Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi dan hipertrofi otot. Hipertrofi otot terjadi karena adaptasi otot terhadap latihan beban, yang menyebabkan peningkatan jumlah myofibril dan enzim-enzim metabolisme di otot. Faktor-faktor seperti nutrisi, umur, jenis serat otot, dan jenis latihan mempengaruhi besarnya hipertrofi yang terjadi. Latihan berat berulang kala menyebabkan sobekan dan pertum
3. • kekuatan = seberapa besar kita dapat bergerak atau
membawa sebuah beban.
• Umunya pria memiliki keuatan yang lebih besar, dengan syarat
melalui program latihan beban yang dapat memperbesar otot
• Dampak=menghasilkan peningkatan ukuran (hipertrofi) pada
otot
4. • daya otot, yaitu ukuran jumlah total kerja yang
dapat dilakukan otot dalam satu satuan waktu
• Kg/m
5. *Ketahanan otot adalah seberapa lama kita dapat bertahan
untuk tetap bertahan kuat
*bergantung pada kandungan-kandungan yang ada pada otot =
glikogen
*menghasilkan peningkatan mitokondria dan kepadatan
kapiler
6. SUMBER
• ATP sendiri dihasilkan dari 3 sumber yaitu (1)
fosfokreatin, (2) respirasi aerob, (3) respirasi anaerob
• dikenal sebuah system energy fosfagen=
gabungan ATP sel dan fosfokreatin sel, digunakan
untuk letupan-letupan singkat tenaga otot
maksimal
ADP + Kreatin Fosfat Creatin + ATP
7. Mengapa otot dapat membesar?
• Sbg adaptasi otot terhadap beban
• Peningkatan pada massa otot = hipertrofi otot
• prinsip = membesar karena adanya latihan dengan
menggunakan beban
8. • peningkatan jumlah miofibril tambahan inilah yang
terutama menyebabkan serat otot menjadi
hipertrofi
9. Dijelaskan bahwa jumlah myofibril bertambah
dengan terjadinya proses “sobek” pada myofibril
= memunculkan namanya anak myofibril (
daughter myofibril ) (Goldspink 1992).
10. YANG MEMPENGARUHI HYPERTROPHY
• Nutrisi
• Umur dan jenis kelamin
• Latihan pembebanan
• Jenis serabut otot :
-berkedut lambat (oksidatif) tipe 1
-berkedut cepat (glikolitik) tipe II
11. PERUBAHAN – PERUBAHAN PADA
HIPERTROFI :
• (1) peningkatan jumlah myofibril
• (2) peningkatan enzim – enzim mitokondria sampai
120 persen;
• (3) peningkatan komponen system metabolism
fosfagen sebanyak 60 sampai 80 persen
• (4) peningkatan cadangan glikogen sebanyak 50
persen; dan
• (5) peningkatan cadangan trigliserida (lemak)
sebanyak 75 sampai 100 persen.
12. FATIGUE
• Kelelahan otot, otot yang beraktivitas sudah
tidak dapat lagi berespon untuk melakukan
kontraksi sebelumnya.
• Dibagi jadi:
• -kelelahan otot
• -kelelahan sentral
13. • Meningkatnya ADP di otot
• Penumpukan asam laktat – atp habis
• Akumulasi k+ ekstrasel diotot ketika dipompa
tidak dapat memindahkan k+
• Terkurasnya cadangan energy glikogen
• Dipengaruhi oleh jenis serabut otot :
-berkedut lambat (oksidatif) tipe 1
-berkedut cepat (glikolitik) tipe II
Faktor fatigue :