SlideShare a Scribd company logo
ASUHAN KEPERAWATAN
HIV-AIDS
 Human Immunodeficiency Virus (HIV)
 Merupakan virus yang merusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang tidak dapat
hidup di luar tubuh manusia. Kerusakan
sistem kekebalan tubuh ini akan
menimbulkan kerentanan terhadap infeksi
penyakit
 Acquired Immuno Deficiency Syndrome
(AIDS)
 Sekumpulan gejala, infeksi dan kondisi yang
diakibatkan infeksi HIV pada tubuh. Muncul
akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia sehingga infeksi dan penyakit mudah
menyerang tubuh dan dapat menyebabkan
kematian.
 Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang
muncul akibat lemahnya system pertahanan
tubuh yang telah terinfeksi HIV atau oleh
 Kandidiasis: infeksi jamur pada mulut,
tenggorokan, vagina.
 Virus sitomegalia (CMV): menimbulkan penyakit
mata yang dapat menyebabkan kematian.
 Herpes pada mulut atau alat kelamin.
 Mycobacterium avium complex (MAC): infeksi
bakteri yang menyebabkan demam kambuhan.
 Pneumonia pneumocystis (PCP): infeksi jamur yang
dapat menyebabkan radang paru.
 Toksoplasmosis: infeksi protozoa otak.
 Tuberkolosis (TB)
 Golongan virus retro yang disebut human
immunodeficiency virus (HIV).
 Pertama kali ditemukan tahun 1983 sebagai
retrovirus HIV-I
 Tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi
retrovirus baru yang diberi nama HIV-2
 HIV-2 kurang patogen dibandingkan HIV-I
 untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
 Tubuh mempunyai suatu mekanisme untuk
membasmi suatu infeksi dari benda asing,
misalnya : virus, bakteri, bahan kimia, dan
jaringan asing dari binatang maupun manusia
lain (immune response) yang terdiri dari 2
proses yang kompleks yaitu kekebalan
humoral dan kekebalan cell-mediated.
 Virus AIDS (HIV) mempunyai cara tersendiri
sehingga dapat menghindari mekanisme
pertahanan tubuh. “ber-aksi” bahkan
kemudian dilumpuhkan.
 Virus AIDS (HIV) masuk ke dalam tubuh seseorang dalam keadaan
bebas atau berada di dalam sel limfosit. Virus ini memasuki tubuh
dan terutama menginfeksi sel yang mempunyai molekul CD4
mencakup monosit, makrofag dan limfosit T4 helper.
 Saat virus memasuki tubuh, benda asing ini segera dikenal oleh sel
T helper (T4), tetapi begitu sel T helper menempel pada benda asing
tersebut, reseptor sel T helper tidak berdaya; bahkan HIV bisa
pindah dari sel induk ke dalam sel T helper tersebut. Jadi, sebelum
sel T helper dapat mengenal benda asing HIV, ia lebih dahulu sudah
dilumpuhkan.
 HIV kemudian mengubah fungsi reseptor di permukaan sel T helper
sehingga reseptor ini dapat menempel dan melebur ke sembarang
sel lainnya sekaligus memindahkan HIV. Sesudah terikat dengan
membran sel T4 helper, HIV akan menginjeksikan dua utas benang
RNA yang identik ke dalam sel T4 helper.
 Dengan bantuan enzim reverse transcriptase, HIV akan
melakukan pemrograman ulang materi genetik dari sel T4
yang terinfeksi untuk membuat double-stranded DNA
 DNA ini akan disatukan ke dalam nukleus sel T4 sebagai
sebuah provirus dan kemudian terjadi infeksi yang permanen
 Fungsi T helper lumpuh  genom dari HIV ((proviral DNA
)) dibentuk dan diintegrasikan pada DNA sel T helper shg
menumpang ikut berkembang biak sesuai dengan
perkembangan biakan sel T helper.
 Sampai suatu saat ada mekanisme pencetus (mungkin karena
infeksi virus lain) maka HIV akan aktif membentuk RNA,
keluar dari T helper dan menyerang sel lainnya untuk
menimbulkan penyakit AIDS.
 T helper sudah lumpuh  tidak ada mekanisme pembentukan
sel T killer, sel B dan sel fagosit lainnya. Kelumpuhan
mekanisme kekebalan inilah yang disebut AIDS
 Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah
infeksi. Tidak ada gejala.
 Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan
gejala flu likes illness.
 Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-1,5 atau lebih tahun dengan
gejala tidak ada.
 Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala
demam, keringat malam hari, BB menurun, diare, neuropati,
lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.
 AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS
pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat
dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi
neurologist.
 AIDS dapat menyerang semua golongan
umur, termasuk bayi, pria maupun wanita.
Resiko tinggi adalah :
 Lelaki homoseksual atau biseks
 Bayi dari ibu/bapak terinfeksi.
 Orang yang ketagian obat intravena
 Partner seks dari penderita AIDS
 Penerima darah atau produk darah (transfusi).
 WHO --> stadium I-IV
 Asimptomatik
 Limfadenopati generalisata
 Skala aktivitas; asimptomatik, aktifitas normal
 BB menurun <10%
 Kelainan kulit dan mukosa yang ringan
seperti dermatitis seboroik, prurigo,
onikomikosis, ulkus oral yang rekuren,
kheilitis angularis
 Herpes zozter dalam 5 tahun terakhir
 Infeksi saluran nafas bagian atas seperti
sinusitis bakterial
 Skala aktivitas; simptomatik, aktivitas normal
 BB menurun >10%
 Diare kronis yang berlangsung >1 bln
 Demam berkepanjangan > 1 thn
 Kandidiasis orofaringeal
 Oral hairy leukoplakia
 TB paru dalam tahun terakhir
 Infeksi bakterial yg berat spt pneumonia dan
piomiositis
 Skala aktivitas; pada umumnya lemah,
aktivitas di tempat tidur < 50%
 HIV wasting syndrome
 Pneumonia pneumocystis carinii
 Toksoplasmosis otak
 Diare kriptosporidiosis > 1bln
 Kriptokokosis ekstrapulmonal
 Retinitis virus sitomegalo
 Herpes simplek mukokutan > 1 bln
 Leukoensefalopati multifokal progresif
 Mikosis diseminata spt histoplasmosis
 Kandidiasis di esofagus, trakea, bronkus dan paru
 Mikobakteriosis atipikal diseminata
 Septikemia salmonelosis non tifoid
 Tuberkulosis di luar paru
 Limfoma
 Sarkoma kafosi
 Enselofati HIV
 Skala aktivitas; pada umumnya sangat lemah,
aktivitas di tempat tidur > 50%
 1. Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
- ELISA (Enzym-linked immunoabsorbent assay)
- Western blot
- P24 antigen test
- Kultur HIV
2. Tes untuk deteksi gangguan system imun.
- Hematokrit.
- LED
- CD4 limfosit
- Rasio CD4/CD limfosit
- Serum mikroglobulin B2
- Hemoglobulin
1.Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
 ELISA (positif; hasil tes yang positif dipastikan
dengan western blot)
 Western blot (positif)
 P24 antigen test (positif untuk protein virus
yang bebas)
 Kultur HIV(positif; kalau dua kali uji-kadar
secara berturut-turut mendeteksi enzim
reverse transcriptase atau antigen p24
dengan kadar yang meningkat).
2.Tes untuk deteksi gangguan system imun.
a.LED (normal namun perlahan-lahan akan
mengalami penurunan)
b.CD4 limfosit (menurun; mengalami
penurunan kemampuan untuk bereaksi
terhadap antigen)
c.Rasio CD4/CD8 limfosit (menurun)
d.Serum mikroglobulin B2 (meningkat
bersamaan dengan berlanjutnya penyakit)
e.Kadar immunoglobulin (meningkat)
PENATALAKSANAAN
1. Pengendalian Infeksi Oportunistik bertujuan
menghilangkan, mengendalikan, dan
pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial,
atau sepsis
2. Terapi Anti Retro Viral
3. Vaksin dan Rekonstruksi Virus
4. Pendidikan untuk menghindari alkohol dan
obat terlarang, makan-makanan
sehat,hindari stress, gizi yang kurang,
alkohol dan obat-obatan yang mengganggu
fungsi imun.
Pengobatan
 Obat Antiretrovirus (ARV) --> menghambat
replikasi (penggandaan diri) HIV.
Tujuan utama terapi :
 Menekan jumlah virus secara maksimal dan
terus menerus mencegah dan/atau
mengembangkan fungsi imun.
 Memperbaiki kualitas hidup
 Mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat
infeksi HIV.
Indikasi :
 Infeksi HIV telah dikonfirmasi dengan tes antibodi
 Keputusan untuk mulai menggunakan ARV diambil
setelah pasien dan keluarga/ pendamping mendapatkan
informasi yang lengkap ttg dana yang dibutuhkan,
jaminan kepatuhan berobat yg tinggi, efek samping yg
mungkin tjd
 Indikasi lab;
1) Penyakit HIV stadium IV tanpa memperhatikan jumlah
CD4
2) Jika tes CD4 dpt dilakukan, ART sebaiknya dimulai
sebelum jumlah CD4 dibawah 200
3) Jika tes CD4 tidak dapat dilakukan, ART sebaiknya
 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
(NRTI)
Menghambat proses perubahan RNA virus
menjadi DNA (replikasi virus), Ex :: Zidovudine
(ZDV/AZT), Iamivudine (3TC), Didanosine (ddI),
Zalcitabine (ddC), Stavudine (d4T), Abacavir
(ABC)
 Non-Nucleoside Reverse Transcriptase
Inhibitor (NNRTI)
Nevirapine (NVP), Evafirenz (EFZ), Delavirdine
(DLV),
 Protease Inhibitor (PI)
 Pendidikan kesehatan dan peningkatan
pengetahuan yang benar mengenai HIV
 Kontak seksual antara homoseksual
sebaiknya dengan kondom
 Kurangi jumlah pasangan atau pakai
kondom.
Tidak menggunakan alat suntik bersama-
sama.
 Membersihkan alat suntik dengan cairan
pembersih atau mengganti jarum suntik.
 Penggunaan alat pelindung pribadi untuk menurunkan risiko
terkena darah atau bahan-bahan lain yang mungkin
infeksius.
 Setelah penggunaan alat pelindung, tangan harus dicuci
dengan sabun dan air.
 Batasi resusitasi mouth to mouth, gunakan alat bantu mulut,
kantung resusitasi, dan lain-lain yang tersedia.
 Cuci bagian tubuh yang terpapar cairan tubuh/mukosa
membran yang potensial menimbulkan infeksi dengan sabun
dan air.
 Pemeriksaan HIV dan hepatitis bagi yang tertusuk jarum,
tergores pisau.
 Dekontaminasi area kerja.
 A (Abstinent): Puasa, jangan melakukan
hubungan seksual yang tidak sah
 B (Be Faithful)Setialah pada pasangan,
melakukan hubungan seksual hanya
dengan pasangan yang sah
 C (use Condom) Pergunakan kondom saat
melakukan hubungan seksual bila berisiko
menularkan/tertular penyakit
 D (Don’t use Drugs) Hindari
penyalahgunaan narkoba
PRIORITAS KEPERAWATAN
a. Mencegah, memperkecil infeksi
b. Mempertahankan homeostatis.
c. Mengusahakan kenyamanan
d. Memberikan penyesuaian psikososial
e. Memberikan informasi mengenai proses
penyakit/ prognosis dan kebutuhan perawatan.
Perawatan komprehensif
berkesinambungan
 Konseling dan tes HIV sukarela
 Tatalaksana klinis dan diagnosa dini yang
memadai
 Asuhan keperawatan yang mampu
memberikan kenyamanan pasien higienis,
mampu mengendalikan infeksi dengan baik,
memberikan perawatan paliatif dan menangani
kasus terminal, melatih dan mendidik keluarga
tentang perawatan di rumah dan pencegahan
penularan serta melakukan promosi kesehatan
Lanj
 Perawatan di rumah dan di masyarakat
 Promosi gizi yang baik, dukungan psikologis dan
emosional, dukungan spiritual dan konseling
 Membentuk kelompok dukungan masyarakat
 Mengurangi dan menyingkirkan stigma, membangun
sikap positif dari masyarakat
 Dukungan sosial atau rujukan kepada pelayanan sosial
 Pendidikan dan pelatihan HIV-AIDS bagi pendamping
ODHA
 Membangun kerjasama penyelenggara layanan klinis
askephivkl1 (4).pptx

More Related Content

Similar to askephivkl1 (4).pptx

Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
AnggaN7
 
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].docAskep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
INyomanMurjana
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Catatan Medis
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
AnggaN7
 
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
ASKEB HIV
ASKEB HIVASKEB HIV
ASKEB HIV
sri yenti
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
Septian Muna Barakati
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
riswanherdiana
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
riswanherdiana
 
Referat hiv
Referat hivReferat hiv
Referat hiv
Muhammad Julpian
 
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to askephivkl1 (4).pptx (20)

HIV
HIVHIV
HIV
 
Whatis hivaids
Whatis hivaidsWhatis hivaids
Whatis hivaids
 
Hiv bumil
Hiv bumilHiv bumil
Hiv bumil
 
Pptne hiv
Pptne hivPptne hiv
Pptne hiv
 
Hiv aids tropis i
Hiv aids tropis iHiv aids tropis i
Hiv aids tropis i
 
Konsep medis
Konsep medisKonsep medis
Konsep medis
 
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].docAskep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
Askep_AIDS_Pd_Anak_Klp_1[1].doc
 
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi DidapatDiscussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
Discussion Notes 5 Immunodefisiensi Didapat
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
 
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
Klasifikasi stadium klinis hiv aids menurut who AKPER PEMKAB MUNA
 
ASKEB HIV
ASKEB HIVASKEB HIV
ASKEB HIV
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Tugas pa saad
Tugas pa saadTugas pa saad
Tugas pa saad
 
Saad askep sistem imunitas hiv
Saad askep sistem imunitas hivSaad askep sistem imunitas hiv
Saad askep sistem imunitas hiv
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
 
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docxASKEP HIV AIDS KEL 9  (Riswan,Nina,Eka).docx
ASKEP HIV AIDS KEL 9 (Riswan,Nina,Eka).docx
 
Hiv dan konseling
Hiv dan konselingHiv dan konseling
Hiv dan konseling
 
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
 
Referat hiv
Referat hivReferat hiv
Referat hiv
 
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 

Recently uploaded (20)

LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 

askephivkl1 (4).pptx

  • 2.  Human Immunodeficiency Virus (HIV)  Merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang tidak dapat hidup di luar tubuh manusia. Kerusakan sistem kekebalan tubuh ini akan menimbulkan kerentanan terhadap infeksi penyakit
  • 3.  Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS)  Sekumpulan gejala, infeksi dan kondisi yang diakibatkan infeksi HIV pada tubuh. Muncul akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia sehingga infeksi dan penyakit mudah menyerang tubuh dan dapat menyebabkan kematian.  Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang muncul akibat lemahnya system pertahanan tubuh yang telah terinfeksi HIV atau oleh
  • 4.  Kandidiasis: infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, vagina.  Virus sitomegalia (CMV): menimbulkan penyakit mata yang dapat menyebabkan kematian.  Herpes pada mulut atau alat kelamin.  Mycobacterium avium complex (MAC): infeksi bakteri yang menyebabkan demam kambuhan.  Pneumonia pneumocystis (PCP): infeksi jamur yang dapat menyebabkan radang paru.  Toksoplasmosis: infeksi protozoa otak.  Tuberkolosis (TB)
  • 5.  Golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus (HIV).  Pertama kali ditemukan tahun 1983 sebagai retrovirus HIV-I  Tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru yang diberi nama HIV-2  HIV-2 kurang patogen dibandingkan HIV-I  untuk memudahkan keduanya disebut HIV.
  • 6.  Tubuh mempunyai suatu mekanisme untuk membasmi suatu infeksi dari benda asing, misalnya : virus, bakteri, bahan kimia, dan jaringan asing dari binatang maupun manusia lain (immune response) yang terdiri dari 2 proses yang kompleks yaitu kekebalan humoral dan kekebalan cell-mediated.  Virus AIDS (HIV) mempunyai cara tersendiri sehingga dapat menghindari mekanisme pertahanan tubuh. “ber-aksi” bahkan kemudian dilumpuhkan.
  • 7.  Virus AIDS (HIV) masuk ke dalam tubuh seseorang dalam keadaan bebas atau berada di dalam sel limfosit. Virus ini memasuki tubuh dan terutama menginfeksi sel yang mempunyai molekul CD4 mencakup monosit, makrofag dan limfosit T4 helper.  Saat virus memasuki tubuh, benda asing ini segera dikenal oleh sel T helper (T4), tetapi begitu sel T helper menempel pada benda asing tersebut, reseptor sel T helper tidak berdaya; bahkan HIV bisa pindah dari sel induk ke dalam sel T helper tersebut. Jadi, sebelum sel T helper dapat mengenal benda asing HIV, ia lebih dahulu sudah dilumpuhkan.  HIV kemudian mengubah fungsi reseptor di permukaan sel T helper sehingga reseptor ini dapat menempel dan melebur ke sembarang sel lainnya sekaligus memindahkan HIV. Sesudah terikat dengan membran sel T4 helper, HIV akan menginjeksikan dua utas benang RNA yang identik ke dalam sel T4 helper.
  • 8.  Dengan bantuan enzim reverse transcriptase, HIV akan melakukan pemrograman ulang materi genetik dari sel T4 yang terinfeksi untuk membuat double-stranded DNA  DNA ini akan disatukan ke dalam nukleus sel T4 sebagai sebuah provirus dan kemudian terjadi infeksi yang permanen  Fungsi T helper lumpuh  genom dari HIV ((proviral DNA )) dibentuk dan diintegrasikan pada DNA sel T helper shg menumpang ikut berkembang biak sesuai dengan perkembangan biakan sel T helper.  Sampai suatu saat ada mekanisme pencetus (mungkin karena infeksi virus lain) maka HIV akan aktif membentuk RNA, keluar dari T helper dan menyerang sel lainnya untuk menimbulkan penyakit AIDS.  T helper sudah lumpuh  tidak ada mekanisme pembentukan sel T killer, sel B dan sel fagosit lainnya. Kelumpuhan mekanisme kekebalan inilah yang disebut AIDS
  • 9.
  • 10.  Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi. Tidak ada gejala.  Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu likes illness.  Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-1,5 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada.  Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, BB menurun, diare, neuropati, lemah, rash, limfadenopati, lesi mulut.  AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist.
  • 11.  AIDS dapat menyerang semua golongan umur, termasuk bayi, pria maupun wanita. Resiko tinggi adalah :  Lelaki homoseksual atau biseks  Bayi dari ibu/bapak terinfeksi.  Orang yang ketagian obat intravena  Partner seks dari penderita AIDS  Penerima darah atau produk darah (transfusi).
  • 12.  WHO --> stadium I-IV
  • 13.  Asimptomatik  Limfadenopati generalisata  Skala aktivitas; asimptomatik, aktifitas normal
  • 14.  BB menurun <10%  Kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti dermatitis seboroik, prurigo, onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis  Herpes zozter dalam 5 tahun terakhir  Infeksi saluran nafas bagian atas seperti sinusitis bakterial  Skala aktivitas; simptomatik, aktivitas normal
  • 15.  BB menurun >10%  Diare kronis yang berlangsung >1 bln  Demam berkepanjangan > 1 thn  Kandidiasis orofaringeal  Oral hairy leukoplakia  TB paru dalam tahun terakhir  Infeksi bakterial yg berat spt pneumonia dan piomiositis  Skala aktivitas; pada umumnya lemah, aktivitas di tempat tidur < 50%
  • 16.  HIV wasting syndrome  Pneumonia pneumocystis carinii  Toksoplasmosis otak  Diare kriptosporidiosis > 1bln  Kriptokokosis ekstrapulmonal  Retinitis virus sitomegalo  Herpes simplek mukokutan > 1 bln  Leukoensefalopati multifokal progresif  Mikosis diseminata spt histoplasmosis  Kandidiasis di esofagus, trakea, bronkus dan paru
  • 17.  Mikobakteriosis atipikal diseminata  Septikemia salmonelosis non tifoid  Tuberkulosis di luar paru  Limfoma  Sarkoma kafosi  Enselofati HIV  Skala aktivitas; pada umumnya sangat lemah, aktivitas di tempat tidur > 50%
  • 18.  1. Tes untuk diagnosa infeksi HIV : - ELISA (Enzym-linked immunoabsorbent assay) - Western blot - P24 antigen test - Kultur HIV 2. Tes untuk deteksi gangguan system imun. - Hematokrit. - LED - CD4 limfosit - Rasio CD4/CD limfosit - Serum mikroglobulin B2 - Hemoglobulin
  • 19. 1.Tes untuk diagnosa infeksi HIV :  ELISA (positif; hasil tes yang positif dipastikan dengan western blot)  Western blot (positif)  P24 antigen test (positif untuk protein virus yang bebas)  Kultur HIV(positif; kalau dua kali uji-kadar secara berturut-turut mendeteksi enzim reverse transcriptase atau antigen p24 dengan kadar yang meningkat).
  • 20. 2.Tes untuk deteksi gangguan system imun. a.LED (normal namun perlahan-lahan akan mengalami penurunan) b.CD4 limfosit (menurun; mengalami penurunan kemampuan untuk bereaksi terhadap antigen) c.Rasio CD4/CD8 limfosit (menurun) d.Serum mikroglobulin B2 (meningkat bersamaan dengan berlanjutnya penyakit) e.Kadar immunoglobulin (meningkat)
  • 21. PENATALAKSANAAN 1. Pengendalian Infeksi Oportunistik bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial, atau sepsis 2. Terapi Anti Retro Viral 3. Vaksin dan Rekonstruksi Virus 4. Pendidikan untuk menghindari alkohol dan obat terlarang, makan-makanan sehat,hindari stress, gizi yang kurang, alkohol dan obat-obatan yang mengganggu fungsi imun.
  • 22. Pengobatan  Obat Antiretrovirus (ARV) --> menghambat replikasi (penggandaan diri) HIV. Tujuan utama terapi :  Menekan jumlah virus secara maksimal dan terus menerus mencegah dan/atau mengembangkan fungsi imun.  Memperbaiki kualitas hidup  Mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat infeksi HIV.
  • 23. Indikasi :  Infeksi HIV telah dikonfirmasi dengan tes antibodi  Keputusan untuk mulai menggunakan ARV diambil setelah pasien dan keluarga/ pendamping mendapatkan informasi yang lengkap ttg dana yang dibutuhkan, jaminan kepatuhan berobat yg tinggi, efek samping yg mungkin tjd  Indikasi lab; 1) Penyakit HIV stadium IV tanpa memperhatikan jumlah CD4 2) Jika tes CD4 dpt dilakukan, ART sebaiknya dimulai sebelum jumlah CD4 dibawah 200 3) Jika tes CD4 tidak dapat dilakukan, ART sebaiknya
  • 24.  Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI) Menghambat proses perubahan RNA virus menjadi DNA (replikasi virus), Ex :: Zidovudine (ZDV/AZT), Iamivudine (3TC), Didanosine (ddI), Zalcitabine (ddC), Stavudine (d4T), Abacavir (ABC)  Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI) Nevirapine (NVP), Evafirenz (EFZ), Delavirdine (DLV),  Protease Inhibitor (PI)
  • 25.  Pendidikan kesehatan dan peningkatan pengetahuan yang benar mengenai HIV  Kontak seksual antara homoseksual sebaiknya dengan kondom  Kurangi jumlah pasangan atau pakai kondom. Tidak menggunakan alat suntik bersama- sama.  Membersihkan alat suntik dengan cairan pembersih atau mengganti jarum suntik.
  • 26.  Penggunaan alat pelindung pribadi untuk menurunkan risiko terkena darah atau bahan-bahan lain yang mungkin infeksius.  Setelah penggunaan alat pelindung, tangan harus dicuci dengan sabun dan air.  Batasi resusitasi mouth to mouth, gunakan alat bantu mulut, kantung resusitasi, dan lain-lain yang tersedia.  Cuci bagian tubuh yang terpapar cairan tubuh/mukosa membran yang potensial menimbulkan infeksi dengan sabun dan air.  Pemeriksaan HIV dan hepatitis bagi yang tertusuk jarum, tergores pisau.  Dekontaminasi area kerja.
  • 27.  A (Abstinent): Puasa, jangan melakukan hubungan seksual yang tidak sah  B (Be Faithful)Setialah pada pasangan, melakukan hubungan seksual hanya dengan pasangan yang sah  C (use Condom) Pergunakan kondom saat melakukan hubungan seksual bila berisiko menularkan/tertular penyakit  D (Don’t use Drugs) Hindari penyalahgunaan narkoba
  • 28. PRIORITAS KEPERAWATAN a. Mencegah, memperkecil infeksi b. Mempertahankan homeostatis. c. Mengusahakan kenyamanan d. Memberikan penyesuaian psikososial e. Memberikan informasi mengenai proses penyakit/ prognosis dan kebutuhan perawatan.
  • 29. Perawatan komprehensif berkesinambungan  Konseling dan tes HIV sukarela  Tatalaksana klinis dan diagnosa dini yang memadai  Asuhan keperawatan yang mampu memberikan kenyamanan pasien higienis, mampu mengendalikan infeksi dengan baik, memberikan perawatan paliatif dan menangani kasus terminal, melatih dan mendidik keluarga tentang perawatan di rumah dan pencegahan penularan serta melakukan promosi kesehatan
  • 30. Lanj  Perawatan di rumah dan di masyarakat  Promosi gizi yang baik, dukungan psikologis dan emosional, dukungan spiritual dan konseling  Membentuk kelompok dukungan masyarakat  Mengurangi dan menyingkirkan stigma, membangun sikap positif dari masyarakat  Dukungan sosial atau rujukan kepada pelayanan sosial  Pendidikan dan pelatihan HIV-AIDS bagi pendamping ODHA  Membangun kerjasama penyelenggara layanan klinis