Makalah ini membandingkan karakteristik dan budaya kota Semarang dan Bandung. Ia menjelaskan asal usul kedua kota tersebut dan karakteristik masyarakatnya, seperti orang Semarang yang gemar menyapa namun mudah tersulut emosi, sedangkan orang Bandung ramah dan lemah lembut. Makalah ini juga menggambarkan berbagai tradisi budaya di kedua kota seperti Festival Cahaya Bandung, Pawai Jampana, dan
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
Asal usul kota Semarang
Asal usul kota Bandung
Karakteristik Masyarakat Bandung
Karakteristik Masyarakat Semarang
Kebudayaan Kota Bandung
Kebudayaan Kota Semarang
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkirikeberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain
kebudayaankelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai
kebudayaan daerahbersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai
kebudayaan kelompoksukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah
penduduk 200 juta orang dimanamereka tinggal tersebar dipulau- pulau di
Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayahdengan kondisi geografis yang
bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir,dataran rendah, pedesaan,
hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradabankelompok-
kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-
pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi
kebudayaan yangada diIndonesiasehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang
adadiIndonesia.
B. Tujuan
Kalian pastinya pernah pergi keluar kota, sekedar hanya lewat atau mampir bahkan
mungkin untuk tinggal beberapa hari di kota tersebut. Dari situ beberapa dari
kalian pastinya sadar akan perbedaan dari sifat dan karakter orang dari kota A dan
kota B ataupun kota C, bahkan tak hanya itu saja budaya pun di setiap kota
pastinya beda. Karena setiap kota pastinya memiliki masing-masing sifat dan
karakter masyarakat dari kota itu sendiri bahkan sampai kebudayaan nya, dan
disini kita akan membahas lebih lanjut tentang itu.
C. Manfaat
o Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
o Mengenal lebih dalam tentang karakteristik dan budaya di setiap daerah
o Untuk lebih menghormati setiap berdaan karakter dan budaya di setiap kota
5. BAB II
PEMBAHASAN
a. Asal usul Kota Semarang
Kota semarang adalah ibu kota Jawa Tengah sekaligus kota metropolitan. Kota
Semarang mempunyai jumlah penduduk hampir mencapai 2 juta jiwa. Kota
Semarang dipimpin oleh wali kota yaitu pak Hendrar Prihadi dan walikotanya pak
Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota Semarang memiliki luas wilayah administatif
sebesar 373, 70 km persegi.
Pada awalnya, sejarah Semarang telah ada pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir
yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari
kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan
didepannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga
sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk
daratan. Bagian kota SemarangBawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian
dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar
Bulu sekarang dan memanjang masukke Pelabuhan Simongan, tempat armada
Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun1405 M. Di tempat pendaratannya,
Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang
masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (daerah Gedung Batu).Pada
akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal
sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan
Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan
itumuncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga
memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.
b. Asal usul Kota Bandung
Kota Bandung merupakan ibu kota Jawa Barat. Penduduk yang terdapat di kota ini
hamper mencapai 3 juta jiwa. Kota Bandung tengah di pimpin oleh Walikota pak
Oded Muhammad Danial dengan walikotanya pak Yana Mulyana
Kata Bandungberasal dari kata bendungatau bendungan karena
terbendungnya sungai Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Parahuyang lalu
membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di Bandung
mengatakan bahwa nama Bandungdiambil dari sebuah kendaraan air yang terdiri
6. dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu bandung yang
digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk melayari Ci
Tarum dalam mencari tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk
menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.
Berdasarkan filosofi Sunda, kata Bandungjuga berasal dari kalimat Nga-Bandung-
an Banda Indung,yang merupakan kalimat sakral dan luhur karena mengandung
nilai ajaran Sunda. Nga-Bandung-anartinya menyaksikan atau
bersaksi. Bandaadalah segala sesuatu yang berada di alam hidup yaitu di bumi dan
atmosfer, baik makhluk hidup maupun benda mati. Sinonim dari banda adalah
harta. Indung berarti Ibu atau Bumi, disebut juga sebagai Ibu
Pertiwi tempat Banda berada.
c. Karakteristik masyarakatKota Bandung
Karakteristik yang sudah sering dikenal orang – orang tentang masyarakat Kota
Bandung adalah karena masyarakatnya yang ramah dan lemah lembut ditambah
lagi dengan logat nya yang mendayu yang menambah ciri khas dari Kota Bandung
itu sendiri. Selain itu juga ada alasan kuat mengapa warga di Kota Bandung
terkenal ramah, karena letak geografis Kota Bandung yang berada di sekitar
dataran tinggi. Jadi orang- orang disana jarang dilanda emosi karena cuacanya
yang dingin.
Karakteristik lain yang terkenal yang lainnya adalah masyarakatnya yang ganteng -
ganteng dan cantik-cantik, selain itu juga bentuk mukanya yang khas.
Satu hal lagi yang menarik tentang masyarakat bandung yang jika sedang marah
dikira sedang bercanda karena logat bahasanya yang mendayu, jadi tidak terlihat
seperti orang sedang marah.
d. Karakteristik masyarakatKota Semarang
Karakteristik kental yang dimiliki oleh masyarakat di Kota Semarang itu sendiri
ialah orangnya yang ramah dan suka menyapa, tetapi tidak jarang juga masyarakat
di Kota Semarang yang gampang tersulut emosi karena memang cuacanya yang
sangat panas disana ketika menjelang siang hari.
Karakteristik lain yang terkenal oleh masyarakat Kota Semarang adalah logatnya
yang medok. Itu sudah menjadi ciri khas dari orang-orang asli Kota Semarang. Ada
satu sifat yang menarik dari warga di Kota Semarang yaitu yang sederhana dan apa
adanya, terutama dalam hal hubungan. Mereka menerima keadaan apapun dari
7. pasangannya. Asal mereka saling suka dan merasa cocok. Selanjutnya ya langsung
nikah dan membentuk keluarga.
e. Kebudayaan Kota Bandung
Lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya, peribahasa ini sangat cocok
untuk menggambarkan kebudayaan tiap daerah Indonesia yang berbeda. Begitu
juga Bandung dengan masyarakat Sunda yang ramah, ada banyak kebudayaan
yang perlu kalian ketahui sehingga menjadikan kebudayaan Kota Bandungini
mampu memikat wisatawan, antara lain:
Bandung Light Festival
Bandung Light festival merupakan serangkaian acara yang diselenggarakan setiap
tahun guna memperingati hari jadi Kota Bandung. Festival ini biasa digelar pada
malam hari di sepanjang jalan Asia-Afrika. Nah SobatBrilio bisa menikmati
puluhan kendaraan hias dengan berbagai bentuk dan dipenuhi lampu warna-warni.
Tema yang diangkat pun berbeda setiap tahun. Di tahun 2017 lalu, Bandung Light
Festival mengambil tema Under The Sea. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana
edukasi pada warga tentang keragaman binatang bawah laut di Indonesia. Lebih
dari itu, festival tahunan ini digunakan untuk mengundang wisatawan sekaligus
menjadi hiburan bagi masyarakat Bandung itu sendiri.
Pawai Jampana
Pawai Jampana merupakan kegiatan khas masyarakat Kabupaten Bandung. Pawai
Jampana sendiri dilakukan dengan cara masyarakat membawa tandu besar
berisikan hasil bumi, hidangan makanan dan kerajinan masyarakat. Jampana
sendiri dapat dikatakan sebuah miniatur hasil produksiwarga, dan terkadang
Jampana dilengkapi dengan tumpeng untuk nantinya dimakan oleh para peserta
pawai.
Pawai Jampana dilakukan oleh 4 orang peserta yang memikul tandu. Biasanya
acara Pawai Jampana ini dilaksanakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI.
Tetapi baru-baru ini Pemerintah Kota Bandung sedang mencoba untuk
menyelenggarakan Pawai Jampana pada saat ulang tahun Kapubaten Bandung.
Tradisi Pawai Jampana sangat didukung oleh Pemerintah. Karena itulah pada saat
Pawai Jampana dilaksanakan, terdapat tandu berisikan hasil bumi yang mencapai
60 tandu banyaknya. Hasil bumi yang dibawa, nantinya akan diperebutkan oleh
masyarakat. Sedangkan hidangan makanan, nantinya akan dimakan bersama-sama.
8. Festival Bandung Lautan Api
Tanggal 24 Maret 1946 merupakan hari bersejarah bagi Kota Bandung. Pasalnya,
terjadi peristiwa kebakaran besar yang sengaja dibuat masyarakat dengan cara
membakar rumah mere asendiri supaya Bandung tak jatuh ke tangan penjajah.
Hingga saat ini, peristiwa pilu tersebut masih dikenang masyarakat Bandung
melalui Festival Bandung Lautan Api yang digelar setiap tahun.
Festival ini biasanya terdiri dari beberapa rangkaian acara. Ada agenda ziarah ke
taman makan pahlawan, upacara peringatan Bandung lautan api, dan pawai obor
yang diikuti perwakilan siswa SMA dan karang taruna setiap kecamatan di
Bandung. Untuk memeriahkan suasana, para peserta akan menggunakan aneka
kostum unik sambil bernyanyi dan meneriakkan yel-yel sepanjang perjalanan.
Reuneuh Mundingeun
Reuneuh Mundingeun merupakan upacara adat masyarakat Bandung yang
ditujukan untuk ibu hamil. Bila usia kandungan menginjak 9 bulan atau lebih
namun belum juga melahirkan, keluarganya akan mengadakan pengajian untuk
mencegah sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
Selain pengajian, dalam prosesiReneuh Mundingeun, ibu hamil akan dikalungi
kolotok mirip kerbau. Selanjutnya, ibu hamil tersebut akan diarak menuju kandang
kerbau sambil membaca doa. Bila tak ada kandang kerbau, mengelilingi rumah
sebanyak 7 kali sudah dianggap cukup.
Sepanjang perjalanan, ibu hamil harus bertingkah seperti kerbau dan diiringi anak-
anak yang membawa cambuk. Setelah semua prosesiselesai, ibu hamil akan
dibersihkan dan masuk ke rumah. Prosesiini mengandung makna agar Tuhan yang
Maha Esa memberikan karunianya supaya ibu hamil tersebut segera melahirkan.
Braga Festival
Braga Festival merupakan acara yang dihelat untuk memperingati hari jadi Kota
Bandung. Braga Festival sendiri digelar di Jalan Braga yang terkenal di kalangan
wisatawan mancanegara. Festival ini lebih mengedepankan tema pariwisata dan
seni budaya khas Bandung.
Lebih dari itu, Braga Festival digunakan sebagai wadah untuk mengapresiasi
seniman yang telah tiada seperti Mang Udjo dan Braga Stones. Ke depan, festival
ini diharapkan mampu melestarikan budaya Sunda yang kian lama tergerus zaman.
9. f. Kebudayaan Kota Semarang
Dari beribu – ribu penduduk semarang terdapat beraneka ragam budaya dan
kekhasan masing-masing. Berkembang beberapa suku seperti Jawa, Tionghua dan
Arab, serta memiliki budaya yang menarik yang merupakan perpaduan budaya-
budaya yang dahulunya merupakan cikal-bakal Semarang. Merujuk pada bangunan
sejarah dan nama-nama tempat di kota Semarang, maka kebudayaan yang pada
saat lalu berkembang seperti Islam, Tionghua, Eropa dan Jawa (pribumi). Keempat
kebudayaan tersebut berbaur yang berpengaruh penting pada perkembangan
Semarang tempo dulu. Sisa kebudayaan tersebut masih berdiri dengan kokoh
diterpa budaya modern yang berada disekitar Pasar Johar (Kali mberok).
Tempat-tempat yang menjadi pusat peradaban budaya yang saat ini masih terkenal
dan sebagian hanya tinggal kenangan (bangunan tua) dibagi menjadi 4 (empat)
yaitu : Kampung Kauman, Kampung Pecinan, Kampung Belanda ( Little
Netherland), dan Kampung Melayu. Kampung Kauman pada tempo dulu
merupakan kawasan padat penduduk keturunan jawa, sekarang keturunan Arab
juga banyak. Kampung Pecinan dihuni sebagian besar oleh keturunan Tionghua
dan Kampung Belanda merupakan daerah pemerintahan dan kota kecil yang
sekarang disebut dengan Semarang Kota Lama. Sementara Kampung Melayu
lebih banyak keturunan Arab, dan pada saat ini masyarakat Jawa lebih banyak
berada di daerah kampung melayu.
Tari-tarian tradisonal di Semarang, biasanya dipertunjukkan saat event-event besar
atau festival yang ada di Semarang, seperti Dugderan. Tarian tradisional Semarang
juga tak lepas dari berbagai etnis yang ada seperti Jawa, Cina dan
juga Arab.Selain itu salah satu tarian di Semarang yang hampir tidak pernah
ketinggalan adalah Tari Semarangan. Bukan hanya namanya saja yang mirip
dengan kotanya, tarian ini merupakan salah satu kebudayaan asli Kota Semarang.
Tarian ini memiliki tiga jenis gerakan dasar, yaitu ngondek, ngeyek,
dan genjot. Ada pula Tari Topeng. Jika Anda berpikir kalau para penarinya
menggunakan topeng saat menari, maka Anda benar. Namun, topeng tersebut tidak
dipakai di wajah, melainkan membuat sebuah komposisigerakan yang memainkan
dua topeng tersebut. Tari Topeng memang lebih menonjolkan pada busana maupun
properti yang dipakai oleh penarinya.
Gambang Semarang mungkin menjadi salah satu kesenian yang cukup menarik di
Semarang. Selain terdiri dari unsur musik, vokal, dan juga lawak/lelucon,
Gambang Semarang juga dipadu dengan tarian tradisional. Seiring
10. perkembangannya jaman, Gambang Semarang dipadukan pula dengan seni gerak
tari, yang pada masa lampau ditarikan oleh penari-penari transeksual. Seni tari
Gambang Semarang memiliki gerakan yang berpusat pada pinggul penarinya.
Berdasarkan fungsinya sebagai tontonan atau hiburan bagi warga, selama ini biaya
produksikesenian Gambang Semarang selalu ditanggung oleh masyarakat
penyelenggara.
Pada perayaan tradisi Dugderan, kita bisa melihat beberapa percampuran budaya
yang ada di Semarang. Perpaduan budaya ini bisa disaksikan padaWarak Endog,
yaitu sebuah boneka binatang raksasa mitologis yang digambarkan sebagai simbol
atau perwakilan akulturasi budaya dari keragaman etnis yang ada di Semarang.
Bagian-bagian tubuhnya terdiri dari kepala naga (Cina), badan buraq (Arab) dan
kaki kambing (Jawa). Kata Warak sendiri berasal dari bahasa arab Wara’I yang
berarti suci. Dan Endog (telur) disimbolkan sebagai hasil pahala yang diperoleh
seseorang setelah sebelumnya menjalani proses suci. Secara harfiah, Warak
Ngendog bisa diartikan sebagai siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan
Ramadan, kelak di akhir bulan akan mendapatkan pahala di hari lebaran.
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia termasuk kebudayaan tentang Kota Semarang dan Kota Bandung yang
merupakan puncak tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan itu
sendiri memiliki banyak bentuk karena pada dasarnya berasal dan corak yang
beraneka ragam, namum hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan itu lah
bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri. Dan dalam menyikapi keberagaman
yang ada kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam karena
pada dasarnya segalanya bertolak pada ideology Pancasila.
B. Saran
Kita harus terus menjaga keberagaman yang ada agar tidak tergerus oleh
jaman dan hilang begitu saja
Lebih mengenalkan kebudayaan dan karakteristik masyarakat di setiap
daerah ke turis manca negara