Dokumen tersebut membahas tentang cara mensyukuri nikmat Allah SWT yang meliputi tiga aspek yaitu bersyukur dengan hati dengan mengakui nikmat berasal dari Allah, bersyukur dengan lisan dengan memperbanyak puji-pujian kepada Allah, dan bersyukur dengan perbuatan dengan menunaikan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Nikmat Allah sangat banyak sehingga tidak mungkin dihitung oleh manusia, oleh k
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Cara bersyukur kepada Allah
1. Cara Bersyukur Kepada Allah SWT
Membahas tentang syukur maka terlebih dahulu diuraikan persoalan
nikmat, sebab antara keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat
dan saling keterkaiatan. Apa yang dimaksud dengan nikmat itu?.
Imam Ghazali merumuskan “ setiap kebaikan, kelezatan, kebahagian,
bahkan setiap keinginan yang terpenuhi, tapi nikmat yang sejati ialah
kebahagian hidup ukhrawi, hari kemudian yang abadi”.
Nikmat yang diperoleh dan dirasakan dalam kehidupan ini ada dua,
Pertama, nikmat yang bersifat fitri atau asasi, yaitu yang dibawa oleh
manusia ketika lahir. Sebagaimana Firman Allah. “Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati,
agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl:78)
2. Kedua, nikmat yang mendatang, yang diterima dan yang dapat
dirasakan sewaktu-waktu. Firman Allah : “Dan suatu tanda (kekuasaan
Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. kami hidupkan
bumi itu dan kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya
mereka makan.Dan kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan
anggur dan kami pancarkan padanya beberapa mata air, Supaya mereka
dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan
mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?”. (QS.Yasin:33-35)
Nikmat yang diterima manusia sangatlah banyak , tidak dapat dihitung
jumlahnya, tidak bisa dihitung beratnya. Sebagaimana Firman Allah“Dan
jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat
menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS. An-Nahl:18)
Coba kita renungkan tentang kejadian manusia yang diciptakan Tuhan,
seperti anggota tubuh kaki, mulut, mata, telinga. Tak ubahnya laksana
satu instrumen yang maha lengkap, otomatis, yang bisa bergerak dan
berfungsi pada waktu yang sama. Sambil melihat, bisa bicara, berjalan
dan lain-lain.Sudah sepantasnyalah manusia berterima kasih terhadap
nikmat tuhan yang demikian banyak. Berterima kasih menurut istilah
agama disebut syukur
Kebanyakan sifat manusia, baru akan menyadari nikmat yang diberikan
Tuhan kepadanya, apabila nikmat itu sudah hilang atau dicabut dari
dirinya. Andaikan buta matanya sebelah atau kakinya terpotong, barulah
merasa betapa nikmatnya mempunyai mata dan kaki sempurna. Jika
sudah sakit, baru sadar betapa nikmatnya kesehatan. Oleh sebab itu
setiap nikmat yang diperoleh haruslah disyukuri, berterima kasih kepada
yang menganugerahkannya.
Lalu bagaimanakan cara bersyukur terhadap nikmat yang telah
diberikan oleh Tuhan ?. Setidaknya ada tiga cara yang harus kita
lakukan :
Bersyukur dengan hati, kita haruslah sadar bahwa nikmat yang kita
peroleh datangnya dari Allah SWT, bukan dari selain Alllah SWT. Allah
berfirman : “Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, Maka dari Allah-lah
(datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka Hanya kepada-
Nya-lah kamu meminta pertolongan”.(QS. An-Nahl:53)
3. Bersyukur dengan lisan, artinya dengam memperbanyak puji-pujian
kepada Allah SWT yaitu membaca Hamdallah (Alhamdulillah). Firman
Allah “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, Maka hendaklah kamu
siarkan(menyebutnya)”. (QS.Ad-Dhuhaa:11)
Bersyukur dengan semua naggota badan, yaitu dengan seluruh
anggota badan haruslah mengerjalan perbuatan kebaikan yang diperintahkan
Tuhan dan meninggalakan semua kemaksiatan yang dilarang-Nya.
Dengan demikian cara bersyukur tidak cukup hanya dengan memuji-
memuji Tuhan, tetapi haruslah sejalan dan seirama dengan pengakuan di
hati dan diiringi pula dengan perbuatan-perbuatan nyata, mentaati
perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.
Hadits Arba’in Nomor 26, Bagian Kedua
Di antara kandungan hadits Rasulullah saw dalam kitab Arba'in Nawawiyyah yang
ke-26 ini adalah pelajaran kepada manusia untuk mensyukuri nikmat Allah swt yang
sangat melimpah dan tidak dapat dihitung.
Sebab, hadits Arba'in ini bisa dimaknai atau dipahami, “diciptakan oleh Allah terdiri
dari banyak ruas, semuanya ada tiga ratus enam puluh (360) ruas. Setiap ruas ini
mencerminkan kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia. Oleh karena itu,
setiap ruas ini diperintahkan untuk bersedekah, sebab atas nama setiap ruas ini
merupakan ekspresi dan bentuk syukur manusia kepada Allah.” (lihat Ibn Rajab al-
Hanbali dalam Jami' al-Ulum wa al-Hikam saat menjelaskan hadits ini).
Kewajiban manusia untuk mensyukuri nikmat penciptaan manusia yang terdiri dari
susunan ruas-ruas dan organ-organ ini telah diisyaratkan dalam QS Al-Infithar: 6-8,
QS Al-Mulk: 23, QS An-Nahl: 78, QS Al-Balad: 8-9.
Diceritakan bahwa pada suatu malam seorang ulama bernama al-Fudhail bin 'Iyadh
membaca Al-Qur'an surat Al-Balad ayat 8 sampai 9 ini, lalu ia menangis. Maka
orang-orang yang melihatnya menanyakan apa yang membuatnya menangis? Ia
menjelaskan, "Tidakkah engkau memasuki malam harimu dalam keadaan bersyukur
4. kepada Allah swt yang telah memberikan dua mata kepadamu dan dengan dua mata
ini engkau dapat melihat? Tidakkah engkau memasuki malam harimu dalam keadaan
bersyukur kepada Allah swt yang telah menjadikan untukmu satu lidah yang
dengannya engkau dapat berbicara?" Fudhail terus menerus menyebutkan organ-
organ seperti ini dengan mengajukan pertanyaan retoris yang sama.
Kenikmatan yang terlupakan
Sebagai penegas terhadap keharusan untuk mensyukuri nikmat Allah ini, Rasulullah
bersabda, “Ada dua kenikmatan, banyak manusia menjadi merugi gara-gara dua
kenikmatan ini, yaitu; nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.” (HR Imam
Bukhari dalam kitab Shahih-nya, hadits no. 6412).
Bukankah semua ruas tulang belulang manusia merupakan wujud dari kesehatan
yang Allah swt berikan itu? Namun, sayangnya, sebagaimana tersebut dalam hadits,
banyak manusia melupakannya sehingga mereka menjadi merugi karena tidak
mensyukurinya.
Pertanggungjawaban untuk setiap kenikmatan
Semua kenikmatan yang Allah swt berikan kepada manusia akan dimintai
pertanggungjawabannya. Termasuk kenikmatan yang berupa 360 ruas tulang
belulangnya. Caranya adalah dengan menunaikan hak dan kewajiban setiap ruas
tulang belulang tersebut untuk bersedekah, sebagaimana telah dijelaskan pada
tulisan yang lalu.
Hal ini sejalan dengan QS At-Takatsur: 8 yang menegaskan bahwa manusia akan
dimintai pertanggungjawaban atas segala bentuk kenikmatan yang telah
diterimanya. Sejalan pula dengan QS Al-Isra':36 yang menegaskan bahwa
pendengaran, penglihatan dan hati itu akan dimintai pertanggungjawaban.
5. Cara mensyukuri nikmat Allah
Ada banyak cara yang dapat dilakukan manusia untuk mensyukuri nikmat Allah swt.
Secara garis besar, mensyukuri nikmat ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:
1. Mensyukuri dengan hati, dengan mengakui, mengimani dan meyakini bahwa
segala bentuk kenikmatan ini datangnya dari Allah swt semata.
2. Mensyukuri dengan lisan, dengan memperbanyak ucapan alhamdulillah
(segala puji milik Allah) wasysyukru lillah (dan segala bentuk syukur juga
milik Allah).
3. Mensyukuri dengan perbuatan.
1. Mempergunakan segala bentuk kenikmatan Allah untuk menunaikan
perintah-perintah Allah, baik perintah wajib, sunnah maupun mubah.
2. Mempergunakan segala bentuk kenikmatan Allah dengan cara
menghindari, menjauhi dan meninggalkan segala bentuk larangan
Allah, baik larangan yang haram maupun yang makruh.
Syukur dengan hati, lisan dan perbuatan ini hendaklah terefleksi dan tercermin pada
setiap momentum yang bersifat zhahir, bahkan yang tersamar sekalipun. Contoh
cerminan sikap mensyukuri nikmat Allah yang tampak secara lahir ini dapat dilihat
dalam sikap Nabi Sulaiman as saat ia mendapati singgasana Bilqis telah ada di
sampingnya dalam sekejap mata. Saat itu Nabi Sulaiman langsung berkata, "Ini
6. adalah anugerah Allah. Dia bermaksud mengujiku, adakah aku bersyukur ataukah
aku kufur." (QS An-Naml: 40)
Juga tampak dari sikap Raja Dzulqarnain yang sukses membangun radm (semacam
benteng) untuk menghalau serbuan Ya'juj Ma'juj. Setelah sukses besar yang luar
biasa ini, ia tidak menisbatkan prestasi spektakulernya itu kepada dirinya, akan
tetapi menisbatkannya kepada Allah. Ia berkata, "Ini adalah rahmat dari Tuhanku."
(QS Al-Kahfi: 98)
Sikap yang sebaliknya ditunjukkan oleh Qarun. Saat ia ditanya oleh kaumnya
tentang sukses bisnisnya, ia tidak menisbatkan sukses itu kepada Allah. Dengan
penuh 'ujub, sombong dan takabbur ia berkata, "Semua ini aku dapatkan semata-
mata karena ilmuku, kepintaranku, kepiawaianku" (QS Al-Qashash: 78). Karena
itulah ia diazab Allah.
Nikmat Allah terlalu banyak
Jumlah kenikmatan yang Allah berikan kepada manusia begitu banyaknya, dan
sekiranya manusia bermaksud menghitungnya, niscaya ia tidak akan mampu
melakukannya, sebagaimana QS Ibrahim: 34 dan QS An-Nahl: 18.
Jika kenikmatan sangat banyak dan manusia tidak akan mampu menghitungnya, lalu
bagaimana kita harus mensyukuri seluruhnya?
Memang demikianlah adanya, yaitu bahwa manusia tidak akan mampu mensyukuri
seluruh nikmat yang Allah berikan kepada manusia. Oleh karena itu, jangan ada
perasaan, apalagi keyakinan bahwa manusia akan mampu mengimbangi seluruh
kenikmatan Allah dengan mensyukurinya. Dengan demikian, manusia akan terus
berusaha untuk secara terus menerus mensyukurinya.
Inilah yang dilakukan Rasulullah saw. Beliau terus melakukan shalat malam yang
panjang dan sangat baik, sehingga telapak kaki beliau bengkak-bengkak. Saat
'Aisyah ra bertanya, “Bukankah dosa engkau yang telah lalu dan yang akan datang
telah diampuni oleh Allah?" Maka beliau saw menjawab, "Tidakkah aku menjadi
seorang hamba yang banyak bersyukur?" (HR Muslim, no 2819).
Namun, perasaan bahwa manusia tidak akan mampu mensyukuri nikmat Allah, bisa
menjadi kontraproduktif. Ini akan menjadikan manusia frustrasi dan putus asa untuk
dapat mensyukuri nikmat Allah dan sikap ini tentunya tidak dibenarkan oleh Islam.
Oleh karena itu, ada dua cara yang ditawarkan Rasulullah dalam hal ini, yaitu:
7. 1. Setiap hari hendaklah manusia menunaikan shalat Dhuha. Terkait hal ini
beliau bersabda, "Semua itu cukup tergantikan dengan dua rakaat Dhuha”
(HR Muslim, hadits no. 720). Maksudnya, shalat Dhuha bernilai cukup untuk
menggantikan kewajiban setiap ruas tulang belulang manusia dalam
menunaikan kewajibannya untuk bersyukur.
2. Hendaklah seorang manusia merutinkan membaca dzikir pagi dan sore
dengan bacaan sebagai berikut: Allahumma ma ashbaha bi (kalau sore
membaca: Allahumma ma amsa bi) min ni'matin auw bi ahadin min khalqika
faminka wahdaka la syarika laka, falakal hamdu walakasy-syukru. Yang
artinya "Ya Allah, kenikmatan apa saja yang engkau berikan kepadaku pada
pagi hari ini, atau pada sore hari ini, atau yang engkau berikan kepada siapa
pun dari makhluk-Mu, maka semua itu adalah dari-Mu semata, tidak ada
sekutu bagi-Mu, maka, untuk-Mu segala puji dan untuk-Mu pula segala
syukur."
Rasulullah menjelaskan bahwa siapa saja yang pada pagi harinya membaca
dzikir tersebut, maka ia telah menunaikan syukurnya pada hari itu. Dan siapa
saja yang membaca dzikir tersebut pada sore harinya, maka ia telah
menunaikan syukurnya pada malam hari itu. (HR Abu Daud, An-Nasa-i,
menurut Imam Nawawi, hadits ini Isnad hadits ini bagus dan Abu Daud tidak
mendha'ifkannya. Namun menurut Syekh Nashiruddin al-Albani hadits ini
dha'if)
Syekh Abul Hasan Ubaidullah al-Mubarakfuri berkata dengan mengutip dari
Imam Asy-Syaukani, "Hadits Rasulullah ini mengandung faedah agung dan
perilaku mulia, sebab hadits ini telah menjelaskan bahwa kosa kata yang
singkat dan pendek ini telah mampu menunaikan kewajiban bersyukur...”
(lihat Mir'atul Mafatih Syarh Misykatul Mashabih, juz 8 hal. 148)
8. Kata kata hikmah.
1) Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya
sekadar senyuman.
2) Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar di lautan telah ramai
kapal karam
didalamnya.. andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, nescaya kita akan
selamat dari
tersesat di lautan hidup ini.
3) Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan.
9. 4) Setiap yang kita lakukan biarlah jujur kerana kejujuran itu telalu penting dalam
sebuah kehidupan.
Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi mainan orang.
5) Hati yg terluka umpama besi bengkok walau diketuk sukar kembali kepada bentuk
asalnya.
6) Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan
jiwa. Dalamkesempitan hidup ada kekuasaan ilmu.
7) Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan.
Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun. Bila-bila masa ia akan pecah.
8) Kegagalan dalam kemuliaan lebih baik daripada kejayaan dalam kehinaan. Memberi
sedikit dengan ikhlas pula lebih mulia dari memberi dengan banyak tapi diiringi
dengan riak.
9) Tidak ada insan suci yang tidak mempunyai masa lampau dan tidak ada insan yang
berdosa yang tidak mempunyai masa depan.
10) Kata-kata yang lembut dapat melembutkan hati yang lebih keras dari batu.Tetapi
kata-kata yang kasar dapat mengasarkan hati yang lunak seperti sutera.
11) Lidah yang panjangnya tiga inci boleh membunuh manusia yang tingginya enam
kaki.
12) Agama tidak pernah mengecewakan manusia. Tetapi manusia yang selalu
mengecewakan agama.
13) Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan
10. perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan
perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.
14) Keikhlasan itu umpama seekor semut hitam di atas batu yang hitam di malam
yang amat kelam. Ianya wujud tapi amat sukar dilihat.
15) Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan.
Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan
pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.
16) Seseorang yang bijak melahirkan kata-kata selalunya disanjung sehingga ia mula
bercakap kosong
17) Harta akan habis digunakan tanpa ilmu tetapi sebaliknya ilmu akan berkembang
jika ianya digunakan.
18) Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu
jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.
19) Sahabat yang tidak jujur ibarat dapur yang berhampiran. Jikalau pun kamu tidak
terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya.
20) Mengapa manusia gemar mencetuskan pertelingkahan sedangkan manusia itu
sendiri dilahirkan dari sebuah kemesraan.
21) Kita sentiasa muda untuk melakukan dosa tetapi tidak pernah tua untuk bertaubat.
22) Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan
hatimu serendah mutiara di lautan.
11. 23) Setiap mata yang tertutup belum bererti ia tidur. Setiap mata terbuka belum bererti
ia melihat.
24) Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh. Jangan
seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat
kayu api.
25) Menulis sepuluh jilid buku mengenai falsafah lebih mudah daripada melaksanakan
sepotong pesanan.
26) Jangan menghina barang yang kecil kerana jarum yang kecil itu kadang- kadang
menumpahkan darah.
27) Kegembiraan ibarat semburan pewangi, pabila kita memakainya semua akan
dapat merasa keharumannya. Oleh itu berikanlah walau secebis kegembiraan yang
anda miliki itu kepada teman anda.
28) Esok pasti ada tetapi esok belum pasti untuk kita. Beringat-ingatlah untuk
menghadapi esok yang pastikan mendatang.
29) Reaksi emosi jangan dituruti kerana implikasinya tidak seperti yang diimaginasi .
30) Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai
12. pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat
berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
31) Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca kerana
membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa kerana tertawa itu muziknya
jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir kerana berfikir itu pokok kemajuan,
menyediakan waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kejayaan,
menyediakan waktu untuk bersenda kerana bersenda itu akan membuat muda selalu
dan menyediakan waktu beribadat kerana beribadat itu adalah ibu dari segala
ketenangan jiwa.
32) Penglihatan itu sebagai panah iblis yang berbisa, maka siapa yang
mengelakkannya kerana takut padaKu, maka Aku akan menggantikannya dengan
iman yang dirasakan manisnya dalam hati...
33) "Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia, umpama kaca mata yangbersinar-
bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa"
34) "Kekecewaan mengajar kita erti kehidupan. Teruskan perjuangan kita walaupun
terpaksa menghadapi rintangan demi rintangan dalam hidup"
35) Tanda Orang Bijaksana Ialah Hatinya Selalu Berniat Suci; Lidahnya Selalu Basah
Dengan Zikrullah; Matanya Menangis Kerana Penyesalan (Terhadap Dosa); Sabar
Terhadap Perkara Yang Dihadapi Dan Mengutamakan Akhirat Berbanding Dunia.
36) Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika kebaikan dibalas
kebaikan itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim.
Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji."
37) "Hidup umpama aiskrim. Nikmatilah ia sebelum cair"
38) "Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna utk menjelaskan perasaan.
Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa. Tapi kata-kata bukan
bukti unggulnya perasaan"
39) "Hidup tidak boleh berpandukan perasaan hati yg kadangkala boleh
menjahanamkan diri sendiri. Perkara utama harus kita fikirkan ialah menerima
sesuatu atau membuat sesuatu dgn baik berlandaskan kenyataan"
40) "Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan
iman seseorang. Malangnya bagi mereka yg hanya mengikut kehendak hati tidak
sanggup menerima penderitaan.
41) Hadiah Terbaik : Kepada kawan - Kesetiaan Kepada musuh - Kemaafan Kepada
ketua - Khidmat Kepada yang muda - Contoh terbaik Kepada yang tua - Hargai budi
mereka dan kesetiaan. Kepada pasangan - Cinta dan ketaatan Kepada manusia -
Kebebasan
13. 42) "Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu
cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan"
43) "Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri
mencucuk diri dan menyakiti orang lain."
44) "Dunia ini ibarat pentas. Kita adalah pelakonnya. Maka berlumba-lumbalah
beramal supaya hidup bahagia di dunia dan akhirat"
45) "Akal itu menteri yang menasihati, Hati itu ialah raja yang menentukan, Harta itu
satu tamu yang akan berangkat, kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan".
46) "Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang
yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari"
47) "Cakap sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi
dari nenek moyang"
48) "Ingatlah, sabar itu iman, duit bukan kawan, dunia hanya pinjaman dan mati tak
ber teman.."
49) "Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu,
dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanmu"
50) "Orang yg paling berkuasa adalah orang yg dapat menguasai dirinya sendiri"
51) "Seseorang menganggap sekatan sebagai batu penghalang, Sedangkan orang lain
menganggapnya sebagai batu lonjatan."
52) "Kalau kita melakukan semua yang kita upaya lakukan, sesungguhnya kita akan
terkejut dengan hasilnya."
53) "Kita selalu lupa atau jarang ingat apa yang kita miliki, tetapi kita sering kali ingat
apa yang ora ng lain ada."
54) "Apa yang diperolehi dalam hidup ini, adalah sepenuhnya daripada apa yang kita
berikan padanya."
55) "Fikirkan hal-hal yang paling hebat, Dan engkau akan menjadi terhebat. Tetapkan
akal pada hal tertinggi, Dan engkau akan mencapai yang tertinggi."
56) "Dunia ini tiada jaminan melainkan satu peluang."
57) "Kehidupan kita di dunia ini tidak menjanjikan satu jaminan yang berkekalan. Apa
yang ada hanyalah percubaan, cabaran dan pelbagai peluang. Jaminan yang kekal
abadi hanya dapat ditemui apabila kita kembali semula ke pada Ilahi."
58) "Rahsia kejayaan hidup adalah persediaan manusia untuk menyambut
14. kesempatan yang menjelma."
59) "Kekuatan tidak datang dari kemampuan fizikal,tetapi ianya datang dari semangat
yang tidak pernah mengalah."
60) "Mengetahui perkara yang betul tidak memadai dan bermakna jika tidak
melakukan perkara yang betul."
61) "Kecemerlangan adalah hasil daripada sikap yang ingin sentiasa melakukan yang
terbaik."
62) "Jadikan sebagai aturan hidup untuk melakukan yang terbaik dalam apa jua yang
dilakukan, pasti akan menghasil kecemerlangan.
63) “Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu mcm kemanisan tetapi untuk mencapainya
perlu sejuta macam pengorbanan dan kepahitan..manis tidak akan dtg sendiri”
64) Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita dengan Allah perlahan-
lahan tercabut. Dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualiti ibadah.
65) kehebatan orang yang bertawakal itu adalah kerana mereka berserah seluruh jiwa
raga kepada ALLAH. Mereka terlalu yakin sehingga percaya pada sandaran Maha Suci
ALLAH.
66) Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran
yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.
15. 67) Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya,
mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.
68) Bertambah kuat kepercayaan kepada agama, bertambah tinggi darjatnya di dalam
pergaulan hidup, dan bertambah naik tingkahlaku dan akal budinya.
69) Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia
meninggal dunia ,
lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya .
Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi
ada hayatnya.
70) Sesiapa yang berbohong hilanglah air mukanya dan sesiapa yang buruk
akhlaknya banyaklah dukacitanya.
71) Akan datang kepada manusia suatu zaman tidak akan reda mata orang yang
bijaksana.
72) Sesungguhnya orang bertalam dua muka bukan seorang yang jujur di sisi Allah.
73) Aku pernah memindahkan batu-bata dan memikul besi, tetapi aku tidak pernah
melihat sesuatu yang lebih berat daripada hutang.
74) Tidak ada sesuatu yang lebih meletihkan badan daripada permainan.
75) Aku pernah makan makanan yang baik dan memeluk yang terbaik tetapi aku tidak
pernah melihat sesuatu yang lebih lazat daripada kesihatan.
76) Janganlah kamu duduk lama di dalam tandas kerana ia akan mewarisi penyakit
buasir.
77) Berdiam diri itu adalah hikmah (perbuatan yang bijak) sedangkan amat sedikit
orang yang melakukannya.
78) Sesungguhnya lama bersendirian itu dapat memahami untuk berfikir dan lama
berfikir itu adalah petunjuk jalan ke syurga.
79) Kehinaan dalam melakukan ketaatan kepada Allah lebih mendekatkan diri
daripada mulia dengan maksiat (perkara menyebabkan dosa) kepada-Nya.
80) Kata-kata nasihat amat menyukarkan bagi orang bodoh, sebagaimana sukarnya
berjalan di atas jalan yang tidak rata bagi seorang tua.
81) Sekiranya kamu di dalam solat, jagalah hatimu, sekiranya kamu makan, jagalah
kerongkongmu, sekiranya kamu berada di rumah orang lain, jagalah kedua matamu
dan sekiranya kamu berada di kalangan manusia, jagalah lidahmu.
16. 82) Tidak ada kebaikan bagimu untuk mempelajari apa yang belum kamu tahu
sedangkan kamu belum beramal dengan apa yang kamu tahu.
83) Ingatlah dua perkara iaitu Allah dan mati, lupakan dua perkara lain iaitu
kebaikanmu terhadap hak dirimu dan kebaikanmu terhadap orang lain.
84) Bukanlah harta itu seperti kesihatan dan bukanlah nikmat itu seperti jiwa yang
baik.
85) Sesiapa yang melihat-lihat keaiban diri, dia tidak akan peduli keaiban orang lain.
86) Sesiapa yang tidak mengenakan pakaian takwa, dia tidak akan ditutupi dengan
suatu apa pun.
87) Sesiapa yang reda rezeki Allah, dia tidak akan sedih dengan apa yang ada di
tangan orang lain.
88) Sesiapa yang mencabut pedang kezaliman, dia akan memotong tangannya.
89) Sesiapa yang menggali telaga untuk saudaranya, dia akan terjatuh ke dalamnya.
90) Sesiapa yang mencabut hijab (penghadang) orang lain, akan terbukalah auratnya
(keaibannya).
91) Sesiapa yang memendamkan sesuatu perkara, dia akan mendapat celaka.
92) Sesiapa yang membahayakan dirinya, dia akan binasa.
93) Sesiapa yang tidak menggunakan akalnya, dia akan dihina.
94) Sesiapa yang bersifat takbur dengan manusia, dia akan dikeji.
95) Sesiapa yang menyelidiki dengan mendalam sesuatu pekerjaan (perkara), dia akan
berasa jemu.
96) Sesiapa yang tidak berpengalaman dalam setiap urusan, dia akan dikhianati.
97) Sesiapa yang mengetahui ajal mautnya, akan pendeklah impiannya.
98) Sesiapa yang bersahabat dengan orang rendah akhlak, dia dipandang hina.
99) Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan
kehendak yang berlebih-lebihan. ( Imam Al-Ghazali ).
100) Bahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi kusir untuk
nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya. ( saidina Ali Abi Talib ).
101) Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan
17. adalah bahagia. ( Hamka ).
102) Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain
adalah bahagia. ( Hamka ).
103) Bahagia sekali orang-orang yang menahan lidahnya daripada berkata-kata
secara berlebih-lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih. ( maksud hadis).
104) Berbahagialah orang yang dapat menyalahkan dirinya sendiri sebelum
menyalahkan orang lain. ( Maksud hadis ).
105) Perluaskanlah bidang dan minat dan kegemaran anda supaya masa anda tidak
terbuang dengan sia-sia yang boleh menghanyutkan anda dalam kegiatan atau arus
fantasi yang menjahanamkan diri anda.
105) Anggaplah dunia sebagai sebuah tempat yang penuh dengan beraneka perkara
menarik yang menunggu anda untuk meneroka dan mempelajarinya.
106) Anda perlu sentiasa bersedia untuk memberi pertolongan, bantuan dan khidmat
kepada orang lain.
107) Bersyukur dan bergembiralah terhadap kejayaan dan kemajuan yang dicapai
oleh orang lain dan jangan sekali-kali anda merasa cemburu atau iri hati terhadap
mereka.
108) Anda hendaklah lebih banyak berfikir dan bercakap tentang pengalaman-
pengalaman yang menggembirakan daripada pengalaman-pengalaman yang
membawa duka nestapa.
109) Bersyukur dan berpuas hatilah dengan apa yang anda miliki sekarang.Jangan
sekali-kali berfikir bahawa anda akan bergembira setelah memiliki perkara-perkara
yang tidak anda miliki sekarang.
110) “Bukan semua yang menggembirakan hati kita baik untuk kita. Kadang-kadang
yang menggembirakan itu tersembunyi derita. Dan bukan semua yang memualkan
hati kita tidak baik untuk kita. Kadang-kadang di situlah letaknya bahagia.”
111)“Biar pendiam tapi berisi, daripada bising menyusahkan orang; biar banyak
ingatkan mati, daripada hidup bagaikan arang.”
112) “Paling indah hidup apabila kita mendapat semua yang kita inginkan, tapi paling
tak indah bila dah dapat itulah punca masalah hidup kita.”
113) “Pengetahuan adalah teman anda yang terbaik. Ia sentiasa mengikut anda ke
mana pun anda pergi. Tatkala semua orang menolak anda, pengetahuan tetap
membisikkan sesuatu yang berharga.”
114) “Orang yang banyak duit selalunya tak bawa duit dalam poket tapi kadang-
18. kadang orang yang tak bawa duit dalam poket sebab memang tak berduit.”
115) ”Sembahyang itu ketenangan. Ketenangan benihnya kepintaran, kepintaran itu
jawapnya kecemerlangan. ”
116) “Jadilah orang cerdik supaya senang hidup tapi kalau dah terlalu senang selalu
jadi tak cerdik.”
117) “Apa nak takut dengan madu, masuk ke perut jadi ubat; tapi takutilah lebah,
kalau menyerang boleh padam.”
118) “Tupai kalau tak pernah jatuh ke tanah kira memang pandai, tapi bila jatuh itu
tentu terlebih pandai.”
119) “Berlarilah terus hingga ke garisan penamat, sebab perlumbaan yang tidak
sampai ke garisan penamat tidak pernah selesai.”
120) “Jika anda mengaku orang jadilah orang, jangan jadi orang-orang.”
121) “Usah mimpi menakluk bintang kalau bulan pun tak kelihatan.”
122) “Jika anda diperdaya orang, itu tandanya anda baik, sebab orang jahat tak akan
pilih orang jahat untuk diperdayakan.”
123) “Belumlah seseorang itu layak digelar pendekar selagi dia belum berjuang.”
124) “Jangan takut terlambat. Yang paling bahaya adalah berhenti dan langsung tak
bertindak.”
125) “Nak pandai belajarlah, tapi kalau nak memandai-mandai tak payah tunggu
pandai.”
126) “Manusia takut pada hantu tapi tak takut berperangai macam hantu.”
127) “Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang,
dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan
hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Kerana Tuhan telah memberikan
sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta …