Recommended
More Related Content
What's hot
What's hot (20)
Similar to PAJAK-ASAS
Similar to PAJAK-ASAS (10)
More from heckaathaya
More from heckaathaya (20)
Recently uploaded
Recently uploaded (20)
PAJAK-ASAS
- 1. PAJAK PERBEDAAN PEMUNGUTAN PAJAK DAN RESMI ASAS PAJAK JENIS PAJAK SISTEM PAJAK TARIF PAJAK Afif Noer Setyawan Ferri Firmansyah Putra Muhammad Muflih
- 2. ASAS PEMUNGUTAN PAJAK EQUALITY CERTAINTY CONVENIENCE OF PAYMENT ECONOMICS ASAS KESEIMBANGAN BERDASARKAN KEMAMPUAN MASING-MASING SUBJEK PAJAK KEPASTIAN PEMUNGUTAN PAJAK SAAT DAN WAKTU YANG TEPAT DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PERPAJAKAN PRINSIP EKONOMI DALAM PEMUNGUTAN PAJAK
- 3. PERBEDAAN PAJAK DENGAN PEMUNGUTAN RESMI DASAR HUKUM PAJA K RETRIB USI BALAS JASA OBJEK PEMUNGUTAN LEMBAGA PEMUNGUT Pemungutan diatur berdasarkan undang- undang Pemungutan berdasarkan pada peraturan pemerintah Balas jasa tidak bisa ditunjukan secara langsung Balas jasa dapat ditunjukan secara langsung Dilakukan secara umum, berlaku bagi setiap orang yang memenuhi syarat Dilakukan untuk orang tertentu yang menggunakan jasa pemerintah Dipungut oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah Dipungut oleh pemerintah daerah
- 4. JENIS PAJAK BERDASARKAN PIHAK PENANGGUNG PAJAK LANGSUNG PAJAK TIDAK LANGSUNG PAJAK YANG DIKENAKAN SECARA BERKALA TERHADAP SESEORANG ATAU BADAN USAHA BERDASARKAN KETETAPAN PAJAK PAJAK YANG DIKENAKAN ATAS PERBUATAN ATAU PERISTIWA BERDASARKAN LEMBAGA PEMUNGUT PAJAK NEGARAPAJAK YANG PEMUNGUTANNYA DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH PUSAT PAJAK DAERAHPAJAK YANG PEMUNGUTANNYA DILAKSANAKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN SIFATNYA PAJAK SUBJEKTIFPAJAK YANG BERPANGKAL PADA SUBJEKNYA (WAJIB PAJAK) PAJAK OBJEKTIF PAJAK YANG BERPANGKAL PADA OBJEKNYA
- 5. TARIF PAJAKTARIF PAJAK ADALAH DASAR PENGENAAN PAJAK TERHADAP OBJEK PAJAK YANG MENJADI TANGGUNGANNYA. TARIF PAJAK BIASANYA BERUPA PERSENTASE1. TARIF PROGRESIF (A PROGRESSIVE TAX RATE) 2. TARIF PROPORSIONAL (A PROPORTIONAL TAX RATE) 3. TARIF DEGRESIF (A DEGRESSIVE TAX RATE) 4. TARIF TETAP (A FIXED TAX RATE) 5. TARIF ADVALOREM 6. TARIF SPESIFIK 7. TARIF EFEKTIF
- 6. TARIF PROGRESIF 1. Tarif pajak Progresif ProgresifTarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik dengan semakin besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak dan kenaikan persentase untuk setiap jumlah tertentu setiap kali naik 2. Tarif pajak Progresif ProporsionalTarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik dengan semakin besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, namun kenaikan persentase untuk setiap jumlah tertentu tetap 3. Tarif pajak Progresif DegresifTarif pemungutan pajak dengan persentase yang naik dengan semakin besarnya jumlah yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak, namun kenaikan persentase untuk setiap jumlah tertentu setiap kali turun TARIF YANG PERSENTASENYA SEMAKIN BESAR BILA JUMLAH YANG DIJADIKAN DASAR PENGENAAN PAJAK JUGA SEMAKIN BESAR
- 7. TARIF DEGRESIF *NAMUN, TIDAK BERARTI JIKA PERSENTASENYA SEMAKIN KECIL KEMUDIAN JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG JUGA MENJADI KECIL BISA MALAH MENJADI LEBIH BESAR KARENA JUMLAH YANG DIJADIKAN DASAR PENGENAAN PAJAKNYA JUGA SEMAKIN BESAR TARIF PEMUNGUTAN PAJAK YANG PERSENTASENYA SEMAKIN KECIL BILA JUMLAH YANG DIJADIKAN DASAR PENGENAAN PAJAK SEMAKIN BESAR )*
- 8. TARIF PROPORSIONALTARIF PEMUNGUTAN PAJAK YANG MENGGUNAKAN PERSENTASE TETAP TANPA MEMPERHATIKAN JUMLAH YANG DIJADIKAN DASAR PENGENAAN PAJAK PAJAK YANG TERHUTANG RP. 15.000.000 X 10% = RP 1.500.000RP. 25.000.000 X 10% = RP 2.500.000RP. 40.000.000 X 10% = RP 4.000.000RP. 60.000.000 X 10% = RP 6.000.000 JUMLAH = RP 14.000.000
- 9. TARIF TETAPPEMUNGUTAN PAJAK YANG BESAR NOMINALNYA TANPA MEMPERHATIKAN JUMLAH YANG DIJADIKAN DASAR PENGENAAN PAJAK DITERAPKAN DALAM UU NO. 13 TAHUN 1985 TENTANG BEA MATERAI (BM) DENGAN TARIF YANG DITERAPKAN SEBESAR RP 3.000 ATAU RP 6.000 TARIF ADVALOREM PT PERI MENGIMPOR BARANG JENIS ‘A’ SEBANYAK 1500 UNIT DENGAN HARGA RP 100.000 PER UNIT. JIKA TARIF BEA MASUK ATAS IMPOR TERSEBUT 20%, MAKA BESARNYA BEA YANG HARUS DIBAYAR ADALAH: PEMUNGUTAN PAJAK DENGAN PERSENTASE TERTENTU YANG DIKENAKAN PADA HARGA SUATU BARANG 1500 X RP. 100.000 = RP 150.000.000RP. 150.000.000 X 20% = RP 30.000.000 MISAL
- 10. TARIF SPESIFIK TARIF DENGAN SUATU JUMLAH TERTENTU ATAS SUATU JENIS BARANG TERTENTU ATAU SUATU SATUAN JENIS BARANG TERTENTU PT PERI MENGIMPOR BARANG JENIS ‘Z’ SEBANYAK 1500 UNIT DENGAN HARGA RP 100.000 PER UNIT. JIKA TARIF BEA MASUK ATAS IMPOR TERSEBUT RP 10.000 MAKA BESARNYA BEA YANG HARUS DIBAYAR ADALAH: MISAL 1500 X RP. 10.000 = RP 15.000.000
- 11. TARIF EFEKTIF JUMLAH PAJAK YANG DIBAYARKAN DIBANDINGKAN DENGAN JUMLAH PENGHASILAN YANG DITERIMA OLEH WAJIB PAJAK TUAN PERI MEMPUNYAI PENGHASILAN KENA PAJAK SELAMA TAHUN 2015 SEBESAR RP 750.000.000 MISAL
- 12. SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DI INDONESIA FULL SELF ASSESMENT SYSTEM • DILAKSANAKAN SECARA EFEKTIF PADA TAHUN 1984 • SISTEM PEMBAYARAN PAJAK YANG BERLAKU SAAT INI DILANDASI OLEH SISTEM PEMUNGUTAN DIMANA WAJIB PAJAK BOLEH MENGHITUNG DAN MELAPORKAN SENDIRI BESARNYA PAJAK YANG HARUS DISETORKAN, SISTEM INI DIKENAL DENGAN SEBUTAN FULL SEFL ASSESMENT SYSTEM • WAJIB PAJAK HARUS AKTIF MENGHITUNG DAN MELAPORKAN JUMLAH PAJAK TERUTANGNYA TANPA CAMPUR TANGAN DARI FISCUS. • SISTEM INI DIBERLAKUKAN UNTUK MEMBERIKAN KEPERCAYAAN YANG SEBESAR-BESARNYA BAGI MASYARAKAT GUNA MENINGKATKAN KESADARAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENYETORKAN PAJAKNYA. OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM • SISTEM INI DILAKSANAKAN TAHUN 1967. • WEWENANG PEMUNGUTAN PAJAK PADA FISCUS (PEMUNGUT PAJAK). • FISCUS BERHAK MENENTUKAN BESARNYA UTANG PAJAK ORANG PRIBADI MAUPUN BADAN DENGAN MENGELUARKAN SURAT KETETAPAN ORANG PRIBADI MAUPUN BADAN DENGAN MENGELUARKAN SURAT KETETAPAN PAJAK. • PARA WAJIB PAJAK BERSIFAT PASIF SEHINGGA FISCUS DAPAT MELAKUKAN KECURANGAN DALAM NEGOSIASISEMI ASSESSMENT SYSTEM • DILAKSANAKAN PADA PERIODE 1968-1983 • MEMBERI WEWENANG PADA FISKUS DAN WAJIB PAJAK UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PAJAK SESEORANG YANG TERUTANG • UNTUK SISTEM INI PADA SETIAP AWAL TAHUN PAJAK WAJIB PAJAK MENENTUKAN SENDIRI BESARNYA PAJAK YANG TERUTANG UNTUK TAHUN BERJALAN YANG MERUPAKAN ANGSURAN BAGI WAJIB PAJAK YANG HARUS DISETOR SENDIRI • KEMUDIAN PADA AKHIR TAHUN PAJAK FISKUS MENENTUKAN BESARNYA UTANG PAJAK YANG SESUNGGUHNYA BERDASARKAN DATA YANG DILAPORKAN OLEH WAJIB PAJAK.