Dokumen tersebut membahas tentang soal-soal fiqh mengenai ahli waris dan pengertian serta hukum wasiat menurut Islam. Dokumen tersebut juga menjelaskan besaran wasiat yang dianjurkan dan dasar-dasar hukum wasiat berdasarkan Al-Quran dan hadits.
4. 2.1 PENGERTIAN WASIAT
Kata wasiat(washiyah) diambildari katawashshaituasy-syaia,uushiihi,artinyaaushaltuhu(aku
menyampaikansesuatu).Makamuushii (orangyangberwasiat) adalahorangyangmenyampaikanpesan
diwaktudiahidupuntukdilaksanakansesudahdiamati (SayyidSabiq,1987 : 230).
MenurutAmirSyarifuddinsecarasederhanawasiatdiartikandengan:“penyerahanharta
kepadapihaklainyangsecara efektif berlakusetelahmati pemiliknya“.
Menurutistilahsyara’wasiatadalahpemberianseseorangkepadaoranglainbaikberupa
barang,piutangataupunmanfaaat untukdimiliki olehorangyangdiberi wasiatsesudahorangyang
berwasiatmati (SayyidSabiq,1987 : 230).
MenurutHukum Islampasal 171 huruf f wasiatadalahpemberiansuatubendadari pewaris
kepadaorang lainataulembagayangakan berlakusetelahpewarismeninggaldunia(Elimartati,2010 :
59).
Wasiatadalah amanahyang diberikanseseorangmenjelangajalnyaataudiamembuatdan
berwasiatdalamkeadaansedangtidaksehat,artinyabukanketikamenjelangajal.Wasiatdapat
dipandangsebagai bentukkeinginanpemberi wasiatyangditumpahkankepadaorangyangdiberi
wasiat.Olehkarenaitu,tidaksemuawasiatituberbentukharta.Adakalanyawasiatituberbentuk
nasihat,petunjukperihal tertentu,rahasiaorangyangmemberi wasiat,dansebagainya(BeniAhmad
Saebani,2009 : 343).
Dari berbagai definisi tersebutdapatdi jelaskanbahwawasiatadalahpemberianseseorang
pewariskepadaoranglainselainahli warisyangberlakusetelahpewarismeninggal dunia.
2.2 HUKUM WASIAT
MenurutSayyidsabiq,hukumwasiatituadabeberapamacam yaitu:
a) Wajib
Wasiatitu wajibdalamkeadaanjikamanusiamempunyai kewajiban syara’yangdikhawatirkan
akan disia-siakanbiladiatidakberwasiat,seperti adanyatitipan,hutangkepadaAllahdanhutang
kepadamanusia.Misalnyadiamempunyaikewajibanzakatyangbelumditunaikan,atauhaji yangbelum
dilaksanakan,atauamanatyang harus disampaikan,ataudiamempunyai hutangyangtidakdiketahui
sselaindirinya,ataudiamempunyai titipanyangtidakdipersaksikan.
b) Sunah
Wasiatitu disunatkanbiladiperuntukkanbagi kebajikan,karibkerabat,orang-orangfakirdan
orang-orangsaleh.
5. c) Haram
Wasiatitu diharamkanjikaiamerugikanahli waris.Wasiatyangmaksudnyamerugikanahli
warisseperti ini adalahbatil,sekalipunwasiatitumencapai sepertigaharta.Diharamkanjuga
mewasiatkankhamar,membangungereja,atautempathiburan.
d) Makruh
Wasiatitu makruhjikaorang yangberwasiatsedikitharta,sedangdiamempunyai seorangatau
banyakahli warisyang membutuhkanhartanya.Demikianpuladimakruhkanwasiatkepadaorangyang
fasikjikadiketahui ataudidugakerasbahwa merekaakanmenggunakanhartaitudi dalamkefasikan
dan kerusakan.
e) Jaiz
Wasiatdiperbolehkanbilaiaditujukankepadaorangyangkaya,baikorang yangdiwasiati itu
kerabatataupunorang jauh(bukankerabat).
2.3 BESARAN WASIAT
Terdapatperbedaan jumblahataubesaranwasiatyangdianjurkanapakah1/3 atau kurangdari
itu.Hal ituterlihatdari beberapapendapatberikut:
1) Ibn‘Abbas,Syafi’i danjama’ahberpendapatbahwawasiatyangdianjurkanbesanyakurang
dari 1/3, karena1/3 itumenurut Rasul sangat banyak.
2) MenurutQatadah,Abu Bakar berwasiat1/5 dari harta yang dimilikinya,sedangkanUmar
berwasiat¼ dari harta yang dimilikinya..
3) Adapendapatlainyangmenyatakanbahwawasiatyangdianjurkanhanya1/3 dari harta
yang dimliki.
4) Malikberpendapat,bahwaorangyangmempunyai ahli warisatautidaksamasaja,wasit
hanyadibatasi sampai 1/3 dari harta yang dimiliki.
5) Jumhurmembenarkanwasiatlebihdari1/3bagianhartajikasemuaahli waris
mengijinkannya.
6) Hadawiyyahdanhanafiyyahberpendapatbahwaseseorangbolehmewasiatkansemua
hartanya,sesuai pendapatIbnuMas’ud.
Disimpulkan,besaranwasiatpalingbanyak1/3 jikadilihatlebihbaikmeninggalkankeluarga
yang terjaminekonominyadibandingmenjadi bebanoranglain.BisadilihatjugatafsiransuratAn-Nisa
ayat 9.
6. 2.4 DASAR WASIAT
a) Al-Qur’an
Q.S Al-Baqarahayat180 :
“Diwajibkanataskamu,apabilaseorangdi antarakamu kedatangan(tanda-tanda) maut,jikaia
meninggalkanhartayangbanyak,Berwasiat untukibu-bapakdankaribkerabatnyasecarama'ruf, (ini
adalah) kewajibanatasorang-orangyangbertakwa”.
Q.S Al-Baqarahayat283 :
“Dan orang-orangyang akanmeninggal duniadi antarakamu danmeninggalkanisteri,
hendaklahBerwasiatuntukisteri-isterinya,(yaitu) diberi nafkahhinggasetahunlamanyadantidak
disuruhpindah(dari rumahnya).akantetapi jikamerekapindah(sendiri),Makatidakada dosa bagimu
(wali atauwarisdari yangmeninggal) membiarkanmerekaberbuatyangma'ruf terhadapdiri mereka.
dan AllahMaha Perkasalagi Maha Bijaksana”.
b) Hadits
ْنَعَوْيِبَأَْْةَماَمُأِْْيِلِهاَبلَاْرضيْهللاْعنهُْْتعِمَسَْْلوُسَرِْ َّللهَاْصلىْهللاْعليهْوسلمُْْلوُقَيْْ(ْ:ْهنِإَْْ َّللهَاْْدَقْىَطعَأْْهلُكْيِذْْقَحَْْحُههقْْ,َْلَفْ
َْةهي ِص َوْْث ِارَوِلْْْ)ُْهاَوَرُْدَمحَأْْ,ُْةَعَبرَاْلَوْْهّلِإْْهيِئاَسهنالْْ,ُهَنهسَحَوُْدَمحَأْْيِذِمرِلتَاَوْْ,ُْهاهوَقَوُْْنِباَْْةَمي َُزخْْ,ُْنابَوِْْدوُارَجلَا
AbuUmamah al-BahilyRadliyallaahu'anhuberkata:AkumendengarRasulullahShallallaahu
'alaihi waSallambersabda:"SesungguhnyaAllahtelahmemberi hakkepadatiap-tiapyangberhakdan
tidakada wasiatuntukahli waris."RiwayatAhmaddanImamEmpat kecuali Nasa'i.Haditshasah
menurutAhmaddanTirmidzi,dandikuatkanolehIbnuKhuzaimahdanIbnual-Jarud
(Bulughul Maramdigital,2008 : 987)
ى َوَرَوُْْنابْاَمَْْةَجْْنَعْاَجْْرِبْاَقَْْلْْ:اَقَْْلُْْلوُسَرْهللاْصلىْهللاْعليهْوسلمْ:ْنَمْاَمَْْتْىَلَعْْهةي ِص َوْاَمَْْتْىَلَعْْليِبَسْْةهنُسَوْوْاَمَْْتْ
ىَلَعْْىِقَتْاَهَشَوَْةدْاَمَوَْْتْاًروُفغَمْهَل
DiriwayatkanolehIbnuMajahdari Jabir,diaberkata:TelahbersabdaRasulullahSAW:“ barang
siapayang mati dalam keadaanberwasiat,makadiatelahmati di jalanAllahdanSunnah,mati dalam
keadaantaqwadan syahid,dandiamati dalamkeadaandiampuni dosanya.”
(SayyidSabiq,1987 : 232)
c) Ijma’
KaummusliminsepakatbahwatindakanwasiatmerupakansyariatAllahdanRasulNya.Ijma’
didasarkanpadaayat-ayatAl-Qur’andanHadits.