SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada umumnya untuk zat padat, energi yang diberikan kepada getaran kisi
merupakan andil yang terpenting pada kapasitas termal, malah pada bahan isolator nonmagnetik getaran kisi merupakan kontribusi satu-satunya. Sedangkan kontribusi lainnya
berupa konduksi elektron terjadi pula pada logam, dan keberaturan magnetik terjadi
pada bahan magnet.
Telah ditunjukan dalam kisi satu dimensi, bahwa paduan getaran atom akan
menghasilkan berbagai ragam frekuensi dari nol sampai suatu harga tertentu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1.

Apa yang dimaksud dengan getaran kisi ?

2.

Bagaimana hukum Dulong-Petit pada perhitungan rata-rata energi ?

3.

Bagaimana bentuk getaran kisi model Einstein ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.

Untuk mengetahui pengertian getaran kisi.

2.

Untuk mengetahui hukum Dulong-Petit pada perhitungan rata-rata energi.

3.

Untuk mengetahui bentuk getaran kisi model Einstein.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:
Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

1
1. Memberi pandangan kepada pembaca tentang getaran kisi dan hukum Dulong-Petit
pada perhitungan rata-rata energi.
2. Memberikan gambaran tentang bentuk getaran kisi model Einstein.

Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Getaran Kisi

B. Hukum Dulong-Petit pada Perhitungan Rata-Rata Energi
Menurut hukum Dulong-Petit (1920), panas spesifik padatan unsur adalah hampir
sama untuk semua unsur, yaitu sekitar 6 cal/mole oK. Boltzmann, setengah abad
kemudian, menunjukkan bahwa angka yang dihasilkan oleh Dulong-Petit dapat
ditelusuri melalui pandangan bahwa energi dalam padatan tersimpan dalam atomatomnya yang bervibrasi. Energi atom-atom ini diturunkan dari teori kinetik gas.
Molekul gas ideal memiliki tiga derajat kebebasan dengan energi kinetik rata-rata
per derajat kebebasan adalah
adalah

sehingga energi kinetik rata-rata dalam tiga dimensi

. Energi per mole adalah
(N bilangan Avogadro)

yang merupakan energi internal gas ideal.
Dalam padatan, atom-atom saling terikat sehingga selain energi kinetik terdapat
pula energi potensial sehingga energi rata-rata per derajat kebebasan bukan
melainkan

. Energi per mole padatan menjadi
cal/mole

Panas spesifik pada volume konstan
cal/mole oK
Angka inilah yang diperoleh oleh Dulong-Petit. Pada umumnya hukum DulongPetit cukup teliti untuk temperatur di atas temperatur kamar. Namun beberapa unsur

Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

3
memiliki panas spesifik pada temperatur kamar yang lebih rendah dari angka DulongPetit, misalnya B, Be, C, Si. Pada temperatur yang sangat rendah panas spesifik semua
unsur menuju nol.

C. Getaran Kisi Model Einstein
Sejumlah panas (∆Q) yang diperlukan per mol zat untuk menaikkan suhunya
disebut kapasitas kalor. Bila kenaikan suhu zat ∆T, maka kapasitas panas adalah :

Jika proses penyerapan panas berlangsung pada volume tetap, maka panas yang
diserap sama dengan peningkatan energi dalam zat
∆Q = ∆E
E menyatakan energi dalam.
Kapasitas kalor pada volume tetap (Cv) dapat dinyatakan:

Kapasitas panas zat pada suhu tinggi mendekati nilai 3R; R menyatakan tetapan
gas umum. Karena R ≅ 2 kalori/K-mol, maka pada suhu tinggi kapasitas panas zat
padat :

Gambar 2.1. Kebergantungan kapasitas panas zat padat pada suhu
Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

4
a. Model Teori Klasik
Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai
osilator harmonik. Osilator harmonik merupakan suatu konsep/model yang secara
makroskopik dapat dibayangkan sebagai sebuah massa m yang terkait pada sebuah
pegas dengan tetapan pegas C.
Untuk osilator harmonik satu-dimensi, energinya dapat dirumuskan :

dengan v laju getaran osilator, x simpangan osilator ω frekuensi sudut getaran
osilator

.

Untuk osilator harmonik satu dimensi yang mempunyai dua derajad bebas
mempunyai energi rata-rata :

Selanjutnya, karena atom-atom dalam kristal membentuk susunan tiga-dimensi, maka
untuk satu mol osilator harmonik tiga-dimensi, energi dalamnya :

Dengan demikian kapasitas kalornya :

dari hasil (2.42) ini terlihat bahwa menurut model fisika klasik, kapasitas panas zat
padat tidak bergantung suhu dan berharga 3R. Hal ini sesuai dengan hukum
Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

5
Dulong-Petit yang hanya berlaku untuk suhu tinggi. Sedangkan untuk suhu rendah jelas
teori ini tidak berlaku.
b. Model Einstein
Dalam model ini, atom-atom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang
bergetar tanpa terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya. Energi osilator dirumuskan
secara kuantum (berdasarkan teori kuantum) yang berharga diskrit :

Pada tingkat dasar n = 0, energi osilator є0 = 0.
Tingkat berikutnya n = 1, 2 dan seterusnya. Perbedaan energi antar tingkat adalah ђω
; lihat gambar 2.12.

Gambar 2.12. Spektrum energi osilator satu dimensi menurut teori kuantum.

Pada keseimbangan termal, energi rata-rata osilator dinyatakan oleh :

faktor (bobot) Boltzmann exp(-єn/kT) menyatakan kebolehjadian keadaan berenergi єn
tertempati. Persamaan (2.44) dalam bentuk deret tersebut ekuivalen dengan ungkapan :

Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

6
Selanjutnya, untuk satu mol osilator tiga-dimensi memiliki energi dalam :

Sehingga kapasitas kalornya:

Dalam model Einstein frekuensi osilator ω biasa ditulis ωE yang disebut frekuensi
Einstein.
Untuk menyederhana persamaan (2.46) didefinisikan suhu Einstein (θE) menurut :

dan persamaan (2.46) tereduksi menjadi :

Pada suhu tinggi (T>>), maka nilai (θE/T) berharga kecil; sehingga exp (θE/T)
dapat diuraikan ke dalam deret sebagai berikut :

Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

7
Menurut hasil ini jelas bahwa model Einstein cocok pada suhu tinggi.
Bagaimana untuk suhu rendah? Pada suhu rendah (T<<) nilai (θE/T) besar. Hal ini
berdampak pada penyebut dalam persamaan (2.48); yaitu :

sehingga ungkapan kapasitas panas menjadi :

Dengan,

Jadi, pada suhu rendah Cv sebanding dengan e dan jelas ini tidak cocok
dengan hasil eksperimen, dimana Cv sebanding dengan T3. Sekali lagi, model inipun
gagal menjelaskan Cv pada suhu rendah.

Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk membantu dalam proses belajar, sebaiknya gunakan beberapa literatur yang
berbeda untuk memperoleh penjelasan mengenai materi Getaran Kisi Model Einstein.

Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

9
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Waloejo Loeksmanto, The Houw Liong. MATERI POKOK FISIKA ZAT
PADAT.1987. Karunika Universitas Terbuka: Jakarta
http://kel2zadat.blogspot.com/2010_06_01_archive.html (Diakses pada tanggal 20
Maret 2013).
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112WIENDARTUN/4.BAB_IV-(VIBRASI_KRISTAL).pdf (Diakses pada
tanggal 20 Maret 2013).
http://www.biomed.ee.itb.ac.id/courses/Material%20biomedika/BAB%2011%20b5%
20Sifat%20Thermal%20Material.pdf (Diakses pada tanggal 20 Maret
2013).
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195905271985031KARDIAWARMAN/Modul_UT/KB-1_modul_8_Fis-Statistik.pdf (Diakses
pada tanggal 20 Maret 2013).

Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein

10

More Related Content

What's hot

Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordNurochmah Nurdin
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikMerah Mars HiiRo
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatAhmad Faisal Harish
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti FKIP UHO
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”Millathina Puji Utami
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)kemenag
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronAldiRijaldi
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-intiIntan Nsp
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 

What's hot (20)

Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
Fisika inti diktat
Fisika inti diktatFisika inti diktat
Fisika inti diktat
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Osilasi teredam
Osilasi teredamOsilasi teredam
Osilasi teredam
 
Fisika Inti
Fisika Inti Fisika Inti
Fisika Inti
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
“Energi dan Momentum pada Gelombang Elektromagnetik”
 
Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)Model inti atom (asti dewi n.)
Model inti atom (asti dewi n.)
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektron
 
92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti92046781 fisika-inti
92046781 fisika-inti
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 

Viewers also liked

Fisika statistik
Fisika statistikFisika statistik
Fisika statistikvadma_theja
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatMukhsinah PuDasya
 
Daftar judul seminar fisika
Daftar judul seminar  fisikaDaftar judul seminar  fisika
Daftar judul seminar fisikaSulistiyo Wibowo
 
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasGetaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasYati Maryati
 
Proses difusi zat padat
Proses difusi zat padatProses difusi zat padat
Proses difusi zat padatVincent Cahya
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamMukhsinah PuDasya
 
Spektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merahSpektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merahTias Rahestin
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalFyad
 
Spektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedSpektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedNur Latifah
 
Konsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutanKonsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutanFitria Maghfiroh
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptDaniel Marison
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikWawan GokiElz
 

Viewers also liked (20)

Dinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristalDinamika kisi kristal
Dinamika kisi kristal
 
Ringkasan zat padat
Ringkasan zat padatRingkasan zat padat
Ringkasan zat padat
 
Fisika statistik
Fisika statistikFisika statistik
Fisika statistik
 
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat PadatAplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat
 
Daftar judul seminar fisika
Daftar judul seminar  fisikaDaftar judul seminar  fisika
Daftar judul seminar fisika
 
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panasGetaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
Getaran termal, kuantisasi energi dan kapasitas panas
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Spektrometer
SpektrometerSpektrometer
Spektrometer
 
Proses difusi zat padat
Proses difusi zat padatProses difusi zat padat
Proses difusi zat padat
 
3. bab-i (1)
3. bab-i (1)3. bab-i (1)
3. bab-i (1)
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
 
Spektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merahSpektrofotometer infra merah
Spektrofotometer infra merah
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Spektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra RedSpektroskopi Infra Red
Spektroskopi Infra Red
 
Konsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutanKonsentrasi dan sifat koligatif larutan
Konsentrasi dan sifat koligatif larutan
 
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-pptPresentasi spektroskopi-inframerah-ppt
Presentasi spektroskopi-inframerah-ppt
 
Siklus rankine
Siklus rankineSiklus rankine
Siklus rankine
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 

Similar to Getaran Kisi dan Model Einstein

Similar to Getaran Kisi dan Model Einstein (20)

Pertemuan ii iii ekipartisi energi
Pertemuan ii iii ekipartisi energiPertemuan ii iii ekipartisi energi
Pertemuan ii iii ekipartisi energi
 
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GASTEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
Gas Ideal - Kelompok 9
Gas Ideal -  Kelompok 9Gas Ideal -  Kelompok 9
Gas Ideal - Kelompok 9
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
Sixxxx
SixxxxSixxxx
Sixxxx
 
Teor
TeorTeor
Teor
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Pertemuan i teori kinetik gas
Pertemuan i teori kinetik gasPertemuan i teori kinetik gas
Pertemuan i teori kinetik gas
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
06 bab5
06 bab506 bab5
06 bab5
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atom
 
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
Tugas Kimdas (Hukum 3 termodinamika)
 
Amalia noor farida (tik)
Amalia noor farida (tik)Amalia noor farida (tik)
Amalia noor farida (tik)
 
Amalia noor farida (tik)
Amalia noor farida (tik)Amalia noor farida (tik)
Amalia noor farida (tik)
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
Bab 6 kelompok 4 T-WPS Office (1).pptx
Bab 6 kelompok 4 T-WPS Office (1).pptxBab 6 kelompok 4 T-WPS Office (1).pptx
Bab 6 kelompok 4 T-WPS Office (1).pptx
 

Recently uploaded

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Getaran Kisi dan Model Einstein

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya untuk zat padat, energi yang diberikan kepada getaran kisi merupakan andil yang terpenting pada kapasitas termal, malah pada bahan isolator nonmagnetik getaran kisi merupakan kontribusi satu-satunya. Sedangkan kontribusi lainnya berupa konduksi elektron terjadi pula pada logam, dan keberaturan magnetik terjadi pada bahan magnet. Telah ditunjukan dalam kisi satu dimensi, bahwa paduan getaran atom akan menghasilkan berbagai ragam frekuensi dari nol sampai suatu harga tertentu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah : 1. Apa yang dimaksud dengan getaran kisi ? 2. Bagaimana hukum Dulong-Petit pada perhitungan rata-rata energi ? 3. Bagaimana bentuk getaran kisi model Einstein ? C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian getaran kisi. 2. Untuk mengetahui hukum Dulong-Petit pada perhitungan rata-rata energi. 3. Untuk mengetahui bentuk getaran kisi model Einstein. D. Manfaat Penulisan Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini adalah: Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 1
  • 2. 1. Memberi pandangan kepada pembaca tentang getaran kisi dan hukum Dulong-Petit pada perhitungan rata-rata energi. 2. Memberikan gambaran tentang bentuk getaran kisi model Einstein. Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 2
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Getaran Kisi B. Hukum Dulong-Petit pada Perhitungan Rata-Rata Energi Menurut hukum Dulong-Petit (1920), panas spesifik padatan unsur adalah hampir sama untuk semua unsur, yaitu sekitar 6 cal/mole oK. Boltzmann, setengah abad kemudian, menunjukkan bahwa angka yang dihasilkan oleh Dulong-Petit dapat ditelusuri melalui pandangan bahwa energi dalam padatan tersimpan dalam atomatomnya yang bervibrasi. Energi atom-atom ini diturunkan dari teori kinetik gas. Molekul gas ideal memiliki tiga derajat kebebasan dengan energi kinetik rata-rata per derajat kebebasan adalah adalah sehingga energi kinetik rata-rata dalam tiga dimensi . Energi per mole adalah (N bilangan Avogadro) yang merupakan energi internal gas ideal. Dalam padatan, atom-atom saling terikat sehingga selain energi kinetik terdapat pula energi potensial sehingga energi rata-rata per derajat kebebasan bukan melainkan . Energi per mole padatan menjadi cal/mole Panas spesifik pada volume konstan cal/mole oK Angka inilah yang diperoleh oleh Dulong-Petit. Pada umumnya hukum DulongPetit cukup teliti untuk temperatur di atas temperatur kamar. Namun beberapa unsur Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 3
  • 4. memiliki panas spesifik pada temperatur kamar yang lebih rendah dari angka DulongPetit, misalnya B, Be, C, Si. Pada temperatur yang sangat rendah panas spesifik semua unsur menuju nol. C. Getaran Kisi Model Einstein Sejumlah panas (∆Q) yang diperlukan per mol zat untuk menaikkan suhunya disebut kapasitas kalor. Bila kenaikan suhu zat ∆T, maka kapasitas panas adalah : Jika proses penyerapan panas berlangsung pada volume tetap, maka panas yang diserap sama dengan peningkatan energi dalam zat ∆Q = ∆E E menyatakan energi dalam. Kapasitas kalor pada volume tetap (Cv) dapat dinyatakan: Kapasitas panas zat pada suhu tinggi mendekati nilai 3R; R menyatakan tetapan gas umum. Karena R ≅ 2 kalori/K-mol, maka pada suhu tinggi kapasitas panas zat padat : Gambar 2.1. Kebergantungan kapasitas panas zat padat pada suhu Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 4
  • 5. a. Model Teori Klasik Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai osilator harmonik. Osilator harmonik merupakan suatu konsep/model yang secara makroskopik dapat dibayangkan sebagai sebuah massa m yang terkait pada sebuah pegas dengan tetapan pegas C. Untuk osilator harmonik satu-dimensi, energinya dapat dirumuskan : dengan v laju getaran osilator, x simpangan osilator ω frekuensi sudut getaran osilator . Untuk osilator harmonik satu dimensi yang mempunyai dua derajad bebas mempunyai energi rata-rata : Selanjutnya, karena atom-atom dalam kristal membentuk susunan tiga-dimensi, maka untuk satu mol osilator harmonik tiga-dimensi, energi dalamnya : Dengan demikian kapasitas kalornya : dari hasil (2.42) ini terlihat bahwa menurut model fisika klasik, kapasitas panas zat padat tidak bergantung suhu dan berharga 3R. Hal ini sesuai dengan hukum Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 5
  • 6. Dulong-Petit yang hanya berlaku untuk suhu tinggi. Sedangkan untuk suhu rendah jelas teori ini tidak berlaku. b. Model Einstein Dalam model ini, atom-atom dianggap sebagai osilator-osilator bebas yang bergetar tanpa terpengaruh oleh osilator lain di sekitarnya. Energi osilator dirumuskan secara kuantum (berdasarkan teori kuantum) yang berharga diskrit : Pada tingkat dasar n = 0, energi osilator є0 = 0. Tingkat berikutnya n = 1, 2 dan seterusnya. Perbedaan energi antar tingkat adalah ђω ; lihat gambar 2.12. Gambar 2.12. Spektrum energi osilator satu dimensi menurut teori kuantum. Pada keseimbangan termal, energi rata-rata osilator dinyatakan oleh : faktor (bobot) Boltzmann exp(-єn/kT) menyatakan kebolehjadian keadaan berenergi єn tertempati. Persamaan (2.44) dalam bentuk deret tersebut ekuivalen dengan ungkapan : Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 6
  • 7. Selanjutnya, untuk satu mol osilator tiga-dimensi memiliki energi dalam : Sehingga kapasitas kalornya: Dalam model Einstein frekuensi osilator ω biasa ditulis ωE yang disebut frekuensi Einstein. Untuk menyederhana persamaan (2.46) didefinisikan suhu Einstein (θE) menurut : dan persamaan (2.46) tereduksi menjadi : Pada suhu tinggi (T>>), maka nilai (θE/T) berharga kecil; sehingga exp (θE/T) dapat diuraikan ke dalam deret sebagai berikut : Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 7
  • 8. Menurut hasil ini jelas bahwa model Einstein cocok pada suhu tinggi. Bagaimana untuk suhu rendah? Pada suhu rendah (T<<) nilai (θE/T) besar. Hal ini berdampak pada penyebut dalam persamaan (2.48); yaitu : sehingga ungkapan kapasitas panas menjadi : Dengan, Jadi, pada suhu rendah Cv sebanding dengan e dan jelas ini tidak cocok dengan hasil eksperimen, dimana Cv sebanding dengan T3. Sekali lagi, model inipun gagal menjelaskan Cv pada suhu rendah. Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 8
  • 9. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran Untuk membantu dalam proses belajar, sebaiknya gunakan beberapa literatur yang berbeda untuk memperoleh penjelasan mengenai materi Getaran Kisi Model Einstein. Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 9
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Darmawan, Waloejo Loeksmanto, The Houw Liong. MATERI POKOK FISIKA ZAT PADAT.1987. Karunika Universitas Terbuka: Jakarta http://kel2zadat.blogspot.com/2010_06_01_archive.html (Diakses pada tanggal 20 Maret 2013). http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195708071982112WIENDARTUN/4.BAB_IV-(VIBRASI_KRISTAL).pdf (Diakses pada tanggal 20 Maret 2013). http://www.biomed.ee.itb.ac.id/courses/Material%20biomedika/BAB%2011%20b5% 20Sifat%20Thermal%20Material.pdf (Diakses pada tanggal 20 Maret 2013). http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/195905271985031KARDIAWARMAN/Modul_UT/KB-1_modul_8_Fis-Statistik.pdf (Diakses pada tanggal 20 Maret 2013). Fisika Zat Padat | Getaran Kisi Model Einstein 10