SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
TUGAS KELOMPOK 
ASAS-ASAS DAN CABANG-CABANG ILMU EKOLOGI 
Oleh: 
KELOMPOK 4 
ASMAWIYAH 
IVA MAIRISTI 
MARINI 
KELAS D SEMESTER 4 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS ISLAM RIAU 
2012
BAB I 
PENDAHULUAN 
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya 
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi 
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi 
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst 
Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem 
dengan lingkungannya. 
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen 
penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, 
cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, 
hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan 
organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi 
dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. 
Ilmu ekologi juga memiliki asas-asas. Asas-asas dalam ilmu ekologi tersebut merupakan 
asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini. Karena sifat 
ilmu ekologi yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih 
fokus.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Asas-asas Ilmu ekologi 
Asas-asas ilmu ekologi merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang 
kondisi ekologi dialam ini. 
ASAS 1 
Semua energi yang memasuki sebuah organisasi hidup populasi atau ekosistem dapat 
dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepas. Energi dapat diubah dari satu bentuk yang 
lain,tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan, atau diciptakan. 
Asas ini sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika pertama, yang sangat fundamental 
dalam fisika. Asas ini sering juga dikenal dengan hukum konsevasi energi yang dapat 
dikemukakan dengan persamaan matematika yang menunjukkan ekivalensi berbagai bentuk 
energi. Misalnya kalau W= kerja mekanik, J= unit joule dan H= panas maka W=TH. Asas ini 
bertanggung jawab untuk menerangkan, bahwa energi itu dapat diubah-ubah. Dan semua yang 
memasuki makhluk hidup, populasi, atau ekosistem . Jadi, dalam hal inisistem kehidupan dapat 
dianggap sebagai pengubah energi. 
Contoh : 
Energi matahari diubah menjadi energi panas atau energi potensial dalam bentuk 
makanan. Seperti terjadi pada tumbuhan energi matahari diubah menjadi zat yang dibutuhkan 
oleh makhluk lain seperti hewan. Energi tanaman ini akan berpindah ke hewan melalui proses 
memakan dan diubah kebentuk yang lain, sehingga ada sebagian energi yang terpakai dan energi 
yang berubah ke bentuk yang lain misalnya feses. Dan tidak ada energi yang tidak hilang 
melainkan ada yang dimanfaatkan oleh organisme lain. 
ASAS 2 
Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efesien. Asas ini tak lain adalah 
hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan dan berlaku dalam fisika. Ini berarti, 
meskipun energi itu tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah ke 
dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Semua sistem biologi adalah tidak efisien ,dalam arti
kata, hanya sebagian saja dari input energi kedalam suatu makhluk hidup,populasi atau 
ekosistem yang tersedia dapat dipidahkan dan digunakan oleh organisme hidup, populasi uatau 
ekosistem yang lain. 
Contoh : 
* Hanya 20 % dari energi potensial dalam BBM digunakan untuk menggerakkan mobil ((energi 
mekanik)),, 80 % llainnya dilepas ke llingkungan dalam bentuk panas 
* Filamen bola llampu 5 % diubah menjadi energi cahaya,, 95 % dilepas dalam bentuk panas 
Energi yang tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja. Contoh: 10 ton kalori untuk 
memutar mesin, hasil kerja mesin itu kurang dari 10 ton kalori. Bagian energi yang dapat dipakai 
untuk melakukan kerja disebut entropi. Lawan dari entropi adalah negentropi (entropi negatif 
atau pengurangan entropi). Contoh: fotosintesis mempunyai efek negentropi. 
ASAS 3 
Materi,energi,ruang, waktu, dan keanekaragaman, semua termasuk kategori sumber alam. 
Perubahan energi oleh sistem biologi yang berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan 
adanya materi dan energi di lingkungannya. Ruang juga dapat memisahkan makhluk hidup dari 
sumber bahan makanan yang dibutuhkannya, dimana jauh dekatnya menentukan perkembangan 
populasi makhluk hidup itu,karena pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi 
dan energi sebagai makhluk hidup. 
Contoh : 
Produktivitas hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada hutan iklim 
sedang di Inggris. Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa waktu istirahat, sesuai dengan 
iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada musim semi dan musim panas (± 5 bulan). Hal ini 
terlihat perbedaan waktu, tempat, materi, keanekaragaman dapat mempengaruhi keberadaan 
organisme karena darii kesemua faktor tersebut akan memberikan pengaruh yang cukup 
signifikan pada kemampuan organisme untuk tumbuh, beradaptasi dan bertahan hidup terhadap 
lingkungannya. Atau dengan kata lain faktor-faktor tersebut akan memberikan perbedaan antara 
tempat yang satu dengan yang lainnya.
ASAS 4 
Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanna sudah mencapai 
optimum,pengaruh unit kanaikannya sering menurun dengan menambahan sumber alam itu 
sampai kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang 
menguntungkan lagi. 
Untuk semua kategori sumber alam( kecuali keanekaragaman dan waktu)kenaikan 
pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahwa akan berpengaruh merusak karena 
kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan . Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan 
penghacuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas 
maksimum. 
Dimana batas suhu maksimum membatasi berbagai kegiatan hidup dalam sistem biologi. 
Melampaui batas suhu optimal, sampai mendekati suhu maksimum,bahkan mengurangi daya 
perubahan energi. Dalam asas ini terkandung, bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas 
optimum, maupaun batas minimum. 
Contoh : 
Pada sebuah populasi yang berkembang misalnya terjadi peningkatan jumlah individu 
tertentu maka jika peningkatan sudah mencapai batas maksimum terhadap ketersedian makanan 
hal ini akan mengakibatkan level maksimum ini akan mengalami penurunan jumlah populasi 
karena adanya persaingan dalam memperoleh makanan atau sumberalam yang lain. Sehingga 
individu yang kalah dalam bersaing akan mengalami kematian hal inilah yang akan menurunkan 
jumlah individu dalam populasi yang maksimum. 
ASAS 5 
Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat 
merangsang penggunaannya seterusnya,dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan 
lebih lanjut. Ada dua hal pada asas ini. Disuatu pihak dapat dibayangkan suatu keadaan atau 
situasi, dimana jenis sumber alam tidak akan menimbulkan rangsangan untuk penggunaannya 
lebih lanjut. Dipihak lainn dapat dibayangkan adanya paling sedikit dua situasi yang mempunyai 
kesan merangsang itu. 
Contoh :
Misalnya pada suatu organisme seperti monyet, adanya jenis makanan tertentu yang 
dibutuhkan oleh sekelompok monyet akan mengakibatkan terjadinya tingkat konsumsi yang 
tinggi pada jenis makanan tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan ditemukannya sumber 
makanan tersebut maka akan mendorong monyet-monyet lain untuk datang dan menggunakan 
sumberalam tersebut. Maka secara tidak langsung keberadaan sumber alam ini akan 
meningkatkan penggunaan dan daya gunanya. 
ASAS 6 
Individu dan spesies yang menpunyai lebih banyak keturunan dari pada 
saingannya,cenderungan berhasil mengalahkan saingannya itu. Apabila pada makhluk hidup 
terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik 
dan kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan, maka 
makhluk hidup yang kurang mampu beradaptasi, yang kalah dalam persaingan tadi. Keculi 
makhluk hidup yang dapat penyesuaian diri dengan lingkungan. Bahwa makhluk hidup yang 
adaptif itu yang mampu menghasilkan lebih banyak keturunan dari pada yang non-adaptif. 
Contoh : 
Keberadaan kupu-kupu Biston Betularia bersayap gelap setelah revolusi industry di 
Inggris lebih adaptif terhadap lingkungannnya dibandingkan dengan kupu-kupu BIston Betularia 
bersayap cerah, hal ini terjadi karena kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap tidak terlihat 
oleh pemangsa karena warna sayapnya yang mirip dengan asap dari pabrik-pabrik. Lain halnya 
dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, jenis kupu-kupu ini karena warna sayapnya 
yang cerah sehingga mudah terlihat oleh pemangsa sehingga terjadi penurunan populasi dan 
mengakibatkan kepunahan jenis kupu-kupu ini. kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap 
mampu menghasilkan keturunan yang banyak dibandingkan kupu-kupu BIston Betularia 
bersayap cerah karena kemampuan adaptasinya bagus. 
ASAS 7 
Kemantapan keanekaragaman suatu komonitas lebih tinggi di alam lingkungan yang 
mudah diramal. Adanya keteraturan pada pola faktor lingkungan dalam suatu perioda yang 
relatif lama, bahwa terdapat fluktuasi turun naiknya kondisi lingkungan disemua habitat,tetepi 
besarnya perbedaan dari satu habitat ke habitat lain.
Contoh : 
Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi 
kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan 
hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya dukung 
(carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan. 
Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah maka 
daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh 
faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Seperti 
pada daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanekaragaman yang tinggi 
dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil. Kondisi yang tidak stabil akan 
secara tidak langsung memaksa organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang berbeda-beda, 
hal ini menyebabkan semakin sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan pada 
daerah tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organism yang satu dengan yang 
lain berbeda. 
Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi 
Keanekaragaman. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di 
kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). 
ASAS 8 
Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak keanekaragaman takson, bergantung kepada 
bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Bahwa 
kelompok tak sonomi tertentu dari pada suatu makhluk hidup ditandai keadaan lingkungannya 
yang khas(nicia). Jadi tiap tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Spesies itu dapat hidup 
berdampingan dengan spesies lain tanpa persaingan, karena masing-masing mempunyai 
keperluan dan fungsi yang berbeda dialam. Tetapi, ada suatu kelompok taksonomi lain yang 
terdiri atas spesies dengan makan serupa dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam ragam 
serta luas, maka jelas alam lingkungan itu hanya ditempati oleh spesies yang kecil saja 
beranekaragaman. Menurut Whittaker (1960) bahwa reaksi nicia burung terhadap sifat struktur 
komunitas relatif luas, juga mempunai kesamaan keperluan akan jenis makanannya. Oleh kerena 
itu burung dapat hidup dalam suatu keadaan limgkungan yang luas dengan spesies yang 
beranekaragaman.
Contoh : 
Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme 
dapat juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu organisme 
dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggal 
fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Organisme-organisme akan menempati habitat 
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan jerapah, zebra 
akan menempati wilayahnya sendiri begtupun juga dengan jerapah. Hal ini karena adanya 
perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut dalam mempertahankan hidup. 
Zebra hidup didaerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan jerapah hidup di 
kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun mudanya. Atau dapat 
disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi perilaku organisme yang ada 
pada tempat itu. 
ASAS 9 
Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produk tivitas. 
Morowitz (1968) adanya hubungan antara biomasa, aliran energi dan keanejaragaman dalam 
suatu sistem biologi. Suatu sistem menyimpan sejumlah materi B(untuk biosama) dan 
mengandung aliran energi melali materi materi P(untuk produktivitas). Apabila aliran energi itu 
telah berasosiasi sebanding dengan materinya dan juga materi itu bebas tukar –menukar dengan 
materi yang tersimpanan, maka jumlah rata-rata yang diperlukan bagi penggunaan materi dalam 
sistem itu dapat dinyatakan dengan rumus: 
t = K 
퐵 
푃 
(K = koefisien tetepannya) 
Keanekaragaman suatu sistem (D) sebenernya juga sebanding dengan t, sebab D ialah 
ukuran jumlah rata-rata waktu yang diperlukan oleh energi pada sistem itu sampai ketujuan 
akhirnya. Asas ini mengandung, bahwa efisien penggunaan aliran energi dalam sistem biologi 
akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sisten bilogi itu dalam suatu 
komunitas. 
Contoh : 
Tingkat keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan 
produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system tersebut, aliran energy 
tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang tersimpan pada suatu komunitas.
Misalnya biomasa pada suatu system simpanan materinya besar maka secara otomatis akan 
meningkatkan keanekaragaman pada suatu komunitas tersebut 
ASAS 10 
Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biosama dengan produktivitas 
퐵 
푃 
dalam 
perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 7 dan 
9. Dalam perjalanan waktu serta habitat yang stabil D meningkat sebanding dengan 
퐵 
푃 
, berarti 
퐵 
푃 
meningkat pula. Dalam asas 10, bahwa sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah 
kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil. 
Hukum Bergmann menyatakan, bahwa hewan homoioterm dari lingkungan beriklim 
dingin cenderung ebih besar ukurannya, jadi mempunyai rasio yang luas permukaan atau berat 
yag lebih rendah, dibanding dengan hewan serupa didaerah yang lebih hangat. 
Hukum Allen menyatakan pula adanya kecenderungan pemendekan anggota tubuh dibanding 
dengan berat tubuh hewan didaerah dingin untuk menurunkan rasio luas permukaan atau berat 
tubuh. Implikasi asas ini sebuah komunitas atau tingkat makanan dapat dibuat tetap muda 
dengan memperlakukan fluktuasi iklim yang tidak beraturan. 
Contoh : 
Pada lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih lama. 
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energy sehingga dapat 
digunakan dalam waktu lama atau jangka panjang. Hal ini dapat dicapai jika jumlah energy yang 
tersedia dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang lebih besar. Contohnya pada populasi 
jumlah biomasanya besar maka diperlukan energy yang besar pula untuk memenuhi hal tersebut. 
Sehingga untuk memenuhi dalam waktu lama diperlukan efisiensi dalam menggunakan energy 
tersebut. 
ASAS 11 
Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksplotasi sistem yang belum mantap (belum 
dewasa). Hal ini ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindah 
energi, biomasa, dankeanekaragaman tingkat organisasi kearah yang belum dewasa. Populasi 
atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biosama dan keanekaragaman
tingkat organisasi kearah yang belum dewasa. Energi materi dan keanekaragaman mengalir 
melalui suatu kisaran yang menuju kearah organisasi yang lebih kompleks atau subsistem yang 
rendah keanekaraganamnya kesubsistem yang tinggi keanekaragamannya. Asas ini meneruskan 
asas 5 yang mengatakan, bahwa pengadaan yang meningkat dari pada suatu sumber alam, seperti 
halnya keanekaragaman yang dapat merangsang libih banyak penggunaan sumber tersebut. 
Kemudian diikuti asas 9 yangmenyatakan, bahwa keanekaragaman yang meningkat dalam 
sebuah sistem berarti meningkatkan efisiensi penggunaan energi, ialah dengan mengeksplotasi 
sistem lain yang menghabiskan energi untuk mengumpulkan materi dam energi yang 
dibutuhkan. 
Contoh : 
Daerah hutan yang ditanami oleh tanaman palawija, maka kondisi hutan ini akan 
mempengaruhi kondisi tanaman palawija. Seperti adanya serangan babi hutan, kera dan tikus 
sehingga hanya beberapa tanaman yang dapat bertahan pada kondisi tersebut maka diperlukan 
usaha yang keras agar kendala ini dapat teratasi. Pada kondisi ini energy mengalir dari tanaman 
palawija ke hutan dengan perantara hama. 
ASAS 12 
Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat brtgantung kepada kepentingan relatifnya 
di dalam keadaan suatu lingkungan. Asas ini merupakan kelanjutan asas 6 dan 7. 
Keanekaragaman teru menerus meningkat ilingkungan yang sudan stabil, maka dalam perjalanan 
watu dapat diharapkan adanya perbaikan terus menerus dalam sifat adaptasi terhadap 
lingkungan. Jadi, dalam sebuah ekosistem yang sudah mantap dalam habitat yang sudah stabil, 
sifat responsif terhadap fluktuasi faktor alam yang diperlukan. Implikasi asa ini adalah bahwa 
sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evaluasi yang terbaik dimuka bumi ini. Semua lebih 
bergantung kepada keadaan lingkungan fisik. Kesimpulan asas ini ialah, bahwa populasi dalam 
ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadapan perubahan lingkungan fisikokimia 
dibandang dengan populasi untuk meningkatkan kemampuanberadaptasi dengan keadadaan yang 
tidak stabil. 
Contoh : 
Kemampuan ikan dal beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada kondisi 
yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah dengan adaptasi
morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi tersebut. atau pada jenis ikan 
yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang banyak, jika terjadi perubahan kondisi fisik 
seperti pendangkalan dan kurangnya air akan berpengaruh pada daya adaptasi ikan ini sehingga 
kondisi yang sudah stabil tersebut dapat berubah dan mengancam keberadaan spesies tersebut. 
ASAS 13 
Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan 
keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan 
kemantapan populasi lebih jauh lagi. Pertama asas 7 mengemukakan, bahwa kekompleksan 
organisasi makin meningkat pada lingkungan fisik yang sempurna ialah, bahwa akan terjadi 
kenaikan jumlah spesies dan varitas pada rantai makanan dalam komunitas.Artinya dalam 
komunitas yang sempurna, jumlah jalur energi yang masuk melalaui ekosistem meningkat dan 
bila seuatu yang buruk terjadi pada jalur, maka kemungkinan jalur lain mengambil yang lebih 
besar, dibanding dengan komunitas yang belum sempurna . jadi resiko memang dibagi secara 
merata pada ekosisem yang sempurna, sehigga kesempurnaan lebih terjaga. 
Contoh : 
Kondisi iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi. Keaneragaman 
tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi 
adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya 
satu jenis). Sehingga dalam lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan populasi dan 
ekosistem. Hal inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup tinggi. 
ASAS 14 
Derajat pola peraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan 
dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu. Asas ini 
kebalikan dari asas 13. Tidak adanya keanekaragaman yang tinggi pada ranytai makanan dalam 
ekosistem yang belum sempurna, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi. 
Sehingga jumlah kecil spesias berinteraksi yang satu dengan yang lain dalam satu cara tertentu 
sampai terjadinya perpanjangan waktu, maka fluktuasi populasi yang sangat tinggi mungkin aja 
berlaku. Masalnya burung yang sangat ber gantung pada tikus tanah sebagai makanan utamanya,
dam tikus tanah sangat bergantung kepada suatu spesies tumbuhan , tumbuhan itu juga 
bergantung kepada jenis tanah tertentu untuk keperluan hidup. 
Contoh : 
Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan 
seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung yang 
ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Di situ akan bermunculan berbagai jenis 
gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu dibiarkan cukup lama, maka dalam 
komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi 
seperti iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi iklimnya. 
B. Cabang-cabang Ilmu Ekologi 
Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu 
yang lebih fokus, yaitu: 
1. Ekologi tingkah laku 
Menurut Campbell (2004: 299) tingkah laku berupa “bertindak, bereaksi, atau berfungsi 
dalam suatu cara tertentu sebagai respons terhadap beberapa rangsangan (stimulus).” Tingkah 
laku dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang 
mempengaruhi adalah semua kondisi dimana gen yang mendasari perilaku itu diekspresikan. 
2. Ekologi komunitas 
Menurut Philip (2008: 291), ekologi komunitas berhubungan dengan interaksi populasi. 
Suatu bentuk interkasi adalah persaingan antarspesies (persaingan di antara spesies-spesies 
yang berbeda). Pemangsaan adalah bentuk lain dari interaksi komunitas. Secara umum, 
pemangsa adalah hewan apa pun yang secara total atau sebagian mengonsumsi tanaman atau 
hewan lain. Secara lebih spesifik, pemangsa bisa dikategorikan sebagai berikut: 
1) Pemangsa sejati membunuh dan memakan hewan lain 
2) Parasit menghabiskan sebagian besar (atau seluruh ) hidupnya dengan bergantung pada 
organism lain (inang), memperoleh makanan dari inang dengan memakan jaringan inang. 
3) Parasitoid adalah serangga yang meletakkan telur-telurnya pada suatu inang (biasanya 
serangga atau laba-laba).
4) Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. 
Simbiosis adalah istilah yang digunakan pada dua spesies yang hidup bersama dalam kontak 
yang dekat selama sebagian (atau seluruh) hidup mereka. Berikut ini penjelasan ketiga bentuk 
simbiosis: 
1) Mutualisme adalah hubungan yang membuat kedua spesies memperoleh keuntungan. 
Contohnya: pohon akasia dan semut. 
2) Komensialisme satu spesies memperoleh keuntungan, sementara spesies kedua tidak 
diuntungkan maupun dirugikan. Contoh: banya burung membuat sarangnya dipepohonan. 
Umumnya pohon itu tidak di untungkan maupun dirugikan oleh adanya sarang. 
3) Parasitisme, parasitisme memperoleh keuntungan dari makhluk hidup yang 
ditempatinya, sementara inang dirugikan. Contoh: cacing pita di saluran pencernaan 
hewan, mencuri nutrisi dari inangnya. 
3. Ekofisiologi 
Ekofisiologi adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara 
kerja organ, jaringan, dan sel-sel organisme. 
4. Ekologi ekosistem 
Tujuan utama mempelajari ekosistem adalah untuk mengetahui produksi dan penggunaan 
energi. Untuk membantu mencapai tujuan ini, tumbuhan dan hewan dikelompokkan kedalam 
kelompok-kelompok yang disebut aras trof yang mencerminkan sumber energi utama berikut 
ini: 
1. Produsen primer adalah autotrof yang mengubah energy matahari menjadi energi kimia. 
Produsen primer meliputi tumbuhan, protista fotosintesis, sianobakteri, dan bakteri 
kemosintesis. 
2. Konsumen primer atau herbivora, memakan produsen primer. 
3. Konsumen sekunder atau karnivora primer, memakan konsumen primer. 
4. Konsumen tersier atau karnivora sekunder memakan konsumen sekunder. 
5. Detritivor adalah konsumen yang memperoleh energinya dengan memakan tumbuhan 
dan hewan mati (detritus). Detritivor terkecil, disebut pengurai, meliputi jamur dan 
bakteri. Detritivor yang lain meliputi nematoda, cacing tanah, serangga dan pemakan 
bangkai seperti kepiting, burung bangkai, dan serigala.
6. Ekologi evolusi 
Ekologi evolusi adalah ekologi yang berhubungan dengan makhluk purbakala dan membantu 
melacak lubang-lubang garis evolusi dan asal-usul (tempat dan waktu) kelompok tumbuhan dan 
hewan. Menurut Richard (2004: 30) makhluk hidup telah berubah dan berkembang sejak awal 
kehidupan yang dimulai 3,5 miliar tahun yang lalu. Proses perubahan berjangka panjang ini 
disebut evolusi. Para ahli ekologi telah banyak mempelajari cara kerja planet dengan 
mempelajari proses evolusi dan hubungannya dengan perubahan lingkungan. 
7. Ekologi manusia 
Ekologi manusia adalah cabang ilmu ekologi yang membahas tentang keadaan lingkungan 
yang berhubungan dengan kehidupan manusia. 
8. Ekologi populasi 
Ekologi populasi adalah cabang ekologi yang menitikberatkan hubungan antara kelompok 
makhluk, jumlah individu, dan faktor penentuan besar populasi dan penyebarannya. Menurut 
Philip (2008 : 285) Ekologi populasia adalah ilmu tentang pertumbuhan, kelimpahan, dan 
penyebaran populasi. Kelimpahan dan penyebaran populasi dijelaskan oleh istilah- istilah berikut: 
a. Ukuran populasi, berlambang N, adalah jumlah total individu dalam populasi. 
b. Kerapatan populasi adalah jumlah total individu per luas atau volume yang ditempati. 
Mungkin terdapat 100 kerbau/km2 atau 100 nyamuk/m3. 
c. Pemencaran menjelaskan bagaimana individu- individu didalam populasi tersebar. 
d. Struktur usia adalah penjelasan tentang kelimpahan individu pada setiap usia. 
e. Kurva kesintasan menjelaskan bagaimana tingkat kematian individu dalam suatu spesies 
berbeda-beda selama masa hidupnya. 
9. Ekologi antariksa 
Ekologi antariksa adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari tentang pengembangan 
suatu ekosistem yang dapat melakukan regenerasi secara keseluruhan atau sebagian dengan 
tujuan untuk menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa. 
10. Ekologi pelestarian: cabang ekologi yang berkaitan dengan pengelolaan wajar dari sumber 
daya alam, misal, air, tanah, dan laut untuk kesejahteraan manusia.
11. Ekologi produksi: cabang ekologi yang berhubungan dengan produksi kasar dan produksi 
bersih berbagai macam ekosistem sehingga pengelolaan yang sewajarnya dapat dilakukan 
untuk mendapatkan hasil maksimum. 
12. Ekologi sosial: cabang ilmu ekologi yang membahas tentang hubungan penduduk dengan 
lingkungan alam, teknologi, dan masyarakat manusia. 
13. Ekologi tumbuhan: cabang ilmu ekologi yang membahas tentang tumbuhan sebagai 
organisme hidup dan mengabaikan hewan dan manusia.
DAFTAR PUSTAKA 
Pack, Philip.(2008). Biologi Edisi Ke-2. Bandung: PT. Intan Sejati 
Spurgeon, Richard.(2004). Ekologi. Bandung: PT. Intan Sejati 
Campbell, Neil A.(2004). Biologi. Jakarta: Erlangga 
Soeriatmadja,RE.(1981). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB 
Sumber lain: 
http://younggeomorphologys.wordpress.com/2010/04/01/asas-asas-ekologi/ 
http://wahyuda-ekologidanasasasasekologi.blogspot.com/2010/09/ekologi-dan-asas-asas-ekologi. 
html 
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi 
http://blog.uin-malang.ac.id/lhiena03/2011/03/24/ekologi/ 
http://azta91.wordpress.com/2011/01/09/pengantar- lingkungan/

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Bahan ajar komponen ekosistem
Bahan ajar   komponen ekosistemBahan ajar   komponen ekosistem
Bahan ajar komponen ekosistem
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMANBIOLOGI KEANEKARAGAMAN
BIOLOGI KEANEKARAGAMAN
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
1. misnarliah pengantar mikrobiologi lingkungan
1. misnarliah pengantar mikrobiologi lingkungan1. misnarliah pengantar mikrobiologi lingkungan
1. misnarliah pengantar mikrobiologi lingkungan
 
Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2Ekosistem Buku 2
Ekosistem Buku 2
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Booklet
BookletBooklet
Booklet
 
Revisi aksi interaksi
Revisi aksi interaksiRevisi aksi interaksi
Revisi aksi interaksi
 
Memahami interaksi dalam ekosistem
Memahami interaksi dalam ekosistemMemahami interaksi dalam ekosistem
Memahami interaksi dalam ekosistem
 
4 ekosistem
4 ekosistem4 ekosistem
4 ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ilmu lingkungan
Ilmu lingkunganIlmu lingkungan
Ilmu lingkungan
 
Buku Ekosistem
Buku EkosistemBuku Ekosistem
Buku Ekosistem
 
5.ekologi to2 k_revisi
5.ekologi to2 k_revisi5.ekologi to2 k_revisi
5.ekologi to2 k_revisi
 
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkunganEkologi dan-ilmu-lingkungan
Ekologi dan-ilmu-lingkungan
 
1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah1113016100042 miftahuzzakiyah
1113016100042 miftahuzzakiyah
 
Komponen ekosistem, peran dan interaksinya
Komponen ekosistem, peran dan interaksinyaKomponen ekosistem, peran dan interaksinya
Komponen ekosistem, peran dan interaksinya
 
3. kaidah & azas
3. kaidah & azas3. kaidah & azas
3. kaidah & azas
 
Bahan ajar komponen ekosistem (part 2)
Bahan ajar   komponen ekosistem (part 2)Bahan ajar   komponen ekosistem (part 2)
Bahan ajar komponen ekosistem (part 2)
 

Similar to Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4

Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Nurul Afdal Haris
 
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptxEkologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptxInggritII
 
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptxEkologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptxInggritII
 
Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungan1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungantopanogan
 
Tugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umumTugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umumsherlyoha
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungancondro23
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganGeGe_7T7
 
3. hewan dan lingkungan
3. hewan dan lingkungan3. hewan dan lingkungan
3. hewan dan lingkunganVick Muhammad
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistemPoetra Chebhungsu
 
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupAzizatul Zainia
 

Similar to Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4 (20)

Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
Materi Pengetahuan Lingkungan (Bagian II)
 
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptxEkologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
 
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptxEkologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
Ekologi-Sumber-Daya-Lingkungan-–-8 (2).pptx
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Ruang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup EkologiRuang Lingkup Ekologi
Ruang Lingkup Ekologi
 
Makalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistemMakalah energi dalam ekosistem
Makalah energi dalam ekosistem
 
1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungan1 asas pengetahuan lingkungan
1 asas pengetahuan lingkungan
 
Tugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umumTugas rangkuman ekologi umum
Tugas rangkuman ekologi umum
 
Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1Ilmu lingkungan 1
Ilmu lingkungan 1
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Ekosistem 1
Ekosistem 1Ekosistem 1
Ekosistem 1
 
Asas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkunganAsas asas pengetahuan lingkungan
Asas asas pengetahuan lingkungan
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
 
3. hewan dan lingkungan
3. hewan dan lingkungan3. hewan dan lingkungan
3. hewan dan lingkungan
 
faktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistemfaktor pembatas ekosistem
faktor pembatas ekosistem
 
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem1 saling ketergantungan dalam ekosistem
1 saling ketergantungan dalam ekosistem
 
Keanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidupKeanekaragaman Makhluk hidup
Keanekaragaman Makhluk hidup
 
Biologi - Ekosistem
Biologi - EkosistemBiologi - Ekosistem
Biologi - Ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 

Recently uploaded

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 

Recently uploaded (10)

KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 

Asas asasdancabang2ilmuekologi kelompok4

  • 1. TUGAS KELOMPOK ASAS-ASAS DAN CABANG-CABANG ILMU EKOLOGI Oleh: KELOMPOK 4 ASMAWIYAH IVA MAIRISTI MARINI KELAS D SEMESTER 4 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU 2012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ilmu ekologi juga memiliki asas-asas. Asas-asas dalam ilmu ekologi tersebut merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini. Karena sifat ilmu ekologi yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih fokus.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Asas-asas Ilmu ekologi Asas-asas ilmu ekologi merupakan asas-asas dasar dalam ilmu ekologi yang isinya tentang kondisi ekologi dialam ini. ASAS 1 Semua energi yang memasuki sebuah organisasi hidup populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepas. Energi dapat diubah dari satu bentuk yang lain,tetapi tidak dapat hilang,dihancurkan, atau diciptakan. Asas ini sebenarnya serupa dengan hukum termodinamika pertama, yang sangat fundamental dalam fisika. Asas ini sering juga dikenal dengan hukum konsevasi energi yang dapat dikemukakan dengan persamaan matematika yang menunjukkan ekivalensi berbagai bentuk energi. Misalnya kalau W= kerja mekanik, J= unit joule dan H= panas maka W=TH. Asas ini bertanggung jawab untuk menerangkan, bahwa energi itu dapat diubah-ubah. Dan semua yang memasuki makhluk hidup, populasi, atau ekosistem . Jadi, dalam hal inisistem kehidupan dapat dianggap sebagai pengubah energi. Contoh : Energi matahari diubah menjadi energi panas atau energi potensial dalam bentuk makanan. Seperti terjadi pada tumbuhan energi matahari diubah menjadi zat yang dibutuhkan oleh makhluk lain seperti hewan. Energi tanaman ini akan berpindah ke hewan melalui proses memakan dan diubah kebentuk yang lain, sehingga ada sebagian energi yang terpakai dan energi yang berubah ke bentuk yang lain misalnya feses. Dan tidak ada energi yang tidak hilang melainkan ada yang dimanfaatkan oleh organisme lain. ASAS 2 Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efesien. Asas ini tak lain adalah hukum termodinamika kedua yang banyak digunakan dan berlaku dalam fisika. Ini berarti, meskipun energi itu tak pernah hilang dari alam raya, tetapi energi tersebut akan terus diubah ke dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Semua sistem biologi adalah tidak efisien ,dalam arti
  • 4. kata, hanya sebagian saja dari input energi kedalam suatu makhluk hidup,populasi atau ekosistem yang tersedia dapat dipidahkan dan digunakan oleh organisme hidup, populasi uatau ekosistem yang lain. Contoh : * Hanya 20 % dari energi potensial dalam BBM digunakan untuk menggerakkan mobil ((energi mekanik)),, 80 % llainnya dilepas ke llingkungan dalam bentuk panas * Filamen bola llampu 5 % diubah menjadi energi cahaya,, 95 % dilepas dalam bentuk panas Energi yang tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja. Contoh: 10 ton kalori untuk memutar mesin, hasil kerja mesin itu kurang dari 10 ton kalori. Bagian energi yang dapat dipakai untuk melakukan kerja disebut entropi. Lawan dari entropi adalah negentropi (entropi negatif atau pengurangan entropi). Contoh: fotosintesis mempunyai efek negentropi. ASAS 3 Materi,energi,ruang, waktu, dan keanekaragaman, semua termasuk kategori sumber alam. Perubahan energi oleh sistem biologi yang berlangsung pada kecepatan yang sebanding dengan adanya materi dan energi di lingkungannya. Ruang juga dapat memisahkan makhluk hidup dari sumber bahan makanan yang dibutuhkannya, dimana jauh dekatnya menentukan perkembangan populasi makhluk hidup itu,karena pengaruh ruang secara asas adalah beranalogi dengan materi dan energi sebagai makhluk hidup. Contoh : Produktivitas hutan tropis alam di Semenanjung Malaya lebih tinggi daripada hutan iklim sedang di Inggris. Di Malaya hutan tumbuh sepanjang tahun tanpa waktu istirahat, sesuai dengan iklim tropis. Di Inggris, hutan hanya pada musim semi dan musim panas (± 5 bulan). Hal ini terlihat perbedaan waktu, tempat, materi, keanekaragaman dapat mempengaruhi keberadaan organisme karena darii kesemua faktor tersebut akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada kemampuan organisme untuk tumbuh, beradaptasi dan bertahan hidup terhadap lingkungannya. Atau dengan kata lain faktor-faktor tersebut akan memberikan perbedaan antara tempat yang satu dengan yang lainnya.
  • 5. ASAS 4 Untuk semua kategori sumber alam, kalau pengadaanna sudah mencapai optimum,pengaruh unit kanaikannya sering menurun dengan menambahan sumber alam itu sampai kesuatu tingkat maksimum. Melampaui batas maksimum ini tak akan ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Untuk semua kategori sumber alam( kecuali keanekaragaman dan waktu)kenaikan pengadaannya yang melampaui batas maksimum, bahwa akan berpengaruh merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan . Untuk banyak gejala sering berlaku kemungkinan penghacuran yang disebabkan oleh pengadaan sumber alam yang sudah mendekati batas maksimum. Dimana batas suhu maksimum membatasi berbagai kegiatan hidup dalam sistem biologi. Melampaui batas suhu optimal, sampai mendekati suhu maksimum,bahkan mengurangi daya perubahan energi. Dalam asas ini terkandung, bahwa pengadaan sumber alam mempunyai batas optimum, maupaun batas minimum. Contoh : Pada sebuah populasi yang berkembang misalnya terjadi peningkatan jumlah individu tertentu maka jika peningkatan sudah mencapai batas maksimum terhadap ketersedian makanan hal ini akan mengakibatkan level maksimum ini akan mengalami penurunan jumlah populasi karena adanya persaingan dalam memperoleh makanan atau sumberalam yang lain. Sehingga individu yang kalah dalam bersaing akan mengalami kematian hal inilah yang akan menurunkan jumlah individu dalam populasi yang maksimum. ASAS 5 Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaannya seterusnya,dan yang tak mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut. Ada dua hal pada asas ini. Disuatu pihak dapat dibayangkan suatu keadaan atau situasi, dimana jenis sumber alam tidak akan menimbulkan rangsangan untuk penggunaannya lebih lanjut. Dipihak lainn dapat dibayangkan adanya paling sedikit dua situasi yang mempunyai kesan merangsang itu. Contoh :
  • 6. Misalnya pada suatu organisme seperti monyet, adanya jenis makanan tertentu yang dibutuhkan oleh sekelompok monyet akan mengakibatkan terjadinya tingkat konsumsi yang tinggi pada jenis makanan tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan ditemukannya sumber makanan tersebut maka akan mendorong monyet-monyet lain untuk datang dan menggunakan sumberalam tersebut. Maka secara tidak langsung keberadaan sumber alam ini akan meningkatkan penggunaan dan daya gunanya. ASAS 6 Individu dan spesies yang menpunyai lebih banyak keturunan dari pada saingannya,cenderungan berhasil mengalahkan saingannya itu. Apabila pada makhluk hidup terdapat perbedaan sifat keturunan dalam hal tingkat adaptasi terhadap faktor lingkungan fisik dan kemudian timbul kenaikan kepadatan populasinya sehingga timbul persaingan, maka makhluk hidup yang kurang mampu beradaptasi, yang kalah dalam persaingan tadi. Keculi makhluk hidup yang dapat penyesuaian diri dengan lingkungan. Bahwa makhluk hidup yang adaptif itu yang mampu menghasilkan lebih banyak keturunan dari pada yang non-adaptif. Contoh : Keberadaan kupu-kupu Biston Betularia bersayap gelap setelah revolusi industry di Inggris lebih adaptif terhadap lingkungannnya dibandingkan dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, hal ini terjadi karena kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap tidak terlihat oleh pemangsa karena warna sayapnya yang mirip dengan asap dari pabrik-pabrik. Lain halnya dengan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah, jenis kupu-kupu ini karena warna sayapnya yang cerah sehingga mudah terlihat oleh pemangsa sehingga terjadi penurunan populasi dan mengakibatkan kepunahan jenis kupu-kupu ini. kupu-kupu BIston Betularia bersayap gelap mampu menghasilkan keturunan yang banyak dibandingkan kupu-kupu BIston Betularia bersayap cerah karena kemampuan adaptasinya bagus. ASAS 7 Kemantapan keanekaragaman suatu komonitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal. Adanya keteraturan pada pola faktor lingkungan dalam suatu perioda yang relatif lama, bahwa terdapat fluktuasi turun naiknya kondisi lingkungan disemua habitat,tetepi besarnya perbedaan dari satu habitat ke habitat lain.
  • 7. Contoh : Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi disebut daya dukung (carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan. Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah maka daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Seperti pada daerah yang kondisi alamnya stabil cenderung memiliki keanekaragaman yang tinggi dibandingkan dengan daerah yang kondisi alamnya tidak stabil. Kondisi yang tidak stabil akan secara tidak langsung memaksa organisme untuk bertahan hidup pada kondisi yang berbeda-beda, hal ini menyebabkan semakin sedikitnya jumlah organisme yang dapat bertahan pada daerah tersebut karena tingkat atau kemampuan adaptasi tiap organism yang satu dengan yang lain berbeda. Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi Keanekaragaman. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). ASAS 8 Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak keanekaragaman takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Bahwa kelompok tak sonomi tertentu dari pada suatu makhluk hidup ditandai keadaan lingkungannya yang khas(nicia). Jadi tiap tiap spesies mempunyai nicia tertentu. Spesies itu dapat hidup berdampingan dengan spesies lain tanpa persaingan, karena masing-masing mempunyai keperluan dan fungsi yang berbeda dialam. Tetapi, ada suatu kelompok taksonomi lain yang terdiri atas spesies dengan makan serupa dan toleran terhadap lingkungan yang bermacam ragam serta luas, maka jelas alam lingkungan itu hanya ditempati oleh spesies yang kecil saja beranekaragaman. Menurut Whittaker (1960) bahwa reaksi nicia burung terhadap sifat struktur komunitas relatif luas, juga mempunai kesamaan keperluan akan jenis makanannya. Oleh kerena itu burung dapat hidup dalam suatu keadaan limgkungan yang luas dengan spesies yang beranekaragaman.
  • 8. Contoh : Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat suatu organisme dapat juga disebut “alamat”. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggal fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Organisme-organisme akan menempati habitat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya antara zebra dengan jerapah, zebra akan menempati wilayahnya sendiri begtupun juga dengan jerapah. Hal ini karena adanya perbedaan jenis makanan dan kemampuan organisme tersebut dalam mempertahankan hidup. Zebra hidup didaerah yang banyak rumput atau padang rumput sedangkan jerapah hidup di kondisi alam yang banyak menyediakan pohon yang banyak daun mudanya. Atau dapat disimpulkan bahwa pada nicia yang berbeda akan mempengaruhi perilaku organisme yang ada pada tempat itu. ASAS 9 Keanekaragaman komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produk tivitas. Morowitz (1968) adanya hubungan antara biomasa, aliran energi dan keanejaragaman dalam suatu sistem biologi. Suatu sistem menyimpan sejumlah materi B(untuk biosama) dan mengandung aliran energi melali materi materi P(untuk produktivitas). Apabila aliran energi itu telah berasosiasi sebanding dengan materinya dan juga materi itu bebas tukar –menukar dengan materi yang tersimpanan, maka jumlah rata-rata yang diperlukan bagi penggunaan materi dalam sistem itu dapat dinyatakan dengan rumus: t = K 퐵 푃 (K = koefisien tetepannya) Keanekaragaman suatu sistem (D) sebenernya juga sebanding dengan t, sebab D ialah ukuran jumlah rata-rata waktu yang diperlukan oleh energi pada sistem itu sampai ketujuan akhirnya. Asas ini mengandung, bahwa efisien penggunaan aliran energi dalam sistem biologi akan meningkat dengan meningkatnya kompleksitas organisasi sisten bilogi itu dalam suatu komunitas. Contoh : Tingkat keberagaman komunitas akan semakin besar jika biomasanya besar dan produktivitas kecil. Hal ini disebabkan karena aliran energy dalam system tersebut, aliran energy tersebut akan saling tukar-menukar dengan materi yang tersimpan pada suatu komunitas.
  • 9. Misalnya biomasa pada suatu system simpanan materinya besar maka secara otomatis akan meningkatkan keanekaragaman pada suatu komunitas tersebut ASAS 10 Pada lingkungan yang stabil perbandingan antara biosama dengan produktivitas 퐵 푃 dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah asimtot. Asas ini merupakan kelanjutan dari asas 7 dan 9. Dalam perjalanan waktu serta habitat yang stabil D meningkat sebanding dengan 퐵 푃 , berarti 퐵 푃 meningkat pula. Dalam asas 10, bahwa sistem biologi menjalani evolusi yang mengarah kepada peningkatan efisiensi penggunaan energi dalam lingkungan fisik yang stabil. Hukum Bergmann menyatakan, bahwa hewan homoioterm dari lingkungan beriklim dingin cenderung ebih besar ukurannya, jadi mempunyai rasio yang luas permukaan atau berat yag lebih rendah, dibanding dengan hewan serupa didaerah yang lebih hangat. Hukum Allen menyatakan pula adanya kecenderungan pemendekan anggota tubuh dibanding dengan berat tubuh hewan didaerah dingin untuk menurunkan rasio luas permukaan atau berat tubuh. Implikasi asas ini sebuah komunitas atau tingkat makanan dapat dibuat tetap muda dengan memperlakukan fluktuasi iklim yang tidak beraturan. Contoh : Pada lingkungan yang stabil hewan yang mampu bertahan akan dapat hidup lebih lama. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan efisiensi penggunaan energy sehingga dapat digunakan dalam waktu lama atau jangka panjang. Hal ini dapat dicapai jika jumlah energy yang tersedia dapat digunakan untuk menyokong biomasa yang lebih besar. Contohnya pada populasi jumlah biomasanya besar maka diperlukan energy yang besar pula untuk memenuhi hal tersebut. Sehingga untuk memenuhi dalam waktu lama diperlukan efisiensi dalam menggunakan energy tersebut. ASAS 11 Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksplotasi sistem yang belum mantap (belum dewasa). Hal ini ekosistem, populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindah energi, biomasa, dankeanekaragaman tingkat organisasi kearah yang belum dewasa. Populasi atau tingkat makanan yang sudah dewasa memindahkan energi, biosama dan keanekaragaman
  • 10. tingkat organisasi kearah yang belum dewasa. Energi materi dan keanekaragaman mengalir melalui suatu kisaran yang menuju kearah organisasi yang lebih kompleks atau subsistem yang rendah keanekaraganamnya kesubsistem yang tinggi keanekaragamannya. Asas ini meneruskan asas 5 yang mengatakan, bahwa pengadaan yang meningkat dari pada suatu sumber alam, seperti halnya keanekaragaman yang dapat merangsang libih banyak penggunaan sumber tersebut. Kemudian diikuti asas 9 yangmenyatakan, bahwa keanekaragaman yang meningkat dalam sebuah sistem berarti meningkatkan efisiensi penggunaan energi, ialah dengan mengeksplotasi sistem lain yang menghabiskan energi untuk mengumpulkan materi dam energi yang dibutuhkan. Contoh : Daerah hutan yang ditanami oleh tanaman palawija, maka kondisi hutan ini akan mempengaruhi kondisi tanaman palawija. Seperti adanya serangan babi hutan, kera dan tikus sehingga hanya beberapa tanaman yang dapat bertahan pada kondisi tersebut maka diperlukan usaha yang keras agar kendala ini dapat teratasi. Pada kondisi ini energy mengalir dari tanaman palawija ke hutan dengan perantara hama. ASAS 12 Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat brtgantung kepada kepentingan relatifnya di dalam keadaan suatu lingkungan. Asas ini merupakan kelanjutan asas 6 dan 7. Keanekaragaman teru menerus meningkat ilingkungan yang sudan stabil, maka dalam perjalanan watu dapat diharapkan adanya perbaikan terus menerus dalam sifat adaptasi terhadap lingkungan. Jadi, dalam sebuah ekosistem yang sudah mantap dalam habitat yang sudah stabil, sifat responsif terhadap fluktuasi faktor alam yang diperlukan. Implikasi asa ini adalah bahwa sesungguhnya tidak ada sebuah strategi evaluasi yang terbaik dimuka bumi ini. Semua lebih bergantung kepada keadaan lingkungan fisik. Kesimpulan asas ini ialah, bahwa populasi dalam ekosistem yang belum mantap, kurang bereaksi terhadapan perubahan lingkungan fisikokimia dibandang dengan populasi untuk meningkatkan kemampuanberadaptasi dengan keadadaan yang tidak stabil. Contoh : Kemampuan ikan dal beradaptasi, seperti ikan betok yang mampu bertahan pada kondisi yang miskin air dan oksigen, langkah yang digunakan oleh ikan jenis ini adalah dengan adaptasi
  • 11. morfologi dan fisiologi tubuhnya sehingga cocok dengan kondisi tersebut. atau pada jenis ikan yang hanya mampu hidup dengan kondisi air yang banyak, jika terjadi perubahan kondisi fisik seperti pendangkalan dan kurangnya air akan berpengaruh pada daya adaptasi ikan ini sehingga kondisi yang sudah stabil tersebut dapat berubah dan mengancam keberadaan spesies tersebut. ASAS 13 Lingkungan yang secara fisik mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap, yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi. Pertama asas 7 mengemukakan, bahwa kekompleksan organisasi makin meningkat pada lingkungan fisik yang sempurna ialah, bahwa akan terjadi kenaikan jumlah spesies dan varitas pada rantai makanan dalam komunitas.Artinya dalam komunitas yang sempurna, jumlah jalur energi yang masuk melalaui ekosistem meningkat dan bila seuatu yang buruk terjadi pada jalur, maka kemungkinan jalur lain mengambil yang lebih besar, dibanding dengan komunitas yang belum sempurna . jadi resiko memang dibagi secara merata pada ekosisem yang sempurna, sehigga kesempurnaan lebih terjaga. Contoh : Kondisi iklim didaerah tropis akan menyebabkan keanekaragaman tinggi. Keaneragaman tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). Sehingga dalam lingkungan yang stabil dapat mewujudkan kestabilan populasi dan ekosistem. Hal inilah yang menyebabkan keberagaman di hutan tropis cukup tinggi. ASAS 14 Derajat pola peraturan naik-turunnya populasi bergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan mempengaruhi populasi itu. Asas ini kebalikan dari asas 13. Tidak adanya keanekaragaman yang tinggi pada ranytai makanan dalam ekosistem yang belum sempurna, menimbulkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi. Sehingga jumlah kecil spesias berinteraksi yang satu dengan yang lain dalam satu cara tertentu sampai terjadinya perpanjangan waktu, maka fluktuasi populasi yang sangat tinggi mungkin aja berlaku. Masalnya burung yang sangat ber gantung pada tikus tanah sebagai makanan utamanya,
  • 12. dam tikus tanah sangat bergantung kepada suatu spesies tumbuhan , tumbuhan itu juga bergantung kepada jenis tanah tertentu untuk keperluan hidup. Contoh : Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas atau populasi dapat diamati dan seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Di situ akan bermunculan berbagai jenis gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu dibiarkan cukup lama, maka dalam komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. kondissi seperti iklim juga dapat dipengaruhi oleh kondisi iklimnya. B. Cabang-cabang Ilmu Ekologi Karena sifatnya yang masih sangat luas, maka ekologi mempunyai beberapa cabang ilmu yang lebih fokus, yaitu: 1. Ekologi tingkah laku Menurut Campbell (2004: 299) tingkah laku berupa “bertindak, bereaksi, atau berfungsi dalam suatu cara tertentu sebagai respons terhadap beberapa rangsangan (stimulus).” Tingkah laku dihasilkan oleh gen dan faktor-faktor lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi adalah semua kondisi dimana gen yang mendasari perilaku itu diekspresikan. 2. Ekologi komunitas Menurut Philip (2008: 291), ekologi komunitas berhubungan dengan interaksi populasi. Suatu bentuk interkasi adalah persaingan antarspesies (persaingan di antara spesies-spesies yang berbeda). Pemangsaan adalah bentuk lain dari interaksi komunitas. Secara umum, pemangsa adalah hewan apa pun yang secara total atau sebagian mengonsumsi tanaman atau hewan lain. Secara lebih spesifik, pemangsa bisa dikategorikan sebagai berikut: 1) Pemangsa sejati membunuh dan memakan hewan lain 2) Parasit menghabiskan sebagian besar (atau seluruh ) hidupnya dengan bergantung pada organism lain (inang), memperoleh makanan dari inang dengan memakan jaringan inang. 3) Parasitoid adalah serangga yang meletakkan telur-telurnya pada suatu inang (biasanya serangga atau laba-laba).
  • 13. 4) Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. Simbiosis adalah istilah yang digunakan pada dua spesies yang hidup bersama dalam kontak yang dekat selama sebagian (atau seluruh) hidup mereka. Berikut ini penjelasan ketiga bentuk simbiosis: 1) Mutualisme adalah hubungan yang membuat kedua spesies memperoleh keuntungan. Contohnya: pohon akasia dan semut. 2) Komensialisme satu spesies memperoleh keuntungan, sementara spesies kedua tidak diuntungkan maupun dirugikan. Contoh: banya burung membuat sarangnya dipepohonan. Umumnya pohon itu tidak di untungkan maupun dirugikan oleh adanya sarang. 3) Parasitisme, parasitisme memperoleh keuntungan dari makhluk hidup yang ditempatinya, sementara inang dirugikan. Contoh: cacing pita di saluran pencernaan hewan, mencuri nutrisi dari inangnya. 3. Ekofisiologi Ekofisiologi adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja organ, jaringan, dan sel-sel organisme. 4. Ekologi ekosistem Tujuan utama mempelajari ekosistem adalah untuk mengetahui produksi dan penggunaan energi. Untuk membantu mencapai tujuan ini, tumbuhan dan hewan dikelompokkan kedalam kelompok-kelompok yang disebut aras trof yang mencerminkan sumber energi utama berikut ini: 1. Produsen primer adalah autotrof yang mengubah energy matahari menjadi energi kimia. Produsen primer meliputi tumbuhan, protista fotosintesis, sianobakteri, dan bakteri kemosintesis. 2. Konsumen primer atau herbivora, memakan produsen primer. 3. Konsumen sekunder atau karnivora primer, memakan konsumen primer. 4. Konsumen tersier atau karnivora sekunder memakan konsumen sekunder. 5. Detritivor adalah konsumen yang memperoleh energinya dengan memakan tumbuhan dan hewan mati (detritus). Detritivor terkecil, disebut pengurai, meliputi jamur dan bakteri. Detritivor yang lain meliputi nematoda, cacing tanah, serangga dan pemakan bangkai seperti kepiting, burung bangkai, dan serigala.
  • 14. 6. Ekologi evolusi Ekologi evolusi adalah ekologi yang berhubungan dengan makhluk purbakala dan membantu melacak lubang-lubang garis evolusi dan asal-usul (tempat dan waktu) kelompok tumbuhan dan hewan. Menurut Richard (2004: 30) makhluk hidup telah berubah dan berkembang sejak awal kehidupan yang dimulai 3,5 miliar tahun yang lalu. Proses perubahan berjangka panjang ini disebut evolusi. Para ahli ekologi telah banyak mempelajari cara kerja planet dengan mempelajari proses evolusi dan hubungannya dengan perubahan lingkungan. 7. Ekologi manusia Ekologi manusia adalah cabang ilmu ekologi yang membahas tentang keadaan lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan manusia. 8. Ekologi populasi Ekologi populasi adalah cabang ekologi yang menitikberatkan hubungan antara kelompok makhluk, jumlah individu, dan faktor penentuan besar populasi dan penyebarannya. Menurut Philip (2008 : 285) Ekologi populasia adalah ilmu tentang pertumbuhan, kelimpahan, dan penyebaran populasi. Kelimpahan dan penyebaran populasi dijelaskan oleh istilah- istilah berikut: a. Ukuran populasi, berlambang N, adalah jumlah total individu dalam populasi. b. Kerapatan populasi adalah jumlah total individu per luas atau volume yang ditempati. Mungkin terdapat 100 kerbau/km2 atau 100 nyamuk/m3. c. Pemencaran menjelaskan bagaimana individu- individu didalam populasi tersebar. d. Struktur usia adalah penjelasan tentang kelimpahan individu pada setiap usia. e. Kurva kesintasan menjelaskan bagaimana tingkat kematian individu dalam suatu spesies berbeda-beda selama masa hidupnya. 9. Ekologi antariksa Ekologi antariksa adalah cabang ilmu ekologi yang mempelajari tentang pengembangan suatu ekosistem yang dapat melakukan regenerasi secara keseluruhan atau sebagian dengan tujuan untuk menopang kehidupan manusia selama penerbangan antariksa. 10. Ekologi pelestarian: cabang ekologi yang berkaitan dengan pengelolaan wajar dari sumber daya alam, misal, air, tanah, dan laut untuk kesejahteraan manusia.
  • 15. 11. Ekologi produksi: cabang ekologi yang berhubungan dengan produksi kasar dan produksi bersih berbagai macam ekosistem sehingga pengelolaan yang sewajarnya dapat dilakukan untuk mendapatkan hasil maksimum. 12. Ekologi sosial: cabang ilmu ekologi yang membahas tentang hubungan penduduk dengan lingkungan alam, teknologi, dan masyarakat manusia. 13. Ekologi tumbuhan: cabang ilmu ekologi yang membahas tentang tumbuhan sebagai organisme hidup dan mengabaikan hewan dan manusia.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Pack, Philip.(2008). Biologi Edisi Ke-2. Bandung: PT. Intan Sejati Spurgeon, Richard.(2004). Ekologi. Bandung: PT. Intan Sejati Campbell, Neil A.(2004). Biologi. Jakarta: Erlangga Soeriatmadja,RE.(1981). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB Sumber lain: http://younggeomorphologys.wordpress.com/2010/04/01/asas-asas-ekologi/ http://wahyuda-ekologidanasasasasekologi.blogspot.com/2010/09/ekologi-dan-asas-asas-ekologi. html http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi http://blog.uin-malang.ac.id/lhiena03/2011/03/24/ekologi/ http://azta91.wordpress.com/2011/01/09/pengantar- lingkungan/