SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
MAKALAH PERENCANAAN PENYULUHAN

   GIZI TEPAT UNTUK OLAHRAGAWAN




           DI SUSUN OLEH :
            Muhammad Iqbal
               10S10015




           DOSEN PENGAJAR
         Pramono S.SIT Gizi M.Si




   STIKESHUSADA BORNEO BANJARBARU
        PROGRAM STUDI S1 GIZI
              TAHUN 2012
KATA PENGANTAR


       Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Komunikasi Gzi dan pelatihan 2 tentang “ GIZI TEPAT UNTUK
OLAHRAGAWAN ”

       Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah
membimbing kami.

      Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.




                                                Banjarbaru , Juni 2012




                                                          Penyusun
DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................... ii

BAB I            TUJUAN PENYULUHAN .............................................................. 1

                 1.1. Tujuan Umum .......................................................................... 1
                 1.2. Tujuan Khusus .......................................................................... 1

BAB II           SASARAN ....................................................................................... 1

BAB IIIMETODE ................................................................................................1

BAB IV           ALAT PERAGA .............................................................................. 2

BAB V            WAKTU DAN TEMPAT ................................................................ 2

                 5.1. Waktu ........................................................................................ 2
                 5.2. Tempat ...................................................................................... 2

BAB VI           MATERI PENYULUHAN .............................................................. 3



BAB VII          PENUTUP ........................................................................................ 8

                 7.1. Kesimpulan .............................................................................. 8
                 7.2. Saran ......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

Lampiran ..............................................................................................................
BAB I
                               TUJUAN PENYULUHAN


 1.1. TujuanUmum
    MenambahdanMeningkatkanpengetahuansertapemahamantentanggizitepatuntukolahraga
 wankepadapesertapenyuluhan.


 1.2. TujuanKhusus
       1.2.1. Pesertapenyuluhanmengetahuikebutuhangiziuntukolahragawan.
      1.2.2. Pesertapenyuluhanmengetahuitentangmacam-macamgiziuntukolahragawan.
      1.2.3. Pesertapenyuluhanmengetahuikebutuhanzatgizipadasetiapkegiatanparaolahrag
              awan.




                                       BAB II
                                     SASARAN


  Sasaran dalam penyuluhan ini adalah para pengunjung di Gedung Olahraga (GOR)
Banjarbaru.




                                       BAB III
                                      METODE


       Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian
penyampaian materi penyuluhan tentang Gizi Tepat untuk para olahragawan dan diakhir
penyuluhan disediakan waktu untuk tanya jawab.
BAB IV
                                        ALAT PERAGA



    Adapun alat peraga yang digunakan dalam penyampaian materi ini adalah :
-   Laptop
-   LCD
-   PengerasSuara (mikrofon)




                                            BAB V
                                     WAKTU DAN TEMPAT


5.1. Waktu

    Penyuluhan dilaksanakan pada :
    Hari          : Senin
    Tanggal       : 25 Juni 2012
    Pukul         : 08.30 – 10.00




5.2. Tempat

    Dilaksanakan di ruang utama Gedung Olahraga Banjarbaru.
BAB VI
                                   MATERI PENYULUHAN


5.1. Kebutuhan gizi bagi Olahragawan

          Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima seorang
   Olahragawan pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan pula pada kerja biologik
   tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang Olahragawan melakukan berbagai
   aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training), bertanding dan saat pemulihan, baik
   setelah latihanmaupun setelah bertanding. Nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau
   mengganti sel tubuh yang rusak. Banyak pelatih atau olahragawan yang menganggap bahwa
   asupan nutrisi pada olahragawan sama saja dengan yang bukan olahragawan. Kenyataannya
   tidak demikian, asupan nutrisi pada olahragawan disiapkan berdasarkan pengetahuan tentang
   dominasi energi yang akan digunakan, peran sumber nutrisi tertentu pada proses penyediaan
   energi. Dalam hal ini termasuk pula tentang pemberian suplemen dan usaha khusus berupa
   modifikasi yang dilakukan terhadap asupan nutrisi pada waktu tertentu, dalam upaya
   meningkatkan

5.2. Macam- macam gizi bagi Olahragawan

  5.2.1. Makronutrition

     5.2.1.1. Karbohidrat

            Sumber energi utama pada berbagai tingkat dan jenis aktivitas fisik berasal dari
       karbohidrat. Dikenal 2 jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks.
       Glukosa adalah salah satu karbohidrat sederhana yang dapat digunakan secara langsung
       sebagai sumber energi oleh sel-sel tubuh, namun bila jumlahnya berlebihan maka dapat
       dikonversi menjadi cadangan glikogen di hati dan di otot, dan bila masih berlebihan akan
       disimpan dalam bentuk lemak di jaringan adiposa. Karbohidrat kompleks adalah
       karbohidrat yang berantai panjang yang merupakan gabungan dari 3 atau lebih molekul
       glukosa. Pada manusia yang mempunyai status gizi normal, ditemukan 375-475 g
       karbohidrat sebagai cadangan energi, kurang lebih 325 g di otot dan 90 – 100 g di hati
       dalam bentuk glikogen dan hanya 15-20 g beredar di dalam darah. Setiap gram glikogen
       mengandung 4 kalori energi, dengan demikian 1500 – 2000 kalori dikandung oleh
       karbohidrat dalam tubuh, dan energi ini cukup sebagai energi untuk lari sejauh 20 mil.
Jumlah glikogen relatif kecil untuk digunakan olahragawan selama latihan berat atau pada
pertandingan dalam waktu yang lama, sehingga perlu dilakukan modifikasi melalui diet.
Pada saat puasa 24 jam atau pada diet rendah kalori, jumlah cadangan kalori tubuh akan
sangat berkurang. Salah satu cara untuk mempertahankan kadar cadangan karbohidrat
tubuh adalah dengan mengkonsumsi diet karbohidrat tinggi selama beberapa hari
(carbohydrates loading).

       Beberapa fungsi karbohidrat, yaitu sebagai Sumber energi, Sebagai Bahan utama
untuk prosses metabolisme, dn sebagai Sumber energi untuk otak.

  5.2.1.2. Lemak

          Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik yang lama seperti pada
   lari jarakjauh dan maraton. Beberapa jenis lemak yaitu: lemak sederhana misalnya
   trigliserida; lemak kompleks yaitu kombinasi lemak sederhana dengan molekul lain
   seperti fosfor disebut sebagai fosfolipid. HDL (high density lipoprotein) dan LDL
   (lowdensity lipiprotein) adalah jenis lemak yang berkombinasi dengan protein yang
   disebut sebagai lipoprotein. Bila mengandung sedikit lemak dan banyak protein
   disebut HDL dan bila mengandung banyak lemak dan kurang protein disebut LDL
   jumlah dan rasio HDL dan LDL dapat menunjukkan risiko penyakit jantung koroner
   seseorang. Olahraga aerobik yang teratur dapat meningkatkan kadar HDL dan
   mempengaruhi rasio HDL dan LDL.

  5.2.1.3. Protein

          Struktur kimia protein kurang lebih sama dengan karbohidrat dan lemak,
   mengandung karbon, oksigen dan hidrogen. Namun protein juga mengandung zat lain
   yaitu nitrogen, sulfur, fosfor dan besi. Molekul dasar dari protein adalah asam amino,
   dan asam amino dapat bergabung satu dengan yang lain melalui ikatan peptida.
   Gabungan 2 asam amino disebut sebagai dipeptida dan bila tiga disebut sebagai
   tripeptida. Tubuh manusia memerlukan 20 jenis asam amino yang berbeda, ada 9
   asam amino yang tidak dapat disintesis dalam jumlah yang cukup oleh tubuh, disebut
   sebagai asam amino esensial, dan terdapat 12 yang dapat dibuat oleh tubuh disebut
   asam amino non esensial. Protein dapat dioksidasi untuk selanjutnya digunakan
   sebagai sumber energi. Protein merupakan senyawa utama untuk sintesis komponen
   seluler dalam pembentukan jaringan baru. Protein yang dikandung oleh sel tidak
selalu tetap jumlahnya. Jumlah protein padaotot skelet adalah 65% dari jumlah protein
      tubuh dan jumlah ini dapat meningkat banyak dengan latihan beban (resistance
      training). Selain diperlukan untuk membesarkan otot,protein diperlukan pula untuk
      pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Fungsi bufer ini penting selama
      olahragawan melakukan olahraga berat, yaitu saat tubuh olahragawan menghasilkan
      produk metabolisme asam dalam jumlah besar. Protein yang ada di dalam darah
      seperti globulin dan albumin akan mempertahankan tekanan osmotik dalam sirkulasi
      darah. Halini akan mempertahankan cairan darah atau serum agar tetap berada di
      dalam pembuluh darah, tidak keluar ke jaringan sekitarnya oleh tekanan darah arteri
      yang tinggi. Namun konsumsi protein dalam jumlah besar tidak berarti akan langsung
      membesarkan otot, bahkan hal ini berbahaya sebab kelebihan nutrien ini akan diubah
      menjadi lemak tubuh. Bila kelebihan berlangsung lama akan menyebabkan gangguan
      pada fungsi ginjal dan hati.




5.2.2. Mikronutrition

         hingga saat ini disadari peran penting sejumlah kecil vitamin dan mineral bagi
  efektivitas metabolisme penyediaan energi tubuh. Sebenarnya bila konsumsi makanan
  cukup dan bervariasi (sesuai dengan yang dianjurkan), tambahan vitamin dan mineral
  tidak diperlukan. Bagaimana dengan olahragawan? Terdapat kecenderungan para
  olahragawan akan merasa sehat dan mantap bila mengkonsumsi berbagai macam vitamin,
  mineral atau suplemen lainnya. Namun asupan vitamin dan mineral berlebihan dapat
  menyebabkan berbagai gangguan seperti vitamin larut dalam lemak yang berlebihan dapat
  menyebabkan gangguan pada pembentukan tulang. Secara umum fungsi vitamin ini adalah
  sebagai regulator pada proses metabolisme pembentukan energi, pada sintesis jaringan dan
  aktivitas biologik lainnya. Vitamin larut dalam air berperan sebagai bagian koenzim pada
  reaksi pembentukan energi yang terjadi di dalam sel. Pada kenyataannya vitamin dapat
  digunakan berulang pada reaksi metabolisme energi, sehingga bagi mereka yang aktif atau
  olahragawan tidak diperlukan vitamin lebih banyak dari pada mereka yang kurang aktif,
  selama asupan makanannya seimbang. Sebanyak kurang lebih 4% massa tubuh terdiri dari
  mineral, yang terdapat di dalam enzim, hormon dan vitamin. Mineral dalam bentuk lebih
kompleks dapat ditemukan di berbagai jaringan seperti kalsiumfosfat di dalam tulang atau
      dalam bentuk kalsium bebas di dalam cairan intraseluler.




5.3. Kebutuhan gizi pada setiap kegiatan olahragawan

   5.3.1. Latihan (training)

          Kebutuhan nutrisi olahragawan perlu diperhatikan mengingat kebutuhan energi
   tubuhnya lebih tinggi dibandingkan non olahragawan. Kebutuhan nutrisi yang memadai
   dibutuhkan tidak hanya pada saat bertanding tetapi juga pada waktu latihan. Tidak ada yang
   khusus dalam asupan makanan atau diet saat latihan namun ada beberapa hal yang perlu
   diawasi, yaitu: Makanan sebaiknya bervariasi, jumlah lemak dan karbohidrat dalam makanan
   disesuaikan dengan kebutuhan olahragawan. Selain itu perlu diperhatikan asupan serat yang
   membantu kelancaran sistem pencernaan dan minum air yang cukup agar tidak
   timbulkeluhan yang tidak diinginkan terutama bila latihan di lingkungan panas. Untuk
   mengetahui ketepatan jumlah asupan makanan sebaiknya dilakukan penghitungan IMT
   (Indeks Massa Tubuh) dan pengukuran persentase lemak tubuh olahragawan secara berkala.

   5.3.2. Bertanding (kompetisi)

          Setiap olahragawan biasanya memperisapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi
   suatu pertandingan, termasuk mempersiapkan asupan makanan yang harus dikonsumsinya
   pada saat bertanding agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Kelelahan yang timbul saat
   bertanding umumnya tergantung dari jenis dan durasi olahraga, namun faktor lingkungan
   perlu pula dipertimbangkan. Kelelahan pada saat bertanding dapat disebabkan oleh diplesi
   cadangan karbohidrat akibat kadar glukosa darah rendah, dehidrasi dan akibat gangguan
   keseimbangan natrium darah. Gangguan keseimbangan natrium ini ditemukan pada
   olahragawan yang berolahraga kira-kira 6 jam atau lebih misalnya olahragawan triatlon dan
   minum air putih (bukan larutan elektrolit) sebagai pengganti cairan yang hilang. Untuk
   menghindari adanya gangguan pada kinerja olahragawan, sebelum pertandingan perlu
   dipersiapkan beberapa hal, yaitu:


          -   Pastikan cadangan glikogen tubuh penuh baik di hati maupun di otot. Keadaan ini
              dapat dicapai dengan carbohydrate loading (untuk olahragawan jarak jauh).
-   Pada olahraga angkat besi pastikan bahwa pencapaian berat badan dilakukan tanpa
           melalui cara-cara yang dapat mengorbankan kinerja olahragawan

       -   Cairan tubuh cukup

       -   Hindari gangguan atau cegah timbulnya masalah pada saluran pencernaan

       -   Perhatikan makanan sebelum pertandingan (pre-event meal)

       -   Minum dan makan saat bertanding pada olahraga lama, namun tidak boleh
           mengganggu pengosongan lambung sebab akan menghambat pengosongan cairan
           dari lambung serta dapat menyebabkan timbulnya keluhan sakit perut.

5.3.3. Pemulihan

       Olahragawan dari beberapa cabang olahraga tertentu dapat bertanding lebih dari satu
kalidalam sehari. Agar kinerja olahragawan tetap optimal pada saat bertandin, dapat
dilakukan berbagai cara antara lain pemijatan, tidur dan dari aspek nutrisi perlu dilakukan:


       -   Penggantian cairan atau elektrolit yang hilang melalui keringat

       -   Mengganti cadangan glikogen yang habis digunakan selama olahraga

       -   Memberikan suplemen yang diperlukan untuk pemulihan dan penggantian sel-sel
           yang rusak
BAB VII

                                         PENUTUP



5.1. KESIMPULAN


    Gizi pada olahragawan atau mereka yang aktif, seyogyanya tetap mengikuti anjuran
yang baku sesuai umur, jenis kelamin, berat dan lamanya aktivitas fisik yang dilakukan.
Namun pada pemberian makanan, tetap perlu diperhatikan fungsi masing-masing bahan
makanan bagi jenis olahraga olahragawan, apakah jenis olahraganya endurans atau latihan
beban dan apakah untuk aktivitas fisik yang berat atau lama dan berkepanjangan. Pemberian
suplemen tidak perlu dilakukan pada olahragawan yang dapat mengkonsumsi makanan
seimbang. Kondisi hidrasi olahragawan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, sebab bila
terjadi kekurangan cairan tubuh maka akan sangat mengganggu kinerja olahragawan. Ahli
gizi dan pelatih perlu menitikberatkan perhatian pada pemberian nutrisi yang tepat selama
masalatihan, saat kompetisi dan pada waktu pemulihan.




5.2. SARAN




       Untuk menjamin prestasi optimal bagi para olahragawan, kebutuhan akan gizi
olahragawan perlu terpenuhi, tetapi tidak boleh berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA



Anonim . 2008. Protein dan prestasi olahraga
               www.geasy.wordpress.com/.../protein-dan-prestasi-olahragawan/
               Diakses tanggal 22 Juni 2012

Anonim. 2007. nutrisi pada olahragawan
              http://www.antijenuh.blogspot.com/2007/10/nutrisi-pada-olahragawan.html
              Diakses tanggal 22 Juni 2012

Anonim. 2008. Penyuluhan Kesehatan
               http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01/penyuluhan-kesehatan/
               Diakses tanggal 21 Juni 2012

Anonim. 2007. Gizi Olahragawan
              http://www.scribd.com/doc/34042283/GIZI-OLAHRAGA
              Diakses tanggal 23 juni 2012

Anonim. 2008. Gizi dan olahraga
              http://www.docstoc.com/docs/43191176/Gizi-dan-Olah-Raga
              Diakses tanggal 23 Juni 2012

Anonim . 2010. Nutrisi untuk olahragawan
               http://andhirao2.blogspot.com/2010/06/nutrisi-untuk-olah-ragawan.html
               diakses tanggal 23 juni 2012

Anonim. 2008. Pengaturan Gizi yang baik untuk atlet
              http://felis4.wordpress.com/2008/09/08/pengaturan-gizi-yang-baik-untuk-atlet/
              diakses tanggal 23 Juni 2012

Anonim . 2008. Makanan untuk Olahragawan
               http://www.scribd.com/doc/56342194/MAKANAN-UNTUK-OLAHRAGAWAN
               Diakses tanggal 23 Juni 2012

More Related Content

What's hot

sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6AsmidahIsdal
 
Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019edywaliyo
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmaniArief Ace
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondogustians
 
RT pjpk tingkatan 4
RT pjpk tingkatan 4RT pjpk tingkatan 4
RT pjpk tingkatan 4Khat Erin
 
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYASistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYALamya Raisya Hanindiyya
 
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan MikronutrienJenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan MikronutrienRajmil Shalsabila
 
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniPengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniDimas Kusuma Wijanarko
 
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAKKARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAKLinda Rosita
 

What's hot (20)

Ilmu gizi lemak
Ilmu gizi lemakIlmu gizi lemak
Ilmu gizi lemak
 
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
sains sukan penggsal 14.5 & 4.6
 
Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019Gizi olahraga smt 2 2019
Gizi olahraga smt 2 2019
 
tes-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmanites-kebugaran-jasmani
tes-kebugaran-jasmani
 
Kesihatan Dalam Sukan
Kesihatan Dalam SukanKesihatan Dalam Sukan
Kesihatan Dalam Sukan
 
Makalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmaniMakalah kebugaran jasmani
Makalah kebugaran jasmani
 
T3 pjk
T3 pjkT3 pjk
T3 pjk
 
10 manfaat muay thai
10 manfaat muay thai10 manfaat muay thai
10 manfaat muay thai
 
Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Gizi kerja K3
Gizi kerja K3Gizi kerja K3
Gizi kerja K3
 
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga TaekwondoArtikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
Artikel jurnal tingkat kebugaran pada mahasiswa dengan olah raga Taekwondo
 
RT pjpk tingkatan 4
RT pjpk tingkatan 4RT pjpk tingkatan 4
RT pjpk tingkatan 4
 
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYASistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
Sistem pencernaan makanan LAMYA RAISYA HANINDIYYA
 
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan MikronutrienJenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
Jenis Jenis Makanan Makronutrien dan Mikronutrien
 
Metabolisma
Metabolisma Metabolisma
Metabolisma
 
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmaniPengertian olahraga & kebugaran jasmani
Pengertian olahraga & kebugaran jasmani
 
Kb 4 modul 2 kdm ii
Kb 4 modul 2 kdm iiKb 4 modul 2 kdm ii
Kb 4 modul 2 kdm ii
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
4.4
4.44.4
4.4
 
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAKKARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
KARBOHIDRAT, PROTEIN, DAN LEMAK
 

Similar to GIZI TEPAT UNTUK OLAHRAGAWAN

M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4ppghybrid4
 
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_khLieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_khHasan Basri Zulkhan
 
2.0 RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftft
2.0  RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftft2.0  RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftft
2.0 RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftfthafzanisa1
 
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...DoniTraeser
 
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfLKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfMasudahMasudah1
 
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfLKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfMasudahMasudah1
 
Identifikasi senyawa karbohidrat
Identifikasi senyawa karbohidratIdentifikasi senyawa karbohidrat
Identifikasi senyawa karbohidratSitiNurQomariyah3
 
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4ppghybrid4
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AIzmi KM
 
Pentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball Gizi
Pentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball GiziPentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball Gizi
Pentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball GiziIeCc'bi-aell hisagi'Shirazaku
 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalCecep Subagja
 
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNISPENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNISyudik wijanarko
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdfLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdfSaldiSyam2
 
Materi M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi M2KB2 -  Anatomi FisiologiMateri M2KB2 -  Anatomi Fisiologi
Materi M2KB2 - Anatomi Fisiologippghybrid4
 

Similar to GIZI TEPAT UNTUK OLAHRAGAWAN (20)

M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
M3 kb3 nutrisi dan eliminasi rev4
 
Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"Makalah "Lemak"
Makalah "Lemak"
 
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_khLieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
Lieur pisan ap_uji_kuantitatif_kh
 
Makalah biokimia2
Makalah biokimia2Makalah biokimia2
Makalah biokimia2
 
Makalah metabolisme
Makalah metabolismeMakalah metabolisme
Makalah metabolisme
 
Gizi Tepat Ibu Hamil
Gizi Tepat Ibu HamilGizi Tepat Ibu Hamil
Gizi Tepat Ibu Hamil
 
2.0 RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftft
2.0  RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftft2.0  RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftft
2.0 RPT T2 2024.docxbjhvghdtdtydtfgfftftft
 
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
Modul fisioterapi geriatri modul fisioterapi geriatri program studi pendidika...
 
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdfLKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan.pdf
 
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdfLKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
LKPD Nutrisi bahan makanan (1).pdf
 
Identifikasi senyawa karbohidrat
Identifikasi senyawa karbohidratIdentifikasi senyawa karbohidrat
Identifikasi senyawa karbohidrat
 
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
M5 kb3 kesehatan jiwa_rev4
 
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1AProgram kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
Program kreativitas mahasiswa kwu menjelang uas smt 1 PBI 1A
 
Pentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball Gizi
Pentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball GiziPentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball Gizi
Pentingnya mengkonsumsi karbohidrat kompleks by Icball Gizi
 
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_finalXii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
Xii pkwu pengolahan-kd-3.7_final
 
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNISPENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
 
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdfLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdf
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA201.pdf
 
Media sheet 3.pptx
Media sheet 3.pptxMedia sheet 3.pptx
Media sheet 3.pptx
 
Modul 7 cetak
Modul 7 cetakModul 7 cetak
Modul 7 cetak
 
Materi M2KB2 - Anatomi Fisiologi
Materi M2KB2 -  Anatomi FisiologiMateri M2KB2 -  Anatomi Fisiologi
Materi M2KB2 - Anatomi Fisiologi
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 

GIZI TEPAT UNTUK OLAHRAGAWAN

  • 1. MAKALAH PERENCANAAN PENYULUHAN GIZI TEPAT UNTUK OLAHRAGAWAN DI SUSUN OLEH : Muhammad Iqbal 10S10015 DOSEN PENGAJAR Pramono S.SIT Gizi M.Si STIKESHUSADA BORNEO BANJARBARU PROGRAM STUDI S1 GIZI TAHUN 2012
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Komunikasi Gzi dan pelatihan 2 tentang “ GIZI TEPAT UNTUK OLAHRAGAWAN ” Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Banjarbaru , Juni 2012 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... i DAFTAR ISI....................................................................................................... ii BAB I TUJUAN PENYULUHAN .............................................................. 1 1.1. Tujuan Umum .......................................................................... 1 1.2. Tujuan Khusus .......................................................................... 1 BAB II SASARAN ....................................................................................... 1 BAB IIIMETODE ................................................................................................1 BAB IV ALAT PERAGA .............................................................................. 2 BAB V WAKTU DAN TEMPAT ................................................................ 2 5.1. Waktu ........................................................................................ 2 5.2. Tempat ...................................................................................... 2 BAB VI MATERI PENYULUHAN .............................................................. 3 BAB VII PENUTUP ........................................................................................ 8 7.1. Kesimpulan .............................................................................. 8 7.2. Saran ......................................................................................... 8 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9 Lampiran ..............................................................................................................
  • 4. BAB I TUJUAN PENYULUHAN 1.1. TujuanUmum MenambahdanMeningkatkanpengetahuansertapemahamantentanggizitepatuntukolahraga wankepadapesertapenyuluhan. 1.2. TujuanKhusus 1.2.1. Pesertapenyuluhanmengetahuikebutuhangiziuntukolahragawan. 1.2.2. Pesertapenyuluhanmengetahuitentangmacam-macamgiziuntukolahragawan. 1.2.3. Pesertapenyuluhanmengetahuikebutuhanzatgizipadasetiapkegiatanparaolahrag awan. BAB II SASARAN Sasaran dalam penyuluhan ini adalah para pengunjung di Gedung Olahraga (GOR) Banjarbaru. BAB III METODE Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian penyampaian materi penyuluhan tentang Gizi Tepat untuk para olahragawan dan diakhir penyuluhan disediakan waktu untuk tanya jawab.
  • 5. BAB IV ALAT PERAGA Adapun alat peraga yang digunakan dalam penyampaian materi ini adalah : - Laptop - LCD - PengerasSuara (mikrofon) BAB V WAKTU DAN TEMPAT 5.1. Waktu Penyuluhan dilaksanakan pada : Hari : Senin Tanggal : 25 Juni 2012 Pukul : 08.30 – 10.00 5.2. Tempat Dilaksanakan di ruang utama Gedung Olahraga Banjarbaru.
  • 6. BAB VI MATERI PENYULUHAN 5.1. Kebutuhan gizi bagi Olahragawan Nutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima seorang Olahragawan pada saat bertanding. Selain itu nutrisi ini dibutuhkan pula pada kerja biologik tubuh, untuk penyediaan energi tubuh pada saat seorang Olahragawan melakukan berbagai aktivitas fisik, misalnya pada saat latihan (training), bertanding dan saat pemulihan, baik setelah latihanmaupun setelah bertanding. Nutrisi juga dibutuhkan untuk memperbaiki atau mengganti sel tubuh yang rusak. Banyak pelatih atau olahragawan yang menganggap bahwa asupan nutrisi pada olahragawan sama saja dengan yang bukan olahragawan. Kenyataannya tidak demikian, asupan nutrisi pada olahragawan disiapkan berdasarkan pengetahuan tentang dominasi energi yang akan digunakan, peran sumber nutrisi tertentu pada proses penyediaan energi. Dalam hal ini termasuk pula tentang pemberian suplemen dan usaha khusus berupa modifikasi yang dilakukan terhadap asupan nutrisi pada waktu tertentu, dalam upaya meningkatkan 5.2. Macam- macam gizi bagi Olahragawan 5.2.1. Makronutrition 5.2.1.1. Karbohidrat Sumber energi utama pada berbagai tingkat dan jenis aktivitas fisik berasal dari karbohidrat. Dikenal 2 jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat sederhana dan kompleks. Glukosa adalah salah satu karbohidrat sederhana yang dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi oleh sel-sel tubuh, namun bila jumlahnya berlebihan maka dapat dikonversi menjadi cadangan glikogen di hati dan di otot, dan bila masih berlebihan akan disimpan dalam bentuk lemak di jaringan adiposa. Karbohidrat kompleks adalah karbohidrat yang berantai panjang yang merupakan gabungan dari 3 atau lebih molekul glukosa. Pada manusia yang mempunyai status gizi normal, ditemukan 375-475 g karbohidrat sebagai cadangan energi, kurang lebih 325 g di otot dan 90 – 100 g di hati dalam bentuk glikogen dan hanya 15-20 g beredar di dalam darah. Setiap gram glikogen mengandung 4 kalori energi, dengan demikian 1500 – 2000 kalori dikandung oleh karbohidrat dalam tubuh, dan energi ini cukup sebagai energi untuk lari sejauh 20 mil.
  • 7. Jumlah glikogen relatif kecil untuk digunakan olahragawan selama latihan berat atau pada pertandingan dalam waktu yang lama, sehingga perlu dilakukan modifikasi melalui diet. Pada saat puasa 24 jam atau pada diet rendah kalori, jumlah cadangan kalori tubuh akan sangat berkurang. Salah satu cara untuk mempertahankan kadar cadangan karbohidrat tubuh adalah dengan mengkonsumsi diet karbohidrat tinggi selama beberapa hari (carbohydrates loading). Beberapa fungsi karbohidrat, yaitu sebagai Sumber energi, Sebagai Bahan utama untuk prosses metabolisme, dn sebagai Sumber energi untuk otak. 5.2.1.2. Lemak Lemak adalah sumber energi utama pada aktivitas fisik yang lama seperti pada lari jarakjauh dan maraton. Beberapa jenis lemak yaitu: lemak sederhana misalnya trigliserida; lemak kompleks yaitu kombinasi lemak sederhana dengan molekul lain seperti fosfor disebut sebagai fosfolipid. HDL (high density lipoprotein) dan LDL (lowdensity lipiprotein) adalah jenis lemak yang berkombinasi dengan protein yang disebut sebagai lipoprotein. Bila mengandung sedikit lemak dan banyak protein disebut HDL dan bila mengandung banyak lemak dan kurang protein disebut LDL jumlah dan rasio HDL dan LDL dapat menunjukkan risiko penyakit jantung koroner seseorang. Olahraga aerobik yang teratur dapat meningkatkan kadar HDL dan mempengaruhi rasio HDL dan LDL. 5.2.1.3. Protein Struktur kimia protein kurang lebih sama dengan karbohidrat dan lemak, mengandung karbon, oksigen dan hidrogen. Namun protein juga mengandung zat lain yaitu nitrogen, sulfur, fosfor dan besi. Molekul dasar dari protein adalah asam amino, dan asam amino dapat bergabung satu dengan yang lain melalui ikatan peptida. Gabungan 2 asam amino disebut sebagai dipeptida dan bila tiga disebut sebagai tripeptida. Tubuh manusia memerlukan 20 jenis asam amino yang berbeda, ada 9 asam amino yang tidak dapat disintesis dalam jumlah yang cukup oleh tubuh, disebut sebagai asam amino esensial, dan terdapat 12 yang dapat dibuat oleh tubuh disebut asam amino non esensial. Protein dapat dioksidasi untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber energi. Protein merupakan senyawa utama untuk sintesis komponen seluler dalam pembentukan jaringan baru. Protein yang dikandung oleh sel tidak
  • 8. selalu tetap jumlahnya. Jumlah protein padaotot skelet adalah 65% dari jumlah protein tubuh dan jumlah ini dapat meningkat banyak dengan latihan beban (resistance training). Selain diperlukan untuk membesarkan otot,protein diperlukan pula untuk pengaturan keseimbangan asam basa tubuh. Fungsi bufer ini penting selama olahragawan melakukan olahraga berat, yaitu saat tubuh olahragawan menghasilkan produk metabolisme asam dalam jumlah besar. Protein yang ada di dalam darah seperti globulin dan albumin akan mempertahankan tekanan osmotik dalam sirkulasi darah. Halini akan mempertahankan cairan darah atau serum agar tetap berada di dalam pembuluh darah, tidak keluar ke jaringan sekitarnya oleh tekanan darah arteri yang tinggi. Namun konsumsi protein dalam jumlah besar tidak berarti akan langsung membesarkan otot, bahkan hal ini berbahaya sebab kelebihan nutrien ini akan diubah menjadi lemak tubuh. Bila kelebihan berlangsung lama akan menyebabkan gangguan pada fungsi ginjal dan hati. 5.2.2. Mikronutrition hingga saat ini disadari peran penting sejumlah kecil vitamin dan mineral bagi efektivitas metabolisme penyediaan energi tubuh. Sebenarnya bila konsumsi makanan cukup dan bervariasi (sesuai dengan yang dianjurkan), tambahan vitamin dan mineral tidak diperlukan. Bagaimana dengan olahragawan? Terdapat kecenderungan para olahragawan akan merasa sehat dan mantap bila mengkonsumsi berbagai macam vitamin, mineral atau suplemen lainnya. Namun asupan vitamin dan mineral berlebihan dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti vitamin larut dalam lemak yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan tulang. Secara umum fungsi vitamin ini adalah sebagai regulator pada proses metabolisme pembentukan energi, pada sintesis jaringan dan aktivitas biologik lainnya. Vitamin larut dalam air berperan sebagai bagian koenzim pada reaksi pembentukan energi yang terjadi di dalam sel. Pada kenyataannya vitamin dapat digunakan berulang pada reaksi metabolisme energi, sehingga bagi mereka yang aktif atau olahragawan tidak diperlukan vitamin lebih banyak dari pada mereka yang kurang aktif, selama asupan makanannya seimbang. Sebanyak kurang lebih 4% massa tubuh terdiri dari mineral, yang terdapat di dalam enzim, hormon dan vitamin. Mineral dalam bentuk lebih
  • 9. kompleks dapat ditemukan di berbagai jaringan seperti kalsiumfosfat di dalam tulang atau dalam bentuk kalsium bebas di dalam cairan intraseluler. 5.3. Kebutuhan gizi pada setiap kegiatan olahragawan 5.3.1. Latihan (training) Kebutuhan nutrisi olahragawan perlu diperhatikan mengingat kebutuhan energi tubuhnya lebih tinggi dibandingkan non olahragawan. Kebutuhan nutrisi yang memadai dibutuhkan tidak hanya pada saat bertanding tetapi juga pada waktu latihan. Tidak ada yang khusus dalam asupan makanan atau diet saat latihan namun ada beberapa hal yang perlu diawasi, yaitu: Makanan sebaiknya bervariasi, jumlah lemak dan karbohidrat dalam makanan disesuaikan dengan kebutuhan olahragawan. Selain itu perlu diperhatikan asupan serat yang membantu kelancaran sistem pencernaan dan minum air yang cukup agar tidak timbulkeluhan yang tidak diinginkan terutama bila latihan di lingkungan panas. Untuk mengetahui ketepatan jumlah asupan makanan sebaiknya dilakukan penghitungan IMT (Indeks Massa Tubuh) dan pengukuran persentase lemak tubuh olahragawan secara berkala. 5.3.2. Bertanding (kompetisi) Setiap olahragawan biasanya memperisapkan diri sebaik-baiknya untuk menghadapi suatu pertandingan, termasuk mempersiapkan asupan makanan yang harus dikonsumsinya pada saat bertanding agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi. Kelelahan yang timbul saat bertanding umumnya tergantung dari jenis dan durasi olahraga, namun faktor lingkungan perlu pula dipertimbangkan. Kelelahan pada saat bertanding dapat disebabkan oleh diplesi cadangan karbohidrat akibat kadar glukosa darah rendah, dehidrasi dan akibat gangguan keseimbangan natrium darah. Gangguan keseimbangan natrium ini ditemukan pada olahragawan yang berolahraga kira-kira 6 jam atau lebih misalnya olahragawan triatlon dan minum air putih (bukan larutan elektrolit) sebagai pengganti cairan yang hilang. Untuk menghindari adanya gangguan pada kinerja olahragawan, sebelum pertandingan perlu dipersiapkan beberapa hal, yaitu: - Pastikan cadangan glikogen tubuh penuh baik di hati maupun di otot. Keadaan ini dapat dicapai dengan carbohydrate loading (untuk olahragawan jarak jauh).
  • 10. - Pada olahraga angkat besi pastikan bahwa pencapaian berat badan dilakukan tanpa melalui cara-cara yang dapat mengorbankan kinerja olahragawan - Cairan tubuh cukup - Hindari gangguan atau cegah timbulnya masalah pada saluran pencernaan - Perhatikan makanan sebelum pertandingan (pre-event meal) - Minum dan makan saat bertanding pada olahraga lama, namun tidak boleh mengganggu pengosongan lambung sebab akan menghambat pengosongan cairan dari lambung serta dapat menyebabkan timbulnya keluhan sakit perut. 5.3.3. Pemulihan Olahragawan dari beberapa cabang olahraga tertentu dapat bertanding lebih dari satu kalidalam sehari. Agar kinerja olahragawan tetap optimal pada saat bertandin, dapat dilakukan berbagai cara antara lain pemijatan, tidur dan dari aspek nutrisi perlu dilakukan: - Penggantian cairan atau elektrolit yang hilang melalui keringat - Mengganti cadangan glikogen yang habis digunakan selama olahraga - Memberikan suplemen yang diperlukan untuk pemulihan dan penggantian sel-sel yang rusak
  • 11. BAB VII PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Gizi pada olahragawan atau mereka yang aktif, seyogyanya tetap mengikuti anjuran yang baku sesuai umur, jenis kelamin, berat dan lamanya aktivitas fisik yang dilakukan. Namun pada pemberian makanan, tetap perlu diperhatikan fungsi masing-masing bahan makanan bagi jenis olahraga olahragawan, apakah jenis olahraganya endurans atau latihan beban dan apakah untuk aktivitas fisik yang berat atau lama dan berkepanjangan. Pemberian suplemen tidak perlu dilakukan pada olahragawan yang dapat mengkonsumsi makanan seimbang. Kondisi hidrasi olahragawan merupakan hal yang tidak boleh diabaikan, sebab bila terjadi kekurangan cairan tubuh maka akan sangat mengganggu kinerja olahragawan. Ahli gizi dan pelatih perlu menitikberatkan perhatian pada pemberian nutrisi yang tepat selama masalatihan, saat kompetisi dan pada waktu pemulihan. 5.2. SARAN Untuk menjamin prestasi optimal bagi para olahragawan, kebutuhan akan gizi olahragawan perlu terpenuhi, tetapi tidak boleh berlebihan.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Anonim . 2008. Protein dan prestasi olahraga www.geasy.wordpress.com/.../protein-dan-prestasi-olahragawan/ Diakses tanggal 22 Juni 2012 Anonim. 2007. nutrisi pada olahragawan http://www.antijenuh.blogspot.com/2007/10/nutrisi-pada-olahragawan.html Diakses tanggal 22 Juni 2012 Anonim. 2008. Penyuluhan Kesehatan http://creasoft.wordpress.com/2008/05/01/penyuluhan-kesehatan/ Diakses tanggal 21 Juni 2012 Anonim. 2007. Gizi Olahragawan http://www.scribd.com/doc/34042283/GIZI-OLAHRAGA Diakses tanggal 23 juni 2012 Anonim. 2008. Gizi dan olahraga http://www.docstoc.com/docs/43191176/Gizi-dan-Olah-Raga Diakses tanggal 23 Juni 2012 Anonim . 2010. Nutrisi untuk olahragawan http://andhirao2.blogspot.com/2010/06/nutrisi-untuk-olah-ragawan.html diakses tanggal 23 juni 2012 Anonim. 2008. Pengaturan Gizi yang baik untuk atlet http://felis4.wordpress.com/2008/09/08/pengaturan-gizi-yang-baik-untuk-atlet/ diakses tanggal 23 Juni 2012 Anonim . 2008. Makanan untuk Olahragawan http://www.scribd.com/doc/56342194/MAKANAN-UNTUK-OLAHRAGAWAN Diakses tanggal 23 Juni 2012