Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kemampuan dasar peserta didik seperti membaca, menulis, berhitung, dan kemampuan sains serta korelasinya dengan ajaran agama.
3. Pedagogik adalah teori mendidik yang mempersoalkan apa dan
bagaimana mendidik itu sebaik-baiknya.
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat (3)
butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
kompetensi yang dimilikinya.
kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru berkenaan
dengan penguasaan teoritis dan proses aplikasinya dalam
pembelajaran
Pedagogik
4. Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan unsur
auditif (pendengaran) dan visual (pengamatan).
Kemampuan membaca dimulai ketika anak senang
mengeksplorasi buku dengan cara memegang atau
membolak-balik buku.
Kemampuan membaca sangat ditentukan oleh
perkembangan bahasa anak. Pengembangan kemampuan
membaca dan menulis di TK dapat dilaksanakan selama
masih dalam batas-batas aturan sesuai dengan
karakteristik anak, yakni belajar sambil bermain dan
bermain sambil belajar.
Perkembangan
Kemampuan Membaca
6. Menulis merupakan ekspresi/ungkapan dari
bahasa lisan ke dalam suatu bentuk
goresan/coretan. Kegiatan awal menulis dimulai
ketika anak pura-pura menulis di atas kertas, pasir
atau media lainnya dalam bentuk coretan-coretan
sampai anak mampu menirukan bentuk tulisan
yang sesungguhnya.
kemampuan menulis dipengaruhi oleh
perkembangan motorik anak.
Perkembangan
Kemampuan Menulis
7. Tahap Mencoret atau Membuat
Goresan
Tahap Pengulangan secara Linear
Tahap Menulis secara Random/acak
Tahap Berlatih huruf (menyebutkan
huruf - huruf)
8. Tahap Menulis Tulisan Nama
Tahap Menyalin Kata-kata yang Ada
di Lingkungan
Tahap Menemukan Ejaan
Tahap Ejaan sesuai ucapan
9. Berhitung merupakan salah satu bagian dari
kemampuan matematis. Berhitung adalah
kegiatan memaknai dan memanipulasi bilangan
dalam aktivitas menjumlah, mengurang, mengali
dan membagi.
Perkembangan
Kemampuan Berhitung
11. • Latihan-latihan yang mengembangkan kemampuan
mengelompokkan objek, sesuai bentuk, warna, maupun
ukurannya
• Latihan-latihan yang mengembangkan kemampuan
membandingkan dua buah objek, berdasarkan ukuran
(panjang-pendek, besar-kecil) jumlah (banyak-sedikit, ganjil-
genap), posisi (tinggi-rendah, atas-bawah, depan- belakang,
kiri-kanan), dan seterusnya.
• Latihan mengaitkan simbol angka dengan jumlahnya.
Pendekatan Perkembangan
12. Pendekatan Perilaku
Bentuk latihan-latihannya antara lain:
• Membilang (mengurutkan nama bilangan)
• Berhitung cepat dalam mencongak
• Mengaitkan nama bilangan dengan jumlahnya
• Latihan soal penjumlahan, dengan atau tanpa teknik
menyimpan
• Latihan soal pengurangan, dengan atau tanpa teknik
meminjam
• Latihan soal perkalian dan pembagian
13. Pendekatan Kognitif
• Melatih anak menemukan pola dan makna nilai
tempat
• Melatih anak menemukan cara mendayagunakan
objek/benda untuk memudahkan proses operasi
hitungnya
• Membimbing anak menemukan sifat operasi hitung,
seperti sifat komutatif, asosiatif dan distributif.
14. Tujuan pembelajaran sains yaitu mengembangkan
anak secara utuh baik pikiran, hati dan jasmaninya.
Mengembangkan intelektual, emosional fisik
jasmani maupun fisik kognitif, psikomotorik, afektif.
Rumusan tujuan didasarkan pada pertimbangan
bahwa tugas utama sekolah adalah membantu anak
mencapai kebutuhan (baik sekarang maupun yang
akan datang). Sesuai dengan kondisi lingkungan
ekologi, ekonomi sosial, dan kebutuhan akibat dari
perkembangan IPTEK.
Perkembangan
Kemampuan Sains
15. Motorik kasar anak dapat
berkembang melalui
aktivitas sains sebagai
pengamat dan pengganti
belajar anak. Sedangkan
keterampilan motorik halus
dapat dilakukan melalui
menggaris dan mengukur
benda-benda sekitar.
Kegiatan bersifat motoris
dapat menjadi aktivitas sains
yang bernilai konektif
maupun afektif