
5. Ni Ketut Yuli Widasari (A1221069)
6. Ni Luh Putu Yusi Widayanti (A1221077)
7. Ni Made Dwi Virmayanti (A1221078)
8. Hamisah (A1221086)
9. Nursuci (A1221087)
10. Sri Rahayu (A1221089)
Sekolah Tinggi Kesehatan Bina Usada Bali Badung
Tahun 2021/2022
2
DAFTAR ISI
SAMPUL……………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI…………………………………………………… 2
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………………………….. 3
B. Rumusan masalah…………………………………….… 5
C. Tujuan……………………………………………….….. 5
D. Manfaat……………………………………………….… 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian korupsi…………………………………….... 6
BAB III PEMBAHASAN
A. Contoh kasus………………………………………...…. 8
B. Analisa kasus……………………………………..……. 8
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan……………………………………………….. 9
B. Saran…………………………………………………… 9
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang merajalela di tanah air selama ini tidak
saja merugikan Keuangan Negara atau Perekeonomian Negara, tetapi juga telah
merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat,
menghambat pertumbuhan dan kelangsungan pembangunan nasional untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tipikor tidak lagi dapat diolongkan
sebagai kejahatan luar biasa, tetapi telah menjadi kejahatan luar biasa. Metode
konvensional yang selama ini digunakan terbukti tidak bisa menyelesaikan persoalan
korupsi yang ada di masyrakat, maka penanganannya pun juga harus menggunakan
cara-cara luar biasa. Mengingat bahwa salah satu unsur Tipikor di dalam Pasal 2 dan
Pasal 3 Undang-Undang no 31 tahun 1999 dan Undang-Undang no 20 Tahun 2001
tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) adalah adanya unsur
kerugian keuangan negara, unsur tersebut memberi konsekuensi bahwa
pemberantasan Tipikor tidak hanya bertujuan untuk membuat penjara yang berat,
melainkan juga memulihkan keuangan negara akibat korupsi sebagaimana ditegaskan
dalam konsideran dan penjelasan umum UU Tipikor. Kegagalan pengembalian aset
hasil korupsi dapat mengurangi “makna” penghukuman terhadap para koruptor.
Adapun konsideran menimbang dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi menyatakan bahwa tindak pidana korupsi yang selama ini terjadi secara
meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah merupakan
pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. Dengan
demikian, tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang
pemberantasannya harus dilakukan secara biasa. Indonesia dalam rangka pencegahan
dan pemberantasan korupsi telah mengadakan undang-undang tersendiri untuk
mencegah dan memberantas korupsi. Dalam lingkup lebih spesifik, akan menemukan
4
beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah yang erat kaitannya dengan kerja
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai berikut:
a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Acara Pidana
b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
c. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
Pada tahun 2018, Transparency International menerbitkan sebuah hasil riset
tentang korupsi sektor kesehatan di Asia Tenggara. Tulisan ini ini menyebutkan
bahwa sektor kesehatan sangat rentan terhadap korupsi karena kompleksitas sistem di
dalamnya yang ditandai dengan 3 (tiga) hal yaitu besarnya aliran uang, peralatan
medis yang mahal dan struktur organisasi yang kompleks. Ketiganya saling berkaitan.
Penyebab pertama adalah besarnya aliran uang di dunia kesehatan karena semua
orang membutuhkan sektor ini. Kesehatan adalah kebutuhan primer. Besarnya
kebutuhan, secara ekonomi, akan menimbulkan besarnya permitaan yang berujung
pada besarnya aliran uang. Rumitnya pengembangan peralatan medis yang setidaknya
membutuhkan ilmu kedokteran/kesehatan sendiri dan teknik merupakan alasan yang
masuk akal. Ilmu kesehatan sendiri sudah cukup rumit karena merupakan sintesis dari
berbagai macam ilmu dasar. Struktur organisasi yang kompleks terlihat dari ragam
profesi dan ragam fasilitas kesehatan. Keragaman tersebut kemudian beriteraksi dan
menghasilkan kombinasi dan pola yang tidak terbatas.
Ada 3 pemicu diatas, penelitian lain menyebutkan ada 7 (tujuh) titik rawan korupsi di
sektor kesehatan yaitu.
1. Pelayanan oleh petugas medis (provision of service by medical personnel)
2. Manajemen sumber daya manusia (human resources management)
3. Pemilihan obat yang akan digunakan pasien (drug selection an use)
4. Pengadaan obat dan peralatan medis (procurement of drugs and medical
equipment)
5. Penyaluran dan penyimpanan obat-obatan (distribution an strage of drugs)
6. Sistem regulasi (regulatory system)
5
7. Penganggaran dan pengaturan harga (budgeting and pricing)
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penanggulangan prilaku korupsi pada pelaksanaan praktek kebidanan?
C. Tujuan
Setiap penelitian yang dilakukan memilik tujuan yang jelas dan terarah. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis kasus tindakan korupsi dalam hubungannya dengan sanksi
pidana pada tindak pidana korupsi dalam Undang-Undang No 3 Tahun 1971.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2. Untuk menganalisis tindakan yang diperlukan untuk mencegah korupsi pada
contoh kasus
D. Manfaat
Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian dan tujuan yang
ingin dicapai maka dapat diberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Bidan dapat mengetahui tindakan-tindakan yang termasuk dalam tindakan
korupsi sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran atau bahan
pertimbangan bagi Bidan PNS dalam melakukan Asuhan Kebidanan sesuai
dengan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana yang telah
diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Korupsi merupakan penyimpangan dari kekuasaan. Kekuasaan yang
merupakan kemungkinan mengejar tujuan seseorang atau sekelompok orang, untuk
membatasi jumlah pilihan bagi orang-orang atau sekelompok orang untuk membatasi
jumlah pilihan bagi orang-orang dalam menentukan sikap mereka. Korupsi ini dapat
dimasukkan kategori kekuasaan tanpa adanya aturan hukum, oleh karena selalu ada
praduga pemakaian kekuasaan tanpa adanya aturan hukum, oleh karena selalu ada
praduga pemakaian kekuasaan untuk mencapai suatu tujuan.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 digantikan dengan UU Nomor 31
Tahun 1999 dan diubah beberapa pasalnya dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.
Beberapa kemajuan dalam UU ini adalah:
1. Dikenal adanya korupsi aktif dan korupsi pasif.
2. Percobaan, permufakatan dan pembantuan tindak pidana korupsi diancam pidana
sebagaimana pelaku korupsi
3. Adanya ketentuan yang mempermudah pembuktian dengan dipakainya prinsip
pembuktian terbalik yang terbatas dan adanya ketentuan yang memprioritaskan
penanganan tindak pidana korupsi.
Yang menjadi landasan hukum pemberantasan korupsi di Indonesia adalah :
a. UU No 31 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana
Korupsi
b. UU No 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolosi dan Nepotisme
c. Peraturan Pemerintah Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran serta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
d. UU No 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
7
Korupsi (corruptio/Latin/penyuapan, corruptore/Latin/merusak) dalam kamus
bahasa diartikan jahat, merusak dan dalam kamus hukum diartikan perbuatan curang,
tindak pidana yang merugikan keuangan negara. Tindak Pidana Korupsi menurut UU
31 Tahun 1999 dan UU No 20 Tahun 2001 mencakup perbuatan-perbuatan sebagai
berikut: secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara (Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999). Undang-undang tersebut juga
melarang orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
Negara ( Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999) memberi atau menjajikan sesuatu kepada
pegawai negeri atau peyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri ,
tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Contoh Kasus
Seorang dokter spesialis kandungan di Jawa Timur menyampaikan kasus
posisi sebagai berikut, “Dalam hal ini terdapat skenario antara bidan PNS dengan
pihak rumah sakit, yang kemudian pihak rumah sakit memberikan sejumlah fee
kepada bidan yang telah merujuk pasien ke rumah sakitnya. Kemudian mengarahkan
pasiennya untuk melahirkan secara caesar.
Keterangan tersebut terkonfirmasi melalui berita di Radar Lampung Selatan
mengangkat berita senada dengan sumber yang dirahasiakan karena memunculkan
angka yang cukup spesifik. “mereka dijanjikan fee kalau bawa pasien rujukan.
Nominalnya Rp 300 ribu-400 ribu”. Imbal jasa tiga ratus ribu rupiah tersebut untuk
kategori persalinan normal, sementara untuk persalinan degan bedah sesar imbal
jasanya naik sampai 400 ribu.
B. Analisa Kasus
Dari kasus di atas dapat dianalisis bahwa Bidan PNS melakukan korupsi aktif
dimana bidan melaksanakan tindak korupsi tanpa perantara orang lain. Di lapangan,
kasus diatas dilabeli sebagai “gratifikasi rujukan”. Pada intinya, kasus ini
menunjukkan adanya relasi finansial antara bidan ditempat praktiknya dengan rumah
sakit tertentu, bidan tersebut merujuk ibu hamil yang merupakan pasiennya. Bahaya
yang muncul dari kasus ini adalah munculnya rujukan yang tidak objektif dan tidak
sesuai dengan keperluan medis pasien. Hal ini kemudian harus dicocokan kembali
dengan definisi Pegawai Negeri dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Korupsi sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang Nomor
31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK). Oleh
karena itu untuk menanggulangi perilaku korupsi pada praktek kebidanan adalah
dengan memberikan pelatihan tentang tindakan anti korupsi sehingga bidan paham
tentang UU Nomor 20 tahun 2001
9
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pada contoh kasus di atas tindakan yang dilakukan oleh Bidan tersebut
merupakan tindak pidana korupsi yang dapat merugikan pasien. Dimana tindak
pidana korupsi yang dilakukan telah melanggar Undang-Undang Nomor 31 Tahun
1999, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
Untuk mencegah korupsi pada contoh kasus diperlukan adanya pelatihan
tentang Anti Korupsi khususnya Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
B. SARAN
Bidan diharapkan mengikuti Pelatihan Anti Korupsi
Didalam melakukan asuhan kebidanan sebaiknya berpedoman pada Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diperbaharui dengan Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unair.ac.id/104500/4/4.%20BAB%20I%20.pdf
Ganarsih, Yenti. Penegakan Hukum Anti Pencucian Uang dan Permasalahannya Di
Indonesia. Jakarta:Rajawali Pers, 2016
Anwar, Yesmil, and Adang. Pembaruan Hukum Pidana (Reformasi Hukum Di Indonesia)
Jakarta: Grasindo, 2008
Azra, Azyumardi, “Korupsi Dalam Perspektif Good Governance.” Jurnal Kriminologi
Indonesia Vol.2, no 1 (2002)

More Related Content

Similar to Korupsi Kesehatan

Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Muh Agus Priyetno
 
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...moremoremorena
 
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana KorupsiCara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana KorupsiAndrean Tan
 
Studi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxStudi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxEHenriawanYunus
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Idik Saeful Bahri
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosAndy Susanto
 
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfLANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfchantieq
 
Tugas kelompok ii
Tugas kelompok iiTugas kelompok ii
Tugas kelompok iiLely Marlia
 
3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...
3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...
3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...Hudzaifah Avempace
 
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...Frengkiuloli
 
Bab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah
Bab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarahBab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah
Bab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarahnatal kristiono
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxEnjelPatiku
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxEnjelPatiku
 

Similar to Korupsi Kesehatan (20)

Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
Be & gg, muh agus priyetno, prof dr ir hapzi, corruption dan fraud, unive...
 
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM  PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAK...
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana KorupsiCara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
 
Studi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docxStudi Kasus Korupsi.docx
Studi Kasus Korupsi.docx
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
Pendidikan anti korupsi - Perencanaan aksi pencegahan korupsi di Indonesia (I...
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdfLANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
LANDASAN HUKUM PRAKTEK KEPERAWATAN FIX.pdf
 
Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Tugas kelompok ii
Tugas kelompok iiTugas kelompok ii
Tugas kelompok ii
 
3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...
3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...
3339 id-pertanggungjawaban-korporasi-sebagai-pelakutindak-pidana-pencucian-ua...
 
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
3-Penerapan-Unsur-Merugikan-Keuangan-Negara-dalam-Delik-Tindak-Pidana-Korupsi...
 
Bab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah
Bab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarahBab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah
Bab 6 pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
 
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptxANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
ANTIKORUPSI KEL.07-2.pptx
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 

Recently uploaded

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxYogiAJ
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 

Recently uploaded (20)

Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang PopulerSV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
SV388: Platform Taruhan Sabung Ayam Online yang Populer
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docxMAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RIRIS DAN YUDI.docx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 

Korupsi Kesehatan

  • 1. 1 PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DIPERBAHARUI DENGAN UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2001 DALAM HUBUNGAN DENGAN PRAKTIK ILEGAL DAN KORUPSI YANG DILAKUKAN SEORANG BIDAN Dosen : Ns. Oktarina, S.Kep.,M.M TUGAS KELOMPOK 4 : 1. Nindy Herlin Usboko (A1221065) 2. Maria Adriana Kolo (A1221066) 3. Maria Junita Us’Abata (A1221067) 4. Dewa Ayu Putu Ria Andani (A1221068) 5. Ni Ketut Yuli Widasari (A1221069) 6. Ni Luh Putu Yusi Widayanti (A1221077) 7. Ni Made Dwi Virmayanti (A1221078) 8. Hamisah (A1221086) 9. Nursuci (A1221087) 10. Sri Rahayu (A1221089) Sekolah Tinggi Kesehatan Bina Usada Bali Badung Tahun 2021/2022
  • 2. 2 DAFTAR ISI SAMPUL……………………………………………………….. 1 DAFTAR ISI…………………………………………………… 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang………………………………………….. 3 B. Rumusan masalah…………………………………….… 5 C. Tujuan……………………………………………….….. 5 D. Manfaat……………………………………………….… 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian korupsi…………………………………….... 6 BAB III PEMBAHASAN A. Contoh kasus………………………………………...…. 8 B. Analisa kasus……………………………………..……. 8 BAB IV PENUTUP A. Simpulan……………………………………………….. 9 B. Saran…………………………………………………… 9 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang merajalela di tanah air selama ini tidak saja merugikan Keuangan Negara atau Perekeonomian Negara, tetapi juga telah merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat, menghambat pertumbuhan dan kelangsungan pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tipikor tidak lagi dapat diolongkan sebagai kejahatan luar biasa, tetapi telah menjadi kejahatan luar biasa. Metode konvensional yang selama ini digunakan terbukti tidak bisa menyelesaikan persoalan korupsi yang ada di masyrakat, maka penanganannya pun juga harus menggunakan cara-cara luar biasa. Mengingat bahwa salah satu unsur Tipikor di dalam Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang no 31 tahun 1999 dan Undang-Undang no 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) adalah adanya unsur kerugian keuangan negara, unsur tersebut memberi konsekuensi bahwa pemberantasan Tipikor tidak hanya bertujuan untuk membuat penjara yang berat, melainkan juga memulihkan keuangan negara akibat korupsi sebagaimana ditegaskan dalam konsideran dan penjelasan umum UU Tipikor. Kegagalan pengembalian aset hasil korupsi dapat mengurangi “makna” penghukuman terhadap para koruptor. Adapun konsideran menimbang dari Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyatakan bahwa tindak pidana korupsi yang selama ini terjadi secara meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. Dengan demikian, tindak pidana korupsi perlu digolongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara biasa. Indonesia dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi telah mengadakan undang-undang tersendiri untuk mencegah dan memberantas korupsi. Dalam lingkup lebih spesifik, akan menemukan
  • 4. 4 beberapa undang-undang dan peraturan pemerintah yang erat kaitannya dengan kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai berikut: a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme c. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pada tahun 2018, Transparency International menerbitkan sebuah hasil riset tentang korupsi sektor kesehatan di Asia Tenggara. Tulisan ini ini menyebutkan bahwa sektor kesehatan sangat rentan terhadap korupsi karena kompleksitas sistem di dalamnya yang ditandai dengan 3 (tiga) hal yaitu besarnya aliran uang, peralatan medis yang mahal dan struktur organisasi yang kompleks. Ketiganya saling berkaitan. Penyebab pertama adalah besarnya aliran uang di dunia kesehatan karena semua orang membutuhkan sektor ini. Kesehatan adalah kebutuhan primer. Besarnya kebutuhan, secara ekonomi, akan menimbulkan besarnya permitaan yang berujung pada besarnya aliran uang. Rumitnya pengembangan peralatan medis yang setidaknya membutuhkan ilmu kedokteran/kesehatan sendiri dan teknik merupakan alasan yang masuk akal. Ilmu kesehatan sendiri sudah cukup rumit karena merupakan sintesis dari berbagai macam ilmu dasar. Struktur organisasi yang kompleks terlihat dari ragam profesi dan ragam fasilitas kesehatan. Keragaman tersebut kemudian beriteraksi dan menghasilkan kombinasi dan pola yang tidak terbatas. Ada 3 pemicu diatas, penelitian lain menyebutkan ada 7 (tujuh) titik rawan korupsi di sektor kesehatan yaitu. 1. Pelayanan oleh petugas medis (provision of service by medical personnel) 2. Manajemen sumber daya manusia (human resources management) 3. Pemilihan obat yang akan digunakan pasien (drug selection an use) 4. Pengadaan obat dan peralatan medis (procurement of drugs and medical equipment) 5. Penyaluran dan penyimpanan obat-obatan (distribution an strage of drugs) 6. Sistem regulasi (regulatory system)
  • 5. 5 7. Penganggaran dan pengaturan harga (budgeting and pricing) B. Rumusan Masalah Bagaimana penanggulangan prilaku korupsi pada pelaksanaan praktek kebidanan? C. Tujuan Setiap penelitian yang dilakukan memilik tujuan yang jelas dan terarah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis kasus tindakan korupsi dalam hubungannya dengan sanksi pidana pada tindak pidana korupsi dalam Undang-Undang No 3 Tahun 1971. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 2. Untuk menganalisis tindakan yang diperlukan untuk mencegah korupsi pada contoh kasus D. Manfaat Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian penelitian dan tujuan yang ingin dicapai maka dapat diberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Bidan dapat mengetahui tindakan-tindakan yang termasuk dalam tindakan korupsi sesuai Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran atau bahan pertimbangan bagi Bidan PNS dalam melakukan Asuhan Kebidanan sesuai dengan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
  • 6. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Korupsi merupakan penyimpangan dari kekuasaan. Kekuasaan yang merupakan kemungkinan mengejar tujuan seseorang atau sekelompok orang, untuk membatasi jumlah pilihan bagi orang-orang atau sekelompok orang untuk membatasi jumlah pilihan bagi orang-orang dalam menentukan sikap mereka. Korupsi ini dapat dimasukkan kategori kekuasaan tanpa adanya aturan hukum, oleh karena selalu ada praduga pemakaian kekuasaan tanpa adanya aturan hukum, oleh karena selalu ada praduga pemakaian kekuasaan untuk mencapai suatu tujuan. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 digantikan dengan UU Nomor 31 Tahun 1999 dan diubah beberapa pasalnya dengan UU Nomor 20 Tahun 2001. Beberapa kemajuan dalam UU ini adalah: 1. Dikenal adanya korupsi aktif dan korupsi pasif. 2. Percobaan, permufakatan dan pembantuan tindak pidana korupsi diancam pidana sebagaimana pelaku korupsi 3. Adanya ketentuan yang mempermudah pembuktian dengan dipakainya prinsip pembuktian terbalik yang terbatas dan adanya ketentuan yang memprioritaskan penanganan tindak pidana korupsi. Yang menjadi landasan hukum pemberantasan korupsi di Indonesia adalah : a. UU No 31 Tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi b. UU No 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaran Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolosi dan Nepotisme c. Peraturan Pemerintah Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. d. UU No 15 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
  • 7. 7 Korupsi (corruptio/Latin/penyuapan, corruptore/Latin/merusak) dalam kamus bahasa diartikan jahat, merusak dan dalam kamus hukum diartikan perbuatan curang, tindak pidana yang merugikan keuangan negara. Tindak Pidana Korupsi menurut UU 31 Tahun 1999 dan UU No 20 Tahun 2001 mencakup perbuatan-perbuatan sebagai berikut: secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara (Pasal 2 UU No. 31 Tahun 1999). Undang-undang tersebut juga melarang orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara ( Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999) memberi atau menjajikan sesuatu kepada pegawai negeri atau peyelenggara negara dengan maksud supaya pegawai negeri , tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya.
  • 8. 8 BAB III PEMBAHASAN A. Contoh Kasus Seorang dokter spesialis kandungan di Jawa Timur menyampaikan kasus posisi sebagai berikut, “Dalam hal ini terdapat skenario antara bidan PNS dengan pihak rumah sakit, yang kemudian pihak rumah sakit memberikan sejumlah fee kepada bidan yang telah merujuk pasien ke rumah sakitnya. Kemudian mengarahkan pasiennya untuk melahirkan secara caesar. Keterangan tersebut terkonfirmasi melalui berita di Radar Lampung Selatan mengangkat berita senada dengan sumber yang dirahasiakan karena memunculkan angka yang cukup spesifik. “mereka dijanjikan fee kalau bawa pasien rujukan. Nominalnya Rp 300 ribu-400 ribu”. Imbal jasa tiga ratus ribu rupiah tersebut untuk kategori persalinan normal, sementara untuk persalinan degan bedah sesar imbal jasanya naik sampai 400 ribu. B. Analisa Kasus Dari kasus di atas dapat dianalisis bahwa Bidan PNS melakukan korupsi aktif dimana bidan melaksanakan tindak korupsi tanpa perantara orang lain. Di lapangan, kasus diatas dilabeli sebagai “gratifikasi rujukan”. Pada intinya, kasus ini menunjukkan adanya relasi finansial antara bidan ditempat praktiknya dengan rumah sakit tertentu, bidan tersebut merujuk ibu hamil yang merupakan pasiennya. Bahaya yang muncul dari kasus ini adalah munculnya rujukan yang tidak objektif dan tidak sesuai dengan keperluan medis pasien. Hal ini kemudian harus dicocokan kembali dengan definisi Pegawai Negeri dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Korupsi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU PTPK). Oleh karena itu untuk menanggulangi perilaku korupsi pada praktek kebidanan adalah dengan memberikan pelatihan tentang tindakan anti korupsi sehingga bidan paham tentang UU Nomor 20 tahun 2001
  • 9. 9 BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN Pada contoh kasus di atas tindakan yang dilakukan oleh Bidan tersebut merupakan tindak pidana korupsi yang dapat merugikan pasien. Dimana tindak pidana korupsi yang dilakukan telah melanggar Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Untuk mencegah korupsi pada contoh kasus diperlukan adanya pelatihan tentang Anti Korupsi khususnya Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. B. SARAN Bidan diharapkan mengikuti Pelatihan Anti Korupsi Didalam melakukan asuhan kebidanan sebaiknya berpedoman pada Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
  • 10. 10 DAFTAR PUSTAKA http://repository.unair.ac.id/104500/4/4.%20BAB%20I%20.pdf Ganarsih, Yenti. Penegakan Hukum Anti Pencucian Uang dan Permasalahannya Di Indonesia. Jakarta:Rajawali Pers, 2016 Anwar, Yesmil, and Adang. Pembaruan Hukum Pidana (Reformasi Hukum Di Indonesia) Jakarta: Grasindo, 2008 Azra, Azyumardi, “Korupsi Dalam Perspektif Good Governance.” Jurnal Kriminologi Indonesia Vol.2, no 1 (2002)