SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Sistem Syaraf
Syaraf merupakan benang-benang panjang yang
terbentang mulai dari otak , sumsum tulang belakang,
dan ganglion-ganglion ke tempat-tampat lain diseluruh
tubuh.
Fungsi syaraf adalah menghantarkan impuls dari
suatu tempat ke tempat lain dari bagian tubuh. Impuls
yang sampai ke efektor.
Struktur Syaraf
Serabut syaraf merupakan kumpulan dari sejumlah sel-sel
syaraf. Secara anatomis sel syaraf ( Nerve Cell ) dapat di
lihat pada gambar berikut ini :
Axson
Axson merupakan ekor dari sel syaraf yang panjangnya bervariasi sekitar 1 cm sampai dengan
1 m lebih. Fungsi dari axson adalah merambatkan rangsangan disepanjang axson tersebut.
Susunan Syaraf
Syaraf terdiri atas :
1). Syaraf Pusat, yang terdiri dari :
. Otak
. Sumsum tulang belakang
. Ganglion
2). Syaraf Tepi ( Syaraf Periper ) yaitu bagian syaraf yang terletak diluar syaraf pusat.
Ada dua warna dari serabut syaraf yaitu :
a).Warna Abu-abu (warna asli).
b).Warna Putih “Myelin-sheeth”
Rangsang
Defenisi : Semua perubahan yang terjadi di sekeliling kita yang mampu mengubah
aktivitas makhluk hidup.
Keterangsangan adalah suatu keadaan dimana sedang terjadi perubahan-
perubahan pada mahkluk hidup.
Keadaan keterangsangan tersebut dapat terjadi oleh dua hal :
1). Rangsang yang adequate (Rangsang yang sesuai dengan alat penerima rangsang )
2).Nilai ambang rangsang (nilai atau harga dari sebuah serabut syaraf yang harus dicapai
atau dilampaui untuk menimbulkan keadaan kerangsangan dari serabut syaraf)
“ Besarnya nilai ambang rangsang berbanding terbalik dengan
tingkat kepekaanya”.
Macam Rangsang
1. Rangsang Mekanis, yaitu rangsang yang berupa Gesekan, Pukulan,
Tusukan, dan Sentuhan.
2. Rangsang Chemis, yaitu rangsang yang berupa Cairan atau larutan
kimia, seperti : Rasa manis, pahit, dan asam.
3. Rangsang Elektrik, yaitu rangsang yang berupa arus listrik atau arus
accu.
4. Rangsang Termis, yaitu rangsang yang berupa suhu baik suhu panas
dan suhu dingin.
5. Rangsang Cahaya, yaitu rangsang yang berupa cahaya seperti : cahaya
lampu atau cahaya matahari.
Membran Potensial
Membran Potensial adalah Membran yang mampu mengadakan
perubahan potensi listrik disepanjang kedua sisi membran, sehingga dapat
menghantarkan rangsang atau impuls. Hal ini dapat terjadi oleh adanya
perbedaan konsentrasi ion-ion diantara kedua sisi membran. Perbedaan
konsentrasi ion-ion pada kedua sisi membran itu ialah : sisi bagian luar
membran bermuatan positif (+), dan bagian dalam membran bermuatan
negatif (-).
Dalam perambatan impuls pada syaraf, yang memegang peranan
penting adalah “ Sodium ”. Ion-ion sodium secara aktif akan berpindah
dari dalam axoplasma ke dalam cairan interestisial. Proses ini disebut juga
“ Sodium Pum Mekanism ”.
Fungsi Membran Syaraf
Fungsi membran syaraf adalah :
1). Sebagai Jembatan, sama seperti membran yang lainnya ( sel otot, sel darah,
dll ).
- sebagai selaput/pembungkus
- sebagai penghalang
- tempat pertukaran cairan atau zat-zat baik dari dalam sel maupun
sebaliknya.
2). Menghantarkan impuls, karena disekitarnya terdapat cairan yang
mengandung partikel-partikel yang bersifat elektrik.
Gambaran Keadaan Kerangsangan Pada Sel Syaraf
Dalam keadaan istirahat, perbedaan muatan di luar (+) dan di
dalam membran muatan (-). Bila suatu bagian dari membran mendapat
rangsangan, maka terjadilah perubahan muatan yaitu muatan positif
masuk ke dalam axoplasma dan sebaliknya muatan negatif ke luar
membran ( ke cairan interstisial ). Selanjutnya perubahan muatan itu kan
terjadi di sepanjang membran. Lihat gambar di bawah ini :
Istilah Dalam Perambatan Impuls
1) Polarisasi membran adalah sel syaraf dalam keadaan istirahat yaitu
muatan positif di luar dan muatan negatif di dalam.
2) Depolarisasi membran adalah sel syaraf dalam keadaan kerangsangan,
berarti sedang terjadi perambatan impuls ( arus listrik ) disepanjang
membran, biasa disebut “ gelombang depolarisasi ” atau “ arus impuls “.
3) Repolarisasi membran adalah proses pemulihan dari muatan listrik yaitu
kembalinya muatan positif dan muatan negatif ke tempat semula. Setelah
terjadinya depolarisasi membran. Maka muatan positif kembali kecairan
interstisial dan muatan negatif kembali ke dalam axoplasma.
Macam Receptor
1). Exteroceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar tubuh.
(Receptor kulit, Receptor mulut, Receptor hidung, Receptor pendengaran, Receptor penglihatan
sedangkan Receptor yang dipengaruhi oleh subtansi kimia tertentu, seperti Receptor pengecap dan
Receptor pembau)
2). Interoceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh rangsangan dari dalam tubuh.
 Mekano receptor adalah receptor yang terangsang oleh gerakan organ-organ tubuh seperti : otot
rangka, jantung, persendian, termasuk di dalamnya baroreceptor ( receptor yang menerima rangsang
yang berupa tekanan ).
 Chemoreceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh perubahan kimia di dalam tubuh, atau yang
masuk ke dalam tubuh. Seperti molekul gas (O2 dan CO2 ).
 Thermoreceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh perubahan suhu di dalam tubuh.
 Receptor rasa sakit
3). Proprioceptora dalah receptor yang sangat peka terhadap perubahan otot, tendon, persendian dan ligamen.
Contoh :
 Proprioceptor pada otot kaki, fungsinya untuk mempertahankan badan supaya tidak jatuh
 Proprioceptor pada otot leher, fungsinya untuk mengimbangi badan supaya tidak jatuh.
 Pada orang terlatih kerja proprioceptor akan lebih baik atau meningkat.
Konduktor
Konduktor adalah syaraf penghubung atau penghantar antara
receptor dengan susunan syaraf pusat dan antara syaraf pusat dengan
effektor.
Konduktor afferent adalah syaraf penghubung yang berfungsi
menghubungkan/mengantarkan impuls dari receptor ke susunan syaraf
pusat ( penghubung sentripetal ).
Hubungan Recptor dengan Syaraf Pusat
Konduktor efferent = syaraf afferent = syaraf sensorik
Konduktor Efferent adalah syaraf penghubung antar susunan syaraf pusat
dengan berbagai organ-organ tubuh ( efffektor ).
Konduktor efferent = syaraf motorik
Reflek
Reflek adalah kejadian/gerakan tanpa sadar. Hal ini terjadi akibat adanya impuls
yang sampai pada effektor, setelah adanya rangsang, baik dari dalam maupun dari
luar tubuh kita yang diterima oleh receptor.
Reflek ada 2 macam :
1). Reflek sederhana /Reflek yang dibawa sejak lahir. Seperti :
- Batuk ( rangsang dari luar )
- Bersin ( rangsang dari luar )
- Mengedipkan mata ( rangsang dari luar)
~ Menghindar dari bahaya disebut reflek nosiseptik ( rangsang
dari luar )
- Menguap ( rangsang dari luar )
2). Reflek Komplek ( melibatkan berbagai bagian dari tubuh ). Seperti :
- Naik sepeda
- Melempar bola ke dalam keranjang -
Menendang bola ke gawang, dll.
Reflek Menurut PAPLOV ( Rusia )
1) Uncondition Reflek (Reflek tidak bersyarat) insting.
2) Condition Reflek ( Reflek bersyarat ) adalah suatu jenis reflek yang lebih
komplek. Reflek ini berkembang sesuai dengan pengalaman, reflek ini makin
meningkat mutunya. Jadi reflek ini berkembang apabila kita latih contohnya
: Naik sepeda, Menendang bola.
Lingkaran Reflek
. Rangsang
. Receptor
. Susunan syaraf afferent
. Susunan syaraf pusat ( ada yang melewati ada yang tidak )
. Susunan syaraf efferent
. Effektor
Receptor adalah Seluruh susunan syaraf sensorik yang merupakan
organ untuk reflek.
Effector adalah Seluruh otot ( baik otot lurik maupun otot polos dan
juga kelenjar ) merupakan organ effektor.
Kecepatan Arus Impuls
Kecepatan arus impuls tergantung pada besarnya penampang
dari syaraf itu sendiri, dan syaraf itu bermyelin atau tidak. Semakin
besar penampang serabut syaraf, maka pengirim impulsnya semakin
cepat. Demikian juga syaraf yang bermyelin akan menghantarkan
impuls lebih cepat.
Serabut syaraf yang bermyelin dapat menghantarkan arus
impuls lebih cepat dari pada yang tidak bermyelin, sebab perambatan
impulsnya meloncat-loncat disebut salsatory conduction.
Hukum Or None Law
Hukum seluruhnya atau tidak ( All or none law ) berlaku juga
pada serabut syaraf. Yaitu “Apabila kekuatan rangsang tidak
melampaui nilai ambang rangsang, maka serabut syaraf itu tidak
akan terjadi kerangsangan ( Depolarisasi )”. Sebaliknya bila rangsang
itu melewati nilai ambang rangsangnya, maka serabut syaraf akan
kerangsang.
Stair Case Phenomenon
Yang dimaksud dengan steir case phenomenon adalah Gejala
seperti anak tangga, antara besarnya rangsang dengan hasil yang di
catat. Gejala anak tangga ( Stepple of Bowditch ) ini bisa terjadi pada
seberkas syaraf atau seberkas otot.
Hubungan Antara Syaraf dan Otot
Hubungan antara syaraf dan ototdisebut juga Neuro Mascular
Junction/myoneural junction/neuromyal junction.
Pada sole feet/and foot/and plate terdapat cairan kimia yang disebut
Acetylcholine ( Chemical Transmeter ). Fungsi dari Acetylcholine adalah
untuk meningkatkan permeabilitas membran serabut otot.
Bila terjadi kerangsangan, maka impuls yang sampai ke hypolemmal
axon dan menyebar ke sole feet, selanjutnya sole feet akan mengeluarkan
cairan acetylcholine. Dengan dikeluarkannya cairan acetylcholine, maka
impuls dengan mudah dipindahkan dari sole feet ke serabut-serabut otot
dan otot akan segera berkontraksi. Bila impuls telah dipindahkan ke serabut
otot, acetylcholine tadi akan dilemahkan kembali oleh cairan cholinesterase
dalam waktu 1/500 detik, dan dirubah menjadi asam acetyl + cholin.
Fungsi dari myoneural junction adalah merupakan tempat berlangsungnya
perpindahan impuls dari serabut syaraf ke otot. Perpindahan ini dengan zat
acetylcholine.
Cairan Kimia Yang Berpengaruh pada Neuro
Muscullar Juntion
1). Cairan Curare. Cairan ini dapat mencegah transmisiimpuls dari
syarafke otot. Akibatnya rangsang tidak sampai ke otot, dan otot tidak
akan berkontraksi. Cairan curare inidapat memblokir sekresi cairan
acetylcoline.
2). Cairan Neostigmine. Cairan ini dapat berpengaruh sebaliknya dengan
curare, yaitu menyebabkan otot kerangsangan terus menerus. Cairan
neostigmine ini dapat menghambat cholinesterase, sehingga pengaruh
acetylcholine akan terus berlangsung.

More Related Content

What's hot

JARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNGJARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNGFirdika Arini
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Teuku Sultan
 
Mekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi ototMekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi ototLuffy Asha
 
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusiaizzall
 
Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2
Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2
Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2Ashraf Azim
 
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusiaFungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusiainkamsin
 
Fifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletalFifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletalTha Matsuyama
 

What's hot (20)

Sistem otot anantha
Sistem otot   ananthaSistem otot   anantha
Sistem otot anantha
 
fisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraffisiologi sistem saraf
fisiologi sistem saraf
 
Sistem otot manusia
Sistem otot manusiaSistem otot manusia
Sistem otot manusia
 
JARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNGJARINGAN OTOT JANTUNG
JARINGAN OTOT JANTUNG
 
Kontraksi otot
Kontraksi ototKontraksi otot
Kontraksi otot
 
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
Fisiologi sistem saraf_(dr.imran,_sp_s)_2013[1]
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Tisu Otot
Tisu OtotTisu Otot
Tisu Otot
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Mekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi ototMekanisme kontraksi otot
Mekanisme kontraksi otot
 
Anatomi
AnatomiAnatomi
Anatomi
 
Otot Manusia
Otot ManusiaOtot Manusia
Otot Manusia
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Jaringan Otot
Jaringan OtotJaringan Otot
Jaringan Otot
 
Sistem Otot
Sistem OtotSistem Otot
Sistem Otot
 
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
20140312110308 fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
 
Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2
Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2
Sistem otot (Anatomi & Fisiologi) STPM Penggal 2
 
Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusiaFungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
Fungsi muskuloskeletal dan pergerakan manusia
 
Fifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletalFifiologi musculoskletal
Fifiologi musculoskletal
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Pertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOODPertemuan 1 BLOOD
Pertemuan 1 BLOOD
 
Pengantar ilmu faal
Pengantar ilmu faal Pengantar ilmu faal
Pengantar ilmu faal
 
materikuliah pendidikan rekreasi
materikuliah pendidikan rekreasimaterikuliah pendidikan rekreasi
materikuliah pendidikan rekreasi
 
Pendidikan rekreasi
Pendidikan rekreasiPendidikan rekreasi
Pendidikan rekreasi
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit (sel darah merah)
 

Similar to SISTEM SYARAF

Similar to SISTEM SYARAF (20)

SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
Kel 2
Kel 2Kel 2
Kel 2
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrik
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
Sistem Organ bagian 2
Sistem Organ bagian 2Sistem Organ bagian 2
Sistem Organ bagian 2
 
Coordination system
Coordination systemCoordination system
Coordination system
 
Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1Fun with my small note uploud 1
Fun with my small note uploud 1
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Biologi bab 8
Biologi bab 8Biologi bab 8
Biologi bab 8
 
Sistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. Hermanto
Sistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. HermantoSistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. Hermanto
Sistem Koordinasi (SARAF) By Astrid A. Hermanto
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Fisiologi saraf
Fisiologi sarafFisiologi saraf
Fisiologi saraf
 
Jaringan saraf
Jaringan sarafJaringan saraf
Jaringan saraf
 
Sistem jaringan
Sistem jaringanSistem jaringan
Sistem jaringan
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusiaSistem koordinasi atau Saraf pada manusia
Sistem koordinasi atau Saraf pada manusia
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

SISTEM SYARAF

  • 1.
  • 2. Sistem Syaraf Syaraf merupakan benang-benang panjang yang terbentang mulai dari otak , sumsum tulang belakang, dan ganglion-ganglion ke tempat-tampat lain diseluruh tubuh. Fungsi syaraf adalah menghantarkan impuls dari suatu tempat ke tempat lain dari bagian tubuh. Impuls yang sampai ke efektor.
  • 3. Struktur Syaraf Serabut syaraf merupakan kumpulan dari sejumlah sel-sel syaraf. Secara anatomis sel syaraf ( Nerve Cell ) dapat di lihat pada gambar berikut ini :
  • 4. Axson Axson merupakan ekor dari sel syaraf yang panjangnya bervariasi sekitar 1 cm sampai dengan 1 m lebih. Fungsi dari axson adalah merambatkan rangsangan disepanjang axson tersebut. Susunan Syaraf Syaraf terdiri atas : 1). Syaraf Pusat, yang terdiri dari : . Otak . Sumsum tulang belakang . Ganglion 2). Syaraf Tepi ( Syaraf Periper ) yaitu bagian syaraf yang terletak diluar syaraf pusat. Ada dua warna dari serabut syaraf yaitu : a).Warna Abu-abu (warna asli). b).Warna Putih “Myelin-sheeth”
  • 5. Rangsang Defenisi : Semua perubahan yang terjadi di sekeliling kita yang mampu mengubah aktivitas makhluk hidup. Keterangsangan adalah suatu keadaan dimana sedang terjadi perubahan- perubahan pada mahkluk hidup. Keadaan keterangsangan tersebut dapat terjadi oleh dua hal : 1). Rangsang yang adequate (Rangsang yang sesuai dengan alat penerima rangsang ) 2).Nilai ambang rangsang (nilai atau harga dari sebuah serabut syaraf yang harus dicapai atau dilampaui untuk menimbulkan keadaan kerangsangan dari serabut syaraf) “ Besarnya nilai ambang rangsang berbanding terbalik dengan tingkat kepekaanya”.
  • 6. Macam Rangsang 1. Rangsang Mekanis, yaitu rangsang yang berupa Gesekan, Pukulan, Tusukan, dan Sentuhan. 2. Rangsang Chemis, yaitu rangsang yang berupa Cairan atau larutan kimia, seperti : Rasa manis, pahit, dan asam. 3. Rangsang Elektrik, yaitu rangsang yang berupa arus listrik atau arus accu. 4. Rangsang Termis, yaitu rangsang yang berupa suhu baik suhu panas dan suhu dingin. 5. Rangsang Cahaya, yaitu rangsang yang berupa cahaya seperti : cahaya lampu atau cahaya matahari.
  • 7. Membran Potensial Membran Potensial adalah Membran yang mampu mengadakan perubahan potensi listrik disepanjang kedua sisi membran, sehingga dapat menghantarkan rangsang atau impuls. Hal ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan konsentrasi ion-ion diantara kedua sisi membran. Perbedaan konsentrasi ion-ion pada kedua sisi membran itu ialah : sisi bagian luar membran bermuatan positif (+), dan bagian dalam membran bermuatan negatif (-). Dalam perambatan impuls pada syaraf, yang memegang peranan penting adalah “ Sodium ”. Ion-ion sodium secara aktif akan berpindah dari dalam axoplasma ke dalam cairan interestisial. Proses ini disebut juga “ Sodium Pum Mekanism ”.
  • 8. Fungsi Membran Syaraf Fungsi membran syaraf adalah : 1). Sebagai Jembatan, sama seperti membran yang lainnya ( sel otot, sel darah, dll ). - sebagai selaput/pembungkus - sebagai penghalang - tempat pertukaran cairan atau zat-zat baik dari dalam sel maupun sebaliknya. 2). Menghantarkan impuls, karena disekitarnya terdapat cairan yang mengandung partikel-partikel yang bersifat elektrik.
  • 9. Gambaran Keadaan Kerangsangan Pada Sel Syaraf Dalam keadaan istirahat, perbedaan muatan di luar (+) dan di dalam membran muatan (-). Bila suatu bagian dari membran mendapat rangsangan, maka terjadilah perubahan muatan yaitu muatan positif masuk ke dalam axoplasma dan sebaliknya muatan negatif ke luar membran ( ke cairan interstisial ). Selanjutnya perubahan muatan itu kan terjadi di sepanjang membran. Lihat gambar di bawah ini :
  • 10. Istilah Dalam Perambatan Impuls 1) Polarisasi membran adalah sel syaraf dalam keadaan istirahat yaitu muatan positif di luar dan muatan negatif di dalam. 2) Depolarisasi membran adalah sel syaraf dalam keadaan kerangsangan, berarti sedang terjadi perambatan impuls ( arus listrik ) disepanjang membran, biasa disebut “ gelombang depolarisasi ” atau “ arus impuls “. 3) Repolarisasi membran adalah proses pemulihan dari muatan listrik yaitu kembalinya muatan positif dan muatan negatif ke tempat semula. Setelah terjadinya depolarisasi membran. Maka muatan positif kembali kecairan interstisial dan muatan negatif kembali ke dalam axoplasma.
  • 11. Macam Receptor 1). Exteroceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh rangsang dari luar tubuh. (Receptor kulit, Receptor mulut, Receptor hidung, Receptor pendengaran, Receptor penglihatan sedangkan Receptor yang dipengaruhi oleh subtansi kimia tertentu, seperti Receptor pengecap dan Receptor pembau) 2). Interoceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh rangsangan dari dalam tubuh.  Mekano receptor adalah receptor yang terangsang oleh gerakan organ-organ tubuh seperti : otot rangka, jantung, persendian, termasuk di dalamnya baroreceptor ( receptor yang menerima rangsang yang berupa tekanan ).  Chemoreceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh perubahan kimia di dalam tubuh, atau yang masuk ke dalam tubuh. Seperti molekul gas (O2 dan CO2 ).  Thermoreceptor adalah receptor yang dipengaruhi oleh perubahan suhu di dalam tubuh.  Receptor rasa sakit 3). Proprioceptora dalah receptor yang sangat peka terhadap perubahan otot, tendon, persendian dan ligamen. Contoh :  Proprioceptor pada otot kaki, fungsinya untuk mempertahankan badan supaya tidak jatuh  Proprioceptor pada otot leher, fungsinya untuk mengimbangi badan supaya tidak jatuh.  Pada orang terlatih kerja proprioceptor akan lebih baik atau meningkat.
  • 12. Konduktor Konduktor adalah syaraf penghubung atau penghantar antara receptor dengan susunan syaraf pusat dan antara syaraf pusat dengan effektor. Konduktor afferent adalah syaraf penghubung yang berfungsi menghubungkan/mengantarkan impuls dari receptor ke susunan syaraf pusat ( penghubung sentripetal ). Hubungan Recptor dengan Syaraf Pusat Konduktor efferent = syaraf afferent = syaraf sensorik Konduktor Efferent adalah syaraf penghubung antar susunan syaraf pusat dengan berbagai organ-organ tubuh ( efffektor ). Konduktor efferent = syaraf motorik
  • 13. Reflek Reflek adalah kejadian/gerakan tanpa sadar. Hal ini terjadi akibat adanya impuls yang sampai pada effektor, setelah adanya rangsang, baik dari dalam maupun dari luar tubuh kita yang diterima oleh receptor. Reflek ada 2 macam : 1). Reflek sederhana /Reflek yang dibawa sejak lahir. Seperti : - Batuk ( rangsang dari luar ) - Bersin ( rangsang dari luar ) - Mengedipkan mata ( rangsang dari luar) ~ Menghindar dari bahaya disebut reflek nosiseptik ( rangsang dari luar ) - Menguap ( rangsang dari luar ) 2). Reflek Komplek ( melibatkan berbagai bagian dari tubuh ). Seperti : - Naik sepeda - Melempar bola ke dalam keranjang - Menendang bola ke gawang, dll.
  • 14. Reflek Menurut PAPLOV ( Rusia ) 1) Uncondition Reflek (Reflek tidak bersyarat) insting. 2) Condition Reflek ( Reflek bersyarat ) adalah suatu jenis reflek yang lebih komplek. Reflek ini berkembang sesuai dengan pengalaman, reflek ini makin meningkat mutunya. Jadi reflek ini berkembang apabila kita latih contohnya : Naik sepeda, Menendang bola. Lingkaran Reflek . Rangsang . Receptor . Susunan syaraf afferent . Susunan syaraf pusat ( ada yang melewati ada yang tidak ) . Susunan syaraf efferent . Effektor Receptor adalah Seluruh susunan syaraf sensorik yang merupakan organ untuk reflek. Effector adalah Seluruh otot ( baik otot lurik maupun otot polos dan juga kelenjar ) merupakan organ effektor.
  • 15. Kecepatan Arus Impuls Kecepatan arus impuls tergantung pada besarnya penampang dari syaraf itu sendiri, dan syaraf itu bermyelin atau tidak. Semakin besar penampang serabut syaraf, maka pengirim impulsnya semakin cepat. Demikian juga syaraf yang bermyelin akan menghantarkan impuls lebih cepat. Serabut syaraf yang bermyelin dapat menghantarkan arus impuls lebih cepat dari pada yang tidak bermyelin, sebab perambatan impulsnya meloncat-loncat disebut salsatory conduction.
  • 16. Hukum Or None Law Hukum seluruhnya atau tidak ( All or none law ) berlaku juga pada serabut syaraf. Yaitu “Apabila kekuatan rangsang tidak melampaui nilai ambang rangsang, maka serabut syaraf itu tidak akan terjadi kerangsangan ( Depolarisasi )”. Sebaliknya bila rangsang itu melewati nilai ambang rangsangnya, maka serabut syaraf akan kerangsang. Stair Case Phenomenon Yang dimaksud dengan steir case phenomenon adalah Gejala seperti anak tangga, antara besarnya rangsang dengan hasil yang di catat. Gejala anak tangga ( Stepple of Bowditch ) ini bisa terjadi pada seberkas syaraf atau seberkas otot.
  • 17. Hubungan Antara Syaraf dan Otot Hubungan antara syaraf dan ototdisebut juga Neuro Mascular Junction/myoneural junction/neuromyal junction. Pada sole feet/and foot/and plate terdapat cairan kimia yang disebut Acetylcholine ( Chemical Transmeter ). Fungsi dari Acetylcholine adalah untuk meningkatkan permeabilitas membran serabut otot. Bila terjadi kerangsangan, maka impuls yang sampai ke hypolemmal axon dan menyebar ke sole feet, selanjutnya sole feet akan mengeluarkan cairan acetylcholine. Dengan dikeluarkannya cairan acetylcholine, maka impuls dengan mudah dipindahkan dari sole feet ke serabut-serabut otot dan otot akan segera berkontraksi. Bila impuls telah dipindahkan ke serabut otot, acetylcholine tadi akan dilemahkan kembali oleh cairan cholinesterase dalam waktu 1/500 detik, dan dirubah menjadi asam acetyl + cholin. Fungsi dari myoneural junction adalah merupakan tempat berlangsungnya perpindahan impuls dari serabut syaraf ke otot. Perpindahan ini dengan zat acetylcholine.
  • 18. Cairan Kimia Yang Berpengaruh pada Neuro Muscullar Juntion 1). Cairan Curare. Cairan ini dapat mencegah transmisiimpuls dari syarafke otot. Akibatnya rangsang tidak sampai ke otot, dan otot tidak akan berkontraksi. Cairan curare inidapat memblokir sekresi cairan acetylcoline. 2). Cairan Neostigmine. Cairan ini dapat berpengaruh sebaliknya dengan curare, yaitu menyebabkan otot kerangsangan terus menerus. Cairan neostigmine ini dapat menghambat cholinesterase, sehingga pengaruh acetylcholine akan terus berlangsung.