SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
BAB 4
SISTEM
GERAK
Sumber : geniusvv, pixabay.com
Menurut pendapat
Anda, mengapa tulang
manusia bisa patah
seperti gambar di
bawah ini?
Sumber : www.wikiwand.com
Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh
otot.
Fungsi rangka:
o Memberi bentuk dan postur tubuh.
o Melindungi organ-organ yang
lunak.
o Penyangga berat badan.
o Tempat melekatnya otot rangka.
o Mendukung terjadinya gerakan.
o Hematopoesis.
o Tempat penyimpanan mineral.
o Tempat penyimpanan energi.
o Fungsi imunologis.
Dibedakan menjadi 2 jenis:
rangka aksial dan rangka apendikular.
A. RANGKA TUBUH
Rangka
tubuh pada
manusia
Sumber : commons.wikimedia.org
1) Tulang Tengkorak
• Befungsi melindungi otak, organ
pendengaran, dan organ
penglihatan.
• Terdiri atas tulang kranial (tulang
tempurung kepala) dan tulang fasial
(tulang wajah).
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
Sumber : Clker-Free-Vector-Images, pixabay.com
2) Tulang Telinga Dalam dan Tulang Hioid
• Tulang telinga dalam dan tulang hioid terletak di dalam tengkorak.
• Tulang telinga dalam berfungsi menerima dan mentransmisikan
impuls suara.
• Tulang hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya otot mulut dan
lidah sehingga dapat membantu proses menelan.
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
3) Tulang Belakang (Kolumna Vertebra)
Tersusun dari 26 ruas yang yang dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa.
Fungsi:
• Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya.
• Melindungi organ dalam tubuh.
• Tempat melekatnya tulang rusuk.
• Menentukan sikap tubuh.
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
Tulang belakang
(vertebrae)
4) Tulang dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Kosta)
• Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung
• Tulang dada terdiri atas 3 bagian: manusbrium sterni, korpus sterni, dan
prosesus xifoid.
• Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 macam:
 Tulang rusuk sejati: ujung depan melekat pada tulang dada (7 pasang).
 Tulang rusuk palsu: ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya (3
pasang).
 Tulang rusuk melayang: ujung depan tidak melekat pada tulang manapun
(2 pasang).
A. RANGKA TUBUH
Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
Tulang dada dan tulang rusuk
Sumber : commons.wikimedia.org
1. Gelang Bahu (Pektoral)
• Merupakan persendian yang
menghubungkan lengan dengan
badan.
• Terdiri atas tulang skapula
(belikat) dan tulang klavikula
(selangka)
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
Sumber : commons.wikimedia.org
2. Anggota Gerak Atas
• Terdiri atas humerus(tulang pangkal lengan), radius (tulang pengumpil), ulna
(tulang hasta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal (tulang telapak
tangan), dan falangus (tulang jari tangan).
3. Gelang Panggul (Pelvis)
• Berfungsi menyangga berat tubuh dan melindungi bagian dalam rongga pelvis
• Terdiri atas ilium (tulang usus), pubis (tulang kemaluan), dan iskium (tulang
duduk)
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
Tulang anggota gerak atas Tulang gelang panggul (pelvis)
Sumber : en.wikipedia.org
4. Anggota Gerak Bawah
• Terdiri atas femur (tulang paha), tibia
(tulang kering), fibula (tulang betis), patela
(tulang tempurung lutut), tarsal (tulang
pergelangan kaki), metatarsal (tulang
telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki)
A. RANGKA TUBUH
Rangka Apendikuler (Anggota
Gerak Tubuh)
Lapisan tulang dari arah luar ke dalam tersusun atas lapisan-lapisan berikut.
• Perosteum. Terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan selapis osteoblas. Fungsi:
tempat melekat otot rangka, memberi nutrisi untuk pertumbuhan tulang, dan
perbaikan jaringan tulang yang rusak.
• Tulang kompak. Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga,
dan sangat kuat. Mengandung zat kapur kalsium fosfat dan kalsium karbonat
B. TULANG
Struktur Tulang
• Tulang spons. Lapisan yang
teksturnya berongga dan berisi
sumsum merah.
• Endosteum. Jaringan ikat areolar
vaskuler yang melapisi rongga
sumsum.
• Sumsum tulang. Lapisan paling
dalam dan berbentuk jeli. Fungsi:
produksi sel darah merah, sel
darah putih, dan keping darah.
B. TULANG
Struktur Tulang
Sumber
:
en.wikipedia.org
• Tulang pipa. Bentuknya silindris panjang. Contoh: tulang pangkal lengan
(humerus), tulang hasta (ulna), tulang paha (femur), dll.
• Tulang pendek. Berukuran pendek dan berbentuk kubus. Contoh: tulang
pergelangan tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal).
• Tupang pipih. Berbentuk lempengan. Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan
tulang dada.
• Tulang tidak beraturan. Bentuknya tidak beraturan. Contoh: tulang-tulang
penyusun tulang belakang (vertebrae).
• Tulang sesamoid. Berukuran kecil dan bulat yang terdapat pada formasi
persendian. Bersambungan dengan kartilago, ligamen, atau tulang lainnya. Contoh:
tulang tempurung lutut (patela).
B. TULANG
Bentuk Tulang
Bentuk-bentuk tulang
pada manusia
Sumber : en.wikipedia.org
Proses pembentukan tulang disebut osifikasi.
Cara pembentukan tulang:
• Osifikasi intramembran
Yaitu proses pembentukan tulang secara langsung, dengan cara
mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam-
garam kalsium untuk membentuk tulang. Prosesnya terjadi hanya
sekali.
Proses: sel mesenkim  osteoblas  sekresi matriks organik
(osteoid)  pengapuran osteoid  pembentukan lapisan matriks baru
 tulang semakin tebal
B. TULANG
Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
• Osifikasi endokondium (intrakartilago)
Yaitu proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras.
Prosesnya dimulai sejak perkembangan embrio. Seluruh tulang
rawan pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga
usia 18 – 25 tahun.
Proses:
• Perikondium meningkatkan jumlah pembuluh darah.
• Sel-sel kartilago (kondrosit) melakukan proliferasi menjadi
osteoblas.
• Matriks kartilago mengalami pengapuran (kalsifikasi).
B. TULANG
Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
Osifikasi dan
pertumbuhan tulang
pipa
Sumber : commons.wikimedia.org
1. Faktor herediter (genetik)
2. Faktor nutrisi
3. Faktor endokrin. Pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh hormon-
hormon, seperti hormon paratiroid (PTH), hormon tirokalsitonin,
hormon somatotrofin, hormon tiroksin, dan hormon kelamin.
4. Faktor sistem saraf
B. TULANG
Faktor Pertumbuhan Tulang
Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih, baik
yang dapat digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan.
• Ligamen, berfungsi mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu
mengembalikan tulang ke posisi asalnya.
• Kapsul sendi, yaitu struktur tipis kuat untuk menahan ligamen.
• Cairan sinovial, yaitu cairan pelumas agar gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak
menimbulkan rasa nyeri atau sakit.
• Tulang rawan hialin, terdapat di ujung tulang sebagai bantalan sendi agar nyeri saat bergerak.
• Bursa, berupa kantung tertutup yang dilapisi membran sinovial.
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Struktur Persendian
Diagram persendian
sinartrosis pada tulang
belakang
Diagram persendian
amfiartrosis pada tulang
belakang
Sumber : en.wikipedia.org
Sendi berdasarkan struktur:
• Persendian fibrosa, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh
oleh jaringan ikat fibrosa.
• Persendian kartilago, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh
oleh jaringan kartilago.
• Persendian sinovial, memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh
jaringan ikat ligamen dan kapsul sendi
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Tipe Persendian
Sendi berdasarkan gerakan:
• Sendi sinartrosis (sendi mati), tidak dapat digerakkan. Jenis
sendi sinartrosis: sinartrosis sinfibrosis (dihubungkan dengan
jaringan ikat fibrosa) dan sinartrosis sinkondrosis (dihubungkan
dengan jaringan tulang rawan hialin).
• Sendi amfiartrosis, pergerakannya terbatas akibat tekanan.
Jenis sendi amfiartrosis: simfisis (dihubungkan oleh kartilago),
sindemosis (dihubungkan oleh serabut dan ligamen), dan
gomposis (sendu pada tulang bentuk kerucut)
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Tipe Persendian
• Sendi diartrosis (sendi sinovial), sendi yang dapt bergerak
bebas. Jenis sendi diartrosis:
o Sendi engsel, bergerak ke satu arah.
o Sendi peluru, bergerak bebas ke segala arah.
o Sendi pelana (sendi timbal balik), bergerak ke dua arah.
o Sendu putar, bergerak dengan pola rotasi.
o Sendi luncur (sendi geser), gerakan menggeser.
o Sendi kondiloid (sendi ellipsoid), gerakan kiri-kanan atau depan-
belakang, dua arah.
C. PERSENDIAN (ARTIKULASI)
Tipe Persendian
Diagram beberapa
jenis persendian
diartrosis
Sumber : en.wikipedia.org
Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat
bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut
alat gerak aktif.
Fungsi:
• Pergerakan
• Menopang dan mempertahankan postur tubuh
• Produksi panas
D. OTOT RANGKA
Sifat otot rangka:
• Kontraktilitas (kemampuan berkontraksi dan meregang)
• Eksitabilitas (mampu merespon dika distimulasi oleh saraf)
• Ekstensibilitas (kemampuan meregang melebihi panjang otot
saat relaksasi)
• Elastisitas (kembali ke ukuran semula)
D. OTOT RANGKA
Otot rangka
pada tubuh
Sumber : en.wikipedia.org
Area otot rangka:
• Kepala dan ekor otot (tendon), merupakan jaringan ikat padat kuat.
• Empal otot, merupakan area bagian tengah otot yang menggembung dan aktif
dalam kontraksi.
Pengorganisasian jaringan otot rangka:
Epimisium = fasikulus dibungkus perimisium
Fasikulus = susunan sel serat otot (miofibril) + sarkolema, dibungkus endomisium
Miofibril = miofilamen tebal (protein miosin) + miofilamen tipis (protein aktin)
D. OTOT RANGKA
Struktur Otot Rangka
Struktur otot
rangka
Sumber : en.wikipedia.org
Miofibril penyusun
otot rangka
Sumber : en.wikipedia.org
Diagram struktur
filamen
penyusun
miofibril
Sumber : en.wikipedia.org
1. Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja otot: miofibril,
sarkomer, aktin, miosin, tropomiosin, dan troponin.
2. Sumber energi untuk gerak otot: ATP (Adenosin Tri Fosfat), kreatin
fosfat, dan glikogen (gula otot).
3. Tahapan mekanisme kerja otot:
• Penerimaan impuls: ion kalsium (Ca2+) keluar dari retikulum sarkoplasma.
• Ion Ca2+ terikat pada troponin  daerah aktif tropomiosin terbuka.
• Pembebasan energi dari ATP  miosin menarik aktin melalui daerah aktif
tropomiosin  otot memendek.
• Tidak ada impuls  Ca2+ kembali ke retikulum sarkoplasma, troponin
menutupi tropomiosin, otot relaksasi.
D. OTOT RANGKA
Mekanisme Kerja Otot
1. Otot antagonis, adalah otot yang bekerja saling berlawanan,
sehingga menghasilkan gerakan yang berlawanan (berbeda
arah).
2. Otot sinergis, adalah otot yang saling mendukung kerja satu
sama lain, sehingga menghasilkan gerakan satu arah.
Contohnya yaitu kerjasama kerja sama otot-otot antartulang
rusuk saat menarik napas.
D. OTOT RANGKA
Sifat Kerja Otot
Gerak antagonis
pada tubuh
Sumber : en.wikipedia.org
Gerak antagonis
pada tubuh
Sumber : en.wikipedia.org
1. Fraktur, adalah patah tulang, terjadi jika tenaga yang melawan
tulang lebih besat daripada kekuatan tulang.
2. Gangguan tulang belakang, jenisnya:
o Kifosis, tulang belakang melengkung ke arah belakang
o Lordosis, tulang belakang melengkung ke arah depan
o Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping kiri atau
kanan
o Sublubrikasi, kelainan bagian leher yang menyebabkan kepala
bergeser ke kiri atau kanan
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Tulang
Kelainan tulang belakang
Sumber : commons.wikimedia.org
3. Gangguan fisiologis tulang, jenisnya:
o Osteoporosis, tulang rapuh, keropos, dan mudah patah, dapat terjadi
karena kekurangan hormon dan kalsium.
o Rakitis, pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau
gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalsium.
o Mikrosefalus, kelainan pertumbuhan tengkorak sehingga ukuran
kepala lebih kecil.
o Hidrosefalus, gangguan aliran cairan dalam otak menyebabkan
pelebaran rongga tempurung otak sehingga otak membesar.
o Layu (semu), tulang tidak bertenaga akibat infeksi.
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Tulang
1. Terkilir, gangguan sendi akibat gerakan yang tidak biasa,
dipaksakan, atau tiba-tiba.
2. Dislokasi, pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal.
3. Osteoartritis, kerusakan tulang rawan yang berfungsi sebagai
bantalan pada sendi.
4. Ankilosis, sendi tidak dapat digerakkan.
5. Urai sendi, selaput sendi robek, menyebabkan tulang sendi
terlepas.
6. Artritis, peradangan pada sendi.
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Sendi
1. Hipertrofi, gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar.
2. Atrofi, gangguan akibat otot yang mengecil.
3. Distrofi otot, penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik.
4. Tetanus, penyakit kejang otot karena berkontraksi terus-menerus sehingga tidak mampu lagi
berkontraksi.
5. Kram, keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sulit digerakkan, disertai rasa nyeri.
6. Miastenia gravis, keetidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami
kelimpuhan.
7. Otot robek, robeknya serabut otot yang mengakibatkan bengkak, nyeri, dan pendarahan.
8. Otot terkilir, tendon otot robek karena teregang melebihi batas normal.
E. GANGGUAN SISTEM GERAK
Gangguan pada Otot
• Penyembuhan patah tulang: pemasangan gips, pembidaian,
pembedahan internal, dan penarikan (traksi).
• Penyembuhan kanker/tumor tulang: kemoterapi, radioterapi,
dan operasi.
• Penggantian sendi, yaitu pembedahan untuk mengganti
sendi yang rusak dengan campuran logam.
• Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang
ditransplantasikan ke orang lain.
F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK
• Penanggulangan skoliosis kongenitalis, yaitu pemasangan
penyangga pada kelainan lengkung tulang belakang bayi yang
baru lahir.
• Implan, yaitu pemasangan materi dari benda kaku pada tulang.
• Tangan dan kaki bionik, tangan dan kaki buatan.
• Kursi roda
• Penanggulangan kaki O
• Viskosuplementasi, penyuntikan asam hialuronat ke sendi.
• Pencangkokan tulang rawan
F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK

More Related Content

Similar to BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx

Alat Gerak.ppt
Alat Gerak.pptAlat Gerak.ppt
Alat Gerak.pptdesi178209
 
Bab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptx
Bab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptxBab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptx
Bab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptxDewiAnnisa5
 
Sistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusia
Sistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusiaSistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusia
Sistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusiaLauraAgustinKoto
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusianurul limsun
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIAFhyka Clalu
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia fgermany
 
IPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptx
IPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptxIPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptx
IPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptxOm Anas
 
Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)
Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)
Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)AgniMaulidiaAnjani
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptmayadarius1
 
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptxIPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptxMualim5
 
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptxIPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptxMariniNA2
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 

Similar to BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx (20)

Alat Gerak.ppt
Alat Gerak.pptAlat Gerak.ppt
Alat Gerak.ppt
 
Bab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptx
Bab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptxBab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptx
Bab 1 Sistem Gerak Pada Manusia.pptx
 
Sistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusia
Sistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusiaSistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusia
Sistem Gerak Pada Manusia dan cara menjaga kesehatan sistem gerak manusia
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
IPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptx
IPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptxIPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptx
IPPT IPA 8 SEM 1 - gerak.pptx
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulangSistem gerak dan tulang
Sistem gerak dan tulang
 
Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)
Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)
Sistem Gerak Pada Manusia (SMPN 12 SURABAYA)
 
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 
Sistem Gerak
Sistem GerakSistem Gerak
Sistem Gerak
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
 
Biologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwikaBiologi sistem gerak dwika
Biologi sistem gerak dwika
 
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptxIPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
 
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptxIPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
 
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptxIPA Kelas 8 BAB 1.pptx
IPA Kelas 8 BAB 1.pptx
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

BAB 4 - SISTEM GERAK -NEW- std.pptx

  • 1. BAB 4 SISTEM GERAK Sumber : geniusvv, pixabay.com
  • 2. Menurut pendapat Anda, mengapa tulang manusia bisa patah seperti gambar di bawah ini? Sumber : www.wikiwand.com
  • 3. Rangka manusia merupakan alat gerak pasif yang akan digerakkan oleh otot. Fungsi rangka: o Memberi bentuk dan postur tubuh. o Melindungi organ-organ yang lunak. o Penyangga berat badan. o Tempat melekatnya otot rangka. o Mendukung terjadinya gerakan. o Hematopoesis. o Tempat penyimpanan mineral. o Tempat penyimpanan energi. o Fungsi imunologis. Dibedakan menjadi 2 jenis: rangka aksial dan rangka apendikular. A. RANGKA TUBUH
  • 4. Rangka tubuh pada manusia Sumber : commons.wikimedia.org
  • 5. 1) Tulang Tengkorak • Befungsi melindungi otak, organ pendengaran, dan organ penglihatan. • Terdiri atas tulang kranial (tulang tempurung kepala) dan tulang fasial (tulang wajah). A. RANGKA TUBUH Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh) Sumber : Clker-Free-Vector-Images, pixabay.com
  • 6. 2) Tulang Telinga Dalam dan Tulang Hioid • Tulang telinga dalam dan tulang hioid terletak di dalam tengkorak. • Tulang telinga dalam berfungsi menerima dan mentransmisikan impuls suara. • Tulang hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya otot mulut dan lidah sehingga dapat membantu proses menelan. A. RANGKA TUBUH Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
  • 7. 3) Tulang Belakang (Kolumna Vertebra) Tersusun dari 26 ruas yang yang dihubungkan oleh cakram tulang rawan fibrosa. Fungsi: • Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya. • Melindungi organ dalam tubuh. • Tempat melekatnya tulang rusuk. • Menentukan sikap tubuh. A. RANGKA TUBUH Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
  • 9. 4) Tulang dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Kosta) • Berfungsi melindungi paru-paru dan jantung • Tulang dada terdiri atas 3 bagian: manusbrium sterni, korpus sterni, dan prosesus xifoid. • Tulang rusuk dibedakan menjadi 3 macam:  Tulang rusuk sejati: ujung depan melekat pada tulang dada (7 pasang).  Tulang rusuk palsu: ujung depan melekat pada tulang rusuk di atasnya (3 pasang).  Tulang rusuk melayang: ujung depan tidak melekat pada tulang manapun (2 pasang). A. RANGKA TUBUH Rangka Aksial (Rangka Sumbu Tubuh)
  • 10. Tulang dada dan tulang rusuk Sumber : commons.wikimedia.org
  • 11. 1. Gelang Bahu (Pektoral) • Merupakan persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. • Terdiri atas tulang skapula (belikat) dan tulang klavikula (selangka) A. RANGKA TUBUH Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh) Sumber : commons.wikimedia.org
  • 12. 2. Anggota Gerak Atas • Terdiri atas humerus(tulang pangkal lengan), radius (tulang pengumpil), ulna (tulang hasta), karpal (tulang pergelangan tangan), metakarpal (tulang telapak tangan), dan falangus (tulang jari tangan). 3. Gelang Panggul (Pelvis) • Berfungsi menyangga berat tubuh dan melindungi bagian dalam rongga pelvis • Terdiri atas ilium (tulang usus), pubis (tulang kemaluan), dan iskium (tulang duduk) A. RANGKA TUBUH Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
  • 13. Tulang anggota gerak atas Tulang gelang panggul (pelvis) Sumber : en.wikipedia.org
  • 14. 4. Anggota Gerak Bawah • Terdiri atas femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula (tulang betis), patela (tulang tempurung lutut), tarsal (tulang pergelangan kaki), metatarsal (tulang telapak kaki), dan falangus (tulang jari kaki) A. RANGKA TUBUH Rangka Apendikuler (Anggota Gerak Tubuh)
  • 15. Lapisan tulang dari arah luar ke dalam tersusun atas lapisan-lapisan berikut. • Perosteum. Terdiri atas jaringan ikat fibrosa dan selapis osteoblas. Fungsi: tempat melekat otot rangka, memberi nutrisi untuk pertumbuhan tulang, dan perbaikan jaringan tulang yang rusak. • Tulang kompak. Lapisan yang teksturnya halus, padat, sedikit berongga, dan sangat kuat. Mengandung zat kapur kalsium fosfat dan kalsium karbonat B. TULANG Struktur Tulang
  • 16. • Tulang spons. Lapisan yang teksturnya berongga dan berisi sumsum merah. • Endosteum. Jaringan ikat areolar vaskuler yang melapisi rongga sumsum. • Sumsum tulang. Lapisan paling dalam dan berbentuk jeli. Fungsi: produksi sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. B. TULANG Struktur Tulang Sumber : en.wikipedia.org
  • 17. • Tulang pipa. Bentuknya silindris panjang. Contoh: tulang pangkal lengan (humerus), tulang hasta (ulna), tulang paha (femur), dll. • Tulang pendek. Berukuran pendek dan berbentuk kubus. Contoh: tulang pergelangan tangan (karpal) dan tulang pergelangan kaki (tarsal). • Tupang pipih. Berbentuk lempengan. Contoh: tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada. • Tulang tidak beraturan. Bentuknya tidak beraturan. Contoh: tulang-tulang penyusun tulang belakang (vertebrae). • Tulang sesamoid. Berukuran kecil dan bulat yang terdapat pada formasi persendian. Bersambungan dengan kartilago, ligamen, atau tulang lainnya. Contoh: tulang tempurung lutut (patela). B. TULANG Bentuk Tulang
  • 19. Proses pembentukan tulang disebut osifikasi. Cara pembentukan tulang: • Osifikasi intramembran Yaitu proses pembentukan tulang secara langsung, dengan cara mengganti jaringan penyambung padat dengan simpanan garam- garam kalsium untuk membentuk tulang. Prosesnya terjadi hanya sekali. Proses: sel mesenkim  osteoblas  sekresi matriks organik (osteoid)  pengapuran osteoid  pembentukan lapisan matriks baru  tulang semakin tebal B. TULANG Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
  • 20. • Osifikasi endokondium (intrakartilago) Yaitu proses ketika tulang rawan digantikan oleh tulang keras. Prosesnya dimulai sejak perkembangan embrio. Seluruh tulang rawan pada anak-anak akan digantikan oleh tulang keras hingga usia 18 – 25 tahun. Proses: • Perikondium meningkatkan jumlah pembuluh darah. • Sel-sel kartilago (kondrosit) melakukan proliferasi menjadi osteoblas. • Matriks kartilago mengalami pengapuran (kalsifikasi). B. TULANG Proses Pembentukan dan Perkembangan Tulang
  • 22. 1. Faktor herediter (genetik) 2. Faktor nutrisi 3. Faktor endokrin. Pertumbuhan tulang dipengaruhi oleh hormon- hormon, seperti hormon paratiroid (PTH), hormon tirokalsitonin, hormon somatotrofin, hormon tiroksin, dan hormon kelamin. 4. Faktor sistem saraf B. TULANG Faktor Pertumbuhan Tulang
  • 23. Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih, baik yang dapat digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan. • Ligamen, berfungsi mencegah pergerakan sendi secara berlebihan dan membantu mengembalikan tulang ke posisi asalnya. • Kapsul sendi, yaitu struktur tipis kuat untuk menahan ligamen. • Cairan sinovial, yaitu cairan pelumas agar gesekan berjalan lancar, halus, dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. • Tulang rawan hialin, terdapat di ujung tulang sebagai bantalan sendi agar nyeri saat bergerak. • Bursa, berupa kantung tertutup yang dilapisi membran sinovial. C. PERSENDIAN (ARTIKULASI) Struktur Persendian
  • 24. Diagram persendian sinartrosis pada tulang belakang Diagram persendian amfiartrosis pada tulang belakang Sumber : en.wikipedia.org
  • 25. Sendi berdasarkan struktur: • Persendian fibrosa, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat fibrosa. • Persendian kartilago, tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan kartilago. • Persendian sinovial, memiliki rongga sendi dan diperkokoh oleh jaringan ikat ligamen dan kapsul sendi C. PERSENDIAN (ARTIKULASI) Tipe Persendian
  • 26. Sendi berdasarkan gerakan: • Sendi sinartrosis (sendi mati), tidak dapat digerakkan. Jenis sendi sinartrosis: sinartrosis sinfibrosis (dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa) dan sinartrosis sinkondrosis (dihubungkan dengan jaringan tulang rawan hialin). • Sendi amfiartrosis, pergerakannya terbatas akibat tekanan. Jenis sendi amfiartrosis: simfisis (dihubungkan oleh kartilago), sindemosis (dihubungkan oleh serabut dan ligamen), dan gomposis (sendu pada tulang bentuk kerucut) C. PERSENDIAN (ARTIKULASI) Tipe Persendian
  • 27. • Sendi diartrosis (sendi sinovial), sendi yang dapt bergerak bebas. Jenis sendi diartrosis: o Sendi engsel, bergerak ke satu arah. o Sendi peluru, bergerak bebas ke segala arah. o Sendi pelana (sendi timbal balik), bergerak ke dua arah. o Sendu putar, bergerak dengan pola rotasi. o Sendi luncur (sendi geser), gerakan menggeser. o Sendi kondiloid (sendi ellipsoid), gerakan kiri-kanan atau depan- belakang, dua arah. C. PERSENDIAN (ARTIKULASI) Tipe Persendian
  • 29. Otot rangka adalah otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif. Fungsi: • Pergerakan • Menopang dan mempertahankan postur tubuh • Produksi panas D. OTOT RANGKA
  • 30. Sifat otot rangka: • Kontraktilitas (kemampuan berkontraksi dan meregang) • Eksitabilitas (mampu merespon dika distimulasi oleh saraf) • Ekstensibilitas (kemampuan meregang melebihi panjang otot saat relaksasi) • Elastisitas (kembali ke ukuran semula) D. OTOT RANGKA
  • 31. Otot rangka pada tubuh Sumber : en.wikipedia.org
  • 32. Area otot rangka: • Kepala dan ekor otot (tendon), merupakan jaringan ikat padat kuat. • Empal otot, merupakan area bagian tengah otot yang menggembung dan aktif dalam kontraksi. Pengorganisasian jaringan otot rangka: Epimisium = fasikulus dibungkus perimisium Fasikulus = susunan sel serat otot (miofibril) + sarkolema, dibungkus endomisium Miofibril = miofilamen tebal (protein miosin) + miofilamen tipis (protein aktin) D. OTOT RANGKA Struktur Otot Rangka
  • 33. Struktur otot rangka Sumber : en.wikipedia.org
  • 36. 1. Komponen struktur otot yang berperan dalam kerja otot: miofibril, sarkomer, aktin, miosin, tropomiosin, dan troponin. 2. Sumber energi untuk gerak otot: ATP (Adenosin Tri Fosfat), kreatin fosfat, dan glikogen (gula otot). 3. Tahapan mekanisme kerja otot: • Penerimaan impuls: ion kalsium (Ca2+) keluar dari retikulum sarkoplasma. • Ion Ca2+ terikat pada troponin  daerah aktif tropomiosin terbuka. • Pembebasan energi dari ATP  miosin menarik aktin melalui daerah aktif tropomiosin  otot memendek. • Tidak ada impuls  Ca2+ kembali ke retikulum sarkoplasma, troponin menutupi tropomiosin, otot relaksasi. D. OTOT RANGKA Mekanisme Kerja Otot
  • 37. 1. Otot antagonis, adalah otot yang bekerja saling berlawanan, sehingga menghasilkan gerakan yang berlawanan (berbeda arah). 2. Otot sinergis, adalah otot yang saling mendukung kerja satu sama lain, sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contohnya yaitu kerjasama kerja sama otot-otot antartulang rusuk saat menarik napas. D. OTOT RANGKA Sifat Kerja Otot
  • 38. Gerak antagonis pada tubuh Sumber : en.wikipedia.org
  • 39. Gerak antagonis pada tubuh Sumber : en.wikipedia.org
  • 40. 1. Fraktur, adalah patah tulang, terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besat daripada kekuatan tulang. 2. Gangguan tulang belakang, jenisnya: o Kifosis, tulang belakang melengkung ke arah belakang o Lordosis, tulang belakang melengkung ke arah depan o Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping kiri atau kanan o Sublubrikasi, kelainan bagian leher yang menyebabkan kepala bergeser ke kiri atau kanan E. GANGGUAN SISTEM GERAK Gangguan pada Tulang
  • 41. Kelainan tulang belakang Sumber : commons.wikimedia.org
  • 42. 3. Gangguan fisiologis tulang, jenisnya: o Osteoporosis, tulang rapuh, keropos, dan mudah patah, dapat terjadi karena kekurangan hormon dan kalsium. o Rakitis, pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalsium. o Mikrosefalus, kelainan pertumbuhan tengkorak sehingga ukuran kepala lebih kecil. o Hidrosefalus, gangguan aliran cairan dalam otak menyebabkan pelebaran rongga tempurung otak sehingga otak membesar. o Layu (semu), tulang tidak bertenaga akibat infeksi. E. GANGGUAN SISTEM GERAK Gangguan pada Tulang
  • 43. 1. Terkilir, gangguan sendi akibat gerakan yang tidak biasa, dipaksakan, atau tiba-tiba. 2. Dislokasi, pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal. 3. Osteoartritis, kerusakan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi. 4. Ankilosis, sendi tidak dapat digerakkan. 5. Urai sendi, selaput sendi robek, menyebabkan tulang sendi terlepas. 6. Artritis, peradangan pada sendi. E. GANGGUAN SISTEM GERAK Gangguan pada Sendi
  • 44. 1. Hipertrofi, gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar. 2. Atrofi, gangguan akibat otot yang mengecil. 3. Distrofi otot, penurunan kemampuan otot karena kelainan genetik. 4. Tetanus, penyakit kejang otot karena berkontraksi terus-menerus sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. 5. Kram, keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sulit digerakkan, disertai rasa nyeri. 6. Miastenia gravis, keetidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami kelimpuhan. 7. Otot robek, robeknya serabut otot yang mengakibatkan bengkak, nyeri, dan pendarahan. 8. Otot terkilir, tendon otot robek karena teregang melebihi batas normal. E. GANGGUAN SISTEM GERAK Gangguan pada Otot
  • 45. • Penyembuhan patah tulang: pemasangan gips, pembidaian, pembedahan internal, dan penarikan (traksi). • Penyembuhan kanker/tumor tulang: kemoterapi, radioterapi, dan operasi. • Penggantian sendi, yaitu pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan campuran logam. • Transplantasi sumsum, yaitu sumsum merah dari seseorang ditransplantasikan ke orang lain. F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK
  • 46. • Penanggulangan skoliosis kongenitalis, yaitu pemasangan penyangga pada kelainan lengkung tulang belakang bayi yang baru lahir. • Implan, yaitu pemasangan materi dari benda kaku pada tulang. • Tangan dan kaki bionik, tangan dan kaki buatan. • Kursi roda • Penanggulangan kaki O • Viskosuplementasi, penyuntikan asam hialuronat ke sendi. • Pencangkokan tulang rawan F. TEKNOLOGI SISTEM GERAK