SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
TOT TERINTEGRASI BIDANG ORGANISASI
DAN KADERISASI
DEWAN PENGURUS DAERAH
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
Alamat Kantor DPD PPNI:
Sekretariat PPNI
Jln. Teuku Umar, Muara Bungo 37211
Email: ppnidpdbungo@gmail.com
Web: ppnikabupatenbungo.go.id
BERORGANISASI : FILOSOFI POHON
BIDANG
ORGANISASI &
KADERISASI
UU 38/2014: Keperawatan
Pasal 41
(1) Organisasi Profesi Perawat dibentuk sebagai satu wadah yang
menghimpun Perawat secara nasional dan berbadan hukum.
(2) Organisasi Profesi Perawat bertujuan untuk:
a. meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan, martabat, dan etika profesi Perawat; dan
b. mempersatukan dan memberdayakan Perawat dalam
rangka menunjang pembangunan kesehatan.
Pasal 42
• Organisasi Profesi Perawat berfungsi sebagai pemersatu,
pembina, pengembang, dan pengawas Keperawatan di
Indonesia.
Visi-Misi PPNI
Masa Jabatan
2021-2026
VISI
• Menjadi organisasi profesi yang handal, yang disayangi
anggota, dicintai pemerintah dan disegani organisasi lain.
MISI
1. Penguatan kepengurusan pada setiap level dan badan
kelengkapan
2. Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota
dalam pelaksanaan praktik yang aman, profesional, beretika
dan bermartabat selayaknya profesi
3. Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam
melaksanakan peran
4. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam
•
•
UU No. 36/2009 tentang Kesehatan
UU No. 17/2013 tentang Organisasi
Kemasyarakatan
UU No. 36/2014 tentang Tenaga
Kesehatan
UU N0. 38/2014 tentang Keperawatan
Keputusan Kemenkum dan HAM No.
AHU 93.AH.01.07 tahun 2012 tentang
Pengesahan Badan Hukum
Perkumpulan PPNI
Keputusan Kemenkum dan HAM No.
AHU 133.AH.01.08 tahun 2015 tentang
Persetujuan Perubahan Pengurus PPNI
•
LEGALITAS
ORGANISASI
PPNI
•
•
•
FUSI → BERBAGAI ORGANISASI KEPERAWATAN
• IKATAN PERAWAT INDONESIA (IPI),
• PERSATUAN PERAWAT INDONESIA (PPI)
• ORGANISASI PERAWAT WANITA KATOLIK
PENGUATAN
ORANISASI
MELALUI
PEMAHAMAN
SEJARAH
TERBENTUKNYA
PPNI
Pada Tanggal 17 Maret 1974
Bertempat di Jl. Eyckman no 38 Bandung
(Dulu SPR Eyckman)
BERIKRAR MENJADI SATU WADAH ORGANISASI
YAITU “PERSATUAN PERAWAT NASIONAL
INDONESIA “
DPP PPNI
DEWAN PENGURUS AD pasal (13, 14, 15), ART pasal (28)
Dewan Pengurus:
1. Pusat (DPP)
2. Wilayah Provinsi
(DPW Provinsi)
3. Daerah Kab/Kota
(DPD Kab/Kota)
4. Komisariat (DPK)
5. Dewan
Pengurus
Perwakilan Luar
Negeri (DPLN).
BadanKelengkapan:
1. Kolegium:
- 8 Kolegium
2. IkatandanHimpunan:
- 25 Ikatandan &
Himpunan
Badan-baranLain:
1. Badan Diklat DPP PPNI
2. Badan Bantuan Hukum
AD PPNI 2021-2026
AD PPNI 2021-
2026
Kewenangan Pengurus
Pasal 42
AD PPNI 2021-
2026
Kewajiban Pengurus
Pasal 43
AD PPNI 2021-
2026
Hak Pengurus
Pasal 44
AD PPNI 2021-2026
ART PPNI 2021-2026
Tatacara Penerimaan
Anggota
Pasal 18
PENGUATAN SISTEM BERBASIS STANDAR MANAJEMEN
DISIPLIN DAN
SANKSI
ORGANSIASI
PERATURAN DISIPLIN ORGANISASI
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL
INDONESIA
BAB I KETENTUAN
UMUM Pasal 1
Disiplin adalah setiap perilaku positif yang
berdasarkan kepada
ketaatan kepatuhan serta tunduk kepada
peraturan, norma dan
prinsip-prinsip tertentu. Disiplin berarti juga
kemampuan untuk
mengendalikan diri dengan tenang dan tetap
taat walaupun dalam
situasi yang sangat menekan sekalipun.
1.
BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
2. Dalam kaitan dengan Disiplin Organisasi PPNI peraturan yang
dimaksud adalah konstitusi organisasi yang meliputi AD/ART,
Peraturan Organisasi dan seterusnya, perundang- undangan
dan Peraturan Pemerintah yang berlaku serta etika dan
norma-norma umum dan norma kesusilaan.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pelanggaran adalah setiap
perbuatan yang dilakukan baik
secara perorangan maupun
bersama–sama dengan
3.
sengaja melanggar AD/ART, Peraturan Organisasi,
ketentuan organisasi lainnya; perundang–undangan dan
peraturan pemerintah yang berlaku serta etika
organisasi, norma susila umum lainnya yang berakibat
menghambat kinerja organisasi PPNI dan atau
mencemarkan nama baik organisasi PPNI.
BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 1
4. Sanksi adalah setiap tindakan positif yang diambil oleh
organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dan
hal-hal yang berhubungan dengan kemajuan dan nama baik
organisasi PPNI.
BAB I
KETENTUAN
UMUM
Pasal 2
Tindakan Disiplin adalah setiap upaya yang dilakukan organisasi
terhadap anggotanya dalam rangka menjaga dan
mempertahankan semangat, kinerja dan nama baik organisasi.
Pada dasarnya setiap tindakan disiplin dengan memperhatikan
sifat dan kadar pelanggaran yang dilakukan
Pasal 3
Pelanggaran
terhadap
Konstitusi
Organisasi
meliputi, antara lain:
1.
a
b.
c.
AD/ART PPNI
Peraturan Organisasi
Ketentuan-ketentuan Organisasi lainnya.
2. Pelanggaran terhadap perundang-undangan serta peraturan
pemerintah secara umum, yang berkaitan dengan etika profesi
secara khusus, melakukan tindakan-tindakan hukum di bidang
kriminal yang berakibat merugikan nama baik organisasi
Pasal 3
Pelanggaran terhadap Etika Organisasi.
3.
a.
b.
Melanggar azas kepatutan dalam Organisasi
Mengatasnamakan organisasi untuk
terlebih dahulu
kepentingan pribadi tanpa persetujuan
c.
d.
e.
f.
Merusak citra serta nama baik Organisasi di ruang Publik
Bertindak yang bertentangan dengan wibawa Organisasi
Memecah belah keutuhan Organisasi untuk tujuan-tujuan pribadi/kelompok.
Menjadi Pengurus Organisasi Profesi keperawatan/Ke sehatan lain yang
dapat menimbulkan kerugian bagi PPNI
Pasal 3
4. Pelanggaran Moral
a.
b.
Melakukan perbuatan tercela
Melakukan perbuatan yang melanggar nilai-nilai kesusilaan
yang berakibat merugikan nama baik organisasi.
Pasal 4
Sanksi
Organisasi
Sanksi Organisasi
didasarkan kepada:
1.
a.
b.
c.
Jenis pelanggaran
Frekuensi (seringnya/pengulangan) pelanggaran.
Unsur kesengajaan.
2. Bentuk sanksi Organisasi yang diberikan terhadap pelanggaran
adalah :
disiplin Organisasi
a.
b.
c.
Teguran atau peringatan (lisan atau tertulis)
Diberhentikan Sementara sebagai Pengurus (skorsing)
Diberhentikan atau Pemecatan
Pasal 4
Sanksi
Organisasi
Wewenang
pemberian sanksi,
masing-masing:
3.
a. T
eguran atau peringatan T
ertulis diberikan oleh Dewan
Pengurus PPNI sesuai tingkatannya dalam sebuah rapat
Bidang Organisasi.
b. Diberhentikan sementara sebagai pengurus oleh Dewan
Pengurus PPNI sesuai tingkatannya dalam sebuah rapat
Pengurus Harian.
Pasal 4
Sanksi Organisasi
3. Wewenang pemberian sanksi, masing-masing:
c. Diberhentikan atau Pemecatan sebagai pengurus diberhentikan oleh :
1) DPP PPNI terhadap anggota DPP PPNI atau ketua DPW PPNI atau Pengurus DPLN
dalam sebuah rapat Pleno DPP PPNI.
DPP PPNI terhadap anggota selain ketua Pengurus DPW PPNl atas usul Rapat
Pleno DPW PPNI.
DPW PPNI terhadap anggota DPW PPNI atau ketua DPD PPNI dalam sebuah rapat
Pleno DPW PPNI.
DPW PPNl terhadap anggota selain ketua DPD PPNI atas usul rapat Pleno DPD
PPNI.
DPD PPNl terhadap anggota DPD atau Pengurus DPK dalam sebuah rapat Pleno
DPD.
2)
3)
4)
5)
Pasal 4
Sanksi
Organisasi
4. Bentuk Sanksi yang diberikan kepada pelanggar disiplin
Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
oleh Dewan Pengurus yang diberikan wewenang untuk
memberikan Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
BAB III
MEKANISME PEMBERIAN SANKSI
Pasal 5
Perbuatan Pelanggaran Disiplin
dapat berasal dari laporan atau
ditemukan oleh Dewan Pengurus
sesuai tingkatannya.
1.
2. Laporan dan temuan pelanggaran disiplin sebagaimana
dimaksud ayat (1) dibahas dalam rapat Dewan Pengurus sesuai
dengan tingkat pelanggarannya .
Pasal 5
Mekanisme pemberian sanksi
Organisasi yang diberikan oleh Dewan
Pengurus sesuai tingkatanya yang
diberi wewenang terhadap pelaku
pelanggaran adalah :
3.
a.
b.
Pemberian peringatan tertulis pertama;
Pemberian peringatan tertulis kedua, apabila dalam jangka waktu 30
(tiga puluh) hari pelaku pelanggaran mengabaikan dan atau tidak
mengindahkan peringatan tertulis pertama.
Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari sejak peringatan
tertulis kedua pelaku pelanggaran mengabaikan dan atau tidak
mengindahkan, maka pelanggaran tersebut akan dibahas pada rapat
pengurus harian untuk menentukan sanksinya (sanksi dapat berupa
c.
Pasal 5
4. Khusus sanksi untuk pelanggaran Disiplin Organisasi yang terkait
perbuatan atau pelanggaran yang sangat merugikan Organisasi
setelah dinilai oleh rapat Pleno Dewan pengurus sesuai
tingkatannya dapat dijatuhkan sanksi tanpa mekanisme
peringatan dengan tetap memberikan hak jawab dan sanksi yang
diberikan sesuai dengan kewenangan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 ayat (3) huruf c.
Pasal 5
5. Pemberhentian Kepengurusan dikarenakan tidak
melaksanakan Musyawarah sampai saat habis masa jabatan
tanpa alasan yang dapat diterima, langsung dapat dilakukan
oleh tingkat pengurus diatasnya yang menerbitkan surat
Keputusan pengangkatan kepengurusan dimaksud.
Pasal 5
6. Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan seorang pengurus yang
diberhentikan sementara tidak memperhatikan itikad baik
untuk memperbaiki kesalahannya, maka Dewan Pengurus
dapat mengambil keputusan untuk memberhentikan atau
memecat sebagai Pengurus PPNI.
BAB IV
PEMBE
LAAN
DIRI
Pasal 6
1. Setiap pengurus PPNI yang dikenakan sanksi
melakukan pembelaan diri.
organisasi dapat
2. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini,
diajukan oleh Pengurus yang dikenakan sanksi organisasi
kepada Dewan Pengurus PPNI satu tingkat diatasnya dan
setingi-tingginya sampai ke tingkat Dewan Pengurus Pusat
PPNI
Pasal 7
Dalam jangka waktu selambat-
lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah menerima permohonan
Pembelaan Diri dari Pengurus
yang dikenakan sanksi organisasi,
Dewan Pengurus PPNI
sebagaimana dimaksud Pasal 4
ayat (3) huruf c harus
melaksanakan rapat untuk
mendengar Pembelaan Diri dari
Pengurus yang bersangkutan.
1.
2. Penerimaan atau penolakan Dewan Pengurus PPNI atas
permohonan Pembelaan Diri yang disampaikan oleh Pengurus
ditetapkan dalam Rapat Pleno yang diadakan khusus untuk itu.
BAB V
REHABILI
TASI
Pasal 8
1. Rehabilitasi dalam rangka pemulihan nama baik pengurus
dapat dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat PPNI berdasarkan
rapat pengurus harian.
2. Rehabilitasi dalam rangka pemulihan nama Pengurus dilakukan
oleh Dewan Pengurus Pusat PPNI berdasarkan usulan dari
tingkat Dewan Pengurus yang bersangkutan menjabat.
BAB VI
PENUTU
P
Pasal 9
1. Dalam hal terjadi pemberhentian terhadap pengurus, maka
pengisian jabatan lowong dan penggantian antar waktu
mengikuti ketentuan tentang Pergantian Antar Waktu dan
Penetapan Jabatan Lowong Dewan Pengurus PPNI.
Pasal 9
2. Dalam hal terjadi Pembekuan atau Pemberhentian Dewan
Pengurus atau Ketua Dewan Pengurus, tingkat Pengurus
diatasnya yang menerbitkan Surat keputusan Pengangkatan
dimaksud menunjuk Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pengurus
atau membentuk pengurus Caretaker untuk waktu sementara
untuk sampai ada ketua Dewan pengurus atau Kepengurusan
Definitif.
Pasal 10
1. Peraturan Disiplin Organisasi ini dibuat dengan mengacu
kepada :
a.
b.
Perundang-undangan yang berlaku.
AD/ART PPNI dan Peraturan Organisasi serta Kebijakan
atau Ketentuan Organisasi PPNI lainnya
Sistem Nilai serta norma Etika yang berlaku secara
umum.
c.
Pasal 10
2. Peraturan Organisasi ini akan ditinjau kembali apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
penetapannya.
3. Monitoring pelaksanaan Peraturan Disiplin Organisasi ini
berada dibawah koordinasi bidang organisasi dan kaderisasi.
Pasal 11
Peraturan Organisasi tentang Peraturan
berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Disiplin Organisasi ini
Jakarta, 1 Maret 2017
KADERISASI
Latar Belakang
Amanah AD dan ART Organisasi
Kesadaran Perawat akan Pentingnya OP semakin
tinggi
Tugas dan Tanggung Jawab PPNI sebagai
pengembang, Pembina dan Pengawas
Keperawatan
Setiap anggota harus menjunjung Kewibawaan
dan nama Baik Profesi melalui Organisasi PPNI
Kaderisasi Organisasi akan melahirkan Anggota
(Kader) yang memiliki loyalitas untuk memenuhi
kepentingan Profesi dan Organisasi
Pemahaman tentang Organisasi sebagai alat
perjuangan Profesi
❑Beberapa Hal yang menjadi
dasar pemikian program
Kaderisasi Organisasi
Persatuan Perawat Nasional
Indonesia :
Landasan
Landasan
• Pancasila dan UUD 1945
• Kode Etik Perawat Indonesia
• AD ART dan peraturan
organisasi PPNI
Kaderisasi Organisasi
PPNI senantiasa
Berlandaskan pada :
Sasaran
Mahasiswa tahun terakhir
Program Pendidikan Profesi dan
Vokasi dilanjutkan sebagai Calon
Anggota
Kaderisasi
Organisasi
ditujukan pada
Seluruh Anggota PPNI di
Indonesia dan Perwakilan Luar
Negeri
:
Seluruh Pengurus Organisasi
PPNI pada semua Level
Tujuan
Terbentuknya kader yang
menjunjung tinggi nilai dan Kode
Etik Keperawatan Indonesia,
Memiliki komitmen yang kuat
sebagai anggota Organisasi PPNI
mentaati Anggaran dasar dan
Anggaran Rumah Tangga (AD ART)
serta Kebijakan dan Program kerja
PPNI,
Memiliki kapasitas dan kapabilitas
untuk mengelola dan
mengembangkan Organisasi PPNI
Tujuan Umum
Kaderisasi
Tujuan Khusus Kaderisasi
Menyelenggarakan proses kaderisasi yang
menyeluruh, sinergis,
bertahap, dan berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan akan
terbentuknya kader PPNI yang berkualitas.
Membentuk Kader PPNI yang berkarakter dan
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai Kode
Etik Keperawatan Indonesia
Menghasilkan kader PPNI berkomitmen pada
organisasi PPNI konsistten menjalankan AD ART,
Peraturan serta Program Kerja PPNI
Mewujudkan kader PPNI memiliki wawasan
Kebangsaan , kesetiaan pada pancasila, uud 1945 dan
NKRI
Terima kasih

More Related Content

What's hot

Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triagejohanadi2
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanSukistinah
 
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma KeperawatanFalsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma KeperawatanUwes Chaeruman
 
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS SekolahLaporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS SekolahPutri Rimba
 
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatPendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatRahma Setya
 
Konsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakatKonsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakatUFDK
 
7. penyusunan dokumen
7. penyusunan dokumen7. penyusunan dokumen
7. penyusunan dokumenHerli Hb
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataMuh Saleh
 
Tabel kredit multiguna bank jatim
Tabel kredit multiguna bank jatimTabel kredit multiguna bank jatim
Tabel kredit multiguna bank jatimBayu Wahyudi
 
Manajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rsManajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rsFantho
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMeisin Rahman
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BTri Ananto
 
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasI Putu Cahya Legawa
 

What's hot (20)

Konsep home care
Konsep home careKonsep home care
Konsep home care
 
Kasus sistem-triage
Kasus sistem-triageKasus sistem-triage
Kasus sistem-triage
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma KeperawatanFalsafah dan Paradigma Keperawatan
Falsafah dan Paradigma Keperawatan
 
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS SekolahLaporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
 
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan MasyarakatPendidikan Kesehatan Masyarakat
Pendidikan Kesehatan Masyarakat
 
Konsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakatKonsep dasar kesehatan masyarakat
Konsep dasar kesehatan masyarakat
 
Ppni
PpniPpni
Ppni
 
Ukbm di puskesmas
Ukbm di puskesmasUkbm di puskesmas
Ukbm di puskesmas
 
7. penyusunan dokumen
7. penyusunan dokumen7. penyusunan dokumen
7. penyusunan dokumen
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan KesehataIsu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
Isu Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kesehata
 
Kuesioner survei
Kuesioner surveiKuesioner survei
Kuesioner survei
 
Tabel kredit multiguna bank jatim
Tabel kredit multiguna bank jatimTabel kredit multiguna bank jatim
Tabel kredit multiguna bank jatim
 
Manajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rsManajemen logistik puskesmas dan rs
Manajemen logistik puskesmas dan rs
 
Makalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatanMakalah hukum kesehatan
Makalah hukum kesehatan
 
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS KesehatanManual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
Manual Pelaksanaan JKN BPJS Kesehatan
 
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS BPEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
PEDOMAN TEKNIS SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT KELAS B
 
Dokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatanDokumentasi keperawatan
Dokumentasi keperawatan
 
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmasSurveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
Surveilans pengendalian dan pencegahan infeksi di puskesmas
 

Similar to ORGANISASI DAN KADERISASI.ppt

Anggaran rumah tangga Posdaya Semangat Mandiri
Anggaran rumah tangga Posdaya Semangat MandiriAnggaran rumah tangga Posdaya Semangat Mandiri
Anggaran rumah tangga Posdaya Semangat MandiriRachardy Andriyanto
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R Tgazzah
 
Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaToto Wirjosoemarto
 
Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01
Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01
Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01arj_ode
 
Peraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD Purbalingga
Peraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD PurbalinggaPeraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD Purbalingga
Peraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD PurbalinggaBudi Rahardjo
 
Kode etik ppat
Kode etik ppatKode etik ppat
Kode etik ppatTendy Wato
 
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptIwAn927910
 
Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6
Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6
Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6FOPPSI
 
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITYADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITYLutfi Hidayat
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptIwAn927910
 
Ad art himpunan perawat manajer indonesia
Ad art himpunan perawat manajer  indonesiaAd art himpunan perawat manajer  indonesia
Ad art himpunan perawat manajer indonesiaResdi Budaya
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokusKhy SeVen
 
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017IPeKBKota
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaYokhebed Fransisca
 
Anggaran Rumah Tangga KOKOPI
Anggaran Rumah Tangga KOKOPIAnggaran Rumah Tangga KOKOPI
Anggaran Rumah Tangga KOKOPIKOKOPI
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Sop sanksi keanggotaan 2015 fix
Sop sanksi keanggotaan 2015 fixSop sanksi keanggotaan 2015 fix
Sop sanksi keanggotaan 2015 fixswirawan
 
Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi pjj_kemenkes
 

Similar to ORGANISASI DAN KADERISASI.ppt (20)

Disiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Disiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_finalDisiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_final
Disiplin organisas n0 01_tap-pendiri_po_xii_2011_final
 
Anggaran rumah tangga Posdaya Semangat Mandiri
Anggaran rumah tangga Posdaya Semangat MandiriAnggaran rumah tangga Posdaya Semangat Mandiri
Anggaran rumah tangga Posdaya Semangat Mandiri
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R T
 
Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tangga
 
Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01
Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01
Draft Ad Art 1249578721 Phpapp01
 
Peraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD Purbalingga
Peraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD PurbalinggaPeraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD Purbalingga
Peraturan Pokok Keanggotaan PBMTI MPD Purbalingga
 
Kode etik ppat
Kode etik ppatKode etik ppat
Kode etik ppat
 
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
 
Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6
Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6
Tata Tertib Kode Etik Bab 5 6
 
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITYADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
ADART MERPATI PUTIH KOLAT SAMPOERNA UNIVERSITY
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
 
Ad art himpunan perawat manajer indonesia
Ad art himpunan perawat manajer  indonesiaAd art himpunan perawat manajer  indonesia
Ad art himpunan perawat manajer indonesia
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
 
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
 
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesiaKode etik profesi dan kode etik guru indonesia
Kode etik profesi dan kode etik guru indonesia
 
Anggaran Rumah Tangga KOKOPI
Anggaran Rumah Tangga KOKOPIAnggaran Rumah Tangga KOKOPI
Anggaran Rumah Tangga KOKOPI
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Sop sanksi keanggotaan 2015 fix
Sop sanksi keanggotaan 2015 fixSop sanksi keanggotaan 2015 fix
Sop sanksi keanggotaan 2015 fix
 
Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi
 
ppt kjks kel 3.pptx
ppt kjks kel 3.pptxppt kjks kel 3.pptx
ppt kjks kel 3.pptx
 

Recently uploaded

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 

Recently uploaded (7)

MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 

ORGANISASI DAN KADERISASI.ppt

  • 1. TOT TERINTEGRASI BIDANG ORGANISASI DAN KADERISASI DEWAN PENGURUS DAERAH PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA Alamat Kantor DPD PPNI: Sekretariat PPNI Jln. Teuku Umar, Muara Bungo 37211 Email: ppnidpdbungo@gmail.com Web: ppnikabupatenbungo.go.id
  • 4. UU 38/2014: Keperawatan Pasal 41 (1) Organisasi Profesi Perawat dibentuk sebagai satu wadah yang menghimpun Perawat secara nasional dan berbadan hukum. (2) Organisasi Profesi Perawat bertujuan untuk: a. meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat, dan etika profesi Perawat; dan b. mempersatukan dan memberdayakan Perawat dalam rangka menunjang pembangunan kesehatan. Pasal 42 • Organisasi Profesi Perawat berfungsi sebagai pemersatu, pembina, pengembang, dan pengawas Keperawatan di Indonesia.
  • 5. Visi-Misi PPNI Masa Jabatan 2021-2026 VISI • Menjadi organisasi profesi yang handal, yang disayangi anggota, dicintai pemerintah dan disegani organisasi lain. MISI 1. Penguatan kepengurusan pada setiap level dan badan kelengkapan 2. Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang aman, profesional, beretika dan bermartabat selayaknya profesi 3. Membangun jejaring yang luas dan efektif dalam melaksanakan peran 4. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam
  • 6. • • UU No. 36/2009 tentang Kesehatan UU No. 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan UU No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan UU N0. 38/2014 tentang Keperawatan Keputusan Kemenkum dan HAM No. AHU 93.AH.01.07 tahun 2012 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan PPNI Keputusan Kemenkum dan HAM No. AHU 133.AH.01.08 tahun 2015 tentang Persetujuan Perubahan Pengurus PPNI • LEGALITAS ORGANISASI PPNI • • •
  • 7. FUSI → BERBAGAI ORGANISASI KEPERAWATAN • IKATAN PERAWAT INDONESIA (IPI), • PERSATUAN PERAWAT INDONESIA (PPI) • ORGANISASI PERAWAT WANITA KATOLIK PENGUATAN ORANISASI MELALUI PEMAHAMAN SEJARAH TERBENTUKNYA PPNI Pada Tanggal 17 Maret 1974 Bertempat di Jl. Eyckman no 38 Bandung (Dulu SPR Eyckman) BERIKRAR MENJADI SATU WADAH ORGANISASI YAITU “PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA “
  • 8. DPP PPNI DEWAN PENGURUS AD pasal (13, 14, 15), ART pasal (28) Dewan Pengurus: 1. Pusat (DPP) 2. Wilayah Provinsi (DPW Provinsi) 3. Daerah Kab/Kota (DPD Kab/Kota) 4. Komisariat (DPK) 5. Dewan Pengurus Perwakilan Luar Negeri (DPLN). BadanKelengkapan: 1. Kolegium: - 8 Kolegium 2. IkatandanHimpunan: - 25 Ikatandan & Himpunan Badan-baranLain: 1. Badan Diklat DPP PPNI 2. Badan Bantuan Hukum
  • 10. AD PPNI 2021- 2026 Kewenangan Pengurus Pasal 42
  • 11. AD PPNI 2021- 2026 Kewajiban Pengurus Pasal 43
  • 12. AD PPNI 2021- 2026 Hak Pengurus Pasal 44
  • 14. ART PPNI 2021-2026 Tatacara Penerimaan Anggota Pasal 18
  • 15. PENGUATAN SISTEM BERBASIS STANDAR MANAJEMEN
  • 17. PERATURAN DISIPLIN ORGANISASI DEWAN PENGURUS PUSAT PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Disiplin adalah setiap perilaku positif yang berdasarkan kepada ketaatan kepatuhan serta tunduk kepada peraturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu. Disiplin berarti juga kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tenang dan tetap taat walaupun dalam situasi yang sangat menekan sekalipun. 1.
  • 18. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 2. Dalam kaitan dengan Disiplin Organisasi PPNI peraturan yang dimaksud adalah konstitusi organisasi yang meliputi AD/ART, Peraturan Organisasi dan seterusnya, perundang- undangan dan Peraturan Pemerintah yang berlaku serta etika dan norma-norma umum dan norma kesusilaan.
  • 19. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pelanggaran adalah setiap perbuatan yang dilakukan baik secara perorangan maupun bersama–sama dengan 3. sengaja melanggar AD/ART, Peraturan Organisasi, ketentuan organisasi lainnya; perundang–undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku serta etika organisasi, norma susila umum lainnya yang berakibat menghambat kinerja organisasi PPNI dan atau mencemarkan nama baik organisasi PPNI.
  • 20. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 4. Sanksi adalah setiap tindakan positif yang diambil oleh organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dan hal-hal yang berhubungan dengan kemajuan dan nama baik organisasi PPNI.
  • 21. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 2 Tindakan Disiplin adalah setiap upaya yang dilakukan organisasi terhadap anggotanya dalam rangka menjaga dan mempertahankan semangat, kinerja dan nama baik organisasi. Pada dasarnya setiap tindakan disiplin dengan memperhatikan sifat dan kadar pelanggaran yang dilakukan
  • 22. Pasal 3 Pelanggaran terhadap Konstitusi Organisasi meliputi, antara lain: 1. a b. c. AD/ART PPNI Peraturan Organisasi Ketentuan-ketentuan Organisasi lainnya. 2. Pelanggaran terhadap perundang-undangan serta peraturan pemerintah secara umum, yang berkaitan dengan etika profesi secara khusus, melakukan tindakan-tindakan hukum di bidang kriminal yang berakibat merugikan nama baik organisasi
  • 23. Pasal 3 Pelanggaran terhadap Etika Organisasi. 3. a. b. Melanggar azas kepatutan dalam Organisasi Mengatasnamakan organisasi untuk terlebih dahulu kepentingan pribadi tanpa persetujuan c. d. e. f. Merusak citra serta nama baik Organisasi di ruang Publik Bertindak yang bertentangan dengan wibawa Organisasi Memecah belah keutuhan Organisasi untuk tujuan-tujuan pribadi/kelompok. Menjadi Pengurus Organisasi Profesi keperawatan/Ke sehatan lain yang dapat menimbulkan kerugian bagi PPNI
  • 24. Pasal 3 4. Pelanggaran Moral a. b. Melakukan perbuatan tercela Melakukan perbuatan yang melanggar nilai-nilai kesusilaan yang berakibat merugikan nama baik organisasi.
  • 25. Pasal 4 Sanksi Organisasi Sanksi Organisasi didasarkan kepada: 1. a. b. c. Jenis pelanggaran Frekuensi (seringnya/pengulangan) pelanggaran. Unsur kesengajaan. 2. Bentuk sanksi Organisasi yang diberikan terhadap pelanggaran adalah : disiplin Organisasi a. b. c. Teguran atau peringatan (lisan atau tertulis) Diberhentikan Sementara sebagai Pengurus (skorsing) Diberhentikan atau Pemecatan
  • 26. Pasal 4 Sanksi Organisasi Wewenang pemberian sanksi, masing-masing: 3. a. T eguran atau peringatan T ertulis diberikan oleh Dewan Pengurus PPNI sesuai tingkatannya dalam sebuah rapat Bidang Organisasi. b. Diberhentikan sementara sebagai pengurus oleh Dewan Pengurus PPNI sesuai tingkatannya dalam sebuah rapat Pengurus Harian.
  • 27. Pasal 4 Sanksi Organisasi 3. Wewenang pemberian sanksi, masing-masing: c. Diberhentikan atau Pemecatan sebagai pengurus diberhentikan oleh : 1) DPP PPNI terhadap anggota DPP PPNI atau ketua DPW PPNI atau Pengurus DPLN dalam sebuah rapat Pleno DPP PPNI. DPP PPNI terhadap anggota selain ketua Pengurus DPW PPNl atas usul Rapat Pleno DPW PPNI. DPW PPNI terhadap anggota DPW PPNI atau ketua DPD PPNI dalam sebuah rapat Pleno DPW PPNI. DPW PPNl terhadap anggota selain ketua DPD PPNI atas usul rapat Pleno DPD PPNI. DPD PPNl terhadap anggota DPD atau Pengurus DPK dalam sebuah rapat Pleno DPD. 2) 3) 4) 5)
  • 28. Pasal 4 Sanksi Organisasi 4. Bentuk Sanksi yang diberikan kepada pelanggar disiplin Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan oleh Dewan Pengurus yang diberikan wewenang untuk memberikan Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
  • 29. BAB III MEKANISME PEMBERIAN SANKSI Pasal 5 Perbuatan Pelanggaran Disiplin dapat berasal dari laporan atau ditemukan oleh Dewan Pengurus sesuai tingkatannya. 1. 2. Laporan dan temuan pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud ayat (1) dibahas dalam rapat Dewan Pengurus sesuai dengan tingkat pelanggarannya .
  • 30. Pasal 5 Mekanisme pemberian sanksi Organisasi yang diberikan oleh Dewan Pengurus sesuai tingkatanya yang diberi wewenang terhadap pelaku pelanggaran adalah : 3. a. b. Pemberian peringatan tertulis pertama; Pemberian peringatan tertulis kedua, apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari pelaku pelanggaran mengabaikan dan atau tidak mengindahkan peringatan tertulis pertama. Apabila dalam jangka waktu 15 (lima belas) hari sejak peringatan tertulis kedua pelaku pelanggaran mengabaikan dan atau tidak mengindahkan, maka pelanggaran tersebut akan dibahas pada rapat pengurus harian untuk menentukan sanksinya (sanksi dapat berupa c.
  • 31. Pasal 5 4. Khusus sanksi untuk pelanggaran Disiplin Organisasi yang terkait perbuatan atau pelanggaran yang sangat merugikan Organisasi setelah dinilai oleh rapat Pleno Dewan pengurus sesuai tingkatannya dapat dijatuhkan sanksi tanpa mekanisme peringatan dengan tetap memberikan hak jawab dan sanksi yang diberikan sesuai dengan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (3) huruf c.
  • 32. Pasal 5 5. Pemberhentian Kepengurusan dikarenakan tidak melaksanakan Musyawarah sampai saat habis masa jabatan tanpa alasan yang dapat diterima, langsung dapat dilakukan oleh tingkat pengurus diatasnya yang menerbitkan surat Keputusan pengangkatan kepengurusan dimaksud.
  • 33. Pasal 5 6. Jika dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan seorang pengurus yang diberhentikan sementara tidak memperhatikan itikad baik untuk memperbaiki kesalahannya, maka Dewan Pengurus dapat mengambil keputusan untuk memberhentikan atau memecat sebagai Pengurus PPNI.
  • 34. BAB IV PEMBE LAAN DIRI Pasal 6 1. Setiap pengurus PPNI yang dikenakan sanksi melakukan pembelaan diri. organisasi dapat 2. Pembelaan diri sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, diajukan oleh Pengurus yang dikenakan sanksi organisasi kepada Dewan Pengurus PPNI satu tingkat diatasnya dan setingi-tingginya sampai ke tingkat Dewan Pengurus Pusat PPNI
  • 35. Pasal 7 Dalam jangka waktu selambat- lambatnya 15 (lima belas) hari setelah menerima permohonan Pembelaan Diri dari Pengurus yang dikenakan sanksi organisasi, Dewan Pengurus PPNI sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (3) huruf c harus melaksanakan rapat untuk mendengar Pembelaan Diri dari Pengurus yang bersangkutan. 1. 2. Penerimaan atau penolakan Dewan Pengurus PPNI atas permohonan Pembelaan Diri yang disampaikan oleh Pengurus ditetapkan dalam Rapat Pleno yang diadakan khusus untuk itu.
  • 36. BAB V REHABILI TASI Pasal 8 1. Rehabilitasi dalam rangka pemulihan nama baik pengurus dapat dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat PPNI berdasarkan rapat pengurus harian. 2. Rehabilitasi dalam rangka pemulihan nama Pengurus dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat PPNI berdasarkan usulan dari tingkat Dewan Pengurus yang bersangkutan menjabat.
  • 37. BAB VI PENUTU P Pasal 9 1. Dalam hal terjadi pemberhentian terhadap pengurus, maka pengisian jabatan lowong dan penggantian antar waktu mengikuti ketentuan tentang Pergantian Antar Waktu dan Penetapan Jabatan Lowong Dewan Pengurus PPNI.
  • 38. Pasal 9 2. Dalam hal terjadi Pembekuan atau Pemberhentian Dewan Pengurus atau Ketua Dewan Pengurus, tingkat Pengurus diatasnya yang menerbitkan Surat keputusan Pengangkatan dimaksud menunjuk Pelaksana Tugas Ketua Dewan Pengurus atau membentuk pengurus Caretaker untuk waktu sementara untuk sampai ada ketua Dewan pengurus atau Kepengurusan Definitif.
  • 39. Pasal 10 1. Peraturan Disiplin Organisasi ini dibuat dengan mengacu kepada : a. b. Perundang-undangan yang berlaku. AD/ART PPNI dan Peraturan Organisasi serta Kebijakan atau Ketentuan Organisasi PPNI lainnya Sistem Nilai serta norma Etika yang berlaku secara umum. c.
  • 40. Pasal 10 2. Peraturan Organisasi ini akan ditinjau kembali apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya. 3. Monitoring pelaksanaan Peraturan Disiplin Organisasi ini berada dibawah koordinasi bidang organisasi dan kaderisasi.
  • 41. Pasal 11 Peraturan Organisasi tentang Peraturan berlaku sejak tanggal ditetapkan. Disiplin Organisasi ini Jakarta, 1 Maret 2017
  • 43. Latar Belakang Amanah AD dan ART Organisasi Kesadaran Perawat akan Pentingnya OP semakin tinggi Tugas dan Tanggung Jawab PPNI sebagai pengembang, Pembina dan Pengawas Keperawatan Setiap anggota harus menjunjung Kewibawaan dan nama Baik Profesi melalui Organisasi PPNI Kaderisasi Organisasi akan melahirkan Anggota (Kader) yang memiliki loyalitas untuk memenuhi kepentingan Profesi dan Organisasi Pemahaman tentang Organisasi sebagai alat perjuangan Profesi ❑Beberapa Hal yang menjadi dasar pemikian program Kaderisasi Organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia :
  • 44. Landasan Landasan • Pancasila dan UUD 1945 • Kode Etik Perawat Indonesia • AD ART dan peraturan organisasi PPNI Kaderisasi Organisasi PPNI senantiasa Berlandaskan pada :
  • 45. Sasaran Mahasiswa tahun terakhir Program Pendidikan Profesi dan Vokasi dilanjutkan sebagai Calon Anggota Kaderisasi Organisasi ditujukan pada Seluruh Anggota PPNI di Indonesia dan Perwakilan Luar Negeri : Seluruh Pengurus Organisasi PPNI pada semua Level
  • 46. Tujuan Terbentuknya kader yang menjunjung tinggi nilai dan Kode Etik Keperawatan Indonesia, Memiliki komitmen yang kuat sebagai anggota Organisasi PPNI mentaati Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) serta Kebijakan dan Program kerja PPNI, Memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk mengelola dan mengembangkan Organisasi PPNI Tujuan Umum Kaderisasi
  • 47. Tujuan Khusus Kaderisasi Menyelenggarakan proses kaderisasi yang menyeluruh, sinergis, bertahap, dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan akan terbentuknya kader PPNI yang berkualitas. Membentuk Kader PPNI yang berkarakter dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai Kode Etik Keperawatan Indonesia Menghasilkan kader PPNI berkomitmen pada organisasi PPNI konsistten menjalankan AD ART, Peraturan serta Program Kerja PPNI Mewujudkan kader PPNI memiliki wawasan Kebangsaan , kesetiaan pada pancasila, uud 1945 dan NKRI