SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
KABUT asap kebakaran hutan
yang menyelimuti Riau mulai
berkurang. Satgas Darat da-
lam Operasi Terpadu Darurat
Asap berhasil memadamkan
166 titik api di lahan seluas
19.538 hektare di Riau.
“Saat ini masih ada 7 titik
api yang belum padam, yaitu
6 titik di Kabupaten Bengkalis
dan 1 titik di Siak,” kata Ke-
pala Pusat Data Informasi
dan Humas BNPB Sutopo
Purwo Nugroho, kemarin.
Hujan pada Minggu (16/3)
turut membantu mengurangi
kepekatan asap yang telah
menyelimuti hampir selu-
ruh Provinsi Riau sehingga
meringankan penderitaan
warga.
“Asap Riau sudah agak
berkurang. Penderita ISPA
(infeksi saluran pernapasan
akut) sudah di bawah 100
dari awalnya 600 orang,”
jelas Menteri Kehutanan
Zulkifli Hasan yang ditemui
terpisah.
Dengan berkurangnya ka-
but asap sebagai bagian dari
penanggulangan tahap per-
tama, pemerintah menetap-
kan periode April hingga
September 2014 sebagai ta-
hap kedua penanganan api
Provinsi Riau untuk mence-
gah terulangnya krisis asap
di provinsi itu.
“Tahap kedua ialah pe-
nertiban kawasan dan pence-
gahan bencana asap di masa
mendatang dengan sistem
dan prosedur aksi nyata se-
hingga di masa depan, kita
benar-benar bisa mencegah
ini,” kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono di
Pangkalan Udara Roesmin
Nurjadin, Riau, kemarin.
Kapolri Jenderal Sutarman
menegaskan pihaknya akan
terus mengejar pembakar
hutan.
Untuk kasus yang melibat-
kan perusahaan korporasi
tersangka, Kapolri memerin-
tahkan Kapolda Riau untuk
menjeratnya secara multi-
doors apabila bukti-buktinya
kuat.
“Kita akan bantu Pemprov
Riau dalam penegakan hu-
kum,” tuturnya.
Sejauh ini Satgas Penegak-
an Hukum Darurat Asap
Riau sudah menetapkan 62
tersangka, salah satunya
korporasi, yakni PT National
Sago Prima (NSP) dari Sam-
poerna Agro Group.
Bencana asap di Riau telah
membawa dampak ekonomi
baik skala lokal maupun na-
sional.
Salahsatudampakbencana
tersebut ialah terganggunya
kegiatanoperasiindustrihulu
migas. (Vei/Riz/Mad/X-9)
SELASA, 18 MARET 2014 / NO. 12020 / TAHUN XLV / 28 HALAMAN
Pemasangan Iklan &
Customer Service: 021 5821303
No Bebas Pulsa: 08001990990
e-mail: cs@mediaindonesia.com
Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks)
Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim)
Harian Umum
Media Indonesia
@ MIdotcom
Paspor Palsu Bekal Terorisme
Sekitar 20 grup yang terlibat pencurian
dan pembuatan paspor palsu di Thailand
bersinggungan dengan kriminalitas.
Fokus Internasional, Hlm 22-23
PEMILIHAN umum bukan hanya pesta, melainkan juga
sebuah pertandingan akbar. Itulah sebabnya pemilu me-
merlukan wasit atau hakim yang adil dan tegas. Tanpa itu,
pemilu hanya akan jadi ajang sikut politik dan kemenangan
rakyat tidak akan tercapai.
Di awal Pemilu 2014 ini kehadiran sang juru adil yang
berani sudah diperlihatkan Komisi Pemilihan Umum. Sem-
bilan parpol di 25 kabupaten/kota didiskualifikasi karena
lalai menyampaikan laporan keuangan.
Para parpol malas itu diberi waktu tiga hari untuk meng-
ajukan keberatan terhitung sejak mereka menerima surat
dari KPU.
Sanksi yang harus mereka terima nantinya ialah kehi-
langan peluang untuk meraih kursi baik untuk DPRD kabu-
paten/kota, DPRD provinsi, maupun DPR RI.
Selain mendiskualifikasi sembilan parpol, KPU menjatuh-
kan sanksi serupa kepada 35 calon anggota Dewan Perwa-
kilan Daerah dengan alasan yang sama.
Sikap KPU itu patut
kita apresiasi. Di sisi lain,
sebenarnya tindakan KPU
sudah lebih lunak jika diban-
dingkan dengan tuntutan
undang-undang.
Sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun
2012 tentang Pemilu Anggota
DPR, DPD, dan DPRD, parpol
peserta pemilu sesungguh-
nya sudah harus menye-
rahkan laporan awal dana
kampanye selambatnya 14
hari sebelum hari pertama
kampanye.
Oleh karena itu, meski
masih memberikan kesem-
patan kepada parpol untuk
mengajukan keberatan, kita mengingatkan KPU untuk tidak
mengendurkan sikap.
Kita menunggu sikap tegas dari KPU, juga Badan Pengawas
Pemilu, terhadap pelanggaran-pelanggaran lain.
Di hari pertama kampanye, Minggu (16/3), terlihat sejum-
lah parpol secara kasatmata melanggar aturan.
Contohnya ialah melibatkan anak-anak dalam kampanye.
Itu terang benderang melanggar Peraturan KPU Nomor 15
Tahun 2013 dan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor
23 Tahun 2002.
Ironisnya, alih-alih menyadari bahwa itu merupakan pe-
langgaran, ada parpol yang berdalih melibatkan anak-anak
mereka lakukan demi memberikan pendidikan politik dan
ideologi semenjak dini.
Pelanggaran lain ialah menebar duit saat kampanye. Itu
bisa dikategorikan politik uang dan melanggar Undang-Un-
dang Pemilu Nomor 8 Tahun 2012.
KPU dan Bawaslu semestinya juga bersikap tegas terhadap
politik uang dan pelibatan anak-anak dalam kampanye serta
pelanggaran-pelanggaran lainnya.
Selain hukuman administratif dan yuridis, sikap tegas
penyelenggara pemilu juga akan menghadirkan hukuman
politis.
Sikap tegas penyelenggara pemilu tentu menjadi reklame
buruk buat parpol pelaku pelanggaran. Itu bisa membuat
rakyat enggan memilih parpol atau calon anggota legislatif
dari parpol tersebut.
Lebih dari itu, sikap tegas penyelenggara pemilu akan
menciptakan demokrasi yang tertib di negeri ini. Bila kita
tertib berdemokrasi, kita layak menyebut diri sebagai ne-
gara beradab.
PENELITI dari University of Chica-
go, AS, menemukan bahwa tingkat
autisme di ‘Negeri Paman Sam’
berkorelasi dengan kejadian ke-
lainan genital pada laki-laki yang
baru lahir di tingkat wilayah ber-
dasarkan indikator paparan
janin akibat faktor lingkung-
an yang berbahaya, seperti
pestisida.
Tim peneliti menganalisis
sejumlah indikator dan penye-
bab polusi serta tingkat
cacat bawaan dari sis-
tem reproduksi pada
kalanganlaki-laki.Mereka
mencatat janin laki-laki
sangat sensitif terhadap racun
lingkungan tertentu dan paparan
tersebut diyakini menyebabkan malformasi reproduksi,
termasuk mikropenis dan undescended testis (UDT).
Berdasarkan angka kejadian autisme dan intellectual dis-
ability (ID) yang diteliti, tim menemukan setiap kenaikan
1% pada malformasi berkaitan dengan peningkatan 283%
masalah autisme dan peningkatan 94% untuk ID.
Mereka memercayai adanya faktor lingkungan yang ber-
bahaya di daerah-daerah dengan tingkat autisme dan ID
yang tinggi. (Medical News Today/Hym/X-4)
Mewujudkan
DemokrasiyangTertib
Polusi dan Autisme
Sikap tegas
penyelenggara pemilu
akan menciptakan
demokrasi yang tertib di
negeri ini. Bila kita tertib
berdemokrasi, kita layak
menyebut diri sebagai
negara beradab.
Silakan tanggapi
Editorial ini melalui:
www.metrotvnews.com
Pemerintah
menetapkan periode
April hingga September
2014 sebagai tahap
kedua penanganan api
Provinsi Riau untuk
mencegah terulangnya
krisis asap.
ARDI TERISTI HARDI
K
OMISI Pemilihan
Umum (KPU) me-
mastikansuarayang
diraih sembilan par-
tai politik (parpol) di 25 kabu-
paten/kota bakal hangus (lihat
grafik).
Hal itu konsekuensi penco-
retan ke-9 parpol itu dari daf-
tar peserta pemilu legisla-
tif (pileg) karena terlambat
menyerahkan laporan dana
kampanye.
Demikian penegasan komi-
sioner KPU Ferry Kurnia Rizki-
yansyah kepada Media Indone-
sia, kemarin.
“Jika ada yang memilih
parpol itu, (suara) dianggap
hangus atau tidak sah karena
kepesertaan (parpol bersang-
kutan) sudah dicoret. Suara
(pemilih) pun tidak bisa disa-
lurkan ke partai,” kata Ferry.
Sebelumnya, Minggu (16/3),
KPU membatalkan kepeserta-
an sembilan parpol di 25 ka-
bupaten/kota dalam Pileg 2014.
Pembatalan itu sanksi karena
mereka lalai menyerahkan la-
poran dana kampanye hingga
tenggat Minggu (2/3) pukul
18.00 WIB/Wita/WIT (Media
Indonesia, 17/3).
Dasar pembatalan itu ter-
tuang dalam UU No 8/2012
tentang Pemilu Anggota DPR,
DPD, dan DPRD dan Peraturan
KPU tentang Pelaporan Dana
Kampanye.
KPU selanjutnya akan mela-
yangkan surat pembatalan ke
seluruh tempat pemungutan
suara (TPS) di wilayah parpol.
“Oleh kelompok panitia pe-
mungutan suara, surat itu
diinformasikan kepada masya-
rakat,” ujar komisioner KPU
Hadar Gumay.
Dengan demikian, lanjut
Ferry, KPU tidak perlu menco-
ret surat suara yang masih
mencantumkangambarparpol
yang dibatalkan tersebut.
“Pasalnya, kini kertas suara
tersebut sudah siap dikirimkan
ke TPS,” tambah Hadar.
Lebih lanjut Hadar menge-
mukakan ke-9 parpol yang
tidak lolos itu tidak dibatalkan
secara nasional, tetapi hanya di
daerah. Putusan itu pun belum
final dan mengikat.
“Silakan menggugat ke Ba-
waslu. Selama dalam proses
sengketa, mereka tetap boleh
kampanye,” ungkap Hadar.
Apabila Bawaslu mereko-
mendasikan parpol bisa ikut
pileg atau sebaliknya, lanjut
Hadar, KPU menyesuaikan
sehingga putusan itu menjadi
final dan mengikat. Jika parpol
sama sekali tidak menggugat,
putusan KPU final adanya.
“Ada waktu 14 hari.”
Pemilu berkualitas
Saat menanggapi pembatal-
an KPU tersebut, Ketua Dewan
Kehormatan Penyelenggara
Pemilu Jimly Asshiddiqie me-
nilainya sudah sesuai aturan.
“Urusan administrasi kecil
saja tidak beres, bagaimana
menyelesaikan persoalan ne-
gara,” tegas Jimly.
Koordinator Nasional Jaring-
an Pendidikan Pemilih untuk
Rakyat Afifuddin pun meng-
apresiasi ketegasan KPU terse-
but. “Positif bagi pileg.”
Itusenadadenganpernyataan
Ketua PDIP Pramono Anung.
“Itu risiko parpol. KPU mene-
rapkan undang-undang. Kami
akan mengajukan keberatan.
Tetapi kalau tidak cukup (buk-
ti), kami mendukung.”
Juru bicara Partai Keadilan
Sejahtera Mardani Ali Sera
mengakui pembatalan itu iba-
rat batu sandungan. “Tetapi
kami hormati ketegasan KPU
demi pemilu berkualitas.”
Partai Demokrat, menu-
rut Wasekjen Andi Nurpati,
akan memperjuangkan urusan
teknis tersebut.
Sementara itu, Partai Persa-
tuan Pembangunan dan Partai
Kebangkitan Bangsa segera
memberikan advokasi dan
upaya hukum setelah meneri-
ma laporan dari pengurus
daerah masing-masing. (Mad/
Nov/AB/*/X-3)
ardi@mediaindonesia.com
Berita terkait hlm 4
MI/RAMDANI
SatgasMulaiMenata
KawasanHutandiRiau
Ferry Kurnia Rizkiyansyah
Komisioner KPU
Suara
9Parpol
bakal
Hangus
Parpol bisa menggugat. Bawaslu akan
merekomendasikan parpol bersangkutan
ikut pemilu legislatif atau tidak.
PADAMKAN BARA: Warga menyemprotkan air untuk memadamkan lahan gambut yang masih
membara di Siak, Riau, kemarin. Aktivitas masyarakat di Riau berangsur normal seiring mulai
berkurangnya kabut asap yang menyelimuti provinsi tersebut.
AP/RONY MUHARRMAN
Kirimkan tanggapan Anda atas
berita ini melalui e-mail:
interupsi@mediaindonesia.com
Facebook:
Harian Umum Media Indonesia
Twitter: @MIdotcom
Tanggapan Anda bisa diakses di
metrotvnews.com
SENO
SELASA, 18 MARET 2014SELEKTA2
TidakSatupunAtributCalegdanParpolTerlihat
Krimea Gabung ke Rusia
Barat Siapkan Sanksi
Selain sanksi
pembekuan aset dan
pelarangan visa, 28
anggota UE sudah
menangguhkan
perundingan pakta
ekonomi dengan Rusia.
Ini sangat berbeda dari kasus
Air France (jatuh pada 2009
di Samudra Atlantik).
Situasi pesawat MAS
benar-benar lebih sulit.
MI/PANCA SYURKANI
AP/ANDREW LUBIMOV
KAWASAN BEBAS
ATRIBUT PARTAI:
Wisatawan menikmati
pemandangan matahari
tenggelam di Pantai
Kuta, Bali, pekan
lalu. Selama masa
kampanye, kawasan
ikon wisata Pulau
Dewata tersebut bersih
dari berbagai atribut
partai dalam bentuk
apa pun.
MEMILIH RUSIA: Warga mengekspresikan kegembiraan di alun-alun Sevastopol, Ukraina, kemarin. Berdasarkan hasil jajak pendapat,
sebanyak 96,77% penduduk Semenanjung Krimea memilih bergabung dengan Rusia.
Keberadaan
MH370
belum
Terdeteksi
PENCARIAN pesawat Malaysia
Airlines (MAS) nomor MH 370
hingga kemarin, atau 10 hari se-
jak dinyatakan hilang pada Sabtu
(8/3), belum membuahkan hasil.
Padahal, tim pencari dan penye-
lamat pesawat yang mengangkut
239 penumpang itu melibatkan
sebanyak 26 negara.
Jangkauan pencarian pesawat
pun diperluas ke wilayah selatan
hingga Samudra Hindia dan Aus-
tralia. Ke barat laut pencarian
mencakup Kazakhstan setelah
satelit melacak pesawat jenis Boe-
ing 777-200ER itu menyimpang
dari jalur penerbangan pasca-
hilang kontak dengan menara
kontrol.
“Ini sangat berbeda dari kasus
Air France (jatuh pada 2009 di
Samudra Atlantik). Situasi pesa-
wat MAS benar-benar lebih sulit,”
kata Jean Paul Troadec, penasihat
khusus investigasi penerbangan
Prancis yang dikirim ke Kuala
Lumpur untuk membantu, ke-
marin.
Kazakhstan, China, dan Indo-
nesia memastikan radar mereka
tidak menangkap pesawat MH
370 masuk ke wilayah masing-
masing. PM Australia Tony Abbott
menyatakan negaranya akan
memimpin pencarian di wilayah
selatan Samudra Hindia.
Dalam keterangan pers ke-
marin, CEO of MAS Ahmad Jau-
hari Yahya mengatakan suara ter-
akhir yang terdengar dari kokpit
MH 370 ke menara kontrol, ‘all
right, goodnight (baiklah, selamat
malam)’, diperkirakan dari kopi-
lot, Fariq Abdul Hamid.
“Kami tidak tahu kapan sistem
(pelacak) ACARS (Aircraft Com-
munications Addressing and Re-
porting System) dimatikan. Yang
kita tahu ialah (waktu) transmisi
terakhir,” tutur Ahmad.
Plt Menteri Perhubungan Ma-
laysia Hishammuddin Hussein
menolak tudingan pihaknya
menyembunyikan informasi ten-
tang penyimpangan rute MH 370.
“Prioritas kami mencari pesawat.
Kami tidak akan menyembu-
nyikan informasi apa pun yang
dapat membantu, tetapi kami
juga punya tanggung jawab tidak
merilis informasi sampai itu telah
diverifikasi,” katanya.
Ia pun menyatakan pencarian
ke koridor utara dan selatan
dimobilisasi setelah informasi
terbaru satelit dapat diverifikasi.
(Reuters/AP/Bernama/The Star/
Kid/X-4)
HAUFAN HASYIM SALENGKE
N
EGARA-NEGARA Uni
Eropa (UE) dan Amerika
Serikat siap menjatuhkan
sanksi setelah Republik
Otonomi Krimea memilih lepas
dari Ukraina dan bergabung de-
ngan Federasi Rusia melalui sebuah
jajak pendapat, Minggu (16/3) waktu
setempat.
Hasil resmi jajak pendapat me-
nunjukkan mayoritas (96,77%)
warga Semenanjung Krimea memi-
lih bergabung dengan Rusia. Kepu-
tusan yang juga didukung ‘Negeri
Beruang Merah’ dan parlemen
setempat itu langsung membuat
pemimpin Barat berang dan menu-
ding hasil referendum tidak sah.
Sesaat sebelum referendum ber-
akhir, AS kembali mengingatkan
bahwa masyarakat internasional
tidak akan pernah menerima hasil-
nya karena melanggar hukum inter-
nasional. Gedung Putih menuding
tindakan Rusia sebagai pergerakan
yang membahayakan dan mem-
perkeruh tatanan internasional.
Menlu Austria Sebastian Kurz me-
negaskan pihaknya sudah memper-
timbangkan sanksi berupa larangan
visa dan pembekuan aset bagi para
pejabat dan militer yang men-
dukung pelepasan Semenanjung
Krimea dari Ukraina. Nama-nama
itu sedang didiskusikan dan diman-
tapkan. Kurz mengakui sanksi itu
juga menyasar sejumlah pemimpin
perusahaan besar Rusia.
“Saat ini (sanksi) itu belum di-
jatuhkan. Saya pikir memilih para
bos bisnis tanpa pandang bulu akan
menjadi langkah salah,” ungkapnya,
kemarin.
Surat kabar Jerman, Bild, merilis
dua nama besar, yaitu pemimpin
Gazprom Aleixei Miller dan
pemimpin Rosneft Igor Sechin
yang masuk daftar hitam sanksi
Austria. Sebanyak 120-130 nama
yang disiapkan kini akan dipangkas
kembali sebelum diputuskan secara
final dalam sebuah pertemuan para
menteri luar negeri UE di Brussels,
Belgia, kemarin.
Selain sanksi pembekuan aset
dan pelarangan visa, sebanyak 28
anggota UE sudah menangguh-
kan perundingan tentang pakta
ekonomi dengan Rusia. Namun,
pertanyaan besar mengenai sanksi
itu masih berputar pada apakah UE
harus menjatuhkan sanksi kepada
individu yang terlibat menyokong
Krimea atau hanya orang-orang
inti di lingkaran Presiden Rusia
Vladimir Putin.
MantanDubesSaudi
Gantikan Jumhur
MANTAN aktivis mahasiswa Moh
Jumhur Hidayat dicopot dari jabat-
annya sebagai Kepala Badan Nasio-
nal Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Posisi Jumhur diisi mantan Duta
Besar RI untuk Arab Saudi Gatot
Abdullah Mansyur.
Pencopotan itu diduga terkait de-
ngan deklarasi sikap politik Jumhur
yang bergabung ke PDI Perjuangan
di Taman Ismail Marzuki, Cikini,
Jakarta, Sabtu (8/3), karena tiga hari
kemudian, Presiden Susilo Bam-
bang Yudhoyono menandatangani
Keputusan Presiden Nomor 39/M
Tahun 2014 tentang pemberhentian
Jumhur pada 11 Maret 2014.
Saat itu, mantan aktivis ITB ter-
sebut mendeklarasikan berdirinya
Aliansi Rakyat Merdeka, organisasi
gabungan sejumlah elemen buruh.
“Presiden memberhentikan saya
dan digantikan Bapak Gatot Abdul-
lah Mansyur per 11 Maret 2014,”
kata Jumhur di Jakarta, kemarin.
Ia mengucapkan terima kasih
kepada Presiden yang telah memer-
cayainya menjadi kepala BNP2TKI.
Dia menilai penggantinya meru-
pakan sosok yang tepat. “Bapak
Gatot Abdullah Mansyur memiliki
kredibilitas dalam mengurus TKI
dan insya Allah akan lebih baik da-
ripada saya.”
Namun, Jumhur tidak menjawab
apakah pemberhentian itu terkait
dengan sikap politiknya atau bukan.
Sekretaris Kabinet Dipo Alam mem-
bantah pencopotan itu karena sikap
politik Jumhur, melainkan sebagai
penyegaran organisasi.
“Jumhur Hidayat sudah menjabat
kepala BNP2TKI selama lebih dari
7 tahun, yaitu diangkat sebagai
Kepala BNP2TKI berdasarkan Ke-
putusan Presiden Nomor 2/M Ta-
hun 2007 tanggal 11 Januari 2007.
Selain itu, Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi sudah meminta
penggantian ini sejak beberapa bu-
lan lalu,” ungkap Dipo.
Meski demikian, rencana Jumhur
bergabung ke PDIP belum berjalan
mulus. Saat ini DPP PDIP belum
memberikan keputusan menerima
atau menolak Jumhur.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP
Ahmad Basarah mengatakan ia di-
tugasi DPP PDIP untuk menyeleksi
Jumhur. Ia belum dapat memasti-
kan apakah partai menerima atau
menolak keanggotaan Jumhur.
(Mad/X-5)
D i t e n g a h
bayang-bayang
sanksi, ribuan
warga Krimea
merayakan hasil
referendum yang
mengukuhkan Seme-
nanjung Krimea ber-
gabung dengan Rusia setelah
selama 60 tahun di bawah kedaulat-
an Ukraina. Massa pendukung Ru-
sia bersorak-sorai atas keputusan
bersejarah itu. Di Simferopol, ibu
kota Republik Otonomi Krimea,
massa mengibarkan bendera Rusia
dan menyanyikan lagu-lagu era Uni
Soviet.
Parlemen Rusia tampaknya
akan mengumumkan keputusan
akhir yang akan menentukan na-
sib Krimea dalam jangka pendek.
Hal itu diakui Wakil Ketua Majelis
Rendah Parlemen Rusia, Sergei Ne-
verov, kemarin.
“Hasil referendum Krimea jelas
menunjukkan warga melihat masa
d e -
p a n
s e b a g a i
bagian Rusia.
M e r e k a
memilih
mendu-
kungre-
uni de-
ngan bangsa yang
hidup bersama-sama de-
ngan mereka.” (Reuters/
BBC/Ria Novosti/X-6)
haufan
@mediaindonesia.com
M
ENJAMURNYA atribut
partai politik (parpol) dan
calon anggota legislatif
(caleg) menjelang pemilihan umum
(pemilu) 9 April mendatang, su-
dah tak terhindarkan lagi. Ragam
baliho, poster, spanduk menghiasi
hampir semua sudut keramai-
an, mulai di tepi jalan raya, tiang
listrik, tembok bangunan, pagar,
hingga di pepohonan.
Atribut tersebut dipaku atau
ditempel secara serampangan,
sehingga merusak keindahan tata
ruang. Namun, tidak demikian
dengan kawasan pariwisata Kuta,
Bali. Legian, Kuta, Kedongan, Tu-
ban, dan Seminyak benar-benar
bersih dari atribut tersebut.
“Kita sudah sepakat untuk
kawasan wisata Kuta dan seki-
tarnya, harus bersih dari segala
bentuk atribut partai. Jadi tidak
ada alasan bagi caleg atau parpol
untuk menempel atribut mereka,”
kata Ketua Pengelola Pantai Desa
Adat Legian (PPDAL) I Wayan
Suarta, di Kuta, kemarin.
Tujuan dari pelarangan itu,
lanjutnya, untuk memberi ruang
khusus dan berbeda kawasan
wisata dari daerah lainnya. Ka-
wasan wisata harus bersih dari
kegiatan partai.
Menurut Suarta, kesepakatan
itu dimotori desa adat di kawasan
wisata Legian, Kuta, Kedongan,
Tuban, Seminyak, dan difasili-
tasi oleh Kecamatan Kuta. Para
bendesa adat mengirim surat ke
KPUD, dan Panwas Badung, Bali,
Polresta Denpasar, Polsek serta
Koramil Kuta.
“Kami juga memanggil 138 caleg
dari semua parpol asal Kuta un-
tuk menandatangani kesepakatan.
Mereka dilarang keras memasang
atribut parpol di wilayah steril,”
tambahnya.
Ratusan caleg itu pun sepakat.
Mereka tidak memasang satu pun
atribut. Sebab, bila ada yang me-
langgar, akan diberi sanksi secara
adat dan atribut partai dibongkar.
Tindakan itu akan diterapkan
bagi semua caleg dan parpol.
Meski demikian, jelas Suarta,
tidak semua desa yang ada di
kawasan wisata Kuta melarang
pemasangan atribut partai. Desa-
desa yang berbatasan dengan
jalan umum dan akses publik
masih diberi toleransi, seperti
di Jl Raya Kuta sampai Jl Imam
Bonjol. Kemudian Jl Sunset Road,
dan Jl Raya Tuban. Namun, mulai
memasuki kawasan perhotelan,
restoran, hingga ke Pantai Kuta
harus bersih dari atribut partai.
Ketua Bawaslu Bali Ketut Rudia
sangat mengapresiasi kebijakan
yang dibuat di kawasan wisata
Kuta. “Kita mendukung penuh hal
itu,” ujar Rudia.
Menurutnya, sudah ada koordi-
nasi dengan beberapa elemen ter-
kait seperti KPU, Bawaslu Kabu-
paten, para caleg dan parpol,serta
aparat keamanan lainnya. (Arnol-
dus Dhae/X-7)
SELASA, 18 MARET 2014 TIPIKOR 3
MI/M IRFAN
PLEIDOI EMIR MOEIS: Terdakwa kasus dugaan suap pembangunan PLTU Tarahan Lampung, Izedrik Emir Moeis, mendengarkan nota
pembelaan yang dibacakan pengacaranya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Dalam pleidoi, politikus PDI
Perjuangan itu kecewa karena jaksa tidak bisa menghadirkan saksi kunci Pirooz M Sarafi.
CALON Wakil Bupati Lebak
Kasmin menjadi saksi da-
lam sidang kasus dugaan
suap pemilu kada Lebak
di Mahkamah Konstitusi
dengan terdakwa Susi Tur
Andayani.
Dalam kesaksiannya,
Kasmin sempat menga-
takan Ketua DPP Partai
Golkar Ade Komaruddin
sebagai penggagas per-
temuan di Hotel Sultan.
Kasmin merupakan pa-
sangan calon Bupati Lebak
Amir Hamzah yang meng-
ajukan gugatan ke MK ter-
kait dengan Pemilu Kada
Lebak 2013.
“Apakah ada pertemuan
di Hotel Sultan? Saudara
hadir?” tanya jaksa Dzakiyul
Fikri di Pengadilan Tipikor
Jakarta, kemarin. “Ada. Ha-
dir,” jawab Kasmin.
Ia menyebutkan per-
temuan di Hotel Sultan
diminta DPP.
“Tanggalnya saya lupa.
Di Hotel Sultan itu tidak
ada Bu Susi. Di situ ada
Pak Amir, Pak Parman, Bu
Gubernur (Ratu Atut Cho-
siyah), Pak Rudy Alfonso,
Pak Ade Komaruddin,”
tuturnya.
Kasmin mengaku saat
pertemuan itu, rekannya,
Amir Hamzah, yang lebih
banyak mengungkap per-
kembangan pemilu kada
Lebak. Salah satunya ialah
adanya pelanggaran yang
mengakibatkan pasangan
Amir Hamzah-Kasmin ka-
lah telak.
“Pak Amir yang punya
data. Saya enggak punya.
Pak Ade Komaruddin bi-
lang, kalau ada fakta dan
bukti enggak kuat, ya eng-
gak menang,” ungkapnya.
(Lov/P-4)
DPP
Inisiasi
Rapat
diSultan
SIDANG LANJUTAN ANDI: Terdakwa kasus dugaan korupsi
proyek Hambalang Andi Mallarageng (kiri) keluar dari ruang
sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, seusai membacakan nota
pembelaan dirinya (pleidoi), kemarin.
MI/M IRFAN
MANTAN Direktur Urusan
Agama Islam dan Pejabat Pem-
binaan Syariah Direktorat
Jenderal Bimas Islam Kemen-
terian Agama Ahmad Jauhari
dituntut 13 tahun penjara,
ditambah denda Rp200 juta de-
ngan subsider enam bulan.
“Supaya majelis hakim me-
mutuskan, satu menyatakan
terdakwa terbukti secara sah
dan meyakinkan melakukan
perbuatan tindak pidana ko-
rupsi. Kedua, menjatuhkan
pidana terhadap terdakwa
dengan hukuman 13 tahun
penjara,” ujar jaksa KPK Titi
di Pengadilan Tipikor Jakarta,
kemarin.
Jauhari juga dituntut mem-
bayar uang pengganti Rp100
juta serta US$15 ribu. “Di-
kurangi dengan jumlah uang
yang telah dikembalikan ter-
dakwa ke KPK,” cetus Titi.
Jaksa KPK menjerat Jauhari
dengan dugaan berupaya
memperkaya diri yang ber-
asal dari proyek pengadaan
Alquran tahun 2011-2012,
sebesar Rp100 juta dan US$15
ribu.
Selain itu, Jauhari didakwa
memperkaya banyak pihak, di
antaranya mantan Ketua Unit
Layanan Pengadaan Ditjen Bi-
mas Islam Kemenag Mashuri
sebesar Rp50 juta dan US$5
ribu, pemilik PT Perkasa Jaya
Abadi Nusantara Zulkarnaen
Djabar dan Dendy Prasetia
Zulkarnaen Putra sebesar
Rp6,7 miliar. Tidak sebatas
itu, Direktur Utama PT Adhi
Aksara Abadi Indonesia Ali
Djufrie juga meraup uang
Rp5,8 miliar serta Direktur
Utama PT Sinergi Pustaka In-
donesia Abdul Kadir Alaydrus
mendapat Rp21,2 miliar.
Terdakwa Ahmad Jauhari
mengaku bingung atas tuntut-
an jaksa KPK yang ia nilai ti-
dak berbeda dengan dakwaan
sebelumnya. Jauhari justru
menduga keterangan para sak-
si yang dihadirkan untuknya
tidak memengaruhi dakwaan
yang disusun jaksa KPK.
“Saya awam dengan hukum,
tapi kenapa yang disampaikan
dalam tuntutan ini masih sama
dalam dakwaan sebelumnya,”
ujarnya. (SU/P-4)
MantanPejabatKemenagDituntut13Tahun
SRI UTAMI
T
ERDAKWA Izedrik
Emir Moeis meminta
vonis bebas kepada
Majelis Hakim Peng-
adilan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor) Jakarta.
Permintaan itu dituturkan
politikus PDI Perjuangan ter-
sebut pada sidang yang be-
ragendakan pembacaan nota
pembelaan (pleidoi) atas tun-
tutan jaksa Komisi Pemberan-
tasan Korupsi di Pengadilan
Tipikor Jakarta, kemarin.
Emir terbelit oleh kasus
korupsi pembangunan PLTU
Tarahan Lampung.
“Saksi kunci Pirooz Mu-
hammad dan David Gerald
Roschild tidak pernah dihadir-
kan ke persidangan, padahal
mereka berdua yang selama
ini disebut memberikan suap
kepada terdakwa,” ujar kuasa
hukum Emir, Yanuar Wasesa,
membacakan pleidoi.
Karena saksi kunci tak bisa
dihadirkan di persidangan,
pihak Emir Moeis menganggap
jaksa tidak bisa membuktikan
dakwaannnya sehingga Emir
meminta agar divonis bebas
oleh majelis hakim.
“Karena tidak ada kete-
rangan dari saksi kunci, tun-
tutan menerima hadiah atau
janji tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan di mata hu-
kum,” tegas Yanuar.
Dalam persidangan itu, peng-
acaraEmirmenudingjaksaKPK
manipulatif, apalagi tak ada
keterangan saksi yang mengu-
atkan kliennya bersalah.
Tidak jauh berbeda de-
ngan pembacaan pleidoi yang
dilakukan sebelumnya oleh
Yanuar, pengacara Emir lain-
nya, Erick S Paat, mengata-
kan uang yang ditransfer
Pirooz kepada kliennya se-
besar US$423.985 ialah uang
investasi bisnis dan tidak
ada kaitannya dengan peme-
nangan konsorsium Alstom
Power di Tarahan.
“Anehnya Pirooz sebagai saksi
kunci tidak pernah hadir. Ada
apa ini? Bahkan dia hanya
diperiksa dengan tujuh perta-
nyaan. KPK memperlakukan
Pirooz dengan istimewa,” cetus
Erick.
Meski telah membacakan
pleidoi setebal lebih dari 50
halaman, Emir menyatakan
pleidoi tersebut belum meng-
akomodasi semua pembelaan-
nya. “Saya belum puas dengan
pleidoi itu.” cetus Emir.
Penerimaan hadiah
Jaksa KPK menuntut Emir
4,5 tahun penjara dan denda
Rp200jutadalamperkaraduga-
an penerimaan hadiah untuk
memenangkan konsorsium
Alstom Power Inc dalam ten-
der PLTU Tarahan Lampung
pada 2004.
“Meminta agar majelis ha-
kim tindak pidana korupsi
menyatakan terdakwa Izedrik
Emir Moeis terbukti secara
sah dan meyakinkan mela-
kukan tindak pidana korupsi
sebagaimana dalam Pasal 11
Undang-Undang Tindak Pi-
dana Korupsi dalam dakwaan
kedua dan menjatuhkan pi-
dana kurungan empat tahun
dan enam bulan penjara di-
tambah denda Rp200 juta sub-
sider lima bulan kurungan,”
kata jaksa KPK Supardi ketika
membacakan tuntutan sebe-
lumnya.
Dakwaan kedua itu berasal
dari Pasal 11 UU No 31 Tahun
1999 sebagaimana diubah
dengan UU No 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tin-
dak Pidana Korupsi jo Pasal
55 ayat 1 ke-1 KUHP mengenai
penyelenggara negara yang
menerima hadiah atau janji.
“Terdakwa menerima had-
iah atau janji dari Pirooz Mu-
hammad Sarafi yang meminta
bantuan terdakwa dalam jasa
konsultasi konsorsium Alstom
Power Inc dan dijanjikan men-
dapat bagian fee yang diterima
Pirooz dari konsorsium Alstom
Power Inc,” jelas jaksa Irene
Putri.
Setelah konsorsium Alstom
Power mendapatkan tender
PLTU Tarahan, Pirooz men-
dapatkan bayaran dari PT
Alstom dan Marubeni Jepang
sebesar US$506.000 pada
2005, kemudian Pirooz kem-
bali mendapatkan komisi
US$554.708.
Pirooz kemudian mengirim-
kan sebagian fee yang diteri-
manya ke rekening PT Artha
Nusantara Utama (ANU), yaitu
perusahaan milik anak Emir,
Armand Emir Moeiz, yang
secara formal dikelola Zulian-
syah Putra Zulkarnain. (P-4)
ami@mediaindonesia.com
Politikus sering kali menggunakan rekening
atau perusahaan anak dan keluarganya
untuk pencucian uang hasil gratifikasi.
Emir Minta Saksi
Kunci Dihadirkan
Pirooz kemudian
mengirimkan sebagian
fee yang diterimanya
ke perusahaan
milik anak Emir.
SELASA, 18 MARET 2014INDONESIA MEMILIH4
UNDANG-UNDANG Nomor 17
Tahun 2013 tentang Organi-
sasi Kemasyarakatan (Ormas)
dinilai lebih otoriter daripada
undang-undang ormas yang
lama, yakni UU Nomor 8 Ta-
hun 1985.
Demikian diungkapkan pe-
neliti senior Pusat Peneliti
Politik Lembaga Ilmu Penge-
tahuan Indonesia (LIPI) Syam-
suddin Haris saat menyampai-
kan keterangannya sebagai
ahli dari pemohon dalam uji
materi UU Ormas yang diaju-
kan sejumlah ormas dan LSM
yang tergabung dalam Koalisi
Kebebasan dan Berserikat
(KBB) serta Pimpinan Pusat
Muhammadiyah di Gedung
Mahkamah Konstitusi Jakarta,
kemarin.
Mereka menguji Pasal 1
angka 1, 6; Pasal 5, 8, 10, 11,
23, 29 ayat (1), Pasal 42 ayat
(2), Pasal 57 ayat (2) dan ayat
(3), serta Pasal 59 ayat (2) hu-
ruf b, c, dan e. Para pemohon
beranggapan pasal-pasal ter-
sebut merugikan hak konsti-
tusional pemohon yang beru-
paya mendorong partisipasi
dan inisiatif masyarakat da-
lam pembangunan, termasuk
dalam upaya pemenuhan dan
perlindungan HAM, pembe-
rantasan korupsi, maupun pe-
nyelenggaraan pemerintahan
yang bersih, transparan, dan
akuntabel.
Syamsuddin di hadapan
majelis hakim konstitusi yang
dipimpin Ketua MK Hamdan
Zoelva menyampaikan bahwa
perancang atau pembuat UU
Nomor 17 Tahun 2013 itu ti-
dak mengerti dengan situasi
atau masalah keormasan dan
hukum. “Saya melihat ada
ketidakmengertian dari pem-
buat undang-undang dalam
melihat dan membaca per-
masalahan kemasyarakatan
dan penegakan hukum,” ujar
Syamsuddin.
Tindak kekerasan yang di-
lakukan ormas-ormas ter-
tentu, kata dia, tidak harus
diatur melalui UU Ormas,
tetapi cukup oleh aturan-
aturan hukum pidana yang
sudah ada sebelum UU Ormas
ini terbit.
Selain itu, penerbitan UU
Ormas yang telah disahkan
DPR itu hanya demi kepen-
tingan terpenuhinya pro-
gram legislasi nasional (pro-
legnas) yang direncanakan
setiap lima tahun sekali. “Kita
tahu semua prolegnas yang
direncanakan DPR setiap lima
tahun. UU Ormas ini saya nilai
sebagai proyek belaka atau
keterpenuhan prolegnas DPR.
Sekali lagi saya katakan di sini
pembuat UU tidak mengerti
akan permasalahan yang ada
di tengah-tengah masyara-
kat,” cetusnya.
Syamsuddin juga me-
nyayangkan UU Ormas itu
mengatur pendaftaran dan
pendataan ormas yang berada
di tingkat daerah oleh dinas
atau badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Perlindungan Ma-
syarakat (Kesbangpolinmas)
di daerah yang diurus pejabat
eselon IV. “Jika ormas diatur
seperti itu akan ada ormas
yang berpelat merah, pelat
kuning, melalui pendaftaran
ke Kesbangpol. Pendaftaran
ormas itu diurus oleh peja-
bat eselon IV yang berada di
dinas-dinas di daerah. Kenapa
tujuan ormas didikte oleh ne-
gara. Negara macam apa itu,
kalau bukan negara otoriter?”
ujar Syamsuddin.
Ahli lain yang diajukan
pemohon yakni Zainal Arifin
Mochtar. Direktur Pusat Ka-
jian Antikorupsi Universitas
Gadjah Mada itu mengata-
kan UU Ormas bertentangan
dengan Pasal 28 UUD 1945
yang menjamin kebebasan
berpendapat dan berkumpul.
Dia berpendapat pasal-pasal
yang termuat dalam UU Or-
mas tersebut dilihat dari sisi
kepentingan dan perspektif
rezim penguasa saja.
“Pengaturan Pasal 10 dan
11 ada norma tumpang-tin-
dih dan ketidaksesuaian hu-
kum serta tidak ada kejelasan
pasal-pasalnya. Saya menilai
UU Ormas ini hanya dilihat
dari rezim penguasa. Ini ter-
lihat ormas harus diatur dan
menyebutkan tujuannya dan
keharusan memiliki kepengu-
rusan sampai tingkat bawah,”
pungkasnya. (AI/P-2)
Ahli Nilai UU Ormas yang Baru Lebih Otoriter
MI/IMMANUEL ANTONIUS
ANTARA/RUDI MULYA
KETERANGAN SAKSI: Hakim ketua konstitusi Hamdan Zoelva menyaksikan Kepala Pusat Penelitian
Politik LIPI Syamsuddin Harris dan pengajar Fakultas Hukum UGM Zainal Arifin Mochtar yang diambil
sumpah sebagai saksi dalam sidang lanjutan uji materi UU No 17 tentang Ormas di Jakarta, kemarin.
PELANGGARAN APK CALEG: Baliho alat peraga kampanye (APK) caleg DPR dengan foto diri bersama
dua anaknya dipajang di Kediri, Jawa Timur, kemarin. Panwaslu Kediri akan meminta klarifikasi kepada
caleg itu karena melibatkan anak-anak dalam kampanye yang bertentangan dengan UU Pemilu.
ZIARAH KE MAKAM GUS DUR: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (ketiga dari kanan) menabur bunga saat ziarah ke makam mantan
Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, kemarin. Surya menyempatkan diri
menyekar sebelum menuju lokasi kampanye Partai NasDem di Jombang.
MI/PANCA SYURKANI
KETUAUmumDPPPDIPerjuang-
an Megawati Soekarnoputri
bertemu dengan Ketua Umum
DPPPartaiNasDemSuryaPaloh
di ruang VIP Bandara Juanda
Surabaya, kemarin.
Pada pertemuan mendadak
itu, Surya sempat menanyakan
kabar Megawati dan mendoa-
kan semoga selalu sehat.
Megawati mengucapkan
terima kasih atas doa Surya
Paloh. Pertemuan mendadak
di antara kedua ketua umum
parpol itu terjadi setelah Surya
bertemu dengan Sekretaris
Jenderal DPP PDIP Tjahjo Ku-
molo di tempat yang sama.
Saat itu, Tjahjo dan sejumlah
pengurus DPP serta DPD PDIP
ada di ruang VIP Bandara Juan-
da Surabaya karena menunggu
kedatangan Megawati Soekar-
noputri dan rombongan. Mega-
wati dijadwalkan melakukan
serangkaian kunjungan dan
tampil sebagai juru kampa-
nye nasional pada kampanye
PDIP di Lapangan Gelora,
Surabaya.
Di Jawa Timur, Surya Paloh
dan rombongan yang baru tiba
dari kampanye di Palembang
akan menuju Jombang. Surya
dan rombongan pergi ke Jawa
Timur untuk berziarah ke
makam mantan Presiden RI,
Abdurrahman Wahid (Gus
Dur), dan kakek Gus Dur, KH
Hasyim Asy’ari, di Pondok Pe-
santren Tebu Ireng, Jombang,
serta melakukan kampanye
di Lapangan Tembelang, Jom-
bang. Pertemuan antara Ketua
Umum Partai NasDem dan Ke-
tua Umum PDIP itu merupakan
pertemuan yang pertama kali
setelah Megawati mengumum-
kan Joko Widodo sebagai calon
presiden dari PDIP.
Di Jombang, Surya me-
ngunjungi Pondok Pesantren
Tebuireng dan disambut se-
jumlah kader serta tuan ru-
mah. Namun, pengasuh PP
Tebuireng KH Salahuddin
Wahid (Gus Sholah) sedang
pergi ke luar kota sehingga
rombongan ditemui istri Gus
Sholah dan sejumlah pengurus
pondok.
Setelah singgah di rumah
pengasuh, rombongan berzi-
arah ke makam. Sesudah itu,
mereka pamit dan melan-
jutkan perjalanan menuju
lapangan di Desa/Kecamat-
an Tembelang untuk agenda
kampanye terbuka. Di sana
Surya menekankan agar kader
NasDem bekerja keras untuk
memenangi pemilu legislatif.
(Yah/P-2)
GarapJatim, SuryaBertemuMega
M
USLIM, caleg
Partai NasDem,
mengalami tin-
dak kekerasan
dan diculik oleh orang tak
dikenal dari rumahnya di
Desa Tengoh Lorong Bale Kre-
ung, Kecamatan Langsa Kota,
Minggu (16/3).
Sekitar pukul 02.30 WIB,
Muslim didatangi lima orang
tak dikenal di kediamannya.
Dua orang di antara mereka
menodongkan pistol jenis FN.
Pelaku menutup wajah Muslim
dan mengikat kedua tangannya
dengan kawat, kemudian mem-
bawanya ke dalam mobil.
Menurut Ketua DPD Partai
NasDem Kota Langsa Alam
Bahri, korban diinterogasi dan
dipukuli menggunakan balok.
Dalam kondisi setengah sa-
dar, ia mendengar percakapan
pelaku bahwa dirinya akan
dibunuh.
“ M e n g e t a h u i h e n d a k
dihabisi, korban berusaha
mendekat ke arah pintu lalu
melompat dari mobil. Saat itu
terdengar suara sepeda motor
warga yang melintas di jalan
tersebut, dan akhirnya pelaku
langsung tancap gas melarikan
diri meninggalkan Muslim,”
ujar Alam.
Sementara itu, lanjut Alam,
dalam kondisi tangan terikat,
Muslim menyelamatkan diri
dengan cara bersembunyi di
daerah sekitar kawasan Desa
Karang Anyer Langsa, tidak
jauh dari lokasi dia menjatuh-
kan diri dari mobil.
Pada pukul 06.00, korban
ditemukan petugas Polres
Langsa yang melewati jalan
lingkar tempat korban melom-
pat. Aparat pun melarikan
Muslim ke Rumah Sakit Cut
Mutia PTPN 1 Langsa.
Akibat kejadian tersebut,
caleg nomor urut 4 DPRA
daerah pemilihan Langsa dan
Tamiang itu mengalami luka
memar di bagian dada, pung-
gung, serta tangan dan kaki.
Alam mengatakan pihaknya
mengutuk keras aksi kekeras-
an yang menimpa korban. Ia
juga meminta penegak hukum
agar segera mengusut kasus
kekerasan terkait politik ini.
“Kasus kekerasan yang me-
nimpa kader Partai NasDem
didasari aspek politis semata.
Kami belum bisa memastikan
karena kepolisian masih terus
melakukan penyelidikan.”
Ditangkap
Kapolda Aceh Brigjen Hu-
sein Hamidi menyatakan pe-
laku penembakan Posko Partai
NasDem di Aceh Utara pada 16
Februari lalu telah ditangkap.
Pelaku berjumlah dua orang
dengan inisial UA dan RI. Pada
kasus tersebut, RI berperan
mengendarai motor, sedang-
kan UA membonceng sekaligus
sebagai penembak.
“Kedua pelaku masih men-
jalani pemeriksaan lebih lan-
jut mengenai motif penembak-
an itu,” ungkap Husein.
Sementara itu, tambahnya,
pelaku pengeroyokan hingga
tewas kader Partai Nasional
Aceh juga telah ditangkap po-
lisi. Pelaku berinisial Z hingga
kemarin masih terus men-
jalani pemeriksaan.
“Z adalah pelaku penga-
niayaan kader PNA yang ter-
jadi pada 7 Februari lalu. Z
diduga salah satu dari sim-
patisan partai politik. Na-
mun, informasi ini masih terus
diselidiki untuk mengetahui
apakah ada hubungan partai
politik dalam kasus ini,” tandas
Husein. (P-4)
saputra
@mediaindonesia.com
Pelaku kekerasan
terhadap kader parpol
di Aceh sudah mulai
ditangkap. Polisi harus
membongkar hingga
ke akarnya.
Caleg NasDem
DiculikdanDisiksa
HENDRA SAPUTRA
SETELAH keputusan Komisi
Pemilihan Umum (pusat) ten-
tang pencoretan beberapa
parpol dan caleg dari keikut-
sertaan mereka dalam Pemilu
2014 karena terlambat me-
nyerahkan laporan keuangan,
KPU di sejumlah daerah lang-
sung merespons.
KPU Nusa Tenggara Timur,
kemarin, membatalkan ke-
ikutsertaan 46 calon ang-
gota legislatif dan tiga calon
anggota DPD karena tidak
menyerahkan rekening dana
kampanye. Juru Bicara KPU
NTT Maryanti Luturmas Adoe
mengatakanKPUmemberikan
batas akhir penyerahan re-
kening dana kampanye pada 2
Maret pukul 18.00 Wita, tetapi
para caleg dan calon DPD ter-
sebut tidak muncul di kantor
KPU. “Hari ini KPU menye-
rahkan surat pemberitahuan
kepada para caleg tersebut
bahwa mereka tidak bisa ikut
pemilu. Nanti aturan teknis-
nya akan dibuat KPU,” kata
Maryanti, di Kupang.
Dari 46 caleg, 38 orang di
antaranya berasal dari PDIP
Timor Tengah Selatan, 4 dari
PPP, dan 4 lagi caleg dari Par-
tai Bulan Bintang Kabupaten
Ngada. Para caleg tersebut di-
anggap melanggar ketentuan
Pasal 138 ayat 1 dan 2 UU No
12 Tahun 2012 terkait laporan
awal dana kampanye.
Menurut Maryanti, para
caleg masih memiliki ke-
sempatan mengkuti pemilu
jika mengajukan sengketa
pemilu ke Bawaslu. Namun,
selama belum ada keputusan
dari Bawaslu, para caleg ter-
sebut dilarang menggelar
kampanye.
Keputusan KPU pusat itu
juga direspons oleh KPU Ka-
limantan Selatan dengan
melakukan rapat terbatas
dengan KPU Hulu Sungai
Selatan. Anggota KPU Kalsel
Hairansyah menegaskan ber-
dasarkan keputusan KPU,
dua parpol, yakni PKPI dan
PBB, praktis tidak dapat ikut
kampanye dan pemilu. Kedua
parpol juga dilarang mengi-
kuti tahapan kampanye dan
pemilu legislatif.
“Memang ada rencana
banding dari kedua parpol
terkait hal ini,” tambahnya.
Wakil Ketua DPD PKPI Kal-
sel Ahmad Mawardi menga-
takan pihaknya akan melaku-
kan banding atas keputusan
KPU yang dinilai merugi-
kan partainya. Sementara
itu, Ketua DPW PBB Kalsel
Gusti Iberahim menegaskan
pihaknya melalui DPC PBB
Kandangan telah menyurati
KPUD setempat, KPU pusat,
dan Bawaslu meminta klari-
fikasi dan penjelasan terkait
pencoretan itu. (PO/DY/P-2)
KPUDResponsPencoretanParpol
Pertemuan antara Ketua
Umum Partai NasDem
dan Ketua Umum PDIP
merupakan yang pertama
kali setelah pengumuman
Joko Widodo sebagai
capres dari PDIP.
ada kebijakan yang secara konkret melindungi koperasi yang umumnya
bermodal kecil dengan unit usaha utama ialah simpan pinjam.
Lalu, apa pandangan 12 partai politik peserta Pemilu 2014 tentang
koperasi dan UKM di Indonesia? Pada umumnya mereka mengaku prihatin
karena pemerintah kurang memberikan perhatian dan tidak memiliki
program yang jelas dan terarah bagi kemajuan koperasi di Tanah Air.
Pemerintah hanya menghidupkan lembaga-lembaga keuangan mikro di
perdesaan yang secara skala ekonomi sebenarnya kurang efektif. Dengan
anggota hanya 25–100 orang, modal yang terkumpul pun relatif kecil.
Kalau mau jujur, sangat jarang lembaga keuangan mikro itu yang maju.
Lembaga itu berjalan karena mendapat bantuan proyek. Begitu proyek
berhenti, lembaga itu pun mati.
Pengalihan tugas memajukan koperasi kepada pemerintah daerah juga
ternyata tidak mampu mengangkat derajat koperasi. Justru yang lebih
menonjol ialah munculnya usaha kecil dan menengah yang berbeda
dengan visi dan misi koperasi.
Di era otonomi daerah sekarang, dinas koperasi tidak berdiri sendiri.
Umumnya berada dalam kesatuan dengan dinas lain. Selain itu,
penghargaan kepada koperasi yang berhasil jarang dilakukan. Padahal,
itu perlu dilakukan setiap tahun guna merangsang masyarakat untuk aktif
memajukan koperasi.
Harus diingat bahwa koperasi sebagai saka guru perekonomian masih
relevan sampai saat ini. Muhammad Hatta sebagai Bapak Koperasi
Indonesia, sudah melihat jauh ke depan bahwa badan usaha koperasi
harus masuk sebagai salah satu sistem ekonomi nasional, sebagai
kendaraan ekonomi bagi masyarakat miskin, terutama di perdesaan.
(Wta/P-3)
K
OPERASI disebut sebagai saka guru perekonomian Indonesia.
Artinya, koperasi diakui sebagai tiang penyangga pembangunan
ekonomi bangsa ini dalam upaya mewujudkan kesejahteraan
rakyat.
Koperasi ditetapkan sebagai gerakan ekonomi kerakyatan pada Kongres
I Koperasi di Tasikmalaya, Jawa Barat, 12 Juli 1947. Karena itu, setiap 12
Juli diperingati sebagai Hari Koperasi.
Memasuki usianya yang ke-67, koperasi seperti masih berjalan di
tempat. Dukungan pemerintah lebih banyak bersifat simbolis sehingga
koperasi terus terimpit oleh dahsyatnya arus kapitalisme.
Itu terjadi karena perkembangan koperasi diserahkan kepada pasar.
Pemerintah hanya campur tangan dalam hal bantuan modal, dan jarang
SELASA, 18 MARET 2014 PLATFORM PARTAI 5
Parpol Prihatin
akan Nasib
Koperasi
Jimmy Jambak
Ketua DPN PKPI
KITA melihat perhatian pemerintah terhadap koperasi dan UKM masih
sangat kurang. Padahal, Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan motor ekonomi
negeri ini ialah UKM, koperasi, dan perusahaan BUMN. Namun, sekarang
kalau kita lihat, semua menjadi tertinggal oleh pengusaha swasta, investor
asing. Pemerintah perlu lebih memperhatikan sektor koperasi dan UKM
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. UKM dan koperasi harus men-
dapat prioritas. (Wta/P-3)
Iskandar Syaichu
Ketua DPP PPP
PERHATIAN pemerintah terhadap koperasi dan UKM selama ini sudah cu-
kup baik. Kita harus mengakuinya. Terus terang koperasi dan UKM sudah
banyak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan, sudah
teruji terhadap badai krisis finansial. Namun, perhatian pemerintah itu
harus ditingkatkan karena pengembangan UKM sangat manjur, terbukti
mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Penting bagi pemerintah un-
tuk betul-betul melakukan intervensi yang positif dan proporsional dalam
pengembangan koperasi dan UKM. (Wta/P-3)
Ahmad Sukatmajaya
Wakil Sekjen DPP PBB
SAAT ini perhatian pemerintah terhadap koperasi dan UKM masih belum
maksimal. Banyak di antaranya masih kekurangan modal. Walaupun ada
KUR, belum bisa dimanfaatkan koperasi dan usaha kecil menengah yang
sesungguhnya. Yang memanfaatkannya ialah koperasi jadi-jadian. Jargon
koperasi sebagai saka guru ekonomi kita, tapi faktanya koperasi hanya
bagian kecil dari kegiatan ekonomi nasional. Sekarang banyak koperasi
yang dibentuk orang-orang yang punya masalah. (Wta/P-3)
Yuddy Chrisnandi
Ketua DPP Partai Hanura
YANG harus diperbaiki ialah implementasi program koperasi dan UKM
harus menyentuh lapisan terbawah yang membutuhkan pembinaan dan
regulasi harus memberikan kemudahan bagi rakyat pada umumnya untuk
akses permodalan tanpa birokrasi yang rumit. Sekarang ini anggaran yang
digelontorkan pemerintah cukup besar. Namun, banyak sekali keluhan dari
para pelaku usaha, masyarakat kelas menengah bawah tidak bisa menda-
pat fasilitas dari pemerintah karena birokrasi yang rumit. (Wta/P-3)
Ferrari Romawi
Politikus Partai Demokrat
PROGRAM pemerintah terkait dengan koperasi dan UKM saat ini tidak hanya
berada di Kementerian Koperasi dan UKM, tapi tersebar di 17 kementerian.
Jadi, semua ikut membina. Dari sisi anggaran dan program, (dua hal itu)
sudah cukup banyak, tapi belum tepat sasaran karena dilakukan di banyak
kementerian. Sebaiknya Kementerian Koperasi dan UKM menjadi kemente-
rianteknis,bukankementeriannegarasehinggasemuabisaterpantaudengan
baik. Semua anggaran terkait dengan pembinaan koperasi dan UKM bisa
dipusatkan di satu kementerian agar tidak tumpang-tindih. (Wta/P-3)
Nasril Bahar
Politikus PAN
TIDAK dapat dimungkiri saka guru ekonomi kita ialah koperasi. Dengan
semangat gotong-royong dan kebersamaan untuk kepentingan anggota
dan atas semua golongan, selama ini koperasi sangat memegang peranan
penting untuk ekonomi bangsa. Peran pemerintah dalam memajukan
koperasi masih setengah hati. Anggaran untuk koperasi masih kecil dan
tidak merata. Dalam beberapa kabinet terakhir, Kementerian Koperasi dan
UKM dipegang oleh menteri berlatar belakang partai politik sehingga tidak
mencerminkan profesionalisme dan pemerataan. (Wta/P-3)
Hendrawan Supratikno
Politikus PDIP
PERHATIAN pemerintah terhadap koperasi dan UKM masih kurang. Ada
beberapa indikator. Pertama, anggaran pemerintah untuk Kementerian
Koperasi dan UKM termasuk yang paling kecil. Kedua, banyak kebijakan
pemerintah yang tidak berpihak pada koperasi dan UKM. Misalnya, dalam
pemberian ruang usaha, banyak UKM yang digusur, dikejar-kejar. Kemu-
dian pelatihan keterampilan untuk koperasi dan UKM sangat terbatas.
Mereka seperti dibiarkan bertempur sendiri. (Wta/P-3)
4 PDIP
Satrio Dimas Adityo
Wakil Bendahara Umum DPP Partai Gerindra
MENURUT kami, perhatian pemerintah terhadap koperasi dan UKM ma-
sih sangat minim. Karena kekurangan modal, mayoritas koperasi tidak
tumbuh baik. Dari sisi UKM juga banyak sekali pedagang kecil yang tidak
tersentuh oleh pemerintah. Mereka lebih banyak dapat kredit dari rente-
nir karena persyaratan mudah walaupun bunga tinggi. Gerindra punya
program, yakni sistem yang memudahkan penyaluran kredit terhadap
UKM dan koperasi. (Wta/P-3)
6 Partai Gerindra
7 Partai Demokrat 9 PPP
10 PARTAI HANURA 14 PBB 15 PKPI
8 PAN
1 Partai NasDem 3 PKS
Kurtubi
Ketua DPP Partai NasDem
KOPERASI dan UKM selama ini hanya menjadi alat politik untuk menarik du-
kungan rakyat, seolah pemerintah memperhatikan masyarakat bawah, tanpa
ada konsep yang jelas bagaimana kemakmuran mereka bisa ditingkatkan.
UKM dan koperasi saat ini lebih banyak jalan sendiri. Di bidang pertanian,
misalnya, tidak ada keberpihakan kepada mereka. NasDem akan memper-
juangkan agar Bulog membeli hasil panen dengan harga layak. (Wta/P-3)
Refrizal
Ketua DPP PKS
PROGRAMdananggaranpemerintahbagikoperasidanUKMsudahada,tetapi
kadang belum tepat sasaran. Banyak yang belum dapat akses pemodalan. Ini
harus dievaluasi. Program pelatihan juga harus tepat sasaran, jangan sekadar
membuatprogram.Aksespemodalanharusdiseleksisecaraketat,janganorang
yang dapat itu lagi, itu lagi. Ini yang terjadi sekarang. Nama dan tempatnya
berbeda, tapi orangnya itu-itu saja. (Wta/P-3)
Marwan Jafar
Ketua DPP PKB
UKM dan koperasi belum diberdayakan secara maksimal dan masih mem-
butuhkan banyak hal. Dari sisi anggaran, (jumlahnya) jauh dari kebu-
tuhan yang ada. Kemudian yang kedua hanya menyentuh kelompok kecil
tertentu, tidak menyentuh yang betul-betul mempunyai kriteria koperasi
atau UKM. Kemudian, sebetulnya masyarakat sudah punya daya tahan
dan daya saing, terus mereka swadaya sendiri. (Wta/P-3)
2 PKB
5 Partai Golkar
Airlangga Hartarto
Politikus Partai Golkar
MENURUT saya, pemerintah sudah memberikan perhatian kepada koperasi
dan UKM, tetapi kelak harus lebih spesifik untuk pemberdayaan sektoral,
bukan badan hukum saja. Di kegiatan sektoral harus banyak pelatihan
yang sifatnya spesifik. Misalnya, dengan UU Koperasi sekarang kan ada
pemisahan antara koperasi simpan pinjam dan koperasi serbausaha. Saya
melihat teknis sosialisasi dan mekanisme pelatihan yang ada belum efektif.
Harus ada pelatihan kewirausahaan di sektor tersebut. (Wta/P-3)
ANTARA/DEDHEZ ANGGARA
LINDUNGI KOPERASI: Perajin menyelesaikan pesanan batik tulis di Koperasi
Usaha Bersama (KUB) Batik Silva di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa
Barat. Koperasi merupakan kendaraan ekonomi bagi masyarakat, terutama di
perdesaan, yang harus dilindungi pemerintah.
KOMISI Pemilihan Umum Ba-
nyumas, Jawa Tengah, masih
belum mendapat penggantian
surat suara yang rusak. Se-
hingga total ada kekurangan 94
ribu lembar lebih surat suara.
Ketua KPU Banyumas Aan
Rohaeni mengungkapkan, pi-
haknya telah melaporkan ke-
kurangan surat suara ke KPU
pusat, tetapi hingga kemarin
belum ada penggantian.
“Kekurangan surat suara di
Banyumas mencapai 94 ribu.
Rinciannya, kekurangan dari
percetakan sebanyak 89 ribu
lembar lebih dan kerusakan
surat suara 5 ribu lebih,” jelas
Aan di Banyumas, kemarin.
Ia berharap kekurangan su-
rat suara dapat segera diganti.
Sehingga jumlah surat suara
tidak menjadi persoalan bagi
KPU Banyumas. Jumlah total
surat suara di Banyumas seba-
nyak 1,3 juta lebih.
Namun, KPU pusat meng-
klaim sudah mengirimkan
semua logistik surat suara per
14 Maret yang lalu. Sekarang
KPU pusat tinggal menunggu
laporan apakah surat suara
tersebut sudah diterima dan
apabila ditemukan surat suara
yang rusak.
Kepala Biro Logistik KPU
Boradi mengatakan KPU ting-
gal menunggu laporan terkait
surat suara yang rusak.
“Sekarangkamisedangrapat
denganpercetakanuntukmem-
bicarakan percetakan kembali
untuk menggati surat suara
yang rusak sesuai dengan pem-
beritahuandariKPUkabupaten
atau kota,” terangnya.
Dalam rapat tersebut, perce-
takan meminta agar surat
suara yang rusak ditarik dan
dimusnahkan oleh perusaha-
an. Surat suara tersebut akan
dirajang dan diolah menjadi
kertas daur ulang.
Terkait dengan laporan surat
suara yang rusak, ia mengaku
belum mendapat laporan seca-
ra menyeluruh. Ia pun mem-
beri batas akhir pelaporan dari
kabuparen kota paling lambat
25 Maret, sehingga pada 27
Maret pengganti surat suara
yang rusak tersebut sudah bisa
dikirim.
Boradi mengatakan laporan
surat suara rusak yang sudah
masuk akan langsung ditang-
gapi sehingga bisa langsung
melakukan pencetakan lagi,
kemudian langsung dikirim.
Saat ini, menurutnya, surat
suara yang telah dikirim oleh
percetakan disimpan di gu-
dang setiap KPU kabupaten/
kota. Pada 1 April surat suara
akan dikirim ke kecamatan.
(LD/AT/P-4)
PALCE AMALO
B
ADAN Pengawas Pe-
milu Provinsi Jawa
Tengah tengah me-
nyelidiki dugaan
kampanye ilegal yang dilaku-
kan Menteri Kelautan dan Per-
ikanan Sharif Cicip Sutardjo
saat melakukan kunjungan
kerja di Kabupaten Demak,
Minggu (16/3).
“Berdasarkan laporan da-
ri Panwaslu Demak, yang
bersangkutan menjadi juru
kampanye Partai Golkar saat
melakukan kunjungan kerja
sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan di kabupaten se-
tempat,” kata anggota Bawaslu
Jateng Teguh Purnomo di Se-
marang, kemarin.
Ia menjelaskan penyelidikan
atas dugaan pelanggaran pera-
turan pemilu itu difokuskan
pada ada atau tidaknya pelang-
garan penggunaan fasilitas
negara dalam kegiatan kampa-
nye yang dilakukan Sharif
Cicip Sutardjo.
Menurut Teguh, seusai men-
jadi juru kampanye tingkat na-
sional Partai Golkar di Lapang-
an Pancasila, Kabupaten De-
mak, politisi Partai Golkar itu
melakukan kunjungan kerja
sebagai Menteri Kelautan dan
Perikanan ke sentra pengasap-
an ikan di Desa Wonosari,
Kecamatan Bonang, Demak,
untuk memberikan bantuan.
“Dalam kunjungan kerja ke
sentra pengasapan ikan itu,
Menteri Kelautan dan Peri-
kanan didampingi sejumlah
pejabat Pemkab Demak, dan
lazimnya yang bersangkutan
menggunakan anggaran ke-
menterian,” ujarnya.
Selain dugaan penggunaan
fasilitas negara, Panwaslu
Demak juga telah menyurati
KPU Kabupaten Demak terkait
dugaan pelanggaran adminis-
tratif yang dilakukan Sharif
Cicip Sutardjo.
Yang bersangkutan, imbuh-
nya, tidak tercatat sebagai
juru kampanye, tapi ikut ber-
orasi pada kampanye di Kabu-
paten Demak.
Sekretaris DPD Partai Gol-
kar Jateng Iqbal Wibisono,
saat dimintai konfirmasi me-
lalui telepon, mengakui Sharif
Cicip Sutardjo melakukan
kunjungan kerja sebagai Men-
teri Kelautan dan Perikanan
setelah menghadiri kampanye
di Kabupaten Demak.
“Pak Cicip sudah ganti ‘ba-
ju’, tidak memakai ‘baju’ Par-
tai Golkar saat melakukan
kunjungan kerja ke sentra
pengasapan ikan, jadi ya tidak
ada masalah,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, nama
Sharif Cicip Sutardjo sebelum-
nya juga sudah didaftarkan
sebagai juru kampanye di
lokasi kampanye Partai Golkar
di Kabupaten Demak dan Kota
Semarang. “Untuk kampanye
di dua tempat itu, Partai Golkar
sudah memasukkan daftar
juru kampanye sebanyak lima
orang, salah satunya Sharif
Cicip Sutardjo,” ujarnya.
Belum dapat izin
Seacra terpisah, Gubernur
Nusa Tenggara Timur Frans
LebuRayayangtercatatsebagai
juru kampanye PDI Perjuang-
an, sampai Senin (17/3) belum
diizinkan berkampanye. Juru
bicara KPU NTT Maryanti Lu-
turmas Adoe mengatakan KPU
masih menunggu surat izin
kampanye Frans Lebu Raya
dari Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi. “Karena be-
lum ada surat izin kampanye
dariMendagri,GubernurFrans
Lebu Raya belum bisa berkam-
panye,” kata Maryanti.
Adapun surat cuti kampa-
nye Frans Lebu Raya sudah
diserahkan dari pemerintah
ke KPU. Berdasarkan daftar
juru kampanye yang diteri-
ma KPU, PDIP mengajukan
82 juru kampanye termasuk
Ketua Umum PDIP Megawati
Soekarnoputri. Sesuai jadwal,
kampanye rapat umum PDIP
pada 16-19 Maret 2014.
Sekretaris PDIP NTT Nelson
Matara mengakui PDIP juga
belum menerima surat pem-
beritahuan dari Mendagri ter-
kait izin kampanye Gubernur
NTT. (P-2)
palce@mediaindonesia.com
SIAPA sangka di balik gemulainya
goyangan dangdut yang disajikan-
nya, Camel Petir menyimpan ke-
kuatan dahsyat yang dapat me-
matikan lawan dengan teknik
tendangan yang dimiliki.
Jangan coba-coba bikin gara-gara
dengan dara pemilik nama lengkap
Camelia Panduwinata Lubis ini.
Tendangan taekwondonya bakal
ikut berbicara.
Camelia Panduwinata Lubis
ialah caleg DPR RI daerah pemilih-
an Jakarta II yang meliputi Jakarta
Pusat, Jakarta Selatan, dan luar
negeri dengan nomor urut 3 dari
Partai Keadilan dan Persatuan In-
donesia (PKPI).
PKPI menempatkan pedangdut
ini bukan semata-mata karena
keartisannya. Selain seorang artis,
dara cantik ini ternyata juga se-
orang atlet yang memiliki prestasi
lumayan dengan meraih perunggu
saat kejuaraan daerah DKI Jakarta
beberapa tahun silam. Camel Petir
juga memiliki teknik tendangan
yang dapat mematikan lawannya
dan dia memegang sabuk hitam di
dunia taekwondo.
Bukan hanya goyangan dengan
tubuh seksi yang digunakan PKPI
untuk menarik pemilih dalam Pe-
milu 2014. Camel Petir memiliki
pandangan yang luas atas kondisi
masyarakat saat ini. Hati artis kela-
hiran 1988 ini terpanggil untuk
memperbaiki kondisi negeri yang
dinilainya karut marut.
“Saya berpolitik karena panggil-
an hati untuk mengubah kondisi
bangsa yang memprihatinkan ini.
Karena pemimpin yang ada saat
ini tidak punya hati dengan kon-
disi rakyatnya. Makanya sebagai
generasi muda merasa terpanggil
untuk ikut mengubah bangsa Indo-
nesia menjadi lebih baik,” tandas
Camel Petir kepada Media Indone-
sia, kemarin.
Ia menyampaikan, secara pri-
badi, dia tidak kaya dan memiliki
banyak uang. Namun, untuk terjun
ke dunia politik, dia tidak bakal
mengandalkan uang dan populari-
tas yang dimilikinya sebagai artis
dangdut maupun model.
Camel Petir yang dipanggil Bang
Yos (Sutiyoso) dengan panggilan
Camel Bledek ini justru akan me-
ngedepankan visi dan misinya
sebagai kawula muda yang ha-
rus dapat mewarnai perjalanan
bangsa.
“Saya ingin menunjukkan ke-
pada para pemilih pemula, bahwa
anak muda harus punya keteguh-
an untuk berjuang mewujudkan
keinginan. Saya ingin masyarakat
sejahtera dan terbebas dari keme-
laratan, akibat banyaknya kasus
korupsi,” urainya.
Menurut Camel, untuk mewujud-
kan masyarakat yang sejahtera, ha-
rus dimulai dengan pembangunan
sumber daya manusia melalui
bidang pendidikan. Masyarakat,
terutama pemuda, harus memiliki
kepandaian yang mumpuni dan
menjadi pintar.
Sehingga jika masyarakat pintar,
bangsa-bangsa lain di dunia akan
memperhitungkan Indonesia
dan tidak dengan mudahnya
dihina begitu saja oleh negara
tetangga.
Bukan hanya masalah
pendidikan, dunia per-
buruhan yang peker-
janya didominasi ka-
langan muda yang
produktif juga harus
diperjuangkan.
Upah minimum
kabupaten/kota
(UMK) tidak bisa
lagi dijadikan
acuan di tengah
pasar global
dunia saat ini.
UMK sudah
waktunya di-
ubah menjadi upah
minimum interna-
sional (UMI).
(Abdus Syukur/P-4)
SURAT SUARA ROBEK: Ketua sortir surat suara KPU Kabupaten Tangerang Didi Muhadi menunjukkan
surat suara yang rusak di Tangerang, Banten, kemarin. KPU Kabupaten Tangerang menemukan 424
surat suara yang rusak karena robek, ternoda tinta, dan lainnya.
ORASI CALEG NASDEM:
Calon anggota
legislatif dari dapil
Banten III dengan
nomor urut 1
Partai NasDem
Wawan Iriawan
menyampaikan orasi
saat kampanye di
Tangerang, Banten,
kemarin. NasDem
menggelar kampanye
perdana di wilayah
Tangerang dengan
mengusung tema
Restorasi.
ANTARA/LUCKY R
MI/ANGGA YUNIAR
Larangan penggunaan fasilitas negara untuk
kampanye sudah diatur dalam UU Nomor 8
Tahun 2012 dan PKPU Nomor 1 Tahun 2013.
Kampanye Cicip Diduga Ilegal
DaerahmasihKurangSuratSuara
UpahMinimumtidakBisaBersaingdiPasarGlobal
SELASA, 18 MARET 2014INDONESIA MEMILIH6
‘‘Saya ingin
masyarakat sejahtera
dan terbebas dari
kemelaratan.’’
Camelia
Panduwinata Lubis
Caleg PKPI
PERNIK KAMPANYE
TagihJanjidenganBomMolotov
ADA-ADA saja cara calon anggota legislatif menebar janji kepada
konstituennya. Bahkan, jika sang caleg membohongi janjinya bila
terpilih kelak, dia minta rumahnya dilempari bom molotov.
“Jikasayaberbohongatauingkarjanji,sayaakanlangsungmeng-
undurkan diri dari jabatan saya selaku anggota DPR RI. Silakan
lempari rumah saya dengan bom molotov,” kata caleg Dona Yurike
Sidabutar untuk DPR RI dari daerah pemilihan I dalam selebaran-
nya saat kampanye terbuka Partai Gerindra di Lapangan Sepak
Bola, Jalan Air Bersih, Kelurahan Sidorejo I, Medan, kemarin.
Dalam selebaran berjudul Janji Iman Dona Yurike Sidabutar, dia
pun berjanji menyerahkan seluruh gaji dan uang reses sebanyak
empat kali dalam setahun.
Dalam selebaran yang dilengkapi dengan kartu nama caleg
yang bersangkutan tersebut juga disebutkan mengenai tata cara
mendapatkan uang tersebut. “Anggaran untuk bidang usaha kecil
dengan nilai anggaran Rp2 juta-Rp5 juta,” kata Dona dalam sele-
barannya. (PS/X-5)
MauTempelStikerdiKamarMandi
BOSAN dengan jurus kampanye yang biasa-biasa saja. Sutio Utomo
yang berprofesi sebagai tukang patri, calon anggota legislatif Par-
tai Amanat Nasional untuk DPRD Kabupaten Malang dari daerah
pilihan VII Kabupaten Malang, Jawa Timur, memilih ‘menjual diri’
dengan cara tidak lazim, yakni menempel stiker di kamar mandi
warga.
Sutio berkampanye dari rumah ke rumah dan tak segan-segan
mohon izin ke pemilik rumah untuk menempel stiker di kamar
mandi. Selain itu, lulusan sarjana Universitas Islam Malang tahun
1987 itu blusukan ke toilet umum.
“Saya memilih menempel stiker di kamar mandi warga karena
setidaknya2kalidalamsehari,wargamelihatfotosaya.Secaraoto-
matis mereka mengingat, dan 9 April mendatang mencoblos saya,”
kata caleg nomor urut 5 Dapil VII (Kecamatan Wagir, Dau, Karang-
ploso, Pujon, Ngantang, dan Kasembon) itu di Malang kemarin.
Sejauh ini bapak tiga anak ini optimistis bakal mengantongi
10.000-15.000 suara melalui strategi kampanyenya. Itu sebabnya
poster, spanduk, dan alat peraga kampanye dirinya tidak terpam-
pang di jalan-jalan protokol seperti caleg lainnya.
Adapun dana kampanyenya diambilkan dari hasil memperbaiki
peralatan dapur milik warga yang rusak. “Sehari dapat Rp100.000
sampai Rp200.000, sebagian untuk makan keluarga, dan sisanya
untuk kampanye,” jelasnya. (BN/X-5)
MenjagaPredikatKotaTebersih
PREDIKAT Surabaya kota tebersih di Indonesia, tampaknya harus
dipertahankan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sedikit
saja ada sampah menumpuk, tak segan-segan petugas Dinas
Kebersihan dan Pematusan (DKP) Kota Surabaya langsung sigap
membersihkan.
Apalagi adanya kerumunan massa saat kampanye sekarang.
Tumpukansampahakanmenjadimasalahtersendiri,karenapeser-
ta kampanye seenaknya saja meninggalkan sampah berserakan.
Tapi, tidak halnya dengan Surabaya, saat kampanye PDI Per-
juangan berlangsung, puluhan petugas DKP disiapkan untuk
membersihkan sampah sampah berserakan di lapangan TOR
Surabaya, kemarin.
Mereka juga dibantu satgas PDIP untuk membersihkan ong-
gokan sampah di lapangan. “Tidak ada istilah menunda untuk
dibersihkan, begitu kampanye tuntas, langsung kita bersihkan,”
kata Ahmadi, salah satu petugas kebersihan.
Tidak hanya itu, sebuah mobil WC umum juga siaga di lokasi
kampanye. Mereka yang hendak kencing atau buang air bersih
harusantredanitudiberikanjugasecaragratis.“Harusantrekalau
di sini mas, sebab kita siapkan hanya empat koridor untuk kencing
dan buang air besar,” kata petugas jaga mobil WC umum.
FasilitasmobilWCumumdiberikansecaragratis.Airdanfasilitas
lainnya sudah disiapkan Pemerintah Kota Surabaya. (FL/X-5)
CALEG PEREMPUAN BICARA
Penyelidikan
pelanggaran peraturan
pemilu itu difokuskan pada
pelanggaran penggunaan
fasilitas negara dalam
kegiatan kampanye
yang dilakukan
Sharif Cicip Sutardjo.
MI/ABDUL SYUKUR
J
ELANG Pemilu Legislatif
9 April 2014 ramai-ramai
pejabat negara mengam-
bil cuti untuk kampa-
nye. Tak tanggung-tanggung
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pun mengambil
cuti pada 17 dan 18 Maret
2014 untuk berkampanye ke
Magelang, Bantul, dan Jawa
Timur untuk mendongkrak
suara Partai Demokrat. Dalam
kampanye ke Jawa Timur, SBY
dijadwalkan mengunjungi
Blitar dan Tulungagung. SBY
sepertinya khawatir di daerah
kelahiran Anas Urbaningrum
itu perolehan suaranya jeblok.
Pimpinan cuti, anak buah pun
ramai-ramai mengajukan cuti.
Sejumlah menteri yang ber-
asal dari partai politik juga
mengajukan cuti.
Lihatlah sederet pejabat
dari parpol mengajukan cuti.
Dari Partai Demokrat ter-
dapat Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah
Syariefuddin Hasan, Menteri
Perhubungan EE Mangindaan,
Menteri Hukum dan HAM
Amir Syamsuddin, Menteri Pe-
muda dan Olahraga Roy Suryo,
dan Menteri Energi dan Sum-
ber Daya Mineral Jero Wacik.
Dari Partai Golkar Menteri
Koordinator Kesejahteraan
Rakyat Agung Laksono. Di Par-
tai Amanat Nasional Menteri
Koordinator Perekonomian
Hatta Rajasa dan Menteri Ke-
hutanan Zulkifli Hasan.
Di Partai Keadilan Sejahtera
Menteri Komunikasi dan In-
formatika Tifatul Sembiring
dan Menteri Pertanian Sus-
wono. Dari Partai Persatuan
Pembangunan Menteri Agama
Suryadharma Ali. Sementara
itu, jumlah kepala daerah yang
mengajukan cuti ke Kemente-
rian Dalam Negeri lebih ba-
nyak, Irwan Prayitno (Sumatra
Barat), Alex Noerdin (Sumatra
Selatan), Ahmad Heryawan
(Jawa Barat), Soekarwo (Jawa
Timur), Ganjar Pranowo (Jawa
Tengah), Frans Lebu Raya
(NTT), Cornelis (Kalbar), Rudi
Arifin (Kalsel), Longki Djang-
gola (Sulawesi Tengah), dan
Anwar Adnan Saleh (Sulawesi
Barat).
Hampir semua menteri dari
partai politik mengambil cuti
kampanye karena mereka
mencalonkan diri sebagai ang-
gota legislatif. Pejabat negara
yang mengambil cuti untuk
kampanye memunculkan pe-
nilaian berbeda di kalangan
masyarakat. Secara normatif
memang tidak ada aturan yang
dilanggar. Namun, cuti kam-
panye yang diambil pejabat
negara sangat bertentangan
dengan norma dan etika ka-
rena saat menjabat, mereka
bukan lagi milik partai
tertentu, melainkan seluruh
masyarakat.
Cuti pejabat negara bu-
kan persoalan lazim dan
tidak lazim, melainkan
urusan kepantasan. Se-
bagai pejabat publik, me-
reka tidak hanya mewakili
partai, tetapi masyarakat.
Para pejabat negara yang
mengambil cuti sudah me-
lupakan janji mereka pada
waktu sumpah jabatan.
Hal itu mencerminkan me-
reka lebih mementingkan
partai, pribadi, dan kelom-
pok mereka. Dalam UU
No 8/2012 dan PP 18/2013
ditetapkan, pejabat publik
hanya boleh berkampanye
pada Sabtu dan Minggu
agar tidak mengganggu
pelayanan publik.
Status sebagai pejabat ne-
gara tidak mengenal libur.
Begitu pun kepentingan
publik juga tidak mengenal
libur. Mestinya para pejabat
publik itu mengedepankan
kepentingan masyarakat,
bukan justru mengutama-
kan kepentingan partainya.
Ketika seorang dilantik da-
lam jabatan publik, ia mes-
tinya mengorbankan ke-
pentingan partai, termasuk
kesempatan berkampanye.
Apakah tidak cukup
mengampanyekan
kinerja mereka ke-
pada publik? Jika
mereka bekerja baik, ti-
dak berkampanye pun pasti
didukung. Partai sudah ‘me-
wakafkan’ kader bersangkut-
an sehingga mestinya tidak
lagi direcoki untuk kepen-
tingan kampanye.
Jack Synder dalam buku
Dari Pemungutan Suara ke
Pertumpahan Darah
(2003) mengata-
kan pada etika
publik melekat
tanggung jawab
sosial dan moral pelayan pub-
lik. Hal itu ditunjang karakter
pribadi, kematangan emosion-
al, dan jiwa kepemimpinan.
Pejabat yang mengabaikan
etika kerap memicu konflik
sebab menjadikan masyarakat
terbelah antara mendukung
dan tidak mendukung. Perta-
rungan kekuatan itu menye-
babkan lemahnya komitmen
yang menggerogoti pelayanan
publik.
Sementara itu, Haryatmoko
dalam buku Etika Politik dan
Kekuasaan (2003) menjelas-
kan pada etika pejabat pub-
lik melekat tanggung jawab
moral yang menyadarkan
pentingnya menumbuhkan
budaya politik yang santun.
Budaya politik semacam itu di-
maksudkan membangun kon-
disi politik yang manusiawi,
bukan penindasan, kekeras-
an, dan korupsi. Yang lahir
kemudian ialah paradoks.
Ketika rakyat prihatin terha-
dap kinerja pejabat dan wakil
mereka, maraknya korupsi,
kemiskinan di mana-mana,
para pejabat publik justru
sibuk dengan urusan partai
dan kemenangan partai.
Etika politik mengandung
aspek individual dan sosial.
Etika secara individual meng-
atur kualitas moral politikus,
etika sosial karena mereflek-
sikan masalah norma hukum,
tatanan sosial, dan institusi
yang adil. Karena itu, etika
politik memiliki tiga dimensi,
pertama tujuan politik, kedua
menyangkut pilihan sarana,
dan ketiga berhadapan de-
ngan aksi politik. Yang ter-
akhir berhubungan langsung
dengan perilaku politikus.
Lebih jauh Frans Magnis
Suseno (2001) mengatakan pe-
jabat negara terbiasa oleh cara
berpikir monokausal. Perma-
salahan dilihat hanya dari
satu sebab langsung tanpa
mempertimbangkan berbagai
dimensinya, termasuk dalam
mengambil cuti. Karena tak
ada aturan yang dilanggar,
mereka merasa benar, tak
peduli etika sebagai pejabat.
Kebiasaan menghadapi ma-
salah dengan pendekatan mo-
nokausal itu merupakan pen-
dangkalan dan pemiskinan
politik. Itu merupakan anak
kandung pragmatism yang
mewarnai mentalitas dan cara
berpikir pendek produk dari
sistem pendidikan instan de-
ngan hasil segera.
Para pejabat yang meng-
ambil cuti kampanye mesti-
nya tidak hanya berlindung
pada aturan legal formal.
Mengutamakan partai dalam
kampanye berarti mereka
mengesampingkan moral dan
sosial jabatan. Memang ada
aturan yang dibuat DPR beru-
pa undang-undang, peraturan
pemerintah, dan instruksi
presiden. Namun, bukankah
para pembuat aturan-aturan
itu juga orang-orang dengan
latar belakang partai politik
untuk menguntungkan me-
reka sendiri? Yang perlu di-
waspadai jangan sampai kam-
panye para pejabat negara itu
menggunakan fasilitas negara
yang dibiayai dengan uang
rakyat.
Yang kita harapkan seka-
rang para pejabat negara
mestinya memantulkan kete-
ladanan yang bersumber dari
politik etis. Ketika yang ter-
potret ke permukaan ialah
hasrat mencari kekuasaan
belaka, itu mencerminkan
kenegarawanan yang belum
usai. Ketidakmatangan politisi
yang duduk dalam jabatan-
jabatan publik semacam itu
memang mengkhawatirkan.
Mereka bukan berjuang un-
tuk bangsa dan negara sam-
pai titik darah penghabisan.
Mereka ialah pejuang partai
untuk meraih pragmatisme
kekuasaan.
S
EBAGAI penanda ta-
ngan kesepakatan glo-
bal tentang pencapaian
Tujuan-Tujuan Pem-
bangunan Milenium (MDGs),
Indonesia memiliki waktu seki-
tar enam tahun untuk mem-
buktikan komitmennya. Da-
lam target ke-7 MDGs, tertera
tujuan mencapai perbaikan
berarti dalam kehidupan pen-
duduk miskin di permukiman
kumuh pada 2020.
Saat ini, menurut data resmi,
jumlah kebutuhan perumahan
di Indonesia telah mencapai
7-8 juta unit dan akan ber-
tambah sekitar 1,4 juta unit
per tahun, sebuah angka yang
sangat besar, meski sebenar-
nya belum sepenuhnya meng-
gambarkan kondisi yang ada,
karena tidak mempertimbang-
kan sekian juta keluarga yang
meski tercatat memiliki tempat
tinggal, tetapi kondisi peruma-
han mereka tidak memenuhi
standar kelayakan. Mudah
diduga bahwa mayoritas yang
membutuhkan tempat tinggal
tersebut ialah mereka yang
berpenghasilan pas-pasan dan
karena itu, pemenuhan kebu-
tuhannya memerlukan uluran
tangan pemerintah.
Sebuah fenomena yang
patut dicermati di Indonesia
sejak beberapa dekade ter-
akhir ialah kenyataan bahwa
pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, tidak serta-merta mem-
bawa perbaikan pada sistem
penyediaan perumahan bagi
mayoritas masyarakat. Yang
terjadi justru sebaliknya. Di
kota-kota yang ekonominya
berkembang pesat seperti
Jakarta dan Surabaya, kon-
disi perumahan bagi mayo-
ritas masyarakat semakin
memburuk. Harga rumah bagi
mereka yang berpenghasilan
tetap sekalipun semakin tidak
terjangkau. Semua itu merupa-
kan indikasi terjadinya krisis
perumahan yang melanda In-
donesia, khususnya di daerah
perkotaan, sejak beberapa
dekade terakhir.
Ragam tawaran solusi
Sebenarnya, konstitusi ne-
geri ini dengan tegas menya-
takan ‘Negara berkewajiban
membantu mengadakan ru-
mah yang layak bagi rakyat
Indonesia’ (UUD ’45, Pasal 48
H). Begitu pula UU No 25/2000
tentang Propenas dan UU Ba-
ngunan Gedung 2003 (Pasal
43 ayat 4) yang mewajibkan
pemerintah daerah ‘member-
dayakan masyarakat miskin
yang belum memiliki akses
pada rumah’. Semua arahan
konstitusional tersebut bertu-
juan memberikan aksesibilitas
rumah bagi rakyat Indonesia,
terutama bagi kelompok lemah
ekonomi.
Secara teknis, teori tentang
krisis perumahan dan solusi-
nya bisa dibagi dalam dua
kelompok besar. Kelompok
pertama melihat masalah pe-
rumahan sebagai ‘persoalan
modal/penghasilan’,sementara
kelompok kedua menganggap-
nya sebagai ‘persoalan keber-
sihan/kesehatan/keteraturan’.
Bagi kelompok pertama, kri-
sis perumahan identik dengan
‘persoalan lahan’. Harga ru-
mahyangtidakterjangkauoleh
mayoritas masyarakat diyakini
akibat tingginya harga lahan
yang disebabkan pemilikan
yang tidak produktif, speku-
lasi lahan serta bangunan, dan
pengendalian stok rumah dan
kaveling oleh segelintir. Teori
itu memang berhasil ‘mene-
lanjangi’ berbagai perilaku
melenceng para pengembang
perumahan.
Kritik terhadap spekulasi
lahan dan properti itu banyak
didukung para pemikir pro-
gresif, perencana, dan politi-
kus kota yang, di beberapa ne-
gara, berhasil memicu gerakan
reformasi perumahan. Meski
demikian, solusi yang dita-
warkan ‘sekadar’ berangkat
dari aspek keuangan, seperti
kurangnya dana bagi pem-
bangunan rumah sederhana,
tingginya bunga kredit peru-
mahan, maraknya manipu-
lasi hipotek yang diberikan
untuk pelelangan lahan secara
spekulatif serta rendahnya
penghasilan.
Tiga bentuk solusi ditawar-
kan kelompok ini. Pertama,
berangkat dari asumsi harga
beli dan sewa rumah yang
tinggi sehingga harus dicari
strategi pengadaan rumah mu-
rah yang kecil dan sederhana.
Kedua, berangkat dari asumsi
tak terjangkaunya harga sewa
dan beli rumah karena masya-
rakat itu miskin. Karena itu,
pendapatan masyarakat harus
ditingkatkan. Ketiga, perlunya
insentif keuntungan bagi pe-
ngusaha yang membangun
rumah sederhana.
Sementara itu, teori yang
diusung kelompok kedua
mereduksi masalah perumah-
an menjadi sekadar ‘persoalan
renovasi/peremajaan kam-
pung’, ‘persoalan budaya, khu-
susnya budaya kemiskinan’,
serta ‘persoalan kurangnya
pengawasan negara dengan
akibat mekarnya perumahan
kumuh’. Berbagai asumsi ter-
sebut mewarnai sejarah pan-
jang kebijakan perumahan
di mancanegara, termasuk di
Indonesia.
Dari segi ekonomi-politik,
solusi masalah perumahan
ditawarkan oleh dua kubu
besar, yaitu kubu yang meng-
anjurkan ‘permainan bebas
kekuatan-kekuatan pasar’
dan kubu yang menganjur-
kan intervensi negara berupa
subsidi bagi kelompok lemah.
Pengalaman selama ini juga
yang bisa dipelajari dari man-
canegara menunjuk pada dua
hal berikut. Pertama, tuntutan
‘permainan bebas kekuatan-
kekuatan pasar’ seperti stra-
tegi pemerintah Orde Baru
yang menjadikan segelin-
tir pengembang raksasa se-
bagai motor pembangunan
perumahan telah memper-
parah krisis perumahan. Pe-
lajaran kedua, tanpa kontrol
yang ketat, intervensi peme-
rintah lewat subsidi akan
mempermarak korupsi.
Krisis perumahan dan kega-
galan solusi yang ditawarkan
dari dua kubu tersebut, di
beberapa negara Eropa, telah
‘memaksa’ pemerintah untuk
kembali ke resep lama, yaitu
menciptakan semacam balance
di antara para stakeholder,
yaitu pemerintah, investor
swasta, dan end user, khu-
susnya kelompok yang harus
dibantu.
Sebuah sistem subsidi peru-
mahan yang diatur dalam per-
undang-undangan diupayakan
agar mampu menyuarakan
aspirasi berbagai kelompok
kepentingan tadi secara lebih
adil. Kenyataannya langkah
itu tidak sepenuhnya menyele-
saikan kelangkaan persediaan
rumah, tetapi berhasil menum-
buhkan kembali consensus
dalam masyarakat dan antara
masyarakat dan pemerintah
dalam upaya mencari penye-
lesaian.
Pelajaran dari mancanegara
Beberapa pelajaran dari
mancanegara kiranya ber-
manfaat sebagai masukan
dalam upaya mencari sistem
perumahan sosial yang se-
suai dengan kondisi kita saat
ini. Singapura ialah contoh
dominannya peran pemerin-
tah dalam upayanya meng-
atasi masalah perumahan.
Negeri pulau itu membentuk
Housing Development Board
(HDB) yang memiliki akses
penguasaan tanah murah yang
didukung pemerintah serta
mengontrol 65% suplai rumah,
yaitu pangsa pasar perumahan
menegah bawah.
HDB dinilai sukses dalam
membangun rumah dan dise-
wakan kepada masyarakat
dari strata sosial tersebut. Si-
ngapura juga memiliki Central
Providence Fund (CPF), yakni
dana yang dihimpun dari
masyarakat dengan cara me-
motong gaji pekerja dan karya-
wan untuk pembangunan
perumahan. Bagi Indonesia,
lahan tidur yang disita dari pe-
ngembang besar bermasalah
kiranya bisa menjadi pertim-
bangan untuk dialihkan pe-
runtukannya bagi perumahan
menengah bawah yang banyak
menghadapi kendala akibat
tingginya harga lahan perko-
taan. Sementara itu, Taperum
(Tabungan Perumahan) bisa
dikembangkan untuk memper-
oleh cakupan yang lebih luas.
Jerman, sebagai contoh lain,
memberikan insentif pajak,
kredit murah, dan sejenisnya
kepada para pengembang yang
membangun perumahan bagi
masyarakat menengah ba-
wah. Meski tingkat keuntungan
relatif kecil, tingkat kepas-
tian memperoleh keuntungan
nyaris 100%. Tak mengher-
ankan bahwa lebih dari 60%
perumahan di Jerman diba-
ngun pengembang jenis itu.
Mereka yang menginginkan
keuntungan lebih harus
mengikuti aturan pasar yang
berisiko. Dari semua paparan
tersebut, sebenarnya banyak
peluang untuk menyelesaikan
krisis perumahan di Tanah Air.
Kemauan politik pemerintah
dan kemauan semua pihak da-
lam mencari keseimbangan di
antara berbagai kepentingan
pelaku perumahan ialah dua
persyaratan utama yang harus
dipenuhi. Selebihnya ialah ma-
salah teknis.
SELASA, 18 MARET 2014 OPINI 7
PARTISIPASI OPINI Kirimkan ke email: opini@mediaindonesia.com atau opinimi@yahoo.com atau fax: (021) 5812105, (Maksimal 6.000 karakter tanpa spasi. Sertakan nama, alamat lengkap, nomor telepon, foto kopi KTP, nomor rekening, dan NPWP)
Beberapa pelajaran dari
mancanegara kiranya
bermanfaat sebagai
masukan dalam upaya
mencari sistem perumahan
sosial yang sesuai dengan
kondisi kita saat ini.
Ramai-Ramai
Cuti Pejabat
PerumahanuntukRakyatMiskin
Paulus Mujiran
Pemerhati politik
Ivan Hadar
Direktur Eksekutif Indonesian IDE (Institute for Democracy Education),
Koordinator Nasional Target MDGs 2007-2010
Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm)
Direktur Utama: Lestari Moerdijat
Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kan-
song
Dewan Redaksi Media Group: Saur M. Hutabarat (Ketua),
Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Lau-
rens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Suryoprato-
mo, Toeti P. Adhitama, Usman Kansong
Redaktur Senior: Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Lau-
rens Tato
Kepala Divisi Pemberitaan: Abdul Kohar
Kepala Divisi Content Enrichment: Teguh Nirwahyudi
Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto
Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ade Alawi, Haryo Prase-
tyo, Jaka Budisantosa, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing,
Tjahyo Utomo
Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto
Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-
306-5014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama,
Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi:
Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088
(Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@
mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta,
ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com,
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WAR-
TAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS
DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU ME-
MINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN
Redaktur: Agus Mulyawan, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries
Wijaksena, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rah-
mawanto, Eko Suprihatno, Hapsoro Poetro, Ida Farida, Iis Zatnika,
Irana Shalindra, Jerome E. Wirawan, M. Soleh, Mathias S. Brahmana,
Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Santhy M. Sibarani, Soelistijono,
Sitria Hamid, Wendy Mehari Utami, Widhoroso, Windy Dyah Indri-
antari
Staf Redaksi: Adam Dwi Putra, Agung Wibowo, Ahmad Maulana,
Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Anshar Dwi Wibowo, Arief Hul-
wan Muzayyin, Asep Toha, Asni Harismi, Bintang Krisanti, Corne-
lius Eko, Daniel Wesly Rudolf, Deri Dahuri, Dian Palupi, Dika Dania
Kardi, Dinny Mutiah, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni
Kartinah, Fardiansah Noor, Gayatri Suroyo, Ghani Nurcahyadi, Gino
F. Hadi, Hafizd Mukti Ahmad, Heni Rahayu, Heryadi, Hillarius U.
Gani, Iwan Kurniawan, Jajang Sumantri, Jonggi Pangihutan M, Mo-
hamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nurulia Juwita, Panca Syurkani, Per-
mana Pandega Jaya, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Rommy Pujianto,
Rudy Polycarpus, Sabam Sinaga, Selamat Saragih, Sidik Pramono,
Siswantini Suryandari, Siska Nurifah, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman
Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Thalatie Yani, Us-
man Iskandar, Zubaedah Hanum
Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor) Eriez M. Rizal (Bandung);
Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri
Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palem-
bang); Parulian Manulang (Padang); Haryanto (Semarang); Wi-
djajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya)
METROTVNEWS.COM
News: Khudori
Redaksi: Agus Triwibowo, Asnawi Khaddaf, Basuki Eka P, Deni
Fauzan, Henri Salomo, Irvan Sihombing, Laila B, Rizky Yanuardi,
Sjaichul, Wily Haryono, Wisnu AS, Retno Hemawati, Nurtjahyadi,
Afwan A, Andrie, Donny Andhika, Fario Untung, Prita Daneswari,
Rita Ayuningtyas, Torie Natallova
DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING)
Kepala Divisi: Budiana Indrastuti
Asisten Kepala Divisi: Mochamad Anwar Surahman, Victor JP
Nababan
Redaktur: Agus Wahyu Kristianto, Lintang Rowe, Sri Purwandhari
CONTENT ENRICHMENT
Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo
Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Aam Firdaus, Adang
Iskandar, Henry Bachtiar, Ni Nyoman Dwi Astarini, Riko Alfonso,
Suprianto
ARTISTIK
Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas
Redaktur: Annette Natalia, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo,
Marjuki, Prayogi, Ruddy Pata Areadi
Staf Redaksi: Ali Firdaus, Ami Luhur, Ananto Prabowo, Andi
Nursandi, Bayu Aditya Ramadhani, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo
Hendro, Budi Setyo Widodo, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma
Soleh, Endang Mawardi, Fredy Wijaya, Gugun Permana, Hari Syahri-
ar, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, M. Rusli, Muhamad
Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Novi Hernando, Nurkania
Ismono, Putra Adji, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Tutik Sunarsih,
Warta Santosi
Olah Foto: Saut Budiman Marpaung, Sutarman
PENGEMBANGAN BISNIS
Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri
Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R
Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto
Perwakilan Bandung: Aji Sukaryo (022) 4210500; Surabaya:
Tri Febrianto (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274)
523167.
Telepon/Fax Layanan Pembaca: (021) 5821303, Telepon/
Fax Iklan: (021) 5812107, 5812113, Telepon Sirkulasi: (021)
5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Per-
cetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp67.000 per bu-
lan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening
Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman
SELASA, 18 MARET 2014MEGAPOLITAN8
LINTAS BERITA
I
MING-IMING bunga dan
untung besar masih
efektif menjerat warga
untuk berinvestasi di
perusahaan yang belum jelas
perizinannya. Seperti halnya
800 nasabah yang mengaku
tertipu investasi jaminan
perumahan sebesar Rp1,3
triliun. Baru belakangan dike-
tahui pemimpin perusahaan
punya rekam jejak sama da-
lam penggelapan dana ma-
syarakat.
Antonius Cristian Gunawan,
salah satu nasabah, menje-
laskan, awalnya ketertarikan
nasabah pada investasi PT
Exist Assetindo (EA) bermula
pada produk investasi dengan
jaminan properti promis-
sory note seri D, 2008 lalu.
Bentuknya, nasabah diminta
menyetor sejumlah uang de-
ngan imbal bunga 12% per ta-
hun. Properti promissory note
adalah surat utang atau surat
sanggup di bawah satu tahun
yang dikeluarkan PT EA.
Antonius mengakui ada
kecurigaan soal potensi peni-
puan dengan pemberian bu-
nga di atas nilai deposito saat
itu. Namun, kecurigaan hilang
dengan adanya iklan di dua
surat kabar nasional bahwa
PT itu dijamin pengacara kon-
dang. Bahwa, katanya, aset
perusahaan disimpan di kan-
tor hukum milik pengacara
itu. Alhasil, para nasabah ya-
kin untuk menanamkan dana
puluhan juta hingga puluhan
miliar rupiah, sekaligus me-
masarkannya ke pihak lain.
Walau Antonius mengakui PT
EA itu cuma memiliki surat
izin usaha perdagangan dan
tak ada izin usaha penghim-
punan dana masyarakat dari
Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan, serta
Otoritas Jasa Keuangan.
“Makanya nasabah per-
caya saja. Karena properti
kan kelihatan, nilainya juga
naik terus. Dan pembayaran
bunganya lancar sampai Juli
tahun lalu,” ujar Antonius, di
Mabes Polri, Jakarta, Senin
(17/3).
Samuel Matulessy, kuasa hu-
kum korban, menambahkan,
pihak perusahaan juga me-
nawarkan produk lain, yakni
penyertaan saham. Itu dilaku-
kan dengan kedok perusahaan
akan segera go public (IPO)
dalam tempo setahun.
Pada 25 Juli 2013, PT EA
mengeluarkan surat pemberi-
tahuan terjadinya gagal bayar.
Alasannya, PT EA mengalami
rush oleh nasabah akibat efek
kaburnya pemilik perusahaan
emas. Itu menyebabkan pa-
sokan dana terganggu. “Pa-
dahal kan ngakunya investasi
properti. Lo ini kok bawa-
bawa perusahaan emas,” ce-
tusnya.
Menurut Antonius, para na-
sabah baru tau bahwa Direk-
tur Utama PT EA, Chaidi The,
ternyata pernah ditangkap
dalam kasus sejenis. Mela-
lui PT Askrindo, dia meraup
dana publik Rp439 miliar.
Kasusnya ditangani Polda
Metro Jaya. Menurut Anto-
nius dan Samuel, pihaknya
melaporkan tiga pejabat PT
EA ke Bareskrim Polri dengan
laopran LP/1006/XXI/2013
dan LP/1007/XII/2013 dengan
terlapor, yaitu Chaidi The,
Mohammad Soleh (direktur o-
perasional), dan Rahmansyah
Nasution (direktur asosiasi).
Mereka diadukan dengan du-
gaan tindak penggelapan dan
penipuan. (Kim/J-2)
KONDISI Iqbal Saputra, balita
korban penganiayaan ayah
angkatnya, Dadang, yang kini
dirawat di Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Koja, Jakarta
Utara, menurun.
Saat dikunjungi di RS ter-
sebut, kemarin siang, Iqbal
dinyatakan koma oleh pihak
dokter. Oleh karena itu, pera-
watannya dipindahkan dari
kamar rawat biasa ke pediatric
intensive care unit (PICU).
Hilman, 40, paman Iqbal,
mengatakan kondisi keponak-
annya yang mengalami luka
bakar di sekujur tubuh mulai
menurun pada Minggu (16/3)
pukul 16.00 WIB. Bocah ber-
umur tiga tahun tersebut,
ketika itu, tidak merespons
bibinya yang menjaga di ruang
rawat inap.
Sekretaris Jenderal Komisi
Perlindungan Anak Indonesia
Erlinda menyatakan kondisi
Iqbal kritis. “Kondisi Iqbal saat
ini tidak sadarkan diri dan
suhu tubuhnya mencapai 39
derajat celsius. Kami akan
dalami penyebab kondisi kor-
ban yang menurun apakah
pelayanan di sini (RSUD Koja)
bagus atau tidak,” kata Erlinda
seusai menjenguk Iqbal.
Menurutnya, perawatan
Iqbal akan dipindahkan ke
RS lain, yaitu RS Omni Inter-
nasional atau Mitra Keluarga
Kemayoran. Terkait dengan
biaya perawatan, menurut
Erlinda, semuanya ditanggung
Dinas Sosial DKI Jakarta.
S e m e n t a ra i t u , K a s a t
Reskrim Polres Jakarta Utara
Ajun Komisaris Besar Daddy
Hartadi mengatakan saat ini
pihaknya terus mencari ibu
kandung Iqbal, Iis Noviyanti,
28, yang menghilang sejak dua
minggu lalu. Ia mengaku kesu-
litan menemukan perempuan
itu. “Kami sudah mencari Iis
di tempat kerjanya di Senen
dan ke rumahnya di Desa Me-
karsari RT 02/17, Kecamatan
Tambun Selatan, Bekasi. Na-
mun, rumah tersebut kosong.
Menurut ketua RT setempat,
Iis tidak pulang sekitar dua
bulan,” jelas Daddy.
Iqbal yang mengalami patah
tangan kiri, pembengkakan
buah zakar, dan luka bakar
di sekujur tubuh sebelumnya
ditemukan telantar di halte
bus Trans-Jakarta Gunung Sa-
hari, Jakarta Utara. (Ths/J-4)
KondisiBalitaKorban
PenganiayaanMenurun
JAKARTA UTARA
PenipuSedotDana Publik Rp1,3Triliun
MABES POLRI
BerkasBeadanCukaiPriokDilimpahkan
BERKAS perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan tersangka
Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok,
Jakarta Utara, Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta, sudah di-
limpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan segera diproses
di pengadilan.
“Berkas perkara sudah dikirim 10 Maret (2014) ke kejaksaan,”
kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto
kepada Media Indonesia, kemarin.
Pelimpahan tahap satu itu, lanjutnya, dilakukan penyidik
Subdit Harta Benda Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda
Metro Jaya. Apabila jaksa sepakat dengan penerapan pasal yang
diajukan penyidik, tinggal menunggu pelimpahan tahap dua atau
penyertaan tersangka dan barang bukti. (Gol/J-4)
2PengeroyokMiaDijeratPasalBerlapis
DUA dari delapan pengeroyok Mia Nuraini, 16, yang kini bu-
ron, akan dikenai pasal berlapis oleh Polsek Cilandak, Jakarta
Selatan.
Kapolsek Cilandak Komisaris HM Sangkono mengatakan
jajarannya kini masih terus memburu kedua tersangka yang
sejak kemarin dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO).
“Sementara ini tersangka kita jerat dengan Pasal 170 ayat 3 KUHP
tentang Pengeroyokan yang Direncanakan hingga Menyebabkan
Kematian,” ujarnya.
Ia juga mengaku telah berkordinasi dengan beberapa polsek
dan polres di Jakarta ataupun di luar Jakarta untuk menangkap
kedua tersangka. Selain itu, foto-foto mereka juga sudah disebar
untuk memudahkan proses pencarian. (Nel/J-4)
GugatanterhadapJokowiDitunda
GUGATAN para advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi
Jakarta Baru kepada Gubernur DKI Joko Widodo, kemarin, batal
diajukan ke Pengadilan Negeri Jakpus karena berkas bukti be-
lum lengkap.
Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru Habiburahman me-
ngatakan gugatan class action diajukan karena Jokowi yang
menjadi calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan itu ditunda sampai Rabu (besok). “Bukti rekaman
janji ia akan menjabat Gubernur DKI lima tahun,” ujarnya.
Majunya Jokowi sebagai capres saat baru menjabat Gubernur
DKI 18 bulan dinilai mengabaikan janji kepada warga Jakarta
saat pemilihan gubernur. (AF/J-4)
400 RUMAH
DISEGEL: Warga
melintas di
samping papan
pengumuman
penyegelan
bangunan rumah
Perumahan Taman
Anyelir III, Cilodong,
Depok, Jawa Barat,
kemarin. Sebanyak
400 rumah disegel
Distarkim Kota
Depok, karena
pengembang
tidak memiliki
izin mendirikan
bangunan (IMB)
dan pembangunan
tersebut
menggerus daerah
aliran sungai (DAS)
Ciliwung.
MI/BARY FATHAHILAH
PENERTIBAN PKL: Petugas Satpol PP menertibkan pedagang kaki
lima yang berdagang di trotoar dan halte bus di Palmerah, Jakarta
Barat, kemarin. Penertiban itu untuk mengembalikan fungsi fasilitas
umum seperti halte dan trotoar sebagai milik publik.
MI/ANGGA YUNIAR
SEBANYAK 30 gerbong kere-
ta rel listrik (KRL) milik PT
Kereta Api Indonesia yang
dipesan dari Jepang tiba di
Pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta Utara, kemarin.
Gerbong sebanyak itu meru-
pakan bagian dari 180 unit
penambahan gerbong KRL
pada 2013.
Corporate Communica-
tions PT KAI Comumuter
Jabodetabek Eva Chairunisa
mengatakan 150 unit ger-
bong lainnya sudah sampai
di Tanah Air pada Februari
lalu.
“Yang 30 ini sisanya dari
total pengadaan 180 unit,”
jelas Chairunisa dalam pe-
san singkatnya.
Kedatangan gerbong-
gerbong itu terlambat dari
jadwal, karena seharusnya
seluruh gerbong tiba pada
Desember 2013.
Alasan keterlambatan,
selain gangguan cuaca, KRL
yang dibeli Rp1 miliar per
unit itu masih diperguna-
kan operator KRL JR East
Jepang.
Ia berharap penambahan
gerbong bisa meningkatkan
daya angkut KRL menjadi
700 ribu penumpang per
hari dari tahun lalu 550 ribu
penumpang. (Ths/J-4)
30GerbongKRL
AkhirnyaTiba
JAKARTA UTARA
Direktur Utama
PT EA Chaidi The
ternyata pernah
ditangkap sebagai
tersangka dalam
kasus sejenis dengan
PT Askrindo dan
meraup dana publik
Rp439 miliar.
Antonius
Nasabah
KEDATANGAN GERBONG: Petugas menurunkan gerbong kereta
rel listrik dari Jepang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta,
kemarin. sebanyak 30 unit KRL itu pengiriman tahap terakhir
program pengadaan 180 unit KRL pada 2013.
MI/SUSANTO
SELASA, 18 MARET 2014 TERMINAL MANGGARAI 9
Menuju Era
Terminal
Moderen
NELLY MARLIANTI
T
ERMINAL Manggarai,
Jakarta Selatan, menjan-
jikan kemudahan bagi
penggunanya.
Tiga eskalator (tangga jalan) di
area pintu masuk Terminal Mang-
garai membuat penumpang ang-
kutan umum tak perlu lelah naik
dan turun tangga menuju halte
Trans-Jakarta dan Stasiun Kereta
Manggarai.
Kolam ikan kecil dilengkapi ta-
man minimalis di sisi depan, sam-
ping, dan belakang serta lampu
taman dan kursi tunggu membuat
Terminal Manggarai lebih nyaman.
Beberapa penumpang terlihat
duduk di sekitar lobi utama termi-
nal sambil menunggu metromini,
Kopaja, dan mikrolet yang melintasi
jalur trayek.
Tiga jalur trayek dengan lebar
sekitar 2 meter dilapisi atap ber-
bahan transparan yang elegan
membuat penumpang tidak perlu
khawatir kepanasan dan kehujanan
saat menunggu angkutan tiba. Jalur
pertama khusus untuk metromini,
jalur kedua khusus untuk Kopaja,
dan jalur ketiga khusus mikrolet.
Satu lift dan satu toilet beserta
wastafel, juga kursi tunggu, tersedia
di lobi utama dan di lantai dua. Di
terminal, penumpang bisa melepas
lelah serta menggunakan lobi dan
lift untuk menuju halte Trans-
Jakarta dan Stasiun Manggarai, juga
Pasar Raya Manggarai.
Kepala Regu Terminal Manggarai
Waluyo mengungkapkan Terminal
Manggarai merupakan satu-satunya
terminal modern yang terintegrasi
dengan halte bus Trans-Jakarta dan
Stasiun Kereta Manggarai. “Jadi
kalau mau ke halte, bisa belok ke
kanan. Di sana sudah ada loket
pembelian tiketnya. Kalau mau
ke stasiun, tinggal lurus terus,”
terangnya.
Dia juga menerangkan, di lantai
2 terminal disediakan foodcourt,
ruang tunggu dengan 15 set kursi,
tiga pendingin ruangan berkapasi-
tas besar, empat unit kipas angin,
tiga unit toilet lengkap dengan
wastafel.
Adapun di lantai tiga merupakan
kantor Kepala Terminal dan penga-
wasterminal,minimarket,sertapusat
ATM. Kemudian di lantai 4 menurut
rencanaakandibangunruangperpus-
takaanumumdanruangpengawasan
pengendalian terminal.
Selainitu,untukmenjagakeaman-
an dan kenyamanan penumpang,
dia memastikan penjagaan dalam
area terminal akan diperketat. Se-
tiap harinya ada tujuh petugas Di-
nas Perhubungan DKI yang berjaga
sejak pukul 07.00 hingga 21.00 WIB.
Menurutnya, penindakan khusus
akan diterapkan kepada calo dan
sopir yang tidak tertib.
Selain itu, pihak terminal juga
sedang mengupayakan tersedianya
CCTV yang akan ditempatkan di se-
tiap lantai.
Lebih tertib
Kepala Terminal Manggarai Mu-
hamad Hodir menyatakan pihaknya
sedang memfokuskan kegiatan
pada sosialisasi dan uji coba termi-
nal. Menurutnya, dalam proses uji
coba itu, para sopir angkutan umum
diwajibkan memasuki jalur trayek
yang telah tersedia berdasarkan
jenis angkutan.
Selain itu, sopir angkutan juga
harus patuh untuk menurunkan
dan menaikkan penumpang di jalur
trayek, bukan di luar area terminal.
“Jadi kegiatan uji coba ini terus
menerusdilakukansampaiperesmi-
an. Saya harus melatih pengemudi
angkutan umum agar terbiasa tertib
masuk jalur,” ujarnya.
Rangga, sopir Kopaja 66 jurusan
Blok M-Manggarai, mengungkap-
kan dengan masuk jalur terminal
seperti uji coba, sopir angkot jauh
lebih tertib. (J-1)
nelly@mediaindonesia.com
Terminal Manggarai menjadi satu-satunya terminal di Jakarta yang
berintegrasi dengan halte Trans-Jakarta dan stasiun kereta api.
TERMINAL MANGGARAI: Petugas dishub memberikan arahan saat uji coba Terminal Manggarai, Jakarta Selatan, pekan lalu. Uji coba tersebut guna menyosialisasikan kepada awak angkutan umum serta penumpang tentang penggunaan fasilitas
terminal yang mempunyai konsep mezzanine, yakni terminal yang terintegrasi antara moda transportasi dan pusat perbelanjaan.
Sopir diwajibkan memasuki
jalur trayek yang telah tersedia
berdasarkan jenis angkutan.
Sopir dilarang menurunkan dan
menaikkan penumpang
di luar jalur trayek.
MESKI sudah bermetamorfosis
menjadi terminal modern, Terminal
Manggarai masih memiliki kendala.
Para sopir angkutan umum me-
ngeluhkan sempitnya jalur trayek
angkutan.
Nico, 26, sopir metromini 62 ju-
rusan Manggarai-Pasar Minggu,
mengungkapkandenganadanyatiga
jalur di Terminal Manggarai untuk
setiap angkutan, jalur terminal se-
makin sempit. Menurutnya, selain
sempit, jalur trayek itu pun kurang
panjang sehingga menyebabkan an-
trean panjang kendaraan di jam-jam
sibuk. Bahkan, lanjut dia, antrean
kendaraan bisa terjadi sepanjang
Pasar Rumput hingga Terminal
Manggarai.
“Dengan satu jalur untuk metro-
mini, ini sulit. Kami harus me-
ngantre kalau yang di depan eng-
gak jalan-jalan. Bahkan kalau sore
(antrean) sampai ke Pasar Rumput,”
ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, lahan
Terminal Manggarai yang lebih luas
malah diperuntukkan kantor petu-
gas terminal, sedangkan untuk jalur
terminal kurang luas. “Yang penting
jalur jangan sempit seperti ini, kita
jadi kekurangan lahan,” katanya.
Hal yang sama juga diungkap-
kan Suradi, 45, sopir mikrolet M
23 jurusan Manggarai-Ambasador.
Menurutnya, sempitnya jalur trayek
dan peraturan untuk menaikkan
dan menurunkan penumpang di da-
lam trayek membuat setoran yang
didapatnya menurun. Menurutnya,
waktu mengetem di dalam trayek
tidak efektif karena banyak penum-
pang lebih suka menunggu di luar
daripada di dalam trayek.
“Jalurnya sempit memang, tapi
yang paling susah mengumpulkan
setoran. Soalnya di dalam itu justru
tidak ada penumpang,” terangnya.
Kepala Terminal Muhamad Hodir
mengakui jalur terminal yang
tersedia hanya seluas itu. Peme-
rintah sudah tidak bisa menambah
jalur karena ke arah kanan meru-
pakan jalan umum. Menurutnya,
untuk mengantisipasi antrean
panjang dijam kerja, pihaknya
memberlakukan langsung jalan
bagi angkutan yang sudah penuh.
“Kendala memang jalurnya pendek,
jadi metromini kalau sudah banyak
harus diatur agar cepat keluar dari
trayek,” ujarnya.
Meski masih terkendala jalur dan
lahan yang sempit, penumpang
angkutan umum menyambut baik
intergrasi halte Trans-Jakarta dan
stasiun kereta. Khaeriya, 19, pe-
numpang, mengungkapkan termi-
nal yang terintegrasi itu membuat
waktu jadi lebih efisien dan tertib.
Menurutnya, berbagai fasili-
tas yang disediakan di Terminal
Manggarai menjadi lebih baik dan
mengalami peningkatan kualitas
sehingga jauh lebih nyaman dan
memanjakan penumpang.
“Lebih tertata, tidak seperti sebe-
lumnya, kita mau naik angkutan itu
susah. Biasa aku turun 66 berantak-
an banyak sampah, sekarang udah
bersih dan rapi,” ujarnya. (Nel/J-1)
SopirKeluhkanSempitnyaJalur
ANTARA/ZABUR KARURU
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014
Media Indonesia 18 Maret 2014

More Related Content

What's hot

Media Indonesia 17 Maret 2014
Media Indonesia 17 Maret 2014Media Indonesia 17 Maret 2014
Media Indonesia 17 Maret 2014hastapurnama
 
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaBab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaLunandi Syaiful
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaZainur Ihsan
 
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaPenegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaNovita Pratiwi
 
teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015SMPN 1 Cikidang
 
Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014hastapurnama
 
Menyoal dana kampanye pemilu 2019
Menyoal dana kampanye pemilu 2019Menyoal dana kampanye pemilu 2019
Menyoal dana kampanye pemilu 2019AniMaseri
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihAhsanul Minan
 
Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolAhsanul Minan
 
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Wilson Therik
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupAhsanul Minan
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluAhsanul Minan
 

What's hot (20)

Media Indonesia 17 Maret 2014
Media Indonesia 17 Maret 2014Media Indonesia 17 Maret 2014
Media Indonesia 17 Maret 2014
 
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan CalonBuku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
Buku Panduan KPPS Satu Pasangan Calon
 
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannyaBab v pelanggaran pemilu dan penangannya
Bab v pelanggaran pemilu dan penangannya
 
Pendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemulaPendidikan pemilih untuk pemula
Pendidikan pemilih untuk pemula
 
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaPenegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
 
Perspektif UU 10 th 2016
Perspektif UU 10 th 2016 Perspektif UU 10 th 2016
Perspektif UU 10 th 2016
 
teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015teknis penyelenggaraan pilkada 2015
teknis penyelenggaraan pilkada 2015
 
Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014Media Indonesia 20 Maret 2014
Media Indonesia 20 Maret 2014
 
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
 
Menyoal dana kampanye pemilu 2019
Menyoal dana kampanye pemilu 2019Menyoal dana kampanye pemilu 2019
Menyoal dana kampanye pemilu 2019
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
 
Perlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilihPerlindungan suara pemilih
Perlindungan suara pemilih
 
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017PKPU Nomor 9 Tahun 2017
PKPU Nomor 9 Tahun 2017
 
Problematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpolProblematika verifikasi parpol
Problematika verifikasi parpol
 
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
Kesiapan lembaga pengawas pemilu dalam pengawasan pemilu 2014
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Muktiono materi presentasi
Muktiono materi presentasiMuktiono materi presentasi
Muktiono materi presentasi
 
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbupPengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
Pengawasan pemutakhiran daftar pemilih pilgub pilbup
 
Pkn final
Pkn finalPkn final
Pkn final
 
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemiluRefleksi sistem penegakan hukum pemilu
Refleksi sistem penegakan hukum pemilu
 

Similar to Media Indonesia 18 Maret 2014

Digital surya 05 desember 2013
Digital surya 05 desember 2013Digital surya 05 desember 2013
Digital surya 05 desember 2013Portal Surya
 
Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014hastapurnama
 
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"Pokja 30
 
Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !Rizky Faisal
 
Buku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikBuku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikDody Wijaya
 
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxBIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxkorwilcamkemranjen
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Tri Widodo W. UTOMO
 
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdfBUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdfsetiawaninsan
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Pokja 30
 
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikIcel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikAksi SETAPAK
 
Media Indonesia 13 Februari 2014
Media Indonesia 13 Februari 2014Media Indonesia 13 Februari 2014
Media Indonesia 13 Februari 2014hastapurnama
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
Monograf: Solilukui Pemilu 2014
Monograf: Solilukui Pemilu 2014Monograf: Solilukui Pemilu 2014
Monograf: Solilukui Pemilu 2014Aulia Andri
 

Similar to Media Indonesia 18 Maret 2014 (20)

55555555555555
5555555555555555555555555555
55555555555555
 
Digital surya 05 desember 2013
Digital surya 05 desember 2013Digital surya 05 desember 2013
Digital surya 05 desember 2013
 
Tugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baruTugas pkn yang baru
Tugas pkn yang baru
 
Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014Media Indonesia 21 Maret 2014
Media Indonesia 21 Maret 2014
 
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
Factsheet 1 "Pilgub 2013: Saatnya Rakyat Memilih Pemimpin"
 
Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !Sistem membuat “gila” !
Sistem membuat “gila” !
 
Politik Uang dan Pemilu 2009: Catatan kritis untuk jurnalis
Politik Uang dan Pemilu 2009: Catatan kritis untuk jurnalisPolitik Uang dan Pemilu 2009: Catatan kritis untuk jurnalis
Politik Uang dan Pemilu 2009: Catatan kritis untuk jurnalis
 
Buku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikBuku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyik
 
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxBIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
 
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
Pilkada Langsung: Antara Tuntutan Efektivitas Pemerintahan Daerah dan Harapan...
 
ARTIKEL KPU
ARTIKEL KPUARTIKEL KPU
ARTIKEL KPU
 
3.-abdul-waid-revisi-reviewed.pdf
3.-abdul-waid-revisi-reviewed.pdf3.-abdul-waid-revisi-reviewed.pdf
3.-abdul-waid-revisi-reviewed.pdf
 
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdfBUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
BUKAN_CATATAN_KAKI_DEMOKRASI_(3).pdf
 
Demokrasi biangb korupsi
Demokrasi biangb korupsiDemokrasi biangb korupsi
Demokrasi biangb korupsi
 
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
Factsheet 2 "Benarkah Masyarakat Apatis Pada Pemilu"
 
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publikIcel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
Icel lima-tahun-pemberlakuan-uu-keterbukaan-informasi-publik
 
Laporan akhir riset
Laporan akhir risetLaporan akhir riset
Laporan akhir riset
 
Media Indonesia 13 Februari 2014
Media Indonesia 13 Februari 2014Media Indonesia 13 Februari 2014
Media Indonesia 13 Februari 2014
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
Monograf: Solilukui Pemilu 2014
Monograf: Solilukui Pemilu 2014Monograf: Solilukui Pemilu 2014
Monograf: Solilukui Pemilu 2014
 

More from hastapurnama

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014hastapurnama
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014hastapurnama
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014hastapurnama
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014hastapurnama
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014hastapurnama
 

More from hastapurnama (20)

Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
Kedaulatan Rakyat 6 April 2014
 
Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014Pikiran Rakyat 6 April 2014
Pikiran Rakyat 6 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
Kedaulatan Rakyat 7 April 2014
 
Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014Pikiran Rakyat 7 April 2014
Pikiran Rakyat 7 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 8 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
Pikiran Rakyat 8 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
Pikiran Rakyat 3 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 3 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014Pikiran Rakyat 2 April 2014
Pikiran Rakyat 2 April 2014
 
Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014Republika 2 April 2014
Republika 2 April 2014
 
Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014Pikiran Rakyat 1 April 2014
Pikiran Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
Kedaulatan Rakyat 1 April 2014
 
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 30 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
Pikiran Rakyat 30 Maret 2014
 
Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014Republika 30 Maret 2014
Republika 30 Maret 2014
 
Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014Media Indonesia 30 Maret 2014
Media Indonesia 30 Maret 2014
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
Pikiran Rakyat 29 Maret 2014
 
Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014Republika 29 Maret 2014
Republika 29 Maret 2014
 
Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014Media Indonesia 29 Maret 2014
Media Indonesia 29 Maret 2014
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

Media Indonesia 18 Maret 2014

  • 1. KABUT asap kebakaran hutan yang menyelimuti Riau mulai berkurang. Satgas Darat da- lam Operasi Terpadu Darurat Asap berhasil memadamkan 166 titik api di lahan seluas 19.538 hektare di Riau. “Saat ini masih ada 7 titik api yang belum padam, yaitu 6 titik di Kabupaten Bengkalis dan 1 titik di Siak,” kata Ke- pala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, kemarin. Hujan pada Minggu (16/3) turut membantu mengurangi kepekatan asap yang telah menyelimuti hampir selu- ruh Provinsi Riau sehingga meringankan penderitaan warga. “Asap Riau sudah agak berkurang. Penderita ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) sudah di bawah 100 dari awalnya 600 orang,” jelas Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang ditemui terpisah. Dengan berkurangnya ka- but asap sebagai bagian dari penanggulangan tahap per- tama, pemerintah menetap- kan periode April hingga September 2014 sebagai ta- hap kedua penanganan api Provinsi Riau untuk mence- gah terulangnya krisis asap di provinsi itu. “Tahap kedua ialah pe- nertiban kawasan dan pence- gahan bencana asap di masa mendatang dengan sistem dan prosedur aksi nyata se- hingga di masa depan, kita benar-benar bisa mencegah ini,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Riau, kemarin. Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan pihaknya akan terus mengejar pembakar hutan. Untuk kasus yang melibat- kan perusahaan korporasi tersangka, Kapolri memerin- tahkan Kapolda Riau untuk menjeratnya secara multi- doors apabila bukti-buktinya kuat. “Kita akan bantu Pemprov Riau dalam penegakan hu- kum,” tuturnya. Sejauh ini Satgas Penegak- an Hukum Darurat Asap Riau sudah menetapkan 62 tersangka, salah satunya korporasi, yakni PT National Sago Prima (NSP) dari Sam- poerna Agro Group. Bencana asap di Riau telah membawa dampak ekonomi baik skala lokal maupun na- sional. Salahsatudampakbencana tersebut ialah terganggunya kegiatanoperasiindustrihulu migas. (Vei/Riz/Mad/X-9) SELASA, 18 MARET 2014 / NO. 12020 / TAHUN XLV / 28 HALAMAN Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: cs@mediaindonesia.com Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Harian Umum Media Indonesia @ MIdotcom Paspor Palsu Bekal Terorisme Sekitar 20 grup yang terlibat pencurian dan pembuatan paspor palsu di Thailand bersinggungan dengan kriminalitas. Fokus Internasional, Hlm 22-23 PEMILIHAN umum bukan hanya pesta, melainkan juga sebuah pertandingan akbar. Itulah sebabnya pemilu me- merlukan wasit atau hakim yang adil dan tegas. Tanpa itu, pemilu hanya akan jadi ajang sikut politik dan kemenangan rakyat tidak akan tercapai. Di awal Pemilu 2014 ini kehadiran sang juru adil yang berani sudah diperlihatkan Komisi Pemilihan Umum. Sem- bilan parpol di 25 kabupaten/kota didiskualifikasi karena lalai menyampaikan laporan keuangan. Para parpol malas itu diberi waktu tiga hari untuk meng- ajukan keberatan terhitung sejak mereka menerima surat dari KPU. Sanksi yang harus mereka terima nantinya ialah kehi- langan peluang untuk meraih kursi baik untuk DPRD kabu- paten/kota, DPRD provinsi, maupun DPR RI. Selain mendiskualifikasi sembilan parpol, KPU menjatuh- kan sanksi serupa kepada 35 calon anggota Dewan Perwa- kilan Daerah dengan alasan yang sama. Sikap KPU itu patut kita apresiasi. Di sisi lain, sebenarnya tindakan KPU sudah lebih lunak jika diban- dingkan dengan tuntutan undang-undang. Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD, parpol peserta pemilu sesungguh- nya sudah harus menye- rahkan laporan awal dana kampanye selambatnya 14 hari sebelum hari pertama kampanye. Oleh karena itu, meski masih memberikan kesem- patan kepada parpol untuk mengajukan keberatan, kita mengingatkan KPU untuk tidak mengendurkan sikap. Kita menunggu sikap tegas dari KPU, juga Badan Pengawas Pemilu, terhadap pelanggaran-pelanggaran lain. Di hari pertama kampanye, Minggu (16/3), terlihat sejum- lah parpol secara kasatmata melanggar aturan. Contohnya ialah melibatkan anak-anak dalam kampanye. Itu terang benderang melanggar Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2013 dan Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002. Ironisnya, alih-alih menyadari bahwa itu merupakan pe- langgaran, ada parpol yang berdalih melibatkan anak-anak mereka lakukan demi memberikan pendidikan politik dan ideologi semenjak dini. Pelanggaran lain ialah menebar duit saat kampanye. Itu bisa dikategorikan politik uang dan melanggar Undang-Un- dang Pemilu Nomor 8 Tahun 2012. KPU dan Bawaslu semestinya juga bersikap tegas terhadap politik uang dan pelibatan anak-anak dalam kampanye serta pelanggaran-pelanggaran lainnya. Selain hukuman administratif dan yuridis, sikap tegas penyelenggara pemilu juga akan menghadirkan hukuman politis. Sikap tegas penyelenggara pemilu tentu menjadi reklame buruk buat parpol pelaku pelanggaran. Itu bisa membuat rakyat enggan memilih parpol atau calon anggota legislatif dari parpol tersebut. Lebih dari itu, sikap tegas penyelenggara pemilu akan menciptakan demokrasi yang tertib di negeri ini. Bila kita tertib berdemokrasi, kita layak menyebut diri sebagai ne- gara beradab. PENELITI dari University of Chica- go, AS, menemukan bahwa tingkat autisme di ‘Negeri Paman Sam’ berkorelasi dengan kejadian ke- lainan genital pada laki-laki yang baru lahir di tingkat wilayah ber- dasarkan indikator paparan janin akibat faktor lingkung- an yang berbahaya, seperti pestisida. Tim peneliti menganalisis sejumlah indikator dan penye- bab polusi serta tingkat cacat bawaan dari sis- tem reproduksi pada kalanganlaki-laki.Mereka mencatat janin laki-laki sangat sensitif terhadap racun lingkungan tertentu dan paparan tersebut diyakini menyebabkan malformasi reproduksi, termasuk mikropenis dan undescended testis (UDT). Berdasarkan angka kejadian autisme dan intellectual dis- ability (ID) yang diteliti, tim menemukan setiap kenaikan 1% pada malformasi berkaitan dengan peningkatan 283% masalah autisme dan peningkatan 94% untuk ID. Mereka memercayai adanya faktor lingkungan yang ber- bahaya di daerah-daerah dengan tingkat autisme dan ID yang tinggi. (Medical News Today/Hym/X-4) Mewujudkan DemokrasiyangTertib Polusi dan Autisme Sikap tegas penyelenggara pemilu akan menciptakan demokrasi yang tertib di negeri ini. Bila kita tertib berdemokrasi, kita layak menyebut diri sebagai negara beradab. Silakan tanggapi Editorial ini melalui: www.metrotvnews.com Pemerintah menetapkan periode April hingga September 2014 sebagai tahap kedua penanganan api Provinsi Riau untuk mencegah terulangnya krisis asap. ARDI TERISTI HARDI K OMISI Pemilihan Umum (KPU) me- mastikansuarayang diraih sembilan par- tai politik (parpol) di 25 kabu- paten/kota bakal hangus (lihat grafik). Hal itu konsekuensi penco- retan ke-9 parpol itu dari daf- tar peserta pemilu legisla- tif (pileg) karena terlambat menyerahkan laporan dana kampanye. Demikian penegasan komi- sioner KPU Ferry Kurnia Rizki- yansyah kepada Media Indone- sia, kemarin. “Jika ada yang memilih parpol itu, (suara) dianggap hangus atau tidak sah karena kepesertaan (parpol bersang- kutan) sudah dicoret. Suara (pemilih) pun tidak bisa disa- lurkan ke partai,” kata Ferry. Sebelumnya, Minggu (16/3), KPU membatalkan kepeserta- an sembilan parpol di 25 ka- bupaten/kota dalam Pileg 2014. Pembatalan itu sanksi karena mereka lalai menyerahkan la- poran dana kampanye hingga tenggat Minggu (2/3) pukul 18.00 WIB/Wita/WIT (Media Indonesia, 17/3). Dasar pembatalan itu ter- tuang dalam UU No 8/2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD dan Peraturan KPU tentang Pelaporan Dana Kampanye. KPU selanjutnya akan mela- yangkan surat pembatalan ke seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah parpol. “Oleh kelompok panitia pe- mungutan suara, surat itu diinformasikan kepada masya- rakat,” ujar komisioner KPU Hadar Gumay. Dengan demikian, lanjut Ferry, KPU tidak perlu menco- ret surat suara yang masih mencantumkangambarparpol yang dibatalkan tersebut. “Pasalnya, kini kertas suara tersebut sudah siap dikirimkan ke TPS,” tambah Hadar. Lebih lanjut Hadar menge- mukakan ke-9 parpol yang tidak lolos itu tidak dibatalkan secara nasional, tetapi hanya di daerah. Putusan itu pun belum final dan mengikat. “Silakan menggugat ke Ba- waslu. Selama dalam proses sengketa, mereka tetap boleh kampanye,” ungkap Hadar. Apabila Bawaslu mereko- mendasikan parpol bisa ikut pileg atau sebaliknya, lanjut Hadar, KPU menyesuaikan sehingga putusan itu menjadi final dan mengikat. Jika parpol sama sekali tidak menggugat, putusan KPU final adanya. “Ada waktu 14 hari.” Pemilu berkualitas Saat menanggapi pembatal- an KPU tersebut, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie me- nilainya sudah sesuai aturan. “Urusan administrasi kecil saja tidak beres, bagaimana menyelesaikan persoalan ne- gara,” tegas Jimly. Koordinator Nasional Jaring- an Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Afifuddin pun meng- apresiasi ketegasan KPU terse- but. “Positif bagi pileg.” Itusenadadenganpernyataan Ketua PDIP Pramono Anung. “Itu risiko parpol. KPU mene- rapkan undang-undang. Kami akan mengajukan keberatan. Tetapi kalau tidak cukup (buk- ti), kami mendukung.” Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera Mardani Ali Sera mengakui pembatalan itu iba- rat batu sandungan. “Tetapi kami hormati ketegasan KPU demi pemilu berkualitas.” Partai Demokrat, menu- rut Wasekjen Andi Nurpati, akan memperjuangkan urusan teknis tersebut. Sementara itu, Partai Persa- tuan Pembangunan dan Partai Kebangkitan Bangsa segera memberikan advokasi dan upaya hukum setelah meneri- ma laporan dari pengurus daerah masing-masing. (Mad/ Nov/AB/*/X-3) ardi@mediaindonesia.com Berita terkait hlm 4 MI/RAMDANI SatgasMulaiMenata KawasanHutandiRiau Ferry Kurnia Rizkiyansyah Komisioner KPU Suara 9Parpol bakal Hangus Parpol bisa menggugat. Bawaslu akan merekomendasikan parpol bersangkutan ikut pemilu legislatif atau tidak. PADAMKAN BARA: Warga menyemprotkan air untuk memadamkan lahan gambut yang masih membara di Siak, Riau, kemarin. Aktivitas masyarakat di Riau berangsur normal seiring mulai berkurangnya kabut asap yang menyelimuti provinsi tersebut. AP/RONY MUHARRMAN Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com SENO
  • 2. SELASA, 18 MARET 2014SELEKTA2 TidakSatupunAtributCalegdanParpolTerlihat Krimea Gabung ke Rusia Barat Siapkan Sanksi Selain sanksi pembekuan aset dan pelarangan visa, 28 anggota UE sudah menangguhkan perundingan pakta ekonomi dengan Rusia. Ini sangat berbeda dari kasus Air France (jatuh pada 2009 di Samudra Atlantik). Situasi pesawat MAS benar-benar lebih sulit. MI/PANCA SYURKANI AP/ANDREW LUBIMOV KAWASAN BEBAS ATRIBUT PARTAI: Wisatawan menikmati pemandangan matahari tenggelam di Pantai Kuta, Bali, pekan lalu. Selama masa kampanye, kawasan ikon wisata Pulau Dewata tersebut bersih dari berbagai atribut partai dalam bentuk apa pun. MEMILIH RUSIA: Warga mengekspresikan kegembiraan di alun-alun Sevastopol, Ukraina, kemarin. Berdasarkan hasil jajak pendapat, sebanyak 96,77% penduduk Semenanjung Krimea memilih bergabung dengan Rusia. Keberadaan MH370 belum Terdeteksi PENCARIAN pesawat Malaysia Airlines (MAS) nomor MH 370 hingga kemarin, atau 10 hari se- jak dinyatakan hilang pada Sabtu (8/3), belum membuahkan hasil. Padahal, tim pencari dan penye- lamat pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu melibatkan sebanyak 26 negara. Jangkauan pencarian pesawat pun diperluas ke wilayah selatan hingga Samudra Hindia dan Aus- tralia. Ke barat laut pencarian mencakup Kazakhstan setelah satelit melacak pesawat jenis Boe- ing 777-200ER itu menyimpang dari jalur penerbangan pasca- hilang kontak dengan menara kontrol. “Ini sangat berbeda dari kasus Air France (jatuh pada 2009 di Samudra Atlantik). Situasi pesa- wat MAS benar-benar lebih sulit,” kata Jean Paul Troadec, penasihat khusus investigasi penerbangan Prancis yang dikirim ke Kuala Lumpur untuk membantu, ke- marin. Kazakhstan, China, dan Indo- nesia memastikan radar mereka tidak menangkap pesawat MH 370 masuk ke wilayah masing- masing. PM Australia Tony Abbott menyatakan negaranya akan memimpin pencarian di wilayah selatan Samudra Hindia. Dalam keterangan pers ke- marin, CEO of MAS Ahmad Jau- hari Yahya mengatakan suara ter- akhir yang terdengar dari kokpit MH 370 ke menara kontrol, ‘all right, goodnight (baiklah, selamat malam)’, diperkirakan dari kopi- lot, Fariq Abdul Hamid. “Kami tidak tahu kapan sistem (pelacak) ACARS (Aircraft Com- munications Addressing and Re- porting System) dimatikan. Yang kita tahu ialah (waktu) transmisi terakhir,” tutur Ahmad. Plt Menteri Perhubungan Ma- laysia Hishammuddin Hussein menolak tudingan pihaknya menyembunyikan informasi ten- tang penyimpangan rute MH 370. “Prioritas kami mencari pesawat. Kami tidak akan menyembu- nyikan informasi apa pun yang dapat membantu, tetapi kami juga punya tanggung jawab tidak merilis informasi sampai itu telah diverifikasi,” katanya. Ia pun menyatakan pencarian ke koridor utara dan selatan dimobilisasi setelah informasi terbaru satelit dapat diverifikasi. (Reuters/AP/Bernama/The Star/ Kid/X-4) HAUFAN HASYIM SALENGKE N EGARA-NEGARA Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat siap menjatuhkan sanksi setelah Republik Otonomi Krimea memilih lepas dari Ukraina dan bergabung de- ngan Federasi Rusia melalui sebuah jajak pendapat, Minggu (16/3) waktu setempat. Hasil resmi jajak pendapat me- nunjukkan mayoritas (96,77%) warga Semenanjung Krimea memi- lih bergabung dengan Rusia. Kepu- tusan yang juga didukung ‘Negeri Beruang Merah’ dan parlemen setempat itu langsung membuat pemimpin Barat berang dan menu- ding hasil referendum tidak sah. Sesaat sebelum referendum ber- akhir, AS kembali mengingatkan bahwa masyarakat internasional tidak akan pernah menerima hasil- nya karena melanggar hukum inter- nasional. Gedung Putih menuding tindakan Rusia sebagai pergerakan yang membahayakan dan mem- perkeruh tatanan internasional. Menlu Austria Sebastian Kurz me- negaskan pihaknya sudah memper- timbangkan sanksi berupa larangan visa dan pembekuan aset bagi para pejabat dan militer yang men- dukung pelepasan Semenanjung Krimea dari Ukraina. Nama-nama itu sedang didiskusikan dan diman- tapkan. Kurz mengakui sanksi itu juga menyasar sejumlah pemimpin perusahaan besar Rusia. “Saat ini (sanksi) itu belum di- jatuhkan. Saya pikir memilih para bos bisnis tanpa pandang bulu akan menjadi langkah salah,” ungkapnya, kemarin. Surat kabar Jerman, Bild, merilis dua nama besar, yaitu pemimpin Gazprom Aleixei Miller dan pemimpin Rosneft Igor Sechin yang masuk daftar hitam sanksi Austria. Sebanyak 120-130 nama yang disiapkan kini akan dipangkas kembali sebelum diputuskan secara final dalam sebuah pertemuan para menteri luar negeri UE di Brussels, Belgia, kemarin. Selain sanksi pembekuan aset dan pelarangan visa, sebanyak 28 anggota UE sudah menangguh- kan perundingan tentang pakta ekonomi dengan Rusia. Namun, pertanyaan besar mengenai sanksi itu masih berputar pada apakah UE harus menjatuhkan sanksi kepada individu yang terlibat menyokong Krimea atau hanya orang-orang inti di lingkaran Presiden Rusia Vladimir Putin. MantanDubesSaudi Gantikan Jumhur MANTAN aktivis mahasiswa Moh Jumhur Hidayat dicopot dari jabat- annya sebagai Kepala Badan Nasio- nal Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Posisi Jumhur diisi mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur. Pencopotan itu diduga terkait de- ngan deklarasi sikap politik Jumhur yang bergabung ke PDI Perjuangan di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Sabtu (8/3), karena tiga hari kemudian, Presiden Susilo Bam- bang Yudhoyono menandatangani Keputusan Presiden Nomor 39/M Tahun 2014 tentang pemberhentian Jumhur pada 11 Maret 2014. Saat itu, mantan aktivis ITB ter- sebut mendeklarasikan berdirinya Aliansi Rakyat Merdeka, organisasi gabungan sejumlah elemen buruh. “Presiden memberhentikan saya dan digantikan Bapak Gatot Abdul- lah Mansyur per 11 Maret 2014,” kata Jumhur di Jakarta, kemarin. Ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah memer- cayainya menjadi kepala BNP2TKI. Dia menilai penggantinya meru- pakan sosok yang tepat. “Bapak Gatot Abdullah Mansyur memiliki kredibilitas dalam mengurus TKI dan insya Allah akan lebih baik da- ripada saya.” Namun, Jumhur tidak menjawab apakah pemberhentian itu terkait dengan sikap politiknya atau bukan. Sekretaris Kabinet Dipo Alam mem- bantah pencopotan itu karena sikap politik Jumhur, melainkan sebagai penyegaran organisasi. “Jumhur Hidayat sudah menjabat kepala BNP2TKI selama lebih dari 7 tahun, yaitu diangkat sebagai Kepala BNP2TKI berdasarkan Ke- putusan Presiden Nomor 2/M Ta- hun 2007 tanggal 11 Januari 2007. Selain itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah meminta penggantian ini sejak beberapa bu- lan lalu,” ungkap Dipo. Meski demikian, rencana Jumhur bergabung ke PDIP belum berjalan mulus. Saat ini DPP PDIP belum memberikan keputusan menerima atau menolak Jumhur. Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan ia di- tugasi DPP PDIP untuk menyeleksi Jumhur. Ia belum dapat memasti- kan apakah partai menerima atau menolak keanggotaan Jumhur. (Mad/X-5) D i t e n g a h bayang-bayang sanksi, ribuan warga Krimea merayakan hasil referendum yang mengukuhkan Seme- nanjung Krimea ber- gabung dengan Rusia setelah selama 60 tahun di bawah kedaulat- an Ukraina. Massa pendukung Ru- sia bersorak-sorai atas keputusan bersejarah itu. Di Simferopol, ibu kota Republik Otonomi Krimea, massa mengibarkan bendera Rusia dan menyanyikan lagu-lagu era Uni Soviet. Parlemen Rusia tampaknya akan mengumumkan keputusan akhir yang akan menentukan na- sib Krimea dalam jangka pendek. Hal itu diakui Wakil Ketua Majelis Rendah Parlemen Rusia, Sergei Ne- verov, kemarin. “Hasil referendum Krimea jelas menunjukkan warga melihat masa d e - p a n s e b a g a i bagian Rusia. M e r e k a memilih mendu- kungre- uni de- ngan bangsa yang hidup bersama-sama de- ngan mereka.” (Reuters/ BBC/Ria Novosti/X-6) haufan @mediaindonesia.com M ENJAMURNYA atribut partai politik (parpol) dan calon anggota legislatif (caleg) menjelang pemilihan umum (pemilu) 9 April mendatang, su- dah tak terhindarkan lagi. Ragam baliho, poster, spanduk menghiasi hampir semua sudut keramai- an, mulai di tepi jalan raya, tiang listrik, tembok bangunan, pagar, hingga di pepohonan. Atribut tersebut dipaku atau ditempel secara serampangan, sehingga merusak keindahan tata ruang. Namun, tidak demikian dengan kawasan pariwisata Kuta, Bali. Legian, Kuta, Kedongan, Tu- ban, dan Seminyak benar-benar bersih dari atribut tersebut. “Kita sudah sepakat untuk kawasan wisata Kuta dan seki- tarnya, harus bersih dari segala bentuk atribut partai. Jadi tidak ada alasan bagi caleg atau parpol untuk menempel atribut mereka,” kata Ketua Pengelola Pantai Desa Adat Legian (PPDAL) I Wayan Suarta, di Kuta, kemarin. Tujuan dari pelarangan itu, lanjutnya, untuk memberi ruang khusus dan berbeda kawasan wisata dari daerah lainnya. Ka- wasan wisata harus bersih dari kegiatan partai. Menurut Suarta, kesepakatan itu dimotori desa adat di kawasan wisata Legian, Kuta, Kedongan, Tuban, Seminyak, dan difasili- tasi oleh Kecamatan Kuta. Para bendesa adat mengirim surat ke KPUD, dan Panwas Badung, Bali, Polresta Denpasar, Polsek serta Koramil Kuta. “Kami juga memanggil 138 caleg dari semua parpol asal Kuta un- tuk menandatangani kesepakatan. Mereka dilarang keras memasang atribut parpol di wilayah steril,” tambahnya. Ratusan caleg itu pun sepakat. Mereka tidak memasang satu pun atribut. Sebab, bila ada yang me- langgar, akan diberi sanksi secara adat dan atribut partai dibongkar. Tindakan itu akan diterapkan bagi semua caleg dan parpol. Meski demikian, jelas Suarta, tidak semua desa yang ada di kawasan wisata Kuta melarang pemasangan atribut partai. Desa- desa yang berbatasan dengan jalan umum dan akses publik masih diberi toleransi, seperti di Jl Raya Kuta sampai Jl Imam Bonjol. Kemudian Jl Sunset Road, dan Jl Raya Tuban. Namun, mulai memasuki kawasan perhotelan, restoran, hingga ke Pantai Kuta harus bersih dari atribut partai. Ketua Bawaslu Bali Ketut Rudia sangat mengapresiasi kebijakan yang dibuat di kawasan wisata Kuta. “Kita mendukung penuh hal itu,” ujar Rudia. Menurutnya, sudah ada koordi- nasi dengan beberapa elemen ter- kait seperti KPU, Bawaslu Kabu- paten, para caleg dan parpol,serta aparat keamanan lainnya. (Arnol- dus Dhae/X-7)
  • 3. SELASA, 18 MARET 2014 TIPIKOR 3 MI/M IRFAN PLEIDOI EMIR MOEIS: Terdakwa kasus dugaan suap pembangunan PLTU Tarahan Lampung, Izedrik Emir Moeis, mendengarkan nota pembelaan yang dibacakan pengacaranya dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Dalam pleidoi, politikus PDI Perjuangan itu kecewa karena jaksa tidak bisa menghadirkan saksi kunci Pirooz M Sarafi. CALON Wakil Bupati Lebak Kasmin menjadi saksi da- lam sidang kasus dugaan suap pemilu kada Lebak di Mahkamah Konstitusi dengan terdakwa Susi Tur Andayani. Dalam kesaksiannya, Kasmin sempat menga- takan Ketua DPP Partai Golkar Ade Komaruddin sebagai penggagas per- temuan di Hotel Sultan. Kasmin merupakan pa- sangan calon Bupati Lebak Amir Hamzah yang meng- ajukan gugatan ke MK ter- kait dengan Pemilu Kada Lebak 2013. “Apakah ada pertemuan di Hotel Sultan? Saudara hadir?” tanya jaksa Dzakiyul Fikri di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. “Ada. Ha- dir,” jawab Kasmin. Ia menyebutkan per- temuan di Hotel Sultan diminta DPP. “Tanggalnya saya lupa. Di Hotel Sultan itu tidak ada Bu Susi. Di situ ada Pak Amir, Pak Parman, Bu Gubernur (Ratu Atut Cho- siyah), Pak Rudy Alfonso, Pak Ade Komaruddin,” tuturnya. Kasmin mengaku saat pertemuan itu, rekannya, Amir Hamzah, yang lebih banyak mengungkap per- kembangan pemilu kada Lebak. Salah satunya ialah adanya pelanggaran yang mengakibatkan pasangan Amir Hamzah-Kasmin ka- lah telak. “Pak Amir yang punya data. Saya enggak punya. Pak Ade Komaruddin bi- lang, kalau ada fakta dan bukti enggak kuat, ya eng- gak menang,” ungkapnya. (Lov/P-4) DPP Inisiasi Rapat diSultan SIDANG LANJUTAN ANDI: Terdakwa kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Andi Mallarageng (kiri) keluar dari ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, seusai membacakan nota pembelaan dirinya (pleidoi), kemarin. MI/M IRFAN MANTAN Direktur Urusan Agama Islam dan Pejabat Pem- binaan Syariah Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemen- terian Agama Ahmad Jauhari dituntut 13 tahun penjara, ditambah denda Rp200 juta de- ngan subsider enam bulan. “Supaya majelis hakim me- mutuskan, satu menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tindak pidana ko- rupsi. Kedua, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan hukuman 13 tahun penjara,” ujar jaksa KPK Titi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Jauhari juga dituntut mem- bayar uang pengganti Rp100 juta serta US$15 ribu. “Di- kurangi dengan jumlah uang yang telah dikembalikan ter- dakwa ke KPK,” cetus Titi. Jaksa KPK menjerat Jauhari dengan dugaan berupaya memperkaya diri yang ber- asal dari proyek pengadaan Alquran tahun 2011-2012, sebesar Rp100 juta dan US$15 ribu. Selain itu, Jauhari didakwa memperkaya banyak pihak, di antaranya mantan Ketua Unit Layanan Pengadaan Ditjen Bi- mas Islam Kemenag Mashuri sebesar Rp50 juta dan US$5 ribu, pemilik PT Perkasa Jaya Abadi Nusantara Zulkarnaen Djabar dan Dendy Prasetia Zulkarnaen Putra sebesar Rp6,7 miliar. Tidak sebatas itu, Direktur Utama PT Adhi Aksara Abadi Indonesia Ali Djufrie juga meraup uang Rp5,8 miliar serta Direktur Utama PT Sinergi Pustaka In- donesia Abdul Kadir Alaydrus mendapat Rp21,2 miliar. Terdakwa Ahmad Jauhari mengaku bingung atas tuntut- an jaksa KPK yang ia nilai ti- dak berbeda dengan dakwaan sebelumnya. Jauhari justru menduga keterangan para sak- si yang dihadirkan untuknya tidak memengaruhi dakwaan yang disusun jaksa KPK. “Saya awam dengan hukum, tapi kenapa yang disampaikan dalam tuntutan ini masih sama dalam dakwaan sebelumnya,” ujarnya. (SU/P-4) MantanPejabatKemenagDituntut13Tahun SRI UTAMI T ERDAKWA Izedrik Emir Moeis meminta vonis bebas kepada Majelis Hakim Peng- adilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta. Permintaan itu dituturkan politikus PDI Perjuangan ter- sebut pada sidang yang be- ragendakan pembacaan nota pembelaan (pleidoi) atas tun- tutan jaksa Komisi Pemberan- tasan Korupsi di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin. Emir terbelit oleh kasus korupsi pembangunan PLTU Tarahan Lampung. “Saksi kunci Pirooz Mu- hammad dan David Gerald Roschild tidak pernah dihadir- kan ke persidangan, padahal mereka berdua yang selama ini disebut memberikan suap kepada terdakwa,” ujar kuasa hukum Emir, Yanuar Wasesa, membacakan pleidoi. Karena saksi kunci tak bisa dihadirkan di persidangan, pihak Emir Moeis menganggap jaksa tidak bisa membuktikan dakwaannnya sehingga Emir meminta agar divonis bebas oleh majelis hakim. “Karena tidak ada kete- rangan dari saksi kunci, tun- tutan menerima hadiah atau janji tidak terbukti secara sah dan meyakinkan di mata hu- kum,” tegas Yanuar. Dalam persidangan itu, peng- acaraEmirmenudingjaksaKPK manipulatif, apalagi tak ada keterangan saksi yang mengu- atkan kliennya bersalah. Tidak jauh berbeda de- ngan pembacaan pleidoi yang dilakukan sebelumnya oleh Yanuar, pengacara Emir lain- nya, Erick S Paat, mengata- kan uang yang ditransfer Pirooz kepada kliennya se- besar US$423.985 ialah uang investasi bisnis dan tidak ada kaitannya dengan peme- nangan konsorsium Alstom Power di Tarahan. “Anehnya Pirooz sebagai saksi kunci tidak pernah hadir. Ada apa ini? Bahkan dia hanya diperiksa dengan tujuh perta- nyaan. KPK memperlakukan Pirooz dengan istimewa,” cetus Erick. Meski telah membacakan pleidoi setebal lebih dari 50 halaman, Emir menyatakan pleidoi tersebut belum meng- akomodasi semua pembelaan- nya. “Saya belum puas dengan pleidoi itu.” cetus Emir. Penerimaan hadiah Jaksa KPK menuntut Emir 4,5 tahun penjara dan denda Rp200jutadalamperkaraduga- an penerimaan hadiah untuk memenangkan konsorsium Alstom Power Inc dalam ten- der PLTU Tarahan Lampung pada 2004. “Meminta agar majelis ha- kim tindak pidana korupsi menyatakan terdakwa Izedrik Emir Moeis terbukti secara sah dan meyakinkan mela- kukan tindak pidana korupsi sebagaimana dalam Pasal 11 Undang-Undang Tindak Pi- dana Korupsi dalam dakwaan kedua dan menjatuhkan pi- dana kurungan empat tahun dan enam bulan penjara di- tambah denda Rp200 juta sub- sider lima bulan kurungan,” kata jaksa KPK Supardi ketika membacakan tuntutan sebe- lumnya. Dakwaan kedua itu berasal dari Pasal 11 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tin- dak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP mengenai penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji. “Terdakwa menerima had- iah atau janji dari Pirooz Mu- hammad Sarafi yang meminta bantuan terdakwa dalam jasa konsultasi konsorsium Alstom Power Inc dan dijanjikan men- dapat bagian fee yang diterima Pirooz dari konsorsium Alstom Power Inc,” jelas jaksa Irene Putri. Setelah konsorsium Alstom Power mendapatkan tender PLTU Tarahan, Pirooz men- dapatkan bayaran dari PT Alstom dan Marubeni Jepang sebesar US$506.000 pada 2005, kemudian Pirooz kem- bali mendapatkan komisi US$554.708. Pirooz kemudian mengirim- kan sebagian fee yang diteri- manya ke rekening PT Artha Nusantara Utama (ANU), yaitu perusahaan milik anak Emir, Armand Emir Moeiz, yang secara formal dikelola Zulian- syah Putra Zulkarnain. (P-4) ami@mediaindonesia.com Politikus sering kali menggunakan rekening atau perusahaan anak dan keluarganya untuk pencucian uang hasil gratifikasi. Emir Minta Saksi Kunci Dihadirkan Pirooz kemudian mengirimkan sebagian fee yang diterimanya ke perusahaan milik anak Emir.
  • 4. SELASA, 18 MARET 2014INDONESIA MEMILIH4 UNDANG-UNDANG Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organi- sasi Kemasyarakatan (Ormas) dinilai lebih otoriter daripada undang-undang ormas yang lama, yakni UU Nomor 8 Ta- hun 1985. Demikian diungkapkan pe- neliti senior Pusat Peneliti Politik Lembaga Ilmu Penge- tahuan Indonesia (LIPI) Syam- suddin Haris saat menyampai- kan keterangannya sebagai ahli dari pemohon dalam uji materi UU Ormas yang diaju- kan sejumlah ormas dan LSM yang tergabung dalam Koalisi Kebebasan dan Berserikat (KBB) serta Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta, kemarin. Mereka menguji Pasal 1 angka 1, 6; Pasal 5, 8, 10, 11, 23, 29 ayat (1), Pasal 42 ayat (2), Pasal 57 ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 59 ayat (2) hu- ruf b, c, dan e. Para pemohon beranggapan pasal-pasal ter- sebut merugikan hak konsti- tusional pemohon yang beru- paya mendorong partisipasi dan inisiatif masyarakat da- lam pembangunan, termasuk dalam upaya pemenuhan dan perlindungan HAM, pembe- rantasan korupsi, maupun pe- nyelenggaraan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Syamsuddin di hadapan majelis hakim konstitusi yang dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva menyampaikan bahwa perancang atau pembuat UU Nomor 17 Tahun 2013 itu ti- dak mengerti dengan situasi atau masalah keormasan dan hukum. “Saya melihat ada ketidakmengertian dari pem- buat undang-undang dalam melihat dan membaca per- masalahan kemasyarakatan dan penegakan hukum,” ujar Syamsuddin. Tindak kekerasan yang di- lakukan ormas-ormas ter- tentu, kata dia, tidak harus diatur melalui UU Ormas, tetapi cukup oleh aturan- aturan hukum pidana yang sudah ada sebelum UU Ormas ini terbit. Selain itu, penerbitan UU Ormas yang telah disahkan DPR itu hanya demi kepen- tingan terpenuhinya pro- gram legislasi nasional (pro- legnas) yang direncanakan setiap lima tahun sekali. “Kita tahu semua prolegnas yang direncanakan DPR setiap lima tahun. UU Ormas ini saya nilai sebagai proyek belaka atau keterpenuhan prolegnas DPR. Sekali lagi saya katakan di sini pembuat UU tidak mengerti akan permasalahan yang ada di tengah-tengah masyara- kat,” cetusnya. Syamsuddin juga me- nyayangkan UU Ormas itu mengatur pendaftaran dan pendataan ormas yang berada di tingkat daerah oleh dinas atau badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Ma- syarakat (Kesbangpolinmas) di daerah yang diurus pejabat eselon IV. “Jika ormas diatur seperti itu akan ada ormas yang berpelat merah, pelat kuning, melalui pendaftaran ke Kesbangpol. Pendaftaran ormas itu diurus oleh peja- bat eselon IV yang berada di dinas-dinas di daerah. Kenapa tujuan ormas didikte oleh ne- gara. Negara macam apa itu, kalau bukan negara otoriter?” ujar Syamsuddin. Ahli lain yang diajukan pemohon yakni Zainal Arifin Mochtar. Direktur Pusat Ka- jian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada itu mengata- kan UU Ormas bertentangan dengan Pasal 28 UUD 1945 yang menjamin kebebasan berpendapat dan berkumpul. Dia berpendapat pasal-pasal yang termuat dalam UU Or- mas tersebut dilihat dari sisi kepentingan dan perspektif rezim penguasa saja. “Pengaturan Pasal 10 dan 11 ada norma tumpang-tin- dih dan ketidaksesuaian hu- kum serta tidak ada kejelasan pasal-pasalnya. Saya menilai UU Ormas ini hanya dilihat dari rezim penguasa. Ini ter- lihat ormas harus diatur dan menyebutkan tujuannya dan keharusan memiliki kepengu- rusan sampai tingkat bawah,” pungkasnya. (AI/P-2) Ahli Nilai UU Ormas yang Baru Lebih Otoriter MI/IMMANUEL ANTONIUS ANTARA/RUDI MULYA KETERANGAN SAKSI: Hakim ketua konstitusi Hamdan Zoelva menyaksikan Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI Syamsuddin Harris dan pengajar Fakultas Hukum UGM Zainal Arifin Mochtar yang diambil sumpah sebagai saksi dalam sidang lanjutan uji materi UU No 17 tentang Ormas di Jakarta, kemarin. PELANGGARAN APK CALEG: Baliho alat peraga kampanye (APK) caleg DPR dengan foto diri bersama dua anaknya dipajang di Kediri, Jawa Timur, kemarin. Panwaslu Kediri akan meminta klarifikasi kepada caleg itu karena melibatkan anak-anak dalam kampanye yang bertentangan dengan UU Pemilu. ZIARAH KE MAKAM GUS DUR: Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (ketiga dari kanan) menabur bunga saat ziarah ke makam mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, kemarin. Surya menyempatkan diri menyekar sebelum menuju lokasi kampanye Partai NasDem di Jombang. MI/PANCA SYURKANI KETUAUmumDPPPDIPerjuang- an Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Ketua Umum DPPPartaiNasDemSuryaPaloh di ruang VIP Bandara Juanda Surabaya, kemarin. Pada pertemuan mendadak itu, Surya sempat menanyakan kabar Megawati dan mendoa- kan semoga selalu sehat. Megawati mengucapkan terima kasih atas doa Surya Paloh. Pertemuan mendadak di antara kedua ketua umum parpol itu terjadi setelah Surya bertemu dengan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Tjahjo Ku- molo di tempat yang sama. Saat itu, Tjahjo dan sejumlah pengurus DPP serta DPD PDIP ada di ruang VIP Bandara Juan- da Surabaya karena menunggu kedatangan Megawati Soekar- noputri dan rombongan. Mega- wati dijadwalkan melakukan serangkaian kunjungan dan tampil sebagai juru kampa- nye nasional pada kampanye PDIP di Lapangan Gelora, Surabaya. Di Jawa Timur, Surya Paloh dan rombongan yang baru tiba dari kampanye di Palembang akan menuju Jombang. Surya dan rombongan pergi ke Jawa Timur untuk berziarah ke makam mantan Presiden RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan kakek Gus Dur, KH Hasyim Asy’ari, di Pondok Pe- santren Tebu Ireng, Jombang, serta melakukan kampanye di Lapangan Tembelang, Jom- bang. Pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem dan Ke- tua Umum PDIP itu merupakan pertemuan yang pertama kali setelah Megawati mengumum- kan Joko Widodo sebagai calon presiden dari PDIP. Di Jombang, Surya me- ngunjungi Pondok Pesantren Tebuireng dan disambut se- jumlah kader serta tuan ru- mah. Namun, pengasuh PP Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) sedang pergi ke luar kota sehingga rombongan ditemui istri Gus Sholah dan sejumlah pengurus pondok. Setelah singgah di rumah pengasuh, rombongan berzi- arah ke makam. Sesudah itu, mereka pamit dan melan- jutkan perjalanan menuju lapangan di Desa/Kecamat- an Tembelang untuk agenda kampanye terbuka. Di sana Surya menekankan agar kader NasDem bekerja keras untuk memenangi pemilu legislatif. (Yah/P-2) GarapJatim, SuryaBertemuMega M USLIM, caleg Partai NasDem, mengalami tin- dak kekerasan dan diculik oleh orang tak dikenal dari rumahnya di Desa Tengoh Lorong Bale Kre- ung, Kecamatan Langsa Kota, Minggu (16/3). Sekitar pukul 02.30 WIB, Muslim didatangi lima orang tak dikenal di kediamannya. Dua orang di antara mereka menodongkan pistol jenis FN. Pelaku menutup wajah Muslim dan mengikat kedua tangannya dengan kawat, kemudian mem- bawanya ke dalam mobil. Menurut Ketua DPD Partai NasDem Kota Langsa Alam Bahri, korban diinterogasi dan dipukuli menggunakan balok. Dalam kondisi setengah sa- dar, ia mendengar percakapan pelaku bahwa dirinya akan dibunuh. “ M e n g e t a h u i h e n d a k dihabisi, korban berusaha mendekat ke arah pintu lalu melompat dari mobil. Saat itu terdengar suara sepeda motor warga yang melintas di jalan tersebut, dan akhirnya pelaku langsung tancap gas melarikan diri meninggalkan Muslim,” ujar Alam. Sementara itu, lanjut Alam, dalam kondisi tangan terikat, Muslim menyelamatkan diri dengan cara bersembunyi di daerah sekitar kawasan Desa Karang Anyer Langsa, tidak jauh dari lokasi dia menjatuh- kan diri dari mobil. Pada pukul 06.00, korban ditemukan petugas Polres Langsa yang melewati jalan lingkar tempat korban melom- pat. Aparat pun melarikan Muslim ke Rumah Sakit Cut Mutia PTPN 1 Langsa. Akibat kejadian tersebut, caleg nomor urut 4 DPRA daerah pemilihan Langsa dan Tamiang itu mengalami luka memar di bagian dada, pung- gung, serta tangan dan kaki. Alam mengatakan pihaknya mengutuk keras aksi kekeras- an yang menimpa korban. Ia juga meminta penegak hukum agar segera mengusut kasus kekerasan terkait politik ini. “Kasus kekerasan yang me- nimpa kader Partai NasDem didasari aspek politis semata. Kami belum bisa memastikan karena kepolisian masih terus melakukan penyelidikan.” Ditangkap Kapolda Aceh Brigjen Hu- sein Hamidi menyatakan pe- laku penembakan Posko Partai NasDem di Aceh Utara pada 16 Februari lalu telah ditangkap. Pelaku berjumlah dua orang dengan inisial UA dan RI. Pada kasus tersebut, RI berperan mengendarai motor, sedang- kan UA membonceng sekaligus sebagai penembak. “Kedua pelaku masih men- jalani pemeriksaan lebih lan- jut mengenai motif penembak- an itu,” ungkap Husein. Sementara itu, tambahnya, pelaku pengeroyokan hingga tewas kader Partai Nasional Aceh juga telah ditangkap po- lisi. Pelaku berinisial Z hingga kemarin masih terus men- jalani pemeriksaan. “Z adalah pelaku penga- niayaan kader PNA yang ter- jadi pada 7 Februari lalu. Z diduga salah satu dari sim- patisan partai politik. Na- mun, informasi ini masih terus diselidiki untuk mengetahui apakah ada hubungan partai politik dalam kasus ini,” tandas Husein. (P-4) saputra @mediaindonesia.com Pelaku kekerasan terhadap kader parpol di Aceh sudah mulai ditangkap. Polisi harus membongkar hingga ke akarnya. Caleg NasDem DiculikdanDisiksa HENDRA SAPUTRA SETELAH keputusan Komisi Pemilihan Umum (pusat) ten- tang pencoretan beberapa parpol dan caleg dari keikut- sertaan mereka dalam Pemilu 2014 karena terlambat me- nyerahkan laporan keuangan, KPU di sejumlah daerah lang- sung merespons. KPU Nusa Tenggara Timur, kemarin, membatalkan ke- ikutsertaan 46 calon ang- gota legislatif dan tiga calon anggota DPD karena tidak menyerahkan rekening dana kampanye. Juru Bicara KPU NTT Maryanti Luturmas Adoe mengatakanKPUmemberikan batas akhir penyerahan re- kening dana kampanye pada 2 Maret pukul 18.00 Wita, tetapi para caleg dan calon DPD ter- sebut tidak muncul di kantor KPU. “Hari ini KPU menye- rahkan surat pemberitahuan kepada para caleg tersebut bahwa mereka tidak bisa ikut pemilu. Nanti aturan teknis- nya akan dibuat KPU,” kata Maryanti, di Kupang. Dari 46 caleg, 38 orang di antaranya berasal dari PDIP Timor Tengah Selatan, 4 dari PPP, dan 4 lagi caleg dari Par- tai Bulan Bintang Kabupaten Ngada. Para caleg tersebut di- anggap melanggar ketentuan Pasal 138 ayat 1 dan 2 UU No 12 Tahun 2012 terkait laporan awal dana kampanye. Menurut Maryanti, para caleg masih memiliki ke- sempatan mengkuti pemilu jika mengajukan sengketa pemilu ke Bawaslu. Namun, selama belum ada keputusan dari Bawaslu, para caleg ter- sebut dilarang menggelar kampanye. Keputusan KPU pusat itu juga direspons oleh KPU Ka- limantan Selatan dengan melakukan rapat terbatas dengan KPU Hulu Sungai Selatan. Anggota KPU Kalsel Hairansyah menegaskan ber- dasarkan keputusan KPU, dua parpol, yakni PKPI dan PBB, praktis tidak dapat ikut kampanye dan pemilu. Kedua parpol juga dilarang mengi- kuti tahapan kampanye dan pemilu legislatif. “Memang ada rencana banding dari kedua parpol terkait hal ini,” tambahnya. Wakil Ketua DPD PKPI Kal- sel Ahmad Mawardi menga- takan pihaknya akan melaku- kan banding atas keputusan KPU yang dinilai merugi- kan partainya. Sementara itu, Ketua DPW PBB Kalsel Gusti Iberahim menegaskan pihaknya melalui DPC PBB Kandangan telah menyurati KPUD setempat, KPU pusat, dan Bawaslu meminta klari- fikasi dan penjelasan terkait pencoretan itu. (PO/DY/P-2) KPUDResponsPencoretanParpol Pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem dan Ketua Umum PDIP merupakan yang pertama kali setelah pengumuman Joko Widodo sebagai capres dari PDIP.
  • 5. ada kebijakan yang secara konkret melindungi koperasi yang umumnya bermodal kecil dengan unit usaha utama ialah simpan pinjam. Lalu, apa pandangan 12 partai politik peserta Pemilu 2014 tentang koperasi dan UKM di Indonesia? Pada umumnya mereka mengaku prihatin karena pemerintah kurang memberikan perhatian dan tidak memiliki program yang jelas dan terarah bagi kemajuan koperasi di Tanah Air. Pemerintah hanya menghidupkan lembaga-lembaga keuangan mikro di perdesaan yang secara skala ekonomi sebenarnya kurang efektif. Dengan anggota hanya 25–100 orang, modal yang terkumpul pun relatif kecil. Kalau mau jujur, sangat jarang lembaga keuangan mikro itu yang maju. Lembaga itu berjalan karena mendapat bantuan proyek. Begitu proyek berhenti, lembaga itu pun mati. Pengalihan tugas memajukan koperasi kepada pemerintah daerah juga ternyata tidak mampu mengangkat derajat koperasi. Justru yang lebih menonjol ialah munculnya usaha kecil dan menengah yang berbeda dengan visi dan misi koperasi. Di era otonomi daerah sekarang, dinas koperasi tidak berdiri sendiri. Umumnya berada dalam kesatuan dengan dinas lain. Selain itu, penghargaan kepada koperasi yang berhasil jarang dilakukan. Padahal, itu perlu dilakukan setiap tahun guna merangsang masyarakat untuk aktif memajukan koperasi. Harus diingat bahwa koperasi sebagai saka guru perekonomian masih relevan sampai saat ini. Muhammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia, sudah melihat jauh ke depan bahwa badan usaha koperasi harus masuk sebagai salah satu sistem ekonomi nasional, sebagai kendaraan ekonomi bagi masyarakat miskin, terutama di perdesaan. (Wta/P-3) K OPERASI disebut sebagai saka guru perekonomian Indonesia. Artinya, koperasi diakui sebagai tiang penyangga pembangunan ekonomi bangsa ini dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat. Koperasi ditetapkan sebagai gerakan ekonomi kerakyatan pada Kongres I Koperasi di Tasikmalaya, Jawa Barat, 12 Juli 1947. Karena itu, setiap 12 Juli diperingati sebagai Hari Koperasi. Memasuki usianya yang ke-67, koperasi seperti masih berjalan di tempat. Dukungan pemerintah lebih banyak bersifat simbolis sehingga koperasi terus terimpit oleh dahsyatnya arus kapitalisme. Itu terjadi karena perkembangan koperasi diserahkan kepada pasar. Pemerintah hanya campur tangan dalam hal bantuan modal, dan jarang SELASA, 18 MARET 2014 PLATFORM PARTAI 5 Parpol Prihatin akan Nasib Koperasi Jimmy Jambak Ketua DPN PKPI KITA melihat perhatian pemerintah terhadap koperasi dan UKM masih sangat kurang. Padahal, Pasal 33 UUD 1945 menyebutkan motor ekonomi negeri ini ialah UKM, koperasi, dan perusahaan BUMN. Namun, sekarang kalau kita lihat, semua menjadi tertinggal oleh pengusaha swasta, investor asing. Pemerintah perlu lebih memperhatikan sektor koperasi dan UKM untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. UKM dan koperasi harus men- dapat prioritas. (Wta/P-3) Iskandar Syaichu Ketua DPP PPP PERHATIAN pemerintah terhadap koperasi dan UKM selama ini sudah cu- kup baik. Kita harus mengakuinya. Terus terang koperasi dan UKM sudah banyak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan, sudah teruji terhadap badai krisis finansial. Namun, perhatian pemerintah itu harus ditingkatkan karena pengembangan UKM sangat manjur, terbukti mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Penting bagi pemerintah un- tuk betul-betul melakukan intervensi yang positif dan proporsional dalam pengembangan koperasi dan UKM. (Wta/P-3) Ahmad Sukatmajaya Wakil Sekjen DPP PBB SAAT ini perhatian pemerintah terhadap koperasi dan UKM masih belum maksimal. Banyak di antaranya masih kekurangan modal. Walaupun ada KUR, belum bisa dimanfaatkan koperasi dan usaha kecil menengah yang sesungguhnya. Yang memanfaatkannya ialah koperasi jadi-jadian. Jargon koperasi sebagai saka guru ekonomi kita, tapi faktanya koperasi hanya bagian kecil dari kegiatan ekonomi nasional. Sekarang banyak koperasi yang dibentuk orang-orang yang punya masalah. (Wta/P-3) Yuddy Chrisnandi Ketua DPP Partai Hanura YANG harus diperbaiki ialah implementasi program koperasi dan UKM harus menyentuh lapisan terbawah yang membutuhkan pembinaan dan regulasi harus memberikan kemudahan bagi rakyat pada umumnya untuk akses permodalan tanpa birokrasi yang rumit. Sekarang ini anggaran yang digelontorkan pemerintah cukup besar. Namun, banyak sekali keluhan dari para pelaku usaha, masyarakat kelas menengah bawah tidak bisa menda- pat fasilitas dari pemerintah karena birokrasi yang rumit. (Wta/P-3) Ferrari Romawi Politikus Partai Demokrat PROGRAM pemerintah terkait dengan koperasi dan UKM saat ini tidak hanya berada di Kementerian Koperasi dan UKM, tapi tersebar di 17 kementerian. Jadi, semua ikut membina. Dari sisi anggaran dan program, (dua hal itu) sudah cukup banyak, tapi belum tepat sasaran karena dilakukan di banyak kementerian. Sebaiknya Kementerian Koperasi dan UKM menjadi kemente- rianteknis,bukankementeriannegarasehinggasemuabisaterpantaudengan baik. Semua anggaran terkait dengan pembinaan koperasi dan UKM bisa dipusatkan di satu kementerian agar tidak tumpang-tindih. (Wta/P-3) Nasril Bahar Politikus PAN TIDAK dapat dimungkiri saka guru ekonomi kita ialah koperasi. Dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan untuk kepentingan anggota dan atas semua golongan, selama ini koperasi sangat memegang peranan penting untuk ekonomi bangsa. Peran pemerintah dalam memajukan koperasi masih setengah hati. Anggaran untuk koperasi masih kecil dan tidak merata. Dalam beberapa kabinet terakhir, Kementerian Koperasi dan UKM dipegang oleh menteri berlatar belakang partai politik sehingga tidak mencerminkan profesionalisme dan pemerataan. (Wta/P-3) Hendrawan Supratikno Politikus PDIP PERHATIAN pemerintah terhadap koperasi dan UKM masih kurang. Ada beberapa indikator. Pertama, anggaran pemerintah untuk Kementerian Koperasi dan UKM termasuk yang paling kecil. Kedua, banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada koperasi dan UKM. Misalnya, dalam pemberian ruang usaha, banyak UKM yang digusur, dikejar-kejar. Kemu- dian pelatihan keterampilan untuk koperasi dan UKM sangat terbatas. Mereka seperti dibiarkan bertempur sendiri. (Wta/P-3) 4 PDIP Satrio Dimas Adityo Wakil Bendahara Umum DPP Partai Gerindra MENURUT kami, perhatian pemerintah terhadap koperasi dan UKM ma- sih sangat minim. Karena kekurangan modal, mayoritas koperasi tidak tumbuh baik. Dari sisi UKM juga banyak sekali pedagang kecil yang tidak tersentuh oleh pemerintah. Mereka lebih banyak dapat kredit dari rente- nir karena persyaratan mudah walaupun bunga tinggi. Gerindra punya program, yakni sistem yang memudahkan penyaluran kredit terhadap UKM dan koperasi. (Wta/P-3) 6 Partai Gerindra 7 Partai Demokrat 9 PPP 10 PARTAI HANURA 14 PBB 15 PKPI 8 PAN 1 Partai NasDem 3 PKS Kurtubi Ketua DPP Partai NasDem KOPERASI dan UKM selama ini hanya menjadi alat politik untuk menarik du- kungan rakyat, seolah pemerintah memperhatikan masyarakat bawah, tanpa ada konsep yang jelas bagaimana kemakmuran mereka bisa ditingkatkan. UKM dan koperasi saat ini lebih banyak jalan sendiri. Di bidang pertanian, misalnya, tidak ada keberpihakan kepada mereka. NasDem akan memper- juangkan agar Bulog membeli hasil panen dengan harga layak. (Wta/P-3) Refrizal Ketua DPP PKS PROGRAMdananggaranpemerintahbagikoperasidanUKMsudahada,tetapi kadang belum tepat sasaran. Banyak yang belum dapat akses pemodalan. Ini harus dievaluasi. Program pelatihan juga harus tepat sasaran, jangan sekadar membuatprogram.Aksespemodalanharusdiseleksisecaraketat,janganorang yang dapat itu lagi, itu lagi. Ini yang terjadi sekarang. Nama dan tempatnya berbeda, tapi orangnya itu-itu saja. (Wta/P-3) Marwan Jafar Ketua DPP PKB UKM dan koperasi belum diberdayakan secara maksimal dan masih mem- butuhkan banyak hal. Dari sisi anggaran, (jumlahnya) jauh dari kebu- tuhan yang ada. Kemudian yang kedua hanya menyentuh kelompok kecil tertentu, tidak menyentuh yang betul-betul mempunyai kriteria koperasi atau UKM. Kemudian, sebetulnya masyarakat sudah punya daya tahan dan daya saing, terus mereka swadaya sendiri. (Wta/P-3) 2 PKB 5 Partai Golkar Airlangga Hartarto Politikus Partai Golkar MENURUT saya, pemerintah sudah memberikan perhatian kepada koperasi dan UKM, tetapi kelak harus lebih spesifik untuk pemberdayaan sektoral, bukan badan hukum saja. Di kegiatan sektoral harus banyak pelatihan yang sifatnya spesifik. Misalnya, dengan UU Koperasi sekarang kan ada pemisahan antara koperasi simpan pinjam dan koperasi serbausaha. Saya melihat teknis sosialisasi dan mekanisme pelatihan yang ada belum efektif. Harus ada pelatihan kewirausahaan di sektor tersebut. (Wta/P-3) ANTARA/DEDHEZ ANGGARA LINDUNGI KOPERASI: Perajin menyelesaikan pesanan batik tulis di Koperasi Usaha Bersama (KUB) Batik Silva di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat. Koperasi merupakan kendaraan ekonomi bagi masyarakat, terutama di perdesaan, yang harus dilindungi pemerintah.
  • 6. KOMISI Pemilihan Umum Ba- nyumas, Jawa Tengah, masih belum mendapat penggantian surat suara yang rusak. Se- hingga total ada kekurangan 94 ribu lembar lebih surat suara. Ketua KPU Banyumas Aan Rohaeni mengungkapkan, pi- haknya telah melaporkan ke- kurangan surat suara ke KPU pusat, tetapi hingga kemarin belum ada penggantian. “Kekurangan surat suara di Banyumas mencapai 94 ribu. Rinciannya, kekurangan dari percetakan sebanyak 89 ribu lembar lebih dan kerusakan surat suara 5 ribu lebih,” jelas Aan di Banyumas, kemarin. Ia berharap kekurangan su- rat suara dapat segera diganti. Sehingga jumlah surat suara tidak menjadi persoalan bagi KPU Banyumas. Jumlah total surat suara di Banyumas seba- nyak 1,3 juta lebih. Namun, KPU pusat meng- klaim sudah mengirimkan semua logistik surat suara per 14 Maret yang lalu. Sekarang KPU pusat tinggal menunggu laporan apakah surat suara tersebut sudah diterima dan apabila ditemukan surat suara yang rusak. Kepala Biro Logistik KPU Boradi mengatakan KPU ting- gal menunggu laporan terkait surat suara yang rusak. “Sekarangkamisedangrapat denganpercetakanuntukmem- bicarakan percetakan kembali untuk menggati surat suara yang rusak sesuai dengan pem- beritahuandariKPUkabupaten atau kota,” terangnya. Dalam rapat tersebut, perce- takan meminta agar surat suara yang rusak ditarik dan dimusnahkan oleh perusaha- an. Surat suara tersebut akan dirajang dan diolah menjadi kertas daur ulang. Terkait dengan laporan surat suara yang rusak, ia mengaku belum mendapat laporan seca- ra menyeluruh. Ia pun mem- beri batas akhir pelaporan dari kabuparen kota paling lambat 25 Maret, sehingga pada 27 Maret pengganti surat suara yang rusak tersebut sudah bisa dikirim. Boradi mengatakan laporan surat suara rusak yang sudah masuk akan langsung ditang- gapi sehingga bisa langsung melakukan pencetakan lagi, kemudian langsung dikirim. Saat ini, menurutnya, surat suara yang telah dikirim oleh percetakan disimpan di gu- dang setiap KPU kabupaten/ kota. Pada 1 April surat suara akan dikirim ke kecamatan. (LD/AT/P-4) PALCE AMALO B ADAN Pengawas Pe- milu Provinsi Jawa Tengah tengah me- nyelidiki dugaan kampanye ilegal yang dilaku- kan Menteri Kelautan dan Per- ikanan Sharif Cicip Sutardjo saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Demak, Minggu (16/3). “Berdasarkan laporan da- ri Panwaslu Demak, yang bersangkutan menjadi juru kampanye Partai Golkar saat melakukan kunjungan kerja sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di kabupaten se- tempat,” kata anggota Bawaslu Jateng Teguh Purnomo di Se- marang, kemarin. Ia menjelaskan penyelidikan atas dugaan pelanggaran pera- turan pemilu itu difokuskan pada ada atau tidaknya pelang- garan penggunaan fasilitas negara dalam kegiatan kampa- nye yang dilakukan Sharif Cicip Sutardjo. Menurut Teguh, seusai men- jadi juru kampanye tingkat na- sional Partai Golkar di Lapang- an Pancasila, Kabupaten De- mak, politisi Partai Golkar itu melakukan kunjungan kerja sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan ke sentra pengasap- an ikan di Desa Wonosari, Kecamatan Bonang, Demak, untuk memberikan bantuan. “Dalam kunjungan kerja ke sentra pengasapan ikan itu, Menteri Kelautan dan Peri- kanan didampingi sejumlah pejabat Pemkab Demak, dan lazimnya yang bersangkutan menggunakan anggaran ke- menterian,” ujarnya. Selain dugaan penggunaan fasilitas negara, Panwaslu Demak juga telah menyurati KPU Kabupaten Demak terkait dugaan pelanggaran adminis- tratif yang dilakukan Sharif Cicip Sutardjo. Yang bersangkutan, imbuh- nya, tidak tercatat sebagai juru kampanye, tapi ikut ber- orasi pada kampanye di Kabu- paten Demak. Sekretaris DPD Partai Gol- kar Jateng Iqbal Wibisono, saat dimintai konfirmasi me- lalui telepon, mengakui Sharif Cicip Sutardjo melakukan kunjungan kerja sebagai Men- teri Kelautan dan Perikanan setelah menghadiri kampanye di Kabupaten Demak. “Pak Cicip sudah ganti ‘ba- ju’, tidak memakai ‘baju’ Par- tai Golkar saat melakukan kunjungan kerja ke sentra pengasapan ikan, jadi ya tidak ada masalah,” ujarnya. Ia mengungkapkan, nama Sharif Cicip Sutardjo sebelum- nya juga sudah didaftarkan sebagai juru kampanye di lokasi kampanye Partai Golkar di Kabupaten Demak dan Kota Semarang. “Untuk kampanye di dua tempat itu, Partai Golkar sudah memasukkan daftar juru kampanye sebanyak lima orang, salah satunya Sharif Cicip Sutardjo,” ujarnya. Belum dapat izin Seacra terpisah, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans LebuRayayangtercatatsebagai juru kampanye PDI Perjuang- an, sampai Senin (17/3) belum diizinkan berkampanye. Juru bicara KPU NTT Maryanti Lu- turmas Adoe mengatakan KPU masih menunggu surat izin kampanye Frans Lebu Raya dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. “Karena be- lum ada surat izin kampanye dariMendagri,GubernurFrans Lebu Raya belum bisa berkam- panye,” kata Maryanti. Adapun surat cuti kampa- nye Frans Lebu Raya sudah diserahkan dari pemerintah ke KPU. Berdasarkan daftar juru kampanye yang diteri- ma KPU, PDIP mengajukan 82 juru kampanye termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sesuai jadwal, kampanye rapat umum PDIP pada 16-19 Maret 2014. Sekretaris PDIP NTT Nelson Matara mengakui PDIP juga belum menerima surat pem- beritahuan dari Mendagri ter- kait izin kampanye Gubernur NTT. (P-2) palce@mediaindonesia.com SIAPA sangka di balik gemulainya goyangan dangdut yang disajikan- nya, Camel Petir menyimpan ke- kuatan dahsyat yang dapat me- matikan lawan dengan teknik tendangan yang dimiliki. Jangan coba-coba bikin gara-gara dengan dara pemilik nama lengkap Camelia Panduwinata Lubis ini. Tendangan taekwondonya bakal ikut berbicara. Camelia Panduwinata Lubis ialah caleg DPR RI daerah pemilih- an Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri dengan nomor urut 3 dari Partai Keadilan dan Persatuan In- donesia (PKPI). PKPI menempatkan pedangdut ini bukan semata-mata karena keartisannya. Selain seorang artis, dara cantik ini ternyata juga se- orang atlet yang memiliki prestasi lumayan dengan meraih perunggu saat kejuaraan daerah DKI Jakarta beberapa tahun silam. Camel Petir juga memiliki teknik tendangan yang dapat mematikan lawannya dan dia memegang sabuk hitam di dunia taekwondo. Bukan hanya goyangan dengan tubuh seksi yang digunakan PKPI untuk menarik pemilih dalam Pe- milu 2014. Camel Petir memiliki pandangan yang luas atas kondisi masyarakat saat ini. Hati artis kela- hiran 1988 ini terpanggil untuk memperbaiki kondisi negeri yang dinilainya karut marut. “Saya berpolitik karena panggil- an hati untuk mengubah kondisi bangsa yang memprihatinkan ini. Karena pemimpin yang ada saat ini tidak punya hati dengan kon- disi rakyatnya. Makanya sebagai generasi muda merasa terpanggil untuk ikut mengubah bangsa Indo- nesia menjadi lebih baik,” tandas Camel Petir kepada Media Indone- sia, kemarin. Ia menyampaikan, secara pri- badi, dia tidak kaya dan memiliki banyak uang. Namun, untuk terjun ke dunia politik, dia tidak bakal mengandalkan uang dan populari- tas yang dimilikinya sebagai artis dangdut maupun model. Camel Petir yang dipanggil Bang Yos (Sutiyoso) dengan panggilan Camel Bledek ini justru akan me- ngedepankan visi dan misinya sebagai kawula muda yang ha- rus dapat mewarnai perjalanan bangsa. “Saya ingin menunjukkan ke- pada para pemilih pemula, bahwa anak muda harus punya keteguh- an untuk berjuang mewujudkan keinginan. Saya ingin masyarakat sejahtera dan terbebas dari keme- laratan, akibat banyaknya kasus korupsi,” urainya. Menurut Camel, untuk mewujud- kan masyarakat yang sejahtera, ha- rus dimulai dengan pembangunan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan. Masyarakat, terutama pemuda, harus memiliki kepandaian yang mumpuni dan menjadi pintar. Sehingga jika masyarakat pintar, bangsa-bangsa lain di dunia akan memperhitungkan Indonesia dan tidak dengan mudahnya dihina begitu saja oleh negara tetangga. Bukan hanya masalah pendidikan, dunia per- buruhan yang peker- janya didominasi ka- langan muda yang produktif juga harus diperjuangkan. Upah minimum kabupaten/kota (UMK) tidak bisa lagi dijadikan acuan di tengah pasar global dunia saat ini. UMK sudah waktunya di- ubah menjadi upah minimum interna- sional (UMI). (Abdus Syukur/P-4) SURAT SUARA ROBEK: Ketua sortir surat suara KPU Kabupaten Tangerang Didi Muhadi menunjukkan surat suara yang rusak di Tangerang, Banten, kemarin. KPU Kabupaten Tangerang menemukan 424 surat suara yang rusak karena robek, ternoda tinta, dan lainnya. ORASI CALEG NASDEM: Calon anggota legislatif dari dapil Banten III dengan nomor urut 1 Partai NasDem Wawan Iriawan menyampaikan orasi saat kampanye di Tangerang, Banten, kemarin. NasDem menggelar kampanye perdana di wilayah Tangerang dengan mengusung tema Restorasi. ANTARA/LUCKY R MI/ANGGA YUNIAR Larangan penggunaan fasilitas negara untuk kampanye sudah diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 2012 dan PKPU Nomor 1 Tahun 2013. Kampanye Cicip Diduga Ilegal DaerahmasihKurangSuratSuara UpahMinimumtidakBisaBersaingdiPasarGlobal SELASA, 18 MARET 2014INDONESIA MEMILIH6 ‘‘Saya ingin masyarakat sejahtera dan terbebas dari kemelaratan.’’ Camelia Panduwinata Lubis Caleg PKPI PERNIK KAMPANYE TagihJanjidenganBomMolotov ADA-ADA saja cara calon anggota legislatif menebar janji kepada konstituennya. Bahkan, jika sang caleg membohongi janjinya bila terpilih kelak, dia minta rumahnya dilempari bom molotov. “Jikasayaberbohongatauingkarjanji,sayaakanlangsungmeng- undurkan diri dari jabatan saya selaku anggota DPR RI. Silakan lempari rumah saya dengan bom molotov,” kata caleg Dona Yurike Sidabutar untuk DPR RI dari daerah pemilihan I dalam selebaran- nya saat kampanye terbuka Partai Gerindra di Lapangan Sepak Bola, Jalan Air Bersih, Kelurahan Sidorejo I, Medan, kemarin. Dalam selebaran berjudul Janji Iman Dona Yurike Sidabutar, dia pun berjanji menyerahkan seluruh gaji dan uang reses sebanyak empat kali dalam setahun. Dalam selebaran yang dilengkapi dengan kartu nama caleg yang bersangkutan tersebut juga disebutkan mengenai tata cara mendapatkan uang tersebut. “Anggaran untuk bidang usaha kecil dengan nilai anggaran Rp2 juta-Rp5 juta,” kata Dona dalam sele- barannya. (PS/X-5) MauTempelStikerdiKamarMandi BOSAN dengan jurus kampanye yang biasa-biasa saja. Sutio Utomo yang berprofesi sebagai tukang patri, calon anggota legislatif Par- tai Amanat Nasional untuk DPRD Kabupaten Malang dari daerah pilihan VII Kabupaten Malang, Jawa Timur, memilih ‘menjual diri’ dengan cara tidak lazim, yakni menempel stiker di kamar mandi warga. Sutio berkampanye dari rumah ke rumah dan tak segan-segan mohon izin ke pemilik rumah untuk menempel stiker di kamar mandi. Selain itu, lulusan sarjana Universitas Islam Malang tahun 1987 itu blusukan ke toilet umum. “Saya memilih menempel stiker di kamar mandi warga karena setidaknya2kalidalamsehari,wargamelihatfotosaya.Secaraoto- matis mereka mengingat, dan 9 April mendatang mencoblos saya,” kata caleg nomor urut 5 Dapil VII (Kecamatan Wagir, Dau, Karang- ploso, Pujon, Ngantang, dan Kasembon) itu di Malang kemarin. Sejauh ini bapak tiga anak ini optimistis bakal mengantongi 10.000-15.000 suara melalui strategi kampanyenya. Itu sebabnya poster, spanduk, dan alat peraga kampanye dirinya tidak terpam- pang di jalan-jalan protokol seperti caleg lainnya. Adapun dana kampanyenya diambilkan dari hasil memperbaiki peralatan dapur milik warga yang rusak. “Sehari dapat Rp100.000 sampai Rp200.000, sebagian untuk makan keluarga, dan sisanya untuk kampanye,” jelasnya. (BN/X-5) MenjagaPredikatKotaTebersih PREDIKAT Surabaya kota tebersih di Indonesia, tampaknya harus dipertahankan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Sedikit saja ada sampah menumpuk, tak segan-segan petugas Dinas Kebersihan dan Pematusan (DKP) Kota Surabaya langsung sigap membersihkan. Apalagi adanya kerumunan massa saat kampanye sekarang. Tumpukansampahakanmenjadimasalahtersendiri,karenapeser- ta kampanye seenaknya saja meninggalkan sampah berserakan. Tapi, tidak halnya dengan Surabaya, saat kampanye PDI Per- juangan berlangsung, puluhan petugas DKP disiapkan untuk membersihkan sampah sampah berserakan di lapangan TOR Surabaya, kemarin. Mereka juga dibantu satgas PDIP untuk membersihkan ong- gokan sampah di lapangan. “Tidak ada istilah menunda untuk dibersihkan, begitu kampanye tuntas, langsung kita bersihkan,” kata Ahmadi, salah satu petugas kebersihan. Tidak hanya itu, sebuah mobil WC umum juga siaga di lokasi kampanye. Mereka yang hendak kencing atau buang air bersih harusantredanitudiberikanjugasecaragratis.“Harusantrekalau di sini mas, sebab kita siapkan hanya empat koridor untuk kencing dan buang air besar,” kata petugas jaga mobil WC umum. FasilitasmobilWCumumdiberikansecaragratis.Airdanfasilitas lainnya sudah disiapkan Pemerintah Kota Surabaya. (FL/X-5) CALEG PEREMPUAN BICARA Penyelidikan pelanggaran peraturan pemilu itu difokuskan pada pelanggaran penggunaan fasilitas negara dalam kegiatan kampanye yang dilakukan Sharif Cicip Sutardjo. MI/ABDUL SYUKUR
  • 7. J ELANG Pemilu Legislatif 9 April 2014 ramai-ramai pejabat negara mengam- bil cuti untuk kampa- nye. Tak tanggung-tanggung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun mengambil cuti pada 17 dan 18 Maret 2014 untuk berkampanye ke Magelang, Bantul, dan Jawa Timur untuk mendongkrak suara Partai Demokrat. Dalam kampanye ke Jawa Timur, SBY dijadwalkan mengunjungi Blitar dan Tulungagung. SBY sepertinya khawatir di daerah kelahiran Anas Urbaningrum itu perolehan suaranya jeblok. Pimpinan cuti, anak buah pun ramai-ramai mengajukan cuti. Sejumlah menteri yang ber- asal dari partai politik juga mengajukan cuti. Lihatlah sederet pejabat dari parpol mengajukan cuti. Dari Partai Demokrat ter- dapat Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Syariefuddin Hasan, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Pe- muda dan Olahraga Roy Suryo, dan Menteri Energi dan Sum- ber Daya Mineral Jero Wacik. Dari Partai Golkar Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Di Par- tai Amanat Nasional Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Ke- hutanan Zulkifli Hasan. Di Partai Keadilan Sejahtera Menteri Komunikasi dan In- formatika Tifatul Sembiring dan Menteri Pertanian Sus- wono. Dari Partai Persatuan Pembangunan Menteri Agama Suryadharma Ali. Sementara itu, jumlah kepala daerah yang mengajukan cuti ke Kemente- rian Dalam Negeri lebih ba- nyak, Irwan Prayitno (Sumatra Barat), Alex Noerdin (Sumatra Selatan), Ahmad Heryawan (Jawa Barat), Soekarwo (Jawa Timur), Ganjar Pranowo (Jawa Tengah), Frans Lebu Raya (NTT), Cornelis (Kalbar), Rudi Arifin (Kalsel), Longki Djang- gola (Sulawesi Tengah), dan Anwar Adnan Saleh (Sulawesi Barat). Hampir semua menteri dari partai politik mengambil cuti kampanye karena mereka mencalonkan diri sebagai ang- gota legislatif. Pejabat negara yang mengambil cuti untuk kampanye memunculkan pe- nilaian berbeda di kalangan masyarakat. Secara normatif memang tidak ada aturan yang dilanggar. Namun, cuti kam- panye yang diambil pejabat negara sangat bertentangan dengan norma dan etika ka- rena saat menjabat, mereka bukan lagi milik partai tertentu, melainkan seluruh masyarakat. Cuti pejabat negara bu- kan persoalan lazim dan tidak lazim, melainkan urusan kepantasan. Se- bagai pejabat publik, me- reka tidak hanya mewakili partai, tetapi masyarakat. Para pejabat negara yang mengambil cuti sudah me- lupakan janji mereka pada waktu sumpah jabatan. Hal itu mencerminkan me- reka lebih mementingkan partai, pribadi, dan kelom- pok mereka. Dalam UU No 8/2012 dan PP 18/2013 ditetapkan, pejabat publik hanya boleh berkampanye pada Sabtu dan Minggu agar tidak mengganggu pelayanan publik. Status sebagai pejabat ne- gara tidak mengenal libur. Begitu pun kepentingan publik juga tidak mengenal libur. Mestinya para pejabat publik itu mengedepankan kepentingan masyarakat, bukan justru mengutama- kan kepentingan partainya. Ketika seorang dilantik da- lam jabatan publik, ia mes- tinya mengorbankan ke- pentingan partai, termasuk kesempatan berkampanye. Apakah tidak cukup mengampanyekan kinerja mereka ke- pada publik? Jika mereka bekerja baik, ti- dak berkampanye pun pasti didukung. Partai sudah ‘me- wakafkan’ kader bersangkut- an sehingga mestinya tidak lagi direcoki untuk kepen- tingan kampanye. Jack Synder dalam buku Dari Pemungutan Suara ke Pertumpahan Darah (2003) mengata- kan pada etika publik melekat tanggung jawab sosial dan moral pelayan pub- lik. Hal itu ditunjang karakter pribadi, kematangan emosion- al, dan jiwa kepemimpinan. Pejabat yang mengabaikan etika kerap memicu konflik sebab menjadikan masyarakat terbelah antara mendukung dan tidak mendukung. Perta- rungan kekuatan itu menye- babkan lemahnya komitmen yang menggerogoti pelayanan publik. Sementara itu, Haryatmoko dalam buku Etika Politik dan Kekuasaan (2003) menjelas- kan pada etika pejabat pub- lik melekat tanggung jawab moral yang menyadarkan pentingnya menumbuhkan budaya politik yang santun. Budaya politik semacam itu di- maksudkan membangun kon- disi politik yang manusiawi, bukan penindasan, kekeras- an, dan korupsi. Yang lahir kemudian ialah paradoks. Ketika rakyat prihatin terha- dap kinerja pejabat dan wakil mereka, maraknya korupsi, kemiskinan di mana-mana, para pejabat publik justru sibuk dengan urusan partai dan kemenangan partai. Etika politik mengandung aspek individual dan sosial. Etika secara individual meng- atur kualitas moral politikus, etika sosial karena mereflek- sikan masalah norma hukum, tatanan sosial, dan institusi yang adil. Karena itu, etika politik memiliki tiga dimensi, pertama tujuan politik, kedua menyangkut pilihan sarana, dan ketiga berhadapan de- ngan aksi politik. Yang ter- akhir berhubungan langsung dengan perilaku politikus. Lebih jauh Frans Magnis Suseno (2001) mengatakan pe- jabat negara terbiasa oleh cara berpikir monokausal. Perma- salahan dilihat hanya dari satu sebab langsung tanpa mempertimbangkan berbagai dimensinya, termasuk dalam mengambil cuti. Karena tak ada aturan yang dilanggar, mereka merasa benar, tak peduli etika sebagai pejabat. Kebiasaan menghadapi ma- salah dengan pendekatan mo- nokausal itu merupakan pen- dangkalan dan pemiskinan politik. Itu merupakan anak kandung pragmatism yang mewarnai mentalitas dan cara berpikir pendek produk dari sistem pendidikan instan de- ngan hasil segera. Para pejabat yang meng- ambil cuti kampanye mesti- nya tidak hanya berlindung pada aturan legal formal. Mengutamakan partai dalam kampanye berarti mereka mengesampingkan moral dan sosial jabatan. Memang ada aturan yang dibuat DPR beru- pa undang-undang, peraturan pemerintah, dan instruksi presiden. Namun, bukankah para pembuat aturan-aturan itu juga orang-orang dengan latar belakang partai politik untuk menguntungkan me- reka sendiri? Yang perlu di- waspadai jangan sampai kam- panye para pejabat negara itu menggunakan fasilitas negara yang dibiayai dengan uang rakyat. Yang kita harapkan seka- rang para pejabat negara mestinya memantulkan kete- ladanan yang bersumber dari politik etis. Ketika yang ter- potret ke permukaan ialah hasrat mencari kekuasaan belaka, itu mencerminkan kenegarawanan yang belum usai. Ketidakmatangan politisi yang duduk dalam jabatan- jabatan publik semacam itu memang mengkhawatirkan. Mereka bukan berjuang un- tuk bangsa dan negara sam- pai titik darah penghabisan. Mereka ialah pejuang partai untuk meraih pragmatisme kekuasaan. S EBAGAI penanda ta- ngan kesepakatan glo- bal tentang pencapaian Tujuan-Tujuan Pem- bangunan Milenium (MDGs), Indonesia memiliki waktu seki- tar enam tahun untuk mem- buktikan komitmennya. Da- lam target ke-7 MDGs, tertera tujuan mencapai perbaikan berarti dalam kehidupan pen- duduk miskin di permukiman kumuh pada 2020. Saat ini, menurut data resmi, jumlah kebutuhan perumahan di Indonesia telah mencapai 7-8 juta unit dan akan ber- tambah sekitar 1,4 juta unit per tahun, sebuah angka yang sangat besar, meski sebenar- nya belum sepenuhnya meng- gambarkan kondisi yang ada, karena tidak mempertimbang- kan sekian juta keluarga yang meski tercatat memiliki tempat tinggal, tetapi kondisi peruma- han mereka tidak memenuhi standar kelayakan. Mudah diduga bahwa mayoritas yang membutuhkan tempat tinggal tersebut ialah mereka yang berpenghasilan pas-pasan dan karena itu, pemenuhan kebu- tuhannya memerlukan uluran tangan pemerintah. Sebuah fenomena yang patut dicermati di Indonesia sejak beberapa dekade ter- akhir ialah kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tidak serta-merta mem- bawa perbaikan pada sistem penyediaan perumahan bagi mayoritas masyarakat. Yang terjadi justru sebaliknya. Di kota-kota yang ekonominya berkembang pesat seperti Jakarta dan Surabaya, kon- disi perumahan bagi mayo- ritas masyarakat semakin memburuk. Harga rumah bagi mereka yang berpenghasilan tetap sekalipun semakin tidak terjangkau. Semua itu merupa- kan indikasi terjadinya krisis perumahan yang melanda In- donesia, khususnya di daerah perkotaan, sejak beberapa dekade terakhir. Ragam tawaran solusi Sebenarnya, konstitusi ne- geri ini dengan tegas menya- takan ‘Negara berkewajiban membantu mengadakan ru- mah yang layak bagi rakyat Indonesia’ (UUD ’45, Pasal 48 H). Begitu pula UU No 25/2000 tentang Propenas dan UU Ba- ngunan Gedung 2003 (Pasal 43 ayat 4) yang mewajibkan pemerintah daerah ‘member- dayakan masyarakat miskin yang belum memiliki akses pada rumah’. Semua arahan konstitusional tersebut bertu- juan memberikan aksesibilitas rumah bagi rakyat Indonesia, terutama bagi kelompok lemah ekonomi. Secara teknis, teori tentang krisis perumahan dan solusi- nya bisa dibagi dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama melihat masalah pe- rumahan sebagai ‘persoalan modal/penghasilan’,sementara kelompok kedua menganggap- nya sebagai ‘persoalan keber- sihan/kesehatan/keteraturan’. Bagi kelompok pertama, kri- sis perumahan identik dengan ‘persoalan lahan’. Harga ru- mahyangtidakterjangkauoleh mayoritas masyarakat diyakini akibat tingginya harga lahan yang disebabkan pemilikan yang tidak produktif, speku- lasi lahan serta bangunan, dan pengendalian stok rumah dan kaveling oleh segelintir. Teori itu memang berhasil ‘mene- lanjangi’ berbagai perilaku melenceng para pengembang perumahan. Kritik terhadap spekulasi lahan dan properti itu banyak didukung para pemikir pro- gresif, perencana, dan politi- kus kota yang, di beberapa ne- gara, berhasil memicu gerakan reformasi perumahan. Meski demikian, solusi yang dita- warkan ‘sekadar’ berangkat dari aspek keuangan, seperti kurangnya dana bagi pem- bangunan rumah sederhana, tingginya bunga kredit peru- mahan, maraknya manipu- lasi hipotek yang diberikan untuk pelelangan lahan secara spekulatif serta rendahnya penghasilan. Tiga bentuk solusi ditawar- kan kelompok ini. Pertama, berangkat dari asumsi harga beli dan sewa rumah yang tinggi sehingga harus dicari strategi pengadaan rumah mu- rah yang kecil dan sederhana. Kedua, berangkat dari asumsi tak terjangkaunya harga sewa dan beli rumah karena masya- rakat itu miskin. Karena itu, pendapatan masyarakat harus ditingkatkan. Ketiga, perlunya insentif keuntungan bagi pe- ngusaha yang membangun rumah sederhana. Sementara itu, teori yang diusung kelompok kedua mereduksi masalah perumah- an menjadi sekadar ‘persoalan renovasi/peremajaan kam- pung’, ‘persoalan budaya, khu- susnya budaya kemiskinan’, serta ‘persoalan kurangnya pengawasan negara dengan akibat mekarnya perumahan kumuh’. Berbagai asumsi ter- sebut mewarnai sejarah pan- jang kebijakan perumahan di mancanegara, termasuk di Indonesia. Dari segi ekonomi-politik, solusi masalah perumahan ditawarkan oleh dua kubu besar, yaitu kubu yang meng- anjurkan ‘permainan bebas kekuatan-kekuatan pasar’ dan kubu yang menganjur- kan intervensi negara berupa subsidi bagi kelompok lemah. Pengalaman selama ini juga yang bisa dipelajari dari man- canegara menunjuk pada dua hal berikut. Pertama, tuntutan ‘permainan bebas kekuatan- kekuatan pasar’ seperti stra- tegi pemerintah Orde Baru yang menjadikan segelin- tir pengembang raksasa se- bagai motor pembangunan perumahan telah memper- parah krisis perumahan. Pe- lajaran kedua, tanpa kontrol yang ketat, intervensi peme- rintah lewat subsidi akan mempermarak korupsi. Krisis perumahan dan kega- galan solusi yang ditawarkan dari dua kubu tersebut, di beberapa negara Eropa, telah ‘memaksa’ pemerintah untuk kembali ke resep lama, yaitu menciptakan semacam balance di antara para stakeholder, yaitu pemerintah, investor swasta, dan end user, khu- susnya kelompok yang harus dibantu. Sebuah sistem subsidi peru- mahan yang diatur dalam per- undang-undangan diupayakan agar mampu menyuarakan aspirasi berbagai kelompok kepentingan tadi secara lebih adil. Kenyataannya langkah itu tidak sepenuhnya menyele- saikan kelangkaan persediaan rumah, tetapi berhasil menum- buhkan kembali consensus dalam masyarakat dan antara masyarakat dan pemerintah dalam upaya mencari penye- lesaian. Pelajaran dari mancanegara Beberapa pelajaran dari mancanegara kiranya ber- manfaat sebagai masukan dalam upaya mencari sistem perumahan sosial yang se- suai dengan kondisi kita saat ini. Singapura ialah contoh dominannya peran pemerin- tah dalam upayanya meng- atasi masalah perumahan. Negeri pulau itu membentuk Housing Development Board (HDB) yang memiliki akses penguasaan tanah murah yang didukung pemerintah serta mengontrol 65% suplai rumah, yaitu pangsa pasar perumahan menegah bawah. HDB dinilai sukses dalam membangun rumah dan dise- wakan kepada masyarakat dari strata sosial tersebut. Si- ngapura juga memiliki Central Providence Fund (CPF), yakni dana yang dihimpun dari masyarakat dengan cara me- motong gaji pekerja dan karya- wan untuk pembangunan perumahan. Bagi Indonesia, lahan tidur yang disita dari pe- ngembang besar bermasalah kiranya bisa menjadi pertim- bangan untuk dialihkan pe- runtukannya bagi perumahan menengah bawah yang banyak menghadapi kendala akibat tingginya harga lahan perko- taan. Sementara itu, Taperum (Tabungan Perumahan) bisa dikembangkan untuk memper- oleh cakupan yang lebih luas. Jerman, sebagai contoh lain, memberikan insentif pajak, kredit murah, dan sejenisnya kepada para pengembang yang membangun perumahan bagi masyarakat menengah ba- wah. Meski tingkat keuntungan relatif kecil, tingkat kepas- tian memperoleh keuntungan nyaris 100%. Tak mengher- ankan bahwa lebih dari 60% perumahan di Jerman diba- ngun pengembang jenis itu. Mereka yang menginginkan keuntungan lebih harus mengikuti aturan pasar yang berisiko. Dari semua paparan tersebut, sebenarnya banyak peluang untuk menyelesaikan krisis perumahan di Tanah Air. Kemauan politik pemerintah dan kemauan semua pihak da- lam mencari keseimbangan di antara berbagai kepentingan pelaku perumahan ialah dua persyaratan utama yang harus dipenuhi. Selebihnya ialah ma- salah teknis. SELASA, 18 MARET 2014 OPINI 7 PARTISIPASI OPINI Kirimkan ke email: opini@mediaindonesia.com atau opinimi@yahoo.com atau fax: (021) 5812105, (Maksimal 6.000 karakter tanpa spasi. Sertakan nama, alamat lengkap, nomor telepon, foto kopi KTP, nomor rekening, dan NPWP) Beberapa pelajaran dari mancanegara kiranya bermanfaat sebagai masukan dalam upaya mencari sistem perumahan sosial yang sesuai dengan kondisi kita saat ini. Ramai-Ramai Cuti Pejabat PerumahanuntukRakyatMiskin Paulus Mujiran Pemerhati politik Ivan Hadar Direktur Eksekutif Indonesian IDE (Institute for Democracy Education), Koordinator Nasional Target MDGs 2007-2010 Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kan- song Dewan Redaksi Media Group: Saur M. Hutabarat (Ketua), Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Lau- rens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Suryoprato- mo, Toeti P. Adhitama, Usman Kansong Redaktur Senior: Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Lau- rens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Abdul Kohar Kepala Divisi Content Enrichment: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ade Alawi, Haryo Prase- tyo, Jaka Budisantosa, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Tjahyo Utomo Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035- 306-5014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@ mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WAR- TAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU ME- MINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN Redaktur: Agus Mulyawan, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rah- mawanto, Eko Suprihatno, Hapsoro Poetro, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, Jerome E. Wirawan, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Santhy M. Sibarani, Soelistijono, Sitria Hamid, Wendy Mehari Utami, Widhoroso, Windy Dyah Indri- antari Staf Redaksi: Adam Dwi Putra, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Anshar Dwi Wibowo, Arief Hul- wan Muzayyin, Asep Toha, Asni Harismi, Bintang Krisanti, Corne- lius Eko, Daniel Wesly Rudolf, Deri Dahuri, Dian Palupi, Dika Dania Kardi, Dinny Mutiah, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fardiansah Noor, Gayatri Suroyo, Ghani Nurcahyadi, Gino F. Hadi, Hafizd Mukti Ahmad, Heni Rahayu, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iwan Kurniawan, Jajang Sumantri, Jonggi Pangihutan M, Mo- hamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nurulia Juwita, Panca Syurkani, Per- mana Pandega Jaya, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Sabam Sinaga, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siska Nurifah, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Thalatie Yani, Us- man Iskandar, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor) Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palem- bang); Parulian Manulang (Padang); Haryanto (Semarang); Wi- djajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) METROTVNEWS.COM News: Khudori Redaksi: Agus Triwibowo, Asnawi Khaddaf, Basuki Eka P, Deni Fauzan, Henri Salomo, Irvan Sihombing, Laila B, Rizky Yanuardi, Sjaichul, Wily Haryono, Wisnu AS, Retno Hemawati, Nurtjahyadi, Afwan A, Andrie, Donny Andhika, Fario Untung, Prita Daneswari, Rita Ayuningtyas, Torie Natallova DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Mochamad Anwar Surahman, Victor JP Nababan Redaktur: Agus Wahyu Kristianto, Lintang Rowe, Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Aam Firdaus, Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Ni Nyoman Dwi Astarini, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Marjuki, Prayogi, Ruddy Pata Areadi Staf Redaksi: Ali Firdaus, Ami Luhur, Ananto Prabowo, Andi Nursandi, Bayu Aditya Ramadhani, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Budi Setyo Widodo, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Endang Mawardi, Fredy Wijaya, Gugun Permana, Hari Syahri- ar, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, M. Rusli, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Novi Hernando, Nurkania Ismono, Putra Adji, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Tutik Sunarsih, Warta Santosi Olah Foto: Saut Budiman Marpaung, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Aji Sukaryo (022) 4210500; Surabaya: Tri Febrianto (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. Telepon/Fax Layanan Pembaca: (021) 5821303, Telepon/ Fax Iklan: (021) 5812107, 5812113, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Per- cetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp67.000 per bu- lan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman
  • 8. SELASA, 18 MARET 2014MEGAPOLITAN8 LINTAS BERITA I MING-IMING bunga dan untung besar masih efektif menjerat warga untuk berinvestasi di perusahaan yang belum jelas perizinannya. Seperti halnya 800 nasabah yang mengaku tertipu investasi jaminan perumahan sebesar Rp1,3 triliun. Baru belakangan dike- tahui pemimpin perusahaan punya rekam jejak sama da- lam penggelapan dana ma- syarakat. Antonius Cristian Gunawan, salah satu nasabah, menje- laskan, awalnya ketertarikan nasabah pada investasi PT Exist Assetindo (EA) bermula pada produk investasi dengan jaminan properti promis- sory note seri D, 2008 lalu. Bentuknya, nasabah diminta menyetor sejumlah uang de- ngan imbal bunga 12% per ta- hun. Properti promissory note adalah surat utang atau surat sanggup di bawah satu tahun yang dikeluarkan PT EA. Antonius mengakui ada kecurigaan soal potensi peni- puan dengan pemberian bu- nga di atas nilai deposito saat itu. Namun, kecurigaan hilang dengan adanya iklan di dua surat kabar nasional bahwa PT itu dijamin pengacara kon- dang. Bahwa, katanya, aset perusahaan disimpan di kan- tor hukum milik pengacara itu. Alhasil, para nasabah ya- kin untuk menanamkan dana puluhan juta hingga puluhan miliar rupiah, sekaligus me- masarkannya ke pihak lain. Walau Antonius mengakui PT EA itu cuma memiliki surat izin usaha perdagangan dan tak ada izin usaha penghim- punan dana masyarakat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, serta Otoritas Jasa Keuangan. “Makanya nasabah per- caya saja. Karena properti kan kelihatan, nilainya juga naik terus. Dan pembayaran bunganya lancar sampai Juli tahun lalu,” ujar Antonius, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/3). Samuel Matulessy, kuasa hu- kum korban, menambahkan, pihak perusahaan juga me- nawarkan produk lain, yakni penyertaan saham. Itu dilaku- kan dengan kedok perusahaan akan segera go public (IPO) dalam tempo setahun. Pada 25 Juli 2013, PT EA mengeluarkan surat pemberi- tahuan terjadinya gagal bayar. Alasannya, PT EA mengalami rush oleh nasabah akibat efek kaburnya pemilik perusahaan emas. Itu menyebabkan pa- sokan dana terganggu. “Pa- dahal kan ngakunya investasi properti. Lo ini kok bawa- bawa perusahaan emas,” ce- tusnya. Menurut Antonius, para na- sabah baru tau bahwa Direk- tur Utama PT EA, Chaidi The, ternyata pernah ditangkap dalam kasus sejenis. Mela- lui PT Askrindo, dia meraup dana publik Rp439 miliar. Kasusnya ditangani Polda Metro Jaya. Menurut Anto- nius dan Samuel, pihaknya melaporkan tiga pejabat PT EA ke Bareskrim Polri dengan laopran LP/1006/XXI/2013 dan LP/1007/XII/2013 dengan terlapor, yaitu Chaidi The, Mohammad Soleh (direktur o- perasional), dan Rahmansyah Nasution (direktur asosiasi). Mereka diadukan dengan du- gaan tindak penggelapan dan penipuan. (Kim/J-2) KONDISI Iqbal Saputra, balita korban penganiayaan ayah angkatnya, Dadang, yang kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja, Jakarta Utara, menurun. Saat dikunjungi di RS ter- sebut, kemarin siang, Iqbal dinyatakan koma oleh pihak dokter. Oleh karena itu, pera- watannya dipindahkan dari kamar rawat biasa ke pediatric intensive care unit (PICU). Hilman, 40, paman Iqbal, mengatakan kondisi keponak- annya yang mengalami luka bakar di sekujur tubuh mulai menurun pada Minggu (16/3) pukul 16.00 WIB. Bocah ber- umur tiga tahun tersebut, ketika itu, tidak merespons bibinya yang menjaga di ruang rawat inap. Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda menyatakan kondisi Iqbal kritis. “Kondisi Iqbal saat ini tidak sadarkan diri dan suhu tubuhnya mencapai 39 derajat celsius. Kami akan dalami penyebab kondisi kor- ban yang menurun apakah pelayanan di sini (RSUD Koja) bagus atau tidak,” kata Erlinda seusai menjenguk Iqbal. Menurutnya, perawatan Iqbal akan dipindahkan ke RS lain, yaitu RS Omni Inter- nasional atau Mitra Keluarga Kemayoran. Terkait dengan biaya perawatan, menurut Erlinda, semuanya ditanggung Dinas Sosial DKI Jakarta. S e m e n t a ra i t u , K a s a t Reskrim Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi mengatakan saat ini pihaknya terus mencari ibu kandung Iqbal, Iis Noviyanti, 28, yang menghilang sejak dua minggu lalu. Ia mengaku kesu- litan menemukan perempuan itu. “Kami sudah mencari Iis di tempat kerjanya di Senen dan ke rumahnya di Desa Me- karsari RT 02/17, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. Na- mun, rumah tersebut kosong. Menurut ketua RT setempat, Iis tidak pulang sekitar dua bulan,” jelas Daddy. Iqbal yang mengalami patah tangan kiri, pembengkakan buah zakar, dan luka bakar di sekujur tubuh sebelumnya ditemukan telantar di halte bus Trans-Jakarta Gunung Sa- hari, Jakarta Utara. (Ths/J-4) KondisiBalitaKorban PenganiayaanMenurun JAKARTA UTARA PenipuSedotDana Publik Rp1,3Triliun MABES POLRI BerkasBeadanCukaiPriokDilimpahkan BERKAS perkara penyalahgunaan kekuasaan dengan tersangka Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Bahaduri Wijayanta Bekti Mukarta, sudah di- limpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta dan segera diproses di pengadilan. “Berkas perkara sudah dikirim 10 Maret (2014) ke kejaksaan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada Media Indonesia, kemarin. Pelimpahan tahap satu itu, lanjutnya, dilakukan penyidik Subdit Harta Benda Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Apabila jaksa sepakat dengan penerapan pasal yang diajukan penyidik, tinggal menunggu pelimpahan tahap dua atau penyertaan tersangka dan barang bukti. (Gol/J-4) 2PengeroyokMiaDijeratPasalBerlapis DUA dari delapan pengeroyok Mia Nuraini, 16, yang kini bu- ron, akan dikenai pasal berlapis oleh Polsek Cilandak, Jakarta Selatan. Kapolsek Cilandak Komisaris HM Sangkono mengatakan jajarannya kini masih terus memburu kedua tersangka yang sejak kemarin dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO). “Sementara ini tersangka kita jerat dengan Pasal 170 ayat 3 KUHP tentang Pengeroyokan yang Direncanakan hingga Menyebabkan Kematian,” ujarnya. Ia juga mengaku telah berkordinasi dengan beberapa polsek dan polres di Jakarta ataupun di luar Jakarta untuk menangkap kedua tersangka. Selain itu, foto-foto mereka juga sudah disebar untuk memudahkan proses pencarian. (Nel/J-4) GugatanterhadapJokowiDitunda GUGATAN para advokat yang tergabung dalam Tim Advokasi Jakarta Baru kepada Gubernur DKI Joko Widodo, kemarin, batal diajukan ke Pengadilan Negeri Jakpus karena berkas bukti be- lum lengkap. Koordinator Tim Advokasi Jakarta Baru Habiburahman me- ngatakan gugatan class action diajukan karena Jokowi yang menjadi calon presiden (capres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu ditunda sampai Rabu (besok). “Bukti rekaman janji ia akan menjabat Gubernur DKI lima tahun,” ujarnya. Majunya Jokowi sebagai capres saat baru menjabat Gubernur DKI 18 bulan dinilai mengabaikan janji kepada warga Jakarta saat pemilihan gubernur. (AF/J-4) 400 RUMAH DISEGEL: Warga melintas di samping papan pengumuman penyegelan bangunan rumah Perumahan Taman Anyelir III, Cilodong, Depok, Jawa Barat, kemarin. Sebanyak 400 rumah disegel Distarkim Kota Depok, karena pengembang tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan pembangunan tersebut menggerus daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. MI/BARY FATHAHILAH PENERTIBAN PKL: Petugas Satpol PP menertibkan pedagang kaki lima yang berdagang di trotoar dan halte bus di Palmerah, Jakarta Barat, kemarin. Penertiban itu untuk mengembalikan fungsi fasilitas umum seperti halte dan trotoar sebagai milik publik. MI/ANGGA YUNIAR SEBANYAK 30 gerbong kere- ta rel listrik (KRL) milik PT Kereta Api Indonesia yang dipesan dari Jepang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kemarin. Gerbong sebanyak itu meru- pakan bagian dari 180 unit penambahan gerbong KRL pada 2013. Corporate Communica- tions PT KAI Comumuter Jabodetabek Eva Chairunisa mengatakan 150 unit ger- bong lainnya sudah sampai di Tanah Air pada Februari lalu. “Yang 30 ini sisanya dari total pengadaan 180 unit,” jelas Chairunisa dalam pe- san singkatnya. Kedatangan gerbong- gerbong itu terlambat dari jadwal, karena seharusnya seluruh gerbong tiba pada Desember 2013. Alasan keterlambatan, selain gangguan cuaca, KRL yang dibeli Rp1 miliar per unit itu masih diperguna- kan operator KRL JR East Jepang. Ia berharap penambahan gerbong bisa meningkatkan daya angkut KRL menjadi 700 ribu penumpang per hari dari tahun lalu 550 ribu penumpang. (Ths/J-4) 30GerbongKRL AkhirnyaTiba JAKARTA UTARA Direktur Utama PT EA Chaidi The ternyata pernah ditangkap sebagai tersangka dalam kasus sejenis dengan PT Askrindo dan meraup dana publik Rp439 miliar. Antonius Nasabah KEDATANGAN GERBONG: Petugas menurunkan gerbong kereta rel listrik dari Jepang di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, kemarin. sebanyak 30 unit KRL itu pengiriman tahap terakhir program pengadaan 180 unit KRL pada 2013. MI/SUSANTO
  • 9. SELASA, 18 MARET 2014 TERMINAL MANGGARAI 9 Menuju Era Terminal Moderen NELLY MARLIANTI T ERMINAL Manggarai, Jakarta Selatan, menjan- jikan kemudahan bagi penggunanya. Tiga eskalator (tangga jalan) di area pintu masuk Terminal Mang- garai membuat penumpang ang- kutan umum tak perlu lelah naik dan turun tangga menuju halte Trans-Jakarta dan Stasiun Kereta Manggarai. Kolam ikan kecil dilengkapi ta- man minimalis di sisi depan, sam- ping, dan belakang serta lampu taman dan kursi tunggu membuat Terminal Manggarai lebih nyaman. Beberapa penumpang terlihat duduk di sekitar lobi utama termi- nal sambil menunggu metromini, Kopaja, dan mikrolet yang melintasi jalur trayek. Tiga jalur trayek dengan lebar sekitar 2 meter dilapisi atap ber- bahan transparan yang elegan membuat penumpang tidak perlu khawatir kepanasan dan kehujanan saat menunggu angkutan tiba. Jalur pertama khusus untuk metromini, jalur kedua khusus untuk Kopaja, dan jalur ketiga khusus mikrolet. Satu lift dan satu toilet beserta wastafel, juga kursi tunggu, tersedia di lobi utama dan di lantai dua. Di terminal, penumpang bisa melepas lelah serta menggunakan lobi dan lift untuk menuju halte Trans- Jakarta dan Stasiun Manggarai, juga Pasar Raya Manggarai. Kepala Regu Terminal Manggarai Waluyo mengungkapkan Terminal Manggarai merupakan satu-satunya terminal modern yang terintegrasi dengan halte bus Trans-Jakarta dan Stasiun Kereta Manggarai. “Jadi kalau mau ke halte, bisa belok ke kanan. Di sana sudah ada loket pembelian tiketnya. Kalau mau ke stasiun, tinggal lurus terus,” terangnya. Dia juga menerangkan, di lantai 2 terminal disediakan foodcourt, ruang tunggu dengan 15 set kursi, tiga pendingin ruangan berkapasi- tas besar, empat unit kipas angin, tiga unit toilet lengkap dengan wastafel. Adapun di lantai tiga merupakan kantor Kepala Terminal dan penga- wasterminal,minimarket,sertapusat ATM. Kemudian di lantai 4 menurut rencanaakandibangunruangperpus- takaanumumdanruangpengawasan pengendalian terminal. Selainitu,untukmenjagakeaman- an dan kenyamanan penumpang, dia memastikan penjagaan dalam area terminal akan diperketat. Se- tiap harinya ada tujuh petugas Di- nas Perhubungan DKI yang berjaga sejak pukul 07.00 hingga 21.00 WIB. Menurutnya, penindakan khusus akan diterapkan kepada calo dan sopir yang tidak tertib. Selain itu, pihak terminal juga sedang mengupayakan tersedianya CCTV yang akan ditempatkan di se- tiap lantai. Lebih tertib Kepala Terminal Manggarai Mu- hamad Hodir menyatakan pihaknya sedang memfokuskan kegiatan pada sosialisasi dan uji coba termi- nal. Menurutnya, dalam proses uji coba itu, para sopir angkutan umum diwajibkan memasuki jalur trayek yang telah tersedia berdasarkan jenis angkutan. Selain itu, sopir angkutan juga harus patuh untuk menurunkan dan menaikkan penumpang di jalur trayek, bukan di luar area terminal. “Jadi kegiatan uji coba ini terus menerusdilakukansampaiperesmi- an. Saya harus melatih pengemudi angkutan umum agar terbiasa tertib masuk jalur,” ujarnya. Rangga, sopir Kopaja 66 jurusan Blok M-Manggarai, mengungkap- kan dengan masuk jalur terminal seperti uji coba, sopir angkot jauh lebih tertib. (J-1) nelly@mediaindonesia.com Terminal Manggarai menjadi satu-satunya terminal di Jakarta yang berintegrasi dengan halte Trans-Jakarta dan stasiun kereta api. TERMINAL MANGGARAI: Petugas dishub memberikan arahan saat uji coba Terminal Manggarai, Jakarta Selatan, pekan lalu. Uji coba tersebut guna menyosialisasikan kepada awak angkutan umum serta penumpang tentang penggunaan fasilitas terminal yang mempunyai konsep mezzanine, yakni terminal yang terintegrasi antara moda transportasi dan pusat perbelanjaan. Sopir diwajibkan memasuki jalur trayek yang telah tersedia berdasarkan jenis angkutan. Sopir dilarang menurunkan dan menaikkan penumpang di luar jalur trayek. MESKI sudah bermetamorfosis menjadi terminal modern, Terminal Manggarai masih memiliki kendala. Para sopir angkutan umum me- ngeluhkan sempitnya jalur trayek angkutan. Nico, 26, sopir metromini 62 ju- rusan Manggarai-Pasar Minggu, mengungkapkandenganadanyatiga jalur di Terminal Manggarai untuk setiap angkutan, jalur terminal se- makin sempit. Menurutnya, selain sempit, jalur trayek itu pun kurang panjang sehingga menyebabkan an- trean panjang kendaraan di jam-jam sibuk. Bahkan, lanjut dia, antrean kendaraan bisa terjadi sepanjang Pasar Rumput hingga Terminal Manggarai. “Dengan satu jalur untuk metro- mini, ini sulit. Kami harus me- ngantre kalau yang di depan eng- gak jalan-jalan. Bahkan kalau sore (antrean) sampai ke Pasar Rumput,” ujarnya. Dia juga mengungkapkan, lahan Terminal Manggarai yang lebih luas malah diperuntukkan kantor petu- gas terminal, sedangkan untuk jalur terminal kurang luas. “Yang penting jalur jangan sempit seperti ini, kita jadi kekurangan lahan,” katanya. Hal yang sama juga diungkap- kan Suradi, 45, sopir mikrolet M 23 jurusan Manggarai-Ambasador. Menurutnya, sempitnya jalur trayek dan peraturan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di da- lam trayek membuat setoran yang didapatnya menurun. Menurutnya, waktu mengetem di dalam trayek tidak efektif karena banyak penum- pang lebih suka menunggu di luar daripada di dalam trayek. “Jalurnya sempit memang, tapi yang paling susah mengumpulkan setoran. Soalnya di dalam itu justru tidak ada penumpang,” terangnya. Kepala Terminal Muhamad Hodir mengakui jalur terminal yang tersedia hanya seluas itu. Peme- rintah sudah tidak bisa menambah jalur karena ke arah kanan meru- pakan jalan umum. Menurutnya, untuk mengantisipasi antrean panjang dijam kerja, pihaknya memberlakukan langsung jalan bagi angkutan yang sudah penuh. “Kendala memang jalurnya pendek, jadi metromini kalau sudah banyak harus diatur agar cepat keluar dari trayek,” ujarnya. Meski masih terkendala jalur dan lahan yang sempit, penumpang angkutan umum menyambut baik intergrasi halte Trans-Jakarta dan stasiun kereta. Khaeriya, 19, pe- numpang, mengungkapkan termi- nal yang terintegrasi itu membuat waktu jadi lebih efisien dan tertib. Menurutnya, berbagai fasili- tas yang disediakan di Terminal Manggarai menjadi lebih baik dan mengalami peningkatan kualitas sehingga jauh lebih nyaman dan memanjakan penumpang. “Lebih tertata, tidak seperti sebe- lumnya, kita mau naik angkutan itu susah. Biasa aku turun 66 berantak- an banyak sampah, sekarang udah bersih dan rapi,” ujarnya. (Nel/J-1) SopirKeluhkanSempitnyaJalur ANTARA/ZABUR KARURU