SlideShare a Scribd company logo
APLIKASI MODEL METODE ASUHAN
KEPERAWATAN PROFESIONAL
RUANG TERATAI DI RS AMELIA
Oleh:
Kelompok 1
VISI, MISI DAN MOTTO
 Visi RS Amelia
Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat
 Misi RS Amelia
Memberikan Pelayanan Yang Bermutu serta Optimal Dan Dapat
DijangkauMasyarakat
 Motto RS Amelia
Kepuasan Pasien dan Keluarganya adalah Kebanggaan Kami
 Visi Ruang Teratai
Terdepan Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan
 Misi Ruang Teratai
Memberikan Asuhan Keperawatan Yang Profesional Serta Dapat
Di Aplikasikan Oleh Semua Perawat
 Motto Ruang Teratai
Cepat, Tanggap Dan Ramah
PENGKAJIAN M1 SAMPAI M3
Sumber Daya Manusia (M1-Man)
A. Ketenagaan Perawat
Struktur Organisasi
Ruangan Teratai dipimpin oleh kepala
ruangan, 5 ketua tim dan 1 orang merangkap
CI, dan 8 perawat pelaksana, pekarya 2
orang yang juga sebagai pramu husada /
POS.
SELANJUTNYA PENGKAJIAN M2
Dalam pengkajian M2 meliputi:
1. Denah Lokasi dan Denah
2. Peralatan dan Fasilitas
3. Adminitrasi Penujang
LOKASI DAN DENAH
 Sebelah Utara parkiran RS
 Sebelah Selatan Ruang Anak
 Sebelah Barat adalah Rekam medik dan
Laboratorium
 Sebelah Timur pemukiman warga
PERALATAN DAN FASILITAS
 Fasilitas untuk pasien
 Fasilitas untuk perawat
ADMINISTRASI PENUNJANG
 Buku Injeksi
 Buku Observasi
 Lembar Dokumentasi
 Buku Observasi Suhu dan Nadi
 Buku Timbang Tarima (masih program )
METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD)
a. Penerapan MAKP
 Dari hasil wawancara dan angket tentang
model asuhan keperawatan yang digunakan
saat ini didapatkan bahwa model asuhan
keperawatan yang digunakan tim.
 Efisiensi model asuhan keperawatan saat ini
didapatkan bahwa dengan menggunakan
model yang sekarang ini digunakan rata-rata
pasien rawat inap 3-5 hari.
METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD)
b. Timbang Terima
 Timbang terima dilakukan dua kali dalam sehari,
yaitu pada pergantian shift malam ke pagi (07.00)
dan pagi ke sore (14.00). 60 % perawat
menyatakan, pelaksanaan timbang terima
kadang-kadang tepat waktu.
 100% perawat mengetahui hal-hal prinsip tentang
teknik penyampaian timbang terima ketika di
depan pasien yang meliputi: penggunaan volum
suara yang cukup sehingga tidak mengganggu
pasien di sebelahnya, sesuatu yang dianggap
rahasia disampaikan dengan bahasa medis, dll.
METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD)
c. Ronde Keperawatan
Dari hasil wawancara dengan kepala
ruangan, pelaksanaan ronde keperawatan
ruang teratai di RS Amelia belum optimal
(dari 46,7% perawat ruangan dan karu), hal
ini dikarenakan jumlah pasien tidak sesuai
dengan jumlah perawat yang ada.
METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD)
d. Pengelolaan Logistik dan Obat
Data yang diperoleh tentang pengadaaan
sentralisasi obat adalah semua perawat
mengemukakan jawaban mengerti tentang
sentralisasi obat. Di ruangan tersebut sudah
ada sentralisasi obat. ini bisa dilihat adanya
ruangan khusus obat. Sedangkan
pelaksanaan sentralisasi obat belum
optimal.
METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD)
e. Discharge Planning
Dari hasil observasi yang dilakukan, discharge
planning sudah dilaksanakan, akan tetapi hanya
dilaksanakan oleh sebagian perawat dan hanya
dilaksanakan saat pasien akan pulang dan isinya
hanya penjelasan tentang penyakit yang diderita
pasien dan cara mengatasi penyakitnya jika kambuh.
Dalam melakukan discharge planning perawat tidak
pernah memberikan brosur maupun leaflet pada
pasien, sehingga pasien kadang lupa tentang
penjelasan yang sudah diberikan oleh para perawat.
METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD)
f. Supervisi
Format untuk supervisi ruangan masih belum
baku. Di ruang teratai, supervisi dilakukan
setiap bulan oleh kepala ruangan. Kepala
ruangan secara langsung melakukan supervisi
kepada ketua tim dan ketua tim secara
langsung melakukan supervisi kepada perawat
pelaksana. Kemudian ketua tim melaporkan
hasil supervisi perawat pelaksana kepada
kepala ruangan (supervisi tidak langsung) dan
hasil ini dijadikan dokumentasi untuk ruangan.
METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD)
Dokumentasi
Analisis SWOT
IDENTIFIKASI MASALAH
M1 (Ketenagakerjaan)
 Jumlah perawat masih belum sebanding
dengan jumlah pasien.
 Sebagian perawat belum memahami
peran dan fungsinya.
 Kurang disiplinnya pegawai.
 Pembagian tugas masih belum jelas.
IDENTIFIKASI MASALAH
M2 (Sarana dan Prasarana)
 Belum terpakainya sarana dan prasarana
secara optimal.
 Nurse Station belum termanfaatkan
secara optimal.
 Kurangnya kamar mandi, ember sampah
pasien, spuit gliserin, standard infus,
standard O2, dan termometer.
IDENTIFIKASI MASALAH
M3 (Metode)
 a. Penerapan Model
 Kurangnya kemampuan perawat dalam pelaksanaan
model yang telah ada.
 Hanya sedikit perawat yang mengetahui kebutuhan
perawtan pasien secara komperehensif.
 Job yang kadang-kadang tidak sesuai dengan
lulusan akademik yang berbeda tingkatannya (kurang
jelas).
 Kurangnya jumlah tenaga yang membantu
optimalisasi penerapan model yang digunakan.
b. Dokumentasi Keperawatan
 Sistem pendokumentasian masih dilakukan secara
manual (belum ada komputerisasi).
 Belum semua tindakan perawat di dokumentasikan.
 Dokumetasi tidak segera dilakukan setelah
melakukan tindakan tetapi kadang-kadang dilengkapi
saat pasien mau pulang atau apabila keadaan ruang
memungkinkan.
 Catatan perkembangan pasien kurang
berkesinambungan dan kurang lengkap.
 Respon pasien kurang terpantau dalam lembar
evaluasi.
 Masih ada catatan rekam medis yang belum ditulis
dengan lengkap dan tepat waktu.
 Sebagian perawat mengatakan model dokumentasi
yang digunakan menambah beban kerja perawat.
 Sebagian perawat mengatakan model dokumentasi
yang digunakan menyita banyak waktu perawat.
 c. Ronde keperawatan
 Ronde keperawatan adalah kegiatan yang
belum dapat dilaksanakan secara optimal
di ruang interna wanita.
 Tim yang dibentuk cukup mampu dalam
pelaksanaan ronde dan penyelesaian
tugas.
 Jumlah perawat yang tidak seimbang
dengan njumlah perawat.
d. Sentralisasi Obat
 Pelaksanaan sentralisasi obat belum
optimal.
 Selama ini format yang ada masih obat
oral dan injeksi. dan yang lain tercampur
pada salah satu dari keduanya.
 Selama ini belum ada format persetujuan
sentralisai obat untuk pasien.
 Alat-alat kesehatan hanya sebagian ada
dengan jumlah terbatas.
 Teknik sentralisasi obat belum jelas.
e. Supervisi
 Belum ada uraian yang jelas tentang
supervisi.
 Belum mempunyai format yang baku dalam
pelaksanaan supervisi.
 Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi
tentang supervisi.
f. Timbang Terima
 Perawat kurang disiplin waktu timbang
terima.
 Masalah keperawatan lebih fokus pada
diagnosis medis.
 Perawat kesulitan mendokumentasikan
timbang terima karena form nya kurang
sistematis.
 Data hanya ditulis di secarik kertas sehingga
kadang hilang saat akan dilaporkan.
 Dokumentasi masih terbatas sehingga
rencana tindakan belum spesifik.
g. Discharge Planning
 Pelaksanaan Discharge Planning belum
optimal.
 Tidak tersedianya brosur/leaflet untuk pasien
saat melakukan Discharge Planning.
 Tidak tersedianya anggaran untuk Discharge
Planning.
 Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan
secara lisan pada setiap pasien/keluarga.
 Belum optimalnya pendokumentasian
Discharge Planning.
PRIORITAS MASALAH
1. Ketenagaan
 Jumlah perawat masih belum sebanding dengan
jumlah pasien.
 Kurang disiplinnya perawat ruangan.
 Rendahnya kesejahteraan perawat.
2. Sarana prasarana
 Sarana dan prasarana yang dimiliki ruangan belum
terpakai secara optimal.
 Jumlah peralatan tidak sesuai dengan rasio pasien.
METODE
a. Penerapan Model
 Kurangnya kemampuan perawat dalam
pelaksanaan model MAKP yang telah ada.
 Hanya sedikit perawat yang mengetahui
kebutuhan perawatan pasien secara
komperehensif.
 Job yang kadang-kadang tidak sesuai dengan
lulusan akademik yang berbeda tingkatannya
(kurang jelas).
 Kurangnya jumlah tenaga yang membantu
optimalisasi penerapan model yang digunakan.
METODE
b. Dokumentasi
 Pemahaman dan pengaplikasian perawat
tentang format pendokumentasian kurang
benar dan kurang tepat.
 Kurang disiplinnya perawat dalam
melakukan dokumentasi yang komprehensif.
METODE
c. Ronde
 Ronde keperawatan belum terlaksana secara optimal
atau secara rutin karena kesempatan perawat yang
terbatas.
 Tim yang dibentuk hanya cukup mampu membantu
dalam pelaksanaan ronde keperawatan dan
penyelesaian tugas yang berkaitan dengan masalah
yang dibahas dalam ronde keperawatan.
 Pelatihan dan diskusi yang berkaitan dengan
masalah yang terjadi di ruangan telah dilaksanakan
tetapi hanya diikuti oleh sebagian dari perawat
(sekitar 54,5%).
METODE
d. Sentralisasi Obat
 Pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal
 Selama ini belum ada format persetujuan sentralisai obat
untuk pasien.
 Alat-alat kesehatan hanya sebagian ada dengan jumlah
terbatas.
 Teknik sentralisasi obat belum jelas
e. Supervisi
 Supervisi sudah berjalan namun belum optimal, belum
ada uraian yang jelas mengenai supervisi.
 Supervisi di ruangan belum mempunyai format yang
baku.
METODE
f. Timbang Terima
 Perawat kurang disiplin waktu dalam timbang terima
 Masalah keperawatan lebih fokus pada diagnosis medis
 Data hanya ditulis di secarik kertas sehingga kadang
hilang saat akan dilaporkan
 Perawat kesulitan mendokumentasikan timbang terima
karena formatnya kurang sistematis
 Dokumentasi timbang terima masih terbatas sehingga
penyusunan rencana tindakan belum spesifik
g. Discharge Planning
 Discharge planning belum terlaksana sesuai dengan
standart yang baku.
Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx

More Related Content

Similar to Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx

PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptxPPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
PrayugaAS
 
Laporan residensi pertama
Laporan residensi pertamaLaporan residensi pertama
Laporan residensi pertama
Neng Ningrum
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
IrwanBudiana2
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
ReviYulia
 
Skenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSkenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsional
Sulistia Rini
 
Laporan kegiatan residensi 2
Laporan kegiatan residensi 2Laporan kegiatan residensi 2
Laporan kegiatan residensi 2
Neng Ningrum
 
Power point ruang bedah manajemen keperawatan
Power point ruang bedah manajemen keperawatanPower point ruang bedah manajemen keperawatan
Power point ruang bedah manajemen keperawatan
ReniAnggraini21
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Materi
MateriMateri
Materi
evhi karmila
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan KeperawatanMetode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
pjj_kemenkes
 
Laporan manajemen 4 t
Laporan manajemen 4 tLaporan manajemen 4 t
Laporan manajemen 4 t
CahayaGultom3
 
Konsep dasar dan tujuan MPKP ,.ppt
Konsep dasar dan tujuan  MPKP  ,.pptKonsep dasar dan tujuan  MPKP  ,.ppt
Konsep dasar dan tujuan MPKP ,.ppt
WilySulastini
 
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATANSKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
Sulistia Rini
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
Sulistia Rini
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsional
Sulistia Rini
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Sulistia Rini
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsional
Sulistia Rini
 

Similar to Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx (20)

PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptxPPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
PPT KEL 1 MAJANMEN keperawatan dan askep fix.pptx
 
Laporan residensi pertama
Laporan residensi pertamaLaporan residensi pertama
Laporan residensi pertama
 
Manajemen Keperawatan
Manajemen KeperawatanManajemen Keperawatan
Manajemen Keperawatan
 
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).pptmanagementofnursing-210829105810 (1).ppt
managementofnursing-210829105810 (1).ppt
 
Skenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsionalSkenario metode penugasan fungsional
Skenario metode penugasan fungsional
 
Laporan kegiatan residensi 2
Laporan kegiatan residensi 2Laporan kegiatan residensi 2
Laporan kegiatan residensi 2
 
Power point ruang bedah manajemen keperawatan
Power point ruang bedah manajemen keperawatanPower point ruang bedah manajemen keperawatan
Power point ruang bedah manajemen keperawatan
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan KeperawatanMetode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
 
Laporan manajemen 4 t
Laporan manajemen 4 tLaporan manajemen 4 t
Laporan manajemen 4 t
 
Konsep dasar dan tujuan MPKP ,.ppt
Konsep dasar dan tujuan  MPKP  ,.pptKonsep dasar dan tujuan  MPKP  ,.ppt
Konsep dasar dan tujuan MPKP ,.ppt
 
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATANSKENARIO RONDE KEPERAWATAN
SKENARIO RONDE KEPERAWATAN
 
RONDE.pptx
RONDE.pptxRONDE.pptx
RONDE.pptx
 
Pa ariks
Pa ariksPa ariks
Pa ariks
 
Ronde keperawatan
Ronde keperawatanRonde keperawatan
Ronde keperawatan
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsional
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
 
Metode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsionalMetode penugasan fungsional
Metode penugasan fungsional
 

More from heri sos

Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.pptKeseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
heri sos
 
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.pptMEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
heri sos
 
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptxEMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
heri sos
 
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdfEthical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
heri sos
 
Etika IT.pptx
Etika IT.pptxEtika IT.pptx
Etika IT.pptx
heri sos
 
TEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptxTEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptx
heri sos
 
Biologi Sel.pptx
Biologi Sel.pptxBiologi Sel.pptx
Biologi Sel.pptx
heri sos
 
ANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptxANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptx
heri sos
 
KDM Oksigen.pptx
KDM Oksigen.pptxKDM Oksigen.pptx
KDM Oksigen.pptx
heri sos
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
heri sos
 
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptxPrinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
heri sos
 
Dbd fw
Dbd fwDbd fw
Dbd fw
heri sos
 

More from heri sos (12)

Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.pptKeseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
Keseimbangan Cairan, Elektrolit & Asam Basa.ppt
 
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.pptMEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
MEKANISME REGULASI DAN SIRKULASI DARAH.ppt
 
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptxEMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
EMERGENCY AND DISASTER NURSING ROLE.pptx
 
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdfEthical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
Ethical _ Legal Issue In Emergency Nursing By Welas Riyanto.pdf
 
Etika IT.pptx
Etika IT.pptxEtika IT.pptx
Etika IT.pptx
 
TEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptxTEORI MENUA.pptx
TEORI MENUA.pptx
 
Biologi Sel.pptx
Biologi Sel.pptxBiologi Sel.pptx
Biologi Sel.pptx
 
ANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptxANTIHIPERTENSI.pptx
ANTIHIPERTENSI.pptx
 
KDM Oksigen.pptx
KDM Oksigen.pptxKDM Oksigen.pptx
KDM Oksigen.pptx
 
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN  NUTRISI.pptKEBUTUHAN  NUTRISI.ppt
KEBUTUHAN NUTRISI.ppt
 
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptxPrinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
Prinsip-prinsip Fisika Biomekanika dan biolistrik.pptx
 
Dbd fw
Dbd fwDbd fw
Dbd fw
 

Recently uploaded

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

Aplikasi Model Metode Asuhan Keperawatan Profesional.pptx

  • 1. APLIKASI MODEL METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL RUANG TERATAI DI RS AMELIA Oleh: Kelompok 1
  • 2. VISI, MISI DAN MOTTO  Visi RS Amelia Menjadi Rumah Sakit Pilihan Masyarakat  Misi RS Amelia Memberikan Pelayanan Yang Bermutu serta Optimal Dan Dapat DijangkauMasyarakat  Motto RS Amelia Kepuasan Pasien dan Keluarganya adalah Kebanggaan Kami  Visi Ruang Teratai Terdepan Dalam Memberikan Pelayanan Keperawatan  Misi Ruang Teratai Memberikan Asuhan Keperawatan Yang Profesional Serta Dapat Di Aplikasikan Oleh Semua Perawat  Motto Ruang Teratai Cepat, Tanggap Dan Ramah
  • 3. PENGKAJIAN M1 SAMPAI M3 Sumber Daya Manusia (M1-Man) A. Ketenagaan Perawat Struktur Organisasi Ruangan Teratai dipimpin oleh kepala ruangan, 5 ketua tim dan 1 orang merangkap CI, dan 8 perawat pelaksana, pekarya 2 orang yang juga sebagai pramu husada / POS.
  • 4. SELANJUTNYA PENGKAJIAN M2 Dalam pengkajian M2 meliputi: 1. Denah Lokasi dan Denah 2. Peralatan dan Fasilitas 3. Adminitrasi Penujang
  • 5. LOKASI DAN DENAH  Sebelah Utara parkiran RS  Sebelah Selatan Ruang Anak  Sebelah Barat adalah Rekam medik dan Laboratorium  Sebelah Timur pemukiman warga
  • 6. PERALATAN DAN FASILITAS  Fasilitas untuk pasien  Fasilitas untuk perawat
  • 7. ADMINISTRASI PENUNJANG  Buku Injeksi  Buku Observasi  Lembar Dokumentasi  Buku Observasi Suhu dan Nadi  Buku Timbang Tarima (masih program )
  • 8. METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD) a. Penerapan MAKP  Dari hasil wawancara dan angket tentang model asuhan keperawatan yang digunakan saat ini didapatkan bahwa model asuhan keperawatan yang digunakan tim.  Efisiensi model asuhan keperawatan saat ini didapatkan bahwa dengan menggunakan model yang sekarang ini digunakan rata-rata pasien rawat inap 3-5 hari.
  • 9. METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD) b. Timbang Terima  Timbang terima dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pergantian shift malam ke pagi (07.00) dan pagi ke sore (14.00). 60 % perawat menyatakan, pelaksanaan timbang terima kadang-kadang tepat waktu.  100% perawat mengetahui hal-hal prinsip tentang teknik penyampaian timbang terima ketika di depan pasien yang meliputi: penggunaan volum suara yang cukup sehingga tidak mengganggu pasien di sebelahnya, sesuatu yang dianggap rahasia disampaikan dengan bahasa medis, dll.
  • 10. METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD) c. Ronde Keperawatan Dari hasil wawancara dengan kepala ruangan, pelaksanaan ronde keperawatan ruang teratai di RS Amelia belum optimal (dari 46,7% perawat ruangan dan karu), hal ini dikarenakan jumlah pasien tidak sesuai dengan jumlah perawat yang ada.
  • 11. METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD) d. Pengelolaan Logistik dan Obat Data yang diperoleh tentang pengadaaan sentralisasi obat adalah semua perawat mengemukakan jawaban mengerti tentang sentralisasi obat. Di ruangan tersebut sudah ada sentralisasi obat. ini bisa dilihat adanya ruangan khusus obat. Sedangkan pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal.
  • 12. METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD) e. Discharge Planning Dari hasil observasi yang dilakukan, discharge planning sudah dilaksanakan, akan tetapi hanya dilaksanakan oleh sebagian perawat dan hanya dilaksanakan saat pasien akan pulang dan isinya hanya penjelasan tentang penyakit yang diderita pasien dan cara mengatasi penyakitnya jika kambuh. Dalam melakukan discharge planning perawat tidak pernah memberikan brosur maupun leaflet pada pasien, sehingga pasien kadang lupa tentang penjelasan yang sudah diberikan oleh para perawat.
  • 13. METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD) f. Supervisi Format untuk supervisi ruangan masih belum baku. Di ruang teratai, supervisi dilakukan setiap bulan oleh kepala ruangan. Kepala ruangan secara langsung melakukan supervisi kepada ketua tim dan ketua tim secara langsung melakukan supervisi kepada perawat pelaksana. Kemudian ketua tim melaporkan hasil supervisi perawat pelaksana kepada kepala ruangan (supervisi tidak langsung) dan hasil ini dijadikan dokumentasi untuk ruangan.
  • 14. METODE ASUHAN KEPERAWATAN (M3- METHOD) Dokumentasi Analisis SWOT
  • 15. IDENTIFIKASI MASALAH M1 (Ketenagakerjaan)  Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien.  Sebagian perawat belum memahami peran dan fungsinya.  Kurang disiplinnya pegawai.  Pembagian tugas masih belum jelas.
  • 16. IDENTIFIKASI MASALAH M2 (Sarana dan Prasarana)  Belum terpakainya sarana dan prasarana secara optimal.  Nurse Station belum termanfaatkan secara optimal.  Kurangnya kamar mandi, ember sampah pasien, spuit gliserin, standard infus, standard O2, dan termometer.
  • 17. IDENTIFIKASI MASALAH M3 (Metode)  a. Penerapan Model  Kurangnya kemampuan perawat dalam pelaksanaan model yang telah ada.  Hanya sedikit perawat yang mengetahui kebutuhan perawtan pasien secara komperehensif.  Job yang kadang-kadang tidak sesuai dengan lulusan akademik yang berbeda tingkatannya (kurang jelas).  Kurangnya jumlah tenaga yang membantu optimalisasi penerapan model yang digunakan.
  • 18. b. Dokumentasi Keperawatan  Sistem pendokumentasian masih dilakukan secara manual (belum ada komputerisasi).  Belum semua tindakan perawat di dokumentasikan.  Dokumetasi tidak segera dilakukan setelah melakukan tindakan tetapi kadang-kadang dilengkapi saat pasien mau pulang atau apabila keadaan ruang memungkinkan.  Catatan perkembangan pasien kurang berkesinambungan dan kurang lengkap.  Respon pasien kurang terpantau dalam lembar evaluasi.  Masih ada catatan rekam medis yang belum ditulis dengan lengkap dan tepat waktu.  Sebagian perawat mengatakan model dokumentasi yang digunakan menambah beban kerja perawat.  Sebagian perawat mengatakan model dokumentasi yang digunakan menyita banyak waktu perawat.
  • 19.  c. Ronde keperawatan  Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dapat dilaksanakan secara optimal di ruang interna wanita.  Tim yang dibentuk cukup mampu dalam pelaksanaan ronde dan penyelesaian tugas.  Jumlah perawat yang tidak seimbang dengan njumlah perawat.
  • 20. d. Sentralisasi Obat  Pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal.  Selama ini format yang ada masih obat oral dan injeksi. dan yang lain tercampur pada salah satu dari keduanya.  Selama ini belum ada format persetujuan sentralisai obat untuk pasien.  Alat-alat kesehatan hanya sebagian ada dengan jumlah terbatas.  Teknik sentralisasi obat belum jelas.
  • 21. e. Supervisi  Belum ada uraian yang jelas tentang supervisi.  Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan supervisi.  Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi.
  • 22. f. Timbang Terima  Perawat kurang disiplin waktu timbang terima.  Masalah keperawatan lebih fokus pada diagnosis medis.  Perawat kesulitan mendokumentasikan timbang terima karena form nya kurang sistematis.  Data hanya ditulis di secarik kertas sehingga kadang hilang saat akan dilaporkan.  Dokumentasi masih terbatas sehingga rencana tindakan belum spesifik.
  • 23. g. Discharge Planning  Pelaksanaan Discharge Planning belum optimal.  Tidak tersedianya brosur/leaflet untuk pasien saat melakukan Discharge Planning.  Tidak tersedianya anggaran untuk Discharge Planning.  Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan secara lisan pada setiap pasien/keluarga.  Belum optimalnya pendokumentasian Discharge Planning.
  • 24. PRIORITAS MASALAH 1. Ketenagaan  Jumlah perawat masih belum sebanding dengan jumlah pasien.  Kurang disiplinnya perawat ruangan.  Rendahnya kesejahteraan perawat. 2. Sarana prasarana  Sarana dan prasarana yang dimiliki ruangan belum terpakai secara optimal.  Jumlah peralatan tidak sesuai dengan rasio pasien.
  • 25. METODE a. Penerapan Model  Kurangnya kemampuan perawat dalam pelaksanaan model MAKP yang telah ada.  Hanya sedikit perawat yang mengetahui kebutuhan perawatan pasien secara komperehensif.  Job yang kadang-kadang tidak sesuai dengan lulusan akademik yang berbeda tingkatannya (kurang jelas).  Kurangnya jumlah tenaga yang membantu optimalisasi penerapan model yang digunakan.
  • 26. METODE b. Dokumentasi  Pemahaman dan pengaplikasian perawat tentang format pendokumentasian kurang benar dan kurang tepat.  Kurang disiplinnya perawat dalam melakukan dokumentasi yang komprehensif.
  • 27. METODE c. Ronde  Ronde keperawatan belum terlaksana secara optimal atau secara rutin karena kesempatan perawat yang terbatas.  Tim yang dibentuk hanya cukup mampu membantu dalam pelaksanaan ronde keperawatan dan penyelesaian tugas yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam ronde keperawatan.  Pelatihan dan diskusi yang berkaitan dengan masalah yang terjadi di ruangan telah dilaksanakan tetapi hanya diikuti oleh sebagian dari perawat (sekitar 54,5%).
  • 28. METODE d. Sentralisasi Obat  Pelaksanaan sentralisasi obat belum optimal  Selama ini belum ada format persetujuan sentralisai obat untuk pasien.  Alat-alat kesehatan hanya sebagian ada dengan jumlah terbatas.  Teknik sentralisasi obat belum jelas e. Supervisi  Supervisi sudah berjalan namun belum optimal, belum ada uraian yang jelas mengenai supervisi.  Supervisi di ruangan belum mempunyai format yang baku.
  • 29. METODE f. Timbang Terima  Perawat kurang disiplin waktu dalam timbang terima  Masalah keperawatan lebih fokus pada diagnosis medis  Data hanya ditulis di secarik kertas sehingga kadang hilang saat akan dilaporkan  Perawat kesulitan mendokumentasikan timbang terima karena formatnya kurang sistematis  Dokumentasi timbang terima masih terbatas sehingga penyusunan rencana tindakan belum spesifik g. Discharge Planning  Discharge planning belum terlaksana sesuai dengan standart yang baku.