Dokumen tersebut membahas program Sekolah Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui penguatan sumber daya manusia sekolah dan penerapan pembelajaran berbasis karakter. Program ini akan dilaksanakan selama 3 tahun di 2.500 sekolah di 110 kabupaten/kota di 34 provinsi dengan lima jenis intervensi utama.
11. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Sosialisasi
Program Sekolah Penggerak
melalui
Penguatan SDM Sekolah
12. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Daftar isi
12
Proses Seleksi
Desain Program Sekolah Penggerak
Sekolah Penggerak dan Program Sekolah Penggerak
1
3
4
Penguatan SDM di Sekolah Penggerak
5
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
Penganggaran
6
Sasaran Program Sekolah Penggerak
2
14. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
VISI PENDIDIKAN
“
“
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global
Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila
PELAJAR
PANCASILA
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Mandiri
Bernalar
Kritis
Kreatif
Bergotong-
Royong
Berkebinekaan
Global
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
15. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sekolah Penggerak
15
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
Program Sekolah Penggerak
Sekolah Penggerak adalah sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil
belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila
yang mencakup kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta non-kognitif
(karakter) yang diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak adalah program untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa yang terdiri dari 5 jenis intervensi untuk mengakselerasi
sekolah bergerak 1 – 2 tahap lebih maju dalam kurun waktu 3 tahun ajaran
16. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
• Sekolah sebagai kegiatan yang menyenangkan
• Pimpinan memberikan pelayanan
• Manajemen sekolah yang kolaboratif dan kompeten
• Keselarasan pendidikan di rumah dan keluarga
• Sekolah sebagai tugas
• Pimpinan sebagai pengatur
• Manajemen sekolah terlalu administratif
• Masih ada PAUD yg belum melibatkan orang tua
Ekosistem
• Guru sebagai pelaksana kurikulum
• Guru sebagai sumber pengetahuan satu-satunya
• Pelatihan guru berdasarkan teori
• PAUD: Metode drilling & teacher-centered
• Guru sebagai pemilik dan pembuat kurikulum
• Guru sebagai fasilitator dari berbagai sumber pengetahuan
• Pelatihan guru berdasarkan praktik
• PAUD: Kompetensi meliputi pedagogik dan sosio emosional
Guru
Arahan di masa depan
Situasi sekarang
Kategori
16
• Penilaian bersifat sumatif/ menghukum • Penilaian bersifat formatif/ mendukung
• Siswa sebagai penerima pengetahuan
• Fokus kepada kegiatan tatap muka
• Pendekatan: Bermain vs Calistung
• Pengajaran berdasarkan pembagian umur
• Perkembangan linear
• Kurikulum berdasarkan konten
• Fokus kepada kegiatan akademik
• Patahan antara kurikulum PAUD dan SD
• Pelatihan vokasi dipimpin oleh pemerintah
• Pembelajaran berorientasi pada siswa
• Pembelajaran memanfaatkan teknologi
• Pendekatan: Bermain adalah belajar, bermakna & sesuai konteks
• Pengajaran berdasarkan level kemampuan siswa
• Perkembangan fleksibel
• Kurikulum berdasarkan kompetensi
• Fokus kepada soft skill dan pengembangan karakter
• Transisi yang mulus dari PAUD ke SD
• Pelatihan vokasi dipimpin oleh industri
Pedagogi
Kurikulum
Sistem
Penilaian
Program Sekolah Penggerak Mengarahkan Pendidikan Menuju Masa Depan
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
17. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
>=3 tingkat di bawah
level yg diharapkan
1-2 tingkat dibawah level
yang diharapkan
Di level yang diharapkan
Di atas level yang
diharapkan
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
TAHAP 4
Hasil Belajar
Perundungan menjadi
norma
Perundungan masih
terjadi namun tidak
menjadi norma
Perundungan tidak terjadi
Perundungan tidak terjadi
Lingkungan
Belajar
Secara rutin mengalami
gangguan
Belum memperhatikan
kebutuhan dan tingkat
kemampuan murid
Sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat kemampuan
siswa
Berpusat pada murid
Pembelajaran
-
-
Perencanaan program
dan anggaran berbasis
refleksi diri
Guru mulai melakukan
refleksi dan perbaikan
pembelajaran
Perencanaan program
dan anggaran berbasis
refleksi diri
Refleksi guru dan
perbaikan pembelajaran
terjadi
Guru dan kepala sekolah
melakukan pengimbasan
Refleksi diri dan
pengimbasan
4 Tahapan Proses Transformasi Sekolah Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak
Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah untuk
bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran.
Harapannya seluruh Sekolah Penggerak mencapai tahap 4.
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
18. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Profil Guru dan KS Yang Diharapkan Melalui Program Sekolah Penggerak
Kepala Sekolah di Sekolah Penggerak
mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah
yang berpusat pada murid dan menerapkan
nilai-nilai kebhinekaan, inklusi dan ramah anak
merdeka belajar;
● Mengembangkan kompetensi diri dan guru-
gurunya
● Mengelola pengembangan kurikulum yang
holistik dan sesuai tahap perkembangan
murid dan secara berkelanjutan
● Mengembangkan sekolah dengan
memaksimalkan sumberdaya sekolah serta
membangun jejaring dan menggerakkan
kolaborasi antar pemangku kepentingan.
Guru-guru di Sekolah Penggerak mewujudkan
pembelajaran yang berpusat pada murid
dengan menerapkan merdeka belajar;
● Secara mandiri mengembangkan
kompetensi diri melalui refleksi.
● Merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan murid.
● Aktif berkolaborasi dengan berbagai
pemangku kepentingan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
● Menerapkan nilai-nilai kebhinekaan, inklusi
dan ramah anak
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Meningkatkan
kompetensi SDM
Satuan Pendidikan
Efek multiplier dari
Sekolah Penggerak
ke Sekolah lainnya
Membuat
pembelajaran
lebih menarik dan
menyenangkan
Mempercepat
peningkatan mutu
pendidikan di
daerah
Peluang
mendapatkan
penghargaan
sebagai Daerah
Penggerak
Pendidikan
Menjadi daerah
rujukan praktek
baik dalam
pengembangan
sekolah penggerak
Manfaat untuk Pemerintah Daerah Manfaat untuk Satuan Pendidikan
Meningkatkan
hasil mutu
pendidikan dalam
kurun waktu 3
tahun ajaran
Meningkatnya
Kompetensi
kepala Sekolah,
Guru
Percepatan
Digitalisasi
sekolah
Kesempatan untuk
menjadi katalis
perubahan bagi
satuan pendidikan
lain
Percepatan
pencapaian
profil pelajar
Pancasila
Mendapatkan
pendampingan
intensif untuk
transformasi satuan
pendidikan
Memperoleh
tambahan anggaran
untuk pembelian
buku bagi
pembelajaran
kompetensi holistik
Manfaat Program Sekolah Penggerak
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
21. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perbedaan Program Sekolah Penggerak dengan Program Sebelumnya
Program Sekolah
Kemdikbud Sebelumnya
Program Sekolah Penggerak
Pengelola Program Kemendikbud Kerjasama/kolaborasi antara Kemdikbud dgn Pemda
Jenis intervensi Intervensi parsial
● Bimbingan Teknis GTK
● Bantuan Pemerintah
Intervensi terintegrasi
●Pendampingan konsultatif dan asimetris kepada
Pemda
●Pelatihan dan pendampingan kepada PS, KS, dan
guru
●Pembelajaran dengan paradigma baru
●Perencanaan berbasis data
●Digitalisasi sekolah
Ruang Lingkup Seluruh jenjang di sekolah tapi tidak
mencakup seluruh kondisi sekolah
Seluruh jenjang, dan mencakup seluruh kondisi
Keberlanjutan
program
Bersifat proyek Dilakukan berkelanjutan hingga seluruh sekolah di
Indonesia menjadi Sekolah Penggerak
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
22. Kerangka Desain Program Sekolah Penggerak
Sekolah Penggerak
Tujuan Mewujudkan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila dengan hasil belajar
yang holistik, yang mencakup kompetensi dan karakter
Sasaran Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah/penilik di 2.500 sekolah
Waktu Pelaksanaan 3 tahun ajaran
Cakupan Wilayah 34 propinsi, 110 kab/kota
Pelaku Intervensi Kemdikbud
Intervensi Pengembangan dan penguatan SDM sekolah melalui pelatihan dan
pendampingan pengawas sekolah/penilik, kepala sekolah dan perwakilan guru,
serta implementasi perangkat digital
Sistem Seleksi Sistem seleksi terbuka untuk kepala sekolah di kab/kota sasaran
Kriteria Sekolah
Penggerak
Hanya di daerah Pemda yang terpilih. Filter untuk menilai individu kepala sekolah. Tidak
ada filter sekolah (seperti rombel, sarpras).
23. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Siapa saja yang berperan dalam Program Sekolah Penggerak?
Pelatih ahli
& Pengawas
Komite
Pembelajaran Guru
Guru Murid
Platform Teknologi
sebagai pendukung
● Berkolaborasi dalam
Community of Practice
dengan kepala sekolah
Penggerak lain
● Kepala sekolah
mendapatkan pelatihan
manajemen dan
instructional leadership
● Dipilih oleh Kepala
sekolah untuk
membantu
Pembelajaran
Guru
● Menjadi fasilitator
pembelajaran Guru
Akan menggunakan
pembelajaran kompetensi
holistik:
● Pembelajaran
intrakurikuler yang
terdiferensiasi
● Proyek kokurikuler lintas
mata pelajaran yang
berorientasi pada
pengembangan karakter
dan kompetensi umum
● Akan
menggunakan
platform
pembelajaran
mandiri guru
● Menerapkan
prinsip pengajaran
& penilaian yang
efektif
Mitra
Perguruan tinggi, industri,
lembaga sosial, kepala desa,
pemimpin, dsb.
PEMDA
Kepala
Sekolah
Komite Orang Tua
Pemangku Kepentingan
● Pelatih ahli
melakukan
pendampingan
kepala sekolah
● Pengawas
mendapatkan
pelatihan dan
pendampingan
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
24. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Lima intervensi pada Program Sekolah Penggerak
02. Penguatan SDM Sekolah
Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas
Sekolah, Penilik, dan Guru melalui
program pelatihan dan pendampingan
intensif (coaching) one to one dengan
pelatih ahli yang disediakan oleh
Kemdikbud.
03. Pembelajaran dengan
paradigma baru
Pembelajaran yang berorientasi pada
penguatan kompetensi dan pengembangan
karakter yang sesuai nilai-nilai Pancasila,
melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan
luar kelas. Untuk pendidikan Vokasi,
meningkatkan kerja sama dengan industri.
05. Digitalisasi Sekolah
Penggunaan berbagai platform digital
bertujuan mengurangi kompleksitas,
meningkatkan efisiensi, menambah
inspirasi, dan pendekatan yang
customized
04. Perencanaan berbasis data
Manajemen berbasis sekolah:
perencanaan berdasarkan refleksi diri
satuan pendidikan
01. Pendampingan konsultatif dan asimetris
Program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah
daerah dimana Kemendikbud memberikan pendampingan
implementasi Sekolah Penggerak
01
02
03
05
04
SEKOLAH
PENGGERAK
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
25. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Upaya Menjamin Keberlanjutan Program Sekolah Penggerak
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
Upaya untuk peningkatan
animo
•Penggunaan media (website,
leaflet, dll) untuk:
• menyebarluaskan informasi
dalam rangka memberikan
wawasan tentang Program
Sekolah Penggerak
• menyebarluaskan testimoni
tentang Program Sekolah
Penggerak
• Membagikan praktik-praktik
baik yang dilakukan oleh
Sekolah Penggerak
• dll
Upaya untuk Peningkatan
Kualitas Program
• Monev secara berkala,
dengan metode : FGD, RCT,
survei, wawancara, dan
etnografi
• Membangun komunikasi
dengan pelaku
SekolahPenggerak
• Menerapkan tata Kelola
program yang lebih terbuka
• Melakukan survei kepada
pelaku sekolah penggerak
dan menjaring masukan dari
stakeholder
• Evaluasi berdasarkan hasil
monitoring dan perbaikan
secara berkala
Upaya untuk Peningkatan
Kolaborasi
• Mitra dijadikan sebagai salah
satu sumber referensi
tentang sesuatu, misalnya
tentang peluang kerja dan
kewirausahaan atau peluang
Pendidikan yang lebih tinggi
• Melakukan kerja sama
dengan mitra dalam
melaksanakan pembelajaran
27. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Target Capaian Jumlah Sekolah Penggerak
34 Provinsi
110 Kab/Kota
2.500 SP
Tahun Ajaran
2021-2022
Tahun Ajaran
2024-2025
Tahun Ajaran
2022-2023
Tahun Ajaran
2023-2024
Tahun Ajaran
20XX-20XX
Tahun Ajaran
20XX-20XX
34 Provinsi
250 Kab/Kota
10.000 SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
20.000 SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
40.000 SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
Penambahan
jumlah SP
34 Provinsi
514 Kab/Kota
100% Satuan
Pendidikan
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
28. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Jumlah Sasaran Per Jenjang Tahun 2021, di 34 Provinsi dan 110 Kabupaten/Kota
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
29. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Data 110 Kab./Kota Sasaran Program Sekolah Penggerak Angkatan 1
Sosialisasi Program Sekolah Penggerak melalui Penguatan SDM
29
Provinsi Kab/Kota
Aceh Kab. Bireun
Kota Banda Aceh
Kab. Aceh Barat Daya
Kab. Nagan Raya
Bali Kota Denpasar
Kab. Buleleng
Banten Kota Tangerang
Bengkulu Kab. Rejang Lebong
Kab. Bengkulu Selatan
D.I. Yogyakarta Kab. Gunung Kidul
D.K.I. Jakarta Kota Jakarta Selatan
Kota Jakarta Timur
Gorontalo Kota Gorontalo
Jambi Kota Jambi
Kab. Kerinci
Jawa Barat Kab. Karawang
Kab. Bandung Barat
Kab. Pandeglang
Kota Bandung
Kab. Cianjur
Kab. Garut
Kab. Bogor
Kota Sukabumi
Kota Bekasi
Jawa Tengah Kab. Klaten
Kota Tegal
Kab. Grobogan
Kab. Wonogiri
Kota Surakarta
Kota Pekalongan
Kab. Kendal
Kab. Demak
Kab. Temanggung
Provinsi Kab/Kota
Maluku Utara Kota Ternate
Kab. Halmahera Tengah
Kab. Halmahera Timur
Nusa Tenggara
Barat
Kota Bima
Nusa Tenggara
Timur
Kota Kupang
Kab. Manggarai Timur
Kab. Rote Ndao
Kab. Sumba Timur
Kab. Sumba Tengah
Papua Kab. Supiori
Kota Jayapura
Kab. Keerom
Papua Barat Kota Sorong
Kab. Manokwari
Kab. Fakfak
Riau Kab. Siak
Kota Dumai
Kab. Indragiri Hilir
Sulawesi Barat Kab. Majene
Sulawesi
Selatan
Kab. Pinrang
Kab. Takalar
Kab. Soppeng
Kota Makasar
Kab. Sidenreng Rappang
Sulawesi
Tengah
Kab. Morowali
Kab. Banggai
Kota Palu
Provinsi Kab/Kota
Jawa Timur Kota Probolinggo
Kab. Gresik
Kota Batu
Kab. Jember
Kota Kediri
Kab. Sumenep
Kab. Sidoarjo
Kab. Nganjuk
Kalimantan
Barat
Kab. Ketapang
Kab. Kubu Raya
Kab. Sintang
Kota Pontianak
Kalimantan
Selatan
Kota Banjarbaru
Kab. Kotabaru
Kota Banjarmasin
Kalimantan
Tengah
Kab. Barito Utara
Kab. Gunung Mas
Kab. Murung Raya
Kab. Kapuas
Kalimantan
Timur
Kab. Penajam Paser Utara
Kota Samarinda
Kalimantan
Utara
Kab. Nunukan
Kep Bangka
Belitung
Kab. Bangka Barat
Kepulauan Riau Kota Batam
Lampung Kab. Lampung Tengah
Kota Metro
Kab. Pesisir Barat
Maluku Kab. Maluku Tengah
Kota Ambon
Kota Tual
Provinsi Kab/Kota
Sulawesi
Tenggara
Kab. Kolaka Utara
Kab. Buton
Kab. Buton Tengah
Sulawesi Utara Kab. Bolaang
Mongondow Timur
Kota Bitung
Kota Manado
Sumatera
Barat
Kota Padang
Kab. Tanah Datar
Kab. Limapuluh
Kota
Kab. Agam
Sumatera
Selatan
Kab. Banyuasin
Kab. Ogan
Komering Ilir
Kab. Ogan
Komering Ulu Timur
Sumatera
Utara
Kota Medan
Kab. Serdang
Bedagai
Kab. Batubara
Kab. Deli Serdang
Kab. Asahan
Kab. Karo
Koordinator setiap propinsi
Sumatera: Dikmendiksus
Jawa: GTK Dikdas
Kalimantan: GTK Dikdas
Sulawesi : PPP GTK
Bali dan Nusa Tenggara: GTK PAUD
Papua dan Maluku: Sekretariat
31. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Keterlibatan Pemda dalam Proses Seleksi Sekolah Penggerak
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
Pemda mengajukan KS
yang akan diseleksi
•KS setiap jenjang pada kab./kota yang
ditentukan
•KS mendaftar
Kemendikbud
melakukan tahapan
seleksi
•Seleksi tahap 1
•Seleksi tahap 2
•Pemda terlibat saat seleksi wawancara
Hasil seleksi setiap
kab/kota dilaporkan
ke Pemda
•Hasil seleksi berupa skoring dan
rekomendasi KS sebagai pelaksana
Program Sekolah Penggerak
Penetapan Sekolah
Penggerak bersama
Pemda
32. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kriteria Asesor
1. Seleksi Asesor Penyeleksi Kepala Satuan Pendidikan
1. warga negara Indonesia;
2. memiliki pengalaman observasi dan penilaian
keterampilan mengajar yang berpusat pada
peserta didik;
3. memiliki sertifikat pelatihan Targeted Selection
Interview (TSI);
4. diutamakan memahami behavioural even
interview dan/atau memahami penilaian
menggunakan metode Situation, Task, Act,
Result (STAR);
5. aktif dibidang pendampingan, pelatihan
guru/kepala satuan pendidikan/program
pendampingan di bidang pendidikan; dan
6. memiliki komitmen semangat perbaikan
berkelanjutan dan terbuka pada hal baru.
Seleksi Asesor
Seleksi administrasi
Pelatihan dan sertifikasi TSI
Mendapat sertifikat
Penetapan sebagai asesor
33. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Seleksi Sekolah Penggerak
1. Penentuan
kabupaten/ kota
sasaran (advokasi
ke seluruh
daerah)
2. Seleksi terbuka
kepala sekolah
3. Penentuan
sekolah
penggerak
• KS yang memenuhi kriteria
• Tahap 1: Seleksi CV, Esai,
TBS
• Tahap 2: Micro-teaching,
Wawancara
• Pleno dengan daerah
sesuai kriteria dan
kuota.
• Kriteria sekolah
berdasarkan
keterwakilan mutu
sekolah, dan setiap
jenjang berada di
lokasi kab/kota yang
sama di kab/kota
yang telah ditetapkan
Kepala sekolah/ sekolah
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
Dipilih berdasarkan
kesanggupan/komitmen untuk
mendukung program dalam hal
anggaran dan kebijakan,
utamanya tidak merotasi KS
dan guru selama 4 tahun
kecuali dengan izin Direktorat
kemendikbud terkait
Asesor
34. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
3. Seleksi Kepala Sekolah
Nota Kesepahaman/
MoU
Pernyataan tertulis
kesediaan pemerintah
daerah mengikuti program
sekolah penggerak
Pendaftaran Kepala Sekolah
• KS mendaftar sesuai prosedur
• Laman pendaftaran ……
Advokasi ke Pemda
Penentuan 110
kabupaten/kota
Seleksi Tahap 1
• Seleksi CV
• Seleksi esai, tentang
pengalaman KS sebagai
pendidik/kepala satuan
Pendidikan yang menunjukkan
kompetensi kepemimpinannya
• Tes bakat skolastik (TBS)
Seleksi Tahap 2
• Micro teaching
(simulasi mengajar)
• Wawancara
Perjanjian Kerja Sama
(PKS)
Berisi komitmen untuk tidak
merotasi KS selama minimal
4 tahun, menyediakan
anggaran, dan membuat
kebijakan daerah untuk
mendukung program
Penentuan Sekolah
Penggerak
Tim panel menetapkan berdasarkan:
• Jumlah kuota tiap jenjang
• Jumlah keterwakilan kondisi
sekolah tiap jenjang
• Lokasi sekolah seluruh jenjang di
kab/kota berada dalam satu
kab/kota
35. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kriteria Kepala Sekolah yang dapat mengikuti seleksi
KRITERIA
Kualifikasi akademik paling rendah S-1/ D-IV
Terdaftar dalam data pokok
pendidikan
Tidak pernah dijatuhi hukuman
pidana berdasarkan putusan
pengadilan yang telah berkekuatan
hukum tetap
1
3
5
9
10 KEPALA SEKOLAH
2 Telah menjabat paling sedikit 1
periode atau paling banyak 2 periode
4 Berstatus sebagai PNS atau
bukan PNS
Memiliki sertifikat pendidik
5
6
Memiliki sertifikat diklat calon kepala
sekolah/sertifikat diklat penguatan kepala sekolah
5
7
Hasil penilaian prestasi kerja selama 2 tahun
terakhir, paling rendah “Baik”
5
8
Sehat jasmani, rohani, dan bebas
NAPZA
Tidak pernah dikenakan
hukuman disiplin sedang
dan/atau berat sesuai
ketentuan perundang-
undangan
36. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Rekrutmen dan Seleksi
Terbuka Pelatih Ahli
2. Pembekalan
Pelatih Ahli
Tahap 1: Seleksi CV, Esai, TBS
Tahap 2: Wawancara
3. Penempatan di
kabupaten/ kota
sasaran
4. Seleksi Pelatih Ahli Sekolah Penggerak
Fasilitator: Tim Pengembang
Pusat
1 pendamping ahli
mendampingi 5 – 7
sekolah penggerak
37. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
Kriteria Pelatih Ahli Sekolah Penggerak
Profil dan Kualifikasi
1. Pendidikan minimum S1
2. Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam salah satu bidang berikut:
pengajaran dan pembelajaran, pengembangan komunitas, literasi,
numerasi, pendidikan dasar/ menengah/ anak usia dini, pengembangan
profesi berkelanjutan, asesmen, manajemen dan kepemimpinan sekolah,
pendidikan inklusif, dll.
3. Memiliki pengalaman melakukan pendampingan proyek/program setidaknya
2 tahun
4. Bersedia ditempatkan di kabupaten/kota sasaran
5. Pada saat mendaftar usia minimal 30 (tiga puluh) tahun dan maksimal 55
(lima puluh lima) tahun
6. Memiliki pengalaman dalam pendampingan sekolah
7. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam mengorganisasikan
pelaksanaan program dan kegiatan di tingkat sekolah-pemerintah daerah
8. Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik secara lisan dan tulisan;
9. Terbiasa dengan teknologi
10.Tidak sedang memiliki ikatan kontrak kerja profesional dengan pihak lain
(Double Contract)
11.Bersedia bekerja full time
Kompetensi
1.kemauan belajar hal yang baru
2.kemampuan belajar berkelanjutan
3.kemampuan mengorganisasi
4.kemampuan mendampingi (coaching)
5.kemampuan fokus pada pencapaian
hasil
6.Kemampuan berinovasi, berimprovisasi,
dan pemecahan masalah
7.Kemampuan mengelola emosi, stress,
dan membuat prioritas dalam menangani
kesulitan
8.Kemampuan mengembangkan orang lain
38. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
Peran Pelatih Ahli Sekolah Penggerak
1:5-7
Sekolah
Mendampingi pengawas
sekolah melakukan
coaching kepada kepala
sekolah , 1 kali /bulan
Mendampingi Pengawas
Sekolah memfasilitasi
In-house training dan
CoP di sekolah 2
kali/bulan
Monitoring capaian program
Sekolah Penggerak
Mendampingi Pengawas Sekolah
memfasilitasi kolaborasi antar
pemangku kepentingan di luar
dan dalam sekolah
Memfasilitasi Lokakarya untuk refleksi,
kolaborasi dan pengembangan diri antar
kepala sekolah dan Pengawas Sekolah
Penggerak di Kabupaten/Kota
1 kali/bulan
40. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Gambaran Umum Pelatihan dan Pendampingan untuk Penguatan SDM
Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah/Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan
pendampingan intensif (coaching) one to one dengan pelatih ahli yang disediakan oleh Kemdikbud.
1.Pelatihan implementasi
pembelajaran kompetensi
holistik bagi kepala sekolah,
pengawas, penilik, dan guru
2.Pelatihan kepemimpinan
pembelajaran bagi kepala
sekolah, pengawas, penilik
Dilakukan 1 kali/tahun selama program.
Latihan nasional untuk perwakilan guru.
Sementara guru lain dilatih oleh in-house
training
Pelatihan untuk KS, Pengawas
Sekolah, Penilik, dan Guru
1.In-house training
2.Lokakarya tingkat Kabupaten/Kota
3.Komunitas Belajar / Praktisi (Kelompok
Mapel)
4.Program Coaching
a. 1-on-1 dengan kepala sekolah
b. Bermitra dengan kepala sekolah, guru
dilatih nasional untuk pendampingan
berkelompok dgn guru
Dilakukan secara berkala 2-4 minggu sekali selama
program
Pendampingan untuk Kepala Sekolah,
Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru
1.Literasi Teknologi
2.Platform Guru :
Profil dan
Pengembangan
Kompetensi
3.Platform Guru :
Pembelajaran
4.Platform Sumber
Daya Sekolah
5.Platform Rapor
Pendidikan
Implementasi
Teknologi
1 pelatih ahli untuk 5-7 kepala sekolah. Pelatih ahli akan mendampingkan guru sekolah secara berkelompok
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
41. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah di Sekolah Penggerak
Peran Kepala Sekolah di Sekolah Penggerak
1. Menyediakan waktu untuk guru belajar
bersama di sekolah
2. Melakukan coaching secara berkala bagi guru
dan tendik
3. Mendorong, merefleksikan dan meningkatkan
pelaksanaan pembelajaran holistik di sekolah
melalui
a. Penyelenggaraan in-house training
b. Asesmen diagnosis
c. Pemilihan toolkit yang tepat
d. Pelaksanaan pembelajaran yang
berpusat pada murid
4. Membuat perencanaan sekolah berdasarkan
data scorecard dengan melibatkan orang tua
murid dan komunitas
Bagaimana Kepala Sekolah akan belajar?
Pelatihan
pembelajaran
dengan paradigma
baru (70 JP)
Workshop reguler setiap
bulan di kabupaten bersama
PS dan Pelatih Ahli
1-1 coaching dengan
Pelatih ahli
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
42. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
3. Pengembangan Kompetensi Guru Berbasis Data Murid
1. Pelatihan Instruktur
oleh pengembang modul
2. Pelatihan Implementasi
Pembelajaran untuk peningkatan
kompetensi holistik untuk guru
oleh Instruktur Nasional (70JP)
KS Guru
4. In-house training dengan
berbagai topik dan Komunitas
Praktisi Guru di Sekolah oleh
Komite Pembelajaran
Didampingi oleh
Pelatih Ahli SP di
Kabupaten
Pengawas
Sekolah
6. Komunitas Praktisi di
sekolah yang digerakkan oleh
Komite Pembelajaran (8JP)
Belajar di Komunitas
Praktisi*
Guru belajar dengan
microlearning apps
3. Pelatih ahli mendampingi
Komite Pembelajaran dalam
menjalankan tugas
5. Pembelajaran dengan
Paradigma Baru Terjadi di
Sekolah
43. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
4. Pengembangan Kompetensi Guru Melalui Komunitas Praktisi
Komite pembelajaran
mengorganisasi
pelaksanaan Komunitas
Praktisi di sekolah dengan
berdasarkan kebutuhan
belajar guru
Kepala sekolah
menyediakan waktu 1 hari
(8JP) setiap bulannya untuk
belajar bersama di
komunitas praktisi sekolah
Pelatih Ahli mendampingi
dan mengembangkan
kompetensi Komite
Pembelajaran dalam
menyelenggarakan
komunitas praktisi
Pemetaan
kebutuhan
belajar guru
Menentukan
topik belajar
guru
Belajar dan
berkolaborasi
bersama di
Komunitas
Praktisi
Mempraktikkan
hasil belajar
Merefleksikan
praktik yang
sudah
dilakukan
Membagikan
praktik yang
sudah
dilakukan
kepada rekan
sejawat
44. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5. Penerapan Pembelajaran dengan Paradigma Baru di Sekolah
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
Persiapan
Guru, KS dan PS
(Komite Pembelajaran)
mendapatkan pelatihan
70JP tentang
pembelajaran paradigma
baru
Komite Pembelajaran
memberikan in-house
(70JP) training untuk
guru lain di sekolahnya
Dengan coaching dari Pelatih
Ahli
Guru menggunakan apps untuk
melakukan asesmen diagnosis
(literasi dan numerasi) ke murid
setiap bulan
Guru memberikan pembelajaran
sesuai dengan level murid dengan
berkolaborasi dengan orang tua
dan komunitas (DUDI, Organisasi
profesi guru, masyarakat, dll)
Guru merefleksikan dan mengevaluasi
proses dan hasil pembelajaran untuk
mengembangkan pembelajaran murid
dan kompetensi dirinya
Implementasi: Komite Pembelajaran mendorong agar siklus berjalan
Guru melakukan perencanaan bulanan bersama
komite pembelajaran dan KS dengan melibatkan
orang tua dan Komunitas
- Memilih toolkit di apps
- Menentukan strategi kolaborasi
Guru memberikan formatif asesmen
kepada murid selama pembelajaran
45. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 45
45
6. Prinsip Pelatihan di Sekolah Penggerak
Kepala Sekolah
1. KepSek akan menerima pelatihan whole-school transformation
(administrasi, manajemen, instructional leadership, & kurikulum murid baru)
2. KepSek yang diseleksi mempunyai kemampuan mendampingi guru dan
dibantu oleh Komite Pembelajaran Guru
3. KepSek penerima pendampingan jarak jauh dalam bentuk Community of
Practice
Guru
1. Guru dan Wakil Kepala Sekolah (jika ada) yang potensi tinggi diseleksi
sebagai Komite Pembelajaran Guru
2. Pelatihan dan pendampingan dengan pendekatan yang positif, interaktif dan
mandiri dan juga disesuaikan dengan kesiapan sekolah
Pemangku Kepentingan
1. Pengawas akan menerima pelatihan yang sama seperti Kepala Sekolah dan
akan mengikuti Pelatih Ahli
2. Orang Tua harus dilibatkan
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
Teknologi harus dapat membantu guru untuk berkembang dengan lebih mudah secara skala besar
46. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
Struktur Program Pelatihan Implementasi Kurikulum untuk KS dan PS/Penilik –
60 JP Tatap Muka & 10 JP Daring
Mata Diklat JP Mata Diklat JP
1. Orientasi Pelatihan
a. Kesepakatan belajar
b. Overview program pelatihan dan
capaian belajar
2. Kerangka Kurikulum Prototipe
a. Filosofi KHD dan Merdeka Belajar
b. Profil Pelajar Pancasila
c. Kerangka kurikulum
3. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
a. Prinsip Pembelajaran dan asesmen
b. Konsep Asesmen Nasional
4. Capaian Pembelajaran
a. Komponen dalam capaian pembelajaran
b. Fase capaian pembelajaran
3
10
6
6
5. Kurikulum Satuan Pendidikan
a. Mengelola program untuk review visi sekolah
dan pemetaan ekosistem sekolah
b. Mengelola pelibatan orang tua dan komunitas
c. Pengelolaan Pelajar Pancasila
6. Alur dan Perangkat Ajar
a. Prinsip pemetaan alur tujuan pembelajaran
dan supervisinya
b. Prinsip pengembangan perangkat ajar dan
supervisinya
c. Prinsip pelaksanaan dan pemanfaatan
asesmen dalam pembelajaran dan
supervisinya
7. In-house training
a. Pendidikan orang dewasa
b. Merancang Pelatihan untuk Orang Dewasa
8. Pengenalan platform Guru
a. Pengenalan fitur platform
15
10
8
2
47. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Struktur Program Pelatihan Implementasi Kurikulum untuk Guru –
60 JP Tatap Muka & 10 JP Daring
Mata Diklat JP Mata Diklat JP
1. Orientasi Pelatihan
a. Kesepakatan belajar
b. Overview program pelatihan dan
capaian belajar
2. Kerangka Kurikulum Prototipe
a. Filosofi KHD dan Merdeka Belajar
b. Profil Pelajar Pancasila
c. Kerangka kurikulum
3. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
a. Prinsip Pembelajaran dan asesmen
b. Konsep Asesmen Nasional
4. Capaian Pembelajaran
a. Komponen dalam capaian
pembelajaran
b. Fase capaian pembelajaran
3
10
6
6
5. Kurikulum Satuan Pendidikan
a. Visi Sekolah dan Pemetaan Ekosistem
Sekolah
b. Pelibatan Orang Tua dalam Pembelajaran
c. Project Pelajar Pancasila
6. Alur dan Perangkat Ajar
a. Pemetaan alur tujuan pembelajaran
b. Pengembangan perangkat ajar
c. Pelaksanaan dan pemanfaatan asesmen
dalam pembelajaran
7. In-house training
a. Pendidikan orang dewasa
b. Merancang Pelatihan untuk Orang
Dewasa
8. Pengenalan platform Guru
a. Pengenalan fitur platform
8
17
8
2
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
48. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
7. Program Pendampingan dalam Bentuk Lokakarya Kepala Sekolah Penggerak
Aktivitas Lokakarya
1. Refleksi terhadap praktik (1 JP)
2. Pemberian materi / diskusi terkait topik
tertentu (4JP)
3. Refleksi belajar dan membuat rencana aksi
(1JP)
4. Berbagi praktik baik (2JP)
Principles
1. Lokakarya berbasis aktivitas
2. Mendorong terjadinya refleksi dan
kolaborasi
3. Melibatkan Pengawas Sekolah sebagai
fasilitator lokakarya
4. Sesuai kebutuhan KS
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 dst
Aksi nyata
Lokakarya
● Orientasi
● Topik 1
● Rencana Aksi
● Refleksi aksi
● Berbagi praktik
● Belajar topik 2
● Rencana aksi
● Refleksi aksi
● Berbagi praktik
● Belajar topik 2
● Rencana aksi
Aksi nyata Aksi nyata
Topik-topik lokakarya didesain menyesuaikan kebutuhan peningkatan kompetensi kepala sekolah di sekolah penggerak
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
50. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Penganggaran pada Program Sekolah penggerak
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM
• Kolaborasi APBN
dan APBD
Bantuan finansial
berupa BOS Kinerja
yang digunakan untuk
membantu proses
pembelajaran
Meliputi, tapi tidak
terbatas:
• Buku terkait
pembelajaran dengan
paradigma baru
• Fasilitasi sanitasi
• Dukungan akses untuk
platform teknologi
Pendidikan
• Peralatan TIK
• Pertemuan terkait
dengan Proram
Sekolah Penggerak
• Perangkat ajar
Disesuaikan dengan
jumlah sekolah, kepala
sekolah, dan guru yang
mengikuti Program
Sekolah Penggerak
• Jika daerah telah
memiliki perencanaan
program peningkatan
mutu 2021, maka
dapat diintegrasikan ke
dalam Program
Sekolah Penggerak
• Jika belum memiliki
perencanaan program
tertentu untuk
mengintegrasikan
Program Sekolah
Penggerak, maka
dapat dianggarkan
pada tahun 2022
SUMBER BIAYA
BENTUK
BANTUAN
PENGGUNAAN
ANGGARAN
DAERAH
BESARAN
ANGGARAN
WAKTU
PENGANGGARAN
51. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Linimasa Program Sekolah Penggerak Tahun 2021
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep-Dec
Persiapan perangkat pembelajaran
Rekrutmen, seleksi dan pelatihan
asesor
Rekrutmen dan Bimtek Instruktur
Rekrutmen dan Bimtek Pelatih Ahli
Upgrading Pelatih Ahli Setiap 2 bulan
Pelatihan Implementasi Kurikulum bagi
PS, KS dan Guru
In-house training untuk Guru
Lokakarya untuk KS dan PS
1-on-1 Coaching Setiap 2 – 3 minggu
Komunitas Praktisi Setiap 2 – 3 minggu
Sosialisasi Program Sekolah Penngerak melalui Penguatan SDM