Dokumen tersebut merangkum 8 asas ekologi yang mencakup interaksi antara organisme dan lingkungannya. Asas-asas tersebut meliputi hukum konservasi energi, ketidakefisienan sistem pengubahan energi, pengaruh faktor lingkungan seperti materi, energi, ruang dan waktu, batas maksimum sumber daya, pengaruh lingkungan yang dapat merangsang penggunaan sumber daya, persaingan antar organisme, stabilitas komunit
1. TUGAS KELOMPOK
ASAS-ASAS DAN CABANG-CABANG ILMU EKOLOGI
Oleh:
KELOMPOK 4
ASMAWIYAH
IVA MAIRISTI
MARINI
KELAS D SEMESTER 4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem
dengan lingkungannya.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban,
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Ilmu ekologi juga memiliki asas-asas. Asas-asas dalam ilmu ekologi tersebut merupakan
asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini. Karena sifat
ilmu ekologi yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih
fokus.
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Asas-asas Ilmu ekologi
Asas-asas ilmu ekologi merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang
kondisi ekologi dialam ini.
ASAS 1
Semua energi yang memasuki sebuah organisasi hidup populasi atau ekosistem dapat
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepas. Energi dapat diubah dari satu bentuk yang
lain,tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan, atau diciptakan.
Asas ini sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika pertama, yang sangat fundamental
dalam fisika. Asas ini sering juga dikenal dengan hukum konsevasi energi yang dapat
dikemukakan dengan persamaan matematika yang menunjukkan ekivalensi berbagai bentuk
energi. Misalnya kalau W= kerja mekanik, J= unit joule dan H= panas maka W=TH. Asas ini
bertanggung jawab untuk menerangkan, bahwa energi itu dapat diubah-ubah. Dan semua yang
memasuki makhluk hidup, populasi, atau ekosistem . Jadi, dalam hal inisistem kehidupan dapat
dianggap sebagai pengubah energi.
Contoh :
Energi matahari diubah menjadi energi panas atau energi potensial dalam bentuk
makanan. Seperti terjadi pada tumbuhan energi matahari diubah menjadi zat yang dibutuhkan
oleh makhluk lain seperti hewan. Energi tanaman ini akan berpindah ke hewan melalui proses
memakan dan diubah kebentuk yang lain, sehingga ada sebagian energi yang terpakai dan energi
yang berubah ke bentuk yang lain misalnya feses. Dan tidak ada energi yang tidak hilang
melainkan ada yang dimanfaatkan oleh organisme lain.
ASAS 2
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efesien. Asas ini tak lain adalah
hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan dan berlaku dalam fisika. Ini berarti,
meskipun energi itu tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah ke
dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Semua sistem biologi adalah tidak efisien ,dalam arti
4. kata, hanya sebagian saja dari input energi kedalam suatu makhluk hidup,populasi atau
ekosistem yang tersedia dapat dipidahkan dan digunakan oleh organisme hidup, populasi uatau
ekosistem yang lain.
Contoh :
* Hanya 20 % dari energi potensial dalam BBM digunakan untuk menggerakkan mobil ((energi
mekanik)),, 80 % llainnya dilepas ke llingkungan dalam bentuk panas
* Filamen bola llampu 5 % diubah menjadi energi cahaya,, 95 % dilepas dalam bentuk panas
Energi yang tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja. Contoh: 10 ton kalori untuk
memutar mesin, hasil kerja mesin itu kurang dari 10 ton kalori. Bagian energi yang dapat dipakai
untuk melakukan kerja disebut entropi. Lawan dari entropi adalah negentropi (entropi negatif
atau pengurangan entropi). Contoh: fotosintesis mempunyai efek negentropi.
ASAS 3
Materi,energi,ruang, waktu, dan keanekaragaman, semua termasuk kategori sumber alam.
Perubahan energi oleh sistem biologi yang berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan
adanya materi dan energi di lingkungannya. Ruang juga dapat memisahkan makhluk hidup dari
sumber bahan makanan yang dibutuhkannya, dimana jauh dekatnya menentukan perkembangan
populasi makhluk hidup itu,karena pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi
dan energi sebagai makhluk hidup.
Contoh :
Produktivitas hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada hutan iklim
sedang di Inggris. Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa waktu istirahat, sesuai dengan
iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada musim semi dan musim panas (± 5 bulan). Hal ini
terlihat perbedaan waktu, tempat, materi, keanekaragaman dapat mempengaruhi keberadaan
organisme karena darii kesemua faktor tersebut akan memberikan pengaruh yang cukup
signifikan pada kemampuan organisme untuk tumbuh, beradaptasi dan bertahan hidup terhadap
lingkungannya. Atau dengan kata lain faktor-faktor tersebut akan memberikan perbedaan antara
tempat yang satu dengan yang lainnya.
5. ASAS 4
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanna sudah mencapai
optimum,pengaruh unit kanaikannya sering menurun dengan menambahan sumber alam itu
sampai kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang
menguntungkan lagi.
Untuk semua kategori sumber alam( kecuali keanekaragaman dan waktu)kenaikan
pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahwa akan berpengaruh merusak karena
kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan . Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan
penghacuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas
maksimum.
Dimana batas suhu maksimum membatasi berbagai kegiatan hidup dalam sistem biologi.
Melampaui batas suhu optimal, sampai mendekati suhu maksimum,bahkan mengurangi daya
perubahan energi. Dalam asas ini terkandung, bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas
optimum, maupaun batas minimum.
Contoh :
Pada sebuah populasi yang berkembang misalnya terjadi peningkatan jumlah individu
tertentu maka jika peningkatan sudah mencapai batas maksimum terhadap ketersedian makanan
hal ini akan mengakibatkan level maksimum ini akan mengalami penurunan jumlah populasi
karena adanya persaingan dalam memperoleh makanan atau sumberalam yang lain. Sehingga
individu yang kalah dalam bersaing akan mengalami kematian hal inilah yang akan menurunkan
jumlah individu dalam populasi yang maksimum.
ASAS 5
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat
merangsang penggunaannya seterusnya,dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan
lebih lanjut. Ada dua hal pada asas ini. Disuatu pihak dapat dibayangkan suatu keadaan atau
situasi, dimana jenis sumber alam tidak akan menimbulkan rangsangan untuk penggunaannya
lebih lanjut. Dipihak lainn dapat dibayangkan adanya paling sedikit dua situasi yang mempunyai
kesan merangsang itu.
Contoh :
6. Misalnya pada suatu organisme seperti monyet, adanya jenis makanan tertentu yang
dibutuhkan oleh sekelompok monyet akan mengakibatkan terjadinya tingkat konsumsi yang
tinggi pada jenis makanan tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan ditemukannya sumber
makanan tersebut maka akan mendorong monyet-monyet lain untuk datang dan menggunakan
sumberalam tersebut. Maka secara tidak langsung keberadaan sumber alam ini akan
meningkatkan penggunaan dan daya gunanya.
ASAS 6
Individu dan spesies yang menpunyai lebih banyak keturunan dari pada
saingannya,cenderungan berhasil mengalahkan saingannya itu. Apabila pada makhluk hidup
terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik
dan kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan, maka
makhluk hidup yang kurang mampu beradaptasi, yang kalah dalam persaingan tadi. Keculi
makhluk hidup yang dapat penyesuaian diri dengan lingkungan. Bahwa makhluk hidup yang
adaptif itu yang mampu menghasilkan lebih banyak keturunan dari pada yang non-adaptif.
Contoh :
Keberadaan kupu-kupu Biston Betularia bersayap gelap setelah revolusi industry di
Inggris lebih adaptif terhadap lingkungannnya dibandingkan dengan kupu-kupu BIston Betularia
bersayap cerah, hal ini terjadi karena kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap tidak terlihat
oleh pemangsa karena warna sayapnya yang mirip dengan asap dari pabrik-pabrik. Lain halnya
dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, jenis kupu-kupu ini karena warna sayapnya
yang cerah sehingga mudah terlihat oleh pemangsa sehingga terjadi penurunan populasi dan
mengakibatkan kepunahan jenis kupu-kupu ini. kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap
mampu menghasilkan keturunan yang banyak dibandingkan kupu-kupu BIston Betularia
bersayap cerah karena kemampuan adaptasinya bagus.
ASAS 7
Kemantapan keanekaragaman suatu komonitas lebih tinggi di alam lingkungan yang
mudah diramal. Adanya keteraturan pada pola faktor lingkungan dalam suatu perioda yang
relatif lama, bahwa terdapat fluktuasi turun naiknya kondisi lingkungan disemua habitat,tetepi
besarnya perbedaan dari satu habitat ke habitat lain.
7. Contoh :
Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi
kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan
hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya dukung
(carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan.
Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah maka
daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh
faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Seperti
pada daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanekaragaman yang tinggi
dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil. Kondisi yang tidak stabil akan
secara tidak langsung memaksa organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang berbeda-beda,
hal ini menyebabkan semakin sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan pada
daerah tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organism yang satu dengan yang
lain berbeda.
Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi
Keanekaragaman. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di
kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis).
ASAS 8
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak keanekaragaman takson, bergantung kepada
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Bahwa
kelompok tak sonomi tertentu dari pada suatu makhluk hidup ditandai keadaan lingkungannya
yang khas(nicia). Jadi tiap tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Spesies itu dapat hidup
berdampingan dengan spesies lain tanpa persaingan, karena masing-masing mempunyai
keperluan dan fungsi yang berbeda dialam. Tetapi, ada suatu kelompok taksonomi lain yang
terdiri atas spesies dengan makan serupa dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam ragam
serta luas, maka jelas alam lingkungan itu hanya ditempati oleh spesies yang kecil saja
beranekaragaman. Menurut Whittaker (1960) bahwa reaksi nicia burung terhadap sifat struktur
komunitas relatif luas, juga mempunai kesamaan keperluan akan jenis makanannya. Oleh kerena
itu burung dapat hidup dalam suatu keadaan limgkungan yang luas dengan spesies yang
beranekaragaman.
8. Contoh :
Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme
dapat juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu organisme
dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggal
fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Organisme-organisme akan menempati habitat
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan jerapah, zebra
akan menempati wilayahnya sendiri begtupun juga dengan jerapah. Hal ini karena adanya
perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut dalam mempertahankan hidup.
Zebra hidup didaerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan jerapah hidup di
kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun mudanya. Atau dapat
disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi perilaku organisme yang ada
pada tempat itu.
ASAS 9
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produk tivitas.
Morowitz (1968) adanya hubungan antara biomasa, aliran energi dan keanejaragaman dalam
suatu sistem biologi. Suatu sistem menyimpan sejumlah materi B(untuk biosama) dan
mengandung aliran energi melali materi materi P(untuk produktivitas). Apabila aliran energi itu
telah berasosiasi sebanding dengan materinya dan juga materi itu bebas tukar –menukar dengan
materi yang tersimpanan, maka jumlah rata-rata yang diperlukan bagi penggunaan materi dalam
sistem itu dapat dinyatakan dengan rumus:
t = K
퐵
푃
(K = koefisien tetepannya)
Keanekaragaman suatu sistem (D) sebenernya juga sebanding dengan t, sebab D ialah
ukuran jumlah rata-rata waktu yang diperlukan oleh energi pada sistem itu sampai ketujuan
akhirnya. Asas ini mengandung, bahwa efisien penggunaan aliran energi dalam sistem biologi
akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sisten bilogi itu dalam suatu
komunitas.
Contoh :
Tingkat keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan
produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system tersebut, aliran energy
tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang tersimpan pada suatu komunitas.
9. Misalnya biomasa pada suatu system simpanan materinya besar maka secara otomatis akan
meningkatkan keanekaragaman pada suatu komunitas tersebut
ASAS 10
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biosama dengan produktivitas
퐵
푃
dalam
perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 7 dan
9. Dalam perjalanan waktu serta habitat yang stabil D meningkat sebanding dengan
퐵
푃
, berarti
퐵
푃
meningkat pula. Dalam asas 10, bahwa sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah
kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil.
Hukum Bergmann menyatakan, bahwa hewan homoioterm dari lingkungan beriklim
dingin cenderung ebih besar ukurannya, jadi mempunyai rasio yang luas permukaan atau berat
yag lebih rendah, dibanding dengan hewan serupa didaerah yang lebih hangat.
Hukum Allen menyatakan pula adanya kecenderungan pemendekan anggota tubuh dibanding
dengan berat tubuh hewan didaerah dingin untuk menurunkan rasio luas permukaan atau berat
tubuh. Implikasi asas ini sebuah komunitas atau tingkat makanan dapat dibuat tetap muda
dengan memperlakukan fluktuasi iklim yang tidak beraturan.
Contoh :
Pada lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih lama.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energy sehingga dapat
digunakan dalam waktu lama atau jangka panjang. Hal ini dapat dicapai jika jumlah energy yang
tersedia dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang lebih besar. Contohnya pada populasi
jumlah biomasanya besar maka diperlukan energy yang besar pula untuk memenuhi hal tersebut.
Sehingga untuk memenuhi dalam waktu lama diperlukan efisiensi dalam menggunakan energy
tersebut.
ASAS 11
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksplotasi sistem yang belum mantap (belum
dewasa). Hal ini ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindah
energi, biomasa, dankeanekaragaman tingkat organisasi kearah yang belum dewasa. Populasi
atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biosama dan keanekaragaman
10. tingkat organisasi kearah yang belum dewasa. Energi materi dan keanekaragaman mengalir
melalui suatu kisaran yang menuju kearah organisasi yang lebih kompleks atau subsistem yang
rendah keanekaraganamnya kesubsistem yang tinggi keanekaragamannya. Asas ini meneruskan
asas 5 yang mengatakan, bahwa pengadaan yang meningkat dari pada suatu sumber alam, seperti
halnya keanekaragaman yang dapat merangsang libih banyak penggunaan sumber tersebut.
Kemudian diikuti asas 9 yangmenyatakan, bahwa keanekaragaman yang meningkat dalam
sebuah sistem berarti meningkatkan efisiensi penggunaan energi, ialah dengan mengeksplotasi
sistem lain yang menghabiskan energi untuk mengumpulkan materi dam energi yang
dibutuhkan.
Contoh :
Daerah hutan yang ditanami oleh tanaman palawija, maka kondisi hutan ini akan
mempengaruhi kondisi tanaman palawija. Seperti adanya serangan babi hutan, kera dan tikus
sehingga hanya beberapa tanaman yang dapat bertahan pada kondisi tersebut maka diperlukan
usaha yang keras agar kendala ini dapat teratasi. Pada kondisi ini energy mengalir dari tanaman
palawija ke hutan dengan perantara hama.
ASAS 12
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat brtgantung kepada kepentingan relatifnya
di dalam keadaan suatu lingkungan. Asas ini merupakan kelanjutan asas 6 dan 7.
Keanekaragaman teru menerus meningkat ilingkungan yang sudan stabil, maka dalam perjalanan
watu dapat diharapkan adanya perbaikan terus menerus dalam sifat adaptasi terhadap
lingkungan. Jadi, dalam sebuah ekosistem yang sudah mantap dalam habitat yang sudah stabil,
sifat responsif terhadap fluktuasi faktor alam yang diperlukan. Implikasi asa ini adalah bahwa
sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evaluasi yang terbaik dimuka bumi ini. Semua lebih
bergantung kepada keadaan lingkungan fisik. Kesimpulan asas ini ialah, bahwa populasi dalam
ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadapan perubahan lingkungan fisikokimia
dibandang dengan populasi untuk meningkatkan kemampuanberadaptasi dengan keadadaan yang
tidak stabil.
Contoh :
Kemampuan ikan dal beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada kondisi
yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah dengan adaptasi
11. morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi tersebut. atau pada jenis ikan
yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang banyak, jika terjadi perubahan kondisi fisik
seperti pendangkalan dan kurangnya air akan berpengaruh pada daya adaptasi ikan ini sehingga
kondisi yang sudah stabil tersebut dapat berubah dan mengancam keberadaan spesies tersebut.
ASAS 13
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh lagi. Pertama asas 7 mengemukakan, bahwa kekompleksan
organisasi makin meningkat pada lingkungan fisik yang sempurna ialah, bahwa akan terjadi
kenaikan jumlah spesies dan varitas pada rantai makanan dalam komunitas.Artinya dalam
komunitas yang sempurna, jumlah jalur energi yang masuk melalaui ekosistem meningkat dan
bila seuatu yang buruk terjadi pada jalur, maka kemungkinan jalur lain mengambil yang lebih
besar, dibanding dengan komunitas yang belum sempurna . jadi resiko memang dibagi secara
merata pada ekosisem yang sempurna, sehigga kesempurnaan lebih terjaga.
Contoh :
Kondisi iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi. Keaneragaman
tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi
adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya
satu jenis). Sehingga dalam lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan populasi dan
ekosistem. Hal inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup tinggi.
ASAS 14
Derajat pola peraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan
dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu. Asas ini
kebalikan dari asas 13. Tidak adanya keanekaragaman yang tinggi pada ranytai makanan dalam
ekosistem yang belum sempurna, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
Sehingga jumlah kecil spesias berinteraksi yang satu dengan yang lain dalam satu cara tertentu
sampai terjadinya perpanjangan waktu, maka fluktuasi populasi yang sangat tinggi mungkin aja
berlaku. Masalnya burung yang sangat ber gantung pada tikus tanah sebagai makanan utamanya,
12. dam tikus tanah sangat bergantung kepada suatu spesies tumbuhan , tumbuhan itu juga
bergantung kepada jenis tanah tertentu untuk keperluan hidup.
Contoh :
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan
seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung yang
ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Di situ akan bermunculan berbagai jenis
gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu dibiarkan cukup lama, maka dalam
komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi
seperti iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi iklimnya.
B. Cabang-cabang Ilmu Ekologi
Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu
yang lebih fokus, yaitu:
1. Ekologi tingkah laku
Menurut Campbell (2004: 299) tingkah laku berupa “bertindak, bereaksi, atau berfungsi
dalam suatu cara tertentu sebagai respons terhadap beberapa rangsangan (stimulus).” Tingkah
laku dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi adalah semua kondisi dimana gen yang mendasari perilaku itu diekspresikan.
2. Ekologi komunitas
Menurut Philip (2008: 291), ekologi komunitas berhubungan dengan interaksi populasi.
Suatu bentuk interkasi adalah persaingan antarspesies (persaingan di antara spesies-spesies
yang berbeda). Pemangsaan adalah bentuk lain dari interaksi komunitas. Secara umum,
pemangsa adalah hewan apa pun yang secara total atau sebagian mengonsumsi tanaman atau
hewan lain. Secara lebih spesifik, pemangsa bisa dikategorikan sebagai berikut:
1) Pemangsa sejati membunuh dan memakan hewan lain
2) Parasit menghabiskan sebagian besar (atau seluruh ) hidupnya dengan bergantung pada
organism lain (inang), memperoleh makanan dari inang dengan memakan jaringan inang.
3) Parasitoid adalah serangga yang meletakkan telur-telurnya pada suatu inang (biasanya
serangga atau laba-laba).
13. 4) Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan.
Simbiosis adalah istilah yang digunakan pada dua spesies yang hidup bersama dalam kontak
yang dekat selama sebagian (atau seluruh) hidup mereka. Berikut ini penjelasan ketiga bentuk
simbiosis:
1) Mutualisme adalah hubungan yang membuat kedua spesies memperoleh keuntungan.
Contohnya: pohon akasia dan semut.
2) Komensialisme satu spesies memperoleh keuntungan, sementara spesies kedua tidak
diuntungkan maupun dirugikan. Contoh: banya burung membuat sarangnya dipepohonan.
Umumnya pohon itu tidak di untungkan maupun dirugikan oleh adanya sarang.
3) Parasitisme, parasitisme memperoleh keuntungan dari makhluk hidup yang
ditempatinya, sementara inang dirugikan. Contoh: cacing pita di saluran pencernaan
hewan, mencuri nutrisi dari inangnya.
3. Ekofisiologi
Ekofisiologi adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara
kerja organ, jaringan, dan sel-sel organisme.
4. Ekologi ekosistem
Tujuan utama mempelajari ekosistem adalah untuk mengetahui produksi dan penggunaan
energi. Untuk membantu mencapai tujuan ini, tumbuhan dan hewan dikelompokkan kedalam
kelompok-kelompok yang disebut aras trof yang mencerminkan sumber energi utama berikut
ini:
1. Produsen primer adalah autotrof yang mengubah energy matahari menjadi energi kimia.
Produsen primer meliputi tumbuhan, protista fotosintesis, sianobakteri, dan bakteri
kemosintesis.
2. Konsumen primer atau herbivora, memakan produsen primer.
3. Konsumen sekunder atau karnivora primer, memakan konsumen primer.
4. Konsumen tersier atau karnivora sekunder memakan konsumen sekunder.
5. Detritivor adalah konsumen yang memperoleh energinya dengan memakan tumbuhan
dan hewan mati (detritus). Detritivor terkecil, disebut pengurai, meliputi jamur dan
bakteri. Detritivor yang lain meliputi nematoda, cacing tanah, serangga dan pemakan
bangkai seperti kepiting, burung bangkai, dan serigala.
14. 6. Ekologi evolusi
Ekologi evolusi adalah ekologi yang berhubungan dengan makhluk purbakala dan membantu
melacak lubang-lubang garis evolusi dan asal-usul (tempat dan waktu) kelompok tumbuhan dan
hewan. Menurut Richard (2004: 30) makhluk hidup telah berubah dan berkembang sejak awal
kehidupan yang dimulai 3,5 miliar tahun yang lalu. Proses perubahan berjangka panjang ini
disebut evolusi. Para ahli ekologi telah banyak mempelajari cara kerja planet dengan
mempelajari proses evolusi dan hubungannya dengan perubahan lingkungan.
7. Ekologi manusia
Ekologi manusia adalah cabang ilmu ekologi yang membahas tentang keadaan lingkungan
yang berhubungan dengan kehidupan manusia.
8. Ekologi populasi
Ekologi populasi adalah cabang ekologi yang menitikberatkan hubungan antara kelompok
makhluk, jumlah individu, dan faktor penentuan besar populasi dan penyebarannya. Menurut
Philip (2008 : 285) Ekologi populasia adalah ilmu tentang pertumbuhan, kelimpahan, dan
penyebaran populasi. Kelimpahan dan penyebaran populasi dijelaskan oleh istilah- istilah berikut:
a. Ukuran populasi, berlambang N, adalah jumlah total individu dalam populasi.
b. Kerapatan populasi adalah jumlah total individu per luas atau volume yang ditempati.
Mungkin terdapat 100 kerbau/km2 atau 100 nyamuk/m3.
c. Pemencaran menjelaskan bagaimana individu- individu didalam populasi tersebar.
d. Struktur usia adalah penjelasan tentang kelimpahan individu pada setiap usia.
e. Kurva kesintasan menjelaskan bagaimana tingkat kematian individu dalam suatu spesies
berbeda-beda selama masa hidupnya.
9. Ekologi antariksa
Ekologi antariksa adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari tentang pengembangan
suatu ekosistem yang dapat melakukan regenerasi secara keseluruhan atau sebagian dengan
tujuan untuk menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa.
10. Ekologi pelestarian: cabang ekologi yang berkaitan dengan pengelolaan wajar dari sumber
daya alam, misal, air, tanah, dan laut untuk kesejahteraan manusia.
15. 11. Ekologi produksi: cabang ekologi yang berhubungan dengan produksi kasar dan produksi
bersih berbagai macam ekosistem sehingga pengelolaan yang sewajarnya dapat dilakukan
untuk mendapatkan hasil maksimum.
12. Ekologi sosial: cabang ilmu ekologi yang membahas tentang hubungan penduduk dengan
lingkungan alam, teknologi, dan masyarakat manusia.
13. Ekologi tumbuhan: cabang ilmu ekologi yang membahas tentang tumbuhan sebagai
organisme hidup dan mengabaikan hewan dan manusia.
16. DAFTAR PUSTAKA
Pack, Philip.(2008). Biologi Edisi Ke-2. Bandung: PT. Intan Sejati
Spurgeon, Richard.(2004). Ekologi. Bandung: PT. Intan Sejati
Campbell, Neil A.(2004). Biologi. Jakarta: Erlangga
Soeriatmadja,RE.(1981). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB
Sumber lain:
http://younggeomorphologys.wordpress.com/2010/04/01/asas-asas-ekologi/
http://wahyuda-ekologidanasasasasekologi.blogspot.com/2010/09/ekologi-dan-asas-asas-ekologi.
html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi
http://blog.uin-malang.ac.id/lhiena03/2011/03/24/ekologi/
http://azta91.wordpress.com/2011/01/09/pengantar- lingkungan/