Dokumen tersebut membahas kerangka kerja penanganan pelanggaran dalam pemilihan kepala daerah antara Badan Pengawas Pemilu, Kepolisian, dan Kejaksaan. Kerangka kerja ini mencakup penandatanganan nota kesepahaman, pembentukan satuan tugas terpadu, tugas masing-masing lembaga, alur penanganan pelanggaran, dan peran Kejaksaan dalam memberikan dukungan hukum maupun intelijen.
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
DasarHukumPemilukada
1.
2. DASAR HUKUM PELAKSANAAN
PEMILUKADA
• Pasal 18 ayat (4) UUD Negara RI Tahun 1945;
• UU No. 32 Tahun 2004 – UU No. 12 Tahun 2008
tentang Pemerintah Daerah;
• UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara
Pemilu;
• UU No. 1 Tahun 2015 sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 8 Thn 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-undang.
3. Pemilihan umum adalah
sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang
diselenggarakan secara
langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Dalam prosesnya, tidak
jarang terjadi tindak pidana
pemilihan, yaitu pelanggaran
atau kejahatan terhadap
ketentuan pemilihan
sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2015 dan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2015
Untuk menangani tindak
pidana pemilihan, perlu
adanya penyamaan
pemahaman dan pola
penanganan antara Bawaslu
Provinsi, dan/atau Panwas
Kabupaten/Kota, Kepolisian
Daerah dan/atau Kepolisian
Resor, dan Kejaksaan
Tinggi dan/atau Kejaksaan
Negeri
4. 1. Panwaslih
Kab. Labura
2. Kapolres
Labuhanbatu
3. Kajari
Rantauprapat
Nota Kesepahaman
Bersama
Pembentukan
Sentra Penegakan
Hukum Terpadu
(Sentra Gakkumdu)
Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati
Kab. Labura Tahun
2015
5. TUGAS
SENTRA GAKKUMDU
• Melakukan koordinasi antara Para Pihak
dalam proses penangananTindak Pidana
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab.
Labura Tahun 2015;
• Melakukan sosialisasi pola Penanganan
Pelanggaran Pidana Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Kab. Labura Tahun
2015 ke seluruh jajaran para pihak;
• Menyampaikan laporan penanganan
Tindak Pidana Pemilihan Bupati dn
Wakil Bupati Kab. Labura Tahun 2015
kepada Sentra Gakkumdu Bawaslu
Prov. Sumatera Utara.
FUNGSI
SENTRA GAKKUMDU
• Sebagai forum koordinasi antara Para
Pihak dalam proses penanganan Tindak
Pidana Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kab. Labura Tahun 2015;
• Sebagai pelaksanaan pola penanganan
Tindak Pidana Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Kab. Labura Tahun 2015;
• Sebagai pusat data dan informasi Tindak
Pidana Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kab. Labura Tahun 2015;
• Pertukaran data dan/ atau informasi;
• Peningkatan kompetensi dalam
penanganan dugaan Tindak Pidana
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab.
Labura Tahun 2015; dan
• Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
lebih lanjut penanganan dugaan Tindak
Pidana Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kab. Labura.
6. • Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Kab. Labura
• Kepala Kepolisian Resor Kab. Labura
• Kepala Kejaksaan Negeri RantauprapatPembina
• Koordinator Div. Hukum dan Penindakan Pelanggaran
Panwaslih Kab. Labura
• Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Labuhanbatu
• Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri
Rantauprapat
Ketua
• Staf Sekretariat Panwaslih Kab. Labura
• Penyidik pada Satuan Reserse dan Kriminal Polres
Labuhanbatu
• Jaksa Penuntut Umum pada Seksi Tindak Pidana Umum
Kejaksaan Negeri Rantauprapat
Anggota
7. Pelanggaran
administrasi
pemilihan
KPU, KPU
Prov, KPU
Kab/Kota
WNI yg
memiliki hak
pilih
Pemantau
Pemilu
Peserta
Pemilu
Laporan
Pelanggaran
Pemilu
Pelanggaran
Kode etik
Penyelenggara
Pemilihan
DKPP
Tindak
Pidana
Pemilihan
Kepolisian
RI
Pengawas
Pemilu
Sengketa
Pemilihan
Bawaslu7 Hari
3+2
Hari
8. Kejaksaan RI adalah lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan serta
kewenangan lain berdasarkan undang-undang.
(Pasal 2 ayat (1) UU No. 16 Thn 2004)
1. UU No. 15 Thn 2011 Tentang Penyelenggaraan pemilu
2. UU No. 1 Thn 2015 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 8 Thn
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan
Walikota Menjadi Undang-undang
Sebagai pedoman Penuntut Umum
melaksanakan tugasnya
9. Tindak
Pidana
Penyidik
Polisi Jaksa
5 hari
14 hari
• Bukan tindak pidana pemilihan
• Kurang bukti
• Dihentikan demi hukum
Selesai/ Tidak
diteruskan
PN
PT
3 hari
7 hari
Banding
3 hari
7 hari
Diteruskan
melalui
Pengawas
Pemilu
10. Di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara,
Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat
bertindak baik di dalam maupun di luar
pengadilan untuk dan atas nama negara atau
pemerintah.
(Pasal 30 ayat (2) UU No. 16 Thn 2004)
Jaksa Pengacara Negara dapat mewakili
Bawaslu Provinsi dalam menangani sengketa
tata usaha negara, baik secara litigasi maupun
non litigasi dengan cara memberikan bantuan
hukum, pelayanan hukum, pertimbangan
hukum dan/atau tindakan hukum lain.
11. Bidang Intelijen Kejaksaan
memberikan informasi dan data yang
akurat kepada pimpinan. Informasi dan
data akurat ini dibutuhkan untuk
menentukan langkah-langkah
kebijakan penegakan hukum pada
pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Bidang Intelijen kejaksaan diwajibkan
untuk dapat mendeteksi dan
mengidentifikasikan kerawanan dan
potensi-potensi gangguan keamanan
dalam setiap tahapan penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah.
Bidang Intelijen Kejaksaan
memberikan dukungan terhadap
bidang PIDUM dalam penyelesaian
pelanggaran tindak pidana Pemilu dan
bidang DATUN dalam penyelesaian
sengketa Tata Usaha Negara.